BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, diperoleh dari hasil tes dan nontes, baik pada siklus I maupun siklus II. Hasil kedua tes tersebut terangkum dalam tiga bagian, yaitu: observasi awal, siklus I, dan siklus II. Hasil tes observasi awal berupa kemampuan siswa dalam menulis teks percakapan tanpa menggunakan media gambar sebelum tindakan penelitian dilakukan. Hasil tes tindakan siklus I dan siklus II berupa kemampuan siswa menulis teks percakapan melalui media gambar. Hasil tes siklus I dan siklus II tersebut disajikan dalam bentuk data kuantitatif. Sementara hasil nontes pada siklus I dan siklus II diperoleh dari data observasi, dan dokumentasi (foto) yang disajikan dalam bentuk deskripsi data kualitatif. Berikut akan diuraikan data hasil penilaian dari observasi awal dan penilaian setiap siklus. 4.1.1 Hasil Pelaksanaan Observasi Awal Hasil tes observasi awal adalah kemampuan siswa menulis teks percakapan sebelum dilakukan tindakan penelitian. Hasil tes prasiklus dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Tes observasi awal yang dilakukan adalah siswa menulis teks percakapan tanpa melihat gambar. Adapun hasil kemampuan siswa dalam menulis teks 57
58
percakapan pada observasi awal dapat dilihat pada tabel 3 yang terdapat pada halaman berikut:
59 Tabel 3 Hasil Penilaian Kemampuan Siswa Menulis Teks Percakapan Observasi Awal No
Nama Siswa
Kemampuan Menulis Teks Percakapan M KM TM 3 2 1
Aspek Yang Dinilai Kemampuan Menggunakan Tanda Baca dan Ejaan M KM TM 3 2 1
1
Abid Ilham Sahabo
√
√
2
Andika Ekaputra
√
√
3
Andri Daulima
4
Ahamd Zainuri
5
Baginda Tuan Putra
6
Dicky Tobing
√
√
7
Eka R. Manumbi
√
√
8
Moh. Akbar Latif
9
Muh. Fatir A. Fasya
√
√
Kemampuan
M 3
Keruntutan Kalimat Percakapan KM TM 2 1 √
√
√
√
√
√
√
√ √
√
56
√
6
67
√
5
56
√
4 6
√
5 7
44 67 33 44 56 78
4 √
√
TM
5
3
√
√
Nilai M
√ √
√
Skor
√ √ √ √ √
10
Moh. H. Bahuwa
√
√
√
3
33
√
11
Moh. Reza Luthfi
√
√
√
3
33
√
12
Moh. Taufik Gobel
√
5
56
√
13
Rizky Puluhulawa
√
5
56
√
14
Ronaldo Henga
√
6
67
√
15
Taufik Akbar
√
4
44
16
Adityas Paramita
17
Ajeng P. Santoso
18
Alisya R. Dunggio
19
Anisa Hasan
20
Cheska Ismail
√
21
Cut Nyak Din Tuhala
√
√
22
Davina P. Tone
√
√
23
Egidya Rivai
√
24
Lutfia Salsabila
√
25
Majwa Otoluwa
26
Regita Alulu
√
27
Rahel Oranggo
√
√
28
Rosalina Mandagi
√
√
29
Salsabila P. Dahu
30
Tariza Van Gobel Jumlah Persentase
√
√
√ √
√ √
√
√
√
√
33
78
6
67
√
5
56
√
√
6
67
√
√
5
56
√
√
4
44
√
√
√
5
56
√
√
√
5
56
√
√
3
33
7 4
78
44
√
4
44
√
6
67
√
5
56
√
√
√
√ √ √
√
√
√
√ √
√
√ √ √
√
√
√ √
8 17%
55 51%
3 51%
51 41%
55 51%
√
3 51%
51 33%
57 57%
146
Limboto, Pengamat
Mohamad Usman NIP. 19680625 200212 1 008
√
3
7
√ √
7 13%
√
1625 54,16
√
√ √
√
3 51%
Oktober 2012
Peneliti
Djamila Duda NIM. 150 411 462
17 91%
60
Dari data pada tabel 3 menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas IV SDN 1 Limboto dalam menulis teks percakapan masih kategori kurang, dengan skor rata-rata secara klasikal sebesar 54,16. Dari 30 siswa sebanyak 3 siswa atau 10% yang sudah mampu dalam menyusun teks percakapan dan 27 siswa atau 90% belum mampu. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis teks percakapan tersebut dikarenakan beberapa faktor, yaitu siswa belum mampu menyusun teks percakapan, dalam menyusun kalimat belum runtut,
