42
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah singkat Perusahaan Perusahaan International Freight Forwarder PT. US Freight Services didirikan berdasarkan akta No. 147 tanggal 26 Juni 2001 dari Dradjat Darmadji, S.H., notaris di Jakarta, dengan modal di setor yang berjumlah Rp. 250.000.000, berkedudukan di Jl. Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara dengan jumlah karyawan sebanyak 30 orang. Perusahaan PT. US Freight Services memposisikan diri sebagai perusahaan ekspedisi yang bergerak dalam bidang eksport melalui transportasi laut ke dan dari Indonesia ke seluruh dunia, tetapi pangsa pasar yang di lirik oleh perusahaan adalah terfokus pada bidang eksport melalui angkutan laut untuk tujuan ke Amerika dan Canada atau secara International di sebut sebagai Freight Forwarder. PT. US Freight Services dalam memberikan jasa pengangkutan kepada para pihak pelanggan atau konsumen membutuhkan kerja sama dengan perusahaan pemilik kapal atau sering disebut sebagai Shipping Lines Company yaitu berupa perjanjian atas pemakaian peti kemas/ container dan booking space/ tempat di atas kapal untuk tujuan ke Amerika dan Canada yaitu berupa service contract rate atau rate aggrement yaitu perusahaan mendapatkan kepastian tersedianya container dan booking space dengan harga yang lebih murah dari
43
harga yang di jual oleh pihak pengangkut langsung ke pihak konsumen dan perusahaan sendiri harus memenuhi target minimum container yang telah disepakati kedua belah pihak (Minimum Quantity Container). Beberapa perusahaan yang bekerja sama dengan PT. US Freight Services sebagai berikut: 1. PT. NYK Lines Indonesia /NYK Lines 2. PT. Bumi Laut Shipping / HANJIN Lines 3. PT. APL Indonesia/APL 4. PT. Zhonghai Indo Shipping/China Shipping Container Lines 5. PT. Jayakusuma Perdana Lines/EVERGREEN 6. PT. Global Putra Indonesia Maritime/WAN HAI Lines 7. PT. Orient Bunga Plum Indonesia/OOCL 8. PT. Arpeni Pratama Ocean Lines/ HYUNDAI
PT. US Freight Services juga bekerja sama dengan perusahaan perusahaan asing lainnya yang berkedudukan diLuar Negeri seperti di Australia, Bangkok, Hongkong, Taiwan, dan di Negara-negara Eropa lainnya seperti Roterdam, Dublin dan Antwerp yang bekerjasama dalam hal keagenan untuk saling membantu dalam menangani cargo Eksport dan Import Kerjasama yang cukup erat di bangun PT. US Freight Services adalah dengan perusahaan-perusahaan yang berkedudukan di Amerika dan Canada dikarenakan service pelayaran US Freight 95% adalah perusahaan ekspedisi yang mengkhususkan pengiriman laut ke negara tujuan tersebut.
44
2. Visi dan misi perusahaan Visi perusahaan adalah menjadi penyedia jasa ekspedisi terdepan di Indonesia dan dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan mampu berperan aktif dalam kancah persaingan global, serta ikut aktif berkontribusi terhadap pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Misi perusahaan antara lain : 1. Memberikan prioritas terhadap kepuasan pelanggan 2. Menjalankan kemitraan pelanggan dengan baik dan professional 3. Mengintegrasikan jasa pengiriman, dan penyedia harga angkut yang kompetitif 4. Memberdayakan kekuatan jaringan dan infrastruktur dengan didukung SDM yang professional dan memiliki integritas moral yang tinggi 5. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan usaha guna mencapai kesejahteraan karyawan 6. Meningkatkan tanggung jawab social sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya.
3. Kegiatan Industri International Freight Forwarder/Ekspedisi Industri International Freight Forwarder atau NVOCC (Non Vessel Operating Common Carrier ) atau lebih dikenal di Indonesia dengan sebutan sebagai perusahaan ekspedisi, produk yang di tawarkan dari jasa ini mencakupi banyak bidang yaitu :
45
a. Sea Freight and Air Freight (Pengangkutan cargo eksport dan import melalui laut atau udara ) Sea Freight/Pengangkutan cargo eksport da import melalui laut, yaitu kerja sama perusahaan ekspedisi dengan pihak pelayaran /shipping company (seperti: Samudera Indonesia, NYK Lines, UASC, Hanjin, Wan Hai Lines, OOCL dan lain-lain ) dalam jasa pemakaian peti kemas/container diangkut dengan kapal pihak pelayaran dari pelabuhan muat dan selanjutnya dibawa sampai ke pelabuhan tujuan. Air Freight /Pengangkutan cargo eksport dan import melalui udara, yaitu kerja sama perusahaan ekspedisi dengan pihak penerbangan/Air Lines Company ( Seperti: Singapore Airlines, China Airlines, Cathay Pacific, Air France, Garuda Air Lines dan lain-lain ) dalam pengangkutan cepat melalui udara yang dimuat di pelabuhan muat dan dibawa sampai ke tempat tujuan. b. Export Import Custom Clearance ( Pengurusan jasa kepabeanan baik eksport maupun import ). Perusahaan ekspedisi juga menyediakan service pengurusan dokumentasi atau pelaporan cargo eksport kepada pihak Bea dan Cukai/ Kepabeanan sebelum cargo tersebut di kirim ke negeri tujuan eksport dan juga membantu pengurusan cargo import dari luar negeri dalam hal pelaporan dokumen dan penyelesaian pajak-pajak impornya sebelum barang atau cargo tersebut keluar dari pelabuhan bongkar.
46
c. Consolidation
(Container
Freight
Station/Pergudangan
dan
pemuatan
barang/cargo ke dalam peti kemas) Pihak ekspedisi menyediakan gudang untuk menggabungkan /consolidation barang-barang dari beberapa eksportir untuk dimuat dalam satu peti kemas/ container untuk kemudian diangkut dari pelabuhan muat sampai dengan pelabuhan tujuan, dalam hal ini pihak ekspedisi bekerja sama dengan pihak warehouse/pergudangan . d. Trucking Service (jasa penyedia truk atau angkutan darat ) Untuk melengkapi service dalam memeberikan jasa pelayanan kepada pihak eksportir dan importer, pihak ekspedisi menyediakan juga jasa trucking/ truk dalam pengambilan barang atau cargo dari pabrik eksportir dan kemudian dibawa ke pelabuhan muat. Demikian juga untuk barang atau cargo import dibutuhkan truk untuk pengangkutan barang dari pelabuhan bongkar ke alamat atau gudang importir. e. Worldwide Door To Door Service/ Jasa pengiriman barang dari alamat ke alamat ke seluruh dunia. Service tambahan jasa yang diberikan perusahaan ekspedisi adalah dengan pengambilan barang dari alamat si pengirim dan disampaikan ke alamat penerima dari dan ke seluruh dunia, dimana untuk memperluas service jaringan pihak ekspedisi membuka cabang di seluruh dunia atau bekerja sama dengan pihak agen/agency.
