BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi hasil penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan di SDN Hutadaa kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo khususnya pada mata pelajaran IPA dengan fokus penelitian meningkatkan hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud benda dengan menggunakan metode demonstrasi yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 1 Hutadaa dengan jumlah siswa 30 orang siswa yang terdiri dari siswa laki-laki 14 orang dan siswa perempuan 16 orang penelitian tindakan kelas ini dilakukan dua siklus. Dari observasi dan refleksi data peneliti tindakan kelas ini diperoleh deskripsi data sebagai berikut: 4.2.1 Observasi Awal Observasi awal dilakukan sebelum siklus I, dimana setelah peneliti menjelaskan tentang materi perubahan wujud benda diberikan tes awal untuk mengukur kemampuan awal siswa mengenai materi tersesbut. Dalam penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti di kelas III SDN 1 Hutadaa pada observasi awal dapat diperoleh data awal hasil belajar siswa pada materi perubahan wujud benda sebagai berikut:
26
Tabel 4.1: Hasil Observasi awal Kriteria Butir Soal 1 2 3 4 5
Tuntas Jumlah Siswa 11 9 11 11 11
% 36,7% 30% 36,7% 36,7% 36,7%
Tidak Tuntas Jumlah % Siswa 19 63,3% 21 70% 19 63,3% 19 63,3% 19 63,3%
Sesuai tabel diatas dapat dilihat bahwa : a.
Pada item soal nomor 1 untuk kemampuan memberikan contoh benda padat masih terdapat
11 orang siswa yang tuntas pada indikator ini dengan
persentase 36,6% dan 19 orang yang belum tuntas dengan persentase 63,3%. b.
Pada item soal nomor 2 untuk kemampuan memberikan contoh benda cair masih terdapat
9 orang siswa yang tuntas pada indikator ini dengan
persentase 30% dan 21 orang yang belum tuntas dengan persentase 70%. c.
Pada item soal nomor 3 untuk kemampuan mengetahui sifat benda padat masih terdapat
11 orang siswa yang tuntas pada indikator ini dengan
persentase 36,6% dan 19 orang siswa yang tidak tuntas dengan persentase 63,3%. d.
Pada item soal nomor 4 untuk kemampuan membedakan sifat benda cair dan gas masih terdapat 11 orang siswa yang tuntas pada indikator ini dengan persentase 36,6% dan 19 orang siswa yang tidak tuntas dengan persentase 63,3%.
e.
Pada item soal nomor 5 untuk kemampuan memberikan contoh perubahan wujud benda masih terdapat 11 orang siswa yang tuntas pada indikator ini
27
dengan persentase 36,6% dan 15 orang yang belum tuntas dengan persentase 63,3%. Data diatas menunjukkan bahwa dari jumlah siswa kelas III berjumlah 30 siswa yang mengikuti proses belajar mengajar masih ada yang hasil belajarnya rendah. Maka dengan rendahnya hasil belajar siswa tersebut perlu dilakukan penelitian, dengan pelaksanaan dalam bentuk siklus. Pada observasi awal ini secara keseluruhan dapat dilihat ada 11 orang siswa yang tuntas atau 36,6% sedangkan yang tidak tuntas 19 orang siswa yang tidak tuntas atau 63,3%. Sesuai dengan refleksi, maka peneliti dan guru menetapkan beberapa kelemahan yang masih ditemui pada pelaksanaan observasi awal ini (1) perumusan
pembelajaran
belum
maksimal,
(2)
langkah–langkah
proses
pembelajaran belum efektif dan efisien, (3) penampilan guru belum menarik perhatian siswa, (4) pemahaman dalam pembelajaran belum maksimal, (5) penggunaan media pembelajaran belum memadai, (6) partisifasi siswa belum maksimal, (7) masih kurang bimbingan siswa, (8) pelaksanaan pembelajaran tidak sesuai dengan waktu pembelajaran yang tersedia. 4.2.2 Siklus I Pelaksanaan tindakan kelas pada siklus I menggunakan demonstrasi pada kelas III SDN Hutadaa diperoleh data sebagai berikut:
28
metode
Tabel 4.2 : Hasil Tindakan Siklus 1 Kriteria Butir Soal 1 2 3 4 5
Tuntas Jumlah Siswa 16 13 14 15 15
% 53,5% 43,3% 46,7% 50% 50%
Tidak Tuntas Jumlah % Siswa 14 46,5% 17 56,7% 16 53,3% 15 50% 15 50%
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat bahwa dalam memahami pembelajaran IPA khususnya pada materi perubahan wujud benda dengan menggunakan metode demonstrasi adalah: a.
