BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 17 Surakarta yang terletak di Jalan Jenderal Achmad Yani, Sumber, Surakarta. Alasan dan pertimbangan pemilihan tempat penelitian di SMP Negeri 17 Surakarta adalah sebagai berikut : a. Akreditasi sekolah B b. Peserta didik kelas VIII memiliki tingkat pelanggaran terhadap tata tertib sekolah sebesar 46 %. c. Kedisiplinan peserta didik terhadap tata tertib sekolah rendah, karena banyak pelanggaran terhadap kedisiplinan yang dilakukan antara lain terlambat masuk kelas, gaduh di dalam kelas, dan membolos.
2.
Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 yaitu bulan Februari 2015 sampai Januari 2016. Jadwal pelaksanaan penelitian dijabarkan pada tabel berikut : Jenis Kegiatan
Bulan Feb
Mar
Apr
Mei
Judul Penyusun Proposal Penyusunan Instrumen Pengurusan Perijinan Uji Coba Instrumen Pelaksanaan Pretest Pelaksanaan Eksperimen dan Post test Analisis Data dan laporan Pelaksanaan Ujian
Gambar 3.1 Jadwal Penelitian 34
Jun
Jul
Agt
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
35
B. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen memiliki ciri utama yaitu adanya perlakuan (treatment) yang diberikan kepada subjek penelitian. Treatment secara sengaja diberikan dengan tujuan untuk melihat dampak atau perubahan yang terjadi pada variabel terikat. Penelitian eksperimen terbagi menjadi tiga jenis, yaitu pre-eksperimen, true eksperimen dan quasi eksperimen. Penelitian ini dilakukan menggunakan jenis quasi-eksperimen dengan two-group pretest-posttest-design, terdapat kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dalam penelitian. Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Kelompok
Pre-test
Treatment
Post-test
Eksperimen
Q1
X
Q2
Kontrol
Q1
Q2
Keterangan tabel diatas : Q1
: Pretest
X
: Treatment dengan teknik self monitoring
Q2
: Posttest
Rancangan penelitian diatas dijelaskan sebagai berikut : Q1
: Kegiatan pretest yang dilakukan adalah pemberian angket kepada
peserta didik kelas VIII untuk menentukan subjek penelitian. X
: Treatment adalah perlakuan yang diberikan kepada kelompok
eksperimen berupa teknik self monitoring. Q2
: Pemberian posttest kepada kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen setelah selesai diberikan treatment pada kelompok eksperimen. Posttest berupa angket yang sama dengan angket pretest.
36
Prosedur yang dilakukan dalam rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Melaksanakan pretest kepada peserta didik kelas VIII dari enam kelas yang dipilih secara acak dengan memberikan angket kedisiplinan tata tertib sekolah. b. Menganisis hasil pretest untuk menentukan subjek penelitian yaitu peserta didik yang memiliki disiplin tata tertib sekolah rendah. c. Mengelompokkan peserta didik yang memiliki disiplin tata tertib yang dibawah rata-rata ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. d. Melaksanakan penelitian dengan memberikan treatment berupa teknik self monitoring kepada kelompok eksperimen. e. Melaksanakan posttest dengan angket yang sama seperti saat pretest kepada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen untuk mengetahui kedisiplinan peserta didik terhadap tata tertib setelah diberikan treatment. f. Menganalisis hasil posttest untuk mengetahui perbedaan antara kelompok eksperimen (yang diberikan treatment) dengan kelompok kontrol (yang tidak diberikan treatment). C. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik self monitoring dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah disiplin tata tertib di sekolah. Penjelasan dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut : 1.
Definisi Konseptual Variabel Penelitian a. Variabel bebas Menurut pendapat beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa teknik self monitoring adalah teknik untuk memantau dan mencatat perilaku diri sendiri dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemandirian dan tanggungjawab individu dalam berperilaku sehingga meningkatkan kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah.
37
b. Variabel Terikat Menurut pendapat beberapa ahli, pengertian disiplin tata tertib di sekolah adalah perilaku yang sesuai dengan peraturan dan norma yang ditetapkan oleh pihak sekolah untuk membentuk rasa tanggungjawab dalam berperilaku dilingkungan sekolah. 2.
