BAB III METODE PENELITIAN
A.
WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Penelitian ini meneliti pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2015 sampai dengan bulan Desember 2015. Objek yang dijadikan unit analisis dalam penelitian ini adalah pengguna ponsel Nokia di Jakarta Barat yang dapat mewakili mayoritas konsumen.
B.
DESAIN PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian skripsi ini adalah penelitian kausal. Penelitian kausal adalah penelitian yang memiliki tujuan utama membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel independen, sedangkan variabel yang terpengaruh oleh perubahan variabel independen disebut sebagai variabel dependen (Istijanto, 2005). Dalam hal ini penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia.
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
C.
DEFINISI DAN OPERASIONAL VARIABEL 1. Definisi Variabel Menurut Sugiyono (2007) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Pendapat lain juga dikemukan oleh Kerlinger (dalam sugiyono, 2007) bahwa variabel adalah konstruk (Construct) atau sifat yang ingin dipelajari. Berdasarkan pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel adalah suatu atribut atau suatu sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya. Berkaitan dengan penelitian ini, variabel penelitian yang terdiri dari variabel dependen dan variabel independen diuraikan sebagai berikut: 1) Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti (Ferdinand, 2006). Variabel dependen yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
2) Variabel Independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari : a. Citra Merek (X1) b. Kualitas Produk (X2) 2. Operasionalisasi Variabel Definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu penelitian lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. Definisi
operasional
merupakan
semacam
petunjuk
pelaksanaan
bagaimana caranya mengukur suatu variabel sehingga dapat menentukan apakah prosedur pengukuran yang sama akan dilakukan atau diperlukan prosedur pengukuran yang baru. Berdasarkan pokok permasalahan dan hipotesis, penelitian mengenai pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada wilayah Jakarta Barat yang menggunakan ponsel Nokia. Dimana terdapat tiga variabel diantaranya: 1.
Variabel Bebas X: a. Variabel Citra Merek (X1) Menurut Kotler (2007:346) citra merek ialah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti tercermin dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen. Citra merupakan image yang terbentuk dimasyarakat (konsumen/pelanggan) tentang baik burukya perusahaan (Majid, 2009:70). b. Variabel Kualitas Produk (X2) Kotler
(2009:2),
menyatakan
bahwa
kualitas
produk
merupakan kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, realibitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. 2.
Variabel terikat Y adalah Keputusan Pembelian Menurut Tjiptono (2008:19) keputusan pembelian konsumen
adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif. Keputusan pembelian konsumen merupakan keputusan pembelian konsumen akhir perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi (Kotler, 2009:184).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
TABEL 2.1 Definisi Operasional Variabel Skala Variabel
Dimensi
Indikator Pengukuran
Citra
Kekuatan
1. Keberfungsian produk
(Strengthness)
2. Penampilan fisik
Merek
3. Harga Produk
Ordinal
(X1) Sumber:
Keunikan
1. Merek mudah diingat
Kotler &
(Uniqueness)
2. Merek mudah
Keller
diucapkan
(2008)
3. Variasi Penampilan
Ordinal
(fitur) 4. Fisik produk itu sendiri
Kualitas
Keunggulan
1. Produk terkenal
(Favorable)
2. Produk favorit
Kinerja
1. Kenyamanan pengguna
produk
Ordinal Ordinal
2. Kemudahan pengguna
(X2) Sumber:
Daya tahan
Mullins
(durability)
dan Boyd
1. Umur ekonomis produk
Ordinal
(jangka waktu pemakaian)
(2005:442 )
Kesesuaian dengan
1. Kesesuaian standar kualitas produk
spesifikasi (conformence to
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
34
spesification)
Keistimewaan
1. Menambah ketertarikan
tambahan
konsumen terhadap
(feature)
produk
Reabilitas (reliability)
Estetika (estethic)
1. Tidak sering rusak
Ordinal
Ordinal
(awet)
1. Desain model yang
Ordinal
artistik 2. Warna
Kesan kualitas
1. Reputasi produk
(perceived
2. Tanggung jawab
quality)
Keputusan
Pengenalan
Pembelian
masalah
Ordinal
perusahaan
1. Pengenalan kebutuhan
Ordinal
Ordinal
(Y) Sumber:
Pencarian
1. Sumber pribadi
(Kotler,
informasi
2. Sumber komersial
2009;235)
3. Sumber umum 4. Sumber pengalaman
Evaluasi
1. Sikap
alternatif
2. Keyakinan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
35
Keputusan
1. Memilih produk
pembelian
2. Memilih merek
Ordinal
3. Tempat pembelian 4. Kuantitas
Perilaku pasca
1. Merasa puas
Ordinal
pembelian
2.Peluang membeli kembali 3. Mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk kepada orang lain
D.
