12 BAB III METODOLOGI
3.1. Lokasi dan Waktu Studi ini dilaksanakan pada wilayah pemakaman Tanah Kusir di jalan Bintaro Raya Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Tapak yang berada di sebelah timur Kali Pesanggrahan ini memiliki luas wilayah sebesar 519.503 m2.
Gambar 3. 1. Peta Lokasi Tapak Waktu pelaksanaan penelitian selama tujuh bulan. Pengumpulan data sekunder dilakukan pada bulan Februari-Maret 2012 dan dilanjutkan dengan
13 pengamatan langsung selama lima bulan dari bulan April-Agustus 2012, kemudian pengolahan data dan penulisan skripsi.
3.2. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah GPS (Global Positioning System), kamera, binocular, thermo-hygrom, buku Panduan Lapangan Burungburung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan karya John Mackinnon, laptop beserta software (AutoCad, Adobe Photoshop, Map Source, Global Mapper, arc GIS, Google Sketch Up dan Google Earth). Bahan yang digunakan kertas gambar dan kertas tabular.
3.3. Metode Tahapan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan proses perencanaan yang dikemukakan oleh Gold (1980) yang meliputi tahap inventarisasi, analisis, sintesis, konsep perencanaan dan detail perancangan.
Gambar 3. 2. Proses Perencanaan Lanskap (Gold, 1980) 3.3.1. Inventarisasi Inventarisasi merupakan tahap mengumpulkan data primer maupun sekunder pada tapak yang dilakukan dengan cara survei lapang, wawancara, serta studi pustaka. Data primer dapat diperoleh melalui survei lapang yang meliputi
14 pencatatan, pengamatan visual, dan pengambilan gambar sehingga didapatkan kondisi fisik tapak yang sebenarnya serta penyebaran populasi burung yang ada. Wawancara dilakukan langsung pada pihak yang terkait untuk mendapatkan data yang sesuai berupa selera dan keinginan penduduk. Pengamatan burung dilakukan secara langsung di lapangan mulai pukul 06.00 hingga pukul 10.00 pagi dikarenakan burung mulai terlihat banyak pada jam tersebut. Metode pengamatan burung yang digunakan adalah metode MacKinnon List. Pengamatan dilakukan pada titik pengamatan yang telah ditentukan selama 10 menit pada setiap titik pengamatan. Jalur transek pengamatan burung yang digunakan adalah jalur yang telah ada dalam TPU Tanah Kusir. Jalur transek tersebut harus menjangkau seluruh area TPU Tanah Kusir (Gambar 3.3). Pengamatan burung dibagi dalam dua area pengamatan, yaitu TPU Tanah Kusir wilayah utara dan TPU Tanah Kusir wilayah selatan. Pengamatan pada masing-masing wilayah dilakukan dalam empat kali pengulangan dengan hari yang berurutan. Selain itu, pengamatan burung dilakukan sebanyak dua periode pengamatan.
Periode
pertama
adalah
pada
saat
sebelum
diadakannya
pembangunan proyek pelebaran Kali Pesanggrahan, sedangkan periode yang kedua adalah pada saat dilaksanakannya proyek pelebaran Kali Pesanggrahan. Pengambilan data burung dengan dua periode tersebut dimaksudkan untuk memperoleh data perbandingan jumlah jenis burung sebelum dan setelah diadakannya proyek pelebaran Kali Pesanggrahan. Data yang dikumpulkan dapat melalui pengamatan langsung maupun perjumpaan berupa suara. Pencatatan dilakukan di dalam daftar MacKinnon (tabel 3.1), yaitu sebuah daftar catatan jenis yang ditemukan dan diisi hingga maksimal 20 jenis, kemudian dilanjutkan dalam daftar yang baru. Setiap jenis burung hanya dicatat satu kali dalam satu daftar. Pencatatan hari, tanggal, waktu, serta cuaca pada saat pengambilan data juga dilakukan. Hal tersebut dapat memberikan informasi tentang jenis burung yang terdapat pada lokasi pada waktu dan cuaca yang berbeda. Data sekunder meliputi aspek fisik yang berupa letak, batas dan luas tapak, keadaan tanah dan topografi, hidrologi, vegetasi dan satwa, serta sirkulasi; aspek sosial berupa jumlah penduduk, jumlah kelahiran dan kematian, agama, selera dan
15 keinginan, kebutuhan, serta aspek teknik yang berupa teknik perencanaan (pemilihan tanaman yang tepat dan rencana tata guna lahan).
