BAB IV ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PENDIDIKAN MORAL KEAGAMAAN BAGI PERILAKU REMAJA DESA SUKOREJO KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG
A. Analisis terhadap Perilaku Remaja Desa Sukorejo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Masa remaja merupakan masa dimana dianggap sebagai masa topan badai dan stress (Storm and Stress). Karena mereka telah memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasib sendiri, kalau terarah dengan baik maka ia akan menjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggungjawab, tetapi kalau tidak terbimbing maka bisa menjadi seorang yang tak memiliki masa depan dengan baik. 1 Perilaku remaja terdiri dari perilaku kognitif, sosioemosional, dan seksual. Perilaku kognitif merupakan suatu perilaku remaja yang ditandai dengan bagaimana pola berpikir dari remaja itu. Perilaku sosioemosional merupakan suatu perilaku yang erat kaitannya dengan emosi remaja dan bagaimana remaja berinteraksi dengan kehidupan sosialnya. Dan perilaku seksual yakni suatu perilaku yang berkaitan erat dengan bagaimana remaja tersebut berpacaran. Perilaku-perilaku tersebut tentunya berkaitan erat dengan masa pubertas. Dimana masa tersebut merupakan masa tumbuh kembang yang dialami oleh semua remaja. 1
Asmi Ani Fawziah dalam http://asmianifawziah.blogspot.com/2013/04/perkembanganperilaku-remaja-pada-masa_12.html 9 april 2015 jam 11.02
74
75
Perilaku remaja di Desa Sukorejo Kecamatan Ulujami pada kenyataannya menunjukan hal yang sebenarnya terjadi di masyarakat Indonesia bahwa tingkat keber-agamaan tidak selalu berbanding lurus dengan perilaku yang agamis. Di Desa Sukorejo sendiri perilaku moral remaja masih dalam arahan untuk menumbuhkan moral keagamaan yang baik dan mencegah perilaku amoral yang mengacu pada gaya hidup sekuler dan hedonis. Pudarnya unggah-ungguh terhadap orang tua serta penampilan yang meniru gaya berpakaian artis dan anak punk yang diadopsi dari luar Indonesia umumnya dan luar Desa Sukorejo khususnya menjadikan perilaku remaja Desa Sukorejo terkesan amoral walaupun pada dasarnya tindakan amoral yang dilakukan hanya sekedar meniru bahkan sekedar ucapan dan ejekan antar sesama teman dan berkuragnya rasa hormat terhadap orang yang usianya lebih tua. Perbedaan perilaku antara remaja jaman dulu dan jaman sekarang, karena mungkin pengaruh jaman dan globalisasi, tingkat kepedulian orang tua dan perhatian serta tindakan yang kurang keras terhadap perilaku yang mengarah kepada tindakan amoral menjadikan pudarnya nilai-nilai rasa hormat kepada orang tua. Jika dikaitkan dengan perilaku moral remaja di Desa Sukorejo maka perilaku moral remaja di Desa Sukorejo jika, standarnya masyarakat Indonesia pada umumnya maka masih dianggap wajar karena perilaku moral remaja yang ke arah negatif masih sebatas ucapan dan penampilan walaupun ada sebagian
76
kecil yang sudah melakukan
tindakan yang melanggar batas syariat tapi
melakukannya masih sembunyi-sembunyi..
B. Analisis terhadap Pendidikan Moral Keagamaan Remaja Desa Sukorejo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Pendidikan moral keagamaan bagi remaja juga dirasa sangatlah penting dan dibutuhkan. Karena Remaja desa Sukorejo sekarang ini sibuk dengan bermain, nongkrong dan menghambur-hamburkan uang orang tua. Dalam prakateknya pendidikan moral keagamaan yang ada tidak bisa dipisahkan dari pelaksanaan kegiatan keagamaan yang ada di Desa Sukorejo itu sendiri, seperti kegaitan pendidikan ibadah, Pendidikan dan pengajaran Alquran , Akhlak dan pokok-pokok ajaran Islam, dan Pendidikan Aqidah. Kegiatan keagamaan yang dijalankan di Desa Sukorejo merupakan hasail dari kepedulian dan atas kerjasama antar masyarakat yang menghidupkan kegiatan keagamaan sebagai pendidikan moral bagi remajanya. Keberadaan majelis qur’an, kajian ilmu
Ghorib dan kegiatan
nariyahan serta yasinan merupakan contoh nyata keinginan masyarakat Desa Sukorejo untuk menumbuhkan keber-agamaan dan menjaga agar remajanya senantiasa bersikap dan berbuat serta berpenampilan sesuai ajaran agama Islam Kebutuhan akan pendidikan moral keagamaan juga dirasakan oleh sebagian orang tua bahkan hampir semuanya mengharapkan bahwa ajaran islam menjadi pondasi yang kuat untuk para remajanya agar remaja desa
77
Sukorejo yang sibuk dengan dunianya sendiri sibuk dengan bermain, nongkrong menjadi lebih peka terhadap lingkungan sosial dan lebih menghormati kepada yang lebih tua. Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan moral keagamaan yang ada di Desa Sukorejo berkaitan erat dan terintegrasi dengan kegiatan keagamaan yang ada dan tinggal menggalakannya agar semakin hidup dan berjalan serta membentuk moral remaja yang positif konstruktif karena bagaimanapun juga remaja merupakan generasi penerus yang harus dijada tindakan dan sikapnya.
