BAB II PEMAHAMAN TERHADAP TAMAN BACA PELAJAR 2.1. Taman Baca Taman Baca merupakan tempat atau ruang yang disediakan untuk menyimpan, memelihara, menggunakan koleksi buku, majalah, koran, muti media lain untuk dibaca, dipelajari, dibicarakan, dan dimanfaatkan oleh masyarakat secara perseorangan, kelompok atau kelembagaan (Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat PNFI Depdiknas, Jakarta 2009). Dikatakan
Taman
Baca
karena
keberadaannya
dikelola
oleh
masyarakat, perorangan, lembaga untuk menumbuhkan minat baca masyarakat yang ada di lingkungan sekitar dari Taman Baca. 2.1.1. Fungsi Taman Baca Taman
Baca
memiliki
fungsi-fungsi
yang
diharapkan
dapat
memfasilitasi kegiatan pembelajaran seumur hidup. Menurut Buku Perpustakaan dan Masyarakat (Sutarno NS, 2006 : 33) fungsi dari Taman Baca adalah sebagai berikut : 1.
Menjadi tempat mengumpulkan atau menghimpun informasi, dalam arti aktif, taman bacaan masyarakat tersebut mempunyai 6
kegiatan yang terus-menerus untuk menghimpun sebanyak mungkin sumber informasi untuk di koleksi. 2.
Membangun tempat informasi yang lengkap dan ”up to date” bagi pengembangan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan perilaku/sikap (attitude).
3.
Memberikan
layaanan
kepada
pemakai,
seperti
membaca,
meminjam, meneliti, dengan cara cepat, tepat, mudah dan murah. 4.
Sarana pembelajaran bagi masyarakat untuk belajar mandiri, dan sebagai penunjang kurikulum program Pendidikan Luar Sekolah, khususnya program keaksaraan.
2.1.2. Manfaat Taman Baca Berikut ini adalah beberapa manfaat dari keberadaan Taman Baca : 1.
Menumbuhkan minat, kecintaan dan kegemaran membaca.
2.
Memperkaya pengalaman belajar bagi masyarakat.
3.
Menumbuhkan kegiatan belajar mandiri.
4.
Mempercepat proses penguasaan proses penguasaan teknik
5.
Membantu pengembangan kecakapan membaca
6.
Menambah wawasan tentang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
7.
Melatih tanggung jawab melalui ketaatan terhadap aturan-aturan yang ditetapkan
8.
Membantu kelancaran penyelesaian tugas.
2.1.3. Perananan Taman Baca Taman Baca memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mencerdaskan bangsa serta meningkatkan kualitas Bangsa Indonesia khususnya masyarakat di lingkungan sekitarnya. Sebagai salah satu tempat pelayanan bahan pustaka, taman baca memiliki kepentingan pelayanan yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Hal ini dikarenakan kedudukan Taman Baca jika dilihat dari wilayah kedudukannya berada di bawah perpustakaan kabupaten atapun desa/kelurahan. Artinya, dalam sebuah kabupaten, desa/kelurahan mungkin terdapat lebih dari satu Taman Baca. Disamping itu pengadministrasian Taman Baca lebih mudah dibandingkan dengan Perpustaan. 7
2.2. Fasilitas Taman Baca Untuk mendukung segala kegiatan yang berada di Taman Baca, maka Taman Baca perlu didukung dengan fasilitas berikut ini : 1. Ruang Koleksi Pada Taman Baca ruang koleksi merupakan sebuah ruangan koleksi buku bacaan yang penggunakan penataan secara pengelompokkan pada rak koleksi, misalnya koleksi novel dan komik dikelompokkan dengan jenis fiksi, koleksi tentang hobi dan keterampilan dikelompokkan pada jenis ilmu terapan, koleksi tentang sejarah dan legenda dikelompokkan pada jenis koleksi sejarah, dan begitu juga koleksi yang lainnya. 2. Ruang Baca Indoor dan Outdoor Fasilitas ruang baca indoor dan outdoor merupakan fasilitas yang tersedia di hampir semua taman baca. Hal ini untuk mengatasi kejenuhan para pengunjung taman baca dan menghadirkan suasana baru pada taman baca.
