12
BAB III METODOLOGI
3.1 Lokasi dan Waktu Kegiatan penelitian mengambil lokasi di Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani Nasution yang terletak di Jalan Belitung No. 1, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Wilayah Pengembangan Cibeunying, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat (Gambar 6).
Gambar 6 Peta Lokasi Penelitian (Sumber: Bappeda, 2004 dan http://maps.google.com, 2010)
3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah peta kota Bandung, citra satelit (googlemaps), kuesioner, dan literatur. Alat yang digunakan antara
13
lain kamera digital, alat tulis, alat gambar, dan perangkat komputer yang dilengkapi program Microsoft Office Word 2007, Microsoft Office Excel 2007, dan Adobe Photoshop CS2. 3.3 Tahapan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan metode survei, yang merupakan modifikasi dari metode Gold (1980). Tahap yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tahap inventarisasi, analisis, sintesis, dan penyusunan rencana pengelolaan (Gambar 7). Tahapan
Kegiatan
Hasil
Persiapan Inventarisasi
Analisis
Survei lapang Studi pustaka
Taman Lalu Lintas sebagai: 1. Taman pendidikan kelalulintasan 2. Taman lingkungan hidup 3. Taman Bermain (rekreasi)
1. Aspek fisik 2. Aspek biofisik 3. Aspek sosial 4. Aspek pengelolaan dan pemeliharaan
Potensi dan Kendala
Analisis SWOT
Sintesis
Matriks SWOT
Strategi Pengelolaan
Rencana Pengelolaan
Konsep
Gambar 7 Tahapan Penelitian
14
3.3.1
Persiapan Pada tahap ini dilakukan pencarian informasi umum tentang kondisi lokasi
penelitian saat ini, pembuatan usulan penelitian, permohonan izin untuk dapat melaksanakan penelitian, dan persiapan alat serta bahan yang diperlukan untuk tahap inventarisasi. 3.3.2
Inventarisasi Inventarisasi bertujuan mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan
meliputi data dari aspek fisik, biofisik, dan sosial, serta aspek pengelolaan dan pemeliharaan yang mengacu kepada tujuan pengelolaan. Secara rinci jenis data, unit data, dan sumber data disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Data yang Diperlukan untuk Penelitian No. 1.
2.
3.
4.
Jenis Data Aspek Fisik a. Sirkulasi b. Fasilitas, sarana, dan prasarana Aspek Biofisik a. Hidrologi b. Vegetasi c. Satwa Aspek Sosial a. Jumlah pengunjung dan waktu kunjungan b. Karakteristik Pengunjung c. Persepsi Pengunjung Aspek Pengelolaan dan Pemeliharaan a. Struktur organisasi b. Tenaga kerja dan penjadwalan c. Alat dan bahan d. Pengelolaan karcis e. Program
Unit -
Sumber
Analisis
Pustaka/survei Wawancara/ pustaka/survei
Deskriptif Deskriptif
Spesies Spesies
Wawancara/survei Wawancara/survei Pustaka/survei
Deskriptif Deskriptif Deskriptif
Orang
Wawancara
Daya dukung
-
Wawancara/ kuisioner Wawancara/ kuisioner
Statistik dan deskriptif Statistik dan deskriptif
-
Kegunaan Mengetahui potensi dan kendala Mengetahui potensi dan kendala Mengetahui daya dukung rekreasi dan pertimbangan rencana pengelolaan Mengetahui kondisi dan tujuan pengelolaan
-
Wawancara
Deskriptif
Waktu
Wawancara
Deskriptif
Wawancara/survei
Deskriptif
Wawancara
Deskriptif
Wawancara/pustaka
Deskriptif
Rupiah -
15
Cara pengumpulan data meliputi survei langsung, wawancara dengan nara sumber, penyebaran kuesioner, dan pengumpulan data sekunder. Rincian pengumpulan data adalah sebagai berikut: 1. survei langsung yang meliputi pengambilan foto dan pengamatan kondisi fisik, biofisik, sosial, pengelolaa, dan pemeliharaan di lokasi penelitian; 2. wawancara dengan nara sumber yang dilakukan kepada pihak pengelola, dan pengunjung di lokasi penelitian; 3. penyebaran kuisioner yang dilakukan secara acak kepada pengunjung di lokasi penelitian; 4. pengumpulan data melalui studi pustaka yang terdiri dari peta umum lokasi penelitian, data fisik, dan data biofisik. 3.3.3