C. Analisis terhadap Persepsi Masyarakat terhadap Pendidikan Moral Keagamaan Remaja Desa Sukorejo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Adapun persepsi yang merupakan anggapan seseorang terhadap sesuatu terhadap apa yang dilihatnya, muncul apabila seseorang melihat suatu kejadian yang dilihatnya kemudian ia ditafsirkan berdasarkan apa yang ia ketahui. Dalam hal ini yang dikaji adalah mengenai kenakalan remaja atau moral remaja. Kenakalan remaja merupakan suatu perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak yang berusia 12-21 tahun, dimana dalm usia tersebut sedang gencar-gencarnya gejolak diri dalam menentukan jati dirinya dan sedang mengekspresikan apa yang ia kehendaki serta susah diatur. Persepsi para orang tua terkait pendidikan moral keagamaan bagi remaja bahwa sebenarnya merupakan pendidikan Islam yang ada di
desa
78
Sukorejo yang mereka butuhkan dan diharapkan menjadi sebuah kepengtingan bersama, hal ini dikarenakan bahwa pendidikan moral keagamaan bagi remaja mempunyai manfaat yang tinggi bagi kehidupan mereka secara individu maupun untuk kepentingan bersama. Dalam praktek kesehariaanya kebiasaan remaja juga tidak bisa terlepas dari kebiasaan yang bermoral dan amoral seperti yang dijelaskan oleh beberapa tokoh masyarakat desa Sukorejo, Ulujami Kab. Pemalang Kebiasaan nongkrong dipinggir jalan merupakan kegiatan yang dipandang oleh masyarakat Indonesia masih jauh dari kata baik, walaupun tidak sedikit yang secara permisif tidak mempermasalahkannya selama tidak melakukan kegiatan yang melanggar hukum. Akan tetapi bagi masyarkaat Desa Sukorejo masih dianggap tabu dan cenderung ke arah perbuatan yang sedikit amoral. Terkait dengan sikap masyarakat desa Sukorejo terhadap kebiasaan nongkrong dipinggir jalan, bahwa menangani kegiatan remaja yang suka nongkrong dipinggir jalan sebenarnya susah-susah mudah ini dikarena ketika mereka diingatkan dengan cara yang kasar pasti mereka tidak akan menghormati kita yang mengingatkan bahkan mungkin sebaliknya mereka akan melawan atau bertindak memberontak. Arus Globalisasi sedikit banyak juga mempengaruhi tingkah pola rema di Desa Sukorejo sekarang ini, pengaruh jaman menjadikan remaja sekarang lebih mudah dalam mengakses segala informasi baik yang sifatnya membangun atau yang sifatnya mengarah ke tindakan dan sikap amoral.
79
Persepsi masyarakat Desa Sukorejo sendiri berbeda-beda terhadap sikap dan perilaku remaja. Berkaitan dengan cara untuk mengatasi remaja yang suka berbicara kasar, menurut kepala desa setempat bahwa melarang remaja untuk tidak berbicara kasar terutama terhadap temannya kalau dari orang lain itu akan sulit karena ternyata peran utama keluarga sebagai lembaga pendidikan memang berperan sangat penting. Orang tua sebagai pendidik yang pertama juga sangat berperan dalam mengatasi sikap amoral seperti berkata kasar baik terhadap teman ataupun orang lain. Jadi bisa disimpulkan bahwa Persepsi Masyarakat terhadap Pendidikan Moral Keagamaan Remaja Desa Sukorejo Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang mendukung penuh serta mengharapkan kegiatan yang menunjang pendidikan moral keagamaan dalam bingkai pendidikan agama islam di Desa Sukorejo terus digalakan sebagai pondasi remaja menatap masa depan ditengah arus globalisasi dan segala bentuk perubahan jaman seperti sekarang ini.