BAB III ANALISIS
3.1
Analisis tapak
Stasiun Gedebage terletak di Bandung Timur, di daerah pengembangan pusat primer baru Gedebage. Lahan ini terletak diantara terminal bis antar kota (terminal terpadu), depot pertamina, dan area komersial bagi daerah pengembangan tersebut. Dalam perencanaan pengembangan pusat primer Gedebage, lahan ini merupakan pusat peralihan penumpang dari terminal bis antar kota yang direncanakan memiliki pelayanan pergerakan angkutan regional antar kota dalam propinsi (AKDP) dan angkutan kota antar propinsi (AKAP) untuk daerah barat pulau Jawa dan daerah timur pulau Jawa. Dengan kondisi tersebut maka dapat diperkirakan bahwa di sekitar area perancangan akan sangat ramai dan rawan kemacetan.
Utara Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage Sumber : BAPPEDA
Analisis tapak dilakukan untuk mengetahui potensi-potensi yang ada pada lahan sehingga dapat digunakan pada pertimbangan perancangan stasiun komuter Gedebage. Analisis lahan juga dapat dibagi menjadi beberapa aspek, yaitu :
28
3. 1. 1 Tata guna lahan Area komersial Area Industri Terminal terpadu Area hijau
Utara Gambar 16. Pemintakatan peruntukan lahan Sumber : BAPPEDA
Daerah sekitar lahan didominasi oleh dua fungsi utama yaitu : terminal bis antar kota dan fasilitas komersial pada bagian selatan lahan. Bagian barat area perancangan stasiun merupakan daerah sungai dan stasiun barang, sedangkan pada bagian utara didominasi oleh area industri. Letak stasiun yang berada di dekat terminal bis antar kota berpotensi membantu penyebaran penumpang dari terminal bis ke dalam central business district kota Bandung dan sebaliknya. Selain itu dengan adanya pengembangan area komersial di pusat primer Gedebage ini maka stasiun merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk mencapai pusat primer ini selain angkutan shuttle. Stasiun ini dapat membantu perkembangan Gedebage menjadi pusat primer baru.
29
3. 1. 2 Sirkulasi dan pencapaian
Gambar 17. Rencana induk perancangan kawasan Gedebage Sumber : BAPPEDA
Pencapaian menuju pusat primer Gedebage dapat dicapai melalui jalan utama Soekarno-Hatta, sedangkan untuk perencanaan pengembangan pola pergerakan dipusatkan pada jalan-jalan utama yang memiliki kegiatankegiatan besar. Pembangunan interchange baru pada jalan UjungberungMajalaya sebagai salah satu jalan utama di pusat primer Gedebage ditujukan untuk mengurangi tingkat kemacetan akibat pergerakan barang dengan kendaraan-kendaraan besar, sehingga nantinya aksesibilitas pergerakan dari terminal peti kemas Gedebage ke jalan tol menjadi lebih mudah. Hal ini juga dilakukan untuk mengurangi sebagian masalah transportasi yang terjadi pada daerah kecamatan Rancasari.
30
Area komersial Area Industri Terminal terpadu Area hijau Arah kedatangan dari terminal Kendaraan pribadi dan kendaraan umum
Gambar 18. Analisis sirkulasi sekitar lahan Sumber : dokumentasi pribadi
Area stasiun dapat dicapai dengan beberapa cara, yaitu dengan menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum, dan berjalan kaki. Untuk pengguna kendaraan pribadi, stasiun dapat dicapai dengan mengikuti jalanjalan utama yang telah tersedia, sedangkan untuk pengguna kendaraan umum akses menuju stasiun dapat dicapai dari terminal terpadu melalui selasar yang sudah tersedia.
3.2
Analisis kegiatan/fungsional
Analisis kegiatan yang terjadi dalam stasiun Gedebage dibagi berdasarkan kegiatan utamanya seperti yang tertera pada tabel di bawah ini. Fasilitasnya dibagi menjadi fasilitas utama, fasilitas penunjang, dan fasilitas pelengkap, sehingga kegiatan-kegiatan yang berlangsung dapat diatur sedemikian rupa. Fasilitas
Pemakai
Fasilitas utama
Penumpang,
Kegiatan pengantar,
Menggunakan moda transportasi
penjemput Hall utama, Concourse Fasilitas Penunjang
Kepala Stasiun dan pegawai
Mengelola,
menerima
tamu,
mengadakan petemuan Administrasi
31
Operasional
Karyawan, petugas Keamanan
Mengontrol keadaan platform dan stasiun, mengontrol mesin karcis Menjaga keamanan
Servis
Karyawan
Pelayanan penumpang kereta
Penumpang,
Loading dan unloading barang Karyawan,
Petugas keamanan
R. Informasi, hall pemesanan / loket karcis, concourse, area pintu karcis
Fasilitas Pelengkap
Pengunjung, pengelola
Makan / minum, memesan, dan menyiapkan pesanan
Food court Retail
Pengunjung, pengelola
Berbelanja, melihat-lihat
Tabel 1. Analisis kegiatan.
