40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat penelitian. Penelitian akan dilakukan di kantor pusat PT. Surya Madistrindo, di Jalan Ahmad Yani No. 79, Jakarta Pusat karena semua kebijakan tentang promosi dan distribusi Gudang Garam dari kantor pusat. Departemen internal audit juga berlokasi di kantor pusat PT. Surya Madistrido. Penelitian dilakukan pada tahun 2015.
B. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah tergolong ke dalam penelitian kausal, oleh karena itu desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah “desain kausal”, yaitu desain yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya (Umar, 1999;34) sifat hubungan yang mungkin terjadi diantara variabel variabel itu ada 3 kemungkinan yaitu : a. Hubungan Simetris, apabila sebuah variabel berhubungan dengan variabel lainnya, tetapi adanya variabel tersebut bukan disebabkan atau bukan dipengaruhi oleh variabel yang lain.
40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
b. Hubungan asimetris, sejenis hubungan antara variabel dimana satu variabel atau lebih mempengaruhi variabel lainnya, tetapi hubungan tersebut tidak timbal balik. c. Hubungan timbal balik, jika ada dua variabel X dan Y yang berhubungan, maka hubungan X dan Y mempunyai hubungan timbal balik dan hubungan 2 arah. Sesuai karakteristik masalah dan tujuan penelitian serta hubungan variabel variabelnya dalam kerangka pemikiran, maka pola hubungan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Risk Based Internal Audit (X1) berpengaruh simetris terhadap manajemen risiko (Y) artinya semakin tinggi tingkat pengendalian internal maka manajemen risiko perusahaan akan semakin baik . b. Regulasi Rokok (X2) berpengaruh timbal balik terhadap manajemen risiko (Y) artinya semakin tinggi dan ketat regulasi rokok yang ditetapkan pemerintah maka makin buruk risiko terhadap perusahaan rokok itu sendiri.
C. Definisi dan Operasional Variabel Variabel adalah apa pun yang dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai (Sekaran, 2006). Dalam penelitian ini melibatkan tiga variabel, yaitu 2 variabel dependen dan variabel independen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Tabel 3.1 Variabel Operasional
No
Variabel
Dimensi
Risk Assesment RISK BASED INTERNAL AUDIT ( X1 ) 1
Risk Response
2
Tuanakotta,Th eodorus M, 2013
Reporting
REGULASI ROKOK
Regulasi Produk
Framework Convention on Tobacco Control, 2003
Regulasi Promosi
Indikator Partner dan tim inti audit aktif dalam audit plan Tekankan skeptisisme profesional Waktu rencana audit dalam audit plan Komunikasi berkelanjutan Fokus identifikasi risiko yang relevan Evaluasi cerdas tanggapan manajemen atas risiko Penggunaan Profesional Judgment Uji Pengendalian/ test of controls Prosedur Analitikal Substantif Pendadakan/ Upredictable examination Management Override Significant Risks Temuan audit dilaporkan kepada manajemen Rumusan Opini Audit dengan redaksi yang tepat Harga dan cukai Regulasi kandungan Kemasan dan Pelabelan Perlindungan dari asap rokok orang lain Edukasi Iklan, promosi dan sponsor Program berhenti merokok
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala Penguk uran
Skala Ordinal
Skala Ordinal
Skala Ordinal
Skala Ordinal
43
Tabel 3.1 Lanjutan Variabel Operasional
No
Variabel
Dimensi
MANAJEMEN RISIKO STRATEGIK (Y)
3
The Commitee of Sponsoring Organizations 2013
Indikator
Filosofi Manajemen Risiko Risk Appetite Sikap Dewan Direksi Integritas dan nilai nilai etika Lingkungan Komitmen terhadap kompetensi internal Struktur organisasi Penugasan wewenang dan tanggung jawab Standar SDM Mengembangkan sasaran strategis Menetapkan Menetapkan strategi Tujuan Mendefinisikan tujuan Mendefinisikan selera risiko Peristiwa ekononi eksternal; regulasi, alam, politik Identifikasi Faktor sosial Peristiwa Proses internal Teknologi Resiko Inheren Penilaian Risiko Resiko Residual Strategi penghindaran risiko Stategi pengurangan risiko Respon Resiko Strategi berbagi risiko Penerimaan Risiko Pemisahan tugas Kegiatan Jejak audit Pengendalia Keamanan dan integritas n dokumentasi Alur sederhana yang mudah Informasi dipahami dan Sistem informasi operasional Komunikasi Sistem informasi keuangan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Skala Penguk uran
Skala Ordinal
44
Tabel 3.1 Lanjutan Variabel Operasional
No
3
Variabel
MANAJEM EN RISIKO STRATEGI K (Y)
Dimensi
Indikator
Pemanta uan
Pelaporan manajemen yang berkelanjutan Periodik terkait risiko proses pelaporan peringatan Pelaporan berkala terkait risiko dan rekomendasi dari laporan audit Perbarui informasi terkait regulasi, tren ekonomi
Skala Penguk uran
Skala Ordinal
D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor internal, pejabat pengambil keputusan (level Supervisor keatas) di kantor pusat PT. Surya Madistrindo. Sebanyak +/- 250 orang. Sampel adalah bagian dari populasi (elemen-elemen populasi) yang dinilai dapat mewakili karakteristiknya. Penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan metode Convinience sampling. Penentuan sample menggunakan
metode
Convinience
sampling
berdasarkan
pada
