perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP se-Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas VIII semester 1 tahun pelajaran 2015/ 2016. Di Kecamatan Bajawa terdapat beberapa SMP negeri maupun swasta, yang terdiri dari SMPN 1 Bajawa, SMPN 2 Bajawa, SMPN 3 Bajawa, SMPN 4 Bajawa, SMPN 5 Bajawa, SMPN 6 Bajawa, SMP Regina Pacis Bajawa, SMP Santo Agustinus Langa, SMP PGRI Bajawa dan SMPN Terbuka Bajawa (Sumber data: Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ngada, 2014). 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini dimulai dari bulan Juli sampai bulan Desember. Penelitian ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 67
Tabel 5. Jadwal Penelitian
No
Kegiatan Penelitia
1 - Pengajuan judul - Penyusunan Proposal - Penyusunan Instrumen - Izin Penelitian - Skenario Pembelajaran - Pengumpulan Data Awal - Konsolidasi Skenario Pembelajaran Dengan Guru 2
Waktu Pelaksanaan Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahapan Perencanaan * * *
* * * * *
Tahap Pelaksanaan - Eksperimen - Uji Coba Instrumen - Pengumpulan Data
3
*
* *
* *
*
*
*
*
*
Tahap Analisis Data - Analisa Kreativitas - Analisa Tes Prestasi Belajar - Analisa Data Penelitian
4
* *
*
*
*
Tahap Penyusunan Laporan *
- Penyusunan Laporan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 68
B. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sukardi (2011:179) menyatakan metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang paling produktif, karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat. Sedangkan Sugiyono (2014:107) menyatakan metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Eksperimen adalah kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti yang ada hubungannya dengan hipotesis.
Dalam
melaksanakan
eksperimen,
peneliti
memberikan
perhatian besar kepada pengubahan (manipulasi) dan pengendalian (kontrol) variabel serta kepada pengamatan dan pengukuran hasil eksperimen (Furchan, 2011:337). Suatu eksperimen biasanya melibatkan dua kelompok yaitu satu kelompok
eksperimental
dan
satu
kelompok
kontrol.
Kelompok
eksperimental biasanya menerima suatu yang baru, suatu perlakuan dibawah penyelidikan. Sementara itu, kelompok kontrol biasanya menerima suatu perlakuan yang berbeda atau perlakuan yang biasa (Emzir, 2012: 69).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 69
1. Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Group Investigation (GI), Student Teams Achievement Division (STAD) dan konvensional terhadap prestasi belajar ditinjau dari kreativitas siswa. Adapun desain penelitian yang digunakan adalah quasi experimental research (quasi eksperimen). Badri (2012:18) menyatakan tujuan penelitian quasi experimental research adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Penelitian bersifat eksperimental karena hasil penelitian ini akan menegaskan perbedaan variabel yang diteliti, yaitu pengaruh model Group Investigation (GI), Student Teams Achievement Division (STAD) dan konvensional. Sedangkan kreativitas dikategorikan menjadi tinggi dan rendah. Berkaitan dengan itu rancangan data penelitian disajikan dengan desain faktorial 3x2. Tabel 6. Rancangan penelitian faktorial 3x2 Kreativitas (B) GI (A1) Tinggi (B1) Rendah (B2)
A1B1 A1B2
Model (A) STAD (A2) A2B1 A2B2
commit to user
Konvensional (A3) A3B1 A3B2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 70
Keterangan: A1B1
: Analisis hasil kelompok siswa dengan kreativitas tinggi yang diberi perlakuan model GI.
A1B2
: Analisis hasil kelompok siswa dengan kreativitas rendah yang diberi perlakuan model GI.
A2B1
: Analisis hasil kelompok siswa dengan kreativitas tinggi yang diberi perlakuan model STAD.
A2B2
: Analisis hasil kelompok siswa dengan kreativitas rendah yang diberi perlakuan model STAD.
A3B1
: Analisis hasil kelompok siswa dengan kreativitas tinggi yang diberi perlakuan model konvensional.
A3B2
: Analisis hasil kelompok siswa dengan kreativitas rendah yang diberi perlakuan model konvensional.
2. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan, urutan-urutan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a.
Melakukan observasi di SMP.
b.
Memilih sekolah yang akan digunakan untuk penelitian dan sekolah untuk uji coba instrument.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 71
c.
Untuk menguji keseimbangan digunakan nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) siswa kelas VIII.
d.
Memberi perlakuan berupa pembelajaran dengan menggunakan model GI, STAD dan konvensional pada sekolah dan kelas yang sudah dipilih.
e.