Definisi Operasional Variabel Penelitian a. Variabel Bebas Teknik self
monitoring adalah teknik
memantau diri
untuk
meningkatkan kesadaran, kemndirian dan tanggungjawab peserta didik dalam berperilaku disiplin agar sesuai dengan tata tertib dan aturan yang berlaku di lingkungan sekolah. b. Variabel Terikat Pengertian kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah adalah ketaatan peserta didik terhadap tata tertib sekolah yang dijabarkan dalam sikap mental, pemahaman yang baik, sikap dalam berkelakuan secara wajar dan management waktu yang baik. D. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII SMP Negeri 17 yang mendapat skor rendah pada pre-test serta observasi kepada guru BK dan beberapa guru mata pelajaran berkaitan dengan kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah yang rendah. Subjek penelitian dibatasi sebanyak 34 peserta didik untuk selanjutnya dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data tentang kedisiplinan peserta didik terhadap tata tertib dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut : 1. Angket Angket yang digunakan berisi pernyataan-pernyataan yang berkaitan dengan disiplin tata tertib sekolah. Angket digunakan untuk
38
mengetahui kedisiplinan peserta didik terhadap tata tertib sekolah dan perubahan perilaku peserta didik setelah dilakukan treatmen yaitu teknik self monitoring. Penelitian ini menggunakan skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Variabel yang akan diukur pada Skala Likert dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun instrumen yang berupa pernyataan. Penerapan skala Likert pada angket dibagi menjadi empat skala jawaban yaitu selalu, sering, kadang-kadang, dan jarang. Bentuk Skala Likert yang dipilih adalah bentuk cheklist dengan cara memberi tanda silang (x) atau tanda (v) pada kolom yang disediakan. Indikator yang dijabarkan dalam bentuk item pada angket dibedakan menjadi item favorable (item positif) dan unfavorable (item negatif). Pemberian skor pada item favorable (positif) dan item unfavorable (negatif) dijabarkan seperti pada tabel 3.2 : Tabel 3.2 Skor Skala Likert Favorable Skala Jawaban Selalu Sering Kadang-kadang Jarang
Skor 4 3 2 1
Unfavorable Skala Jawaban Skor Selalu 1 Sering 2 Kadang-kadang 3 Jarang 4
Item yang terdapat pada angket merupakan penjabaran dari aspek mengenai disiplin tata tertib, kemudian dijabarkan menjadi indikator dan terakhir dijabarkan kembali untuk dijadikan item-item. Penjabaran angket disiplin tata tertib sekolah dijelaskan pada tabel berikut 3.3: Tabel 3.3. Kisi-Kisi Disiplin Tata Tertib Variabel Disiplin Tata Tertib adalah perilaku
Aspek Sikap Mental
Indikator Patuh terhadap tata tertib sekolah
Favorable Unfavorable Nomor item 1, 9 16, 19
39
yang sesuai dengan aturan yang ditetapkan untuk membentuk perilaku taat dan bertanggung -jawab secara konsisten, serta terdapat konsekuensi dalam pelanggaran yang dilakukan.
Pemahaman terhadap peraturan
Sikap dalam berkelakuan
Ketepatan waktu
Bertanggungjawab dalam berperilaku Sadar akan pentingnya mentaati peraturan sekolah Mengenali tujuan tata tertib sekolah Berusaha tidak melanggar tata tertib sekolah Menyesuaikan diri dengan tata tertib sekolah Menghargai waktu di sekolah Management waktu yang baik
14, 22
27, 32
25, 3
5, 24
10, 18
31, 29
6, 17
8, 23
12, 20
2, 13
7, 21
26, 15
28, 4
30, 11
2. Observasi Observasi bertujuan untuk memperoleh data peserta didik berkaitan dengan disiplin tata tertib di sekolah. Observasi dilakukan melalui: a. Observer Observasi yang dilakukan oleh observer adalah diluar kelas dengan tujuan agar peserta didik tidak merasa diawasi dan proses pembelajaran tidak terganggu, serta untuk menghindari
manipulasi
perilaku
dari
peserta
didik.