f. Dan lain-lain
47
4. Struktur Organisasi
Komisaris
Direktur
General Manager
Finance Manager
Kasir
Accounting
Marketing Manager
Operation Manager USA/NON USA
Ass. Marketing Manager
Customer Service
Marketing
Documentation
Operation Non USA
Gambar 4.1 STRUKTUR ORGANISASI
48
B. Analisis Data dan Interpretasi Balance scorecard dapat diaplikasikan untuk mengukur kinerja di PT. US Freight Services, karena selama ini perusahaan hanya mengukur kinerja dari segi keuangan (tradisional ) dan hal ini dirasakan masih memiliki keterbatasan dan kelemahan sebab belum dapat menggambarkan kondisi perusahaan secara keseluruhan. Melalui balance scorecard perusahaan dapat mengetahui kondisi perusahaan secara keseluruhan, dimana variabel-variabel yang di gunakan tidak hanya berfokus pada keuangan saja tetapi juga variable lain yang berhubungan dengan pelanggan, bisnis internal, serta pertumbuhan dan belajar. Perancangan balance scorecard dilakukan berdasarkan strategi yang dimiliki oleh perusahaan yang dinyatakan dalam visi, misi dan tujuan perusahaan . Menghadapi persaingan yang semakin kompetitif, perusahaan dituntut untuk dapat menyusun rencana strategi yang efektif. Perusahaan harus membuat beberapa rencana strategi yang harus dilaksanakan untuk mencapai visi,misi dan tujuan yang sudah ditetapkan, yaitu memberikan prioritas terhadap kepuasan pelanggan, menjalankan kemitraan pelanggan dengan baik dan professional, menjadi penyedia harga angkut yang kompetitif serta melakukan antisipasi terhadap pesaing. Kemudian perusahaan melakukan analisis SWOT untuk mengetahui kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Analisis terhadap kekuatan dan kelemahan merupakan analisis terhadap faktor faktor intern perusahaan. Analisis terhadap peluang dan ancaman
49
merupakan analisis terhadap faktor-faktor ekstern perusahaan yang meliputi sebagai berikut : 1.Kekuatan (Strength) a. Citra diri perusahaan yang baik yang telah bertahan selama 11 tahun b. Para pengelola memiliki karakter yang relative baik c. Kerjasama yang baik terjalin diantara karyawan d. Letak tempat yang strategis e. Jumlah konsumen yang cukup besar 2. Kelemahan (Weaknesses) a. Sistem kompensasi karyawan belum optimal b. Sistem kenaikan gaji yang kurang mendukung c. Sistem komunikasi dari atasan belum optimal d. Kurangnya pengawasan manajemen 3. Peluang (Opportunity) a.Kepercayaan konsumen/ pelanggan kepada perusahaan cukup baik b.Terbukanya kesempatan kerjasama dengan supplier baik di dalam maupun
luar
negeric.
mengembangkan usaha
Masih
memiliki
kesempatan
dalam
50
4. Ancaman ( Threats) a. Munculnya bisnis freight forwarding yang semakin menjamur b.Globalisasi di berbagai bidang semakin memperketat persaingan terutama di bidang perdagangan c. Perkembangan teknologi yang mempengaruhi program aktivitas kantor Kekuatan, kelemahan , peluang, dan ancaman diatas dapat dianalisis melalui empat perspektif balance scorecard yang meliputi perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan. Adapun tahap perancangan balance scorecard adalah sebagai berikut : 1.Persiapan Perusahaan terlebih dulu mendefinisikan strategi unit bisnis yang memerlukan balance scorecard. Pada umumnya strategi unit bisnis merupakan unit usaha yang memiliki pelanggan, saluran disribusi, fasilitas produksi, tolok ukur keuangan yang terpisah atau dengan kata lain sebagai investment center. 2.Wawancara Wawancara dilakukan terhadap manager yang memiliki pandangan tentang visi, misi dan strategi perusahaan. Tujuannya untuk memperoleh input mengenai tujuan strategi perusahaan serta usulan tentang rancangan tolok ukur balance scorecard. Disamping itu dilakukan juga wawancara terhadap para pemegang saham mengenai harapan mereka terhadap kinerja perusahaan dan
51
wawancara beberapa pelanggan kunci untuk mengetahui apa yang mereka harapkan dari perusahaan. Hasil wawancara dengan para pemegang saham dan beberapa pelanggan dapat di jadikan dasar untuk mendefinisikan factor-faktor keberhasilan atau merumuskan balance scorecard tingkat awal yang memuat ukuran-ukuran operasional untuk tujuan strategi. Manager dan para staff di libatkan untuk memberikan usul mengenai tolok ukur , mengaitkan dengan program yang sedang berjalan dan menyusun rencana implementasi serta tingkat perbaikan yang di targetkan. Manager senior menentukan kata sepakat mengenai visi, tujuan dan tolok ukur untuk mencapai target-target tersebut, maka di identifikasikan program implementasi
balance
scorecard,
termasuk
mengkomunikasikannya
pada
karyawan serta mengembangkan sistem informasi yang mendukung balance scorecard. 3. Implementasi Balance scorecard dikembangkan dengan mengaitkan tolok ukur dengan system informasi dan mengkomunikasikannya ke seluruh organisasi. 4.Peninjauan Periodik Setiap bulan atau triwulan dilaksanakan peninjauan kembali oleh manajemen puncak dan didiskusikan oleh manajer divisi .Tolok ukur balance
52
scorecard yang ditinjau kembali setiap tahun sebagai bagian dari proses perencanaan strategi, penetapan tujuan dan alokasi sumber daya.
PERANCANGAN BALANCED SCORECARD PADA PT. US FREIGHT SERVICES
Tujuan Strategis A. Keuangan : 1. peningkatan Laba Perusahaan
2. Efisiensi operasional Perusahaan
Ukuran Strategis Lag. Indicator Lead Indicator
Inisiatif Strategis Mengoptimalkan bauran pendapatan
Pengurangan biaya
ROI/Tingkat Pengembalian
Penurunan biaya
B. Pelanggan : 1. Peningkatan kepuasan Pelanggan 2. Mempertahankan loyalitas Pelanggan C. Internal : 1.Ketepatan penyelesaian suatu tugas 2.Memelihara ketepatan waktu pengiriman D. Pembelajaran: 1. Peningkatan kualitas SDM 2. Peningkatan kompetensi Karyawan
Nilai kepuasan Pelanggan
segmen pelanggan
Pelaksanaan operasional secara efektif dan efisien Meningkatkan dan memberikan kualitas pelayanan
Retensi pelanggan
Survei kepuasan pelanggan
Minimalisasi kesalahan selama pelaksanaan tugas
Penyelesaian tugas tepat pada waktunya
Penguasaan masalah operasional
Laporan status pengiriman
ketepatan dan kecepatan penanganan pengiriman
Penanganan kiriman secara profesional
Produktivitas karyawan
Pengembangan karyawan
Loyalitas pelanggan
Merancang ulang proses pengembangan staff Mengembangkan manajemen kinerja dan karir
Retensi karyawan
Gambar 4.2
Survei kepuasan karyawan
53
Balance scorecard yang telah dirancang harus diterapkan pada perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan baik dari aspek keuangan maupun non keuangan . Sebelumnya penulis akan menyajikan pengukuran kinerja secara tradisional yang selama ini digunakan oleh perusahaan. a. Pengukuran Kinerja Perusahaan secara Tradisonal Pengukuran kinerja secara tradisional yang selama ini diterapkan oleh PT. US Freight Services diukur dengan batas keuntungan bersih (Net profit margin), rasio ini mengukur tingkat efektivitas management perusahaan, yang tercermin dari hasil yang di capai oleh penjualan dan hubungan antara keuangan bersih (net profit) dan penjualan (sales) perusahaan. Perhitungannya adalah : Batas Keuntungan Bersih = Laba bersih setelah pajak
Penjualan Bersih TABEL 4.1
Hasil Perhitungan Batas Keuntungan Bersih TAHUN 2008 – 2010 (Dalam Rupiah ) Tahun
Laba Bersih Stlh Pajak
Penjualan Bersih
Rasio
2008
115.954.860,00
1.359.928.032,00
8,53 %
2009
64.283.159,00
1.555.317.428,00
4,13 %
2010
153.953.763,00
1.156.132.546,00
13,32 %
Sumber : PT. US Freight Services, Jakarta
54