PENGUKURAN VARIABEL Pengukuran
masing-masing
variabel
dalam
penelitian
ini
menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian fenomena ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. (Sugiyono, 2007). Dengan skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, tiap pernyataan atau pertanyaan mempunyai 5 kemungkinan jawaban yang skornya berkisar antara 1-5. Perhitungan skor masing-masing jawaban sebagai berikut: Tabel 3.2 Instrument Skala Likert Jawaban Sangat Setuju Setuju
Skor 5 4
Netral Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
3 2 1
Sumber: Sugiyono (2007) Setelah besarnya jawaban dari responden diberi nilai, selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden dan untuk memudahkan penilaian dari rata-rata banyaknya kelas interval sebanyak lima. Durianto (2008) memberikan rumus sebagai berikut:
Berdasarkan rumus di atas, maka panjang kelas interval adalah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
Setelah besarnya interval diketahui, kemudian dibuat rentang skala sehingga dapat diketahui dimana letak rata-rata penilaian responden terhadap setiap unsur diferensiasinya dan sejauh mana variasinya. Rentang skala tersebut adalah: 1,00 – 1,79 = Sangat Tidak Setuju 1,80 – 2,59 = Tidak Setuju 2,60 – 3,39 = Netral 3,40 – 4,19 = Setuju 4,20 – 5,00 = Sangat Setuju
E.
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN 1)
Populasi Penelitian Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:115). Populasi dari penelitian ini mencakup konsumen yaitu masyarakat yang menggunakan ponsel Nokia di wilayah Jakarta Barat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
2)
Sampel Penelitian Sampel menurut Sugiyono (2007:116) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini, peneliti menghadapi kasus dimana jumlah populasi yang ada sangat banyak (sulit diketahui secara pasti), sehingga teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Non-Probability Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dengan tidak memberikan kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Metode pengambilan sampelnya menggunakan accidental sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan menggunakan siapa saja yang ditemui secara kebetulan sebagai sampel. Maksudnya adalah siapa saja yang kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang tersebut sesuai kriteria dan cocok untuk dijadikan sumber data (Sugiyono, 2007).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
Adapun jumlah sampel tersebut diperoleh dari perhitungan yang dikemukakan oleh Wibisono (2006) jika populasinya tidak diketahui secara pasti, sebagai berikut:
Dimana: n = ukuran sampel Zα = α = 0,05, maka Z0,05 = 1,96 σ = standar deviasi populasi e = tingkat kesalahan
F.
TEKNIK PENGUMPULAN DATA Data adalah suatu fakta dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai (Umar, 2010:129). Sedangkan, teknik pengolahan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Sugiyono, 2005:11). Dalam penelitian ini peneliti akan mengumpulkan data yang bersifat data primer, yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama baik dari individu maupun perseorangan. Data primer akan diperoleh melalui penyebaran kuisioner kepada sampel yang sudah ditentukan (Umar, 2010:130)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Dalam penelitian menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut: 1) Teknik pengumpulan data arsip (dokumen/copy) yaitu pengumpulan data secara teoritis dengan cara menelaah berbagai buku literatur dan bahan teori lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. 2) Teknik wawancara (interview), Metode wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung kepada para konsumen ponsel Nokia berlokasi di Jakarta Barat yang merupakan responden dalam penelitian ini. 3) Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
dengan
panduan
kuesioner.
Dalam
penelitian
ini
menggunakan kuesioner dengan pernyataan tertutup dan pernyataan terbuka. Pernyataan tertutup adalah pernyataan yang sudah mengiring ke jawaban yang alternatifnya sudah ditentukan. Sementara pernyataan terbuka adalah pernyataan yang tidak mengiring pada jawaban yang telah ditentukan. Jawaban kuesioner yang diberikan adalah dengan memberikan tanda ( √ ) pada kotak yang dirasa paling benar oleh responden atas pernyataan-pernyataan dalam kuesioner.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
G.
METODE ANALISIS 1)
Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif merupakan metode analisis dengan angka-angka yang dapat dihitung maupun diukur. Analisis kuantitatif dimaksudkan untuk memperkirakan besarnya pengaruh secara kuantitatif dari perubahan satu atau beberapa kejadian lainnya, dengan menggunakan alat analisis statistik. Pengolahan data dengan analisis kuantitatif melalui beberapa tahap.
2)
Uji Kualitas Data a.
Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2006). Menurut (Bhuono, 2005:66), Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
suatu
daftar
(struktur)
pertanyaan
dalam
mendefinisikan suatu variabel. Valid berarti instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur (Ferdinand, 2006). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Misalkan mengukur keputusan pembelian yang terdiri dari lima pertanyaan, maka pertanyaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
tersebut harus bisa secara tepat mengungkapkan seberapa besar tingkat keputusan pembelian. Jadi validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betulbetul dapat mengukur apa yang hendak kita ukur. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini (content validity) menggambarkan kesesuaian sebuah pengukur data dengan apa yang akan diukur. (Ferdinand, 2006). Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel, dengan membandingkan nilai rhitung dari hasil output (Corrected Item – Total Correlation) dengan rtabel, jika rhitung lebih besar dari rtabel maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika rhitung lebih kecil dari pada rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid (Ghozali, 2009:45).
b.