Pada item soal nomor 1 untuk kemampuan memberikan contoh benda padat masih terdapat 16 orang siswa yang tuntas pada indikator ini atau 53,5% dan 14 orang yang belum tuntas dengan persentase 46,5%.
b.
Pada item soal nomor 2 untuk kemampuan memberikan contoh benda cair masih terdapat 13 orang siswa yang tuntas pada indikator ini dengan persentase 43,3% dan 17 orang yang belum tuntas dengan persentase 56,7%.
c.
Pada item soal nomor 3 untuk kemampuan mengetahui sifat benda padat masih terdapat 14 orang siswa yang tuntas pada atau 46,7% dan 16 orang siswa yang tidak tuntas dengan persentase 53,3%.
d.
Pada item soal nomor 4 untuk kemampuan membedakan sifat benda cair dan gas masih terdapat 15 orang siswa yang tuntas pada indikator ini atau 50% dan 15 orang siswa yang tidak tuntas dengan persentase 50%.
29
e.
Pada item soal nomor 5 untuk kemampuan memberikan contoh perubahan wujud benda masih terdapat 15 orang siswa yang tuntas pada indikator atau 50% dan 15 orang yang belum tuntas dengan persentase 50%. Dari hasil persentase diatas dapat dilihat masih ada 15 orang siswa yang
tuntas atau 50% sedangkan yang tidak tuntas 15 orang siswa yang tidak tuntas atau 50%, maka peneliti melanjutkan dengan siklus I pertemuan II. 4.2.3 Refleksi Siklus I Berdasarkan kelemahan -kelemahan yang terjadi pada siklus I dan melihat hasil belajar siswa tentang perubahan wujud benda, maka peneliti bersama guru lainnya melakukan kegiatan refleksi untuk menilai kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus 1. Sesuai dengan hasil refleksi, maka
peneliti menetapkan beberapa
kelemahan yang masih ditemui ada kegiatan pelaksanaan pembelajaran dan hal ini meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi perubahan wujud benda dengan menggunakan metode demonstrasi di SDN 1 Hutadaa kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo pada pembelajaran IPA adalah (1) pembelajaran materi belum maksimal, (2) penampilan guru belum menarik perhatian siswa, (3) penggunaan media mengajar kurang memadai,
(4) penguasaan
materi
pembelajaran sistematis, (5) metode pembelajaran belum relevan. Berdasarkan hasil refleksi bahwa untuk memperbaiki kelemahankelemahan yang terjadi pada pelaksanaan tindakan pada siklus I serta memperbaiki hasil belajar siswa tentang materi perubahan wujud benda dengan
30
menggunakan metode demonstrasi maka akan disempurnakan pada pelaksanaan tindakan disiklus berikutnya, yaitu siklus II.
4.2.4 Siklus II Tabel 4.5 : Hasil Persentase Siklus II Kriteria Butir Soal 1 2 3 4 5
a.
Tuntas Jumlah Siswa 20 20 19 19 20
% 66,6% 66,6% 63,3% 63,3% 66,6%
Tidak Tuntas Jumlah % Siswa 10 33,4% 10 33,4% 11 36,7% 11 36,7% 10 33,4%
Pada item soal nomor 1 untuk kemampuan menuliskan sifat benda padat meningkat menjadi 25 orang siswa yang tuntas atau sekitar 83,3% dan 5 orang yang belum tuntas dengan persentase 16,7%.
b.
Pada item soal nomor 2 untuk kemampuan menjelaskan sifat benda cair meningkat menjadi 25 siswa yang tuntas pada indikator ini atau 83,3% dan 10 orang yang belum tuntas dengan persentase 16,7%.
c.
