BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Penerapan Sistem Bagi Hasil Pembiayaan Musyarakah Musyarakah adalah suatu perjanjian usaha antara dua pihak atau beberapa pemilik modal untuk menyertakan dananya pada suatu usaha, dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta, mewakilkan, atau menggugurkan haknya dalam manajemen atas usaha tersebut. Keuntungan yang didapat dari hasil usaha tersebut dapat dibagikan baik menurut proporsi penyertaan modal masingmasingataupun sesuai dengan kesepakatan bersama. Manakala usaha yang dijalankan tersebut merugu maka kewajiban hanya sebatas sampai batas modal yang ditanamkan oleh masing-masing pihak. Dalam pembiayaan musyarakah, biaya yang dikeluarkan dalam usaha proyek tidak berpengaruh langsung atas pendapatan bagi hasil yang diterima oleh PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk, artinya bahwa penerimaan keuntungannya memakai pendekatan revenue sharing, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan tidak berpengaruh pada pendekatan bagi hasil yang diterima oleh bank, tetapi untuk biaya atau beban yang dikeluarkan dalam rangka pemeriksaan atas keabsahan penerimaan atau pendapatan yang sesungguhnya atas usaha yang dilakukan, maka biaya atau beban tersebut diakui sebagai bagian beban operasional lainnya dalam laporan laba rugi PT. Bank Syariah Muamalat, Tbk. Berikut ini merupakan contoh penerapan sistem bagi hasil pembiayaan musyarakah:
1. Pada tanggal 01 Agustus 2008 Bank Syariah sepakat untuk melakukan usaha bersama dengan Amirullah dalam bidang pabrik textil. 2. Dalam usaha bersama tersebut telah disepakati hal-hal sebagai berikut: a. Modal Usaha (syirkah) keseluruhan sebesar Rp. 150.000.000,- dimana Bank Syariah mendapatkan porsi modal sebesar Rp.90.000.000,- dan porsi modal untuk Amirullah sebesar Rp.60.000.000,-b. Jangka waktu kontrak akad musyarakah selama 2 tahun dan disepakati sebagai pengelola usaha adalah Amirullah c. Pembagian hasil usaha (nisbah), untuk Bank Syariah sebesar 70 dan untuk Amirullah sebesar 30 d. Modal usaha yang menjadi porsi Bank Syariah sebagai mitra pasif sebesar Rp.90.000.000,-- dibayar dengan tahapan sebagai berikut: 1) Tanggal 15 Agustus 2008 dibayarkan dalam bentuk kas sebesar Rp.36.000.000,-2) Tanggal 20 Agustus 2008 diserahkan modal non kas, berupa sebuah mesin pemintal “Yamato” sebesar Rp.30.000.000,-- (nilai wajar saat penyerahan) dan mesin tersebut tercatat dalam pembukuan Bank Syariah sebesar Rp.32.500.000,-- dan 3) Tanggal 25 Agustus 2008 diserahkan modal non kas berupa sebuah mesin tenun “Yanmar” sebesar Rp.24.000.000,-- (nilai wajar saat penyerahan) dan mesin tersebut tercatat dalam pembukuan Bank Syariah sebesar Rp.18.000.000,Maka jurnal yang dibuat oleh Bank Syariah adalah sebagai berikut: 1. Tanggal 01 Agustus 2008 Db. Kontra komitmen Invst Musy Cr. Kewajiban Komitmen Invst Musy 2. Tanggal 15 Agustus 2008