Pada tahun 2009 (lihat tabel 4.1, mengenai hasil perhitungan batas keuntungan bersih tahun 2008-2010) batas keuntungan bersih mengalami penurunan sebesar 4,40 % dari 8,53 % menjadi 4,13 % yang disebabkan adanya peningkatan beban operasi. Pada tahun 2010 terjadi peningkatan sebesar 9,19 % yaitu dari tahun 2009 sebesar 4,13 % menjadi 13,32 % pada tahun 2010. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun penjualan mengalami penurunan dari tahun 2009 sebesar Rp. 1.555.317.428,00 menjadi sebesar Rp. 1.156.132.546,00 di tahun 2010 atau penurunan sebesar Rp. 399.184.882,00 dan kenaikan laba bersih dari sebesar Rp. 64.283.159,00 di tahun 2009 menjadi sebesar Rp. 153.953.763,00 di tahun 2010 atau kenaikan sebesar Rp. 89.670.604,00 namun karena terdapat penurunan biaya operasional maka terjadi peningkatan batas keuntungan bersih. Dari hasil analisis dapat di simpulkan bahwa kinerja perusahaan cukup baik. Dari hasil perhitungan batas keuntungan bersih selama 3 tahun penelitian terlihat bahwa setelah mengalami penurunan pada tahun 2009 terjadi peningkatan pada tahun 2010. Pengukuran kinerja yang selama ini digunakan hanya melihat pada aspek keuangan saja yaitu penjualan (sales) dan keuntungan (profit), dimana hanya menggambarkan kondisi perusahaan pada saat itu. b. Pengukuran Kinerja Perusahaan Secara Balance Scorecard Balance scorecard yang sudah dirancang dengan baik mengkombinasikan antara pengukuran keuangan dari kinerja masa lalu dengan pengukuran penentu dari kinerja dimasa datang yang dapat dilihat melalui empat perspektif, yaitu :
55
1.Perspektif Keuangan Pengukuran kinerja keuangan menunjukkan hasil dari perencanaan implementasi pelaksanaan dari strategi yang memberikan perbaikan yang mendasar bagi perusahaan yang dapat memperlihatkan tingkat pertumbuhan atau perkembangan perusahaan. Tolok ukur yang digunakan perusahaan tergantung pada posisi perusahaan dalam siklus kehidupan bisnis (business life cycle). Dalam siklus bisnis PT. US Freight Services berada pada posisi bertahan (Sustain), dimana perusahaan berusaha untuk mempertahankan pangsa pasar yang ada dan akan terus melakukan investasi-investasi dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan. Hal ini terlihat dengan kegiatan perusahaan yang melakukan inovasi dengan memberikan harga yang kompetitif bukan hanya ke Amerika dan Canada, tetapi juga ke berbagai Negara, selain itu perusahaan mengembangkan jasa eksport selain eksport import laut, yaitu menyediakan jasa EMKL dan Custom Clearance. Pada pendekatan tradisional , PT. US Freight Services menggunakan net profit margin sebagai tolok ukur untuk menilai kinerja perusahaan. Net profit margin dapat menunjukkan keberhasilan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Selain mengukur kinerja perusahaan dengan net profit margin, penulis mengusulkan juga agar perusahaan mengukur kinerja keuangan dengan menggunakan rasio keuangan untuk analisa laporan keuangan dan melakukan analisa perbandingan antara periode laporan keuangan tersebut yang dapat memberikan informasi yang penting bagi perusahaan sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Analisa rasio pada
56
PT. US Freight Services dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio sebagai berikut : a.Likuiditas Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk menganalisa dan menginterpretasikan posisi keuangan jangka pendek. Rasio ini membantu manajemen untuk mengecek efisiensi modal kerja yang digunakan dalam perusahaan, juga penting bagi kreditor jangka panjang yang ingin mengetahui prospek dari pembayaran bunga dimasa yang akan datang. Adapun rasio-rasio yang digunakan adalah sebagai berikut : 1.Rasio Lancar (Current Ratio) Rasio lancar adalah suatu rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang ada.
Rumus : Rasio Lancar = Aktiva Lancar Kewajiban jangka pendek
Rasio perusahaan untuk tahun 2008 sampai dengan 2010 masing- masing sebesar : TABEL 4.2 Hasil Perhitungan Rasio Lancar Tahun 2008 – 2010 (Dalam Rupiah ) Tahun
Aktiva Lancar
2008 457.771.805,00 2009 597.530.118,00 2010 600.931.143,00 Sumber : PT. US Freight Services
Kewajiban Jk. Pendek
Rasio
Nilai
278.421.996,00 455.277.329,00 436.912.637,00
164,42 % 131,25 % 137,54 %
1,64 kali 1,31 kali 1,37 kali
57
Dari hasil perhitungan rasio likuiditas pada tabel 4.2, Current Ratio PT. US Freight Services cenderung mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir, di tahun 2008 setiap tahun dijamin sebesar 1,64 aktiva lancar, di tahun 2009 dan 2010 mengalami penurunan sebesar 1,31 dan 1,37 . Di lihat dari uraian diatas Current Ratio PT. US Freight Services dianggap tidak cukup baik karena kurang dari standar umum yang digunakan yaitu 200% atau 2:1 yang berarti nilai aktiva lancar atau setiap 1 rupiah hutang lancar harus dapat dijamin sedikitnya dengan dua rupiah aktiva lancar. Hal ini menunjukkan perusahaan tidak cukup baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, karena nilai rata-rata sebesar 144 kurang dari standar yang ditentukan . Walaupun demikian tetap terlihat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek masih tergolong baik.
2. Rasio Cepat ( Quick Ratio) Rasio cepat yang disebut juga Acid Test Ratio adalah rasio yang digunakan untuk
melihat
kemampuan
perusahaan
untuk
memenuhi
kewajiban-
kewajibannya dengan tidak memperhitungkan persediaan dan biaya dibayar dimuka, karena persediaan memerlukan waktu yang relative lama untuk di realisasi menjadi uang kas dan biaya dibayar dimuka tidak bisa direalisasi menjadi uang kas.
Rumus : Rasio Cepat = Aktiva Lancar – (Biaya di bayar dimuka) Kewajiban jangka Pendek
58
Rasio perusahaan untuk tahun 2008 sampai dengan 2010 masing-masing sebesar : TABEL 4.3 Hasil Perhitungan Rasio Cepat Tahun 2008- 2010 (Dalam Rupiah ) Tahun
Kewajiban Jangka Pendek
Rasio
Nilai
2008
Aktiva LancarBiaya di bayar dimuka 440.054.305,00
278.421.996,00
158,05%
1,58 kali
2009
553.573.293,00
455.277.329,00
121,59%
1,21 kali
2010
586.282.087,00
436.912.637,00
134,19%
1,34 kali
Sumber : PT. US Freight Services, Jakarta
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.3 PT. US Freight Services Quick Ratio pada tahun 2008 setiap 1 hutang dijamin sebesar 1,58 aktiva lancar di luar persediaan dan 1,21 tahun 2009, pada tahun 2010 ada kenaikan 0.13 kali dari tahun 2009 yaitu 1,34. Perolehan Quick Ratio selama tiga tahun terakhir perusahaan dianggap cukup mampu menjaga likuiditasnya, Quick Ratio bisa dikatakan baik apabila sesuai dengan standar yang telah ditentukan yaitu 1 atau 100% . Rata- rata Quick Ratio pada PT. US Freight Services selama tiga tahun adalah sebesar 138 melebihi standar 100%. Dari hasil analisa dapat dikatakan Quick Ratio PT. US Freight Services sangat baik.
59
b. Rasio Solvabilitas Rasio Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam membayar hutangnya dalam jangka pendek. Adapun rasio-rasio yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Rasio Hutang atas Modal Rasio hutang atas modal di pergunakan untuk melihat sampai sejauh mana pemilik dapat menutupi hutang-hutang kepada pihak luar. Bagi kreditor semakin tinggi nilai rasio ini semakin besar resiko yang dihadapi jika ada kemungkinan kegagalan yang terjadi di perusahaan. Tetapi bagi perusahaan semakin
tinggi
rasio
ini
akan
semakin
bagus,
khususnya
bagi
pemilik/pemegang saham karena rendahnya resiko yang dihadapi jika perusahaan mengalami kerugian.
Rasio Hutang atas Modal : Kewajiban Ekuitas
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Rasio Hutang atas Modal Tahun 2008 - 2010 Tahun
Kewajiban
2008 278.421.996,00 2009 455.277.329,00 2010 436.912.637,00 Sumber : PT. US Freight Services
Ekuitas
Rasio
531.325.055,00 595.608.214,00 749.561.977,00
52,40% 76,43% 58,29%
60
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.4 PT. US Freight Services Rasio Hutang atas Modal pada tahun 2008 sebesar 52,40 % dan mengalami kenaikan pada tahun 2009 sebesar 24,03% yaitu menjadi sebesar 76,43% dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2010 menjadi 58,29% . Jadi, PT. US Freight Services dalam menghasilkan keuntungan pada rasio hutang atas modal dapat dikatakan baik karena keuntungan dari nilai ratarata selama 3 tahun sebesar 62,37% , hal ini berarti tidak semua hutang di biayai dari ekuitas pemegang saham, karena dana yang di sediakan oleh pemegang saham hanya sedikit saja.
