1
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Metode Pengakuan Pendapatan Kebijakan yang diterapkan oleh PT. Prudential Life Assurance dalam metode pengakuan pendapatan dan beban perusahaan
yaitu dengan
menggunakan metode accrual basis dimana sumber utama dari pendapatannya adalah pendapatan premi yang diakui sebagai pendapatan selama periode kontrak asuransi dan beban utamanya adalah beban klaim diakui pada saat bukti-bukti dokumen klaim telah diperoleh saat proses pembayaran klaim. Hal tersebut telah sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam PSAK No. 36 Seperti yang telah dibahas sebelumnya, yang menjadi unsur utama dalam laporan laba rugi adalah pendapatan dan beban, oleh sebab itu dalam proses menganalisis pengakuan dan pencatatan atas pendapatan dan beban yang menghasilkan laba perusahaan, penulis membagi penyusunan analisisnya berdasarkan pendapatan dan beban yang terkait dengan diperolehnya pendapatan tersebut. Pendapatan yang akan dianalisis adalah sebagai berikut :
2
1.
Pendapatan Premi Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pendapatan utama
dari perusahaan asuransi adalah pendapatan premi, demikin juga yang menjadi pendapatan utama dari PT. Prudential Life Assurance adalah pendapatan premi. Pendapatan premi berasal dari penutupan polis berbagai produk asuransi yang dilakukan oleh perusahaan dan yang dilakukan oleh para agen maupun broker. Dari setiap penutupan pihak perusahaan akan memperoleh premi dari pihak tertanggung. Besarnya premi sangat bervariasi menurut dari jenis asuransi yang dipertanggungkan, besarnya jumlah yang dipertanggungkan dan kemungkinan besarnya kerugian. Pendapatan premi dicatat secara bruto, artinya premi yang diterima dianggap sebagai pendapatan pada akhir tahun dilakukan penyesuaian. Pendapatan premi diperoleh dari selisih antara premi bruto dikurangi premi reasuransi dan premi yang belum merupakan pendapatan. Pendapatan ditentukan berdasarkan jumlah tagihan-tagihan atas premi, disaat itulah premi diakui sebagai pendapatan, yang dimulai sejak kontrak awal disetujui dan premi pertama dibayarkan, dan juga pada setiap pembayaran
premi
selanjutnya.
Masalah
pelunasannya
didasarkan/diserahkan kepada agen untuk kontrak awal (pembayaran premi pertama), dan kolektor untuk setiap pembayaran premi selanjutnya, untuk penagihan dalam bentuk kwitansi-kwitansi.
3
Contoh : Ibu Jovita, wanita 34 tahun, mengajukan SPAJ PRUlink assurance account pada tanggal 15 juli 2011 dengan premi tunggal Rp. 30.000.000. Adapun jurnal untuk penetapan pendapatan ini adalah : Piutang premi
Rp. 30.000.000
Pendapatan premi
Rp. 30.000.000
Dan jurnal pada saat pelunasan premi adalah : Kas/Bank
Rp. 30.000.000
Piutang premi
Rp. 30.000.000
Dari jurnal diatas dapat diambil kesimpulan bahwa PT. Prudential Life Assurance dalam proses pengakuan pendaptan premi menggunakan metode accrual basis, dimana pendapatan premi diakui pada saat terjadinya transaksi.
2. Pendapatan Investasi
4
Pendapatan dari hasil investasi merupakan pendapatan yang diperoleh dari investasi berupa pengelolaan dana yang dilakukan oleh PT. Prudential Life Assurance baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Ada dua jenis bentuk investasi PT. Prudential Life Assurance yaitu: a. Investasi pada aktiva : yaitu investasi dalam bentuk yang dapat dilihat secara fisik, seperti emas, perak, real estate/rumah, tanah, ruko, logam mulia dan lain-lain b. Investasi pada aktiva financial: yaitu investasi dalam bentuk yang biasanya diwakilkan dalam surat-surat berharga, seperti surat berharga, deposito, unit link (polis asuransi), dan lain-lain. Instrumen investasi yang ada di pasar uang bersifat jangka pendek dan memiliki risiko yang relatif rendah. Jenis-jenis instrument investasi yang ada di pasar uang seperti : 1. Deposito : instrument menanamkan dana dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam jangka pendek, dan memperoleh investasi berupa bunga. a. Deposito Berjangka, investor menanamkan sejumlah dana dalam jangka waktu tertentu (jangka pendek), dan pada saat jatuh tempo akan menerima kembali dana yang diinvestasikan bersama dengan bunga/hasil investasinya. Jangka waktu pada instrumen ini biasanya tidak lebih dari 1 tahun.