Rp.90.000.000,Rp. 90.000.000,-
Db.Investasi Musyarakah Rp. 36.000.000,-Cr. Kas/Rekening syirkah Rp. 36.000.000,Db.Kewajiban Komitmen Invest Musy. Rp. 36.000.000,Cr. Kontra komitmen Investasi Musyarakah Rp.36.000.000,3. Tanggal 20 Agustus 2008 Db.Investasi Musyarakah Db.Kerugian penyerahan aktiva Cr. Persediaan / Aset Musyarakah Db.Kwjiban Komitmen Investasi Musy Cr. Kontra komitmen investasi Musy 4. Tanggal 25 Agustus 2008 Db. Investasi Musyarakah Cr. Persediaan / Aset Musyarakh Cr. Keuntungan Musyarakah Tangguhan
Rp. 30.000.000,-Rp. 2.500.000,Rp. 32.500.000,Rp. 30.000.000,Rp.30.000.000,Rp. 24.000.000,-Rp. 18.000.000,Rp. 6.000.000,-
Db.Kwajibn Komitmen Investasi Musy Rp. 24.000.000,Cr. Kontra komitmen Investasi Musy Rp.24.000.000,5. Amortisasi keuntungan Musyarakah Tangguhan adalah : 6.000.000 / 24 = 250.000 per bulan Db. Keuntungan Musy Tangguhan Rp. 250.000 Cr. Keuntungan Penyerahan Aset Musy Rp. 250.000 6. Perhitungan penurunan nilai (penyusutan) modal non kas /aset dengan mempergunakan garis lurus yaitu: Mesin pemintal “Yamato” : ( 30.000.000 – 0 ) / 24 = Rp. 1.250.000 Mesin tenun “Yanmar” : ( 24.000.000 – 0 ) / 24 = Rp. 1.000.000 ----------------------Jumlah penurunan nilai (penyusutan) Rp. 2.250.000,7. Jurnal a. Penyusutan mesin pemintal “Yamato” dilakukan jurnal sbb: Db.Beban penyustan modal non kas Rp. 1.250.000 Cr. Akum penyusutan modal non kas Rp. 1.250.000 b. Penyusutan mesin tenun “yanmar” dilakukan jurnal sebagai berikut: Db.Beban peny modal non kas RP. 1.000.000 Cr. Akum penyusutan modal non kas Rp. 1.000.000.000 Neraca Investasi Musyarakah (kas) Investasi Musyarakah (non kas) Akumulasi penurunan nilai
Rp. 36.000.000 Rp. 54.000.000 (Rp
Pengukuran Investasi Musyarakah Modal musyarakah non kas awal akad : Mesin pemintal “Yamato” Mesin tenun “Yanmar”
Rp. 30.000.000,-Rp. 24.000.000,----------------------Rp. 54.000.000,--
Jumlah modal musyarakah non kas Penurunan nilai (penyusutan modal non kas): Mesin pemintal “Yamato” Rp. 1.250.000,-Mesin tenun “Yanmar” Rp. 1.000.000,--------------------Jumlah beban penyusutan Rp. 2.250.000,-Amortisasi keuntungan tangguhan (Rp 250.000,-) -----------------Jumlah pengurang nilai investasi Rp. 2.000.000,-----------------------Rp. 52.000.000,-Kerugian investasi musyarakah (jika ada) (Rp. ----) ----------------------Nilai bersih investasi musyarakah non kas (akhir) Rp. 52.000.000,--
=========== Pengalihan modal – musy permanen 1. Tanggal 25 Agustus 2010 menerima pengembalian modal musyarakah sebesar Rp.36.000.000,-- dari Amirullah sebagai mitra aktif pengelola Db Kas/Rekening syirkah Rp. 36.000.000 Cr Investasi Musyarakah Rp. 36.000.000 Pengalihan modal non kas – akhir akad 1. Akhir akad penerimaan mesin pemintal “Yamato” dng nilai tercatat sbb: Nilai perolehan mesin pemintal “Yamato” Akumulasi penyusutan (sd bulan ke 23) Nilai buku (tercatat) modal non kas / aset musy 2. nilai wajar saat penyerahan sebesar Rp.
