BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas XI MIA 1 SMA Negeri Colomadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016. SMA Negeri Colomadu beralamat di Jl. Fajar Indah, Baturan, Colomadu, Karanganyar, 57144. SMA Negeri Colomadu
Karanganyar terletak ±25,8 km dari Kota Karanganyar. SMA
Negeri Colomadu Karangnyar terdiri dari 27 kelas, 5 laboratorium, 1 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang aula pertemuan, 1 perpustakaan, dan 1 ruang tata usaha.
2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 dengan dua siklus penelitian. Secara garis besar pelaksanaannya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: a. Tahap Persiapan Penelitian Tahap persiapan penelitian dilakukan selama bulan Juli-Oktober 2015. Tahap persiapan penelitian meliputi
koordinasi peneliti dengan
kepala sekolah dan guru Biologi, observasi permasalahan, identifikasi masalah, penentuan tindakan, pengajuan judul, penyusunan proposal, penyusunan
instrumen
penelitian
(silabus,
rencana
pelaksanaan
pembelajaran (RPP), soal tes, lembar observasi, pedoman wawancara), seminar proposal, dan pengajuan izin penelitian. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Penelitian Tahap pelaksanaan tindakan penilitian dilakukan selama minggu keempat bulan Oktober 2015 hingga minggu pertama bulan November 2015. Tahap pelaksanaan tindakan penelitian meliputi kegiatan yang berlangsung di lapangan yaitu pelaksanaan penelitian dengan menerapkan 16
17
model pembelajaran Inkuiri Terbimbing di kelas penelitian yang terdiri dari dua siklus dalam rangka mendapatkan data penelitian.
c. Tahap Analisis Data dan Pelaporan Penelitian Tahap analisis data dan pelaporan penelitian dilaksanakan selama bulan Desember 2015-April 2016. Tahap analisis data dan pelaporan penelitian meliputi kegiatan analisis data hasil tindakan selama dua siklus penelitian, penyusunan laporan atau skripsi, ujian skripsi dan revisi, penggandaan dan pengumpulan laporan.
B. Subjek Penelitian Subyek penelitian dari penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 1 SMA Negeri Colomadu semester I Tahun Pelajaran 2015/2016, yang berjumlah 34 siswa dengan rincian 12 siswa putra dan 22 siswa putri. Pemilihan subjek penelitian
berdasarkan
pertimbangan
bahwa
subjek penelitian
memiliki
permasalahan yang telah teridentifikasi pada saat observasi.
C. Data dan Sumber Data Data menjadi sangat penting dalam sebuah penelitian, tidak terkecuali penelitian tindakan kelas. Dalam penelitian ini data didapat dari beberapa sumber yang berbeda. Berdasarkan sumbernya, data dalam penelitian ini dibedakan menjadi: 1. Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari tindakan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan aspek-aspek berpikir kreatif siswa dan juga data dokumentasi kegiatan belajar mengajar. Data sekunder didapatkan dari analisis pustaka yang terkait dengan penelitian yang dilakukan. 2. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian sebagai pengambilan dan pengumpulan data serta informasi penelitian, meliputi :
18
a. Nilai tes kognitif berupa nilai kemampuan berpikir kreatif. b. Lembar observasi sikap berpikir kreatif siswa c. Dokumentasi kegiatan pembelajaran d. Hasil wawancara guru dan siswa e. Lembar observasi keterlaksanaan sintaks inkuiri terbimbing.
D. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan teknik non tes. Teknik tes berupa soal uraian, sedangkan teknik non tes berupa observasi, angket, wawancara dan dokumentasi yang secara singkat diuraikan sebagai berikut: 1. Teknik Tes Bentuk tes yang digunakan berupa tes uraian. Tes uraian digunakan untuk mengetahui peningkatan berpikir kreatif siswa pada materi Sistem Gerak di setiap siklusnya. Soal tes berpikir kreatif siswa dikembangkan dengan menggunakan aspek berpikir kreatif menurut Munandar (2009) yang terdiri atas empat aspek, yaitu: fluency, flexibility, originality, dan elaboration. 2. Teknik Non Tes a. Observasi Observasi adalah kegiatan pengamatan secara langsung kepada objek penelitian. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi untuk menilai kegiatan siswa berupa penilaian sikap berpikir kreatif. Lembar observasi sikap berpikir kreatif disusun berdasarkan aspek dan indikator sikap berpikir kreatif menggunakan skala Linkert. Observasi sikap berpikir kreatif diharapkan dapat mendukung kemampuan berpikir kreatif siswa. Observasi juga dilakukan untuk mengetahui keterlakasanaan sintaks model pembalajaran inkuiri terbimbing. b. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru mengenai pelaksanaan penarapan inkuiri. Wawancara dilaksanakan pada setiap akhir siklus untuk mengonfirmasi peningkatan berpikir kreatif siswa
19
dan juga mendapatkan informasi yang lebih akurat terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. c. Dokumentasi Dokumentasi
digunakan
untuk
memperoleh
data
berupa
dokumentasi pembelajaran dan arsip-arsip yang berkaitan dengan subjek penelitian. Metode dokumentasi ini berguna untuk mengetahui lingkungan atau suasana di sekeliling subjek penelitian saat proses KBM berlangsung. Melalui metode dokumentasi juga, dapat dilihat hasil-hasil belajar siswa dengan arsip nilai tes siswa.
E. Teknik Uji Validitas Data Uji Validitas data diperlukan untuk memeriksa kevalidan data, sehingga data dapat dipertanggungjawabkan sebagai dasar yang kuat untuk menarik kesimpulan. Data penelitian diperoleh melalui tiga metode yang berbeda, yaitu tes, observasi, dan wawancara, sehingga dalam menjaga kevalidan data digunakan teknik triangulasi metode (Suparno, 2008). Sugiyono (2010) mengatakan bahwa teknik triangulasi yaitu teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai
teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Melalui teknik triangulasi, peneliti dapat menguji kebenaran informasi terhadap sumber data dengan cara yang berbeda dan saling mendukung. Skema triangulasi yang digunakan dalam penelitian disajikan pada Gambar 3.1.
Hasil Tes Data
Observasi Wawancara Gambar 3.1. Skema Triangulasi Metode Penelitian
Siswa
20
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data mengacu pada model analisis Miles dan Huberman (2007) yang dilakukan melalui 3 komponen, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verfikasi. Reduksi data adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan data yang ringkas dan bermakna. Penyajian data dilakukan untuk mengorganisasi semua data hasil reduksi data seperti perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penyajian data dapat berupa deskripsi atau narasi, matriks, gambar, tabel dan grafik pendukung. Penarikan kesimpulan dilakukan untuk memperoleh simpulan yang dapat dipertanggung jawabkan. Skema komponen analisis data disajikan dalam Gambar 3.2. Pengumpulan Data
Reduksi Data
Penyajian Data
Penarikan Kesimpulan
Gambar 3.2. Komponen dalam Analisis Data
G. Indikator Keberhasilan Penentuan target kemampuan berpikir kreatif peserta didik adalah adanya peningkatan sebesar 30 % pada setiap aspek kemampuan berpikir kreatif di akhir siklus. Peningkatan persentase diharapkan dapat memenuhi target capaian yaitu adanya peningkatan persentase dari kategori berpikir kreatif rendah menjadi kategori cukup kreatif di akhir siklus. Penentuan target capaian berdasarkan koordinasi dan kesepakatan dengan guru yang disesuaikan dengan kondisi riil di kelas. Penentuan persentase taget penelitian didukung oleh Rahayu (2011) bahwa seseorang dikatakan cukup kreatif apabila kemampuan berpikir kreatif siswa berada pada interval 33%-68%. Daftar capaian setiap aspek kemampuan berpikir kreatif dapat dilihat pada tabel 3.1.
21
Tabel 3.1. Taget Capaian Setiap Aspek Kemampuan Berpikir Kreatif No. 1 2. 3. 4.
Aspek Berpikir Kreatif Berpikir lancar(Fluency) Berpiki luwes (Flexibility) Berpikir orisinal (Originality) Berpikir memerinci(Elaboration)
Baseline
Target capaian
29,4%
59,4%
28,5%
58,5%
27,1%
57,1%
25,3%
55,3%
H. Prosedur Penelitian 1. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas dengan bentuk kolaboratif. PTK dirancang dan dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari Peneliti, Dosen LPTK, dan Guru. Guru hanya berperan sebagai pelaksana tindakan yang dirancang oleh tim peneliti.