5
b. Sertifikat Deposito, bunga akan diterima diawal. Instrument investasi ini mempunyai jangka waktu yang kurang lebih sama dengan deposito berjangka, yaitu dibawah satu tahun. 2. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Merupakan surat pengakuan hutang dari Bank Indonesia. Bank Indonesia mengeluarkan portofolio/ surat berharga tersebut, dengan jangka waktu tertentu, dan besar hasil investasi yang dijanjikan pada saat jatuh tempo. Jika investor membeli surat berharga ini maka ia akan mendapatkan keuntungan berupa hasil investasi yang berbentuk bunga pada saat jatuh tempo. Bunga pada SBI biasanya berkisar 1% hingga 2% diatas rata-rata bunga bank umum. 3. Surat Berharga Surat berharga
ini diterbitkan oleh perusahaan umum guna
mendapatkan modal untuk pengembangan bisnis atau usahanya. Tidak ada jaminan spesifik dan pasti karena jika perusahaan tersebut pailit/bangkrut maka tidak ada jaminan yang pasti bagi para investornya. Penjualan Surat Berharga ini biasanya dilakukan melalui perantaraan bank umum. Serupa dengan Sertifikat Deposito atau Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga ini tidak memuat nama nasabah/investor sehingga dapat diperjual belikan. Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito bank, serta instrumen pasar uang lainnya adalah instrumen yang relatif rendah risikonya, sehingga umumnya lebih tepat untuk kebutuhan jangka pendek dan cocok bagi mereka yang tidak menyukai risiko dalam berinvestasi.
6
Penanaman modal jangka panjang dalam bentuk penyertaan akan menghasilkan deviden, sementara investasi jangka pendek dalam bentuk deposito dan surat berharga seperti yang telah di jelaskan sebelumnya, maka PT. Prudential Life Assurance akan memperoleh bunga. Untuk penerimaan investasi dalam bentuk bunga dan deviden, oleh PT. Prudential Life Assurance pengakuannya adalah pada saat realisasi penerimaannya. Contoh : Pada tanggal 27 juli 2012 PT. Prudential Life Assurance Mendepositokan uangnya sebesar Rp. 200.000.000.000 ke Bank mandiri dengan bunga 6%. Jurnal adalah sebagai berikut : Investasi Jangka Pendek Kas
Rp. 200.000.000.000 Rp. 200.000.000.000
Jurnal pada saat menerima bunga/pendapatan dari investasi jangka pendek: Kas/Bank
Rp. 36.000.000
Pendapatan Bunga
Rp. 36.000.000
3. Pendapatan lain-lain Pendapatan lain-lain merupakan pendapatan yang tidak termasuk dalam pendapatan underwriting maupun pendapatan investasi. Dari keterangan diatas, PT. Prudential Life Assurance menghitung pendapatan premi dengan mengurangkan premi bruto atas premi reasuransi dan dikurangi
7
(ditambah)
penurunan (kenaikan)
premi
yang belum
merupakan
pendapatan. Pendapatan lain-lain PT. Prudential Life Assurance terdiri dari : a. Pendapatan selisih kurs Keuntungan atau rugi selisih kurs timbul karena : ·
Adanya penyesuain kurs untuk pos-pos neraca seperti: bank, piutang dan utang yang menggunakan mata uang asing
·
Adanya perbedaan kurs transaksi (accrual) dan kurs realisasi (pembayaran). Keuntungan selisih kurs diakui dan dicatat pada akhir periode akuntansi dan biasanya 31 Desember. Penyesuaian kurs pembukuan dan kurs penutup brdasarkan kurs tengah BI, setiap akhir periode dilakukan revaluasi laba rugi kurs atas beberapa pos neraca yang menggunakan mata uang asing.