Rp. 30.000.000,-Rp. 28.750.000,-----------------------Rp. 1.250.000,-500.000,--
Db.Persediaan / Aset Musyarakah Rp. 500.000 Db.Akumulasi penyusutan Rp. 28.750.000 Db.Kerugian Pengembalian Aset Musy Rp. 750.000 Cr. Investasi Musyarakah (non kas) Rp. 30.000.000 3. Diterima mesin tenun “Yanmar” dengan nilai tercatat sebagai berikut: Nilai perolehan mesin tenun “Yanmar” Akumulasi penyusutan (s/d bulan ke 23)
Rp. 24.000.000,-Rp. 23.000.000,-----------------------Nilai buku (tercatat) modal non kas / aset musy Rp. 1.000.000,-4. Nilai wajar saat penyerahan sebesar Rp. 2.500.000,-Db. Aset Rp. 2.500.000,-Db. Akumulasi penyusutan Rp. 23.000.000,-Cr. Keuntungan Penngembalian Aset Msy Rp. 1.500.000,-Cr. Investasi Musyarakah Rp. 24.000.000,-PENGUKURAN INVESTASI MUSYARAKAH Modal musyarakah non kas (Mesin pemintal “Yamato”) Nilai wajar saat penyerahan” Rp. 30.000.000,-Penurunan nilai (penyusutan modal non kas): Akumulasi Penyusutan (sd bulan 23) Rp. 28.750.000,-Amortisasi keuntungan tangguhan (Rp 00,- ) ----------------------Jumlah pengurang nilai investasi Rp. 28.750.000,----------------------Rp. 1.250.000,-Kerugian pengembalian aset musyarakah Rp. 750.000,----------------------Nilai bersih investasi musyarakah Rp. 500.000,-============= Modal musyarakah non kas (mesin tenun “Yanmar”) : Nilai wajar saat penyerahan Rp. 24.000.000,--
Penurunan nilai (penyusutan modal non kas): Akumulasi penyusutan (sd bulan 23) Amortisasi keuntungan tangguhan Jumlah pengurang nilai investasi
Keuntungan pengembalian aset musyarakah Nilai bersih investasi musyarakah
Rp. 23.000.000,-(Rp 6.000.000,-) ----------------------(Rp. 17.00.000,--) ---------------------Rp. 7.000.000,-Rp. 1.500.000,-----------------------Rp. 8.500.000,-=============
Pengalihan modal – musyarkah menurun 1. Hanya modal non kas untuk musyarakah menurun hanya dilakukan diakhir akad. 2. Pengembalian modal kas a. Tanggal 1 Nopember 2008, Bank Syariah menerima kembali modal musyarakah sebesar Rp.25.000.000,-- dari Amirullah sebagai mitra aktif pengelola, dalam rangka pengalihan modal Bank Syariah ke Amirullah Db. Kas/Rekening syirkah Rp. 25.000.000 Cr. Investasi Musyarakah Rp. 25.000.000 Bagi Hasil Musyarakah 1. Berdasarkan laporan yang diterima atas pengelolaan modal musyarakah, diperoleh bagi hasil sebesar Rp. 5.000.000,-- dimana pembagian bagi hasil 30 untuk Amirullah dan 70 untuk Bank Syariah.Jadi porsi bagi hasil milik bank syariah adalah : 70/100 x Rp.5.000.000,- = Rp.3.500.000,-2. Apabila penerimaan pendapatan bagi hasil musyarakah - kas Db. Kas/Rekening syirkah Rp. 3.500.000,-Cr. Pendapatan Bagi Hasil musyarakah Rp. 3.500.000,-3. Apabila penerimaan pendapatan bagi hasil musyarakah - akrual Db. Pendapatan yadit Musyarakah Rp. 3.500.000,-Cr. Pendapatan Bagi Hasil musyarakah Rp. 3.500.000,Kerugian Musyarakah 1. Jika misalnya dalam periode Nopember terjadi kerugian sebesar Rp.1.000.000,Maka kerugian yang ditanggung oleh LKS hanya sebesar porsi modal musyarakah yaitu sebesar 60% x Rp. 1.000.000 = Rp. 600.000,-2. Rugi Investasi Musyarakah dalam satu periode pelaporan Db. Kerugian musyarakah Rp. 600.000 Cr. Investasi Musyarakah Rp. 600.000 3. Kerugian Investasi Musyarakah sebagai akibat kelalaian mitra Db. Piutang mitra Cr. Investasi Musyarakah
Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
Investasi Musyarakah Jatuh Tempo 1. Saat jatuh tempo akad musyarakah Rp.11.000.000, belum dikembalikan.
sisa
modal
musyarakah
sebesar
2. Saat jatuh tempo investasi musyarakah Db. Piutang Mitra Rp. 11.000.000 Cr. Investasi Musyarakah Rp. 11.000.000 3. Saat pembayaran investasi musyarakah jatuh tempo Db. Kas / Rek Nasabah Rp. 11.000.000 Cr. Piutang Mitra RP. 11.000.000 Prinsip pendapatan bagi hasil musyarakah yang diakui oleh PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia,tbk adalah revenue sharing, dan penerapan sistem bagi hasil pembiayaan musyarakah yang dilakukan oleh bank tersebut telah sesuai dengan PSAK 106, misalnya kerugian yang terjadi dalam pembiayaan musyarakah telah sesuai dengan PSAK 106 yaitu ditanggung berdasarkan porsi modal yang disertorkan.
