BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini berisi uraian tentang gambaran umum subjek penelitian yaitu Hotel Sofyan Betawi Menteng, hasil dari penelitian yang telah dilakukan penulis dengan data kuisioner yang telah di isi oleh 100 responden yang merupakan pengunjung yang menginap di Hotel Sofyan Betawi Menteng untuk mengetahui Pengaruh Persepsi Harga, Lokasi, dan Promosi terhadap Intensi Menginap, dengan tahapan yang telah dijabarkan pada Bab III, dan interpretasi hasil dan pembahasan atas masalah yang dikaji.
A. Gambaran Umum 1. Gambaran Umum Hotel Sofyan Betawi Menteng Hotel Sofyan Betawi Menteng adalah hotel bintang 3 (tiga). Hotel Sofyan Betawi Menteng merupakan hotel yang dikelola dengan sistem Syariah sebagai Hotel Islami. Terletak strategis di Jakarta, Sofyan Hotel Betawi adalah tempat yang luar biasa untuk menelusuri kota yang aktif ini. Hotel ini terletak 3 KM dari pusat kota dan menyediakan kemudahan akses ke fasilitas-fasilitas penting kota ini. Patung Tugu Tani, Pelabuhan Sunda Kelapa, Jalan Jaksa juga bisa dijangkau dengan mudah. Sofyan Hotel Betawi menawarkan pelayanan sempurna dan segala fasilitas penting untuk memanjakan para wisatawan. Logo Sofyan Hotels yang menggunakan warna utama orange dan merah bata merupakan sebuah perlambang dari sebuah filosofi yang disarikan
81
82
dari nilai inti dan budaya. Logo yang berkonotasi huruf “S” merupakan sebuah penghargaan terhadap pendiri perusahaan. Hotel Sofyan Betawi Menteng didirikan oleh Sofyan Ponda, seorang pengusaha hotel asal Indonesia. Pada mulanya ia adalah seorang pegawai Departemen Keuangan yang memanfaatkan rumahnya di Menteng, Jakarta untuk tempat indekos. Setelah berhenti sebagai pegawai negeri, pada tahun 1970 ia terjun ke bisnis penginapan. Pada tahun 1979, putra Minangkabau ini sempat berkongsi dengan Amir Rasydin Datuk Basa membangun Hotel Menteng I, II, dan III. Namun empat tahun kemudian mereka pecah kongsi, dan Sofyan mendirikan Sofyan Hotel Corporation. Bersama putranya Riyanto Sofyan, ia mengembangkan Hotel Sofyan Betawi Menteng dan berhasil masuk bursa pada tahun 1989. Tiga tahun kemudian jaringan hotelnya menerapkan prinsip-prinsip syariah, dan menjadi hotel syariah pertama di Indonesia. Dengan prinsip tersebut, hotelnya tak lagi menerima tamu yang bukan mahram, dan mengharamkan penjualan minum-minuman keras. Kesuksesannya dalam usaha hotel ini membuatnya dijuluki sebagai "Raja Hotel-hotel Kecil". Sofyan Ponda juga merupakan kakek dari bintang film, Marshanda. Hotel yang berdiri sejak 1970 lalu. Saat itu masih menjalankan konsep hotel konvensional. Akan tetapi, seiring dengan perjalanannya pada 1992, hotel ini mulai mengadopsi sistem syariah, tetapi belum secara keseluruhan. Salah satu yang menjadi fokus perubahan adalah masalah
83
sumber daya manusia. performanya setelah Sofyan Hotel menjadi hotel syariah? a. Tahun pertama ketika night club ditiadakan, pendapatan Sofyan hotel meningkat 19,55% b. Beberapa tahun selanjutnya, diskotik ditiadakan peningkatan meningkat sekitar 10% c. Setelah khamar (alkohol, minuman yang memabukkan) ditiadakan, peningkatan terus melejit 13% d. Pada 2000 panti pijat (yang sebelumnya menyumbang pendapatan 45 juta/bln) ditiadakan pendapatan Sofyan Hotel meningkat sebanyak 16% 1) Visi dan Misi Hotel Sofyan Betawi Menteng Visi : Menjadi Hotel terdepan kelas dunia Misi : Menjalankan dan mengembangkan produk dan jasa hotel yang halal, maslahat, memberikan manfaat optimal (best value for the money), dan disukai yang menjadi pilihan utama untuk semua Mengoptimalkan tingkat pengembalian investasi dan tingkat pertumbuhan yang berkesinambungan Mengembangkan kerja sama waralaba dan pengelolaan hotel dengan para investor, pemilik hotel, dan operator hotel lainnya.