c. Hasil sewa gedung Hasil gedung diakui dan dicatat pada akhir masa sewa menyewa, dan laba melampaui satu periode akuntansi atau lebih diakui dan dicatat secara proposional sesuai dengan sewa menyewa. d. Hasil non operasional lainnya
8
Hasil non operasional lainnya diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi.
B. Analisis Metode Pengakuan Beban Seperti halnya pengakuan pendapatan premi, pengakuan beban sehubungan dengan terjadinya kerugian terhadap tertanggung juga menggunakan metode accrual basis. Artinya beban diakui pada saat terjadinya kerugian. 1. Beban klaim Beban klaim yang terdapat pada PT. Prudential Life Assurance meupakan beban yang berhubungan dengan pencairan yang dilakukan oleh nasabah meliputi klaim yang telah disetujui, klaim dalam proses penyelesaian dan klaim yang terjadi namun belum dilaporkan. Beban klaim terjadi apabila terjadi kecelakaan, sakit yang harus dirawat di rumah sakit dan kematian atas tertanggung serta pemutusan kontrak dalam masa periode kontrak, atau dikenal dengan penebusan. Dalam hal ini perusahaan mengakui klaim sebagai pengurangan pendapatan premi, pada saat buktibukti yang sah telah diperoleh atas tuntutan klaim yang terjadi. Pengakuan beban klaim dapat mempengaruhi besarnya laba perusahaan. Karena klaim tidak dapat ditentukan kapasitasnya, maka klaim dicatat sebagai beban dalam tahun buku dimana klaim tersebut dibayar
9
atau terjadi tanpa memperhatikan waktu pencatatan premi yang bersangkutan.
Contoh : Pada tanggal 16 maret 2012 Bapak Yento yang telah mengikat kontrak asuransi jiwa dengan PT. Prudential Life Assurance, mengalami gangguan kesehatan dan harus dirawat inap selama 3 hari disebuah rumah sakit yang telah menjalin kerjasama dengan PT. Prudential Life Assurance, dengan tarif rawat inap beserta dengan pengobatan sebesar Rp. 440.000/ hari. Dengan demikian Bapak Yento mengajukan klaim asuransi atas biaya yang telah dikeluarkannya saat perawatannya dirumah sakit selama tiga hari kepada PT. Prudential Life Assurance, dengan membawa semua bukti transaksi dari rumah sakit. dalam hal ini PT. Prudential Life Assurance setuju untuk membayarkan klaim dari Bapak Yento sebesar Rp. 1.320.000 (Rp. 440.000 X 3 hari). Jurnal untuk membayar beban-beban perusahaan adalah : Untuk mencatat beban klaim yang di akui Beban Klaim Hutang klaim
Rp. 1.320.000 Rp. 1.320.000
10
Untuk mencatat hutang klaim kepada tertanggung Beban klaim
Rp. 1.320.000
Kas/Bank
Rp. 1.320.000
Kesimpulan dari jurnal diatas bahwa dalam proses pengakuan beban PT. Prudential Life Assurance juga menggunakan metode accrual basis, yaitu beban diakui pada saat terjadinya kerugian. 2. Beban Akuisisi Merupakan beban yang terkait dengan kontrak asuransi baru atau yang diperbaharui seperti komisi agen yang berhasil menutup polis asuransi. Walaupun terdapat perbedaan, pencatatan tersebut tidak akan mempengaruhi beban klaim karena beban ini dicatat sebagai factor pengurangan pendapatan. 3. Beban pemasaran Beban pemasaran adalah semua beban yang berhubungan dengan kegiatan pemasaran yang dikeluarkan oleh PT. Prudential Life Assurance dalam rangka untuk memasarkan produk asuransi yang dimiliki oleh perusahaan. Berikut bebrapa beban pemasaran PT. Prudential Life Assurance : a. Beban Iklan
