perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini proses pengambilan data akan di mulai dari awal. Pengambilan data ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi awal terkait masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Berikut akan dijabarkan mengenai waktu dan tempat pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan. Tabel 3.1 Waktu dan Tempat penelitian
No
Kegiatan Penelitian
Tempat
1
Wawancara dengan pelatih sepak bola di Pacitan
2
Pembuatan Produk awal pengembangan model latihan
3
Evaluasi ahli sepak bola: a. Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes b. Mastur, S.Pd
4
Uji Kelompok Kecil
5
Uji Kelompok Besar
6
Eksperimen Produk
7
Analisis dokumen penelitian
Klub Sepak bola Forza dan Eagle di Pacitan Pacitan
Waktu Desember 2013
Februari 2014 Februari 2014
Solo Pacitan Lapangan Sepak bola Manggala Sakti Lapangan Sepak bola Manggala Sakti Lapangan Sepak bola PETA
Maret 2014
Pacitan
Mei 2014 2014
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
commit to user 71
Maret 2014
April 2014 - Mei 2014 Juni
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72 1. Tempat Penelitian Pemilihan tempat dan pelaksanaan penelitian akan dipertimbangkan dengan beberapa aspek, baik dari segi akses maupun lokasi, yang mendukung terlaksananya penelitian dengan baik. Dengan memperhatikan hal tersebut maka penelitian ini akan dilaksanakan di Pacitan dan mengambil tempat di Lapangan Manggala Sakti 2. Waktu Penelitian Penelitian akan berlangsung selama dua tahap. Tahap yang pertama adalah pembuatan produk serta pelaksanaan uji coba produk yang akan dilaksanakan pada bulan desember 2013. Pelaksanaan uji coba berlangsung selama satu bulan dikarenakan untuk penyedian waktu uji coba dan revisi dari produk yang setelah di uji coba. Setelah pelaksanaan uji coba dan revisi produk selesai maka akan dilanjutkan dengan tahap kedua yaitu eksperimen dari hasil produk yang telah dibuat. Tahap kedua dari pelaksaan penelitian ini adalah ekperimen produk yang telah dihasilkan. Pelaksanaan eksperimen ini akan berlangsung selama dua bulan, mulai bulan februari sampai bulan maret. Pelaksanaan perlakukan selama 8 minggu dengan frekuensi latihan 3 kali dalam sedang. Hal ini didasarkan pada prinsip pemberian waktu latihan yang baik sehingga akan mencapai tujuan yang diinginkan. Fox, Bower & Foss (1993:296) menyatakan untuk latihan interval anaerob durasi latihan 8-10 minggu, dengan frekuensi 3 kali sedang. Penentuan waktu latihan dengan frekuensi 3 kali per minggu sesuai dengan pendapat Brooks &
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73 Fahey (1984:405) menyatakan bahwa latihan dengan frekuensi 3 kali sedang akan terjadi peningkatan kualitas latihan, karena dengan latihan 3 kali sedang akan memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beradaptasi terhadap beban pelatihan yang diterima. Latihan dilakukan pada sore hari mulai pukul 15.00 WIB sampai dengan pukul 17.30 WIB. Secara keseluruhan latihan dilakukan selama 8 minggu dengan 24 kali pertemuan, ditambah pelaksanaan pre test dan post test sebanyak 2 pertemuan.
B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan, karena sesuai dengan masalah yang ditemukan dalam studi pendahuluan, sehingga untuk memecahkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang terjadi, penelitian pengembangan yang cocok untuk hal tersebut. 1. Model Pengembangan Pengembangan atau yang sering disebut sebagai penelitian pengembangan dilakukan dengan maksud menjembatani jurang yang terbentang cukup lebar antara penelitian dan praktek pendidikan. Degeng (2002:1) menyimpulkan arti
model,
konsep,
atau
prinsip,
dan
menggunakan
hasil
telaah
untuk
Dalam penelitian pengembangan tidak selalu mengembangkan produk baru, bisa dengan menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74 dipertanggungjawabkan. Penelitian dan pengembangan selalu diawali dengan adanya kebutuhan, permasalahan yang membutuhkan pemecahan dengan menggunakan suatu produk tertentu Penelitian-penelitian di bidang pendidikan, umumnya tidak diarahkan pada pengembangan suatu produk, tetapi ditujukan untuk menemukan pengetahuan baru berkenaan dengan fenomena-fenomena fundamental, serta praktik-praktik pendidikan. Dengan demikian penelitian pengembangan merupakan penelitian yang menelaah suatu teori, konsep atau model untuk membuat suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada yang dimulai dari adanya suatu kebutuhan dari suatu masalah yang dapat dipecahkan dengan produk tersebut. Model pengembangan yang digunakan peneliti model pengembangan (research and development) Borg and Gall (1983:775). Pemilihan model ini karena adanya kesesuaian dengan pengembangan yang dilakukan peneliti dengan model pengembangan (research and development) Borg and Gall. Adapun langkah-langkah model research and development yaitu: (1) riset dan pengumpulan informasi termasuk kajian pustaka dan observasi lapangan, (2) perencanaan termasuk definisi keahlian mulai menentukan objek-objek masalah dalam satu lingkup masalah dan skala tes kecil yang mungkin terjadi, (3) mengembangkan produk awal meliputi persiapan-persiapan materi pembelajaran, buku pedoman, dan alat evaluasi, (4) persiapan area pengujian diadakan 1-3 sekolah dengan menggunakan 6-8 subyek yang diteliti wawancara, observasi dan data kuisioner dikumpulkan dan dianalis, (5) revisi produk utama, revisi produk seperti yang telah dihasilkan oleh hasil tes persiapan lapangan, (6) tes lapangan utama diadakan di 5-15 sekolah dengan 30-100 subyek sebelum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75 dan sesudah tes dikumpulkan, hasilnya dievaluasi dengan memperhatikan objek penelitian yang dibandingkan dengan data kontrol kelompok yang tepat, (7) revisi