Gambar 2.1 Ruang Baca Indoor Sumber : Americanlibraries.org, 2015
3. Wifi Wifi gratis yang disediakan taman baca dapat dimanfaatkan oleh para pengunjung taman baca. Sehingga selain dapat membaca di taman baca, pengunjung juga dapat mengakses internet. Biasanya taman baca yang menggunakan fasilitas wifi gratis adalah taman baca yang menggunakan konsep berbasis eletronik. 8
4. Ruang Pameran Ruang pameran merupakan suatu ruangan yang berfungsi untuk memfasilitasi kegiatan penyajian suatu karya seni untuk dikomuniksikan kepada masyarakat luas. Contohnya adalah pameran untuk memperkenalkan koleksi buku terbaru.
Gambar 2.2 Ruang Pameran Sumber: commons.wikimedia.org,2015
5. Ruang Diskusi Ruang diskusi merupakan salah satu fasilitas pendukung yang terdapat pada taman baca. Ruangan ini berfungsi untuk memfasilitasi sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih/kelompok untuk membahas suatu topik
Gambar 2.3 Ruang Diskusi Sumber : scottsdalelibrary.or, 2015
6. Cafe Cafe adalah sebuah tempat yang sederhana, tetapi cukup menarik untuk dijadikan sebagai tempat untuk melakukan aktivitas makan dan minum. Keberadaan cafe pada taman baca tidak hanya 9
sebagai tempat untuk membeli makanan dan minuman tetapi dapat dimanfaatkan sebagai anchor yang akan menarik para pengunjung dari cafe tersebut untuk mau datang membaca ke Taman Baca. 7. Toilet Terdapat fasilitas toilet hampir di seluruh Taman Baca. 2.3. Jenis Koleksi Taman Baca Yang dimaksud dengan koleksi Taman Baca adalah sejumlah bahan atau sumber-sumber informasi, baik itu berupa buku ataupun bukan buku yang dimana koleksi-koleksi tersebut dikelola untuk kepentingan belajar di Taman Baca itu sendiri. Isi dari jenis koleksi di Taman Baca mengandung bahan-bahan yang dapat menunjang program kegiatan di sekolah. Baik itu kegiatan yang bersifat kurikuler maupun ekstra kulikuler. Koleksi Taman baca dikategorikan kedalam jenis koleksi buku dan bukan buku. 1. Koleksi Buku a. Buku-buku nonfiksi Buku Teks atau Buku Pelajaran Buku teks adalah suatu buku yang ditulis berdasarkan sistematika dan organisasi tertentu terhadap suatu bidang ilmu tertentu yang dapat memudahkan proses belajar mengajar baik itu untuk guru ataupun murid/pelajar. Buku Teks Pelengkap Buku teks pelengkap merupakan penunjang pelajaran atau penunjang buku-buku teks yang dimana materi yang ada pada buku teks pelengkap disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku disekolah. Buku Penunjang Buku-buku penunjang bisa dikelompokkan kedalam buku-buku fiksi dan nonfiksi. Atau isitlah yang biasa di kenal di sekolah yaitu buku bacaan.
10
Buku Refrence atau rujukan Buku refrence atau rujukan adalah buku-buku yang isinya memuat informasi secara khusus sehingga dapat menjawab atau menunjukkan secara langsung bagi pembacanya. b. Buku-buku Fiksi Yang termasuk ke dalam kelompok buku-buku fiksi adalah bukubuku yang ditulis bukan berdasarkan kenyataan atau fakta. Buku fiksi ditulis atas dasar imajinasi dari si pengarangnya. Buku-buku fiksi ini sering diakitkan dengan novel, romans. Contoh dari bukubuku fiksi adalah Malin Kundang, Sangkurian Dayang Sumbi, Purbasari Purbararang, dan lain-lain. c. Komik (Buku Cerita Bergambar) Komik termasuk jenis koleksi karena buku ini banyak digemari oleh anak-anak usia sekolah dasar. Namun komik memiliki banyak pro dan kontra jika dijadikan kedalam salah satu koleksi bahan bacaan. Beberapa kalangan beranggapan jika komik dapat menyebabkan terganggunya konstrasi seorang anak pada saat belajar. Namun pendapat lain mengatakan jika komik secara tidak langsung komik bermanfaat terhadap pengembangan konsepsi pemikiran yang akan membangun estetika, karakter dan pembinaan minat baca. Sehingga jika jenis koleksi komik akan disediakan disuatu Taman Baca maka perlu dipilih jenis-jenis komik yang layak untuk menjadi salah satu jenis koleksi pada Taman Baca. 2.
Koleksi Bahan Bukan Buku Yang dimaksud dengan koleksi bahan bukan buku adalah bahan atau koleksi buku yang masih dalam bentuk berupa cetakan namun bukan berupa buku. Jenis koleksi yang termasuk ke dalam bahan bukan buku seperti berikut ini : a. Terbitan berkala (majalah dan surat kabar) Terbitan berkala merupakan sebuah tulisan atau artikel yang dtulis oleh beberapa pengarang kemudian dipublikasikan secara berkala.
11
Contoh yang tergolong ke dalam terbitan berkala adalah surat kabar, majalah, dan buletin. b. Guntingan surat kabar Guntingan surat kabar atau yang biasa kita kenal dengan kliping adalah berita atau tulisan didalam majalah atau surat kabar yang dianggap penting, perlu digunting dan ditempelkan pada sebuah kertas yang agak tebal (biasanya karton tipis) dan disusun secara sistemaris untuk memudahkan pembacanya. Manfaat dari kliping ini adalah untuk menambah wawasan terhadap suatu topik atau sekedar untuk menjadi pembanding dengan informasi yang sudah ada. c. Gambar atau lukisan Gambar atau lukisan adalah bentuk karya seni seseorang yang perlu dihargai keberadaannya. Biasanya lukisan atau gambar ini ditempel pada dinding dari sebuah Taman Baca. Yang dimana gambar atau lukisan ini mengandung usur sejarah. Misalnya lukisan para pahlawan. d. Globe Globe atau bola dunia merupakan suatu alat peraga yang bentuknya menyerupai bumi. Globe ini biasanya digunakan untuk mengetahui berbagai tempat dibumi dalam bentuk mini serta perbandingannya dengan benda-benda lain di luar angkasa. 3.
Koleksi Bahan Pandang Dengar (Audiovisual) Yang dimaksud dengan bahan pandang dengar adalah kumpulan informasi yang dibuat atas hasil teknologi elektronik bukan bahan hasil
dari
cetakan
kertas.
Ini
berasal
dari
bahan-bahan
nonkonvensional. Contohnya adalah kaset video, film, tape recorder, slide suara dan sebagainya. 2.4. Perbedaan Taman Baca dan Perpustakaan Pada dasarnya Taman Baca merupakan bagian dari Perpustakaan umum. Sehingga tidak salah jika banyak masyarakat yang beranggapan bahwa Taman Baca merupakan Perpustakaan begitu pula sebaliknya. Berikut ini 12
merupakan persamaan dan perbedaan dari Taman Baca dan Perpustakaan dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini : Tabel 2.1 Perbedaan Taman Baca dan Perpustakaan Kategori
Perbedaan Taman Baca
Perpustakaan
Sistem Prosedural
Tidak menerapkan aturanaturan khusus karena dikelola secara swadaya
Menerapkan aturan-aturan khusus yang harus dilakukan karena merupakan suatu instansi resmi dari pemerintah
Tenaga Kerja
Merupakan para sukarelawan
Pegawai pemerintahan/pegawai negeri sipil (PNS)
Koleksi
Bahan koleksi lebih banyak bersifat rekreatif
Lebih banyak penyediaan bahan koleksi untuk lembaga formal dan penelitian
Jenis Pelayanan
Penyewaan, diksusi/kelompok belajar, pameran
Penyewaan
Sifat Pelayanan
Semi Formal
Formal
Suasana Ruangan
Susana yang nyaman
Karakteristik Pengguna
Kalangan pelajar dan anak putus sekolah
santai
dan
Suasana formal memiliki tata tertib Pelajar Umum
dan
karena
Masyarakat
2.5. Taman Baca Pelajar Taman Baca Pelajar adalah suatu lembaga yang menyediakan bahan bacaan yang dibutuhkan oleh para pelajar, sebagai tempat penyelengaraan pembinaan kemampuan membaca dan belajar, sekaligus sebagai tempat untuk mendapatkan informasi bagi para pelajar yang berada di sekitar lokasi dari Taman Baca Peajar tersebut. 2.6. Jenis Pelayanan Berdasarkan pengertian Taman Baca Pelajar yang sudah disebutkan di atas, bahwa pengelola Taman Baca Pelajar disini berperan sebagai motivator, artinya pengelola Taman Baca Pelajar diharapkan dengan kreativitasnya dapat memberikan layanan yang mampu menarik simpati dan mendorong para pelajar untuk mau dan mampu meningkatkan keterampilan dan minat membacanya. Sehingga layanan yang dapat diberikan oleh Taman Baca Pelajar adalah : 13
1. Membaca ditempat, dengan menyediakan ruangan yang nyaman dan didukung dengan variasi bahan bacaan bermutu, sesuai dengan kebutuhan pelajar. Untuk dapat menyediakan bahan bacaan sesuai dengan kebutuhan perlu berupaya untuk menemukan dan mengenali minat dan karakteristik pelajar. 2. Meminjamkan buku, artinya buku dapat dibawa pulang untuk dibaca dirumah, dan peminjam wajib mengembalikan buku. Karena Taman Baca Pelajar ini bersifat sosial sehingga tidak dikenakan biaya atas peminjaman buku yang dilakukan. 3. Pembelajaran dengan menggunakan berbagai pendekatan, seperti : a. Diskusi kelompok belajar b. Membimbing teknik membaca cepat (scanning dan skimming), c. Menemukan kalimat dan kata kunci dari bacaan, d. Belajar efektif 4. Praktek Keterampilan, dengan buku keterampilan yang ada, para pelajar diajak untuk mempraktekkan bersama, seperti; praktek memasak. 5. Kegiatan Literasi Melaksanakan kegiatan literasi yang menyenangkan dan bermanfaat, seperti bedah buku, diskusi isu yang sedang berkembang, temu penulis, belajar menulis cerpen. 6. Melaksanakan lomba-lomba Lomba kemampuan membaca (menceritakan kembali buku yang telah dibaca, cerdas cermat. 7. Pameran Pameran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seniman untuk menyampaikan ide atau gagasannya ke pada publik melalui media karya seni. Kegiatan ini diharapkan terjadi komunikasi antaran seniman yang diwakili oleh karya seninya dengan apresiator. 2.7. Sumber Daya Taman Baca Pelajar Untuk dapat melaksanakan peran dan fungsinya, Taman Baca Pelajar harus didukung oleh sumber daya untuk menjamin eksistensi dan mampu 14
memberika layanan kepada para pengunjung Taman Baca Pelajar dengan baik dan bermutu. Secara kelembagaan, sumber daya Taman Baca Pelajar meliputi sumber daya fisik, sumber daya manusia dan sumber daya finansial. 2.7.1. Sumber Daya Fisik Sumber daya fisik Taman Baca Pelajar dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber daya fisik utama dan sumber daya fisik pendukung. 1. Sumber daya fisik utama adalah bahan bacaan yaitu semua jenis bahan bacaan dalam berbagai bentuk media, seperti buku, majalah, tabloid, koran, CD dan lainnya. Bahan bacaan disediakan untuk melayani para pengunjung yaitu pelajar sehingga perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh didalam penentuan bahan bacaan yang harus disediakan. 2. Sumber daya pendukung adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk mendukung pengelolaan Taman Baca Pelajar antara lain rak/almari buku, display buku baru, rak majalah, gantungan koran, meja kerja, perangkat peralatan elektronik dan lain-lain. 2.7.2. Sumber Daya Manusia Faktor utama didalam pengelolaan Taman Baca Pelajar adalah orang sebagai sumber daya manusia, sekurang-kurangnya terdapat 3 orang yang duduk dalam susunan organisasi yang melaksanakan pengelolaan Taman Baca Pelajar, terdiri atas 1 orang ketua, 1 orang yang mengurusi administrasi dan teknis pemeliharaan dan 1 orang memberikan layanan kepada para pengunjung yaitu pelajar. Yang dimana sumber daya manusia untuk Taman Baca Pelajar berasal dari lingkungan sekitar Taman Baca Pelajar tersebut. Susunan organisasi Taman Baca Pelajar sekurang-kurangnya terdiri atas : 1. Ketua tugasnya adalah : a. Memimpin Taman Baca b. Menyusun dan menetapkan program c. Memajukan dan mengembangkan Taman Baca d. Melakukan hubungan kerjasama e. Mengelola keuangan
15
2. Urusan Administrasi dan Teknis tugasnya adalah : a. Mengurus administrasi dan surat menyurat b. Mengadakan seleksi dan pengadaan bahan bacaan c. Melaksanakan pengolahan bahan bacaan d. Melaksanakan pengembangan bahan bacaan 3. Urusan Layanan tugasnya adalah : a. Membuat tata tertib b. Memebrikan layanan Taman Baca c. Melaksanakan administrasi keanggotaan 2.8. Pemahaman Standar dan Regulasi Didalam mendirikan sebuah Taman Baca Pelajar terdapat beberapa peraturan terkait dengan hal tersebut. Berikut ini adalah peraturan yang terkait dengan pedoman penyelenggaraan Taman Baca Pelajar : 1.