3. 3
Analisis pemakai
Tabel berikut ini menunjukkan analisis pemakai stasiun berdasarkan kecenderungan pergerakan di dalam stasiun. Analisis ini mempengaruhi perancangan sirkulasi pada bangunan stasiun Gedebage. Pemakai Penumpang
Kecenderungan Ingin berjalan dengan jarak sependek mungkin dan Mencari tempat duduk sewaktu menunggu Berjalan sambil melihat-lihat Perlu informasi yang mengarahkan alur pergerakan Jika menunggu terlalu lama akan mencari area retail Mudah mencari teman jika berjanji untuk bertemu Mudah membawa barang Budaya masyarakat Indonesia yang tidak menyukai antrian
Analisa Kontinuitas akses dari terminal bis menuju pintu masuk perlu diletakkan sedekat mungkin Disediakan ruang-ruang yang mengalir Disediakan tempat duduk yang dirancang untuk jangka waktu menunggu panjang dan sebentar, ditempatkan pada ruang tunggu Menyediakan jumlah loket dengan perhitungan jumlah penumpang terbanyak pada jam sibuk Butuh tanda-tanda yang jelas dan menarik dengan ketinggian
32
skala manusia Pengantar
Kemudahan memperoleh informasi Kemudahan
melihat
Tersedia tempat menunggu yang nyaman
arah
Tersedianya
kedatangan
sebuah
meeting
point.
Pegawai stasiun
Saat istirahat mencari tempat makan
Menyediakan ruang pantry Ruang-ruang kantor yang efisien
Bisa melihat pergerakan moda transportasi Bisa mengontrol penumpang yang datang ataupun pergi Bekerja dengan kenyamanan tinggi Pedagang/peny ewa ruang
Berada di tempat yang banyak
Berada di jalur sirkulasi atau tempat tunggu
dilewati pengunjung Bisa mengawasi pembeli Mudah untuk bongkar muat barang
Pengunjung umum
membutuhkan orientasi atau
Olahan pintu masuk yang
penanda pada pintu masuk Jika menunggu terlalu lama akan
menarik Butuh tanda-tanda yang jelas
mencari area retail
dan menarik dengan ketinggian skala manusia
Tertarik untuk melihat-lihat moda transportasi yang datang dan pergi
Perlu adanya pemisahan yang jelas antara unpaid area dengan
Mudah membawa barang
paid area Bidang sirkulasi yang tidak patah dan berliku-liku Tabel 2. Analisis pengguna.
Berdasarkan rencana induk kawasan pusat primer Gedebage, stasiun Gedebage ini direncanakan untuk melayani perjalanan dengan skala perjalanan komuter. Data yang didapat untuk perencanaan stasiun ini adalah sebagai berikut :
33
Ekonomi Komuter
Patas Komuter
Jumlah penumpang : 15000/hari
Jumlah penumpang : 5000/hari
Peak hour : Pagi (06.00-08.00)
Peak hour : Pagi (06.00-08.00)
Sore (15.30- 18.00)
Sore (15.30- 18.00)
Rata-rata waktu menunggu : 10-30 menit
Rata-rata waktu menunggu : 30–60 menit
Waktu berhenti kereta di stasiun : 2-4 menit
Waktu berhenti kereta di stasiun : 2-4 menit
Pengguna : 30 % : pekerja
Pengguna : 30 % : pekerja
30 % : pelajar, mahasiswa
30 % : pelajar, mahasiswa
40 % : Pedagang, rekreasi, dll
40 % : Pedagang, rekreasi, dll
Kecenderungan :
Kecenderungan :
- membeli tiket sebelum keberangkatan
- membeli tiket sebelum keberangkatan
- sebagian besar menunggu di paid concourse
- sebagian besar menunggu di paid concourse
atau platform
atau platform
- rutin menggunakan moda transportasi kereta
- rutin menggunakan moda transportasi kereta
sehingga cenderung untuk bergerak efisien dan
sehingga cenderung untuk bergerak efisien dan
efektif.