84
Di bawah ini beberapa pemegang jabatan penting Hotel Sofyan Betawi Menteng : 1. Riyanto Sofyan (Ketua Umum) 2. Riyanti (Wakil Ketua) 3. B.A Hadisantoso (Wakil Ketua) 4. Henry Riyanto (Komisaris) 5. Yopi Nursali (Wakil Direktur) 6. Harish Adrian Riyanto (Wakli Direktur) 7. Hasya Amana Riyanto (Wakil Direktur) 8. Bonnie Nugraha Sinaga (General Manager) 2) Rate Room Hotel Sofyan Betawi Menteng Meskipun berlabel syariah, hotel ini mematok rate yang masih sama/tidak jauh beda dari hotel konvensional. Berikut : Tabel 4.1 Rate Room Room Types Rate room/night Single Standart Rp 665,000 Superior (double/twin) Rp 771,000 Executive (double/twin) Rp 912,000 Suite Rp 1,548,000 Extra Bed Rp 200,000 Sumber: Brosur Hotel Sofyan Betawi Menteng
Hotel Sofyan Betawi Menteng juga menyediakan Paket Meeting, rinciannya sebagai berikut:
85
Tabel 4.2 Paket Meeting Paket Meeting Harga Hall Day (1x Coffee Break, Lunch/Dinner) Full Day (2x Coffee Break, Lunch/Dinner) (2x Coffee Break, Lunch & Dinner) Full Board Room Superior (2x Coffee Break, Breakfast + Lunch + Dinner) Room Executive (2x Coffee Break, Breakfast + Lunch + Dinner) Sumber: Brosur Hotel Sofyan Betawi Menteng
Rp
250,000
Rp Rp
350,000 450,000
Rp
650,000
Rp
800,000
Informasi Umum Hotel : Kelompok dan suku bunga jangka panjang tersedia atas permintaan, Harga termasuk 21% Pajak Pemerintah dan pelayanan, Waktu check out 01.00 PM, Semua kartu kredit diterima. Fitur Kamar Hotel Sofyan Betawi Menteng memiliki 90 kamar dilengkapi dengan Air Conditioning (AC), Meja, Sofa, Shower, Free toiletries,
86
Toilet, Bathroom, Tv, Telepon, Cable Channels, Minibar, dan Refrigerator Tv Minibar Layanan Kamar dan Restoran Layanan Kamar 24 jam Potpourri Restaurant Coffee Shop Herbal Bar (Halal) Fasilitas Rapat dan Konferensi Jika anda berencana untuk menjadi tuan rumah pesta atau seminar, Hotel Sofyan Betawi Menteng menyediakan perjamuan dan fasilitas pertemuan canggih di bawah ahli tim banquet. Hotel Sofyan Betawi Menteng menyediakan 8 ruang pertemuan dengan kapasitas 10-200 orang dengan standar profesional dan kualitas pelayanan. Fasilitas Lain Laundry & Dry Cleaning Musholla
87
Internet & Wi-Fi TV Cable Business centre Reflexiologi massage Executive lounge Travel & ticketing Fitness center Safety Box di setiap kamar Kebijakan Hotel Hotel dikelola dengan sistem Syaria sebagai Hotel Islami. Oleh karena itu, untuk para tamu yang merupakan suami-istri atau pasangan, sesuai kebijakan hotel, diharapkan untuk menunjukkan identifikasi pernikahan. Pengunjung dari tamu diperkenankan untuk bertemu di lobby atau restoran saja. Anak-anak dan ranjang ekstra: Tabel 4.3 Kebijakan Hotel Bayi 0-5
Menginap gratis dengan menggunakan tempat tidur yang
tahun
tersedia. Catatan, biaya tambahan kemungkinan dikenakan jika Anda membutuhkan ranjang bayi
Anak-anak 6-
Menginap gratis jika menggunakan ranjang yang tersedia.
12 tahun Sumber: Brosur Hotel Sofyan Betawi Menteng Tamu berumur diatas 12 tahun dianggap sebagai tamu dewasa. Ekstra bed tergantung pada kamar yang di pilih.
88
2. Gambaran Umum Responden Berdasarkan hasil pengolahan data terhadap 100 orang responden dihasilkan informasi sebagai berikut: 1) Karakteristik Responden Table 4.4 Karakteristik Responden NO
Karakteristik
Jumlah (Orang)
Presentase
Responden Jenis Kelamin 1
Laki-laki
80
80%
Perempuan
20
20%
Total
100
100%
Usia
2
20-30 Tahun
26
26%
31-40 Tahun
35
35%
41-50 Tahun
39
39%
Total
100
100%
Pekerjaan
3
Mahasiswa
0
0%
Pegawai Swasta
42
42%
Pegawai Negeri
35
35%
Wiraswasta
23
23%
Total
100
100%
Berdasarkan pada tabel 4.4 diketahui bahwa dari 100 responden yang diteliti adalah sebagai berikut:
89
a. Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar yang menjadi responden terbanyak pada penelitian ini adalah responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu 80% sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan yaitu 34%. Responden laki-laki lebih banyak dibandingkan responden wanita dikarenakan responden laki-laki menginap di Hotel Sofyan Betawi Menteng untuk urusan bisnis dan memilih menginap di Hotel Sofyan Betawi Menteng karena berorientasi pada konsep islami hotel. b. Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik responden berdasarkan usia sebagian besar responden berusia 20-30 Tahun (26%), 31-40 Tahun (35%), dan 41-50 Tahun (39%). Mayoritas yang menginap di Hotel Sofyan Betawi Menteng adalah responden yang berusia 41-50 tahun, sehingga dapat disimpulkan bahwa responden tersebut bukan hanya sekedar menginap untuk beristirahat saja tetapi juga untuk menikmati konsep islami yang diberikan oleh hotel. c. Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik responden berdasarkan pekerjaan sebagian besar responden bekerja sebagai pegawai swasta (42%), pegawai negeri (35%), dan wiraswasta (23%), sedangkan untuk mahasiswa (0%). Sebagian besar responden yang menginap memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta, sehingga dapat disimpulkan bahwa banyak pegawai swasta yang menginap di Hotel Sofyan Betawi Menteng selain untuk melepas lelah, para
90
responden juga dapat mengadakan rapat bisnis di Hotel Sofyan Betawi Menteng karena hotel juga menyediakan ruang meeting.