penggunaan
tanda baca dan ejaan masih banyak siswa yang salah . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks percakapan masih sangat kurang dan perlu ditingkatkan. Peningkatan tersebut dapat diwujudkan dengan melakukan tindakan pembelajaran siklus I dengan menggunakan media gambar. 1.1.2
Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
1.1.2.1 Tahap Persiapan Dalam tahap persiapan ini peneliti mempersiapkan proses pembelajaran tentang menulis percakapan dengan menggunakan media gambar dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan, 2. Menyiapkan bahan materi berupa contoh percakapan. 3. Menyusun rancangan evaluasi yang meliputi tes dan nontes,
61
4. Melakukan kolaborasi dengan teman sejawat atau guru lain. 1.1.2.2 Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, hal-hal yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil kesepakatan dengan guru
mitra yang telah disusun
sebelumnya yaitu; 1) Menjelaskan cara menulis teks percakapan berdasarkan gambar, 2) Memperlihatkan contoh percakapan yang telah disusun oleh peneliti, 3) Siswa menulis teks percakapan berdasarkan gambar, 4) Membimbing siswa saat menulis teks percakapan, 5) Memberikan penguatan terhadap hasil kerja siswa, 6) Memberikan penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa. Adapun hasil penilaian kemampuan siswa menulis teks percakapan pada siklus I akan diuraikan pada tabel 4 yang terdapat pada halaman berikut ini.
62
Tabel 4 Hasil Kemampuan Siswa Menulis Teks Percakapan Melalui Media Gambar Siklus I No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kemampuan Menulis Teks Percakapan M KM TM 3 2 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Nama Siswa
Abid IlhamSahabo Andika Ekaputra Andri Daulima Ahamd Zainuri Baginda T. Putra Dicky Tobing Eka R. Manumbi Moh. Akbar Latif Muh. Fatir AFasya Moh. H. Bahuwa Moh. Reza Luthfi Moh. Taufik Gobel Rizky Puluhulawa Ronaldo Henga Taufik Akbar Adityas Paramita Ajeng P. Santoso Alisya R. Dunggio Anisa Hasan Cheska Ismail Cut Nyak Din T Davina P. Tone Egidya Rivai Lutfia Salsabila Majwa Otoluwa Regita Alulu Rahel Oranggo Rosalina Mandagi Salsabila P. Dahu Tariza Van Gobel Jumlah Persentase
53 43%
51 41%
5 57%
Aspek Yang Dinilai Kemampuan Menggunakan Tanda Baca dan Ejaan M KM TM 3 2 1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
7 23%
Kemampuan
M 3
Keruntutan Kalimat Percakapan KM TM 2 1 √ √ √
Skor
Nilai
M
7
78
√
6 7
67 78
7 8
78 89 33
√ √ √
3 6
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
8
5
50%
27%
17%
55 36%
54
56 89
7 3
78 33
6
67
5 6
56 67
7
78
3
33
7
78
6 5 8
67 56 89
7
78
4 6 5 7
44 67 56 78 78
7 8
89
4 6
44 67
5
√
55
179
47%
Limboto, Pengamat
Mohamad Usman NIP. 19680625 200212 1 008
√ √ √ √ √ √ √
67
5 8
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
56 1994 66,46
53 43%
Oktober 2012
Peneliti
Djamila Duda NIM. 150 411 462
TM
57 57%
63