efektif. Tabel 3. Pembagian jenis penumpang
Skenario alur pergerakan Alur pergerakan dalam bangunan stasiun dapat dibagi menjadi sirkulasi kendaraan, penumpang, pangantar, dan pengelola. 1. Analisis Sirkulasi Kendaraan
34
Kendaraan pribadi
Motor
Taksi
2. Analisis Sirkulasi Manusia Penumpang menaiki kereta
35
Penumpang turun dari kereta
Pengelola stasiun
3. 4
Analisis bentuk dan ruang
Berdasarkan kondisi pada tapak yang ada dan pertimbangan jalur moda transportasi, maka dipilih massa bentuk linier (sejajar mengikuti sumbu rel) pada perancangan stasiun ini untuk efisiensi lahan dan untuk mempertahankan kontinuitas pergerakan dari terminal bis menuju stasiun. Bentuk dasar bangunan digunakan bentuk dasar persegi dengan komposisi yang beraturan dan stabil. Bentuk segiempat dan transformasinya mampu memenuhi kriteria sebagai berikut :
Efisiensi ruang sangat baik. Dilihat dari fungsi bangunan sebagai stasiun yang memiliki ruang yang cukup beragam, maka efisiensi ruang yang baik sangat penting.
Fleksibilitas dalam penggubahan massa, sehingga memudahkan untuk mendapat bentuk masa yang sesuai dengan bentuk tapak.
Sirkulasi dalam bangunan bersifat linier sesuai dengan tahapan yang harus dilewati dari mulai membeli tiket sampai ke peron. 36
Kesesuaian dengan tapak. Bentuk ini sesuai dengan bentuk tapak yang dipilih yang memanjang.
3. 5
Analisis keterbangunan
Struktur merupakan komponen penting untuk membuat sebuah bangunan dapat berdiri tegak, dan tidak mudah berubah terhadap suatu keadaan. Hakikat struktur adalah penyaluran gaya / beban yang benar ke dalam tanah sehingga bangunan dapat berdiri. Sistem struktur merupakan gabungan dari beberapa elemen pembentuk bangunan, dimana tidak ada satu unsur pun yang berdiri sendiri. Hubungan antara elemen-elemen struktur akan menentukan karakter yang tampak dari sistem struktur itu. Berikut ini adalah kriteria pemilihan sistem struktur dan elemen struktur pada desain stasiun ini yaitu :
Keamanan Struktural
Seluruh sistem dan bagian-bagiannya harus memiliki ukuran yang tepat untuk mendukung beban rencana.
Kemudahan Konstruksi
Metoda Konstruksinya sederhana dan jelas kemudahan dalam pelaksanaan di lapangan.
Efisiensi Ekonomi
Keseimbangan biaya relatif terhadap biaya total, hemat pemakaian dan low maintenance.
Daya Tahan
Sistem yang bersangkutan dan komponen-komponennya dapat mencegah kerusakan yang disebabkan usia dan cuaca, serta bahan-bahannya tahan lama.
Keamanan terhadap api
Sejauh mana sistem struktur dan elemen-elemennya dapat bertahan dari serangan api.
37
Integrasi
Tiap sistem struktural berhubungan dengan sistem-sistem bangunan, saling sejajar dan saling berpautan satu sama lain dalam suatu kesatuan
38
3. 6
Kebutuhan ruang Program Ruang
No.
Nama Ruang Luas area peron penumpang kereta
Luas area emplasemen
Dasar Perhitungan
Kapasitas (orang)
Jumlah
Luas
Total 5400 m2
Lebar peron yang dipakai = minimal 12 m2 Panjang peron = 150 m Asumsi jumlah peron = 3 buah Lebar ruang bebas KA = 4 m2 Panjang lintasan KA terpanjang = 150 m2 Jumlah lintasan penumpang = 4 jalur KA
2400 m2
Bagian Pelayanan Penumpang KA Hall / Lobby Stasiun
S=axn a = Jumlah penumpang kereta per jam = 5625 orang/jam asumsi 20% berada di lobby stasiun = 1125 orang/jam n = luas per orang 0.65m2 - 0.95m2
Ruang Informasi
S=axn a = jumlah karyawan = 4 orang n = luas per orang = 4 m2
Pelayanan tiket/karcis KA