B. Statistik Deskriptif Statistic deskriptif digunakan untuk menafsirkan besarnya nilai tertinggi, nilai terendah, dan nilai rata-rata dari variabel Persepsi Harga, Lokasi, Promosi, dan Intensi Menginap. Dari statistik yang didapatkan dari penelitian ini dapat dijelaskan bahwa dari 19 butir instrument (pertanyaan) yang diajukan kepada 100 orang responden sebagai uji coba, maka diperoleh: Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Data Penelitian N
Maximun
Minimum
Mean
Persepsi Harga
100
25
12
17,16
Lokasi
100
29
15
20,77
Promosi
100
23
10
17,86
Intensi Menginap
100
15
8
11,22
Sumber: Rangkuman Kuesioner Ms.Excel Dari data deskriptif di atas dapat dilihat bahwa: a. Persepsi harga terdiri dari : nilai tertinggi (maximum) = 25, nilai terendah (minimum) = 12, dan nilai rata-rata = 17,16. Data tersebut menunjukkan bahwa untuk variabel persepsi harga, jumlah skor pertanyaan yang paling rendah dijawab oleh responden ke 6 yang menganggap persepsi harga kurang baik. Untuk jumlah skor pertanyaan yang paling tinggi dijawab oleh responden ke 16 yang menganggap persepsi harga sangat baik. Sedangkan nilai rata-rata dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden
91
menganggap bahwa persepsi harga berada dalam kategori yang cukup baik. b. Lokasi terdiri dari : nilai tertinggi (maximum) = 29, nilai terendah (minimum) = 15, dan nilai rata-rata = 20,77. Data tersebut menunjukkan bahwa untuk variabel lokasi, jumlah skor pertanyaan yang paling rendah dijawab oleh responden ke 12 yang menganggap persepsi harga kurang baik. Untuk jumlah skor pertanyaan yang paling tinggi dijawab oleh responden ke 36 yang menganggap lokasi sangat baik. Sedangkan nilai rata-rata dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menganggap bahwa persepsi harga berada dalam kategori yang cukup baik. c. Promosi terdiri dari : nilai tertinggi (maximum) = 23, nilai terendah (minimum) = 10, dan nilai rata-rata = 17,86. Data tersebut menunjukkan bahwa untuk variabel promosi, jumlah skor pertanyaan yang paling rendah dijawab oleh responden ke 25 yang menganggap promosi kurang baik. Untuk jumlah skor pertanyaan yang paling tinggi dijawab oleh responden ke 49 yang menganggap lokasi sangat baik. Sedangkan nilai rata-rata dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menganggap bahwa persepsi harga berada dalam kategori yang cukup baik. d. Intensi menginap terdiri dari : nilai tertinggi (maximum) = 15, nilai terendah (minimum) = 8, dan nilai rata-rata = 11,22. Data tersebut menunjukkan bahwa untuk variabel intensi menginap, jumlah skor pertanyaan yang paling rendah dijawab oleh responden ke 84 yang menganggap promosi kurang baik. Untuk jumlah skor pertanyaan yang
92
paling tinggi dijawab oleh responden ke 1 yang menganggap lokasi sangat baik. Sedangkan nilai rata-rata dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menganggap bahwa persepsi harga berada dalam kategori yang cukup baik. 1. Analisis Persepsi Harga Berikut ini akan dijelaskan mengenai hasil olah data tentang penilaian responden terhadap persepsi harga. Dengan jumlah responden yaitu 100 orang responden dengan bobot jawaban yang disesuaikan dengan jawaban dari pertanyaan pada kuesioner, antara lain: Data distribusi jawaban responden menurut variabel persepsi harga (X1) adalah sebagai berikut: Tabel 4.6 Analisis Variabel Persepsi Harga (X1) Item Kuesioner
N
Mean
Hotel Sofyan Betawi Menteng memberikan
100
3,7
100
3,33
100
3,35
100
3,34
100
3,44
fasilitas sesuai dengan harga yang ditawarkan. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh Hotel Sofyan Betawi Menteng sesuai dengan harga yang ditawarkan. Harga kamar standard dan kamar VIP Hotel Sofyan Betawi Menteng terjangkau. Harga yang ditawarkan oleh Hotel Sofyan Betawi Menteng sesuai dengan kemampuan konsumen. Manfaat yang diberikan oleh Hotel Sofyan Betawi Menteng sesuai dengan harga yang ditawarkan Sumber: Rangkuman Kuesioner Ms.Excel
93
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan cukup setuju terhadap pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel persepsi harga sebagaimana yang dirasakan oleh diri responden diikuti oleh jawaban setuju. 2. Analisis Lokasi Berikut ini akan dijelaskan mengenai hasil olah data tentang penilaian responden terhadap lokasi. Dengan jumlah responden yaitu 100 orang responden dengan bobot jawaban yang disesuaikan dengan jawaban dari pertanyaan pada kuesioner, antara lain: Data distribusi jawaban responden menurut variabel lokasi (X2) adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Analisis Variabel Lokasi (X2) Item Kuesioner