Pengamatan terhadap perilaku peserta didik berdasarkan pada lembar observasi. Waktu observasi dimulai dari jam pelajaran pertama hingga jam pelajaran terakhir pada kelas yang berbeda dan matapelajaran yang berbeda-beda. Perpindahan setiap kelas yang akan diobservasi disesuaikan dengan perpindahan jam pelajaran dan jadwal pelajaran. b. Guru Mata Pelajaran Observasi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran adalah dengan mengamati perilaku peserta didik didalam kelas saat proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dengan bantuan
40
guru mata pelajaran juga dilakukan untuk memperoleh data kedisiplinan peserta didik berkaitan dengan tugas dan ulangan yang tidak dapat diobservasi secara langsung. c. Handycam Pengamatan yang dilakukan dilengkapi dengan bantuan alat rekam visual yaitu handycam. Handycam digunakan dengan tujuan agar perilaku peserta didik didalam kelas dapat terus terpantau. Hasil rekaman handycam diharapkan dapat melengkapi data yang diperoleh. 3. Wawancara Wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan data peserta didik yang berkaitan dengan kedisiplinan tata tertib sekolah. Wawancara dilakukan kepada beberapa guru perwakilan kelas VIII pada tanggal 18 Maret 2015 kepada guru BK yaitu Andjar Miharsih, S.Pd, M.Pd dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu Alfiah Hindarti, S.Pd pada tanggal 30 Maret 2015. Hasil yang diperoleh dari wawancara beberapa perwakilan guru kelas VIII, bahwa masih banyak peserta didik yang melakukan pelanggaran disiplin tata tertib di sekolah dan saat proses pembelajaran. 4. Dokumentasi Teknik lain dalam pengumpulan data dilakukan dengan merekapitulasi catatan pelanggaran atau kasus peserta didik yang tercatat dalam buku kasus milik guru BK SMP Negeri 17 Surakarta. Buku kasus tersebut berisi tanggal pelanggaran yang dilakukan peserta didik, nama dan kelas peserta didik yang melanggar, masalah yang telah dilanggar, dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh guru BK berkaitan dengan kasus atau permasalahan yang dilakukan peserta didik, serta keterangan yang berisi kelanjutan dari pemecahan masalah yang dilakukan. Data yang diperoleh berupa data numerik dalam bentuk
41
persentase yang menunjukkan besar pelanggaran yang dilakukan peserta didik SMP Negeri 17 Surakarta selama satu tahun terakhir. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati yang disebut dengan variabel penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen pengumpulan data yang meliputi: 1. Angket penelitian yang digunakan untuk memperoleh data tentang disiplin tata tertib sekolah bagi peserta didik. Angket penelitian digunakan saat pretest dan posttest. 2. Lembar observasi penelitian yang digunakan untuk memperoleh data perubahan perilaku disiplin tata tertib peserta didik dalam proses pemberian treatment. 3. Lembar evaluasi penelitian yang digunakan untuk mengamati perubahan peningkatan perilaku disiplin tata tertib sekolah bagi peserta didik yang diteliti. 4. Hasil wawancara yang dilakukan oleh beberapa guru perwakilan kelas VIII. Angket sebagai instrumen penelitian akan diuji coba untuk mengetahui kelayakannya dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Hasil yang menunjukkan instrumen penelitian valid dan reliabel, maka angket tersebut layak digunakan. a. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keakuratan suatu instrumen. Instrumen yang valid ditunjukkan dengan hasil validitas yang tinggi, sedangkan instrumen yang tidak valid menunjukkan validitas yang rendah. Uji validitas instrumen dilakukan pada kelas non eksperimen Penentuan subjek uji coba yang dipilih karena memiliki karakteristik
42
yang sama dengan kelas yang akan dilakukan penelitian, sehingga diharapkan hasil uji coba instrumen dapat dipercaya. b. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui kekonsistenan hasil pengukuran yang dilakukan sebanyak dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama. Uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha Croncach. Nilai koefisien reliabilitas atau Alpha Croncach yang baik adalah 0,7 (cukup baik) dan diatas 0,8 (baik), sehingga dapat dirumuskan koefisien yang memiliki nilai ≤ 0,7 memiliki reliabilitas yang tinggi, sedangkan nilai koefisien ≥0,7 memiliki reliabilitas rendah. G. Teknik Analisis Data Penelitian menggunakan analisis non parametrik dengan hipotesis berbentuk komparatif dua sampel. Data yang diperoleh berbentuk skala ordinal dan dianggap berdistribusi tidak normal, sehingga data yang dihitung adalah data pretest dan posttest. Analisis non parametrik yang digunakan adalah Wilcoxon Match Pair Test dan Mann Whitney U – Test menggunakan SPSS 20. Teknik analisis non paramterik utama yang digunakan adalah Mann Whitney U – Test. Mann Whitney U – Test merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif (uji beda) bila datanya berskala ordinal (ranking) dan memiliki dua sampel. Uji statistik Mann Whitney U – Test juga digunakan untuk menghitung perbandingan dua sampel independen sehingga analisis ini digunakan untuk menghitung perbandingan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berkaitan dengan keefektifan treatment yang diberikan. Wilcoxon Match Pair Test merupakan alat uji statisktik pendukung yang digunakan untuk mengetahui perbedaan subjek penelitian sebelum dan setelah diberikan treatment.