BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Miri Sragen yang berada di Jl. Raya Gemolong – Karanggede Km-2 Desa Jeruk, Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen pada kelas XI Semester genap tahun ajaran 2015/2016. Alasan peneliti memilih tempat penelitian tersebut sebagai berikut: a. Terdapat permasalahan yang dapat diteliti oleh peneliti yang terlihat dari pratindakan yang telah dilakukan diperoleh permasalahan yaitu guru belum mampu menggunakan media pembelajaran yang menarik, peserta didik cenderung pasif, dan peserta didik belum mampu untuk menjawab pertanyaan guru. b. Penguasaan materi rendah dapat dilihat dari prestasi belajar peserta didik yang belum maksimal, sehingga perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik yaitu media pembelajaran Mindjet mindmanager. c. Adanya keterbukaan dari pihak tempat penelitian dalam memberikan informasi yang membantu pelaksanaan penelitian. Guru PKn SMK Negeri 1 Miri Sragen kelas XI berkolaboratif mengadakan penelitian eksperimen untuk meningkatkan pengetahuan dalam hal penerapan media pembelajaran yang lebih inovatif guna memperbaiki kegiatan belajar mengajar yang nantinya dapat meningkatkan hasil presrtasi belajar peserta didik. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini direncanakan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016, yang memerlukan waktu sekitar 6 (enam) bulan yaitu dimulai bulan Desember 2015 sampai bulan Mei 2016, dengan jadwal kegiatan yang disajikan pada tabel berikut :
32
33
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian Jenis Kegiatan
2015 Des
Jan
Feb
2016 Mar
Apr
Mei
1. Persiapan penelitian a. Mengurus perizinan b. Koordinasi dengan kepala sekolah dan guru c. Menyusun angket dan tes membaca d. Melakukan uji coba angket dan merevisi angket dan tes e. Menganalisis hasil uji coba dan merevisi angket dan tes f. Finalisasi dan penggandaan angket dan tes 2. Pelaksanaan Penelitian a. Pelaksanaan kelas eksperimen b. Pelaksanaan kelas kontrol c. Uji coba instrumen tes d. Pelaksanaan postes e. Pelaksanaan angket f. Analisis data 3. Penyusunan skripsi a. Penyusunan draf b. Pengetikan skripsi c. Pelaksanaan ujian skripsi dan revisi B. Rancangan/Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh menggunakan media pembelajaran Mindjet mindmanager terhadap penguasaan materi sistem hukum dan peradilan internasional pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Miri Sragen tahun ajaran 2015/2016, maka penelitian ini dirancang sebagai penelitian eksperimen. Metode penelitian ini digunakan untuk mencari adanya pengaruh tertentu terhadap variabel yang dituju. Penelitian eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif yang mempunyai ciri
34
khas adanya kelompok kontrol (Sugiyono, 2015: 107). Arikunto (2013: 9) berpendapat bahwa: Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti denan mengeliminasi atau mengurangi atau menyisikan faktor-faktor lain yang mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan. Selain itu juga Sudjana (1989: 1) menyatakan bahwa, “Desain eksperimen yaitu suatu rancangan percobaan dengan tiap langkah tindakan yang betul-betul terdefinisikan sedemikian sehingga informasi yang berhubungan dengan atau diperlukan untuk persoalan yang sedang diteliti dapat dikumpulkan”. Penelitian ini, menggunakan metode tersebut untuk mendapatkan peserta didik yang perlu mendapatkan media pembelajaran dengan peserta didik yang menggunakan metode konvensional. Sehingga media pembelajaran yang dipakai sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh peserta didik. Penelitian eksperimen mempunyai tujuan, seperti tujuan yang dikemukakan oleh Suwanda (2011: 2), “untuk memperoleh atau mengumpulkan informasi yang sebanyak-banyaknya yang diperlukan dan berguna dalam melakukan penyelidikan yang akan dibahas”. Selain itu, penelitian eksperimen bertujuan mencari hubungan sebab akibat dengan memberi perlakuan-perlakuan tertentu pada dua kelompok eksperimen, sehingga dapat diketahui perlakuan cara terbaik antara dua kelompok. Pada
penelitian
ini,
desain
yang
akan
digunakan
adalah
menggunakan desain true experimental design dengan menggunakan posttest-only control design. Menurut Sugiyono (2015: 112) mengatakan desain dalam bentuk posttest-only control design sebagai berikut: Dalam desain posttest-only control design terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random. Kelompok pertama diberi perlakuan dan kelompok lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol.
35
Penelitian ini melibatkan dua kelompok, pada kelompok eksperimen peneliti memberikan perlakuan khusus. Sedangkan kelompok kontrol peneliti tidak diberi perlakuan khusus. Adapun bentuk desain penelitian posttest-only control design menurut Sugiyono (2015: 112) dapat digambarkan sebagai berikut:
R
X
R
O2 O3
Gambar 3.1.Desain Penelitian posttest-only control Keterangan: R
: Kelompok eksperimen dan kelompok kontol
X
: Simbol perlakuan (treatment)
O2 : Hasil observasi kelompok yang diberi perlakuan O3 : Hasil observasi yang tidak diberi perlakuan Penelitan ini, meneliti pada kelas eksperimen dan kelas kontrol peserta didik kelas XI SMK Negri 1 Miri Sragen. Nantinya kelas eksperimen diberikan pengajaran dengan menggunakan media pembelajaran Mindjet mindmanager sedangkan kelas kontrol menggunakan metode konvensional. Pada akhirnya nanti peneliti melakukan obserasi dan tes untuk bentuk melihat pengaruh penggunaan media pembelajaran Mindjet mindmanager terhadap penguasaan materi sistem hukum dan peradilan internasional.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi terlebih dahulu harus ditentukan sebelum menentukan sampel mana yang akan digunakan dalam penelitian berdasarkan jumlah keseluruhan denagan sifat yang sama. Sugiyono (2015: 117), “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
36
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Sementara itu menurut Riduwan (2012: 6), “Populasi merupakan objek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat
tertentu
berkaitan
dengan
masalah
penelitian”.
Berdasarkan penjelasan dari pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan objek atau subyek penelitian yang ditetapkan oleh peneliti untuk dianalisis. Penelitian ini mengambil populasi seluruh peserta didik kelas XI SMK Negri 1 Miri Sragen Tahun Ajaran 2015/2016. Adapun populasi yang diambil pada kelas XI berjumalah 406 peserta didik, yang terdiri dari program keahlian Teknik Ototronik 1 berjumlah 32 peserta didik, Teknik Ototronik 2 dan Teknik Ototronik 4 berjumlah 27 peserta didik, dan Teknik Ototronik 3 berjumlah 30 peserta didik. Dari program keahlian Teknik Instalansi Tenaga Listrik 1 dan 3 berjumlah 33 peserta didik, Teknik Instalansi Tenaga Listrik 2 berjumlah 32 peserta didik. Sedangkan Teknik Gambar Bangunan 1 terdapat 31 peserta didik, Teknik Gambar Bangunan 2 berjumlah 30 peserta didik. Dan program keahlian Multimedia terdiri dari Multimedia 1, Multimedia 2 dan Multimedia 3 terdapat
33 peserta didik, sedangkan Multimedia 4
berjumlah 31 peserta didik. 2. Sampel Penelitian Berdasarkan populasi yang sudah ditetapkan, maka akan diambil sampel dari populasi di atas. Semua populasi yang sudah disebutkan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel yang akan dipakai dalam penelitian. Sugiyono (2015: 118) berpendapat bahwa, “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil sebagai wakil dari populasi, sehingga sampel yang diambil harus representative.
37
Untuk mengambil sampel harus dipertimbangkan hal-hal berikut seperti yang dkemukakan oleh Suhaesimi Arikunto (2010: 177) menyatakan bahwa : Banyak subyek yang diambil atau dengan kata lain berapa besar sampel, maka penelitian perlu dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut: a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga, dan dana; b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data; c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, terntu saja jika sampel lebih besar hasilnya akan lebih baik. Sampel merupakan bagian dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Hal ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin meneliti seluruh anggota populasi. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah kelas XI 1 dan XI 3 Teknik Instalansi Tenaga Listrik SMK Negeri 1 Miri Sragen. Kelas XI Teknik Instalansi Tenaga Listrik 1 yang nantinya akan diberikan treatmen dan kelas XI Teknik Instalansi Tenaga Listrik 3 menggunakan metode konvensional. Adapun daftar nama peserta didik kelas XI 1 Teknik Instalansi Tenaga Listrik sebagai kelas eksperimen dapat dilihat pada lampiran 1 halaman 80. Daftar nama kelas XI Teknik Instalansi Tenaga Listrik 3 sebagai kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 81.
D. Teknik Pengambilan Sampel Suatu penelitian pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa, supaya diperoleh sampel yang benar-benar mewakili (representatif) dan dapat menggabarkan keadaan populasi yang sebenarnya. Penelitian ini menggunakan Chuster Random Sampling. Sampel diambil diambil secara acak dan diperoleh dua kelas sampel sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penelitian ini memperoleh sampel yaiu kelas XI Teknik Instalansi Tenaga Listrik 1 yang nantinya akan diberikan treatmen dan kelas XI TITL 3 digunakan sebagai kelas kontrol terdapat 33 peserta didik.
38
E. Pengumpulan Data Penggunaan teknik pengupulan data dalam suatu penelitian atau eksperimen dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan yang relevan dan reliabel yang digunakan untuk pengolahan data. Namun sebelum melakukan pengumpulan data harus jelas variabel yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2015: 60) pengertian dari variabel penelitian adalah “segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan”. Sementara itu pengertian variabel juga dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2010: 161), “variabel adalah objek penelitian atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Berdasarkan pengertian dari kedua pakar tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang dapat diteliti sehingga dapat dijadikan sebagai sumber informasi yang kemudian juga dapat ditarik kesimpulannya. 1. Variabel Penelitian Berkaitan dengan variabel penelitian, Sugiyono (2015: 61) menyatakan bahwa, “Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Sedangkan
Suharsimi
Arikunto
(2006:
119)
menyatakan bahwa, “variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Ada variabel yang mempengaruhi dan variabel akibat. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variabel (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel tergantung, variabe terikat atau dependen variabel (Y). Dapat ditarik kesimpulan variabel dalam penelitian ini terdiri atas satu variabel bebas dan satu variabel terikat, yaitu : a.
Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media pembelajaran Mindjet mindmanager (X).
39
b.
Variabel Terikat (Dependen Variabel) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah penguasaan materi sistem hukum dan peradilan internasional (Y).
2. Penyusunan Instrumen Menurut Sugiyono (2015: 133) menyatakan bahwa, “instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti”. Sehingga
instrumen
merupakan
alat
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan data. Penelitian ini mengunakan instrumen tes, lembar pengamatan (observasi), dan angket (kuesioner). Pada variabel X yaitu media pembelajaran Mindjet mindmanager peneliti menggunakan instrumen dokumentasi, lembar pegamatan (observasi) dan angket sebagai pelengkap untuk menguji variabel X. Sedangkan pada variabel Y yaitu penguasaan materi sistem hukum dan peradilan internasional, peneliti mengggunakan instrumen tes untuk menguji variabel Y. a.
Dokumentasi Dokumentasi yang menjadi sumber data adalah surat dan agenda yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti. Lebih lanjut Suharsimi Arikunto (2013: 2011) menjelaskan bahwa, Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. Meninjau dari prespektif lain, dikemukakan oleh Riduwan (2012: 58), “Dokumentasi adalah ditunjukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter data yang relevan penerlian”. Lembar analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menjadi sumber data bagi peneliti. Lembar analisis RPP tersebut dilakukan hanya pada kelas eksperimen, dengan tujuan untuk
40
mengetahui kesesuaian RPP dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan terutama dengan menggunakan media pembelajaran Mindjet mindmanager. Lembar analisis RPP dinilai oleh kedua observer
yang
mengamati
proses
jalannya
pelaksanaan
pembelajaran. Lembar Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan analisis RPP dapat dilihat pada lampiran 3 halaman 82 dan 4 halaman 87. b.
Lembar Pengamatan (observasi) Lembar Pengamatan atau observasi dalam buku Sugiono menurut Sustrino Hadi (2015: 203) menyatakan bahwa, “observasi merupakan suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis”. Sedangkan menurut Arikunto (2010: 133) adalah “suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis”. Simpulannya adalah pengamatan yang dilakukan secara teliti dalam meneliti suatu obyek. Selain itu macam-macam observasi juga dijelaskan lebih lanjut oleh Sugiyono (2015: 204) macam-macam observasi dapat ditinjau lebih jauh dari segi pelaksanaan pengumpulan data, observasi
dapat
dibedakan
menjadi
participant
observation
(observasi berperan serta) dan non participan observation yakni: 1) Observasi Berperanserta (Participant observation) Dalam observasi ini, penelitian terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data peneleitian. 2) Observasi Nonpartisipan Observasi partisipan peneliti terlibat langsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati, maka dalam obervasi nonpartisipan peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen. Penelitian ini menggunakan observasi berperan serta atau participant observation, maka peneliti menjadi model dalam menggunakan media pembelajaran sedangkan observer menjadi pengamat. Peneliti akan mengajarkan kepada peserta didik mengenai materi
sistem
hukum
dan
peradilan
internasional
dengan
41
menggunakan media pembelajaran pada kelas eksperimen. Observasi juga dilakukan pada kelas kontrol, dimana peneliti mengajarkan materi sitem hukum dan peradilan internasional menggunakan metode konvensional yaitu ceramah bervariasi. Menurut Sugiyono (2015: 205) selain dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data selanjutnya dari segi instrumentasi yang dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur yakni: a) Observasi Terstuktur Observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan di mana tempatnya. Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati. b) Observasi Tidak Terstruktur Observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan. Penelitian ini menggunakan observasi terstruktur karena dalam melakukan pengamatan peneliti menggunakan instrumen penelitian yang sudah teruji validitas dan reabilitasnya. Instrumen tersebut sudah disiapkan sebelum melakukan sebuah pengamatan dalam proses pembelajaran di kelas XI Teknik Instalansi Tenaga Listrik 1 sebagai kelas eksperimen yang digunakan peneliti sebagai obyek pengamatan. Sehingga nantinya dapat dihasilkan data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Penelitian ini menunjuk dua orang pengamat (observer) untuk mengamati aktivitas pembelajaran peserta didik pada kelas XI Teknik Instalansi Tenaga Listrik 1 sebagai kelas eksperimen. Aktivitas peserta didik yang diamati antara dilakukan dalam tiga pertemuan yang dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 90. Kriteria pesertase lembar pengamatan aktivitas peserta didik dapat ditentukan dengan skala sebagai berikut:
42
Tabel 3.2. Kriteria Presentase dan Interpretasi Presentase Pencapaian <25% 26% - 50% 51% - 75% >76% c.
Interpretasi Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Kuesioner (Angket) Sugiyono (2015: 199) menyatakan bahwa, “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Sementara itu Suharsimi Arikunto (2013: 151) berpendapat bahwa, “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Dapat disimpulkan bahwa angket adalah suatu daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden mengenai suatu hal untuk dijawab. Sehingga peneliti mendapatkan data mengenai penelitian yang peneliti inginkan Angket dapat dibedakan beberapa macam menurut Suharsimi Arikunto (2013: 195), yakni: 1) Dipandang dari cara menjawab, maka ada: a) Kuesioner terbuka, memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. b) Kuesioner tertutup, sudah disediakan jawaban sehingga responden tinggal memilih. 2) Dipandang dari jawaban yang diberikan ada: a) Kuesioner langsung, responden menjawab tentang dirinya. b) Kuesioner tidak langsung,yaitu jika responden menjawab tentang orang lain. 3) Dipandang dari bentuknya maka ada: a) Kuesioner pilihan ganda, sama dengan kuesioner tertutup. b) Kuesioner isian, sama dengan kuesioner terbuka. c) Chek list, sebuag daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda chek list () pada kolom yang sesuai.
43
d) Ranting scale (skala bertingkat), yaitu mennjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Berdasarkan penjelasan di atas untuk mendapatkan data peneliti menggunakan angket tertutup berbentuk ranting scale (skala bertingkat), dengan demikian responden degan mudah hanya tinggal memilih jawaban yan sudah disediakan oleh peneliti yaitu dari pernyataan sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Nantinya responden dapat memberi jawaban dengan memberikan tanda chek list () dalam kolom yang sudah disediakan. Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur angket tentang media pembelajaran Mindjet mindmanager terhadap penguasaan materi sistem hukum dan peradilan internasional mulai dari sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju. Responden dapat memberikan skor setiap item pertanyaan sebagai berikut: Pertanyaan positif: (1)
Untuk jawaban sangat setuju memperoleh skor 4
(2)
Untuk jawaban setuju memperoleh skor 3
(3)
Untuk jawaban tidak setuju memperoleh skor 2
(4)
Untuk jawaban sangat tidak setuju memperoleh skor 1
Pernyataan negatif: (1)
Untuk jawaban sangat setuju memperoleh skor 1
(2)
Untuk jawaban setuju memperoleh skor 2
(3)
Untuk jawaban tidak setuju memperoleh skor 3
(4)
Untuk jawaban sangat tidak setuju memperoleh skor 4
Peneliti sudah menyiapkan daftar kisi-kisi berserta dengan pertanyaan angket yang nantinya akan dipakai peneliti sebagai salah satu sumber data untuk penelitian ini. Adapun daftar kisi-kisi lampiran 6 dan pertanyaan angket dapat dilihat lampiran 7 halaman 96 dan 97.
44
d.
Tes Pengertian tes menurut Nurkancana dan Sumartana dalam Nurgiyantoro (2009: 31-32) mengatakan bahwa, “Tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai dan pretasi siswa”. Sedangkan. Amin Dien yang terdapat dalam Suharsimi Arikunto (2009: 32) mengatakan, “Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan obyektif untuk memperoleh datadata atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat”. Penelitian ini menggunakan metode tes, penelitian menggunakan instrumen berupa tes atau soal-soal tes. Soal tes tersebut terdiri dari banyak butir tes (item) yang masing-masing mengukur satu jenis variabel. Selain itu bentuk tes dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tes objektif dan tes subjektif. Tes objektif yaitu tes tertulis yang itemnya dijawab dengan memilih jawaban yang sudah tersedia, nantinya peserta didik menampilkan keseragaman data, baik bagi menjawab benar maupun mereka yang menjawab salah. Sebaliknya tek subyektif atau biasa disebut dengan tes uraian adalah peserta didik memiliki kebebasan memilih dan menentukan jawaban. Penjelasan lebih lanjut dari bentuk tes subjektif dan tes objektif menurut M. Chabib Thoha (1994: 54) adalah sebagai berikut: 1) Tes tertulis, secara umum dibedakan menjadi dua bagian, yaitu: a) Tes Obyektif (Tes Terstruktur), yaitu tes tertulis yang itemnya dijawab dengan memilih jawaban yang sudah tersedia, sehingga peserta didik menampilkan keseragaman data, baik agi yang menjawab benar maupun mereka yang menjawab salah. b) Tes Subyektif (Tes Uraian), tes ini peserta didik memiliki kebebasan memilih dan menentukan jawaban. 2) Tes Lisan, tes ini termasuk kelompok tes verbal, yaitu tes soal dan jawaban menggunakan bahasa lisan.
45
Berdasarkan dapat disimpulkan bahwa, tes adalah alat untuk mengetahui kemampuan peserta didik dan mengukur keberhasilan program pembelajaran. Penelitian ini menggunakan tes tertulis dengan jenis tes objektif. Tes objektif yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap penguasaan materi sistem hukum dan peradilan internasional yang diukur melalui
kemampuan
peserta didik
untuk
menjawab
pertanyaan dengan tes objektif. Terdapat 5 (a,b,c,d, dan e) pilihan jawaban yang tersedia. Adapun daftar kisi-kisi, soal tes, dan kunci jawaban terdapat pada lampiran 8, 9, dan 10 halaman 99 sampai 106.
F. Validasi Instrumen Penelitian Data merupakan penggambaran dari variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Hasil penelitian nantinya dapat dilihat dengan adanya kebenaran data. Benar atau tidaknya data, tergantung pada baik atau tidaknya instrumen pengumpul data. Dalam sebuah penelitian sebuah istrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Adapun persyaratan pengujian intrumen yaitu: 1. Uji Coba atau Try Out Instrumen Penelitian Sebelum instrumen dalam penelitian diterapkan maka perlu diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba dalam penelitian diberikan kepada responden diluar sampel. Uji coba dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah alat yang telah dibuat sudah memenuhi validitas dan reabilitas. Uji coba instrumen dilakukan pada kelas teknik otomotif kendaraan ringan 3 yang berjumlah 32 peserta didik. Adapun daftar nama peserta didik uji coba dapat dilihat pada lampiran 11 halaman 107. 2. Uji Validitas Instrumen Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 64), “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan
46
suatu instrumen”. Sehingga instrumen yang valid adalah instrumen yang mempunyai nilai hitung yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai tabel yang telah ditentukan, sedangkan instrumen yang tidak valid adalah intrumen yang nilai hitungnya rendah dari pada nilai pada tabel yang telah ditentukan. Adapun untuk mengetahui valid tidaknya butir soal maka diuji dengan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Suharsimi Arikunto (2010: 213), yakni: ( (
(
)(
) )(
) (
) )
Keterangan : rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y : Skor masing-masing item : Skor total : Jumlah penelitian antara X dan Y : Jumlah kuadarat dari X : Jumlah kuadrat dari Y : Jumlah Subyek Selanjutnya untuk mengukur taraf validitas tiap butir (item) soal dalam tes angket tersebut maka hasil perhitungannya dikonsultasikan dengan tabel r product moment dalam taraf signifikasi 5%. Jika rhitung>rtabel maka instrumen tersebut valid, sebaliknya jika rhitung
47
hukum dan peradilan internasional hanya menggunakan 30 item soal dalam penelitian yang nantinya akan di ujikan melalui posttest kepada peserta didik. Hasil perhitungan validitas ini dapat dilihat pada lampiran 12 serta perhitungan validitas terdapat pada lampiran 13 halaman 109. 3. Uji reabilitas Instrumen Penelitian Pengujian reabilitas dilakukan setelah pengujian validitas dilakukan, item instrumen yang valid akan di uji reabilitasnya. Menurut Arikunto (2010: 223) mengatakan bahwa, “Reabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut baik”. Untuk menguji reabilitas tes alat ukur pada penelitian ini menggunakan rumus Spearman Brown
r11 =
(
)
Keterangan : r11
: reabilitas :
instrumen
rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen.
Adapun mengenai interprestasi besarnya koefisien korelasi menurut Suharsini Arikunto (2012: 89) dapat menggunakan ketentuan sebagai berikut: a. 0,800 – 1.000 = reabilitas sangat tinggi b. 0,600 – 0,800 = reabilitas tinggi c. 0,400 – 0,600 = reabilitas cukup d. 0,200 – 0,400 = reabilitas rendah e. 0,000 – 0,200 = reabilitas sangat rendah Berdasarkan hasil reabilitas instrumen nantinya dikonsultasikan pada ketentuan di atas. Sehingga dapat diketahui hasil perhitungan tersebut terletak pada katagori reabilitias.
48
Analisis uji reabilitas tes ini terdiri dari 30 item pertanyaan yang dinyatakan valid dari 35 total item pertanyaan dengan menggunakan bantuan program komputer Microsoft Excel. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel reabilitas tes penguasaan materi dengan menggunakan rumus Spearman Brown menunjukkan hasil 0,9715. Oleh karena itu variabel dinyatakan reliabel apabila harga rxy>rt. Diketahui bahwa N = 32, harga rt (5%) = 0,349. Dengan demikian instrumen tersebut dinyatakan reliabel karena rxy>rt yaitu 0,9715 > 0,349 dengan ketentuan dapat dikatakan reliabilitasnya sangat tinggi karena berada pada 0,800 – 1,000. Hasil perhitungan reabilitas tes dapat dilihat pada lampiran 14 halaman 115.