produk operasional, revisi produk yang telah disarankan oleh hasil tes lapangan utama, (8) tes lapangan operasional diadakan 10-30 sekolah dengan melibatkan 40-200 subyek yang diteliti, wawancara, observasi dan kuisioner dikumpulkan dan dianalisis, (9) revisi produk final seperti yang telah disarankan oleh hasil tes lapangan operasional, dan (10) penyebaran dan pelaksanaan laporan dalam jurnal bekerja dengan bertanggung jawab kepada distribusi untuk menyediakan kualitas kontrol. Dari sepuluh langkah pengembangan yang dikemukakan Borg dan Gall ada beberapa tahap yang sebagian dimodifikasi oleh peneliti, dengan pertimbangan waktu, tenaga, dan biaya yang terbatas untuk menghasilkan produk pengembangan model latihan fisik untuk meningkatkan ketrampilan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak atlet sepak bola tingkat intermediate. Untuk mengetahui peningkatan dari hasil penerapan pengembangan produk, maka peneliti melakukan eksperimen terhadap produk model latihan untuk meningkatkan ketrampilan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak atlet sepak bola tingkat intermediet. 2. Prosedur Penelitian Pengembangan Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan dalam pelaksanannya. Tahapan-tahapan dalam penelitian merupakan aspek-aspek terpenting dalam penelitian. Urutan tahapan penelitian ini terbagi menjadi beberapa prosedur pelaksanaan yaitu dari mulai tahap awal, pembuatan, pelaksanaan, hingga tahap akhir yang juga merupakan tahap penerapan dan penyelesaian.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76 Evaluasi dari tiap tahapan penelitian diperlukan untuk mengetahui sejauh mana mekanisme pada setiap tahapan tersebut dilakukan dan mengetahui kesesuaian antara rancangan penelitian dengan instrument yang digunakan dalam
sistematis untuk menetukan luas dari tujuan sasaran hasil yang ingin dicapai,
informasi yang sangat bermanfaat untuk alternatif disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan dari sesuatu yang dapat diukur dengan sistematis maka dapat dilakukan dengan cara evaluasi. Adapun langkah-langkah yang dipakai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Tahap Pertama (Studi pendahuluan) a. Analisis kebutuhan (Studi pustaka) Studi pendahuluan dalam penelitian ini merupakan analisis kebutuhan dengan melakukan wawancara bebas terhadap pelatih sepak bola Kabupaten Pacitan yang pemain tingkat intermediet. Analisis kebutuhan merupakan suatu langkah awal dalam penelitian praktis yang bertujuan untuk mengumpulkan data atau informasi awal tentang masalah yang akan diangkat dalam penelitian. Informasi yang dikumpulkan merupakan temuan-temuan kondisi nyata tentang permasalahan yang ada di lapangan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77 b. Analisis data hasil analisis kebutuhan Analisis data hasil analisis kebutuhan merupakan tindak lanjut dari kegiatan analisis kebutuhan yang dilakukan sebelumnya. Analisis terhadap data hasil analisis kebutuhan ini merupakan simpulan dari hasil wawancara yang dilakukan dimana dihasilkan suatu rasionalisasi pemikiran terhadap masalah yang ditemukan dan diteliti. 2. Tahap Kedua (Pengembangan Produk) a. Kajian teoritis Kajian teori merupakan tahapan untuk mengkaji dan menelaah secara ilmiah materi yang akan digunakan dengan berlandaskan pada teoriteori empiris yang ada. Materi dalam penelitian ini adalah temuan masalah di lapangan, dimana akan dikembangkan produk untuk memberikan solusi terhadap masalah yang ditemukan sebelumnya pada studi pendahuluan. b. Penyusunan Produk Awal Berdasarkan
kegiatan
studi
pendahuluan
yang
dilakukan
sebelumnya serta pengkajian terhadap teori-teori empiris yang dijadikan landasan berfikir untuk menentukan materi yang akan dikembangkan, maka dilanjutkan dengan pembuatan draft produk awal yang dalam hal ini adalah menentukan dan merancang model-model latihan serta program latihan yang akan diterapkan dalam penelitian. Model latihan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah model latihan passing- olah bola -shooting Bola Bergerak dalam sepak bola serta program latihan yang akan dirancang adalah program latihan sepak bola.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78
3. Tahap ketiga (Pelaksanaan uji coba) a. Uji coba dengan evaluasi ahli (experts judgement) Tahap selanjutnya adalah uji coba dengan evaluasi ahli. Uji coba ini dilakukan untuk memperoleh tanggapan dan masukan dari para ahli untuk kesempurnaan pembuatan produk yang dalam hal ini adalah model latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak dalam sepak bola. Kriteria ahli yang digunakan adalah dari tataran akademisi dan praktisi sepak bola yang sudah memperoleh pengakuan dari kualifikasi keahlian pada bidang tersebut. Dari uji coba tersebut diharapkan masukan serta persetujuan dari para ahli untuk kelayakan produk yang akan diterapkan. b. Uji Coba Terbatas Tahapan yang dilakukan selanjutnya adalah uji coba terbatas dengan melibatkan subyek penelitian. Tahapan ini sebagai tindak lanjut dari persetujuan para ahli terhadap model latihan yang dikembangkan. Subyek penelitian merupakan atlet sepak bola tingkat intermediet yang ada di Kabupaen Pacitan. Jumlah subyek yang akan digunakan dalam penelitian ini berjumlah 6 pemain. Uji coba terbatas merupakan tahapan yang dimaksudkan untuk mencari saran dan tanggapan dari atlet sepak bola tingkat intermediet di Pacitan berkaitan dengan isi model latihan yang dikembangkan yang selanjutnya akan dilakukan perbaikan berdasarkan masukan dari subyek.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79
