METODOLOGI Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pulau Madura (Gambar 31) dengan mengunjungi empat kabupaten yang ada, yaitu Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep. Selain itu peneliti juga mengunjungi pusat kajian kebudayaan Madura milik UPT Universitas Jember di kabupaten Jember . Adapun pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Mei– September 2010.
Pulau Jawa
Pulau Madura
Permukiman Madura Gambar 31 Peta lokasi
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif melalui observasi lapang, studi literatur, dan interview. Proses penelitian yang dilakukan mencakup beberapa tahap (Gambar 32) sebagai berikut :
45
Gambar 32. Tahapan Penelitian
1. Studi pendahuluan Studi pendahuluan dilaksanakan pada bulan Maret–April 2010 guna mendapatkan gambaran umum mengenai keadaan lanskap dan karakteristik budaya masyarakat Madura. Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data umum terkait taneyan lanjhang dalam bentuk uraian dan artikel dalam jejaring berkala dan wawancara singkat dengan beberapa orang suku Madura. Wawancara ini masih sangat sederhana untuk mendapatkan gambaran tentang keadaan lanskap, karakter budaya, dan informasi tentang taneyan lanjhang. Selain itu
46
peneliti juga mencari informasi terkait narasumber yang sesuai untuk penelitian ini. 2. Studi pustaka Studi
pustaka
dilakukan
pada
bulan
Maret–September
2010
untuk
mendapatkan informasi tentang elemen–elemen lanskap yang ada di sekitar rumah tinggal masyarakat Madura. Adapun langkah–langkah yang telah dilakukan dalam studi pustaka ini adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan data Data yang dikumpulkan adalah berbagai literatur mengenai desain dalam lanskap, taman rumah tinggal, kebudayaan Madura, serta tentang karakteristik masyarakat Madura. Literatur yang dikumpulkan terdiri dari berbagai bentuk baik berupa buku, jurnal, laporan penelitian, maupun artikel bebas dari media cetak atau media elektronik (Tabel 1). Tabel 1 Jenis data dan sumber data yang dikumpulkan pada tahap studi pustaka Jenis Data
Bentuk Data
Geografi dan iklim
Deskripsi
Arsitektur (vernakular, rumah tinggal)
Deskripsi
Sumber Data Jejaring berkala, pustaka,
Jurnal, Jejaring berkala, pustaka
Lanskap budaya
Deskripsi
Jurnal, jejaring berkala, pustaka
Taneyan lanjhang (Elemen, jenis vegetasi, aksesibilitas, hirarki)
Deskripsi, tabular, spasial
Pustaka, jurnal, jejaring berkala, laporan penelitian, artikel bebas
b. Penyaringan dan pemilihan data Setelah semua data dikumpulkan, tahap selanjutnya adalah penyaringan dan pemilihan data. Data yang dipilih adalah data tentang taman rumah rumah, pola permukiman masyarakat Madura, sifat dan karakter masyarakat Madura, dan elemen dalam permukiman Madura.
47
3. Wawancara Proses wawancara dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2010 dengan menggunakan berbagai media. Wawancara ini dilakukan untuk menggali informasi tentang pola permukiman Madura, elemen yang ada, fungsi dan filosofi bagi permukiman, serta nilai-nilai yang terkandung dalam masyarakat. Narasumber dalam interview ini dipilih secara purposive yaitu dengan mempertimbangkan latar belakang dan tingkat interaksi yang dimiliki calon narasumber dengan budaya Madura (tabel 2). Tabel 2 Daftar narasumber penelitian No.