Tabel 3. 1. Daftar jenis MacKinnon Hari, Tanggal : Waktu : Cuaca : No. Nama Lokal 1 2 3 4 5 (Sumber : MacKinnon, 1995)
Nama Ilmiah
Tabel 3. 2. Jenis Data, Param, Cara Pengambilan Data, Bentuk Data dan Sumber Data No. 1 a.
b. c.
d.
e. f. 2
Jenis Data Data Fisik Letak geografis dan administratif tapak Topografi dan kemiringan Satwa (Burung)
c.
Studi Pustaka
Luas wilayah,
Studi Pustaka Studi Pustaka, lapangan Pengamatan, Studi pustaka
Ketinggian tempat
Hidrologi Vegetasi
Irigasi Jenis tanaman,
Iklim
Aktifitas ekonomi Potensi pengguna
Cara Pengambilan Data
Batas wilayah,
Kontur dan kemiringan lahan, Kekayaan jenis, keanekargaman jenis Arah dan kecepatan angin, Suhu udara ratarata, Kelembaban udara relatif. Drainase
Data Sosial a. Kependudukan
b.
Param
Jumlah kelahiran dan kematian, Jenis pekerjaan Selera dan keinginan, Kebutuhan pengguna
Pengamatan
Bentuk Data
Sumber Data
Sekunder
Pemerintah daerah
Sekunder
Pemerintah daerah
Primer dan Sekunder
Lapangan
Primer dan Sekunder
Lapangan dan Pemerintah daerah
Primer dan Sekunder
Lapangan
Primer dan Sekunder
Lapangan
Studi pustaka Studi pustaka Studi pustaka Pengamatan Pengamatan Pengamatan
Studi pustaka Studi pustaka Wawancara Wawancara
Sekunder Sekunder Primer dan Sekunder
Biro Pusat Statistika, Lapangan Biro Pusat Statistika Lapangan
16
Sumber: DinasDasar: Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta,DKI 2011 Sumber Peta Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta, 2011
3.3
17 3.3.2. Analisis Analisis merupakan tahap pengolahan data. Data primer dan sekunder yang telah diperoleh melalui survei lapang dan wawancara diolah dengan metode analisis deskriptif sehingga diketahui potensi serta kendala yang ada pada tapak. Potensi yang ada pada tapak dikembangkan dan disesuaikan dengan tujuan perancangan tapak, sedangkan kendala yang ada ada tapak dimodifikasi sehingga kualitasnya meningkat sesuai dengan syarat dan standar yang berlaku. Analisis mengenai jenis burung yang ada pada tapak, penyebaran, serta habitatnya juga dilakukan. Dari daftar yang telah dicatat selama pengamatan, setelah itu dibuat satu grafik yang menggambarkan antara jumlah kumulatif dari jenis-jenis yang dicatat terhadap hari pengamatan, sehingga terlihat suatu garis kurva penemuan jenis. Grafik yang terus meningkat mencerminkan kekayaan jenis burung di lokasi tapak.
Gambar 3. 4. Contoh grafik MacKinnon (Sumber: MacKinnon, 1995) Jika grafik telah mendatar dan jenis baru tidak tercatat lagi di lembar daftar baru maka diasumsikan bahwa jenis-jenis burung yang terdapat di lokasi pengamatan telah tercatat seluruhnya. Jika grafik terus naik pada setiap pergantian lembar maka kemungkinan pada habitat tersebut masih terdapat jenis baru yang belum tercatat.
18 3.3.3. Sintesis Tahap sintesis merupakan tahap pemecahan masalah dan pengembangan potensi dari TPU Tanah Kusir yang akan dikembangkan sesuai dengan tujuan perancangan ulang. Pada tahap sintesis ditetapkan konsep perencanaan tapak yang merupakan dasar dari setiap kebijakan yang akan dihadirkan pada tapak. Konsep dituangkan dalam konsep dasar, dilanjutkan dengan konsep ruang, sirkulasi, vegetasi dan fasilitas. Hasil dari tahap ini berupa peta-peta konsep.
3.3.4. Perencanaan dan Perancangan Lanskap Tahap ini adalah tahap pengembangan konsep dalam bentuk perencanaan lanskap yang menggambarkan fasilitas yang dapat dikembangkan untuk mendukung aktivitas, tata letaknya dan elemen lanskap yang mendukung tapak sesuai dengan tujuan yang diinginkan, yaitu mewujudkan kawasan pemakaman yang ramah burung. Hasil dari tahapan ini adalah gambar rencana tapak dan gambar detail fasilitas yang akan dikembangkan pada tapak.
3.4. Batasan Studi Studi ini dibatasi hingga tahap perancangan ulang TPU Tanah Kusir yang meliputi penataan vegetasi, utilitas, fasilitas, serta sirkulasi. Sehingga dapat berfungsi sebagai RTH pemakaman yang ramah burung di tengah maraknya isu berkurangnya habitat burung saat ini.