c. Revisi Produk Hasil Uji Coba Terbatas Setelah pelaksanaan uji coba terbatas, maka dilakukan revisi dari hasil uji coba yang dilakukan sebagai perbaikan produk yang telah diuji cobakan berdasarkan tanggapan dan masukan dari para subyek. Hal ini bertujuan untuk perbaikan produk yang akan di uji cobakan kembali dengan subyek dalam jumlah lebih banyak. d. Uji Coba Meluas Uji coba meluas dimaksudkan untuk mencari saran dan penilaian dari atlet sepak bola tingkat intermediate di Pacitan berkaitan dengan isi model latihan. Dalam pelaksanaan uji coba ini subyek yang dilibatkan dalam jumlah yang lebih besar yaitu dengan 9 pemain. Hal ini bertujuan untuk mengukur keberterimaan dari produk yang dikembangkan sehingga diperoleh tingkat obyektifitas dari produk yang lebih tinggi. e. Revisi Produk II Setelah pelaksanaan uji coba meluas, maka dilakukan revisi dari hasil uji coba yang dilakukan sebagai perbaikan produk yang telah diuji cobakan berdasarkan tanggapan dan masukan dari para subyek. Hal ini bertujuan untuk perbaikan yang selanjutnya akan di uji tingkat efektivitas dari produk tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80 4. Tahap Keempat (Uji efektivitas produk dengan eksperimen) a. Uji Efektivitas Produk Uji efektivitas produk ini dilakukan pada pemain Sepak bola klub Sidoharjo yang berjumlah 24 anak dengan rincian 12 anak sebagai kelompok subyek dan 12 anak lain sebagai kelompok pembanding dengan tujuan mengetahui tingkat efektivitas produk pengembangan untuk dirumuskan menjadi hasil produk akhir serta pemanfaatan lebih lanjut untuk penerapan latihan di masa mendatang. Untuk rancangan desain eksperimen menggunakan rancangan desain pretest dan post test dengan pemilihan kelompok secara Matched subject Odinal Pairing. Adapun teknik pembagian kelompok secara ordinal pairing menurut Hadi (1995:485) sebagai berikut:
1
Kelompok 2 2
4
3
5
6
8
7
9
dst
Kelompok 1
Gambar 3.1 : Bagan Teknik Pembagian Ordinal Pairing Pembagian kelompok didasarkan pada kemampuan tes Passing-Olah BolaShooting pada test awal. Setelah hasil test awal di ranking, kemudian subyek memiliki subjek yang memiliki keterampilan setara dipasng-pasangkan kedalam kelompok control (kelompok 1) dan kelompok sampel (kelompok 2). Dengan demikian kedua kelompok tersebut merupakan kelompok yang sama sebelum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81 diberi perlakuan. Apabila pada akhirnya ada perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan. Tabel 3.2. Rancangan uji efektivitas produk Subjek Pretest Perlakuan
Posttest
Kelompok Subyek
Tes Keterampilan passing, Tes olah bola, Tes Keterampilan Shooting Bola Bergerak
Model Pengembangan
Tes Keterampilan passing, Tes olah bola, Tes Keterampilan Shooting Bola Bergerak
Kelompok Pembanding
Tes Keterampilan passing, Tes olah bola, Tes Keterampilan Shooting Bola Bergerak
Konvensional
Tes Keterampilan passing, Tes olah bola, Tes Keterampilan Shooting Bola Bergerak
Ibnu. S. 2003. Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Malang. Mekanisme pelaksanaan eksperimen hasil produk ini dilakukan dengan membandingkan dua kelompok untuk kemudian diambil hasilnya. Metode pengambilan hasil dari uji eksperimen produk adalah dengan menggunakan instrumen tes keterampilan, yang dalam hal ini adalah keterampilan teknik passing dan shooting bola bergerak dalam sepak bola. Rancangan eksperimenya menggunakan rancangan pretest dan postest dengan pemilihan kelompok yang di acak. b. Laporan Hasil Produk Pengembangan Hasil akhir berupa produk yang telah dihasilkan dari uji coba kelompok kecil, uji kelompok besar, expert judgement, dan hasil eksperimen produk berupa model Latihan teknik passing- olah bola -
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82 shooting Bola Bergerak untuk meningkatkan keterampilan teknik passingolah bola -shooting Bola Bergerak pemain sepak bola. C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional a. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel bebas (independent) dan satu variabel terikat (dependent). Adapun variabel dalam penelitian ini adalah 1) variabel bebas yaitu model latihan kombinasi passing-shoting bola bergerak dalam sepak bola serta 2) variabel terikat yaitu passing dan shooting sepak bola. b. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1) Model latihan adalah suatu bentuk perencanaan yang mengacu kepada prosedur yang terorganisasi dengan baik (well organized) yang metodis, dan ilmiah agar dengan demikian program tersebut bisa membantu atlet untuk mencapai prestasi yang setinggi-tingginya. Model latihan juga merupakan bentuk sarana untuk membantu dalam penguasaan keterampilan dalam olahraga guna menyempurnakan hasil yang dicapai. 2) Intermediet adalah Penguasaan keterampilan pada tahap ini sudah setingkat lebih baik dari tahap pemula. Penentuan atlet tingkat intermediet dalam penelitian ini ditentukan oleh masing-masing pelatih klub dengan indikator pemilihan
sesuai
dengan
Nossek
dalam
Furqon
(1995:129-130)
menyimpulkan: (1) Melanjutkan pengkondisian umum, (2) perbaikan kemampuan koordinasi, (3) Taktik dan juga pengembangan komponen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83 kognitif yang lebih penting yang harus ditransfer ke dalam latihan dan kompetisi. 3) Passing- olah bola -shooting Bola Bergerak adalah aneka teknik dasar yang dilakukan siswa nantinya,yang boleh dibolak-balik tata urutannya dilakukan dalam satu rangkaian latihan, maupun terpisah masing-masing . Secara umum dapat menghemat waktu latihan dan menambah visi bermain siswa. Passingolah bola -shooting Bola Bergerak dapat dilakukan secara tunggal atau berpasangan. 4) Olah bola memiliki pengertian kemampuan individu dalam mempertahankan bola
dalam
suatu
keadaan
tertentu
dengan
tujuan
terus
menerus
mempertahankan bola supaya tidak terebut lawan. Dalam penelitian ini teknik dasar yang termasuk dalam olah bola adalah teknik
dasar dribbling dan