Analisis Berdasarkan data dan informasi yang telah dikumpulkan, dilakukan
analisis yang mengacu kepada tujuan pengelolaan Taman Lalu Lintas Bandung, yaitu mempertahankan dan memaksimalkan fungsinya sebagai taman pendidikan kelalulintasan, taman lingkungan hidup, dan taman bermain anak-anak (rekreasi). Masing-masing fungsi tersebut dianalisis sesuai dengan data aspek yang mempengaruhinya, yaitu sebagai berikut. 1. Taman Lalu Lintas sebagai taman pendidikan kelalulintasan a. Analisis aspek fisik (deskriptif); b. Analisis aspek sosial (karakter dan persepsi pengunjung); c. Analisis program pendidikan kelalulintasan (deskriptif). 2. Taman Lalu Lintas sebagai taman lingkungan hidup a. Analisis aspek biofisik (deskriptif); b. Analisis aspek sosial (karakter dan persepsi pengunjung); c. Analisis program lingkungan hidup (deskriptif). 3. Taman Lalu Lintas sebagai taman taman bermain (rekreasi) a. Analisis aspek fisik (deskriptif); b. Analisis sosial (karakter dan persepsi pengunjung); c. Analisis daya dukung.
16
Analisis-analisis tersebut kemudian akan menghasilkan bebagai potensi dan kendala yang akan digunakan dalam Analisis SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats). Penjelasan dari analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Analisis deskriptif Analisis deskriptif merupakan analisis yang dilakukan untuk mengolah data inventarisasi yang didapat melalui studi pustaka, wawancara dengan pengelola dan pengunjung, hasil penyebaran kuisioner, serta pengamatan langsung. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis potensi dan kendala yang terdapat pada aspek fisik, biofisik, sosial, dan pemeliharaan 2. Analisis daya dukung Analisis ini menggunakan formula kebutuhan area rekreasi yang dapat menghitung jumlah maksimum pengunjung yang secara fisik dapat ditampung di kawasan yang disediakan pada waktu tertentu tanpa menimbulkan gangguan pada alam manusia. Perhitungan ini menggunakan rumus perhitungan nilai daya dukung untuk kawasan wisata menurut Boulon dalam Nurisjah, Pramukanto, dan Wibowo (2003), yaitu DD =
A S
T = DD x K
K=
N R
dengan DD = daya dukung (orang); A = luas area yang digunakan untuk rekreasi (m2); S = standar rata-rata individu (m2/orang); T = total pengujung per hari pada area yang diperkenankan (orang); K = koefisien rotasi; N = jam kunjungan per hari area yang diizinkan (jam); R = rata-rata waktu kunjungan (jam). 3. Analisis karakteristik dan persepsi pengunjung Analisis ini dilakukan dengan cara wawancara dan penyebaran kuisioner kepada 46 orang pengunjung Taman Lalu Lintas Bandung secara acak. Dalam kuisioner, pengunjung akan menjawab pertanyaan seputar karakteristik dirinya
17
dan juga persepsi mengenai Taman Lalu Lintas Bandung. Contoh kuisioner terlampir (Lampiran 1). 4. Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) Analisis yang digunakan untuk merumuskan strategi rencana pengelolaan di Taman Lalu Lintas Bandung adalah analisis SWOT, yaitu identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi (Rangkuti, 1997). Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui atau melihat kondisi sebuah area rekreasi secara sistematik dengan membandingkan faktor internal yang terdiri dari kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) dengan faktor eksternal yang terdiri dari peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Metode analisis data yang digunakan adalah analisis data secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data secara kualitatif adalah analisis yang dilakukan terhadap faktor-faktor internal dan eksternal, sedangkan analisis secara kuantitatif dilakukan dengan pembobotan dan pemberian rating (peringkat). Langkah kerja dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT adalah identifikasi faktor internal dan eksternal, penentuan bobot