Mengukur kreativitas siswa melalui angket kreativitas dan mengukur prestasi belajar dengan tes objektif.
f.
Mengelolah dan menganalisis data penelitian.
g.
Menguji hipotesis dan mengambil kesimpulan. C. Populasi Dan Sampel
1. Populasi Sugiyono (2014:117) menyatakan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga objek dan benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah pada objek atau subjek yang dipelajari tetapi karakteristik atau sifat yang dimiliki subjek atau objek. Sedangkan, Sukmadinata (2009:250), menyatakan bahwa populasi adalah kelompok yang besar dalam lingkup wilayah yang luas yang terdiri dari orangorang, organisasi, dan benda-benda yang menjadi lingkup penelitian merupakan anggota populasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 72
Dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan individu yang dijadikan sasaran penelitian sehingga dapat ditarik kesimpulan. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP se-Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada. 2. Sampel Sugiyono (2014:118) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Sukardi (2011:54) menyatakan sampel merupakan sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data tersebut disebut sampel atau cuplikan. Dalam penelitian ini sampelnya adalah siswa kelas VIII semester ganjil yang diambil dari SMP se-Kecamatan Bajawa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Cluster random sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan melakukan randomisasi terhadap kelompok bukan subyek sebagai individual. Setiap anggota yang berada dalam cluster yang terambil secara acak merupakan sampel yang diperlukan. Langkah pertama, diadakan pengundian terhadap sepuluh SMP yang ada di kecamatan Bajawa untuk dijadikan sampel penelitian. Berdasarkan hasil rata-rata tingkatan prestasi belajar Ujian Akhir Sekolah (UAS) sehingga diperoleh SMP yang tergolong kategori tinggi, sedang dan rendah. Peneliti memilih SMP dengan kategori sedang untuk dijadikan sampel. Terdapat 4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 73
SMP dengan kategori sedang, dari keempat SMP tersebut diundi sehingga diperoleh 3 SMP untuk dijadikan sampel penelitian yakni SMP Negeri 2 Bajawa, SMP Negeri 4 Bajawa dan SMP Negeri 6 Bajawa. Setelah dilaksanakan langkah pertama dilanjutkan langkah kedua dimana dari sekolah yang ada didapati SMP Negeri 2 Bajawa sebagai kelas eksperimen 1, SMP Negeri 4 Bajawa sebagai kelas eksperimen 2 dan SMP Negeri 6 Bajawa sebagai kelas kontrol. D. Definisi Operasional 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas yang menjadi variabel manipulatif yaitu model GI, STAD dan konvensional diberi tanda X1. Variabel atributifnya adalah kreativitas diberi tanda X2. a. Model Pembelajaran 1) Model GI a) Defenisi Konseptual Model GI dipakai guru untuk mengembangkan kreativitas siswa baik secara individu maupun kelompok. Dimana dalam proses belajar mengajar guru membentuk kelompok kecil dengan
jumlah
siswa
4-6
mengidentifikasi
topik
dan
orang
secara
menjalankan
heterogen, investigasi,
menyiapkan laporan akhir, mempresentasikan hasil dan evaluasi. Dalam model GI ini dituntun siswa untuk lebih aktif
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 74
untuk mencari materi sendiri. Informasi yang tersedia melalui buku-buku yang relevan dan internet. b) Defenisi Operasional Prosedur model GI dalam melaksanakan proses belajar mengajar adalah sebagai berikut: 1) Tahap pengelompokan. 2) Tahap perencanaan. 3) Melaksanakan investigasi 4) Menyiapkan laporan akhir 5) Mempresentasikan laporan akhir 6) Evaluasi 2) Model STAD a) Defenisi Konseptual STAD merupakan variasi pembelajaran kooperatif, dalam STAD siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan dan heterogen. Proses pembelajaran diawali dengan penyampaian tujuan, materi, kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok. b) Defenisi Operasional Penggunaan model STAD dengan mengikuti langkahlangkah sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 75
1) Menyampaian tujuan dan motivasi, dimana tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan motivasi siswa untuk belajar. 2) Membagi siswa dalam kelompok kecil 3) Guru menyampaikan materi pelajaran terlebih dahulu menjelaskan tujuan yang ingin dicapai. 4) Siswa belajar dalam kelompok yang sudah dibentuk. 5) Guru mengevaluasi siswa dalam bentuk kuis mengenai materi yang sudah dipelajari dan melakukan penilaian dalam presentasi kelompok. 6) Setelah kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberi angka dengan rentangan 0-100. 3) Model Konvensional a) Defenisi konseptual Model konvensional selama ini dilaksanakan oleh guru dan dirancang secara sistematik dalam menyajikan materi secara ceramah, tanya jawab dan penugasan dimana kegiatan didominasi oleh guru dan siswa sebagai pendengar setia serta memberi
jawaban
ketika
guru
bertanya.