N
Mean
Hotel Sofyan Betawi Menteng mempunyai akses yang
100
3,53
Lokasi Hotel Sofyan Betawi Menteng strategis
100
3,64
Fasilitas umum, dan sarana transportasi mudah ditemukan
100
3,49
100
3,14
100
3,48
100
3,49
mudah dijangkau
di sekitar hotel Tempat parkir yang disediakan Hotel Sofyan Betawi Menteng nyaman dan aman Tempat parkir dibedakan sesuai dengan jenis kendaraannya (parkir mobil berbeda dengan parkir motor) Lokasi Hotel Sofyan Betawi Menteng dekat dengan pusat keramaian kota Sumber: Rangkuman Kuesioner Ms.Excel
94
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan cukup setuju terhadap pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel lokasi sebagaimana yang dirasakan oleh diri responden diikuti oleh jawaban setuju. 3. Analisis Promosi Berikut ini akan dijelaskan mengenai hasil olah data tentang penilaian responden terhadap promosi. Dengan jumlah responden yaitu 100 orang responden dengan bobot jawaban yang disesuaikan dengan jawaban dari pertanyaan pada kuesioner, antara lain: Data distribusi jawaban responden menurut variabel promosi (X3) adalah sebagai berikut: Tabel 4.8 Analisis Variabel Promosi (X3) Item Kuesioner Hotel
Sofyan
Betawi
Menteng
memberikan
N
Mean
100
3,83
100
3,77
100
3,63
100
3,3
100
3,33
informasi mengenai hotel melalui media iklan Hotel Sofyan Betawi Menteng menggunakan aktivitas public relation untuk berhubungan dengan konsumen Hotel Sofyan Betawi Menteng menjaga hubungan baik dengan para konsumen Hotel Sofyan Betawi Menteng mempromosikan hotel melalui telemarketing Hotel Sofyan Betawi Menteng mempromosikan hotel melalui media sosialmotor) Sumber: Rangkuman Kuesioner Ms.Excel
95
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan cukup setuju terhadap pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel promosi sebagaimana yang dirasakan oleh diri responden diikuti oleh jawaban setuju. 4. Analisis Intensi Menginap Berikut ini akan dijelaskan mengenai hasil olah data tentang penilaian responden terhadap intensi menginap. Dengan jumlah responden yaitu 100 orang responden dengan bobot jawaban yang disesuaikan dengan jawaban dari pertanyaan pada kuesioner, antara lain: Data distribusi jawaban responden menurut variabel intense menginap (Y) adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Analisis Intensi Menginap (Y) Item Kuesioner
N
Mean
Menginap di Hotel Sofyan Betawi Menteng karena
100
3,92
100
3,58
100
3,72
menginginkan pelayanan hotel yang berbasis syariah Menginap di Hotel Sofyan Betawi Menteng karena mendapat info atau referensi dari teman Memilih Hotel Sofyan Betawi Menteng karena mempunyai aktivitas di hotel tersebut atau di sekitar hotel Sumber: Rangkuman Kuesioner Ms.Excel
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan tanggapan cukup setuju terhadap pertanyaan-pertanyaan mengenai variabel intense menginap
96
sebagaimana yang dirasakan oleh diri responden diikuti oleh jawaban setuju.
C. Uji Asumsi dan Kualitas Instrumen Penelitian Sebelum dilakukan analisis terhadap hipotesis yang diajukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian instrument yang dipakai sebagai alat pengumpul data primer dalam penelitian ini. Uji instrument meliputi pengujian validitas dan reliabilitas instrument dengan menggunakan SPSS versi 22. Pengujian validitas instrument dari setiap butir pertanyaan (item) digunakan analisis butir, yaitu mengkolerasikan skor terhadap pernyataan dengan skor total yang merupakan jumlah skor dari setiap butir pertanyaan. Uji Validitas menggunakan model Dimension Reduction-Factor. Pada hasil uji tersebut, nilai yang diperhatikan adalah MSA (Measure of Sampling Adequacy) pada tabel Anti Image Matrices, dan nilai extraction pada tabel communality. Pertanyaan pada kuesioner dianggap valid jika memiliki nilai MSA dan nilai extraction > 0,05. Reliabilitas instrument menunjukkan konsistensi suatu instrument. Bila suatu instrument data dipakai dua kali atau lebih untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut dikatakan reliabel (dapat dipercaya). Syarat data reliabel adalah jika nilah Cronbach’s Alpha > 0,60.