controlling. 5) Skala penilaian dalam penelitian ini menggunakan bentuk skala penilaian absolute rating scales (skala penilaian absolute). Untuk tipe skala penilaian absolut yang digunakan sendiri adalah checklist (ceklis) yaitu penandaan terhadap kegiatan yang muncul. Dalam skala penilaian absolut sendiri terdiri dari 4 macam tipe skala penilaian. Namun yang paling sesuai untuk pelaksanaan eksperimen hasil produk model latihan teknik passing- olah bola shooting Bola Bergerak adalah checklist. 6) Model latihan kombinasi adalah suatu model latihan yang terdiri dari lebih dari satu model item latihan dalam satu rangkaian latihan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84 D. Sumber Data Sumber data adalah subjek dimana data diperoleh. Sumber data dalam penelitian penegembangan model Latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak untuk sepak bola ini dikelompokkan menjadi dua sumber data, yaitu sumber data awal dan sumber data dalam uji coba kelayakan produk program Latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak untuk sepak bola yang dikembangkan. Sumber data tersebut meliputi:
1. Pembagian sumber data Sumber data dalam penelitian pengembangan model latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak untuk sepak bola ini dikelompokkan menjadi dua sumber data, yaitu sumber data awal dan sumber data dalam uji coba kelayakan produk program latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak untuk sepak bola yang dikembangkan. Sumber data tersebut meliputi:
a. Ahli Akademisi Sepak bola Sumber data ahli akademisi sepak bola diambil dari unsur perguruan tinggi, dengan kualifikasi pengampu mata kuliah sepak bola. Sumber data ahli akademisi sepak bola masing-masing adalah Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes, dimana beliau merupakan pakar sepak bola dari Universitas Sebelas Maret.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
85 b. Ahli Praktisi Sepak bola Sumber data ahli praktisi sepak bola diambil dari unsur pelatih, dengan kualifikasi melatih dalam sebuah tim. Sumber data ahli praktisi sepak bola adalah mastur, S.Pd, beliau adalah pelatih tim sepak bola POPDA U-16 dan U-19 kabupaten Pacitan, c. Atlet Sepak bola a) Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah atlet Sepak bola tingkat intermediet di Klub Sepak bola se-Kabupaten Pacitan. Terdiri dari 3 klub yang masing-masing memilki 15-25 pemain sebagai anggota klub. Untuk atlet yang berada pada tingkat intermediet, rata-rata memiliki 15 pemain. b) Sampel Untuk penentuan sampel penelitian dilakukan dengan purposive karena
sudah diketahui ciri-cirinya. Menurut Maksum
(2009:44)
atau karateristiknya sudah diketahui lebih dulu berdasarkan ciri atau sifat
dilakukan secara aca
random sampling
merupakan teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi individu yang menjadi anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sepak bola tingkat intermediet dan kemudian diambil secara acak tanpa memilih sesuai dengan tingkatan-tingkatan baik kemampuan maupun usia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
86 Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini diambil 26 pemain yang masuk pada kategori intermediet dari jumlah keseluruhan 45 pemain. Dalam pelaksanaan penelitiannya karena jumlah keseluruhan atlet sepak bola yang ada di Kabupaten Pacitan, yang masuk tingkat intermediet ada 45 atlet dari jumlah keseluruhan 3 klub, maka diambil dua kelompok sebagai sampel dan kontrol secara acak. d. Peneliti Peneliti
juga merupakan sumber data karena berdasarkan
pengamatan pribadi yang dilakukan oleh peneliti dapat dituangkan sebagai hasil perolehan data lapangan yang dapat dijadikan tambahan informasi yang diperlukan Kedudukuan peneliti dapat merupakan sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya sebagai
pengumpul data bias juga berfungsi sebagai sumber data yang dapat mendukung hasil penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data kondisi awal, data penilaian ahli sepak bola, data uji coba kelompok, dan data hasil uji efektivitas produk pengembangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
87 1) Teknik
wawancara
dipergunakan
untuk
mengumpulkan
data
studi
pendahuluan tentang keterampilan teknik pemain dalam hal ini passing- olah bola -shooting Bola Bergerak dari pemain sepak bola tingkat intermediet di Kabupaten Pacitan. 2) Teknik questionair digunakan untuk mengumpulkan data penilaian kelayakan produk dari para ahli, serta pendapat dari atlit (pengguna produk). 3) Teknik tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang keterampilan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak pemain sepak bola
tingkat
intermediet di Pacitan. 4) Teknik observasi digunakan untuk mengumpulkan data catatan lapangan tentang keterlaksanaan latihan dan penerapan penelitian (model latihan).
F. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpul data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatanya mengumpulkan agar kegiatanya tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya, (Arikunto, 2009:101). Dalam penelitian ini,instrument yang digunakan antara lain: Wawancara
Peneliti
Kuisioner
Kuisioner Campuran
Skala Penilaian
Checklist
Observasi
Catatan lapangan
Instrumen
Gambar 3.2 Bagan instrument pengumpul data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
88 1. Intervieu guide Metode pertama yang digunakan adalah metode wawancara atau interviu.
memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai (interviewer), Winarno
digunakan untuk memperoleh informasi analisis kebutuhan dari Pelatih Tim sepak bola. Interviu bebas adalah interviu yang dilakukan oleh pewawancara tanpa menggunakan
pedoman
wawancara,
tetapi
mengingat
apa
saja
yang
dipertanyakan.