Pembelajaran
konvensional dengan metode ceramah akan efektif jika mengajar pada materi yang banyak dan waktu terbatas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 76
b) Defenisi Operasional Langkah-langkah dalam penggunaan model konvensional adalah sebagai berikut: 1) Tahap persiapan/perencanaan. 2) Tahap penyajian 3) Penutup b. Kreativitas a) Defenisi konseptual Kreativitas siswa pada dasarnya merupakan kemampuan siswa untuk melahirkan atau menciptakan sesuatu yang baru dengan kemampuan yang dimiliki dan mengaktualisasikan diri baik dalam karya baru maupun kombinasi dengan hal-hal yang sudah ada. b) Defenisi Operasional Kreativitas adalah skor yang diperoleh dari angket yang menggambarkan tentang kreativitas siswa. Adapun indikator kreativitas sebagai berikut: 1) Rasa ingin tahu, 2) berpikir kreatif, 3) Mengajukan pertanyaan, 4) Gagasan baru, 5) Tidak takut mengambil resiko, 6) Pantang menyerah, 7) Percaya diri, 8) Mencari jawaban yang bervariatif, 9) Tidak terpengaruh dengan orang lain, 10) Berani mempertahankan pendapat, 11) Dapat bekerja sendiri, 12) Pengalaman baru, 13) Bergairah dan aktif melaksanakan tugas dan 14) Imajinasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 77
2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar mata pelajaran IPS dari hasil tes siswa pada kompetensi dasar: Menguraikan proses terbentuknya Kesadaran Nasional, Identitas Indonesia dan Perkembangan Pergerakan kebangsaan Indonesia. a. Defenisi konseptual Prestasi belajar adalah hasil usaha belajar berupa skor atau angka yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar pada pembelajaran IPS. b. Defenisi Operasional Prestasi belajar merupakan taraf keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Metode Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini ada 2 (dua) cara, yaitu metode tes dan metode angket. a. Metode Tes Sebelum dilakukan pengumpulan data yang sebenarnya, perlu terlebih dahulu dilakukan ujicoba terhadap instrument dalam penelitian. Tujuan dilakukan ujicoba adalah untuk memperoleh data yang sahih dan dapat dipercaya. Untuk mengetahui validitas maupun
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 78
reliabilitas dilakukan pengujian dan melakukan pemeriksaan setiap butir pertanyaan maupun pernyataan dengan cara tertentu. Tes prestasi belajar berupa butir soal harus dijawab oleh responden, tes prestasi belajar ini sebagai alat pengumpul data. Tes yang digunakan berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda yang peneliti susun sesuai rancangan pembelajaran. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan instrument tes adalah sebagai berikut: 1) Menentukan batasan tes dan tujuan tes berdasarkan standar kompetensi. 2) Melakukan spesifikasi indikator dengan menyesuaikan ruang lingkup masalah yang akan diteliti dan tujuan penelitian yang akan dicapai. 3) Membuat kisi-kisi instrument tes yang memuat indikator. 4) Membuat instrument tes yang terdiri dari 45 butir soal pilihan ganda dengan 4 pilihan jawaban. Sistem pemberian skor untuk instrument tes adalah menjawab benar diberi skor 1 dan jawaban salah skornya 0. 5) Melakukan uji coba instrument penelitian. b. Metode Angket Konsep kreativitas belajar dijabarkan dalam komponen-komponen atau indikator menjadi diskriptor, kemudian dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan. Untuk pengumpulan data kreativitas menggunakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 79
angket, instrument terdiri dari 5 macam yaitu pertanyaan atau pernyataan sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju yang dibuat dengan skala Likert dengan alternatif jawaban sebanyak lima yaitu: sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan pemberian skor sebagai berikut: Tabel 7. Skor Angket Kreativitas Jawaban
Skor Positif 5 4 3 2 1
Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Ragu-Ragu (R) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Negatif 1 2 3 4 5
Adapun langkah-langkah pembuatan instrument angket kreativitas sebagai beikut: 1) Menyusun definisi operasional tingkat kreativitas siswa. 2) Menyusun komponen-komponen indikator tingkat kreativitas siswa. 3) Menyusun tabel kisi-kisi pembuatan instrument angket tingkat kreativitas siswa. 4) Menjabarkan indikator kedalam butir angket. 5) Memberikan skor pada setiap butir angket dengan catatan butir angket yang berisi pernyataan atau pertanyaan positif skornya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 80