97
a. Statistik Validitas dan Reliabilitas Instrumen Persepsi Harga (5 pertanyaan, 100 responden) Syarat validitas: 1. Jika rhasil positif, serta rhasil > 0,50 maka variabel tersebut valid. 2. Jika rhasil tidak positif, dan rhasil < 0,50 maka variabel tersebut tidak valid. Tabel 4.10 Validitas Pertanyaan Persepsi Harga Pertanyaan
Standardize
Nilai R
Sig.
Validitas
Loading Factor (SLF) Persepsi_Harga1
0.505
0,50
0.000
Valid
Persepsi_Harga2
0.637
0,50
0.000
Valid
Persepsi_Harga3
0.581
0,50
0.000
Valid
Persepsi_Harga4
0.374
0,50
0.000
Tidak Valid
Persepsi_Harga5
0.322
0,50
0.000
Tidak Valid
Sumber: Olah data SPSS 22 Tabel 4.11 Reliability Statistics Persepsi Harga Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .622
3
Sumber: Olah data SPSS 22
Dari hasil olah data uji statistik validitas di atas dapat dilihat bahwa hanya 3 item (3 pertanyaan) Persepsi Harga adalah valid, karena pada item ke 4 dan ke 5 memiliki hasil 0.322 dan 0.374 yang berarti hasilnya < 0,50. Sementara hasil olah
98
data uji statistik reliabilitas menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha, r = 0,622 dengan demikian seluruh item (pertanyaan) Persepsi Harga adalah reliable, karena nilai cronbach’s alpha berada di atas batas minimal 0,60 , sehingga dapat disimpulkan bahwa skala pengukuran Persepsi Harga mempunyai reliabilitas yang baik.
b. Statistik Validitas dan Reliabilitas Instrumen Lokasi (6 pertanyaan, 100 responden) Syarat validitas: 1. Jika rhasil positif, serta rhasil > 0,50 maka variabel tersebut valid. 2. Jika rhasil tidak positif, dan rhasil < 0,50 maka variabel tersebut tidak valid. Tabel 4.12 Validitas Pertanyaan Lokasi Pertanyaan
Standardize
Nilai R
Sig.
Validitas
Loading Factor (SLF) Lokasi1
0.499
0,50
0.000
Tidak Valid
Lokasi2
0.282
0,50
0.000
Tidak Valid
Lokasi3
0.999
0,50
0.000
Valid
Lokasi4
0.670
0,50
0.000
Valid
Lokasi5
0.676
0,50
0.000
Valid
Lokasi6
0.999
0,50
0.000
Valid
Sumber: Olah data SPSS 22
99
Tabel 4.13 Reliability Statistics Lokasi Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.615
4
Sumber: Olah data SPSS 22
Dari hasil olah data uji statistik validitas di atas dapat dilihat bahwa hanya 4 item (4 pertanyaan) Lokasi adalah valid, karena pada item ke 1 dan ke 2 memiliki hasil 0.499 dan 0.282 yang berarti hasilnya < 0,50. Sementara hasil olah data uji statistik reliabilitas menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha, r = 0,615 dengan demikian 4 item (4 pertanyaan) lokasi adalah reliable, karena nilai cronbach’s alpha berada di atas batas minimal 0,60 , sehingga dapat disimpulkan bahwa skala pengukuran lokasi mempunyai reliabilitas yang baik.
c. Statistik Validitas dan Reliabilitas Instrumen Promosi (5 pertanyaan, 100 responden) Syarat validitas: 1. Jika rhasil positif, serta rhasil > 0,50 maka variabel tersebut valid. 2. Jika rhasil tidak positif, dan rhasil < 0,50 maka variabel tersebut tidak valid.
100
Tabel 4.14 Validitas Pertanyaan Promosi Pertanyaan
Standardize
Nilai R
Sig.
Validitas
Loading Factor (SLF) Promosi1
0.675
0,50
0.000
Valid
Promosi2
0.734
0,50
0.000
Valid
Promosi3
0.207
0,50
0.000
Tidak Valid
Promosi4
0.738
0,50
0.000
Valid
Promosi5
0.714
0,50
0.000
Valid
Sumber: Olah data SPSS 22
Tabel 4.15 Reliability Statistics Promosi Reliability Statistics Cronbach's Alpha .625
N of Items 4
Sumber: Olah data SPSS 22
Dari hasil olah data uji statistik validitas di atas dapat dilihat bahwa hanya 4 item (4 pertanyaan) promosi adalah valid, karena pada item ke 3 memiliki hasil 0.207 yang berarti hasilnya < 0,50. Sementara hasil olah data uji statistik reliabilitas menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha, r = 0,625 dengan demikian seluruh item (pertanyaan) promosi adalah reliable, karena nilai cronbach’s alpha berada di atas batas minimal 0,60 , sehingga dapat disimpulkan bahwa skala pengukuran promosi mempunyai reliabilitas yang baik.