B. Analisis Penerapan Sistem Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah Secara teknis, mudharabah adalah akad kerja sama usaha antara dua pihak (shahibul maal) yang menyediakan dana seluruh modal (100%)untuk suatu usaha, sedangkan dipihak lainnya yang menjalankan usaha atau pengelola dana. Keuntungan usaha yang didapat secara mudharabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak dalam bentuk nisbah. Berikut ini merupakan contoh penerapan sistem bagi hasil pembiayaan musyarakah: 1. Pada tanggal 15 Januari 2008 Bank Syariah menyetujui untuk memberikan modal mudharabah kepada Zainudin, seorang pengusaha textil di Medan, sebesar Rp.50.000.000.,- (lima puluh juta). Pembagian hasil usaha (nisbah) disepakati 70 untuk Bank Syariah dan 30 untuk Zainudin. Investasi Mudharabah dengan jangka waktu 2 tahun, yaitu sampai dengan 15 Januari 2010 2. Penyerahan modal mudharabah oleh Bank Syariah kepada Zainudin dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Tanggal 25 Januari 2008 diserahkan uang tunai sebesar Rp.30.000.000,b. Tanggal 27 Januari 2008 diserahkan 4 buah mesin textil dengan nilai wajar saat penyerahan sebesar Rp. 20.000.000,-- . Mesin textil tersebut dibeli pada tangal 05 Januari 2008 dengan harga perolehan Rp.18.800.000,-3. Persetujuan Investasi Mudharabah kepada Zainudin sebesar Rp 50.000.000 Dr. Kontra komitmen Inv Mudharabah Rp. 50.000.000,-Cr. Kwajibn Komitment Inv Mudharabah Rp. 50.000.000,-4. 05 Januari 2008 pembelian mesin textil sebesar Rp.18.800.000,-Dr. Persediaan / Aset Mudharabah Rp. 18.800.000,-Cr. Kas/ Rekening Suplier Rp. 18.800.000,-Penyerahan modal kas 1. 25 Januari 2008, penyerahan modal mudharabah dalam bentuk uang tunai, sebesar Rp. 30.000.000,Dr. Investasi Mudharabah Rp. 30.000.000,-Cr. Rekening mudharib Rp. 30.000.000,-Dr. Kewajiban Komitment Invst Mudh Rp. 30.000.000,-Cr. Kontra komitmen Investasi Mudh Rp. 30.000.000,-2. 27 Januari 2008, penyerahan 4 buah mesin textil dengan nilai wajar pada saat penyerahan Rp. 20.000.000,--. Harga perolehan (nilai tercatat) mesin tersebut sebesar Rp.18.800.000,-Dr. Investasi Mudharabah Rp. 20.000.000,-Cr. Persediaan (Aset Mudharabah) Rp. 18.800.000,-Cr.Keuntungan Mudharabah Tangguhan Rp. 1.200.000,-Dr. Kewajiban Komitment Invest Mudh Rp. 20.000.000,-Cr. Kontra komitmen Investasi Mudh Rp. 20.000.000,-3. Amortisasi Keuntungan Tangguhan : 1.200.000 / 24 = 50.000 per bulan Dr. Keuntungan Mudharabah Tangguhan Rp. 50.000,-Cr. Keuntungan Penyerahan modal non kas Mdh Rp. 50.000,-4. Misalnya penyerahan 4 buah mesin textil harga wajar sebesar Rp. 20.000. 000,-dan nilai tercatat Rp.21.000.000,-Dr. Investasi Mudharabah Rp. 20.000.000,Dr. Kerugian penyerahan modal non kas Rp. 1.000.000,Cr. Persediaan aktiva
Rp. 21.000.000,-
Pembentukan penyusutan 1. Pembentukan penyusutan (penurunan nilai) modal non kas Rp. 800.000 dan bagi hasil hak pemilik dana Rp. 3.500.000 . Perhitungan penyusutan modal mudharabah non kas (barang): Nilai perolehan : Rp. 20.000.000 (4 buah mesin) Nilai residu : Rp. 800.000 Jangka waktu akad : 2 tahun ( 24 bulan) Penyusutan per bulan = (20.000.000 – 800.000) / 24 = 800.000 2. Pada saat pembentukan penyusutan aset (modal non kas) sebesar Rp. 800.000 dilakukan jurnal : Dr. Penurunan Nilai Invest Mudharabah Rp. 800.000 Cr. Akumulasi Penurunan Nilai Inv Mdh (non kas) Rp. 800.000