dari besar ke kecil, sedangkan pernyataan atau pertanyaan negatif skornya dari kecil ke besar. 2. Instrument Penelitian Tujuan penelitian ini memerlukan alat pengumpulan data optimal, yang mempengaruhi objektivitas penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa tes dan angket sebagai instrument dalam penelitian. Pemilihan dua bentuk teknik pengumpulan data ini karena keduanya sering digunakan dalam penelitian. 3. Uji Coba Instrument Setelah instrument selesai disusun, peneliti wajib menguji terlebih dahulu sebelum diberikan kepada sampel penelitian untuk melihat apakah instrument yang telah disusun benar-benar valid dan reliabel atau tidak. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan angket. Instrumen tes digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar IPS siswa dan instrument angket digunakan untuk memperoleh data tentang tinggi atau rendahnya kreativitas siswa. a. Tes 1) Validitas Untuk mendukung data dalam pemecahan masalah penelitian ini, digunakan tes untuk mengukur prestasi belajar IPS siswa. Sebuah tes dikatakan mempunyai validitas isi maka diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 81
a. Bahan uji (tes) harus merupakan sampel yang representatif untuk mengukur sampai seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai ditinjau dari materi yang diajarkan maupun dari sudut proses belajar. b. Titik berat bahan yang harus diujikan harus seimbang dengan titik berat bahan yang telah diajarkan. c. Tidak diperlukan pengetahuan lain yang tidak atau belum diajarkan untuk menjawab soal-soal ujian dengan benar (Budiyono, 2011: 9). Langkah-langkah dalam melakukan uji validitas tes adalah bahan dan tujuan pengajaran, kisi-kisi tes, menyusun soal tes dan menelaah setiap butir soal. Dalam penelitian ini uji validitas butir soal diperoleh melalui hitungan komputasi dengan program analisis butir soal yaitu iteman versi 4,3. Daya pembeda dalam aitem pada iteman diperlihatkan dalam kotak Rpbis, sedangkan tingkat kesukaran diperlihatkan dalam kotak P. Objek penelitian yang dilakukan untuk ujicoba dalam penelitian ini adalah SMP Negeri I Bajawa, pemilihan sekolah ini untuk dijadikan ujicoba karena dilihat dari letak geografisnya, kultur sekolah serta karakteristik siswa yang mirip. Dalam penelitian ini, validator instrument tes ujicoba selain dilakukan oleh guru mata pelajaran, juga dilakukan oleh pakar yang dimaksud adalah Ermelinda Yosefa Awe, S. Sos, M.Pd
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 82
(beliau adalah salah satu dosen di Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Citra Bakti Kabupaten Ngada) terlampir pada lampiran 12. Hasil uji validitas butir soal melalui iteman disajikan sebagai berikut. Tabel 8. Uji Validitas No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Pointbiser (Rpbis) 0,149 0,103 0,102 0,325 0,115 0,148 0,374 0,430 0,175 0,080 0,481 0,410 0,054 0,393 0,397 0,336 0,149 0,544 0,419 0,343 0,351 0,334 -0,032 0,183 0,402 -0,270 0,517 0,350 0,149 0,766 0,498 0,506
commit to user
Keterangan Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 83
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
0,450 0,516 -0,222 0,635 0,611 0,470 -0,194 0,739 0,405 0,400 0, 337 0,493 0,687
Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan hasil perhitungan jumlah butir soal yang diuji coba pada siswa SMP Negeri 1 Bajawa dengan jumlah siswanya 35 siswa dan uji coba tes pilihan ganda sebanyak 45 butir soal diperoleh hasil 30 butir soal valid dan 15 butir soal tidak valid. Data terlampir pada lampiran 12. 2) Reliabilitas Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan hasil yang dapat dipercaya apabila alat ukur itu diuji berkali-kali. Untuk mengukur indeks reliabelitas tes dalam penelitian ini adalah rumus: r11= (sumber Arikunto, 2013: 122) Keterangan: r11
= indeks reliabilitas
n
= banyaknya butir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 84
St2
= variansi belahan ke-i, i=30 (k < n) atau variansi butir ke-i, i=30
nSt2
= variansi skor-skor yang diperoleh subjek uji coba. Suatu instrument dikategorikan reliabel apabila mempunyai
indeks reliabilitas > 0,70 ini berarti jika hasil skor tes di atas 0,70 maka tes tersebut reliabel dan tes tersebut bisa dipakai (Sugiyono, 2014:183). Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrument tes dengan teknik alpha (koefisien alpha) diperoleh hasil reliabilitas soal adalah 0,918. Dengan demikian, tes prestasi belajar IPS dinyatakan reliabel karena 0,918>0,70. Hasil perhitungan reliabelitas terlampir pada lampiran 13. 3) Tingkat Kesukaran Prosedur untuk menentukan indeks kesukaran soal untuk instrument dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Membuat tabulasi skor butir soal dan skor total setiap responden. b. Menentukan jenjang skor perolehan menurut besarnya skor total jawaban, dimulai dari yang tinggi (T) sampai yang rendah (R). c. Menentukan jumlah responden yang masing-masing kelompok baik kelompok tinggi maupun rendah. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 35 siswa maka penentuan masing-masing jumlah responden