101
d. Statistik Validitas dan Reliabilitas Instrumen Intensi Menginap (3 pertanyaan, 100 responden) Syarat validitas: 3. Jika rhasil positif, serta rhasil > 0,50 maka variabel tersebut valid. 4. Jika rhasil tidak positif, dan rhasil < 0,50 maka variabel tersebut tidak valid. Tabel 4.16 Validitas Pertanyaan Intensi Menginap Pertanyaan
Standardize
Nilai R
Sig.
Validitas
Loading Factor (SLF) Intensi_Menginap1
0.282
0,50
0.000
Tidak Valid
Intensi_Menginap2
0.591
0,50
0.000
Valid
Intensi_Menginap3
0.542
0,50
0.000
Valid
Sumber: Olah data SPSS 22
Tabel 4.17 Reliability Statistics Intensi Menginap Reliability Statistics Cronbach's Alpha .605
N of Items 3
Sumber: Olah data SPSS 22
Dari hasil olah data uji statistik validitas di atas dapat dilihat bahwa semua item (3 pertanyaan) intensi menginap adalah valid, karena semua hasil memiliki nilai >0,50. Meskipun pada item 1 dinyatakan tidak valid karena memiliki nilai 0.282,
102
tetap dianggap valid karena dalam variabel intensi hanya ada 3 item (3 pertanyaan) saja dan itu merupakan item minimal untuk sebuah variabel. Sementara hasil olah data uji statistik reliabilitas menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha, r = 0,605 dengan demikian seluruh item (pertanyaan) intensi menginap adalah reliable, karena nilai cronbach’s alpha berada di atas batas minimal 0,60 , sehingga dapat disimpulkan bahwa skala pengukuran intense menginap mempunyai reliabilitas yang baik. 1. Uji Data Klasik a. Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residual/pengganggu memiliki distribusi normal, model regresi, dikatakan baik apabila memiliki distribusi normal atau mendekati normal, jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic dikatakan tidak valid (Ghozali dalam Runiasari, 2008). Berikut diagram hasil perhitungan statistik normalitas:
Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Sumber: Olah data spss 22
103
Dari gambar grafik diatas menunjukan bahwa data menunjukkan grafik membentuk krucut keatas, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.2 Kurva Normalitas Probability-Plot Sumber: Olah data spss 22
Dari normal probability plot terlihat bahwa titik-titik data membentuk pola linier sehingga dapat dianggap konsisten dengan distribusi normal. b. Uji Multikolinieritas Tabel 4.18 Uji Multikolinieritas Collinearity Statistics Model
T
Sig.
Tolerance
VIF
1 (Constant)
,000
1,000
Pers_total
2,847
,005
,961
1,041
-2,737
,007
,833
1,201
3,532
,001
,852
1,173
Lokasi Promosi Sumber: Olah data spss 22
104
Dari hasil output didapatkan bahwa semua nilai VIF <10 ini berarti tidak terjadi multikolonieritas dan dapat disimpulkan bahwa uji multikolonieritas terpenuhi. c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas
Gambar 4.3 Uji Heteroskedastisitas Sumber: Olah data spss 22
Dari gambar diatas dapat dikethui bahwa tidak terjadi hetroskedastisitas sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Sehingga dapat dikatakan uji heteroskedastisitas terpenuhi. 2. Koefisien Regresi Statistik ini menggambarkan persamaan regresi untuk mengetahui angka konstan dan uji hipotesis signifikasi koefisien regresi.
105
1) Regresi linier berganda Pengaruh Persepsi Harga, Lokasi, dan Promosi terhadap Intensi Menginap dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.19 Regresi Linier Berganda Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std. Model
B
1 (Constant)
Error
-2,230E16
Pers_total Lokasi Promosi
Beta
,091
T
Sig.