ketersediaan elemen dan kemudahan untuk mendapatkannya dan mempertimbangkan besarnya respon dari responden. Oleh karena itu, sampel yang dipakai oleh peneliti adalah sebanyak 50 responden auditor internal, dan pejabat pengambil keputusan di kantor pusat PT. Surya Madistrindo.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini studi lapangan atau teknik observasi dengan menggunakan metode penyebaran kuisioner yang telah disusun secara terstruktur, dimana sejumlah pertanyaan tertulis disampaikan pada responden untuk ditanggapi sesuai dengan kondisi yang dialami oleh responden yang bersangkutan. Pertanyaan berkaitan dengan pengalaman responden serta opini atau tanggapan terhadap keterlibatan regulasi dan audit internal dalam manajemen risiko strategik Dalam pengukurannya, setiap responden diminta pendapatnya mengenai suatu pertanyaan, dengan skala penilaian dari 1 sampai dengan 5 Skala pengukuran persepsi responden ( skala Likert 1 s.d 5)
F. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif diharapkan akan didapatkan hasil pengukuran yang lebih akurat tentang respon yang diberikan oleh responden, sehingga data yang diberikan oleh responden, sehingga data yang berbentuk angka tersebut dapat diolah dengan menggunakan metode statistik. a. Analisis Deskriptif Presentase. Analisis deskriptif presentase adalah menyajikan data yang dikumpulkan dalam suatu penelitian (dalam bentuk tabel frekuensi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
atau grafik) atau distribusi frekuensi (Djarwanto,2000:1). Analisis Deskriptif Presentase merupakan analisis data awal untuk mengetahui distribusi jawaban yang tercermin dari skor responden sehingga diketahui rata – rata skor minimal, skor maksimal dan jarak skor terendah dengan skor tertinggi responden Untuk penskoran dari tiap jawaban yang diberikan oleh responden, peneliti menentukan sebagai berikut : 1. Untuk jawaban Sangat Setuju responden diberi skor 5 2. Untuk jawaban Setuju responden diberi skor 4 3. Untuk jawaban Cukup Setuju responden diberi skor 3 4. Untuk jawaban Tidak Setuju diberi skor 2 5. Untuk jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1 Menghitung persentase dengan rumus: DP= Π × 100 N Ket: DP: Deskriptif Persentase(%), Π : Skor Empirik, Ν : Skor Ideal atau jumlah total nilai responden (Ali, 1993: 186). Selanjutnya skor yang diperoleh (dalam %) dengan analisis deskriptif persentase dikonsultasikan dengan tabel kriteria sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
Tabel. 3.2 Kriteria skor No. 1 2 3 4 5
Presentase 81% - 100% 61% - 80% 41% - 60% 21% - 40% 0% - 20%
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup baik Kurang baik Tidak baik
b. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011). c. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011). d. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apalah dalam model regresi , variabel pengganggu dan residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011) 2. Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi
ketidaksamaan
variance
dari
residual
pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2011).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
satu
48
3. Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t1 (Ghozali, 2011). 4. Uji multikoloniaritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas ( independent). e. Regresi Linear Berganda Metode ini digunakan untuk mengetahui persamaan regresi pengaruh Risk Based Internal Audit dan Regulasi Rokok terhadap manajemen risiko, Adapun langkah langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Menentukan persamaan garis regresi berganda. Digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Risk Based Internal Audit dan Regulasi Rokok terhadap manajemen risiko. Persamaan garis regresi berganda ini dapat diperoleh dengan menggunakan program SPSS. 2. Pengujian hipotesis penelitian. a) Pengaruh X1, X2, terhadap Y secara simultan ( Uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen ( Risk Based Internal Audit dan Regulasi Rokok ) mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependen ( Manajemen Risiko Strategik ) secara simultan atau bersama – sama apabila besarnya probabilitas signifikan lebih kecil dari 0,05 maka
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
Ha diterima, sedangkan jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak b) Pengaruh X1, X2 terhadap Y secara partial ( Uji t ) Tujuan dari uji t adalah untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen secarain dividual terhadap variabel lain yang bersifat konstan. Apabila besarnya probabilitas signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima, sedangkan jika probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak. c) Koefisien determinasi Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model
dalam
menerangkan
variasi
variabel
independen. besarnya koefisien determinasi secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dari skor r2 atau kuadrat partial correlationt dari tabel coefficient. Koefisien determinasi secara simultan diperoleh dari besarnya R2 atau adjusted R square pada hasil uji F. Nilai adjusted R square yang kecil berarti kemampuan variabel–variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel–variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006 ; 83).
http://digilib.mercubuana.ac.id/