2.Rasio Hutang atas Aktiva Rasio ini untuk melihat sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva. Lebih kecil rasio nya maka suatu perusahaan akan semakin sehat.
Rasio Hutang atas Aktiva = Kewajiban Aktiva
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Rasio Hutang atas Aktiva Tahun 2008 - 2010 Tahun
Kewajiban
2008 278.421.996,00 2009 455.277.329,00 2010 436.912.637,00 Sumber : PT. US Freight Services
Aktiva
Rasio
809.747.051,00 1.050.885.543,00 1.186.474.614,00
34,38% 43,32% 36,82%
61
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.5 PT. US Freight Services Rasio Hutang atas Aktiva pada tahun 2008 sebesar 34,38 % dan tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 8,94% yaitu menjadi 43,32 % dan pada tahun 2010 mengalami penurunan kembali yaitu 36,82%. Dalam hal ini berarti perusahaan mampu membayar tingkat kewajibannya dari jumlah aktiva yang dimiliki, dan perusahaan tidak memiliki ketergantungan kepada pihak luar/kreditor karena aktiva perusahaan yang dibiayai oleh hutang masih di bawah 50%.
c. Rasio Rentabilitas Rasio Rentabilitas digunakan untuk mengukur keuntungan yang diperoleh perusahaan dari modal-modal yang digunakan untuk operasi atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Adapun rasio-rasio yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Perputaran Aktiva Usaha ( Return On Assets ) Return on Asset (ROA ) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan asset. Semakin tinggi rasio ini berarti perusahaan semakin efektif dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi ROA berarti kinerja perusahaan semakian efektif, karena tingkat pengembalian semakin besar.
Return On Assets =
Laba sebelum Pajak Aktiva
62
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Rasio Perputaran Aktiva Usaha Tahun 2008 - 2010 Tahun
Laba sebelum Pajak
2008 156.294.560,00 2009 99.379.619,00 2010 190.879.263,00 Sumber : PT. US Freight Services
Assets
Rasio
809.747.051,00 1.050.885.543,00 1.186.474.614,00
19,30 % 9,46 % 16,08 %
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.6 PT. US Freight Services Rasio perputaran aktiva usaha pada tahun 2008 sebesar 19,30 % dan pada tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 9,84 % menjadi 9, 46 % , sedangkan pada tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi 16,08 % Dari hasil perhitungan diatas PT. US Freight services selama 3 tahun terus
mengalami
penurunan
dikarenakan
penjualan
yang
mengalami
penurunan, tetapi di lihat dari rata-rata selama 3 tahun yaitu sebesar 14,95 % perusahaan dikatakan baik, dimana semakin besar nilai ROA perusahaan, maka semakin baik kualitasnya.
2. Perputaran Investasi ( Return On Investment ) Perputaran investasi adalah suatu bentuk rasio profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan seluruh dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk memperoleh penghasilan.
Return On Investment = Laba Setelah Pajak Total Aktiva
63
Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Rasio Perputaran Investasi Tahun 2008 – 2010 Earning after tax Tahun 2008 115.954.860,00 2009 64.283.159,00 2010 153.953.763,00 Sumber : PT. US Freight Services
Assets
Rasio
809.747.051,00 1.050.885.543,00 1.186.474.614,00
14,31 % 6,11 % 12,97 %
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.7 PT. US Freight Services Rasio perputaran investasi pada tahun 2008 sebesar 14,31% dan mengalami penurunan pada 2009 sebesar 8,2% yaitu menjadi 6,11% di karenakan penurunan earning after tax dan pada tahun 2010 ada kenaikan lagi menjadi 12,97% karena peningkatan earning after tax. Hal ini menunjukkan tingkat pengembalian laba atas total aktiva pada perusahaan PT. US Freight Services cukup berfluktuatif, dengan kata lain perusahaan mampu menghasilkan laba yang dapat meningkatkan jumlah aktiva perusahaan. Di samping analisa rasio juga diperlukan analisa perbandingan laporan keuangan yang bertujuan untuk mengetahui perubahan keadaan keuangan perusahaan. Perubahan tersebut penting untuk diketahui sebab menunjukkan sampai seberapa jauh perkembangan keadaan keuangan perusahaan dan penyebab terjadinya perubahan posisi keuangan perusahaan dalam suatu periode. Disini penulis melakukan perbandingan terhadap laporan keuangan berikut :
64
a.Analisa Perbandingan Neraca Berdasarkan analisa perbandingan neraca, terlihat dari masing-masing pos neraca tahun 2008, piutang usaha mencapai 31,99% di peroleh dari piutang tahun 2008 sebesar Rp. 259.003.469,00 dibagi jumlah Aktiva tahun 2008 sebesar Rp. 809.747.051,00 dan pada tahun 2009 mengalami peningkatan 2,02% menjadi 34,01 % dan untuk tahun 2010 piutang usaha mengalami peningkatan yang sangat signifikan di bandingkan tahun 2008 yaitu sebesar 42,77%, dapat disimpulkan bahwa perusahaan mengalami peningkatan penjualan pada tahun 2009 dan 2010. Ativa tetap pada tahun 2008 sebesar Rp. 351.975.246,00 setelah di kurangi dengan akumulasi penyusutan yaitu sebesar 43,47% di peroleh dari perbandingan aktiva tetap tahun 2008 sebesar Rp. 351.975.246,00 di bagi dengan jumlah aktiva tahun 2008 sebesar Rp. 809.747.051,00 sedangkan aktiva tetap pada tahun 2009 sebesar Rp. 453.355.425,00 dan Rp. 585.543.471,00 Kenaikan ini dikarenakan adanya penambahan kendaraan untuk operational marketing.
b.Analisa Perbandingan Laporan Laba Rugi Dari hasil analisa perbandingan laporan laba rugi (lihat lampiran mengenai analisa perbandingan laporan laba rugi ) dapat disimpulkan bahwa beban terbesar yang harus dibayar perusahaan adalah beban gaji sebesar 35,38% pada tahun 2008 yaitu diperoleh dari beban gaji tahun 2008 sebesar Rp. 481.177.083,00 dibagi penjualan tahun 2008 sebesar Rp. 1.359.928.032,00 , beban gaji sebesar 54,52% pada tahun 2009 yaitu diperoleh dari beban gaji tahun 2009 sebesar Rp. 847.967.495,00 dibagi penjualan tahun 2009 sebesar Rp. 1.555.317.428,00 dan
65
58,84% pada tahun 2010 yaitu diperoleh dari beban gaji tahun 2010 sebesar Rp. 680.275.000,00 dibagi penjualan tahun 2010 sebesar Rp. 1.156.132.546,00 . Beban gaji ini merupakan beban umum dan administrasi yang dikeluarkan untuk kegiatan operasionalnya. Pada tahun 2009 penjualan mengalami peningkatan sebesar 14,37% di banding tahun 2008 yang diperoleh dari kenaikan penjualan periode 2008 sampai dengan 2009 sebesar Rp. 195.389.396,00 dibagi penjualan tahun 2008 sebesar Rp. 1.359.928.032,00 dan pada tahun 2010 penjualan mengalami penurunan sebesar 25,67% di banding tahun 2009 yaitu diperoleh dari penurunan penjualan periode 2009 sampai dengan 2010 sebesar Rp. 399.184.882,00 dibagi penjualan tahun 2009 sebesar Rp. 1.555.317.428,00 . Pada saat penjualan meningkat pada tahun 2009, maka terdapat biaya umum dan administrasi yang ikut meningkat pula seperti biaya telepon, listrik dan air sebesar 22,19% di bandingkan tahun 2008 yaitu diperoleh dari kenaikan biaya telepon,listrik, dan air periode 2008 sampai dengan 2009 sebesar Rp. 26.268.861,00 di bagi biaya telepon, listrik, dan air tahun 2008 dan pada saat penjualan menurun pada tahun 2010, maka biaya telepon, listrik, dan air menurun sebesar 37,18% di banding tahun 2009 yaitu diperoleh dari penurunan biaya telepon, listrik dan air tahun 2009 sampai dengan 2010 sebesar Rp. 53.770.545,00 di bagi biaya telepon, listrik dan air tahun 2009 sebesar Rp. 144.621.206,00. Biaya telepon ini sangat berpengaruh karena adanya peningkatan penjualan. Biaya umum dan administrasi yang terlihat besar pada PT. US Freight Services selain biaya gaji, telp,listrik dan air adalah biaya penyusutan dan biaya
66
jamuan dan sumbangan. Pada tahun 2008 biaya penyusutan sebesar 7,01% dan pada tahun 2009 menjadi
7,61%
dan terjadi peningkatan pada tahun 2010
sebesar 1,86% menjadi 9,47% . Terjadinya peningkatan biaya penyusutan ini dikarenakan adanya penambahan kendaraan kantor yang di peruntukkan operasional marketing untuk melakukan visit ke customer. Untuk biaya jamuan dan sumbangan pada PT. US Freight Services digunakan untuk mempererat jalinan kerjasama antara customer yang baru maupun yang lama untuk tetap menjaga hubungan baik, PT. US Freight Services juga harus menjaga kerjasama dan hubungan baik dengan perusahaan shipping lines agar tetap memberikan harga yang kompetitif dan bisa bersaing dalam melakukan penjualan. Dalam laporan rugi laba PT. US Freight Services terlihat pada tahun 2008 untuk biaya jamuan dan sumbangan sebesar 1,60% , tahun 2009 sebesar 2,66% dan terjadi peningkatan di tahun 2010 menjadi 3,53% . Kenaikan biaya jamuan dan sumbangan ini yang terus meningkat di karenakan penjualan yang semakin meningkat pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp. 1.555.317.428,00 , walaupun
terjadi
penurunan
penjualan
pada
tahun
2010
sebesar Rp.