3. Pada saat penerimaan bagi hasil dari pengelola dana sebesar Rp.3.500.000 dilakukan jurnal: Dr. Kas / Rekening Mudharib Rp. 3.500.000 Cr. Pendapatan bagi hasil Mudharabah Rp. 3.500.000 Pengukuran investasi mudharabah Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah Rp. 3.500.000 Penurunan nilai Investasi Mdh (penyusutan) Rp. 800.000 Amortisasi keuntungan tangguhan (Rp. 50.000) ------------------Jumlah penurunan nilai Rp. 750.000,------------------Hasil bersih investasi mudharabah Rp. 2.750.000,Bagi Hasil Mudharabah 1. Tanggal 20 Februari 2008 diterima bagi hasil dari Zainudin yang menjadi hak Bank Syariah sebesar Rp.3.500.000,- (70% x Rp. 5.000.000) yang dibayar dengan tunai. Dr. Kas / Rekening Zainudin Rp. 3.500.000,-Cr. Pendapatan Bagi Hasil Mudh Rp. 3.500.000,-2. Tanggal 30 Maret 2008 diperoleh laporan secara tertulis dari Zainudin atas bagi hasil periode bulan Maret 2008 sebesar Rp.3.500. 000,-- yang belum dapat dibayarkan Dr. Piutang Mudharib (Piutang Baghas Mdh) Rp. 3.500.000,-Cr. Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah Rp. 3.500.000 Pengembalian modal kas 1. Tanggal 15 Januari 2010 sesuai kesepakatan dalam akad, diterima pengembalian modal mudharabah kas sebesar Rp.30.000.000,Dr. Rekening mudharib Rp. 30.000.000,-Cr. Investasi Mudharabah Rp. 30.000.000,Pengembalian modal non kas 1. Diterima kembali mesin nilai investasi Rp.20.000.000,-- akumulasi penurunan nilai (penyusutan) sebesar Rp.19.200.000. 2. Jika nilai wajar/pasar saat diterima Rp.2.500.000,Dr. Persediaan Rp. 2.500.000 Dr. Akumulasi penurunan nilai Rp. 19.200.000 Cr. Investasi Mudharabah Rp. 20.000.000 Cr. Keuntungan Pengembalian Aset Mudharabah Rp. 1.700.000 3. Nilai wajar saat penyerahan sebesar Rp.150.000,Dr. Persediaan Dr. Akum penurunan nilai Dr. Kerugian Pngmbalian Aset Mdh Cr. Investasi Mudharabah Nilai bersih investasi mudharabah Pendapatan bagi hasil dari pengelola Pengurang :
Rp. 150.000 Rp. 19.200.000 Rp. 50.000 Rp. 20.000.000 Rp. 3.500.000,-
Penurunan nilai modal mudharabah (hilang) Penurunan modal mudharabah (penyusutan) Amortisasi Keuntungan tangguhan Penurunan modal mudharabah (lainnya) Kerugian investasi mudharabah Total pengurang pendapatan bagi hasil
Rp. 300.000 Rp. 800.000 (Rp. 50.000) Rp. 200.000 Rp. 500.000 ---------------(Rp. 1.750.000) -------------------Rp. 1.750.000
Hasil bersih bagi hasil mudharabah Investasi Mudharabah Jatuh tempo 1. Tanggal 15 Januari 2010 (jatuh tempo investasi mudharabah) Zainudin tidak mengembalikan modal kas sebesar Rp. 30.000.000 2. Pada saat jatuh tempo investasi mudharabah Dr. Piutang Mudharib Rp. 30.000.000,-Cr. Investasi Mudharabah Rp. 30.000.000,3. Saat pembayaran investasi jatuh tempo Dr. Kas / Rekening mudharib Rp. 30.000.000,Cr. Piutang Mudharib Rp. 30.000.000,Prinsip pendapatan bagi hasil musyarakah yang diterapkan oleh PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia,tbk adalah revenue sharing, dan penerapannya pun telah sesuai dengan PSAK 105.
C. Penerapan Sistem Bagi Hasil Terhadap Profitabilitas Berikut ini merupakan perhitungan ratio-ratio profitabilitas atas laporan keuangan yang dikeluarkan oleh PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk, untuk tahun 2008 dan 2009.