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 85
adalah 27%. Menurut Arikunto (2013:227) untuk kelompok
besar
biasanya
hanya
diambil
kedua
kutubnya saja yaitu 27% skor teratas sebagai kelompok atas (JA) dan 27% skor terbawah sebagai kelompok bawah (JB). Dengan demikian penelitian ini diambil 9 kelompok atas dan 9 kelompok bawah dengan jawaban benar. d. Menentukan
indeks
kesukaran
soal
dengan
menggunakan rumus: P=
n1 N
keterangan: P = indeks kesukaran soal n1 = banyaknya siswa yang menjawab benar N = banyaknya responden yang mengikuti tes. Setelah didapat nilai indeks kesukaran soal dari hasil perhitungan lalu diadakan interpretasi dengan mencocokkan dengan tabel indeks kesukaran soal sebagai berikut: Tabel 9. Indeks Kesukaran Soal Indeks Kesukaran P 0,00 0,30 P 0,31 0,70 P 0,71 1,00
Klasifikasi Sukar Sedang Mudah
(Arikunto, 2013: 225)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 86
Butir soal yang baik dan digunakan dalam penelitian ini
13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45. Data analisis tingkat kesulitan butir soal diperoleh melalui hitungan komputasi dengan program analisis butir soal dengan menggunakan iteman pada kotak P terlampir pada lampiran 12. 4) Daya pembeda Daya beda item yang ideal adalah yang sebesar mungkin mendekati angka 1. Semakin besar indeks daya beda berarti aitem tersebut semakin mampu membedakan antara subjek yang mampu menguasai bahan uji dan yang tidak menguasai bahan uji. Semakin kecil indeks daya beda (mendekati 0) berarti semakin tidak jelas dalam menentukan subjek yang menguasai bahan pelajaran dan subjek yang tidak tahu apa-apa. Menentukan daya pembeda (DP) digunakan rumus sebagai berikut. DP
B J
A A
B J
B
P P A
B
B
(Sumber: Arikunto, 2013: 228) Dimana: J
= jumlah peserta tes
JA
= banyaknya peserta kelompok atas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 87
JB
= banyaknya peserta kelompok bawah
BA
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
PA=
PB=
B J
A
= Proporsi
peserta kelompok atas yang menjawab benar.
A
B J
B
= Proporsi
peserta kelompok bawah yang menjawab benar.
B
Hasil perhitungan daya beda dicocokkan dengan klasifikasi daya pembeda dalam Arikunto (2006:46) sebagai berikut. Tabel Indeks 10. Daya Beda Indeks Daya Pembeda DP > 0,4 0,3 < DP < 0,39 0,2 < DP < 0,29 DP < 0,19
Kualifikasi Butir yang sangat baik Baik tidak memerlukan revisi Butir memerlukan revisi Butir harus dieliminasi
4, 7, 8, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45. Data analisis daya beda terlampir pada lampiran 12. Berdasarkan tingkat kesukaran dan daya beda dengan menggunakan program analisis butir soal Iteman versi 4,3 dengan mengkonsultasikan
tingkat
kesukaran
(P)
dan
daya
beda
(Pointbiser), maka dari 45 butir soal yang diujicobakan diperoleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 88
30 butir soal yang valid yaitu butir soal nomor 4, 7, 8, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 36, 37, 38, 40, 41, 42, 43, 44, 45. dan 15 butir soal yang tidak valid yaitu butir soal nomor 1, 2, 3, 5, 6, 9, 10, 13, 17, 23, 24, 26, 29, 35, 39. Dalam menganalisis aitem, nilai tingkat kesukaran (P) berkaitan dengan nilai daya beda aitem (d). nilai tingkat kesukaran sebagai pertimbangan dan nilai daya beda/diskriminasi (d) yang mempunyai peranan mengambil keputusan bahwa aitem dapat dipakai (valid) atau dibuang (tidak valid). b. Angket 1) Validitas Instrument Dalam penelitian ini untuk mengukur validitas sebuah angket, terlebih dahulu dilakukan langkah sebagai berikut: membuat kisikisi angket kreativitas, menyusun soal angket kreativitas, dan menelaah butir angket kreativitas. Validator dalam penelitian ini adalah salah satu dosen sebuah perguruan tinggi yang berada di Kabupaten Ngada yaitu Ermelinda Yosefa Awe, S. Sos, M.Pd yang mempunyai kelayakan dan kapasitas sebagai validator. Kriteria angket disebut valid jika pakar telah mengatakan bahwa angket itu baik dan layak digunakan (data terlampir pada lampiran 9). Untuk mengetahui validitas butir angket kreativitas, angket tersebut harus diujicobakan pada siswa yang sudah ditentukan yaitu siswa kelas VIII G SMP Negeri I Bajawa yang berjumlah 35
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 89
siswa setelah diuji coba kemudian angket kreativitas dianalisis. Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas butir angket digunakan rumus korelasi product moment dari Pearson: N
Rumus: rxy= N.