Uji Reliabilitas Reliabilitas mengandung pengertian bahwa sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Jadi kata kunci untuk syarat kualifikasi suatu instrumen pengukuran adalah konsistensi atau tidak berubah-ubah (Sugiyono, 2007). Menurut Ghozali (2006) reliabilitas sendiri sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal ketika jawaban responden terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Maka semakin tinggi tingkat reliabilitas suatu alat pengukur maka semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Dalam SPSS diberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60. (Ghozali, 2006). Untuk mengetahui bagaimana pengaruh citra merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian dilakukan pengukuran dengan skala Likert. Mengembangkan prosedur pengskalaan dimana mewakili suatu kontinum bipolar. Pada ujung sebelah kiri (dengan angka besar) menggambarkan suatu jawaban yang positif, sedangkan ujung kanan (dengan angka rendah) menggambarkan yang negatif.
3.
Uji Asumsi Klasik Pengujian asumi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada agar dapat menentukan model analisis yang tepat. Untuk menguji apakah persamaan garis regresi yang diperoleh linier dan dapat dipergunakan untuk melakukan peramalan, maka harus dilakukan uji asumsi klasik yaitu:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
a) Uji Normalitas Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi variabel terikat dan variabel bebas dalam model regresi. Menurut Ghozali (2006), model regresi yang baik harus memiliki distribusi data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali, 2006): a.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
b.
Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
b) Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Multikolonieritas dideteksi dengan menggunakan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/ tolerance) dan menunjukkan adanya kolinearitas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunujukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance ≤0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥10. c) Uji heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2009:125), Uji Heteroskedastisitas bertujuan
menguji
apakah
dalam
model
regresi
terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskesdatisitas dan jika
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang
Homoskesdatisitas
atau
tidak
terjadi
Heteroskedastisitas. Kebanyakan
data
crossection
mengandung
situasi
Heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar). Ada beberapa
cara
untuk
mendeteksi
ada
atau
tidaknya
heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini untuk melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisis: a.
Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu
teratur
menyempit),
(bergelombang,
maka
melebur
mengindikasikan
heteroskedastisitas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
telah
kemudian terjadi
47
b.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.
Uji Hipotesis a)
Uji F (Pengujian Secara Simultan) Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-variabel independen (X) secara simultan (bersamasama) mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen (Y) (Ghozali, 2009:88). Apabila Fhitung>Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang
signifikan
menggunakan
terhadap
tingkat
variabel
signifikan
dependen sebesar
0,05
dengan jika
nilaiFhitung>Ftabel maka secara bersama-sama seluruh variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari pada 0,05 (untuk tingkat signifikansi = 0,05), maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari pada 0,05 maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
b)
Uji Signifikansi Parameter Individual (uji t) Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasan atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006). Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah variabel bebas (citra merek dan kualitas produk) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian) berpengaruh secara parsial atau terpisah. Hipotesis yang akan digunakan dalam pengujian ini adalah: H0: b1, b2, b3 = 0, artinya variabel-variabel bebas (citra merek, dan kualitas produk) secara parsial tidak memiliki pengaruh positif terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Ha : b1 ,b2, b3 ≠ 0, artinya bahwa variabel-variabel bebas (citra merek, dan kualitas produk) secara parsial mempunyai pengaruh positif terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). Dasar pengambilan keputusannya adalah (Ghozali, 2006) : a.
Dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel. Apabila t tabel > t hitung maka H0 diterima dan Ha ditolak Apabila t tabel < t hitung maka H0 ditolak dan Ha diterima Dengan tingkat signifikansi 95% (α= 5%), nilai df (degree of freedom) n-k-1 (100-3-1) = 96, maka dapat diketahui t tabel sebesar 1,661.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
b.
Dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi. Apabila angka signifikansi > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak Apabila angka signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.
5.
Uji Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi ganda adalah alat untuk meramalkan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat (untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas). Dalam penelitian ini kegunaan analisis regresi ganda untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh citra merek, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian ponsel Nokia. Model hubungan nilai pelanggan dengan variabel-variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + ℮
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
Dimana: Y = Keputusan pembelian a = Konstanta dari keputusan regresi b1 = Koefisien regresi dari variabel X1 (citra merek) b2 = Koefisien regresi dari variabel X2 (kualitas produk) X1 = Citra merek X2 = Kualitas produk ℮ = error/variabel pengganggu Dalam persamaan regresi ini, variabel dependennya adalah keputusan
pembelian
ponsel
Nokia.
Sedangkan
independennya adalah citra merek dan kualitas produk.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
variabel