Berdasarkan Tabel 4 di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks percakapan sudah mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata secara klasikal yaitu sebesar 66,46. Siswa yang sudah memiliki kemampuan menulis teks percakapan sebanyak 13 orang atau 43% sedangkan yang belum mampu sebanyak 17 orang atau 57%. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis teks percakapan berdasarkan gambar masih rendah dan perlu ditingkatkan. Karena nilai siswa belum mencapai nilai yang telah ditetapkan yaitu 70. Adapun data hasil penilaian kemampuan siswa dalam menulis teks percakapan pada siklus I tersaji melalui tabel di bawah ini: Tabel 5. Kategori Penilaian Kemampuan Siswa Menulis Teks Percakapan melalui media gambar Siklus I No
1 2 3 4
Skor
Frekuensi
Bobot Skor
%
Ket
86 - 100 71 - 85 56 - 70 0 - 55
4 9 12 5 30
356 702 749 187 1994
13% 30% 40% 17% 100%
66,46 Kategori cukup mampu
Kategori Sangat Mampu Mampu Cukup Mampu Kurang Mampu Jumlah Rata-Rata
66,46
Dari data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang mencapai kategori sangat mampu yaitu sebanyak 4 orang atau sebesar 13%. Untuk kategori mampu sebanyak
9 orang atau 30%, kategori cukup mampu
sebanyak 12 orang atau 40% dan kategori kurang mampu sebanyak 5 orang atau 17%. Dengan rata-rata kemampuan siswa dalam menulis teks percakapan berdasarkan gambar sebesar 66,46 termasuk dalam kategori
64
cukup mampu. Adapun data hasil penilaian dari siklus I tersaji pada diagram berikut:
Banyak Siswa
Grafik 1. Hasil Penilaian Kemampuan Siswa dalam Menulis Teks Percakapan Siklus I
14 12 10 8 6 4 2 0
SIKLUS I 12 9 5
4
Sangat Mampu
Mampu
Cukup Mampu Kurang Mampu
Kategori
Dari grafik diatas ditunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai kategori sangat mampu ada 4 orang, kategori mampu ada 9 orang, kategori cukup mampu ada 12 orang dan kategori kurang mampu ada 5 orang. Dengan demikian untuk kategori cukup mampu masih lebih banyak, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks percakapan. 1.1.2.3
Hasil Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan lembar pedoman observasi.
Aspek-aspek yang diobservasi pada siklus II sama dengan lembar observasi pada siklus I. Dalam kegiatan observasi, peneliti dibantu oleh guru mitra untuk engamati seluruh kegiatan siswa selama pembelajaran. Melalui observasi, peneliti mendapatkan data berupa keterangan kegiatan siswa
65
selama pembelajaran. Dalam observasi ini, peneliti memberikan tanda check lislt (√ ) pada pedoman observasi yang telah disiapkan. Tabel 6 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Aspek
BS
Memperhatikan materi pembelajaran Siswa menjawab pertanyaan guru
Siswa antusias menerima pelajaran Siswa aktif mengerjakan tugas Siswa bersemangat dalam mengerjakan tes Siswa memperhatikan pejelasan guru
niiaaiir aKierirK S C √ √ √
√ √ √ √ √
Siswa menyampaikan pertanyaan Siswa merespon pertanyaan guru Keaktifan menulis simpulan materi
√ √
Tidak mengganggu teman lain halerJ aieaKarea
n
5 51%
3 31%
4 41%
1 11%
Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa perilaku siswa selama proses pembelajaran yaitu, dari data yang ada menunjukkan bahwa hanya 10% yang mengikuti proses pembelajaran dengan kategori sangat baik. Sebanyak 30%, siswa mengikuti pembelajaran dengan kategori baik. 40% yang mengikuti pembelajaran dengan kategori cukup, dan 20% yang mengikuti pembelajaran dengan kategori kurang. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran masih sangat kurang. Untuk itu pada proses pembelajaran siklus II, guru lebih memotivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran.
66
1.1.2.4 Analisis dan Refleksi Setelah dilakukan proses pembelajaran pada siklus I ternyata hasil kemampuan menulis teks percakapan yang dicapai oleh siswa belum mencapai indikator yang telah ditetapkan. Nilai rata-rata kelas yang dicapai baru sebesar 66,46 termasuk dalam kategori cukup. Guna mencapai pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan, maka kekurangan
yang terjadi pada siklus I harus diperbaiki agar proses
pembelajaran dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Hal-hal yang perlu dilakukan berkenaan dengan upaya perbaikan pada siklus II, yaitu: 1) peneliti lebih memperhatikan siswa yang kurang aktif, 2) peneliti memberikan motivasi pada siswa agar lebih konsentrasi dalam mengikuti pembelajaran, (3) peneliti lebih memperbaiki media gambar sehingga siswa lebih tertarik dan aktif dalam pembelajaran. 1.1.3 Hasil Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 1.1.3.1Tahap Persiapan Persiapan yang dilakukan pada siklus II, merupakan penyempurnaan kegiatan pada siklus I. Hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan siklus II adalah (1) menyusun perbaikan rencana pembelajaran, (2) menyiapkan bahan materi menulis percakapan yang berbeda, (3) menyusun perbaikan instrumen berupa data tes dan nontes, dan (4) dalam berkolaborasi peneliti lebih sering berdiskusi dengan guru lain dan teman sejawat.
67
1.1.3.2 Tahap Pelaksanaan Hasil penilaian siklus I menunjukkan bahwa kemampuan siswa kelas IV dalam menulis teks percakapan belum mencapai indikator
yang
ditetapkan. Selain hal tersebut, tingkah laku siswa juga belum menunjukkan perubahan secara signifikan. Untuk itu diperlukan perbaikan tindakan pada siklus II demi mengatasi masalah yang ada pada siklus I tersebut. Pelaksanaan siklus II masih menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran dengan segala perbaikan untuk mengatasi masalah yang ada pada siklus I. Hasil penilaian kemampuan siswa pada siklus II diperoleh dari pelaksanaan pembelajaran menulis teks percakapan dengan media gambar. Hasil penelitian pada siklus II, sama dengan pelaksanaan pada siklus I yaitu berupa hasil tes untuk mengukur kemampuan siswa penilaian kemampuan siswa menulis teks percakapan serta hasil nontes yang terdiri dari observasi, dan dokumentasi. Hasil penilaian pada siklus II akan diuraikan pada Tabel 7 yang terdapat di halaman berikut.
68
Tabel 7 Hasil Penilaian Kemampuan Menulis Teks Percakapan Melalui Media Gambar Siklus II No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nama Siswa
Abid IlhamSahabo Andika Ekaputra Andri Daulima Ahamd Zainuri Baginda T. Putra Dicky Tobing Eka R. Manumbi Moh. Akbar Latif Muh. Fatir AFasya Moh. H. Bahuwa Moh. Reza Luthfi Moh. Taufik Gobel Rizky Puluhulawa Ronaldo Henga Taufik Akbar Adityas Paramita Ajeng P. Santoso Alisya R. Dunggio Anisa Hasan Cheska Ismail Cut Nyak Din T Davina P. Tone Egidya Rivai Lutfia Salsabila Majwa Otoluwa Regita Alulu Rahel Oranggo Rosalina Mandagi Salsabila P. Dahu Tariza Van Gobel Jumlah Persentase
Kemampuan Menulis Teks Percakapan
M 3 √
KM 2
TM 1
Aspek Yang Dinilai Kemampuan Menggunakan Tanda Baca dan Ejaan
M 3
√ √
KM 2 √ √
M 3
KM 2 √
√
√
√ √
√
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √
√
√
√ √
√
√ √
√
√ √
√
√
√ √ √ √
√ √
√ √ √ √
√
√ √ √ √ √
√ √
√
√ √
√
√ √ √ √ 54 47%
√ √ √
1 7%
√ 55 37%
√ √ √ √ √ √
√
√
√
78 78 78 78 89 78 67 78 89 78 78 67 56 89 78 78 78 89 56 89 78 44 89 56 78 78 89 89 78 89
√ √
√
√
7 7 7 7 8 7 6 7 8 7 7 6 5 8 7 7 7 8 5 8 7 4 8 5 7 7 8 8 7 8
√ √
√
M
√
√ √
Nilai
√ √
√ √ √
Skor
TM 1
√
√ √
54 47%
TM 1
Kemampuan Keruntutan Kalimat Percakapan
56 53%
3 51%
√ √ 54 47%
51 33%
6 11%
208
Limboto, Pengamat
Mohamad Usman NIP. 19680625 200212 1 008