2. Model Penelitian Penelitian tindakan yang dilakukan mengacu pada model Kemmis dan Mc.Taggart dengan menggunakan sistem spiral refleksi diri dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi, dan perencanaan kembali. Rancangan penelitian tindakan kelas ini, meliputi : Planning (Perencanaan), Action (Pelaksanaan Tindakan), Observation (Pengamatan), Reflection (Refleksi), dan Perencaan kembali. Jika digambarkan dalam diagram membentuk suatu siklus penelitian tindakan sebagai berikut :
22
Gambar 3.3. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc.Taggart (Sumber : Denzin & Lincoln, 2006)
3. Prosedur Penelitian Secara umum langkah-langkah operasional penelitian meliputi tahap persiapan, perencanaan, pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan/observasi dan refleksi. Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas dapat dilihat pada gambar 3.4. a. Tahap Persiapan Tahap persiapan meliputi kegiatan: 1) Perijinan kepada kepala sekolah dan guru biologi SMA Negeri Colomadu, Karanganyar. 2) Pelaksanaan pratindakan untuk mengetahui keadaan awal kognitif siswa. 3) Identifikasi masalah berdasarkan hasil dari kegiatan pratindakan. b. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan penelitian meliputi penyusunan proposal dan beberapa instrumen pembelajaran dan isntumen penelitian yang meliputi : silabus, RPP, instrumen soal tes kemampuan berpikir kreatif, lembar observasi sikap kreatif, lembar kterlaksanaan tahapan pembelajaran, dan LKS. Instrumen pembelajaran dan instrumen penlitian yang disusun akan
23
digunakan pada penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing selama proses penelitian c. Tahap Pelaksanaan Tindakan Tahap pelaksanaan tindakan merupakan tahap pelaksanaan penerapan pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri terbimbing pada materi pokok Sistem Gerak d. Tahap Pengamatan/Observasi Tahap observasi dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Peneliti bertindak sebagai salah satu observer (pengamat) pelaksanaan tindakan untuk mengetahui aktivitas siswa serta mengetahui keterlaksanaan tahapan pemeblajaran ikuiri terbimbing. e. Tahap Refleksi Tahap
refleksi
merupakan
tahapan
menentukan
tindakan
selanjutnya berdasarkan analisis tindakan yang telah dilakukan. Refleksi dilakukan untuk melihat perbedaan hasil kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum dan sesudah dilakukan tindakan. Apabila penelitian pada Siklus I belum mencapai target penelitian, maka dilanjutkan dengan Siklus II dan seterusnya. Skema prosedur dan langkah-langkah pelaksanaan penelitian tindakan kelas disajikan pada Gambar 3.4.
24
Pelaksanaan & Observasi Penerapan inkuiri terbimbing pada Siklus I Evaluasi & Analisis Evaluasi dan analisis data yang diperoleh melalui tes kemampuan berpikir kreatif, observasi sikap dan ketarmpilan, dan wawancara .
Refleksi - Mengemukakan hasil yang diperoleh pada siklus I - Menganalisis pencapaian target pada siklus I, Jika target belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada siklus II -
Reflect
Plan
Perencanaan Penyusunan instrumen pembelajaran: tes kemampuan berpikir kreatif, lembar observasi keterampilan dan sikap, lembar observasi sikap kreatif, lembar observasi tahapan pembelajaran, silabus, RPP, dan pedoman wawancara
Act & Observe
Refleksi - Mengemukakan hasil yang diperoleh pada siklus II - Menganalisis pencapaian target pada siklus II, Jika target belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan pada siklus III
Pelaksanaan & Observasi Penerapan inkuiri terbimbing pada Siklus II
Reflect
Revised Plan
Perbaikan Perencanaan Berdasarkan Refleksi Siklus I
Act & Observe
Evaluasi & Analisis Evaluasi dan analisis data yang diperoleh melalui tes kemampuan berpikir kreatif, observasi sikap dan ketarmpilan, dan wawancara Tindak Lanjut Perbaikan pembelajaran oleh guru biologi setelah penelitian sehingga kemampuan berpikir kreatif siswa meningkat
SAMPAI TARGET TERCAPAI
Gambar 3.4. Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas