BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Tahap pengembangan dan tahap validasi produk awal dilakukan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Uji coba terbatas dan uji coba lapangan dilakukan di SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali.
2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari tahap persiapan sampai selesainya tahap pelaksanaan yaitu pada bulan Februari 2015 sampai Oktober 2015. Waktu penelitian disajikan pada Tabel 3.1.
Tabel. 3.1 Waktu Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tahapan Pelaksanaan Pengajuan Judul Penyusunan Proposal Seminar Proposal Penyusunan Instrumen Validasi Instrumen Izin Penelitian Pengambilan Data Pengolahan Data Penyusunan Laporan Ujian Komprehansif
Feb √ √
Mar √
Waktu Pelaksanaan 2015 Apr Mei Jun Jul Agt √
Sep
Okt
√
√
√ √
√
√
√ √ √ √
√ √
√
√
√
√
√
B. Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian pengembangan R&D (Research and Development) merujuk pada model Borg & Gall (1983) yang sudah termodifikasi, meliputi sepuluh tahap yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi; 2) perencanaan; 3) desain produk awal; 4) uji coba
51
52
permulaan; 5) revisi terhadap produk utamal; 6) uji coba lapangan terbatas; 7) revisi produk opersional; 8) uji lapangan operasional; 9) revisi produk akhir; 10) penyebaran dan implementasi.
C. Prosedur Pengembangan Penelitian pengembangan merujuk pada model Borg and Gall (1983) yang sudah termodifikasi, akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Tahap penelitian dan pengumpulan data merupakan tahap awal dalam prosedur pengembangan yang mencakup semua kegiatan pengambilan data untuk analisis kebutuhan. Penelitian dan pengumpulan informasi terdiri dari dua kegiatan utama yaitu studi literatur (studi pustaka dan hasil penelitian terdahulu) dan studi lapangan. Studi literatur mencakup kegiatan mengkaji literatur, khususnya teori-teori dan konsep-konsep yang relevan berkaitan dengan pengembangan model SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping.. Studi lapangan dilakukan melalui observasi di SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini antara lain: 1) Analisis Kurikulum; 2) Analisis pemenuhan 8 SNP di SMA Negeri1 Nogosari Boyolali; 3) Analisis nilai UN Tahun Pelajaran 2013/2014 untuk menentukan materi yang digunakan dalam penelitian pengembangan; 4) Analisis pengamatan proses pembelajaran terhadap guru dan siswa di SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali; 5) Analisis perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, dan LKS terhadap potensi pemberdayaan literasi lingkungan; 6) Analsiis literasi lingkungan siswa di SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali; dan 7) Analisis bahan ajar terhadap potensi pemberdayaan literasi lingkungan.
2. Perencanaan Pada tahap perencanaan dilakukan persiapan yang berkaitan dengan model pembelajaran yang akan dikembangkan. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini meliputi identifikasi aspek yang terdapat dalam Kompetensi
Inti
(KI)
dan
Kompetensi
Dasar
(KD),
selanjutnya
mendefinisikan bidang/ruang lingkup materi yang akan disampaikan yang
53
dirujuk dari kurikulum, silabus, dan RPP materi pencemaran, dan menyusun desain produk model pembelajaran biologi.
3. Desain Produk Awal Pada tahap ini dilakukan pengembangan bentuk produk awal (delevop preliminary from of product) atau draft 1. Pengembangan draft 1 meliputi penyusunan instrumen perangkat pembelajaran berupa RPP, LKS. Selain itu dilakukan
penyusunan
prototipe
model
pembelajaran
yang
akan
dikembangkan meliputi landasan teori, sintaks model, sistem sosial, prinsip reaksi, sistem pendukung, dampak instruksional dan dampak pengiring.