XY
2
X 2
X ( X)
N.
Y 2
2
Y ( Y)
(Arikunto, 2013: 87) Keterangan: rxy
= koefisien validitas
N
= jumlah responden
X = jumlah skor setiap butir pertanyaan Y = jumlah skor total XY = jumlah butir dikalikan skor Instrument angket dibuat berbentuk skala Likert dengan lima alternative jawaban dengan dua puluh delapan pernyataan. Proses menganalisis
data
ujicoba
instrument
angket
kreativitas
menggunakan r hitung dari Karl Pearson dengan taraf signifikasi 5% untuk mengukur keabsahan instrument angket. Kriteria pengujian valid jika r hitung > r tabel atau tidak valid jika r hitung < r tabel. Tetapi, biasanya dalam pengembangan dan penyusunan skala psikologi digunakan koefisien korelasi yang minimal sama dengan 0,30 sehingga semua pernyataan yang memiliki korelasi dengan skor skala kurang daripada 0,30
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 90
dinyatakan tidak memiliki korelasi dan pernyataan-pernyataan yang akan diikutkan dalam skala sikap diambil dari aitem-aitem yang memiliki korelasi 0,30 keatas dengan pengertian semakin tinggi koefisien korelasi mendekati 1,00 maka semakin baik pula konsistensinya (Aswar 2012:153). Dari hasil uji coba angket kreativitas diperoleh 25 butir yang dinyatakan valid dan 3 butir yang tidak valid. Data di sajikan dalam tabel sebagai berikut. Tabel 11. Uji Validitas Angket No Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Analisis
r hitung
r tabel
Keterangan
Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson
0.431
0,334
Valid
0.444
0,334
Valid
0.443
0,334
Valid
0.467
0,334
Valid
0.495
0,334
Valid
0 .466
0,334
Valid
0.657
0,334
Valid
0.335
0,334
Valid
0.461
0,334
Valid
0,666
0,334
Valid
0.347
0,334
Valid
0.707
0,334
Valid
-0.111
0,334
Tidak Valid
0.561
0,334
Valid
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 91
Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation Pearson Correlation
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
0.584
0,334
Valid
0,674
0,334
Valid
-0,421
0,334
Tidak Valid
0,508
0,334
Valid
0.614
0,334
Valid
-0.281
0,334
Tidak Valid
0.606
0,334
Valid
0.513
0,334
Valid
0.528
0,334
Valid
0.529
0,334
Valid
0.599
0,334
Valid
0.490
0,334
Valid
0.526
0,334
Valid
0.679
0,334
Valid
2) Uji Reliabilitas Pada penelitian ini untuk menguji reliabilitas digunakan rumus Alpha-Cronbach sebagai berikut: Rumus: r11= Keterangan: r11
= Indeks reliabilitas instrument
n
= cacah butir instrument
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 92
Si2
=
St2
= 2
X
N
X
2
Y
2
= varians skor setiap item.
N N 1
N
Y
2
N N 1
Y
2
= varians skor total.
= kuadrat jumlah skor yang diperoleh siswa untuk
setiap item. 2
X
= Jumlah kuadrat jumlah skor yang diperoleh siswa untuk setiap item.
Y
2
= Kuadrat jumlah skor yang diperoleh siswa seluruh item.
Y 2 = Jumlah kuadrat skor yang diperoleh siswa seluruh item.