a. Jumlah mesin tiket N=T/B N = Jumlah loket T = Jumlah penumpang yang berangkat dari stasiun pada saat peak hour : 30 % x 5625 = 1687.5 orang = 1690 orang B = kapasitas pelayanan mesin tiket, 1 orang dapat dilayani dalam 15 detik, jadi dalam 1 jam 240
1125 orang /jam
1
731.25 m2
731.25 m2
4 orang
1
16 m2
16 m2
8 buah
0.9 m x 0.6 m
4.32 m2
39
orang Jadi jumlah mesin yang diperlukan adalah : ‐ Mesin penjual karcis untuk kereta jarak jauh/menengah : 225 orang/jam : 16 detik orang Yang dibutuhkan : 2 buah ‐
Kios/toko retail : a. Restoran fast food
225 orang /jam
Mesin penjual karcis untuk kereta komuter : 300 orang/jam : 12 detik/orang Yang dibutuhkan : 6 buah b. Hall pembelian tiket/karcis S = L1 x L2 S = luas area L1 = Lebar tempat mengantri x jumlah mesin tiket 1m x 8 mesin tiket = 8m L2 = panjang antrian untuk 10 orang = 3–6 m S = 8 x 6 = 48 m2 c. Ruang kantor tiket/karcis S=axn a = jumlah karyawan = 4 orang n = Luas per orang = 4m2 S = 4 x 4 = 16 m2
300 orang/jam
Jumlah pengunjung : 10 % dari jumlah pengunjung pada satu jam padat. Jumlah pengunjung = 10 % x 5625 orang / jam= 563 orang Kepadatan pengunjung selama 10 menit = 10/60 x 563 = 93.8 orang
30 orang
10 orang
8 lajur
4 orang
1 buah
6 m2
48 m2
4 m2
16 m2
1.4 m2
151.2 m2
25.2 m2
40
Asumsi 3 buah restoran @kapasitas 30 orang Dapur dan sirkulasi = 20 % x luas b. Retail : kios pulsa, kios minuman, kios makanan
ATM centre
Jumlah pembeli = 20 % x jumlah penumpang kereta/hari 20 % x 45000 = 9000 orang/hari = 600 orang/jam Waktu pelayanan 1 pembeli oleh penjual = 2 menit Jumlah pelayan tiap kios = 2 orang Pelayanan dalam 1 jam : 60menit/2 x 2 orang = 60 orang Jumlah kios yang diperlukan = 600/60 = 10 kios
60 orang/jam
Asumsi 1 unit ATM = 1.5 m x 1 m Panjang antrian untuk 10 orang = 3-6 m
5 orang
P3K dan Ruang kesehatan
10 kios
10 m2
100 m2
4 buah
9 m2
36 m2
1 buah
5 m2
25 m2
4 buah 3 buah 3 buah
3 m2 1.3 m2 1.5 m2
20.4 m2
4 buah 3 buah
3 m2 1.5 m2
20 m2
Fasilitas Servis dan Utilitas Toilet umum
Kenutuhan toilet pria Toilet = 4 buah x (1 toilet = 3m2) Urinoir = 3 buah x (1 urinoir = 1.3 m2) Wastafel = 3 buah x (1 wastafel = 1.5 m2) Kebutuhan toilet wanita Toilet = 4 buah x (1 toilet = 3m2 Wastafel = 3 buah x (1 wastafel = 1.5 m2) Kenutuhan toilet pria
41
4 buah 3 buah 3 buah
3 m2 1.3 m2 1.5 m2
20.4 m2
4 buah 3 buah
3 m2 1.5 m2
20 m2
1 buah
100 m2 10 m2
120 m2
Gudang
1 buah
50 m2
50 m2
Dapur / Pantry
1 buah
20 m2
20 m2
Mekanikal dan Elektrikal R. Gardu PLN R. Genset R. Panel Listrik R. Pompa R. Mesin
1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah
120 m2 80 m2 30 m2 40 m2 30 m2
120 m2 80 m2 30 m2 40 m2 30 m2
338 orang
112 mobil
12.5 m2
1400 m2
225 orang
225
2 m2
450 m2
Toilet Karyawan
Musholla
Parkir Kendaraan pribadi
Toilet = 4 buah x (1 toilet = 3m2) Urinoir = 3 buah x (1 urinoir = 1.3 m2) Wastafel = 3 buah x (1 wastafel = 1.5 m2) Kebutuhan toilet wanita Toilet = 4 buah x (1 toilet = 3m2 Wastafel = 3 buah x (1 wastafel = 1.5 m2)
Kebuthan ruang per orang@1 m2 Ruang wudhu = 20% x luas
Jmlh kendaraan = 10 % x jumlah penumpang trepadat 10% x 5625 orang/jam = 562.5 orang Perbandingan 60 % naik mobil, 40 % naik motor Yang naik mobil = 60 % x 563 orang = 337.2 orang = 338 orang Parkir yang dibutuhkan = (1 mobil@ 3 orang) = 338/3 = 112 mobil Parker motor = 40 % x 563 = 225 motor
100 orang
42
Kendaraan karyawan
pribadi
motor
Asumsi jumlah karyawan = 100 orang Yang membawa kendaraan : 40 % 40 % x 100 orang = 40 orang Mobil = 60 % x 40 = 48 mobil Motor = 40 % x 40 = 16 motor
48 mobil
12.5 m2
600 m2
16 motor
2 m2
32 m2
Tabel 4. Program ruang
43