,000
1,000
,267
,094
,267
2,847
,005
-,275
,101
-,275
-2,737
,007
,351
,099
,351
3,532
,001
a. Dependent Variable: Intensi Sumber: Olah data spss 22
Berdasarkan output SPSS pada tabel Coefficients maka persamaan regresi linear berganda yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Y = (-2,230E-16) + 0,267.X1 + 0,275.X2 + 0,351.X3 + e Keterangan : Y
: Intensi Menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng
a
: Nilai konstanta
b1
: Koefesien Regresi variabel X1
b2
: Koefesien Regresi variabel X2
b3
: Koefisien Regresi variabel X3
106
X1
: Variabel Independent (Persepsi Harga )
X2
: Variabel Independent (Lokasi)
X3
: Variabel Independent (Promosi)
Hasil persamaan regresi linear berganda diatas menyatakan bahwa : 1. Nilai konstanta sebesar -2,230E-16 bermakna jika skor Persepsi Harga (X1), Lokasi (X2) dan Promosi (X3) sama dengan nol. Maka skor Intensi menginap sama dengan -2,230E-16 2. Koefisien nilai regresi variabel Persepsi Harga (X1) sebesar 0,267 nilai positif terhadap Intensi Menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng, bermakna jika Persepsi Harga mengalami kenaikan, maka intensi menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng juga akan mengalami kenaikan. Atau sebaliknya, jika Persepsi Harga mengalami penurunan maka intensi menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng juga akan mengalami penurunan. 3. Koefisien regresi Lokasi (X2) sebesar 0,275 dan nilai positif terhadap intensi menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng, bermakna jika nilai lokasi mengalami kenaikan maka intensi menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng akan mengalami kenaikan. Demikian juga sebaliknya. Jika lokasi mengalami penurunan maka intensi menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng juga akan mengalami penurunan. 4. Koefisien regresi Promosi (X3) sebesar 0,351 dan nilai positif terhadap intensi menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng, bermakna jika nilai promosi mengalami kenaikan maka intensi menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng akan mengalami kenaikan. Demikian juga sebaliknya. Jika promosi
107
mengalami penurunan maka intensi menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng juga akan mengalami penurunan. 2) Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) pada intinya adalah untuk mengukur kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai R (R square) yang mendekati satu berarti variabel independennya memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabelvariabel dependen. Sehubungan dengan hal tersebut, maka hasil perhitungan koefisien determinasi disajikan pada tabel berikut: Tabel 4.20 Koefisien Determinan Model Summaryb
Model 1
R
R Square .437a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.191
.166
.91347155
a. Predictors: (Constant), Promosi, Pers_total, Lokasi b. Dependent Variable: Intensi Sumber: Olah data spss 22
Berdasarkan tabel di atas, Nilai korelasi antara Persepsi Harga (X1), Lokasi (X2), dan Promosi (X3) terhadap Intensi Menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng (Y) sebesar 0,437 dengan demikian ada hubungan positif antar variabel, yaitu Persepsi Harga, Lokasi dan Promosi
108
berpengaruh terhadap variabel Intensi Menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng. Nilai koefisien determinan (R2) sebesar 0.166 dengan demikian variasi peningkatan atau penurunan variabel Intensi Menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng dapat dipengaruhi oleh variabel Persepsi Harga, Lokasi, dan Promosi 0.166. D. Pengujian Hipotesis 1. Uji T (Uji Parsial) Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh Persepsi Harga (X1), Lokasi (X2), dan Promosi (X3) terhadap Intensi Menginap (Y) secara parsial (sendirisendiri). Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Apabila t hitung > t tabel, maka dikatakan pengaruhnya signifikan, dan apabila t hitung < t tabel, maka dikatakan pengaruhnya tidak signifikan. Tabel 4.21 Uji T (Uji Parsial) Standardized Coefficients Model 1
Beta
T
(Constant) Pers_total Lokasi Promosi
a. Dependent Variable: Intensi Sumber: Olah data spss 22
Sig.
,000
1,000
,267
2,847
,005
-,275
-2,737
,007
,351
3,532
,001
109
1. Hipotesis I H0 :
Faktor Persepsi Harga tidak berpengaruh terhadap Intensi Menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng
H1 :
Faktor Persepsi Harga berpengaruh terhadap Intensi Menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng
Hipotesis II H0 :
Faktor Lokasi tidak berpengaruh terhadap Intensi Menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng
H1 :
Faktor Lokasi berpengaruh terhadap Intensi Menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng
Hipotesis III H0 :
Faktor Promosi tidak berpengaruh terhadap Intensi Menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng
H1 :
Faktor Promosi berpengaruh terhadap Intensi Menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng
Maka :
-Jika Sig ≥ 0,05 maka H1 ditolak dan H0 diterima -Jika Sig ≤ 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak
Dari tabel diatas didapatkan hasil sebagai berikut : 1. Variabel Persepsi Harga
memiliki nilai probabilitas 0,005 ≤ 0,05
artinya signifikan atau dengan kata lain H1 diterima dan H0 ditolak Jadi Persepsi Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Intensi
110
Menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng. Artinya jika persepsi harga terjangkau, maka intensi menginap para konsumen akan bertambah. 2. Variabel Lokasi memiliki nilai probabilitas 0,000 ≤ 0,05 artinya signifikan atau dengan kata lain H1 diterima dan H0 ditolak. Jadi Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Intensi Menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng. Artinya jika lokasi hotel strategis dan mudah dijangkau serta terdapat fasilitas umum di sekitar hotel yang dapat menunjang lokasi hotel, maka intensi menginap para konsumen akan mengalami kenaikan. 3. Variabel Promosi memiliki nilai probabilitas 0,000 ≤ 0,05 artinya signifikan atau dengan kata lain H1 diterima dan H0 ditolak. Jadi Promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Intensi Menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng. Artinya jika promosi sering dilakukan maka akan berdampak pada kenaikan akan intensi menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng. 2. Uji Hipotesis Simultan (Uji F) Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi dapat digeneralisasikan maka dilakukan uji F dengan menggunakan model Analisis Of Variance (ANOVA).