N
= Jumlah butir instrument Dalam penelitian ini, perhitungan menggunakan program
SPSS version 16 yang menghasilkan koefisien reliabilitas sebesar 0,898 (terlampir pada lampiran 11). Suatu instrument dinyatakan reliabel apabila memiliki koefisien reliabilitas > 0,70 (Widoyoko, 2012:164). Sehingga penelitian ini dinyatakan reliabel karena koefisien reliabilitas 0,898 > 0,70. F. Teknik Analisis Data 1. Uji Kesetaraan Sebelum sampel diperlakuan, terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji keseimbangan dilakukan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen yaitu kelas yang menggunakan model
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 93
GI dan STAD yang terdiri dari 55 siswa yakni 27+28 siswa dan kelas kontrol yang terdiri dari 28 siswa menggunakan model konvensional memiliki kemampuan yang sama atau tidak. Untuk menguji dua kelas yakni eksperimen dan kontrol digunakan uji t test dimana pengujiannya menggunakan mean dari nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) kelas VIII semester 1. Data daftar nilai disajikan pada lampiran 14. Dalam penelitian ini uji kesetaraan dilakukan dengan program SPSS version 16 selengkapnya disajikan pada lampiran 15. a) Hipotesis H0:
(siswa
pada
kelas
eksperimen
dan
kelas
kontrol
sama
kemampuannya). H1: (siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak sama kemampuannya). b) c) Nilai Signifikansi: dari hasil ouput SPSS diperoleh 0,917. d) Keputusan Uji H0 diterima jika signifikasi > 0,05 H1 ditolak jika signifikasi < 0,05 e) Kesimpulan Karena nilai signifikasi 0,917 > 0,05 maka H0 diterima, artinya siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sama kemampuannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 94
2. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diproses dari hasil penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal menggunakan metode liliefors dimana setiap data X1 diubah menjadi bilangan baku Z1 menjadi: Z1= Dengan menggunakan statistik uji sebagai berikut: L=maks/F (Z1)
S (Z1)
(Budiyono, 2013:170) 3. Uji Homogenitas Uji homogenitas variansi digunakan untuk menguji apakah populasi mempunyai variansi yang sama atau tidak dengan menggunakan uji Levene sebagai berikut: a. Pengujian hipotesis yaitu: H0 :
1
2
=
2
2
k
2
H1 : paling sedikit ada satu
(data homogen) 1
2
yang tidak sama
b. Statistik uji : c. Kesimpulan : H0
-1,N-k).
4. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan ANAVA (analysis of variance Dengan prosedur ANAVA dua jalan sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 95
a. Model untuk data analisis ANAVA dua jalan adalah sebagai berikut: Xijk
i
j+
ij
ijk
Keterangan: Xijk
= observasi pada subjek yang dikenal factor A (model pembelajaran) ke-I dan factor B (kreativitas) ke-j pada pengamatan ke-k.
i
= 1,2,3 dengan i = 1 berarti model GI dan i = 2 berarti model STAD dan i=3 berarti model konvensional.
j
= 1,2 dengan j=1 berarti kreativitas tinggi, j=2 berarti kreativitas rendah.
ยต
= rerata besar (grand mean) = efek faktor A kategori ke-i terhadap Xijk = efek faktor B kategori ke-j terhadap Xijk = interaksi faktor A ke-i dan factor B ke-j terhadap Xijk
ij
= galat yang berdistribusi normal (Budiyono, 2013: 207) b. Prosedur 1) Hipotesis Pada anava dua jalur terdapat tiga pasang hipotesis yang perumusannya adalah sebagai berikut: H0A
i
=0
untuk semua harga i (tidak ada pengaruh model GI, STAD dan konvensional terhadap prestasi belajar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 96
HiA
untuk paling sedikit satu harga i (ada pengaruh
i
model GI, STAD dan konvensional terhadap prestasi belajar IPS); i=1,2 H0B
j=
HiB
j
0
untuk semua harga j (tidak ada pengaruh kreativitas
untuk paling sedikit satu harga j (ada pengaruh kreativitas terhadap prestasi belajar IPS);j=1,2
H0AB
I,j
= 0 untuk semua harga (ij) (ada kombinasi efek antara model GI, STAD, konvensional dan kreativitas terhadap prestasi belajar IPS)
H0AB
I,j
untuk paling sedikit satu harga (ij) (ada kombinasi efek antara model GI,STAD, Konvensional dan kreativitas terhadap prestasi belajar IPS).