2. Questionair campuran Instrument selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
untuk memperoleh informasi dari responden tentang sesuatu yang akan diteliti, unakan untuk memperoleh informasi analisis kebutuhan dari anggota Tim sepak bola, uji coba kelompok kecil dan besar serta untuk memperoleh informasi dari para ahli. Berdasarkan cara menjawabnya kuisioner yang digunakan adalah kuisioner tertutup karena jawaban dari pertanyaan sudah tersedia dan responden hanya tinggal memilih. Kemudian berdasarkan jawaban yang diberikan maka kuisioner yang digunakan adalah kuisioner langsung yaitu responden menjawab tentang dirinya dan kuisioner tidak langsung yaitu responden menjawab tentang orang lain.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
89 Untuk bentuk dari kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini ada beberapa bentuk. Bentuk yang pertama adalah kuisioner pilihan ganda dengan disertai juga bentuk Skala likert. Hal ini dikarenakan butir-butir jawaban yang tersedia merupakan pilihan ganda dan jawaban yang tersedia menunjukkan tingkatan-tingkatan, mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju atau sangat baik hinga kurang sekali. Dalam penelitian ini ada dua jenis kuesioner, yaitu: a. Kuesioner untuk ahli sepak bola Aspek kelayakan produk pengembangan Latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak untuk masing-masing indikator dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Aspek Kesesuaian 2) Aspek Kemanfaatan 3) Aspek Keamanan 4) Aspek Keterlaksanaan b. Kuesioner untuk atlit sepak bola Aspek kelayakan produk pengembangan Latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak untuk masing-masing indikator dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Aspek kemudahan untuk dipahami 2) Aspek kemudahan untuk dilakukan 3) Aspek kemenarikan 4) Aspek kemanfaatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
90 3. Skala penilaian Untuk pemilihan jenis skala penilaian yang digunakan, disesuaikan dengan metode pengambilan data serta tujuan yang diinginkan. Dalam penelitian ini bentuk skala penilaian yang digunakan adalah absolute rating scales (skala penilaian absolute). Pemilihan bentuk ini didasarkan pada kriteria jenis skala penilaian yang sesuai dengan mekanisme pelaksanaan penelitian serta subyek
absolut memiliki keuntungan dimana satu grup dari siswa atau subyek dapat diperbandingkan dengan grup subyek yang lain karena subyek tersebut sudah
membandingkan dua kelompok dapat menggunakan bentuk skala penilaian absolut dengan antisipasi bahwa dua kelompok tersebut memilki standar awal yang sama. Untuk tipe skala penilaian absolut yang digunakan sendiri adalah checklist (ceklis) yaitu penandaan terhadap kegiatan yang muncul. Dalam skala penilaian absolut sendiri terdiri dari 4 macam tipe skala penilaian. Namun yang paling sesuai untuk pelaksanaan eksperimen hasil produk model latihan teknik passingolah bola -shooting Bola Bergerak adalah checklist. Hal ini didasarkan pada penilaian indicator keterampilan yang dipilah-pilah menjadi beberapa sub indicator yang nantinya menjadi bahan pengamatan. Checklist juga disebut
di dapat disimpulkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
91 bahwa untuk mengukur proses pelaksanaan akifitas motorik akan didapatkan relevansi yang cukup baik dan tepat. Mekanisme evaluasi dengan menggunakan metode skala rating absolut tipe checklist ini dilaksanakan dengan mengamati setiap indikator yang telah ditetapkan dan dibagi menadi beberapa sub indicator. Apabila dari sub indicator tersebut muncul maka diberikan tanda berupa check mekanisme pemberian checklist. Pengamatan dilaksanakan oleh pengamat yang sudah ditunjuk sebelumnya. Setelah pelaksanaan pengamatan maka data yang terkumpul dimpulkan untuk hasil dari perbandingan. Dalam penelitian ini, skala penilain digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan menggunakan alat pada saat Latihan teknik passing- olah bola shooting Bola Bergerak . Pengambilan data dari skala penilain ini pada saat uji coba produk kelompok kecil dan uji coba produk kelompok besar.
4. Catatan lapangan Catatan lapangan dalam penelitian ini merupakan hasil dari observasi yang dilakukan sebagai pengamatan keterlaksanaan penelitian. Catatan lapangan menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2007: 209) adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian. Catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan pada saat uji coba terbatas uji coba lebih luas serta uji efektivitas produk untuk memantau obyektifitas dari pelaksanaan uji coba produk dan meantau keterlaksanaan latihan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
92 pada saat eksperimen produk. Catatan lapangan ini berisi tentang gambaran pelaksanaan uji coba dan hasil pengamatan pelaksanaan program latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak pada saat tahap perlakuan, sehingga seluruh kegiatan tersebut bisa terekam dengan baik.