11
Beban iklan merupakan beban yang memang dialokasikan untuk memperkenalkan produk asuransi yang dimiliki oleh PT. Prudential Life Assurance melalui media cetak, media elektronik maupun melalui internet. Hal ini dilakukan dengan harapan omset penjualan produkproduk asuransi yang dimiliki perusahaan akan semakin meningkat. b. Beban Perjalanan Dinas Beban perjalanan dinas termasuk dalam beban yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka untuk memasarkan produk-produk asuransi perusahaan melalui perjalanan dinas yang dilakukan oleh manager marketing untuk menjalin relasi kerja dengan perusahaan asuransi asing yang berada diluar negeri. 4. Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi adalah beban yang terjadi dalam hubungannya dengan kegiatan umum dan administrasi yang disusun atau dibuat dalam kebijakan PT. Prudential Life Assurance. Beban umum dan administrasi terdiri dari : a. Beban gaji b. Beban pembelian peralatan kantor c. Beban penyusutan aktiva tetap d. Beban reparasi dan pemeliharaan
12
e. Beban air, listrik dan telepon f. Biaya transport g. Biaya sewa kantor h. Biaya sewa kendaraan. 5. Beban lain-lain Pengakuan beban lain-lain pada PT. Prudential Life Assurance tidak memiliki hubungan langsung dengan pendapatan utama usaha asuransi jiwa (pendapatan premi), jadi tidak berpengaruh langsung terhadap penandingan antara beban dengan pendapatan yang berkaitan. Sedangkan untuk pengakuan dan pencatatan dilakukan pada saat realisasinya atau pada saat terjadinya transaksi tersebut.
C. Penentuan Laba Pada PT. Prudential Life Assurance ini, seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, sumber pendapatan dikelompokkan menurut jenisnya, yaitu pendapatan premi, pendapatan investasi, dan pendapatan lain-lain.
Total
pendapatan
diperoleh
dan
ditentuntukan
dengan
menjumlahkan pendapatan premi netto dengan pendapatan investasi serta pendapatan lain-lain.
13
Sedangkan
beban
dikelompokan
menjadi
tiga
kelompok,
dijumlahkan menurut kelompoknya masing-masing. Total beban PT. Prudential
Life
Assurance
diperoleh
dengan
mengakumulasikan
keseluruhan total beban yang telah dicatat dan diakui. Setelah itu total pendapatan dikurangi dengan total beban sehingga diperoleh laba bersih PT. Prudential Life Assurance. Dengan kata lain dalam menetapkan laba, PT. Prudential Life Assurance membandingkan antara pendapatan yang diterima dengan besarnya beban yang telah dikeluarkan.
D. Penerapan PSAK No. 36 dalam Pengakuan Pendapatan Premi dan Beban serta Laba PT. Prudential Life Assurance. 1. Pengakuan Pendapatan Pada dasarnya pengakuan unsur-unsur pendapatan dan beban didalam laporan laba rugi sudah mengikuti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku secara umum untuk perusahaan asuransi jiwa. Pendapatan pada PT. Prudential Life Assurance terdiri dari pendapatan premi, hasil investasi dan pendapatan lain-lain. Pendapatan premi asuransi diperoleh dari asuransi jiwa jangka pendek dan asuransi jiwa jangka panjang. Pengakuan dan pengukuran pendapatan untuk asuransi jiwa jangka pendek dan asuransi jiwa jangka panjang tidak memiliki perbedaan.