399.184.882,00 tidak berpengaruh pada biaya jamuan dan sumbangan, biaya jamuan dan sumbangan tetap terlihat tinggi yaitu sebesar Rp. 40.834.011,00 karena staff bagian marketing tetap mencari customer baru untuk berupaya meningkatkan penjualan dan melakukan kerjasama dengan beberapa shipping lines baru.
67
2. Perspektif Pelanggan Aspek pelanggan merupakan kinerja kedua dalam pendekatan balanced scorecard yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan. Aspek pelanggan dalam hal ini adalah konsumen akhir. Beberapa indicator yang menjadi tolok ukur dalam aspek pelanggan yaitu pangsa pasar, kepuasan pelanggan,
kemampuan
perusahaan mempertahankan
pelanggan
lama,
kemampuan menarik pelanggan baru dan pelanggan yang menguntungkan. Namun di dalam penelitian ini penulis hanya menyajikan data-data yang berhubungan dengan pangsa pasar , tingkat kepuasan pelanggan dan tingkat kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pelanggan lamanya. Sejak perusahaan berdiri pangsa pasar yang dijadikan target adalah Jakarta. PT. US Freight Services merupakan jasa freight forwarding yang lebih banyak melakukan pengiriman eksport khususnya ke Negara Amerika dan Canada untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. a. Tingkat Kepuasan Pelanggan Penelitian dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada para pelanggan PT. US Freight Services untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap kualitas yang diberikan oleh PT. US Freight Services dan mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Analisa kuesioner dilakukan terhadap 25 pelanggan yang tersebar di Jakarta. Ada tiga hal yang menjadi tolok ukur dalam mengukur tingkat kepuasan pelanggan, yaitu atribut jasa perusahaan, citra serta hubungan dengan
68
pelanggan. Atribut jasa menyangkut kualitas jasa yang di tawarkan, tingkat kepuasan pelanggan atas jasa yang di tawarkan, serta kemampuan perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Setiap pertanyaan yang diajukan terdiri dari lima kategori jawaban, yaitu pilihan 1 berarti sangat tidak puas, pilihan 2 berarti tidak puas, pilihan 3 berarti cukup puas, pilihan 4 berarti puas dan pilihan 5 berarti sangat puas.
TABEL 4.8 Data Hasil Kuesioner Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Atribut Jasa No
Uraian
Nilai 5
1.
2.
3.
Kepuasan konsumen dengan pelayanan yang diberikan perusahaan dari sebelum muatandan setelah muatan sampai tiba di tujuan Kepuasan konsumen dengan kelengkapan jasa yang tersedia
4 5
13
3
Total 2
7
0
Rata
1 0
25
98
20% 52% 28% 0% 0% 100%
4
10
11
0
0
25
3,92
93
16% 40% 44% 0% 0% 100%
Kepuasan konsumen dengan 5 15 5 0 0 25 kesesuaian jasa yang di tawarkan dengan jasa yang 20% 60% 20% 0% 0% 100% diinginkan 14 38 23 0 0 75
JUMLAH Sumber : PT. US Freight Services
Bobot Rata
3,72 100 4,00 291
3,88
69
70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Tidak Puas
Sangat tidak puas
Kepuasan konsumen dengan pelayanan yang diberikan Kepuasan konsumen dengan jasa yang tersedia Kepuasan konsumen dengan kesesuaian jasa yang di tawarkan
Gambar 4.3 Diagram Data Hasil Kuesioner Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Atribut Jasa
Secara keseluruhan persentase responden pelanggan yang menyatakan puas paling besar dalam hal tingkat kepuasan atas kesesuaian jasa yang di tawarkan dengan jasa yang diinginkan yaitu sebesar 60% (lihat tabel 4.8, mengenai data hasil kuesioner berdasarkan atribut jasa ) Data ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pelanggan dalam atribut jasa sudah baik meskipun masih ada beberapa pelanggan yang kurang merasa puas dengan kemampuan perusahaan dalam hal kualitas dan hal-hal lain yang berhubungan jasa. Dari tabel diatas juga terlihat bahwa 44% dari pelanggan cukup puas dengan kelengkapan jasa yang tersedia. Artinya perusahaan harus masih menambah kelengkapan jasa yang diinginkan pelanggan. Selain kuesioner kepuasan pelanggan berdasarkan atribut jasa, berikut ini perusahaan akan mengadakan kuesioner kepuasan pelanggan berdasarkan hubungan dengan pelanggan, yaitu menyangkut kemudahan dalam menghubungi
70
dan berkonsultasi dengan karyawan berkenaan dengan masalah yang sudah dihadapi, kemampuan dan pengetahuan karyawan dalam memberikan pelayanan, keramahan karyawan dalam memberikan pelayanan. Setiap pertanyaan yang diajukan diberi nilai dari 1 yang berarti sangat tidak puas sampai dengan terakhir 5 yang berarti sangat puas.
TABEL 4.9 Data Hasil Kuesioner Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Hubungan Dengan Pelanggan
No
Uraian
Nilai 5
1.
Kecakapan karyawan dalam memberikan pelayanan yang cepat
4
3
Total 2
Bobot
Rata Rata
1
3
14
8
0
0
25
12%
56%
32%
0
0%
100%
95 3,80
% 2.
3.
Kemampuan karyawan dalam menanggapi kebutuhan pelanggan Keramahan karyawan dalam memberikan pelayanan
0
8
13
4
0
25
0%
32%
52%
16
0%
100%
79 3,16
% 2
10
12
1
0
25
8%
40%
48%
4
0%
100%
88 3,52
% JUMLAH
5
262 32
Sumber : PT. US Freight Services Jakarta
33
5
0
75
3,49
71
60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Tidak Puas
Sangat tidak puas
Kecakapan karyawan dalam memberikan pelayanan yang cepat Kemampuan karyawan dalam menanggapi kebutuhan pelanggan Keramahan karyawan dalam memberikan pelayanan
Gambar 4.4 Diagram hasil Kuesioner Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan Hubungan Dengan Pelanggan
Persentase terbesar sebanyak 56% responden menyatakan puas atas kecakapan karyawan dalam memberikan pelayanan yang cepat di susul responden yang merasa cukup puas atas kemampuan karyawan menanggapi kebutuhan pelanggan sebesar 52% (lihat tabel 4.9, mengenai data hasil kuesioner kepuasan pelanggan berdasarkan hubungan dengan pelanggan) yang menunjukkan bahwa sebenarnya pelanggan sudah puas dengan pelayanan yang diberikan perusahaan , tetapi tetap harus ditingkatkan dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan. Tidak dapat di pungkiri bahwa pada saat ini kecakapan dan keramahan pegawai menghadapi pelanggan sangat mempengaruhi tingkat penjualan perusahaan dan juga penilaian pelanggan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan pertimbangan ini, maka perusahaan harus mengambil langkah-
72
langkah dalam rangka peningkatan mutu karyawan yang akan dibicarakan lebih lanjut dalam perspektif belajar dan bertumbuh. Kuesioner terakhir yang akan di lakukan perusahaan kepada responden adalah menilai kepuasan pelanggan berdasarkan citra perusahaan,mengenai kualitas jasa dan harga yang kompetitif.