Garis-Garis Besar Haluan Negara Tahun 1999 yang salah satu arah kebijakannya adalah pendidikan membahas sebagai berikut : (1) Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya manusia Indonesia berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti ; (2) Melakukan pembaharuan sistem
pendidikan
termasuk
pembaharuan
kurikulum,
berupa
diversifikasi kurikulum untuk melayani keberagaman peserta didik, penyusunan kurikulum yang berlaku nasional dan lokal sesuai dengan kepentingan setempat, serta diversifikasi jenis pendidikan secara profesional ; (3) Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap, dan kemampuan, serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh
sarana dan prasarana memadai
;
(4)
Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (www.dephut.go.ig, Maret 2015). 16
2.
Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1991, tentang Pendidikan Luar Sekolah. Menurut Pasal 3 mengenai jenis pendidikan : Pasal 3 ayat (1) Jenis pendidikan luar sekolah terdiri atas pendidikan umum, pendidikan
keagamaan,
pendidikan
jabatan
kerja,
pendidikan
kedinasan dan pendidikan kejuruan; ayat (2) Pendidikan umum merupakan
pendidikan
yang
mengutamakan
perluasan
dan
peningkatan keterampilan dan sikap warga belajar dalam bidang tertentu; ayat (3) Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang mempersiapkan warga belajar untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut
penguasaan
khusus
tentang
ajaran
agama
yang
bersangkutan; ayat (4) Pendidikan jabatan kerja merupakan pendidikan yang berusaha meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan sikap warga belajar untuk memenuhi persyaratan pekerjaan tertentu pada satuan kerja yang bersangkutan; ayat (5) Pendidikan kedinasan merupakan pendidikan yang berusaha meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan untuk pegawai atau calon pegawai suatu Departemen atau Lembaga Pemerintah Non Departemen; ayat (6) Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan warga belajar untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu; ayat (7) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), ayat (3) ayat (4), ayat (5) dan ayat (6) diatur oleh Menteri atau Menteri lain atau Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen. 3.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 1 ayat (1) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan,
pengendalian
diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara; ayat (2) Disebutkan bahwa Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik 17
Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman; ayat (10) Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendidikan
untuk
membantu
pertumbuhan
dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut; Pasal 4 ayat (5) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis dan berhitung bagi segenap warga masyarakat (www.uniks.ac.id). 2.9. Pemahaman Proyek Sejenis 2.9.1. Data Primer a) Taman Baca Kesiman, Denpasar Taman Baca Kesiman berlokasi di Jl. Sedap Malam, KesimanDenpasar dan didirikan oleh Agung Alit seorang aktivis dan wirausahawan sosial. Beliau adalah pemilik dari Mitra Bali, sebuah perusahaan perdagangan berkeadilan atau fair trade. Taman Baca Kesiman didirikan pada bulan Februari 2014 dengan luas tanah mencapai 3.2 are. Yang dimana awalnya tanah tersebut merupakan tanah persawahan milik keluarga. Papan penanda (signed) yang digunakan pada Taman Baca Kesiman menggunakan bahan kayu . Dan terkesan sangat sederhana Gambar 2.4 Signed pada Taman Baca Kesiman
18
Pada bagian dinding menggunakan maerial batu bata yang diexpose. Penggunaan batu bata expose ini dimaskudkan untuk menghadirkan kesan ‘tempo dulu’ pada bangunan.
Gambar 2.5 Tampak Samping Taman Baca Kesiman
Awalnya Taman Baca Kesiman didirikan sebagai sebuah tempat untuk berkumpul sesama aktivis. Namun seiring berjalannya waktu, Agung Alit berkeinginan mendirikan sebuah taman baca yang dilengkapi juga dengan kebun dan terdapat beberapa sayuran organik. Koleksi buku yang berada di Taman Baca Kesiman berjumlah kurang lebih 1.500 buku yang merupakan koleksi dari Agung Alit sendiri. Buku tersebut terdiri dari buku-buku sejarah, sosiologi dan novel terkenal seperti novel karya Pramoedya Ananta Toer. Selain buku dari koleksi pribadi, terdapat juga beberapa buku yang merupakan hasil sumbangan. Untuk pendanaan daripada Taman Baca ini tidak ada bekerjasama dengan Pemerintah.