4. Tahap Validasi Produk Awal Model pembelajaran SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping yang dihasilkan akan diuji validitasnya melalui tahap validasi produk awal. Penilaian dilakukan oleh dua validator ahli yaitu validator ahli materi yaitu Bapak Alanindra Saputra, M.Sc., yang merupakan dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Biologi Universitas Sebelas Maret Surakarta yang berkualifikasi S2 dan validator ahli pembelajaran biologi yaitu Bapak Prof. Dr. Maridi M.Pd., yang merupakan Dosen Program Studi Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret yang berkualifikasi S3. Serta dua orang praktisi yaitu Bapak Khoiril Nur Aslam, S.Pd., dan Ibu Siti Prihatin, M.Pd. Praktisi yang akan menjadi validator berkualifikasi S2 dan merupakan guru biologi di SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali. Validator ahli dan praktisi pendidikan akan menilai kelayakan model pembelajaran yang akan dikembangkan beserta instrumen pembelajaran yang meliputi RPP, LKS, soal tes hasil belajar kognitif, lembar observasi psikomotor dan lembar observasi afektif. Hasil penilaian dan masukan yang diberikan oleh ahli dan praktisi direvisi sehingga menghasilkan draft 1.
5. Revisi Produk Awal Revisi produk awal dilakukan setelah validasi ahli materi dan ahli pembelajaran terkait pengembangan model pembelajaran dan materi, sehingga
54
mendapatkan bahan pertimbangan untuk memperbaiki produk awal mengenai model pembelajaran yang dikembangkan.
6. Uji Coba Lapangan Terbatas Uji coba terbatas dimaksudkan untuk mengetahui cara untuk menggunakan dan mengetahui kekurangan-kekuranagn yang terdapat pada produk yang dikembangkan tersebut sebelum diujicobakan secara lebih luas dalam proses pembelajaran di kelas pada uji coba lapangan. Subyek yang digunakan adalah 10 orang siswa kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali. Sampel siswa yang digunakan merupakan siswa yang belum pernah diajarkan tentang materi pencemaran lingkungan. Data yang diuji coba secara terbatas ini meliputi pemberian angket, kuisioner dan wawancara mengenai tanggapan siswa terhadap model.
7. Revisi Produk Kedua Setelah uji coba terbatas selesai dilakukan, dilakukan revisi terhadap produk yang dikembangkan yaitu model dan perangkat pembelajaran sehingga diperoleh produk yang lebih baik untuk digunakan pada uji coba lapangan. Perolehan data pada uji terbatas merupakan bahan perbaikan untuk dilakukan revisi II. Revisi II tersebut berisi tentang masukan atau saran yang diberikan oleh siswa dalam uji coba terbatas. Data diperoleh dari pemberian angket, kuisioner dan wawancara mengenai respon dan tanggapan siswa terhadap model yang dikembangkan. Masukan atau saran dari siswa digunakan untuk memperbaiki model dan perangkat pembelajaran sebelum diuji skala yang lebih luas yaitu uji lapangan. Perbaikan yang dilakukan pada revisi II tersebut kemudian akan menghasilkan draft III.
8. Uji Lapangan Operasional Desain penelitain yang digunkan dalam uji coba lapangan ini adalah design one group pretest posttest design (Sugiyono, 2012). Data yang diperoleh dalam uji coba lapangan berupa data penilaian terhadap kelayakan model pembelajaran, efektivitas model pembelajaran, dan hasil nilai literasi
55
lingkungan siswa. Berbagai data dan masukan dalam uji coba lapanagn dijadikan sebagai bahan perbaikan untuk revisi III.
9. Revisi Produk Akhir Revisi produk tahap III dilakukan berdasarkan hasil uji coba lapangan operasional. Setelah revisi dan penyempurnaan dilakukan, maka akan diperoleh produk berupa model pembelajaran SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping yang disertai perangkat pembelajaran meliputi RPP dan LKS.
10. Penyebaran dan Implementasi Penyebaran dan implementasi produk merupakan tahap akhir dari uraian langkah penelitian dan pengembangan Borg & Gall (1983). Diseminasi dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi kepada sekolah yang bukan merupakan tempat uji coba lapangan. Sosialisasi dilakukan dengan tujuan untuk memperkenalkan produk kepada guru-guru biologi.