1. Gross Profit Margin
Gross Profit Margin yang dicapai oleh PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk pada tahun 2009 turun sebesar 15,98 % dibandingkan dengan tahun 2008. Hal ini disebabkan laba operasional yang diperoleh mengalami penurunan sebesar Rp 221.984.510, serta kenaikan pada operating income sebesar Rp 280.262.160. 2. Net Profit Margin
Terjadi penurunan sebesar 10,98 % pada net profit margin yang dicapai pada tahun 2009. Meskipun jumlah beban pajak turun sebesar Rp 76.867.205 dibandingkan tahun sebelumnya, tetapi pendapatan non operasional yang diperoleh mengalami penurunan sebesar Rp 634.112. 3. Return on Equity Capital
Untuk return on equity tahun 2009, terlihat adanya penerunan sebesar 16,02 %. Hal ini disebabkan menurunnya laba bersih pada tahun 2009 sebesar Rp 153.168.380, dan ditambah lagi dengan menurunnya total ekuitas sebesar Rp 43.052.587. 4. Return on Total Assets
Walaupun terjadi kenaikan pada operating income dan total assets yang dimiliki PT. Bank Syariah Muamalt Indonesia, Tbk. Return on total assets pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 0,74 % dibandingkan dengan tahun 2008.
5. Net Income on Total Assets
Net income on total assets yang dicapai pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 1,3 % dibandinglan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan tidak diimbanginya kenaikan atas total assets dengan net income yang diperoleh, dimana net income yang diperoleh pada tahun 2009 mengalami penurunan.
Setelah dilakukan penghitungan rasio-rasio profitabilitas atas laporan keuangan yang dikeluarkan PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia, Tbk untuk tahun 2009 dan 2008, maka didapat hasil yang menunjukkan adanya penurunan pada semua rasio-rasio profitabilitas. Maka bagi hasil untuk pembiayaan mudharabah dan musyarakah terhadap profitabilitas PT. Bank Syariah Muamalat, Tbk adalah sebagai berikut:
Tabel 4:1 Nilai Bagi Hasil PT. Bank Syariah Muamalat Berdasarkan Pembiayaan Musyarakah, Mudharabah, dan Rasio Profitabilitas Tahun 20082009 2009 Bagi hasil: 1) Mudharabah Rp 1.372.134.215 2) Musyarakah Rp 4.512.644.754 Profitabilitas: 1) Gross Profit Margin 4,50 % 2) Net Profit Margin 2,87 % 3) Raturn on Equity Capital 5,58 % 4) Raturn on Total Assets 10,90 % 5) Net Income on Total
2008
Perubahan
Rp 1.906.653.010 Rp 3.045.839.065
Rp 534.518.795 Rp 1.466.805.689
20,48 % 13,85 %
15,98% 10,98%
21,60 %
16,62%
11,64 %
0,74%
Assets
0,31 %
1,61 %
1,3%
Sumber: Hasil Penelitian Menurut tabel di atas dapat dilihat bahwa pembiayaan musyarakah mengalami kenaikan pada tahun 2009 dan pembiayaan mudharabah mengalami penurunan. Hal ini disebabkan meningkatnya kerjasama untuk pembiayaan musyarakah dan menurunnya kerjasama untuk pembiayaan mudharabah, hal ini terjadi karena bagi hasil dari pembiayaan mudharabah cenderung sedikit. Rasio profitabilitas PT. Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2009 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Gross profit margin pada tahun 2009 yang menurun dari tahun 2008 sebesar 15,98% yang disebabkan menurunnya laba operasi pada tahun 2009. Penurunan laba operasi disebabkan oleh kenaikan dari beban operasional pada tahun tersebut. Net profit margin yang menurun sebesar 10,98% yang disebabkan menurunnya laba bersih pada tahun 2009. Penurunan laba bersih tersebet terjadi karena penerunan yang sangat signifikan dari laba operasinya. Return on equity capital tahun 2009 menurun sebesar 16,02% yang disebabkan menurunnya total equitas. Laba bersih pada tahun 2009 yang menurun juga menjadi penyebab penurunan pada Return on equity capital. Return on total assets turun 0,74% dari tahun 2008 meskipun operating income dan total asset mengalami kenaikan. Net income on total assets mengalami penurunan sebesar 1,3% dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan tidak diimbanginya kenaikan atas total assets yang diperoleh, dimana net income pada tahun 2009 mengalami
penurunan. Penurunan pada net income terjadi karena laba operasi yang menurun karena total beban yang dikeluarkan mengalami kenaikan juga ditahun yang sama.