Gambar 2.6 Ruang Koleksi Taman Baca Kesiman
Ruangan baca pada Taman Baca Kesiman tidak terlalu luas dan terdiri dari 2 lantai. Yang dimana pada lantai dasar merupakan ruangan koleksi yang langsung bisa digunakan ruang baca, dan lantai 2 merupakan 19
ruangan baca saja. Taman Baca Kesiman lebih memanfaatkan ruang luar untuk digunakan sebagai tempat untuk membaca.
Gambar 2.7 Ruang Baca Indoor dan Outdoor Taman Baca Kesiman
Konsep yang digunakan pada Taman Baca Kesiman dibuat seperti bangunan-bangunan klasik dan lebih banyak mengunakan material kayu pada bangunan. Selain itu penggunaan teraso bukan tegeh menambah kesan klasik pada bangunan ini. Penggunaan material kayu pada hampir pada seluruh bangunan.
Gambar 2.8 Lantai Dua dari Taman Baca Kesiman
20
Lantai dua yang merupakan ruangan untuk membaca.
Gambar 2.9 Lantai Dua dari Taman Baca Kesiman
Penggunaan teraso jenis kasar pada bagian terasnya. Gambar 2.10 Bagian Teras dari Taman Baca Kesiman
Kegiatan yang sering diaddakan di Taman Baca Kesiman adalah diskusi buku yang rutin diadakan, pemutaran film dokumenter dan live musik dari band-band alternatif bali. Hal ini dilakukan untuk menarik minat masyarakat mengunjung Taman Baca Kesiman. Terdapat sebuah mini kantin untuk memfasilitasi para pengunjung yang ingin makan dan minum sambil membaca buku.
21
Gambar 2.11 Mini Kantin pada Taman Baca Kesiman
Untuk sementara buku yang ada di Taman Baca Kesiman hanya dapat dibaca di tempat, belum bisa untuk dibawa pulang. Biasanya pengunjung yang datang dari berbagai kalangan dengan jumlah sekita 1015 oarang pengunjung perharinya. Jam operasional yaitu hari SelasaMinggu dari jam 14.00 – 22.00 Wita. Tenaga Kerja yang ada di Taman Baca Kesiman berasal dari Komunitas Taman 65 yaitu sebuah Komunitas yang bergerak di bidang sosial. 2.9.2. Data Sekunder a) Taman Bacaan Masyarakat “Cakruk Pintar”, Yogyakarta. Sejak tahun 2003, telah berdiri sebuah cakruk (gubug ronda) yang biasa sebagai tempat ronda maupun nongkrong. Seiring berjalannya waktu, tempat tersebut juga berfungsi sebagai Taman Baca Masyarakat (TBM) yang dapat menjadikan masyarakat cerdas, pintar dan berkembang. Maka masyarakat berinisiatif memberi tambahan nama menjadi Cakruk Pintar. Berdirinya Taman Baca Masyarakat (TBM) tahun 2004-2005 bernama Taman Baca Masyarakat Suka Catur Tunggal dibawah naungan PKBM Suka Catur Tunggal. Tempat ini merupakan sebuah cakruk (gubug ronda) yang biasa sebagai tempat ronda maupun nongkrong. Seiring berjalannya waktu, tempat tersebut juga berfungsi sebagai Taman Baca Masyarakat (TBM) yang dapat menjadikan masyarakat cerdas, pintar dan berkembang. Maka 22
masyarakat berinisiatif memberi tambahan nama menjadi Cakruk Pintar. Sehingga sejak tahun 2007 Taman Baca Masyarakat (TBM) berubah nama menjadi Taman Baca Masyarakat (TBM) Cakruk Pintar yang secara langsung dibawah naungan Yayasan YASUKA. Oleh karenananya sekarang Yayasan YASUKA membawahi PKBM dan Taman Baca Masyarakat (TBM).