2317 77,13
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 14 81%
November 2012
Peneliti
Djamila Duda NIM. 150 411 462
TM
6 11%
69
Dari data di atas dapat diketahui bahwa siswa yang sudah mampu dalam menulis teks percakapan ada 24 orang atau 80%, sedangkan yang belum mampu ada 6 orang atau 20%. Dengan demikian indikator yang ditetapkan sebesar 80% telah tercapai. Sementara nilai rata-rata perolehan siswa sebesar 77,25. Adapun kategori dari hasil penilaian akan diuraikan pada tabel 8 berikut: Tabel 8 Kategori Hasil Kemampuan Siswa Menulis Teks Percakapan Siklus II No
1 2 3 4
Kategori
Nilai
Frekuensi
Sangat Mampu Mampu Cukup Mampu Kurang Mampu Jumlah Rata-Rata
86 - 100 71 - 85 56 - 70 0 - 55
9 15 5 1 30
Bobot Skor 801 1170 302 44 2317 77,23
%
RataRata
30% 50% 17% 3% 100%
77,23 Kategori Mampu
Dari data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang mencapai kategori sangat mampu yaitu sebanyak 9 orang atau sebesar 30%. Untuk kategori mampu sebanyak 15 orang atau 50%, kategori cukup mampu sebanyak 5 orang atau 17% dan kategori kurang mampu sebanyak 1 orang atau 3%. Dengan nilai rata-rata kemampuan siswa dalam menulis teks percakapan berdasarkan gambar sebesar 77,23, termasuk dalam kategori mampu. Adapun data hasil penilaian dari siklus II tersaji pada diagram berikut:
70
Grafik 2. Hasil Penilaian Kemampuan Siswa Dalam Menulis Teks Percakapan Siklus II
Banyak Siswa
SIKLUS II 15
16 14 12 10 8 6 4 2 0
9 5
1 Sangat Mampu
Mampu
Cukup Mampu
Kurang Mampu
Kategori
Dari grafik diatas ditunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai kategori sangat mampu ada 9 orang, kategori mampu
ada 15 orang,
kategori cukup mampu ada 5 orang dan kategori kurang mampu ada 1 orang.
Dengan
demikian
tindakan
perbaikan
pembelajaran
untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks percakapan pada siklus II telah berhasil dan telah mencapai indikator yang ditetapkan yaitu sebesar 70. 4.1.2.3 Hasil Pengamatan Siklus II Pelaksanaan pengamatan siklus II dilakukan selama penelitian berlangsung dan difokuskan pada kegiatan pembelajaran menulis teks percakapan dengan menggunakan media gambar. Pedoman yang digunakan dalam pengamatan siklus II lebih pada peningkatan perubahan tingkah laku siswa dalam kegiatan pembelajaran menulis teks percakapan dengan
71
menggunakan media gambar. Berikut adalah data hasil pengamatan kegiatan siswa yang diperoleh selama proses pembelajaran menulis teks percakapan dengan menggunakan media gambar. Tabel 9. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Aspek Memperhatikan materi pembelajaran Siswa menjawab pertanyaan guru
Siswa antusias menerima pelajaran
BS √ √ √ √
Siswa menyampaikan pertanyaan
√
√ √ √
Siswa merespon pertanyaan guru Keaktifan menulis simpulan materi
halerJ aieaKarea
n
√
Siswa aktif mengerjakan tugas Siswa bersemangat dalam mengerjakan tes Siswa memperhatikan pejelasan guru
Tidak mengganggu teman lain
erirKniiaaiir aKi S C
√
6 61%
4 41%
Dari tabel 9 di atas dapat diketahui bahwa aspek perilaku siswa selama mengikuti proses pembelajaran yaitu siswa yang memperhatikan materi pelajaran kategori sangat baik. Siswa menjawab pertanyaan guru, antusias dalam menerima pelajaran sangat baik. Selain itu keaktifan siswa mengerjakan tugas juga meningkat, yang tadinya pada siklus I masih kategori kurang. Siswa merespon pertanyaan guru kategori baik. Sementara keaktifan menulis kesimpulan juga sudah baik. Dengan demikian dapat dilihat bahwa kegiatan siswa selama mengikuti proses pembelajaran menulis teks percakapan dengan media gambar untuk kategori sangat baik mencapai 60% bila dibandingkan dengan siklus I, sementara untuk kategori baik mencapai 40%.