111
Table 4.22 Hasil Uji F ANOVAa Sum of Model
Squares
1
Df
Mean Square
Regression
18.895
3
6.298
Residual
80.105
96
.834
Total
99.000
99
F
Sig. 7.548
a. Dependent Variable: Intensi b. Predictors: (Constant), Promosi, Pers_total, Lokasi Sumber: Olah data spss 22
Dari tabel ANOVA atau F-test diatas menunjukkan variabel independen bersama-sama
berpengaruh
terhadap
variabel
dependen
jika
nilai
probabilitas (α) pada kolom sig lebih kecil dari level signifikan yang ditentukan yaitu 0,05. Untuk dapat mengujinya diperlukan hipotesis berikut ini : H0 : Faktor Persepsi Harga, Lokasi dan Promosi secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap Intensi Menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng. H1 : Faktor Persepsi Harga, Lokasi dan Promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap Intensi Menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng. Dari hasil output SPSS diatas, nilai probabilitas 0,000 ≤ 0,05 maka memiliki arti bahwa ada pengaruh yang signifikan atau dengan kata lain H 1
.000b
112
diterima dan H0 ditolak. Jadi Persepsi Harga, Lokasi dan Promosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap Intensi Menginap pada Hotel Sofyan Betawi Menteng
E. Pembahasan Berdasarkan hasil pengujian secara statistik dapat dilihat dengan jelas bahwa secara parsial menyatakan bahwa variabel Persepsi Harga berpengaruh secara langsung terhadap variabel Intensi Menginap, variabel Lokasi berpengaruh terhadap Intensi Menginap, dan variabel Promosi juga berpengaruh terhadap variabel Intensi Menginap. 1. Analisis Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Intensi Menginap Persepsi harga berpengaruh secara parsial terhadap intensi menginap. Artinya, jika persepsi harga yang ditawarkan terjangkau, maka akan mempengaruhi intensi menginap para konsumen dalam kata lain, intensi menginap akan bertambah atau mengalami kenaikan. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Adinda Devy Chrismayanti, Ika Widyarini, Ika Rahma Susilawati (2012) tentang “Pengaruh Persepsi Marketing Mix Terhadap Intensi Membeli Sari Roti, Citra Kendedes dan Holland Bakery” yang menyatakan bahwa secara parsial variabel harga memiliki pengaruh terhadap intensi membeli Sari Roti, Kendedes dan Holland Bakery. Selain itu juga terdapat penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Adrian Hartanto, Jony Oktavian Haryanto (2012) tentang “Pengaruh Display,
113
Kepercayaan Merek, Keakraban Merek, Persepsi Harga Terhadap Intensi Pembelian dan Pembelian Tak Terencana” namun penelitian ini menyatakan bahwa persepsi harga tidak berpengaruh signifikan terhadap intensi membeli produk merek toko. 2. Analisis Pengaruh Lokasi Terhadap Intensi Menginap Lokasi berpengaruh secara parsial terhadap intensi menginap. Artinya, lokasi juga merupakan salah satu factor yang mempengaruhi intensi menginap. Lokasi menjadi hal yang dipertimbangkan oleh para konsumen dalam memilih hotel, semakin bagus dan strategis lokasi hotel maka akan semakin mudah pula menarik para konsumen untuk menginap. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fifyanita Ghanimata (2012) tentang ” Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Lokasi Terhadap Intensi Pembelian (Studi pada Pembeli Produk Bandeng Juwana Elrina Semarang)” yang menyatakan bahwa lokasi berpengaruh bersar terhadap intensi membeli produk bandeng Juwana Elrina Semarang. 3. Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Intensi Menginap Promosi berpengaruh secara parsial terhadap intensi menginap. Artinya, sama seperti persepsi harga dan lokasi, promosi juga menjadi factor yang dapat mempengaruhi intensi menginap. Kemudahan konsumen dalam mendapatkan informasi tentang hotel, mengakses hotel, media yang digunakan oleh pihak hotel dalam melakukan promosi juga mempengaruhi kenaikan atau bahkan penurunan intensi menginap. Semakin sering promosi yang dilakukan, akan berpengaruh positif pada tingkat hunian.
114
Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dian Yudhiartika, Jony Oktavian Haryanto (2012) tentang ”Pengaruh Personal Selling, Display,Promosi Penjualan Terhadap Kesadaran Merek Dan Intensi Membeli Pada Produk Kecantikan Pond’s” yang menyatakan bahwa promosi penjualan memberi efek positif untuk kesadaran terhadap merek produk kecantikan Pond’s dan promosi penjualan mempunyai efek positif pada niat untuk membeli produk kecantikan Pond’s.