Papan penanda (signed) yang digunakan pada TBM Cakruk Pintar menggunakan bahan kayu . Dan terkesan sangat sederhana
Gambar 2.12 Signed pada Cakruk Pintar Sumber : www.cakrukpintar.wordpress.com, 2015
Taman Baca masyarakat (TBM) Cakruk Pintar adalah taman baca yang memadukan konsep “Cakruk” dengan “Taman Baca”. sehingga memiliki keunikan tersendiri. selain itu, TBM ini juga mempunyai kekayaan alam yang masih asri dan alami, sehingga TBM ini sangat ramah lingkungan dan masyarakat.
Gambar 2.13 Salah satu ruang koleksi pada Cakruk Pintar Sumber : www.cakrukpintar.wordpress.com, 2015
Beberapa program yang dimiliki oleh TBM Cakruk Pintar adalah sebagai berikut :
23
1. Akses Buku 2. Bimbingan Belajar 3. Bengkel Menulis 4. Keterampilan Origami 5. Cakruk Pintar Publisher.
Gambar 2.14 Ruang untuk melakukan bimbingan belajar Sumber : www.cakrukpintar.wordpress.com, 2015
Semua tenaga pengajar dari TBM Cakruk Pintar merupakan sukarelawan dari berbagai daerah. Bahkan ada yang merupakan Warga Negara Asing (WNA). Mereka senantiasa meluangkan waktunya untuk membantu para pengunjung TBM didalam mendapatkan informasi.
Tidak tersedianya lahan parkir yang cukup memadai sehingga para pengunjung memarkirkan kendaraannya pada halaman depan dari TBM Cakruk Pintar. Gambar 2.15 Halaman depan TBM Cakruk Pintar Sumber : www.cakrukpintar.wordpress.com, 2015
24
b) Taman Bacaan Masyarakat “Taman Bentoel Trunojoyo”, Malang.
Gambar 2.16 Signed pada Taman Bentoel Trunojoyo Sumber : www.skyscrapercity.com, 2015
Taman Bentoel Trunojoyo merupakan hasil kerjasama antara Pemerintah Kota Malang dengan PT. Bentoel Group yang beralamatkan di Jl. Trunojoyo persis di depan Stasiun Kota Baru Malang. Taman Trunojoyo ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian utara dan bagian selatan. Pada bagian utara inilah terdapat sarana taman bacaan yang biasa disebut Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Taman Bentoel Trunojoyo. Taman Bentoel Trunojoyo baru ddirikan pada tahun 2014, namun sudah berkontribusi terhadap meningkatnya minat baca masyarakat kota Malang. Setiap harinya paling sedikit terdapat 8-10 pengunjung ke TBM ini. Kepengurusan TBM Taman Bentoel Trunojoyo masih dipegang oleh pustakawan Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang karena belum memiliki relawan sebagai pengurus. Karena TBM Taman Bentoel ini juga bekerjsama dengan pemerintah Kota Malang, sehingga kepengurusan dipegangkan oleh pustakawan Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang. Koleksi yang dimiliki oleh TBM Taman Bentoel Trunojoyo masih belum banyak. Terdapat ± 1.000 bahan pustaka. Koleksi itu merupakan sumbangan dari Perpustakaan Kota Malang. Sistem penataan 25
ruang yang digunakan pada TBM ini menggunakan sistem tata baur. Tata baur adalah penataan rungan di mana penempatan koleksi bercampur dengan ruang baca. Tujuannya adalah agar pengunjung lebih mudah mengakses dan mengembalikan koleksi tersebut dengan sendiri ke tempat semula. Fasilitas yang dimiliki oleh TBM Taman Bentoel Trunojoyo tidak selengkap fasilitas yang ada pada Perpustakaan Umum dan Arsip Kota Malang atau biasa disebut Perpustakaan Kota Malang. Fasilitas yang tersedia di TBM Taman Bentoel Trunojoyo ini pemberian dari PT. Bentoel Group. Fasilitas yang dapat dinikmati oleh pengunjung TBM yaitu ruang koleksi, Ruang Baca Indoor dan Outdoor, Wifi grati, dan toilet.
Gambar 2.17 Fasilitas Ruang Baca Indoor dan Outdoor pada Taman Bacaan Bentoel Trunojoyo Sumber : www.skyscrapercity.com, 2015
Gambar 2.18 Fasilitas Ruang Koleksi pada Taman Bacaan Bentoel Trunojoyo Sumber : www.skyscrapercity.com, 2015
Layanan TBM Taman Bentoel Trunojoyo, yaitu : 1.
Jam layanan TBM Taman Bentoel Trunojoyo yaitu : 26
Hari
Jam Layanan
Senin - Sabtu
12.00 – 19.00 WIB
Minggu
09.00 – 15.00 WIB
2.