G. Analisis Data 1. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data setiap variabel berdistribusi normal atau tidak. Menurut Sugiyono (2015: 79) menyatakan bahwa: Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data yang diperoleh berdistribusi normal. Dalam penelitian ini pengujian normalitas data menggunakan rumus Chi Kuadrat (X2). Pengujian normalitas dengan X2 dilakukan dengan cara membandingkan kurva normal dari data yang diperoleh dengan kurva normal standar. Apabila kurva normal dari data yang diperoleh tidak berbeda secara signifikan dengan kurva normal standar maka data tersebut berdistribusi normal. Sedangkan
langkah-langkah
dari
perhitungan
normalitas
menurut Riduwan (2012: 160-163) adalah sebagai berikut: 1) skor tertinggi dan skor terendah 2) Menentukan rentangan (R) = skor tertinggi – skor terendah 3) Menentukan banyaknya kelas (BK) BK = 1+3,3 Log n (Rumus Sturgess) 4) Menentukan panjang kelas (i)
49
5) Menentukan rata-rata atau mean (X) ∑ X= 6) Menentukan simpangan baku (S) S=√
∑
(∑ (
)
)
7) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan: a) Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skorskor kanan kelas interval ditambah 0,5. b) Mencari nilai Z-score untuk batas kelas interval dengan rumus c) Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurve Normal dari 0 – Z dengan menggunakan angka-angka ntuk batas jelas. d) Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka 0 – Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka baris kedua dikurangi baris ketiga, dan begitu seterusnya. Kecuali angka yag berbeda pada baris paling tengah ditambahkan angka pada baris berikutnya. e) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) denan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden (n). f) Mencari Chi Kuadrat (X2 hitung) dengan rumus: ( ) ( ∑ g) Membandingkan (X2 hitung) dengan (X2 tabel) Kaidah keputusan: Jika, X2 hitung ≥ x2 tabel, maka distribusi data tidak normal Jika, X2 hitung ≤ x2 tabel, maka distribusi data normal b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui kesamaan varians kelompok sampel. Langkah-langkah pengujian homogenitas menurut Hassan Suryono (2014: 95) adalah sebagai berikut: Formulasi = S2 untuk data tunggal ∑ (
(∑ ) )
= S2 untuk data kelompok =
∑
(
)
50
∑
=
(∑ (
)
)
Langkah berikutnya: ∑(
1)
)
∑(
(
2)
)
) ∑( (
3)
)(
) ∑(
)
4) Bandingan X2 hitung dengan X2 tabel, dengan derajat kebebasan (db)=k-1 Sedangkan jika X2 hitung < X2 tabel (homogen) tetapi X2 hitung > X2 tabel (tidak homogen).
2. Uji Hipotesis Teknik analisa data yang digunakan untuk hipotesis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan dengan uji T.Test. Menurut Suwartono (2014: 98) mengatakan, “penelitian yang menggunakan uji T adalah penelitian yang menguji pengaruh pemberlakuan suatu tindakan (eksperimental).
Ada
tidaknya
pengaruh
dilihat
dengan
cara
membandingkan kondisi kelompok kontrol dengan kelompok lain eksperimen”. Hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: Ha : Terdapat perbedaan antara hasil penguasaan materi eksperimen dengan penguasaan materi kelas kontrol. Ho : Tidak terdapat perbedaan antara hasil penguasaan materi eksperimen dengan penguasaan materi kelas kontrol. Hipotesis (Ha dan Ho) model statistik: Ha : µ1 ≠ µ2 Ho : µ1 = µ2 Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: √
Dengan
51
(
)
(
)
Sudjana (1992: 239) Keterangan : X1 : rata-rata nilai sampel ke 1 X2 : rata-rata nilai sampel ke 2 S : simpangan baku sampel S1 : standar deviasi sampel ke 1 S2 : standar deviasi sampel ke 2 : varians sampel ke 1 : varians sampel ke 2 n1 : banyaknya peserta didik pada sampel ke 1 n2 : banyaknya peserta didik pada sampel ke 2 Rumusan yang digunakan untuk mencari standart deviasi (s) menurut Riduwan (2012: 181) adalah sebagai berikut: √∑
(∑ )
Kriteria pengujian dua pihak yang digunakan adalah jika – ttabel ≤ thitung ≤ + ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dalam hal ini a =0,05 dengan db = n1 + n2 – 2 (Riduwan, 2012: 187).