D. Uji Coba Produk Produk yang dikembangkan yaitu model pembelajaran SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping perlu dilakukan uji coba yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data, sehingga diketahui efektivitas dan keunggulan dari produk yang dihasilkan. 1. Desain Uji Coba Produk a. Uji Coba Terbatas Uji coba terbatas dimaksudkan untuk mengetahui cara untuk menggunakan dan mengetahui kekurangan-kekurangan yang terdapat pada produk yang dikembangkan tersebut sebelum diujicobakan secara lebih luas dalam proses pembelajaran di kelas pada saat uji coba lapangan. Angket kelayakan model beserta perangkat pembelajaran, kuisioner dan wawancara mengenai tanggapan siswa terhadap model merupakan data yang diperoleh dari hasil uji terbatas ini. Selanjutnya berdasarkan data dan masukan yang diperoleh dari uji terbatas kemudian dijadikan sebagai
56
bahan perbaikan untuk revisi II yang akan menghasilkan draft III. Pada uji coba lapanagn digunakan draft III tersebut.
b. Uji Coba Lapangan Uji coba lapangan ini bertujuan untuk: (1) mengetahui kelayakan model pembelajaran SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping; (2) mengetahui
efektivitas
model
pembelajaran
SETS
dilengkapi
Collaborative Mind Mapping terhadap literasi lingkungan; dan (3) megetahui peningkatan literasi lingkungan siswa. Desain penelitain yang digunakan dalam uji coba lapangan ini adalah design one group pretest posttest design (Sugiyono, 2012), dengan menggunakan satu kelas eksperimen (kelas model) yaitu kelas yang diterapkan model pembelajaran SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping. Pada masing-masing kelas dilakukan pemberian pretest dilanjutkan dengan posttest pada kelompok tersebut. Desain penelitian tersebut dapat disajikan pada Tabel 3. 2 Tabel. 3.2 Rancangan Penelitian “One Group Pretest Posttest Design” Kelompok
Pretest
Posttest
Eksperimen
O1
O2
Sumber: Sugiyono (2012). Keterangan: O1
: Tes awal yang diberikan kepada kelompok eksperimen
O2
: Tes akhir yang diberikan kepada kelompok eksperimen
Perolehan data dalam tahap uji coba lapangan adalah sebagai berikut: 1) data hasil nilai literasi lingkungan yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest; 2) data keterlaksanaan sintaks pembelajaran; 3) data angket kelayakan model; dan 4) data angket tanggapan siswa terhadap model. Data dan saran dalam uji coba lapangan dilakukan perbaikan untuk revisi III. Produk yang diperoleh setelah dilakukan revisi dan penyempurnaan adalah berupa model pembelajaran SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping pada materi Pencemaran Lingkungan.
57
2.
Subyek Penelitian a. Validasi Ahli Subyek uji coba dilakukan oleh dua orang ahli yaitu ahli materi pencemaran lingkungan dan ahli pembelajaran. Setelah itu validasi juga dilakukan oleh dua orang guru sebagai praktisi. Ahli yang menjadi validator berkualifikasi minimal S2 dibidangnya dan dilakukan oleh Dosen Program Studi Magister Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret Surakarta ataupun guru senior.
b. Uji Coba Skala Kecil Subyek yang digunakan dalam uji coba kelompok kecil adalah 10 orang siswa yang berasal dari kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali.
c. Uji Coba Lapangan Subyek yang digunakan dalam uji coba lapangan adalah kelas X MIA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIA 4 sebagai kelas kontrol. Populasi yang digunakan adalah semua siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Nogosari Boyolali. Sampel dalam uji coba lapangan dipilih secara cluster random sampling.
3. Jenis Data Perolehan data dari penelitian ini adalah sebagi berikut: a. Data analisis kebutuhan b. Data hasil validasi ahli dan praktisi pendidikan c. Data hasil uji coba terbatas d. Data hasil uji coba lapangan
4.
Instrumen Pengumpulan Data Aspek yang diukur, instrumen yang digunakan, data yang diperoleh dan respondennya disajikan pada Tabel 3.3.
58
Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Target Analisis kebutuhan.
Penilaian ahli terhadap model. Tingkat keterlaksanaan sintaks. Nilai literasi lingkungan.
Teknik Angket, Lembar Observsai, Waawancara. Lembar Observasi.