2) Komputasi Pada Anava dua jalur dengan sel tak sama ini diidentifikasikan notasinotasi sebagai berikut: nij
= ukuran sel ij (sel pada baris ke-1 dan kolom ke-j) = banyaknya data amatan pada sel ij = frekuensi sel ij
nh
= rataan harmonic frekuensi seluruh sel =
N
=
= banyaknya seluruh data amatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 97
SSij
= = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij
p
= banyaknya baris
q
= banyaknya kolom = rataan pada sel ij
Ai
=
jumlah rataan pada baris ke-1
Bj
=
jumlah pada kolom ke-j
G
=
jumlah rataan semua sel
3) Jumlah Kuadrat Terdapat lima jumlah kuadrat yaitu jumlah kuadrat baris (JKA), jumlah kuadrat kolom (JKB), jumlah kuadrat interaksi (JKAB), jumlah kuadrat galat (JKG) dan jumlah kuadrat total (JKT) yaitu: JKA
= nh ((3)-(1))
JKB
= nh ((4)-(1))
JKAB
= nh ((1) + (5)
JKG
= (2)
JKT
= JKA + JKB + JKAB + JKG
(3) (4))
4) Derajat Kebebasan (dk) dkA
= p-1
dkB
= q-1
dkAB
= (p-1) (q-1)
dkG
= N-pq
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 98
dkT
= N-1
5) Rerata Kuadrat Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing diperoleh kuadrat baru: RKA
=
RKB
=
RKAB
=
RKG
=
6) Statistik Uji Untuk H0A adalah Fa = H0B adalah Fb = H0AB adalah Fab = 7) Daerah Kritis Fa adalah DKa = (Fa|Fa>F :p-1, H-pq) Fb adalah DKb = (Fb|Fb>F :p-1, H-pq) Fab adalah DKab = (Fab|Fab>F : (p-1) (q-1), H-pq) 8) Keputusan Uji H0A ditolak jika Fa>F ; p-1, N-pq H0B ditolak jika Fb>F ; q-1, N-pq H0AB ditolak jika Fab>F ; (p-1) (q-1), H-pq) c. Tata Letak Uji
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 99
Bentuk tabel angka berupa hubungan baris dan kolom. Adapun bentuknya sebagai berikut: Tabel 12. Letak Data (B) (A1) A1B1 A1B2
(B1) (B2)
(A) (A2) A2B1 A2B2
(A3) A3B1 A3B2
Keterangan: A
= Model pembelajaran
A1
= Model
A2
= Model STAD
A3
= Model
B
= Kreativitas
B1
= Kreativitas
B2
= Kreativitas Rendah
GI
konvensional
Tinggi
A1B1 = hasil tes pembelajaran menggunakan model GI untuk kreativitas tinggi A1B2 = hasil tes pembelajaran menggunakan model GI untuk kreativitas rendah A2B1 = hasil tes pembelajaran menggunakan model STAD untuk kreativitas tinggi A2B2 = hasil tes pembelajaran menggunakan model STAD untuk kreativitas rendah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 100
A3B1 = hasil tes pembelajaran menggunakan model konvensional untuk kreativitas tinggi A3B2 = hasil tes pembelajaran menggunakan model konvensional untuk kreativitas rendah d. Rangkuman Analisis Tabel 13. Rangkuman Anava Dua Jalan Sumber Variansi A (baris)
JK
DK
RK
F0AB
JKA
P-1
RKA
Fa
B (kolom)
JKB
Q-1
RKB
Fb
AB (interaksi)
JKAB
RKAB
Fab
Galat Total
JKG JKT
(p1)(q1) N-pq N-1
RKG -
-
Keputusan H0 Fa>F :p1, N-pq Fb>F :q1, N-pq Fab>F : (p-1) (q1), N-pq -
-
Keterangan: P adalah probabilitas amatan F adalah nilai F yang diperoleh dari tabel. e. Tahap 2 (Uji Komparasi Ganda) Uji komparasi ganda adalah tindak lanjut dari anava apakah bentuk analisis tersebut menunjukkan bahwa ditolak. Uji lanjutan setelah anava, digunakan metode scheffe untuk anava dua jalan (Budiyono, 2013: 106). Statistik uji: 1) Komparasi rataan antar baris Fij = Dengan daerah kritis
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 101
DK= (Fij| Fij > (p-1) F ; P-1, N-pq) 2) Komparasi rataan antar kolom Fij = Dengan daerah kritis DK= (Fij, kj| Fij, kj > (pq-1) F ; p-1, N-pq) 3) Komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama Fij,kj = Dengan daerah kritis DK= (Fij, kj| Fij, kj > (pq-1) F ; p-1, N-pq) 4) Komparasi rataan antar sel pada baris yang sama Fij,kj = Dengan daerah kritis DK= (Fij, kj| Fij, kj > (pq-1) F ; p-1, N-pq) (Budiyono, 2013: 215-217)
commit to user