b. Kemampuan Perusahaan mempertahankan Pelanggan Lama dan Menarik Pelanggan Baru Setelah mengetahui tingkat kepuasan konsumen pelanggan PT. US Freight Services, maka pada bagian ini akan di bahas lebih lanjut mengenai kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pelanggan lamanya. Kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pelanggannya ini memang bukanlah semata-mata disebabkan karena tingkat kepuasan yang tinggi, tapi melainkan juga di pengaruhi oleh berbagai faktor lainnya. Perusahaan berusaha untuk tetap mempertahankan kualitas jasa yang terbaik untuk dapat mempertahankan pelanggan lama, dengan kualitas jasa yang baik akan membuat kepuasan pelanggan terpenuhi, diharapkan juga dapat menarik minat dari pelanggan lainnya untuk dapat menjadi pelanggan perusahaan, selain itu harga kompetitif yang di berikan perusahaan kepada pelanggan juga sangat mempengaruhi pelanggan untuk tetap bertahan. PT. US Freight Services dengan seluruh keunggulannya berusaha untuk menarik pelanggan baru melalui peningkatan promosi. Perusahaan juga menjalin hubungan baik dengan Shipping lines company untuk mempertahankan kualitas jasa.
73
TABEL 4.10
No
Data Hasil Kuesioner Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Citra Perusahaan Dimata Pelanggan
Uraian
Nilai
5 1.
Perusahaan memberikan yang terbaik dalam kualitas jasa
2.
Perusahaan memberikan harga yang bersaing dengan perusahaan lain
4 2
8% 2 8% 4
3 9
2
12
36% 48% 12
8
20
Bobot Rata Rata
1 2
0
25
8%
0%
100%
3
0
25
48% 32% 12% 0% 21
Total
5
0
50
60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Puas
Cukup Puas
Tidak Puas
Sangat tidak puas
Perusahaan memberikan kualitas jasa yang terbaik Perusahaan memberikan harga yang kompetitif kepada pelanggan
Gambar 4.5 Data Hasil Kuesioner Kepuasan Pelanggan Berdasarkan Citra Perusahaan Dimata Pelanggan
3,44
88
100%
JUMLAH Sumber : PT. US Freight Services
Sangat Puas
86
3,52 174
3,48
74
Secara garis besar, perusahaan harus mengetahui citra perusahaan dimata pelanggannya. Hal ini nantinya akan memudahkan perusahaan dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya yang harus diambil untuk mempertahankan pelanggan yang selama ini memang selalu memilih PT. US Freight Services sebagai perusahaan jasa international Freight Forwarding. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat 48% dari responden pelanggan kepada PT. US Freight Services merasa puas dan yakin bahwa perusahaan memang memberikan yang terbaik dalam kualitas jasa
dan juga dalam
memberikan harga yang kompetitif kepada pelanggan. Keduanya merupakan kekuatan yang dimiliki perusahaan dan harus dipertahankan, sehingga perusahaan juga diharapkan dapat mempertahankan pelanggan lama dan menarik pelanggan yang baru.
3.Perspektif Proses Bisnis Internal Perspektif yang ketiga untuk mengukur kinerja perusahaan menurut balanced scorecard adalah berdasarkan kinerja proses bisnis internal di bagi dalam dua pendekatan pertama yang merupakan pendekatan tradisional berusaha untuk mengawasi dan memperbaiki proses bisnis internal yang sudah ada saaat ini, sedangkan pendekatan yang kedua disebut juga dengan pendekatan balanced scorecard yang memperlihatkan semua proses yang di perlukan untuk menunjang keberhasilan strategi perusahaan. Komponen yang diperhatikan dalam mengukur kinerja proses bisnis internal dengan balance scorecard adalah ketepatan penyelesaian suatu tugas dan memelihara ketepatan waktu pengiriman.
75
a. Ketepatan Penyelesaian Suatu Tugas Waktu merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Proses ini berkaitan dengan pemanfaatan waktu yang efektif dalam penyelesaian tugas pada waktunya. Dalam hal ini ukuran yang digunakan adalah Manufacturing Cycles Efficiency (MCE) dengan rumus sebagai berikut :
MCE = Processing Time Throughput Time
Throughput Time : Waktu inspeksi + Proses + Pemindahan + penyimpanan Pada transaksi yang dilakukan oleh PT. US Freight Services, data yang diperoleh adalah sebagai berikut: Waktu yang digunakan karyawan untuk pemrosesan instruksi pengapalan dari pihak konsumen dan melakukan proses booking ke pelayaran/shipping adalah 1 jam. Waktu karyawan menerima delivery order dari pelayaran untuk di lanjutkan ke konsumen untuk memperoleh peti kemas yang di muat untuk barang eksport kirakira 0,5 jam. Waktu yang digunakan karyawan bagian document untuk menerima document dan mengeluarkan surat bukti pengangkutan barang eksport atau Bill Of Lading dan selanjutnya diproses karyawan bagian accounting untuk input ongkos angkut
76
pengiriman barang eksport untuk di tagihkan ke pihak eksportir/pelanggan adalah 1 hari ( 24 jam).
Efisiensi waktu transaksi : 1 jam MCE=
1 jam + 0.5 jam + 24 jam = 0,039
Dalam perhitungan waktu pemrosesan, jika rasio yang dihasilkan mendekati 1 menunjukkan semakin tingginya tingkat koefisien dalam melakukan proses transaksi. Sebaliknya jika rasio menunjukkan angka kurang 1 menunjukkan tingkat koefisien yang semakin rendah dalam melakukan proses transaksi. Dalam hal ini PT. US Freight Services mencapai angka 0,039, hal ini menunjukkan bahwa tingkat koefisien PT. US Freight Services dalam melakukan penyelesaian suatu tugas masih rendah.
b. Memelihara Ketepatan Waktu Pengiriman Sasaran strategis yang kedua adalah dengan memelihara ketepatan waktu pengiriman. Selain ketepatan penyelesaian suatu tugas, hal yang tidak kalah penting bagi perusahaan adalah memelihara ketepatan waktu pengiriman. Pelanggan tentunya mengharapkan barang yang dikirim sampai ditempat tujuan dengan aman dan tepat waktu. Untuk itu perusahaan senantiasa berusaha agar dapat memelihara ketepatan waktu pengirimannya sesuai dengan kesepakatan
77
dengan pelanggan. Ukuran hasil dari sasaran strategis memelihara ketepatan waktu pengiriman adalah laporan status pengiriman. Ukuran pemicu adalah kecepatan dan ketepatan dalam penanganan kiriman.
kerjanya
Inisiatif
strategi
yang gunakan guna memelihara ketepatan waktu pengiriman adalah melalui penanganan kiriman secara professional sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku. Untuk perusahaan jasa international freight forwarding, biasanya pengiriman barang sudah ditentukan waktu barang tiba di tujuan, apabila ada barang yang tidak sesuai jadwal pengiriman di karenakan keterlambatan dari pihak shipping company karena berbagai kendala seperti : Force majeure, kerusakan mesin kapal, connecting vessel atau kapal pengangkut telat sandar dan yang terakhir bisa karena kapal yang karam. Kendala keterlambatan pengiriman sangat jarang sekali terjadi, dan biasanya perusahaan shipping lines menanggung biaya apabila sampai terjadi keterlambatan pengiriman barang tersebut. Divisi Operational akan memberikan laporan status pengiriman kepada pelanggan atau customer mengenai status kedatangan barang di tujuan dan penerimaan barang hingga selsesai di terima pembeli barang ditujuan.