Instrumen Angket kuisioner
Subyek Guru dan Siswa
Waktu Sebelum Pengembangan.
Form Validasi.
Ahli dan Praktisi.
Sebelum uji coba produk.
Lembar Observasi.
Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintaks. Soal test
Siswa dan Guru.
Saat uji terbatas dan uji lapangan.
Siswa
Di akhir pembelajaran.
Test
E. Analisis Data Penelitian 1. Data Analsiis Kebutuhan Teknik deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data tentang analisis kebutuhan pada studi pendahuluan dan pengumpulan informasi. Angket dan wawancara
dideskripsikan untuk menganalisis kebutuhan
pengembangan.
2. Data Penilaian Ahli Data penilaian ahli dianalisis dengan teknik analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Ketetapan yang digunakan untuk hasil perhitungan persentase dalam pengambilan keputusan seperti disajikan pada Tabel 3.4
Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Ahli Nilai Konversi Angka 81-100 61-80 41-60 20-40
Sumber : Suwardi (2009).
Katagori A : Sangat Baik B : Baik C : Cukup D : Kurang
59
3. Uji Coba Lapangan Pada tahap uji coba lapangan, analisis data meliputi nilai hasil literasi lingkungan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui taraf signifikansi pengaruh pembelajaran menggunakan model SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping pada materi pencemaran lingkungan terhadap literai lingkungan siswa. Sebelum dilakukan uji menggunakan paired sample t-test, perlu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Namun sebelum dilakukan uji beda dilakukan uji efektivitas terlebih dahulu dengan menghitung peningkatan litearsi lingkungan siswa menggunakan teknik normalized gain atau sering disebut gain score. 1) Gain Ternormalisasi Gain ternormalisai adalah teknik analisis untuk mengetahui tingkat kenaikan hasil belajar siswa. Gain ternormalisasi dapat dihitung dengan rumus berikut:
Keterangan :
= gain ternormalisasi Interpretasi nilai gain ternormalisasi menurut Hake (1998) dapat disajikan pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kriteria Gain Ternormalisasi Nilai ≥ 0,7 0,7 > ≥0,3 < 0,3
Kriteria Tinggi Sedang Rendah
Sumber : Mulzer (2002).
2) Uji Prasyarat Analisis a) Uji Normalitas Menurut Budiyono (2004) uji normalitas digunakan untuk mengetahui sampel penelitian berasal dari populasi yang normal atau tidak. Mengevaluasi H0 yang menyatakan data tidak mengikuti distribusi
normal
digunakan
uji
normalitas
menggunakan
60
Kolmogorv-Smirnov pada program SPSS 17 dengan menentukan taraf signifikansi p (p-value) = 0,05. Hipotesis untuk uji normalitas adalah: H0 = sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H1 = sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari α = 0,05 (sign> 0,05), maka H0 diterima.
b) Uji Homogenitas Budiyono (2004) menyatakan bahwa uji homogenitas digunakan untuk menguji sampel penelitian berasal dari populasi yang homogen, untuk mengetahui homogenitas variasi digunakan uji levene-test. Tes ini mengasumsikan bahwa sampel uji yang berbeda berasal dari populasi yang sama meskipun memiliki mean yang berbeda, akan tetapi memiliki variansi sama. Hipotesis yang diajukan untuk tes kesamaan variansi ini adalah: H0 = sampel berasal dari variasi yang sama (homogen). H1 = sampel tidak berasal dari variasi yang sama (tidak homogen). Ketentuan uji yaitu H diterima jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari α = 0,05 (sign > 0,05), maka H0 diterima.
c) Uji Paired Sample T-Test Uji paired sample t-test meruapakan uji beda dua sampel berpasangan namun megalami perlakuan yang berbeda. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara dua variabel yang berpasangan (dependent). Hipotesis yang diberikan untuk pengujiannya adalah sebagai berikut: H0 = Rata-rata hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan model pembelajaran SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping adalah sama.
61
H1 = Rata-rata hasil belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan model pembelajaran SETS dilengkapi Collaborative Mind Mapping adalah berbeda. Ketentuan uji yaitu jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari α = 0,05 (sign > 0,05), maka H0 diterima.