faktor internal dan eksternal, dan pembuatan matriks faktor internal dan eksternal. Untuk lebih jelasnya penjabaran tahapan analisis SWOT adalah sebagai berikut. a. Identifikasi faktor internal dan faktor eksternal Identifikasi faktor internal (IFE) adalah untuk mengetahui sejauh mana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki dengan cara mendaftarkan semua kekuatan dan kelemahan serta memberikan dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara area-area tersebut. Penilaian faktor eksternal (EFE) adalah untuk mengetahui sejauh mana ancaman dan peluang yang dimiliki dengan cara mendaftarkan ancaman dan peluang (David, 2008). Identifikasi berbagai faktor tersebut secara sistematis digunakan untuk merumuskan rencana pengelolaan Taman Lalu Lintas Bandung. b. Penentuan bobot faktor internal dan eksternal Pembobotan dilakukan untuk mengetahui faktor mana yang paling berpengaruh pada taman. Sebelum melakukan pembobotan, ditentukan tingkat kepentingannya. Setiap faktor internal dan eksternal diberi nilai
18
berdasarkan tingkat kepentingannya (Tabel 2 dan 3). Tingkat kepentingan setiap faktor strategis internal dan eksternal ditentukan oleh pengaruh setiap faktor terhadap rencana pengelolaan dan pengembangan kawasan (Kinnear dan Taylor, 1991). Penentuan tingkat kepentingan faktor-faktor yang ada di Taman Lalu Lintas Bandung mengacu pada fungsi dari taman ini. Faktor yang berhubungan dengan fungsi Taman Lalu Lintas Bandung sebagai taman pendidikan kelalulintasan, tingkat kepentingannya lebih penting dari pada fungsi Taman Lalu Lintas Bandung yang kedua (sebagai taman
lingkungan
hidup)
dan
fungsi
ketiga
(sebagai
taman
bermain/rekreasi). Tabel 2 Formulir Tingkat Kepentingan Faktor Internal Simbol Strengths (S) S1 S2 Sn Weaknesses (W) W1 W2 Wn
Faktor Internal
Tingkat Kepentingan
Tabel 3 Formulir Tingkat Kepentingan Faktor Eksternal Simbol Opportunities (O) O1 O2 On Threats (T) T1 T2 Tn
Faktor Eksternal
Tingkat Kepentingan
Setelah memperoleh tingkat kepentingan dari setiap faktor strategis internal dan eksternal, dilakukan pembobotan dengan metode paired comparison, yaitu membandingkan setiap faktor internal dengan faktor eksternal (Tabel 4). Menurut David (2008), penentuan bobot setiap variabel menggunakan skala 1 – 4, yaitu 1) nilai 1 jika indikator faktor horizontal kurang penting daripada indikator faktor vertikal; 2) nilai 2 jika indikator faktor horizontal sama penting dengan indikator faktor vertikal;
19
3) nilai 3 jika indikator faktor horizontal lebih penting daripada indikator faktor vertikal; 4) nilai 4 jika indikator faktor horizontal sangat penting daripada indikator faktor vertikal. Tabel 4 Formulir Pembobotan Faktor Internal dan Eksternal Faktor Strategis Internal/ Eksternal A B C D Total
A
B
C
D
Total
Bobot
x1 x2 x3 x4
α1 α2 α3 α4
Sumber: Kinnear dan Taylor, 1991 Kemudian bobot akhir setiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan menggunakan rumus (Kinnear & Taylor 1991):
xi
αi= ∑n i=1xi dengan
αi
= bobot variabel ke-I;
xi
= nilai variabel ke-I;
i
= 1,2,3,…,n;
n
= jumlah variabel.
c. Pembuatan Matriks Faktor Internal dan Eksternal Selanjutnya pemberian peringkat pada masing-masing faktor berdasarkan tingkat kepentingannya dengan nilai 1–4. Nilai peringkat faktor positif (kekuatan dan peluang) berbanding terbalik dengan faktor negatif (kelemahan dan ancaman) (Rangkuti, 1997). Jika faktor positif tingkat kepentingannya sangat penting bernilai 4, penting bernilai 3, cukup penting bernilai 2, dan tidak penting bernilai 1, sedangkan jika faktor negatif memiliki tingkat kepentingan sangat penting bernilai 1, penting bernilai 2, cukup penting 3, dan tidak penting 4. Kemudian setiap peringkat dari faktor-faktor tersebut dikalikan dengan bobot untuk memperoleh skor pembobotan (Tabel 5 dan 6).