4.Perspektif Belajar dan Bertumbuh Agar seluruh proses yang ada dalam perspektif-perspektif sebelumnya dapat dicapai dan strategi perusahaan dapat tercapai dengan baik, maka perlu
78
didukung dengan kualitas sumber daya manusia yang ada didalam perusahaan itu sendiri. Pada perspektif belajar dan bertumbuh terdapat tiga hal yang menjadi tolak ukur yaitu kemampuan pegawai, system informasi dan motivasi, kekuasaaan serta keselarasan manajemen perusahaan. Di dalam perspektif keempat ini yang perlu dilihat adalah kemampuan perusahaan dalam mengembangkan kegiatannya. a.Kemampuan Pegawai Bagi perusahaan sumber daya manusia memegang peranan yang paling penting, sehingga untuk mencapai hasil yang maksimal karyawan perlu mendapat prioritas dalam pembinaan dan pengembangan secara terus menerus serta terencana. Dalam rangka pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia, yang dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut : 1.Pendidikan Karyawan Perusahaan memberikan berbagai jenis pelatihan secara rutin kepada karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, seperti kursus dan pendidikan yang dilakukan melalui lembaga lembaga pendidikan baik formal maupun informal, job training untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja serta penyeragaman standar, system dan metode kerja karyawan dan rapat kerja serta seminar untuk keputusan pelaporan aktivitas yang dilakukan perusahaan yang juga ditujukan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi antar karyawan yang ikut serta didalam rapat. Seminar sendiri dilakukan khusus untuk pelatihan subyek atau hal-hal yang penting untuk diketahui oleh karyawan-karyawan tertentu sesuai dengan keahlian yang di miliki oleh mereka.
79
2.Uraian tugas dan tanggung jawab Untuk menyamakan standar mutu pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan. Maka setiap pimpinan dan karyawan didalam perusahaan diberikan batas-batas berupa uraian tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh setiap orang. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab ini akan dinilai setiap pertengahan dan akhir tahun berjalan. 3.Promosi Promosi diberikan kepada karyawan yang memenuhi syarat sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan perusahaan. Tentu saja promosi yang diberikan ini tidak terlepas dari hasil penilaian yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang bersangkutan. 4. Kesejahteraan dan Penghargaan Perusahaan juga mendukung kesejahteraan karyawan yang berlaku umum seperti gaji, tunjangan kesehatan, tunjangan hari raya dan cuti sesuai ketentuan yang ada dalam perusahaan. Khusus kepada karyawan yang berprestasi perusahaan akan memberikan bonus yang besarnya akan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing karyawan. Salah satu penilaian yang bersifat umum yang diambil dalam hal kemampuan pegawai adalah tingkat kepuasan karyawan yang bekerja di PT. US Freight Services. Untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan didalam perusahaan, dilakukan survey dengan menggunakan analisa kuesioner terhadap karyawan. Analisa kuesioner ini di lakukan terhadap 20 karyawan dan hasilnya
80
diharapkan dapat mewakili penilaian seluruh karyawan perusahaan. Setiap jawaban dari kuesioner diberikan nilai, yaitu mulai dari nilai 1 yang berarti sangat tidak puas, pilihan 2 berarti tidak puas, pilihan 3 berarti cukup puas, pilihan 4 berarti puas dan pilihan 5 berarti sangat puas.
Tabel 4.11 Data Hasil Kuesioner Tingkat Kepuasan Karyawan NO
1.
2.
3.
4.
5.
URAIAN
Kepuasan karyawan dengan sistem kenaikan gaji yang ditetapkan oleh perusahaan Komunikasi yang baik antar rekan kerja dan atasan membuat karyawan seneng bekerja Ketenangan dan kenyamanan karyawan dalam bekerja
NILAI
TOTAL
5
4
3
2
1
0
2
6
10
2
0% 0 0% 0 0%
10% 30% 50% 10% 4
5
6
5
20% 25% 30% 25% 7
8
3
2
35% 40% 15% 10%
Dukungan atasan dalam 5 3 6 3 3 menyelesaikan masalah menjadikan suasana kerja lebih 25% 15% 30% 15% 15% baik Kepuasan karyawan atas 2 4 6 3 0 pembagian tugas yang ditetapkan oleh perusahaan 10% 20% 30% 15% 25% JUMLAH
7
Sumber : PT. US Freight Services
20
31
25
17
Bobot
Rata Rata
20
48
100% 20
2,40 48
100% 20
2,40 60
100% 20
3,00 64
100% 20
3,20 50
100% 100
2,50 270
2,70
81
60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Tidak Puas
Sangat tidak puas
kepuasan karyawan dengan sistem kenaikan gaji komunikasi yang baik antara rekan kerja dan atasan ketenangan dan kenyamanan dalam bekerja Dukungan atasan dalam menyelesaikan masalah Kepuasan karyawan atas pembagian tugas
Gambar 4.6 Diagram Data Hasil Kuesioner Tingkat Kepuasan Karyawan
Dari hasil kuesioner responden yang menyatakan tidak puas berjumlah paling tinggi yaitu sebesar 50% dalam hal sistem kenaikan gaji yang telah ditetapkan oleh perusahaan ( lihat tabel 4.11, mengenai data hasil kuesioner tingkat kepuasan karyawan). Selain itu, sistem komunikasi antar rekan kerja dan atasan sebesar 30% menyatakan tidak puas yang dampaknya juga membuat karyawan merasa tidak puas atas dukungan dari atasan. Secara keseluruhan dari hasil kuesioner ini menunjukkan bahwa kinerja PT. US Freight Services apabila dilihat dari aspek kepuasan karyawan dapat dikatakan belum dapat memuaskan keinginan pegawai. Namun walaupun demikian kinerja ini tetap harus ditingkatkan agar perusahaan juga dapat meningkatkan usaha dan pelayanannya.
82
b.Kemampuan Sistem Informasi Untuk pengembangan informasi dalam perusahaan , PT. US Freight Services pada saat ini menggunakan sistem freight yaitu sistem yang dirancang dan di modifikasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan jasa bidang Freight Forwarding. Dengan sistem komputerisasi tersebut diharapkan agar data-data yang diperlukan oleh karyawan dengan cepat dapat diperoleh dan tidak memakan waktu yang lama. Sistem Freight ini merupakan suatu aplikasi untuk pemakai computer (Client) yang digunakan untuk mengakses, menyebarkan dan mengatur informasi melalui network. Untuk mendukung jaringan komunikasi ini PT. US Freight Services menggunakan satu unit perangkat keras mesin computer sebagai server serta di tunjang dengan beberapa perangkat keras mesin computer sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
c.Motivasi, Pemberdayaan dan Keselarasan Untuk mengetahui tingkat motivasi, pemberdayaan dan keselarasan didalam perusahaan, maka dilakukan survey dengan tetap menggunakan analisa kuesioner terhadap karyawan yang bekerja di PT. US Freight Services, sebanyak 20 orang. Setiap pertanyaan yang diajukan dengan lima kategori jawaban, yaitu mulai nilai 1 yang berarti sangat tidak puas sampai dengan nilai 5 yang berarti sangat puas.
83
Tabel 4.12 Data Hasil Kuesioner Tingkat Motivasi, Pemberdayaan, dan Keselarasan
NO
URAIAN
NILAI 5
1.
2.
3.
4.