5. Tes Keterampilan passing,Tes Keterampilan Shooting Bola Bergerak Dalam penelitian ini juga digunakan metode tes. Menurut Johnson dan lah suatu bentuk dari suatu pertanyaan dan atau pengukuran,
yang digunakan
untuk memperkirakan ingatan dari
sutau
pengetahuan dan kemampuan, atau untuk mengukur kemampuan gerak di dalam
adalah instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang
dengan mengunakan pengembangan Tes satu keterampilan olahraga. Dalam penelitian ini tes yang digunakan adalah untuk mengetahui pencapain dari eksperimen produk pengembangan. Secara khusus tes yang
tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian prestasi seseorang setelah
penguasaan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak sepak bola sehingga instrument ini masuk kategori achievement test. Sugiyanto (1993:66),
kriteria: instrumen pengukuran harus valid, reliabel, mudah diadministrasikan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
93 Namun lebih jelas akan dijelaskan mengenai tes yang digunakan sebagai berikut: a. Tes Keterampilan Dengan Skala Penilaian (Rating Scales) Selanjutnya dalam pelaksanaan eksperimen dari produk yang dihasilkan yaitu berupa model latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak dalam sepak bola maka digunakan teknik analisis data dengan metode skala rating (rating scales). Dalam penelitian ini konsentrasi penelitian yang dilakukan adalah penguasaan teknik cabang olahraga yang dalam hal ini adalah sepak bola. Dalam mengukur tingkat penguasaan teknik beberapa jenis teknik dasar cabang olahraga tidak memiliki instrument pengukuran secara pasti. Oleh karena itu pengamatan terhadap penguasaan teknik dasar tersebut akan didasarkan pada proses pelaksanaannya dan tidak melihat hasil akhir dari teknik tersebut. Untuk kesesuaian instrument dengan penelitian yang dilakukan maka pemilihan skala penilaian adalah yang paling mendekati dari segi hasil. Menurut
cukup valid untuk mengukur berbagai macam jenis bentuk tujuan dalam pendidikan jasmani, khususnya pada saat sasaran hasil tersebut mengutamakan
suatu penelitian yang menitik beratkan pada proses pelaksanaannya dapat menggunakan skala penilaian sebagai instrument pengukurannya. Dalam pendidikan jasmani dan olahraga, penelitian yang dilakukan dapat mengamati proses dari pelaksaanaan aktifitas gerak. Karena subyek utama penelitian dalam dunia olahraga adalah gerak dari manusia. Penelitian ini akan menelti tentang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
94 penguasaan teknik dasar dalam sepak bola yang dalam hal ini adalah teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak. Penguasaan keterampilan passing- olah bola -shooting Bola Bergerak dalam sepak bola akan memerlukan penilaian proses. Hal ini disebabkan karena indikator keberhasilan penguasaan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak tersebut kurang relevan apabila menitikberatkan pada hasil akhir. Banyaknya bias yang muncul ketika didasarkan pada hasil akhir yaitu bola berhasil terbendung dan masuk atau hanya terbendung saja yang mengakibatkan kurangnya relevansi terhadap keberhasilan penguasaan keterampilan. Oleh karena itu penilaian terhadap proses pelaksanaan dari gerakan teknik passing- olah bola shooting Bola Bergerak tersebut akan dirasa cukup mewakili untuk hasil dari penelitian. Untuk pemilihan jenis skala penilaian yang digunakan, disesuaikan dengan metode pengambilan data serta tujuan yang diinginkan. Dalam penelitian ini bentuk skala penilaian yang digunakan adalah absolute rating scales (skala penilaian absolute). Pemilihan bentuk ini didasarkan pada kriteria jenis skala penilaian yang sesuai dengan mekanisme pelaksanaan penelitian serta subyek
absolut memiliki keuntungan dimana satu grup dari siswa atau subyek dapat diperbandingkan dengan grup subyek yang lain karena subyek tersebut sudah
membandingkan dua kelompok dapat menggunakan bentuk skala penilaian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
95 absolut dengan antisipasi bahwa dua kelompok tersebut memilki standar awal yang sama. Beberapa aspek yang diberikan tes tersebut merupakan tinjauan terhadap teknik passing- olah bola -shooting dalam sepak bola baik secara biomekanik maupun anatomis. Pemilihan aspek yang diberikan tes merupakan aspek yang dominan dalam pelaksanaan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak sepak bola. Pemilihan butir tes tersebut merupakan pendukung dari keterampilan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak sepak bola sehingga relevan dengan hasil yang diharapkan. G. Jenis Data
merupakan segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluaan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian pengembangan ini terdiri dari dua jenis, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Masing-masing adalah sebagai berikut: 1. Data Kualitatif Dalam penelitian ini data kualitatif berasal dari: a. Hasil observasi dari peneliti. b. Hasil wawancara dari pelatih sepak bola pada studi pendahuluan. c. Masukan dari ahli sepak bola. d. Catatan lapangan pada saat eksperimen produk.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
96 2. Data kuantitatif Dalam penelitian ini data kuantitatif yang diperoleh adalah: a. Data dari questioner evaluasi ahli adalah termasuk data ordinal. b. Data dari questioner atlit pada saat uji kelompok kecil dan uji kelompok besar termasuk data ordinal. c. Data dari hasil penilaian rating scale pada saat uji kelompok kecil dan uji kelompok besar termasuk data ordinal. d. Data dari hasil penilaian rating scale pre test dan post test termasuk data ordinal 3. Mekanisme pengambilan data Pengambilan data dilakukan beberapa tahap yang dimulai dari studi pendahuluan hingga akhir pelaksanaan uji efektivitas dari produk yang dihasilkan. Adapun mekanisme pengambilan datanya adalah sebagai berikut a. Pengumpulan data studi pendahuluan sebagai langkah awal dalam penentuan masalah penelitian yang melibatakan pelatih, pemain dan peneliti sebagai sumber data. b. Pengambilan data untuk proses pembuatan produk yang melibatkan para ahli untuk pengambilan informasi berupa saran dan masukan untuk kelayakan produk c. Pengambilan data pelaksanaan uji coba terbatas yang melibatkan pemain dan peneliti sebagai sumber data untuk menguji kelayakan produk berdasarkan tanggapan
pemain
yang melaksanakan kegiatan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
97 interpretasi dari peneliti sebagai pengamat pelaksanaan kegiatan untuk kemudian di evaluasi. d. Pengambilan data pelaksanaan uji coba luas yang melibatkan pemain dan peneliti sebagai sumber data sebagai tindak lanjut dari hasil uji coba terbatas untuk mengetahui kelayakan produk sebelum di uji efektivitas dari produk akhir yang dihasilkan e. Pengambilan data tahap akhir yaitu uji efektivitas dari produk akhir yang melibatakan pemain dari kelompok uji coba dan kelompok pembanding dan peneliti serta pelatih sebagai sumber data. Pelaksanaan eksperimen adalah dengan membandingan kemampuan penguasaan keterampilan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak sepak bola atlet kelompok sampel dan kelompok kontrol.
H. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini ada dua teknik pengumpulan data, hal ini dilihat dari jenis data yang dikumpulkan, berikut masing-masing pendekatan pengolahan data dalam penelitian ini: 1. Pendekatan kualitatif a. Analisis data Analisis data kualitatif menurut Bodgan dan Biklen (dalam Moleong, 2005: 248) merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, sehingga pada akhirnya akan menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
98 yang dianalisis secara kualitatif berasal dari data yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu wawancara dan catatan lapangan. Menurut Moleong (2005:247) proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Tahap analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini sebagaimana yang dilakukan yaitu: (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan. Data yang diperoleh melalui perangkat pengumpulan data akan dianalisis dan selanjutnya direduksi secara sistematis berdasarkan kelompok data, data tereduksi ini akan disajikan secara terorganisir untuk dilakukan penarikan kesimpulan. 1) Tahap reduksi data Adalah proses penyederhanaan yang dilakukan melalui seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian data mentah menjadi informasi yang bermakna. Data yang diperoleh dari hasil observasi, lembar penilaian, dan catatan lapangan dimungkinkan masih belum dapat memberikan informais yang jelas. Oleh karena itu, perlu dilakukan reduksi data. Reduksi data dilakukan dengan cara pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi kasar yang diperoleh dari wawancara, observasi, lembar penilaian, dan catatan lapangan. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang jelas dari data tersebut, sehingga peneliti dapat membuat kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
99 2) Tahap penyajian data Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat atau paparan naratif. (Sugiyono, 2005:95). Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam memahami apa yang terjadi atau penarikan kesimpulan sementara yang berupa temuan penelitian yaitu berupa pencapaian indikator-indikator yang berkaitan dengan apa yang telah diberikan. 3) Tahap penarikan kesimpulan Adalah proses pengambilan inti sari dari sajian data yang telah terorganisir dari hasil paparan data dalam bentuk pernyataan kalimat yang singkat dan padat tetapi mengandung pengertian luas. Temuan penelitian dilakukan pengecekan
keabsahan
temuan,
sehingga
diperoleh
hasil
penelitian.
Selanjutnya hasil penelitian direfleksi atau diberi makna untuk mendapatkan kesimpulan akhir. Hasil refleksi ini digunakan untuk menyusun rencana tindakan selanjutnya. b. Pemeriksaan keabsahan data Untuk menjaga keabsahan dari data yang telah diambil di lapangan maka dilakukan pemeriksaan keabsahan dari data yang diumpulkan. Dalam penelitian ini pemerikasaan keabsahan data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode: 1) Pengecekan sejawat Teknik ini dilakukan dengan cara memaparkan hasil sementara atau hasil akhir dengan rekan-rekan sejawat. Menurut Moleong (2007:333), diskusi ini sebaiknya dilakukan dengan teman sejawat yang memiliki pengetahuan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
100 pengalaman dalam bidang yang dipersoalkan, terutama tentang isi dan metodologinya. Teknik pereriksaan sejawat ini menurut moleong (2007:333) mengandung beberapa maksud: a) Untuk membuat agar peneliti tetap mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran. b) Memberikan suatu kesempatan awal yang baik untuk mulai menjajaki dan menguji hipotesis kerja yang muncul dari pemikiran peneliti. Tenik pemeriksaan keabsahan data ini jika dilakukan maka hasilnya adalah: a) Menyediakan pandangan kritis. b) Mengetes temuan kerja. c) Membantu mengembangkan langkah selanjutnya. d) Melayani sebagai pembanding. (Moleong, 2007:333) 2) Triangulasi (Bogdan dan Taylor, 1993:189, Zuber, 1996:81) menyimpulkan, untuk melakukan pemerikasaan terhadap data dari berbagai sumber akan lebih tepat dengan menggunakan metode triangulasi. Triangulasi teori
Pemeriksaan Keabsahan data
Teori latihan Teknik Dasar Passing- Olah Bola- Shooting Bola bergerak
Triangulasi metode
1. Wawancara 2. Catatan lapangan 3. Kuisioner
Uji Ahli
1. Ahli Akademisi 2. Ahli Praktisi
Gambar 3.2 Bagan pemeriksaan keabsahan data
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
101 Dalam hal ini triangulasi dilakukan dengan mengumpulkan data yang sejenis dengan menggunakan berbagai sumber data yang berbeda. Pada penelitian ini sumber data yang dimaksud adalah para ahli yang memberikan masukan dan evaluasi terhadap produk yang disusun oleh peneliti. Pemeriksaan keabsahan melalui teknik triangulasi ini dilakukan dengan melakukan diskusi antara peneliti, pelatih serta pemain. Hal ini diharapkan akan mendapatkan adanya keabsahan data dari sumber yang berbeda. Kebenaran dari data telah diuji dari berbagai sumber data yang berbeda. Mekanisme pemerikasaan ini merupakan triangulasi metode dan teori karena menggunakan lebih dari satu instrument pengumpul data. Dalam penelitian ini pengambilan data tidak hanya menggunakan satu instrument sebagai pengumpul data tetapi menggunakan dua instrument yaitu kuisioner dan wawancara tak terstruktur. Triangulasi metode dilakukan dengan cara mencocokan hasil pengambilan data dengan menggunakan kuisioner baik dari pemain maupun ahli dengan hasil wawancara. Triangulasi teori dilakukan dengan cara mencocokan kesesuaian produk dengan teori yang telah ada sebelumnya yaitu teori mengenai latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak untuk sepak bola. 3) Perpanjangan keikutsertaan Dalam penelitian ini peneliti sebagai instrument itu sendiri, keikut sertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data. Perpanjangan keikutsertaan ini menurut moleong (2007:327) akan membatasi: a) Gangguan dari dampak peneliti pada konteks.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
102 b) Membatasi kekeliruan (biases) peneliti. c) Mengkonpensasi pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau pengaruh sesaat. 2. Pendekatan kuantitatif Pengolahan data dengan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini melihat dari jenis data yang dikumpulkan pada saat penelitian, mulai dari questioner ahli sepak bola, questioner atlet, dan data pre tes - post test pada saat uji eksperimen produk. a. Pengujian data 1) Uji Normalitas distribusi frekuensi Uji normalitas distribusi frekuensi dalam penelitian ini menggunakan metode Lilliefors (Sudjana, 2005:466). Adapun prosedur pengujian normalitas adalah sebagai berikut: 1) Pengamatan x 1 , x2 , . . . , xn dijadikan bilangan baku z1 , z2 , . . . , zn dengan menggunakan rumus: zi Keterangan : xi
=
Nilai tiap kasus
=
Rata-rata
s
=
Simpangan baku
x
x = i s x
2) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F ( zi ) = P ( z
zi )
3) Selanjutnya dihitung proporsi z1 , z2 , . . . , zn yang lebih kecil atau sama dengan zi . Jika proporsi dinyatakan oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
103 S (zi ) =
banyaknya z 1 , z2 , . . . , z n , yang n
zi
4) Hitung selisih F ( zi ) - S ( zi ) kemudian ditentukan harga mutlaknya
5) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut sebagai Lhitung. Demi keakuratan dalam perhitungan, perhitungan uji Normalitas data dalam penelitian pengembangan ini digunakan program spss 20.0 2) Uji Homogenitas variansi populasi Uji homogenitas variansi populasi dilakukan dengan uji F. Pengujian homogenitas lebih sesuai menggunakan uji F dikarenakan hanya aa dua kelompok sampel yang diuji homogenitas. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: 1) Menghitung varians gabungan dari tiap kelompok sampel 2
Sx
n.