20
Tabel 5 Formulir Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) Faktor Internal
Simbol
Bobot Peringkat
Skor = Bobot*Peringkat
Strengths (S) S1 S2 S3 Sn Weaknesses (W) W1 W2 W3 Wn Total
Tabel 6 Formulir Matriks External Factor Evaluation (EFE) Faktor Eksternal
Simbol
Bobot
Peringkat
Skor = Bobot*Peringkat
Opportunities (O) O1 O2 O3 On Threats (T) T1 T2 T3 Tn Total
Dari total skor yang didapat dari pembobotan pemeringkatan di atas, akan diketahui posisi Taman Lalu Lintas Bandung pada kuadran tertentu yang dapat menyatakan kekuatan dan kelemahannya melalui matriks internal-eksternal (IE) (Gambar 8). Total Skor IFE Total Skor EFE
tinggi
3.3.4
tinggi
4
3 sedang 2 rendah 1
I IV VII
3
sedang
2
II V VIII
rendah
1
III VI IX
Gambar 8 Matriks IE
Sintesis Berdasarkan hasil analisis, dilakukan sintesis. Sintesis bertujuan
memberikan solusi dari masalah dan pengembangan potensi. Permasalahan dan potensi dari hasil analisis aspek fisik, biofisik, sosial, serta pengelolaan dan
21
pemeliharaan dirumuskan dalam faktor kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Sintesis yang dilakukan merupakan penyusunan alternatif strategi menggunakan Matriks SWOT. Matriks SWOT merupakan suatu alat yang dapat menggambarkan bagaimana peluang-peluang dan ancaman dari faktor eksternal yang dihadapi dan dipadukan dengan kelemahan dan kekuatan dari faktor internal (Tabel 7). Matriks ini dapat menghasilkan empat alternatif strategi yang dapat diterapkan bagi kelangsungan suatu kegiatan, yaitu 1.
strategi SO, strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil kesempatan yang ada;
2.
strategi WO, strategi yang mendapatkan keuntungan dari kesempatan yang ada untuk mengatasi kelemahankelemahan;
3.
strategi ST, strategi yang menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi;
4.
strategi WT, strategi yang meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman yang ada.
Tabel 7 Matriks SWOT Eksternal Opportunities (O)
Threats (T)
Internal Strengths (S)
Weaknesses (W)
Menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil kesempatan yang ada Mendapatkan keuntungan dari kesempatan yang ada untuk mengatasi kelemahan-kelemahan
Menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman yang dihadapi Meminimumkan kelemahan dan menghindari ancaman yang ada
Sumber: Rangkuti (1997)
Beberapa alternatif strategi yang dihasilkan dalam matriks SWOT kemudian ditentukan prioritasnya. Penentuan prioritas alternatif strategi dilakukan dengan cara menjumlah semua skor dari faktor-faktor penyusunnya. Strategi yang memiliki skor paling tinggi menjadi prioritas utama. Bentuk penentuan prioritas alternatif strategi disajikan pada Tabel 8.
22
Tabel 8 Formulir Perangkingan Alternatif Strategi dari Matriks SWOT Strategi Keterkaitan dengan unsur SWOT Skor Peringkat SO1 SO2 SOn ST1 ST2 STn WO1 WO2 WOn WT1 WT2 WTn Sumber: Saraswati, 2010
3.3.5
Rencana pengelolaan Konsep rencana pengelolaan yang disusun adalah konsep pengelolaan
Taman Lalu Lintas Bandung yang diharapkan dapat mencapai tujuannya, yaitu mempertahankan dan memaksimalkan fungsinya sebagai taman pendidikan kelalulintasan, taman lingkungan hidup, serta taman bermain anak-anak (rekreasi) yang berkelanjutan. Rencana pengelolaan ini berupa strategi pengelolaan yang meliputi struktur organisasi, tenaga kerja, penjadwalan, media promosi, fasilitas, sarana, dan prasarana.