72
1.1.3.3 Analisis dan Refleksi Hasil refleksi terhadap pelaksanaan proses pembelajaran menulis percakapan pada siklus II yang telah diuraikan pada tahap pemantauan dan evaluasi, kemampuan siswa dalam menulis percakapan telah mengalami peningkatan. Pada pembelajaran siklus II, peneliti telah memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran serta penggunaan media gambar lebih dioptimalkan, sehingga kemampuan siswa telah mencapai indicator yang ditetapkan yaitu dengan nilai rata-rata yang dicapai siswa 77,23. Dengan demikian, perbaikan yang dilakukan pada siklus II sangat bermanfaat dan berpengaruh pada aktivitas
siswa. Mereka lebih
konsentrasi pada pelajaran sehingga nilai tes kemampuan siswa menjadi lebih baik. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa sudah berkurang. Penjelasan materi dari peneliti juga sudah dapat dipahami dengan baik, meskipun masih ada beberapa siswa yang kurang aktif, tetapi perilaku siswa sudah lebih baik dari siklus I. Pada saat mengerjakan soal, siswa terlihat lebih serius. Dan pada saat membacakan teks percakapan, masing-masing siswa menunjukkan hasil yang menggembirakan. Peneliti
tidak
memberikan motivasi terlebih dahulu agar siswa mau membacakan percakapan di depan kelas, karena sebelumnya sudah dilakukan di kelompok masing-masing, sehingga siswa dengan senang hati mau dan
73
berani membacakan kembali isi percakapan yang telah disusun di depan kelas. 4.2 Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus, dan masing-masing siklus dilakukan melalui empat tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta analisis dan refleksi. Pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan perbaikan pembelajaran dari siklus I. Dari data hasil siklus I dan siklus II dapat diketahui peningkatan kemampuan menulis teks percakapan menggunakan media gambar dan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa selama mengikuti pembelajaran. Berikut ini uraian pelaksanaan perolehan data pada siklus I dan siklus II. Pada siklus I proses pembelajaran diawali dengan mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dengan menanyakan keadaan siswa,
menyiapkan
media
gambar
yang
akan
digunakan
dalam
pembelajaran dan menjelaskan tujuan pembelajaran secara umum yaitu kemampuan menulis teks percakapan melalui media gambar. Kegiatan selanjutnya yaitu peneliti menjelaskan materi, menjelaskan cara menulis teks percakapan melalui gambar. Siswa diminta untuk memperhatikan penjelasan guru dan mengerjakan tugas yang diberikan. Selama
kegiatan
menulis
teks
percakapan
siswa
diminta
memperhatikan dengan baik gambar yang sudah dibagikan, sehingga isi
74
percakapan yang disusun sesuai gambar. Setelah itu, siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan menulis teks percakapan yaitu dengan mengerjakan soal yang berkaitan dengan isi percakapan. Berdasarkan hasil tes pada siklus I, peneliti dapat mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi dan dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang dialami siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Proses pembelajaran pada siklus II hampir sama dengan proses pembelajaran siklus I, yaitu peneliti kembali mengkondisikan peserta didik agar siap untuk mengikuti pembelajaran dengan menanyakan kembali materi yang telah diberikan peneliti pada pertemuan sebelumnya. Peneliti meminta siswa untuk lebih konsentrasi dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti berusaha menjelaskan mengenai unsur-unsur yang ada dalam percakapan. Kemudian siswa diminta untuk membacakan kembali isi percakapan yang telah disusun. Kegiatan terakhir yang harus dilakukan siswa adalah membuat refleksi untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai proses pembelajaran pada siklus II.