14
Pengakuan pendapatan PT. Prudential Life Assurance untuk asuransi jiwa jangka pendek dan asuransi jiwa jangka panjang tetap ditentukan selama satu periode (1 tahun), yang diakumulasikan selama setahun, selanjutnya dimasukkan kedalam laporan laba rugi. Untuk asuransi jiwa jangka panjang, karena memiliki periode tahun kontrak yang lebih panjang, yaitu lebih dari satu tahun, maka pendapatan dan beban asuransi jiwa jangka panjang tersebut yang terjadi sepanjang tahun kontrak, tetap akan dimasukkan kedalam laporan laba rugi per periode (per tahun) berjalan, dan diperlakukan sama dengan pendapatan tahun sebelumnya, sampai pada akhir tahun kontrak (akhir periode), yang menyebabkan habis kontrak atau espirasi (expired). Pendapatan premi merupakan penjumlahan dari premi bruto dari masing-masing manfaat yang dikelola oleh PT. Prudential Life Assurance, yang diterima dari pemegang polis. Premi reasuransi merupakan bagian dari premi bruto yang merupakan kewajiban kepada perusahaan reasuradur. Estimasi premi yang belum merupakan pendapatan adalah bagian dari premi yang belum diakui sebagai pendapatan, karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode. Dari keterangan diatas, perusahaan menghitung pendapatan premi dengan mengurangkan premi bruto atas premi reasuransi dan dikurangi (ditambah) pendapatan.
penurunan (kenaikan)
premi
yang belum
merupakan
15
Didalam PSAK No. 36 dinyatakan bahwa pendapatan premi merupakan pengurangan antara premi bruto dengan premi reasuransi, lalu dikurangi (ditambah) kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan. Jika dibandingkan dengan antara konsep pengakuan pendapatan yang dianut oleh PT. Prudential Life Assurance dengan konsep pengakuan pendapatan menurut PSAK No. 36, maka terlihat kesamaan, sehingga dapat dikatakan bahwa PT. Prudential Life Assurance sudah menerapkan konsep pengakuan pendapatan yang benar, sesuai SAK untuk perusahaan asuransi jiwa. 2. Pengakuan Beban Pengakuan beban yang terjadi pada PT. Prudential Life Assurance sama halnya dengan pengakuan pendapatan, yaitu kapan beban tersebut dikeluarkan, berapa jumlahnya dan bagaimana hubungan beban yang dikeluarkan tersebut dalam kegiatan operasi PT. Prudential Life Assurance. Sama halnya dengan pengakuan pendapatan, PT. Prudential Life Assurance juga menggunakan metode accrual basis dalam pengakuan bebannya, yaitu ditetapkan berdasarkan kontrak efektif sesuai dengan masa manfaatnya. Metode accrual basis pada beban tidak jauh beda dengan metode accrual basis pada pendapatan, dimana beban diakui pada periode dimana pada saat terjadinya pengeluaran untuk kepentingan PT. Prudential Life Assurance.
16
Dengan demikian jika dilihat pengakuan beban seperti yang diungkapkan dalam PSAK No. 36 yaitu dengan menggunakan metode accrual basis, maka penulis menyimpulkan bahwa metode pengakuan beban yang digunakan oleh PT. Prudential Life Assurance telah sesuai dengan PSAK No. 36 3. Penentuan Laba Jika dilihat metode yang digunakan PT. Prudential Life Assurance dalam menentukan labanya, adalah metode penandingan, yang melibatkan jumlah pendapatkan yang diperoleh perusahaan selama suatu periode tertentu dengan jumlah beban yang dapat dialokasikan dari pendapatan tersebut. Perbedaan positif pendapatan dan beban diakui sebagai laba PT. Prudential Life Assurance. Melihat hal ini, berarti PT. Prudential Life Assurance telah menerapkan sesuai PSAK No. 36, seperti istilah dalam metode penandingan yaitu “matching costs against revenue.” Dalam penghitungannya laba ruginya, PT. Prudential Life Assurance tidak memasukkan pos-pos luar biasa sesuai dengan konsep current operating of income. Menurut konsep ini, laporan laba rugi yang disusun setiap periode akuntansi haruslah berisikan data yang terjadi dalam keadaan normal, dengan tidak dipengaruhi oleh keadaan atau kejadian yang luar biasa, sedangkan kejadian yang luar biasa akan dicatat pada laporan laba ditahan. Pemakaian konsep ini jika dibandingkan dengan PSAK No. 36 telah sesuai.