4
3
TOTAL 2
Persaingan yang sehat untuk memperoleh promosi memoti vasi karyawan bekerja lebih baik
4
6
5
4
20% 30% 25% 20%
16
Sumber : PT. US Freight Services
21
26
11
20
20
0%
100%
1
20
5%
100%
6
64
100%
0
Kebebasan karyawan dalam 4 3 8 3 2 memberikan masukan dan ide kepada atasan 20% 15% 40% 15% 10% JUMLAH
Rata
1
Kepuasan karyawan dengan 3 6 6 2 3 keterbukaan perusahaan dalam memberikan infornasi 15% 30% 30% 10% 15% yang berkaitan dengan perusahaan Secara langsung dan tidak 5 6 7 2 langsung karyawan dilibatkan dalam pengambilan keputusan 25% 30% 35% 10% dalam perusahaan
Bobot Rata
20
3,20
74 3,70 68 3,40 64
3,20
270
3,38
100% 80
84
45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0% Sangat Puas
Puas
Cukup Puas
Tidak Puas
Sangat tidak puas Kepuasan karyawan dengan keterbukaan perusahaan dalam memberikan informasi Keterlibatan karyawan dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan Persaingan sehat antar karyawan untuk memperoleh promosi Kebebasan karyawan dalam memberikan masukan dan ide
Gambar 4.7 Diagram Data Hasil Kuesioner Tingkat Motivasi, Pemberdayaan Dan Keselarasan
Dari hasil kuesioner pada tabel 4.12 , mengenai data hasil kuesioner tingkat motivasi, kekuasaan dan keselarasan, dapat di lihat persentase terbesar yang menyatakan cukup puas berjumlah paling tinggi yaitu 40% dalam hal kebebasan memberikan masukan dan ide kepada atasan. Meskipun demikian, 15% dari responden tetap optimis dan merasa sangat puas, karena secara langsung dan tidak langsung karyawan di ikutkan dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan. Secara keseluruhan data ini menunjukkan bahwa kepuasan karyawan di dalam motivasi, kekuasaan dan keselarasan yang diberikan oleh perusahaan sudah dapat di rasakan dampaknya, hal ini merupakan motivasi yang sangat baik untuk menunjang karyawan didalam melaksanakan tanggung jawab dalam pekerjaannya
85
meskipun ada beberapa karyawan yang masih merasa belum cukup puas oleh kebijaksanaan perusahaan.
C. Hasil Penilaian Kinerja Keseluruhan Pengukuran dalam Balanced Scorecard adalah mengukur secara seimbang antara perspektif yang satu dengan perspektif yang lainnya dengan tolak ukur masing-masing perspektif . Skor dalam tabel kriteria keseimbangan adalah skor standar, jika kinerja semua aspek dalam perusahaan adalah “baik” . Skor diberikan berdasarkan rating scale berikut :
Tabel 4.13 Rating scale Skor
Nilai
-1
Kurang
0
Cukup
1
Baik
Sumber : Mulyadi, 2001
Berikut adalah tabel dari analisis kinerja secara keseluruhan:
86
Tabel 4.14 Hasil Kinerja Secara Keseluruhan PERSPEKTIF
TAHUN 2008
2009
2010
RataRata
Kriteria
Skor
Perpektif Keuangan Likuiditas (X-kali) Rasio Lancar
1,64
1,31
1,37
1,44
Cukup
0
Rasio Cepat
1,58
1,21
1,34
1,37
Baik
1
Solvabilitas (%) Rasio hutang atas modal
52,40
76,43
58,29
62,37 Cukup
0
Rasio hutang atas aktiva
34,38
43,32
36,82
38,17 Cukup
0
Rentabilitas (%) ROA ROI Perspektif Pelanggan Kepuasan berdasarkan atribut jasa
19,30
9,46
16,08
14,95 Cukup
0
14,31
6,11
12,97
11,13 Cukup
0
3,88
Baik
1
3,49
Baik
1
3,48
Baik
1
Berdasarkan hubungan dengan pelanggan Loyalitas Pelanggan Perspektif Bisnis Internal MCE
0,039 Kurang
-1
Perspektif Belajar dan Bertumbuh Kepuasan Karyawan
2,70
Kurang
-1
Motivasi, Pemberdayaan dan keselarasan
3,38
Baik
1 3
Sumber : Data Primer yang diolah
TOTAL
87
Hasil penilaian kinerja ( Tabel 4.14 ) dalam perspektif keuangan menunjukkan bahwa Rasio Cepat mempunyai rata-rata yang baik, sehingga di beri angka 1, karena sudah melebihi standar yang ditetapkan. Sedangkan rasio lancar diberi angka 0 yang artinya cukup,
karena mempunyai rata – rata hampir
mendekati standar. Pada rasio Solvabilitas yaitu rasio hutang atas aktiva diberi angka -1 karena rata-ratanya kurang dari standar. Untuk Perspektif pelanggan rata- rata di beri angka 1 yang artinya baik, kepuasan pelanggan di katakan baik apabila skor rata-rata pada skala likert menunjukkan angka diatas 3 . Total bobot skor dapat diketahui, yaitu 3 skor dari total bobot standar . Sehingga rata- rata skor adalah 3/12 = 0,25 Langkah selanjutnya adalah membuat skala untuk menilai total skor tersebut, sehingga kinerja perusahaan dapat dikatakan “kurang”, “cukup”, dan “baik”. Dengan menggunakan skala, maka dapat diketahui kinerja suatu perusahaan. Berikut adalah gambar skala kinerja perusahaan:
Kurang -1
Cukup 0
Gambar 4.8 Skala Kinerja
Baik 0,25
1
88
Setelah membuat skala, selanjutnya adalah menentukan batas area ”kurang”, ”cukup”, dan ”baik” adalah kurang dari 50% (skor 0). Kinerja dikatakan ”baik” apabila lebih dari 80% dan diasumsikan bahwa 80% adalah sama dengan 0,6. Sisanya adalah daerah ”cukup”, yaitu antara 0-0,6. Dengan demikian dapat diartikan bahwa kinerja PT . US Freight Services jika menggunakan Balance Scorecard terdapat pada daerah “cukup”. Karena rata-rata skor yang diperoleh sebesar 0,25 yang terletak diantara 0-0,6.
D. Analisis Hasil Pembahasan Pengukuran kinerja yang selama ini diterapkan oleh PT. US Freight Services dengan batas keuntungan bersih, yang mengukur hubungan antara keuntungan bersih dan penjualan perusahaan. Dari perhitungan batas keuntungan bersih perusahaan selama tiga tahun sangat berfluktuatif, pada tahun 2008 sebesar 8,53% mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 4,13% dikarenakan penurunan laba bersih perusahaan, dan mengalami kenaikan sebesar 13,32% pada tahun 2010 di karenakan kenaikan laba bersih perusahaan hingga 2,5 kali lebih tinggi dari tahun 2009. Perancangan Balance Scorecard untuk mengukur kinerja manajemen PT. US Freight Services dapat digambarkan dari berbagai sisi yaitu : a. Perspektif Keuangan Berdasarkan hasil pengukuran dengan Balanced Scorecard pada Perspektif
89
Keuangan, indikator yang menghasilkan kriteria baik adalah rasio cepat sebesar 1,37 kali melebihi standar 1 atau 100%. Dari keseluruhan hasil pengukuran kinerja perspektif keuangan di dapat skor rata- rata cukup.
b. Perspektif Pelanggan Kinerja perusahaan diukur dengan tingkat kepuasan pelanggan dan tingkat kemampuan perusahaan dalam mempertahankan pelanggan lama. Dari hasil keseluruhan kinerja perspektif pelanggan di dapat skor rata-rata baik dari setiap indikator dan dapat disimpulkan bahwa: 1. Perusahaan berhasil meningkatkan kepuasan kepada pelanggan atas kesesuaian jasa yang ditawarkan dengan jasa yang diinginkan, selain itu pelanggan cukup puas atas kelengkapan jasa yang di sediakan perusahaan. 2. Pelanggan menyatakan cukup puas atas kecakapan serta keramahan karyawan dalam memberikan pelayanan dan menanggapi kebutuhan. 3. Perusahaan berhasil memberikan harga yang kompetitif kepada pelanggan dalam hal ini dapat dibuktikan yaitu loyalitas pelanggan lama yang tetap bertahan untuk menggunakan jasa Perusahaan PT. US Freight Services dalam membantu proses pengiriman barang. c. Perspektif Bisnis Internal Dari analisis MCE diketahui bahwa aktivitas jasa yang dilakukan PT. US Freight Services masih kurang efektif.
90
d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Dari hasil keseluruhan kinerja pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan di dapat skor kurang pada tingkat kepuasan karyawan diketahui bahwa karyawan menyatakan tidak puas atas kenaikan gaji, sedangkan pada hasil kinerja berdasarkan motivasi, pemberdayaan dan keselarasan di dapat hasil baik yaitu karyawan merasa cukup puas atas kebebasan yang diberikan oleh perusahaan untuk memberikan masukan dan ide kepada atasan.