Pada item soal nomor 3 untuk kemampuan menjelaskan sifat benda gas meningkat menjadi 24orang siswa yang tuntas pada indikator ini atau 80% dan 6 orang siswa yang tidak tuntas dengan persentase 20%.
d.
Pada item soal nomor 4 untuk kemampuan menyebutkan istilah dalam perubahan wujud benda meningkat menjadi 24 orang siswa yang tuntas pada indikator ini dengan persentase 80% dan 6 orang siswa yang tidak tuntas dengan persentase 20%.
31
e.
Pada item soal nomor 5 untuk kemampuan menuliskan skema perubahan wujud benda meningkat menjadi 25 orang siswa yang tuntas pada indikator ini dengan persentase 83,3% dan 5 orang yang belum tuntas atau 16,7%.
4.2.5 Refleksi Siklus II Setelah melaksanakan tindakan pada siklus II dalam hal ini guru memberikan tindakan siklus II dengan tujuan agar hasil belajar siswa tentang materi perubahan wujud benda dengan menggunakan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA dikelas III SDN 1 Hutadaa Kecamatan Talaga Jaya Kabupaten Gorontalo bisa meningkat. Pada pelaksanaan siklus II pertemuan II sudah mencapai indikator kinerja yang sudah ditetapkan, sehingga pelaksanaan tindakan tidak dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya.
4.3
Pembahasan Pelakasanaan interaksi pembelajaran dengan mengoptimalkan pemahaman
siswa pada materi perubahan wujud benda seperti yang dikemukakan pada babbab terdahulu untuk mencapai indikator kinerja dalam penelitian ini adalah untuk hasil belajar siswa minimal 75%. Dari seluruh siswa memperoleh nilai 70 keatas. Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaa tindakan siklus I dengan menerapkan metode demonstrasi dalam meningkatkan hasil belajar pada materi perubahan wujud benda dikelas III SDN 1 Hutadaa kecamatan Talaga Jaya adalah:
32
a)
Hasil belajar menunjukan bahwa jumlah
siswa yang memperoleh nilai
maksimal 70 ke atas mencapai 83,3% dan memiliki daya serap siswa mencapai 80,30%. b) Dari Proses pembelajaran diperoleh data bahwa yang memilki ketuntasan belajar adalah 25 orang siswa atau 83,3%. c)
Dari Proses pembelajaran diperoleh data bahwa yang belum memilki ketuntasan belajar adalah 5 orang siswa atau 16,7%. Sesuai dengan refleksi disebabkan oleh adanya beberapa kelemahan
seperti yang telah disebutkan pada deskripsi siklus pertemuan I s/d siklus II pertemuan II dengan menerapkan
langkah-langkah pembelajaraan melalui
metode demonstrasi serat menyempurnakan kesalahan dan kelemahan yang terdapat pada kegiatan tersebut. Dari hasil perbaikan langkah l-langkah pembelajaran tersebut maka telah terjadi perubahan- perubahan pada siklus II, perubahan-perubahan tersebut nampak pada hal-hal sebagai berikut: a)
Siswa yang memperoleh nilai minimal 70 ke bawah berjumlah 5 orang atau 16,7%.
b)
Siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas berjumlah 25 orang atau 83,3% dan daya serap 80,30%. Berdasarkan gambaran deskripsi data perubahan seperti diuraikan diatas
jelas bahwa terjadi peningkatan pemahaman siswa pada mata pelajaran IPA tentang materi perubahan wujud benda sampai dengan pelaksanaan tindakan siklus II dengan menggunakan metode demonstrasi terjadi peningkatan positif.
33
Artinya bahwa, dengan menerapkan metode demonstrasi pada mata pelajaran IPA khususnya peningkatan hasil belajar siswa sangat relevan untuk disajikan. Kepada peserta didik. Dengan demikian hipotesis tindakan yang berbunyi: “Jika guru menggunakan metode demonstrasi, maka hasil belajar siswa kelas III SDN 1 Hutadaa pada materi perubahan wujud benda akan meningkat”, dapat diterima.
34