19
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2012-2013 dan bertempat di Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.
3.2 Metode Penelitian
Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengumpulkan pustaka yang berhubungan dengan masalah penelitian ini. 2. Mempelajari pengertian persediaan (inventory), sifat-sifat umum inventory dan model-model deterministik. 3. Membahas rumus untuk menentukan persamaan model Shortages Not Permitted 4. Membahas rumus untuk menentukan persamaan model Shortages Permitted 5. Memberikan contoh-contoh bentuk inventory deterministik.
20
Langkah-langkah penelitian ini digambarkan dalam bentuk diagram alir sebagai berikut:
Mulai
Studi literatur
Memahami pengertian inventory, sifat-sifat umum inventory dan model-model Deterministik
Membahas Model Shortages Not Permitted dan Model Shortages Permitted Memberikan contoh-contoh bentuk Inventory Deterministik
Kesimpulan
Selesai
3.3 Sifat-sifat Persediaan (Inventory)
Suatu persediaan (inventory) penting adanya dalam suatu perusahaan, karena dengan adanya suatu persediaan (inventory) bisa menjadi penentu kelancaran suatu produksi di perusahaan tersebut. Salah satu persediaan adalah persediaan bahan baku, dimana bahan baku yang mudah didapatkan akan dibeli dan diproduksi jika ada permintaan, sebaliknya jika tidak ada permintaan maka bahan baku tidak akan dibeli. Tetapi, jika bahan baku tersebut sulit didapatkan maka
21
akan dibuat persediaan. Berdasarkan perencanaan suatu produksi, perusahaan akan menentukan jumlah dan kebutuhan bahan baku yang harus selalu tersedia dalam tempat penyimpanan persediaan. Apabila jumlah persediaan bahan baku itu terlalu banyak, maka akan membutuhkan modal yang besar untuk biaya penyimpanan dan membutuhkan tempat penyimpanan yang besar, sedangkan jika persediaan bahan baku terlalu sedikit maka akan terjadi penghentian produksi yang dapat menurunkan tingkat produksi.
Dalam persediaan, sifat permintaan dan waktu kedatangan pesanan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu model probabilistik dan model deterministik. Pada persediaan model probabilistik ditandai oleh permintaan dan tenggang waktu antara saat dilakukannya pemesanan dengan saat barang tersedia (lead time) yang tidak dapat diketahui sebelumnya secara pasti, sehingga perlu didekati dengan distribusi probabilistik. Pada model probabilistik ada dua sifat yaitu model statis probabilistik dan model dinamis probabilistik. Model statis probabilistik yaitu jumlah permintaan bersifat random, namun berdistribusi tertentu yang sama untuk setiap periodenya, sedangkan model dinamis probabilistik yaitu jumlah permintaan bersifat random, dan berdistribusi berbeda dan bervariasi untuk setiap periodenya. Pada persediaan model deterministik ditandai oleh permintaan dan waktu kedatangan pesanan yang dapat diketahui sebelumnya secara pasti, barang hanya terdiri dari satu jenis dan homogen, barang langsung ada ditempat pada saat pemesanan, laju penggunaan barang adalah seragam (uniform) selama periode yang ditinjau. Model deterministik ada dua jenis yaitu model Shortages Not Permitted dan model Shortages Permitted.
22
3.4 Model – Model Deterministik 3.4.1 Model Shortages Not Permitted Persediaan harus selalu memenuhi permintaan dan laju permintaan sama untuk setiap periode dengan tujuan untuk meminimalkan total biaya persediaan.
Total biaya persiklus = setup cost + harga satuan per item
barang yang
diproduksi + biaya simpan rata-rata
Setelah itu jumlah pesanan optimum (
(
) dapat dihitung dengan menurun-
)
√
Jumlah pesanan optimum (
), dapat dicapai ketika biaya pesan per
periode sama dengan biaya simpan per periode.
23
Jadi, total biaya minimum adalah :
Jadi, waktu optimal yang dibutuhkan adalah : √
(Hillier and Lieberman, 1990).
3.4.2 Model Shortages Permitted Kekurangan suatu persediaan kemungkinan terjadi dan sudah diperkirakan sebelumnya. Biaya simpan persediaan per unit dalam 1 periode =
Biaya simpan persediaan per siklus = biaya simpan periode x waktu kekurangan
(Hillier and Lieberman, 1990).
24
Solusi optimal diperoleh dengan melakukan turunan parsial persamaan:
turunan tersebut sama dengan nol.
√
√
√
√
(Hillier and Lieberman, 1990).
√
√
25
√
√
(Hillier and Lieberman, 1990). Total Biaya Minimum (
) ditentukan sebagai berikut :
√
Waktu optimal adalah :
√
Maksimum Persediaan = Jumlah pesanan optimum (
)
Jumlah solusi optimum
persediaan ( ), √
√
√ √
√ √ (Hillier and Lieberman, 1990).
√
√