X2
(
X )2
n.( n 1)
2) Varians dari setiap kelompok sampel dengan dk= n-1 3) Menghitung nilai F
F
Sbesar Skecil
4) Membuat kesimpulan
(dk) pembilang n-1, dan derajat kebebasan (dk) penyebut n-1, dan Apabila F hitung Lebih kecil dari pada F tabel, maka data pada kelompok X dan Y Homogen.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
104 Demi keakuratan dalam perhitungan, perhitungan uji Homogenitas data dalam penelitian pengembangan ini digunakan program spss 20.0 a. Analisis data 1) Analisis data questionair ahli sepak bola dan questionair atlit. Teknik analisis data yang digunakan dalam pengembangan model Latihan teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak
adalah teknik
analisis deskriptif persentase. Analisa data sesuai dengan pendekatan ini dimaksudkan bahwa, setiap analisa disesuaikan dengan dengan pendekatan yang digunakan, hanya sampai mengetahui persentase (%) (Sudjana, 1990:45) Rumus untuk mengolah data kuantitatif subyek uji coba.
P
X x100 % Xi
Keterangan: P x xi 100%
= Persentase hasil subyek uji coba = Jumlah jawaban skor oleh subyek uji coba = Jumlah jawaban maksimal dalam aspek penilaian oleh subyek uji coba = Konstanta
Untuk menentukan kesimpulan yang telah tercapai maka ditetapkan kriteria seperti pada tabel berikut: Tabel 3.3 Persentase Hasil Evaluasi Subyek Uji Coba Persentase Keterangan 80% - 100 % Valid/digunakan 60% - 79% Cukup valid/digunakan 50% - 59 % Kurang valid/diganti <50% Tidak valid/diganti (Sumber: Maksum 2009:57)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
105 2) T-Score Dalam mementukan ranking hasil tes teknik passing- olah bola -shooting Bola Bergerak pada subyek penelitian uji efektifitas, maka diperlukan perhitungan T-Score untuk menyeragamkan nilai data. Menurut Mulyono (2008:97) tahap dalam mencari t-score adalah sebgai berikut: a. Mencari angka tertinggi (AT) b. Mencari angka terendah (AR) c. Mencari rentangan/Range R=AT-AR d. Mencari kelas interval e. Menentukan interval i=R/Ki f. Mencari angka
g. Membuat tabel kerja mencari T-score 3) Analisis data uji eksperimen produk. Proses penghitungan hasil eksperimen menggunakan uji t independent sample t-test dan t-test sampel berpasangan/Paired Sampel T-Test
a. Sampel T-Test Proses penghitungan hasil eksperimen menggunakan uji t independent sample t-test dengan menggunakan rumus;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
106
D
t D
(
2
N (N
D) 2 N 1)
Kriteria prodak dinyatakan signifikan pengaruhnya dinyatakan jika t1 -
1
-
t1
istribusi t dengan dk = (n1 + n2
peluang (1 -
2) dan
-harga lainnya ditolak.
Demi keakuratan data maka dalam penghitungan independent sample t-test penelitian ini digunakan program SPSS 20.0 dalam perhitungannya.
b. Paired Sampel T-Test Paired Sampel T-Test, adalah jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah treatment. Syarat jenis uji ini adalah: (a) data berdistribusi normal; (b) kedua kelompok data adalah dependen (saling berhubungan/berpasangan); dan (c) jenis data yang digunakan adalah numeric dan kategorik (dua kelompok). Rumus t-test yang digunakan untuk sampel berpasangan (paired) adalah: =
x 2
+
2
x 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
107 Keterangan:
x = mean sampel 1 x = mean sampel 2 S = simpangan baku sampel 1 S = simpangan baku sampel 1 S = Varians sampel 1 S = Varians sampel 1 R = korelasi antar dua sampel Demi keakuratan data maka dalam penghitungan Paired Sampel T-Test penelitian ini digunakan program SPSS 20.0 dalam perhitungannya. c. ANOVA ANOVA merupakan lanjutan dari uji-t independen dimana kita memiliki dua kelompok percobaan atau lebih. ANOVA biasa digunakan untuk membandingkan mean dari dua kelompok sampel independen (bebas). Uji ANOVA ini juga biasa disebut sebagai One Way Analysis of Variance. Rumusnya : = Keterangan: = jumlah kuadrat (some of square) = derajat bebas (degree of freedom) Menghitung nilai Anova atau F ( ) dengan rumus : =
=
=
=
Varian dalam group dapat juga disebut Varian Kesalahan (Varian Galat). Dapat dirumuskan : untuk untuk
commit to user
=
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
108 Keterangan: = sebagai faktor koreksi N
= Jumlah keseluruhan sampel (jumlah kasus dalam penelitian).
A
= Jumlah keseluruhan group sampel.
Demi keakuratan data maka dalam penghitungan uji F/Anova penelitian ini digunakan program SPSS 20.0 dalam perhitungannya
commit to user