Nama
Profesi
Latar Belakang Studi
1
Prof. Dr. Ahmad Mien Rifai
Peneliti LIPI
Biologi dan Bahasa
2
Dr. Latief Wiyata
Dosen
3
Dr. Lintu Tulistyantara
Dosen
Arsitektur Madura
4
Sulaiman Sadik
Sejarahwan
Sastra Madura
Ilmu Sosiologi dan Antropologi suku Madura
Pertanyaan yang diajukan pada narasumber meliputi : a. deskripsi tentang taneyan lanjhang dan permukiman Madura secara umum; b. unsur-unsur pembentuk taneyan dan posisinya dalam taneyan; c. vegetasi dalam taneyan (yang harus ada, biasanya ada, dan sering ditanam); d. tujuan penanaman vegetasi pada taneyan; e. filosofi/makna tiap unsur dalam taneyan; f. kondisi taneyan lanjhang saat ini (elemen yang masih ada dan elemen yang sudah hilang); g. pola taneyan lanjhang masa kini; h. karakteristik taneyan lanjhang tiap kabupaten setelah memasuki era modernisasi. 4. Observasi lapang Observasi lapang dilaksanakan pada bulan September 2010. Dalam tahap ini peneliti melakukan kunjungan dan perjalanan di setiap kabupaten meliputi desa dan kota yang berada di sekitar jalan utama antarkota. Kunjungan observasi
48
dilakukan pada lima rumah berbentuk taneyan lanjhang di setiap kabupaten di Pulau Madura. Selain itu pada tahap observasi lapang ini peneliti juga sempat menemui pemuka masyarakat dan tokoh kebudayaan Madura. Data yang dikumpulkan saat observasi lapang ini adalah data tentang kondisi eksisting permukiman di Madura, khususnya taneyan lanjhang (Tabel 3).
Tabel 3 Jenis dan sumber data yang dikumpulkan saat observasi lapang Jenis Data
Bentuk Data
Sumber Data
Pola ruang taneyan
Gambar/Foto
Dokumentasi pribadi
Unsur pembentuk taneyan : bangunan, vegetasi, ragam hias
Gambar/foto, Deskripsi
Dokumentasi pribadi, wawancara
Budaya dan upacara tradisional
Deskripsi
Pustaka
Simbol dan filosofi
Deskripsi
Wawancara
Kesejarahan
Deskripsi
Pustaka, wawancara
5. Analisis dan Sintesis data Tahap ini merupakan kelanjutan dari proses pengumpulan data. Data yang di dapat melalui proses studi pustaka diidentifikasi dan diterjemahkan kedalam gambar spasial sehingga didapatkan suatu pola taman rumah menurut literatur yang ada. Data yang diperoleh melalui hasil wawancara juga diidentifikasi dan dicocokkan dengan literatur. Informasi yang didapatkan dalam wawancara dan observasi lapang menjadi pertimbangan utama dalam menentukan sintesis pada pola dan bentuk taman Madura nantinya. Analisis dan sintesis data berfungsi untuk mengetahui potensi dan kendala yang dimiliki tiap elemen untuk kemudian merumuskan suatu konsep taman madura. Adapun jenis data yang dianalisis meliputi : a. data fisik yang terdiri dari zonasi, material, dan aksesibilitas dalam hubungannya dengan elemen desain dan prinsip desain, dan b. data sosial yang terdiri dari filosofi dan pemaknaan tiap elemen serta hubungan budaya lokal dalam aplikasinya pada penerapan prinsip desain pada taneyan lanjhang.
49
6. Penentuan konsep taman Tahap penentuan konsep meliputi penyusunan konsep dasar yang akan diterapkan pada taman beserta konsep ruang, konsep vegetasi, dan konsep sirkulasinya. Konsep ruang ditentukan berdasarkan fungsi dan sifat penggunaan ruang dalam taman. Konsep vegetasi ditentukan berdasarkan tata letak dan fungsi vegetasi bagi taman. Pola sirkulasi dalam taman ditentukan melalui pola pergerakan penghuni dalam taman, sedangkan konsep utilitas ditentukan melalui tata letak drainase dalam taneyan lanjhang. Konsep yang dihasilkan pada tahap ini merupakan acuan dasar dalam mendesain taman rumah tinggal berbasis budaya Madura. 7. Rekomendasi desain taman Konsep dasar yang dihasilkan kemudian diaplikasikan dalam suatu desain taman rumah tinggal berbasis budaya Madura sehingga didapatkan contoh desain taman yang menerapkan konsep taman Madura.