Menyediakan layanan baca ditempat
3.
Menyediakan tempat berdiskusi maupun belajar kelompok
4.
Memberikan fasilitas belajar untuk anak-anak
2.10. Spesifikasi Umum Proyek Spesifikasi umum Taman Baca Pelajar membahas tentang pengertian, fungsi, tujuan, lingkup pelayanan, fasilitas, jadwal harian, sistem pelayanan dan kriteria lokasi. 2.10.1. Pengertian Taman Baca Pelajar adalah suatu wadah yang memberikan layanan peningkatan minat baca melalui koleksi buku bacaan dan kegiatan-kegiatan untuk mendemonstrasikan kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi bagi peserta didik nonformal dan informal. 2.10.2. Fungsi Berdasarkan teori dan studi banding di atas maka diperoleh fungsi dari Taman Baca Pelajar adalah sebagai sarana pembelajaran nonformal bagi para generasi muda untuk mendapatkan sumber informasi dari bahan bacaan yang sediakan pada Taman Baca Pelajar yang bersifat edukatif dan rekreatif. 2.10.3. Tujuan Tujuan didirikannya Taman Baca Pelajar adalah : 1.
Tujuan umum
: Untuk meningkatkan minat baca di kalangan
generasi muda khususnya pelajar. 2.
Tujuan khusus
: Menjadikan Taman Baca Pelajar sebagai sebuah
wadah kegiatan belajar bagi pelajar selain kegiatan belajar di sekolah. 2.10.4. Lingkup Pelayanan Bangunan Taman Baca Pelajar yang direncanakan merupakan bangunan yang diperuntukan untuk para generasi muda khususnya para pelajar tingkat TK sampai dengan tingkat SMA. Memiliki fasilitas-fasilitas dan fungsifungsi ruang yang memberikan kenyamanan terhadap kegiatan membaca. 27
2.10.5. Fasilitas Fasilitas-fasilitas yang akan disediakan untuk para pengunjung Taman Baca Pelajar akan dibedakan. Hal ini disesuaikan dengan kebutuhan para pelajar yang berbeda-beda. Ruangan baca untuk pelajar tingkat pendidikan TK, SD, SMP dan SMA akan dibuat terpisah satu sama lain. Kemudian suasana ruangannya pun akan disesuaikan. 2.10.6. Jenis Kegiatan 1.
Kegiatan Utama Kegiatan utama merupakan kegiatan yang mencakup fungsi pokok Taman Baca Pelajar yaitu kegiatan membaca serta pemenuhan bahan bacaan, penyewaan, dan diskusi kelompok belajar.
2.
Kegiatan Penunjang Kegiatan penunjang merupakan kegiatan yang menunjang kegiatan utama seperti, klub menggambar, klub menulis, klub cinta lingkungan, kegiatan pameran buku, pemutaran film dokumenter, kegiatan makan dan minum, serta kegiatan yang berkaitan dengan kebutuhan servis pengunjung.
3.
Kegiatan Pengelola Kegiatan pengelola merupakan kegiatan yang berfungsi untuk melancarkan kegiatan utama dan penunjang, yaitu kegiatan pengelolaan bahan bacaan, pengawasan dan keamanan, serta mentoring.
2.10.7. Sistem Pelayanan Jika ditinjau dari studi lapangan pada obyek sejenis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem pelayanan Taman Baca Pelajar berupa sistem pelayanan terbuka. Karena setiap pengunjung Taman Baca Pelajar diberi kebebasan untuk melihat, memilih, membaca buku yang tersedia, menulis serta melakukan berbagai kegiatan yang terkait. 2.10.8. Kriteria Lokasi Dasar pertimbangan dan persyaratan lokasi di dalam pengadaan Taman Baca Pelajar antara lain : 1.
Lokasi didasarkan pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). 28
2.
Letaknya yang strategis jika diaksesdari berbagai wilayah, mudah dan cepatdicapai oleh para pengunjung yang menjadi sasaran utama yaitu para pelajar. Selain itu juga memiliki akses ke fasilitas permukiman, sekolah, dan sarana pendukung lainnya.
3.
Kelengkapan infrastruktur seperti listrik, saran komunikasi, transportasi, air bersih.
4.
Memiliki jumlah penduduk usia pelajar yang relatif tinggi
5.
Terdapat tapak dengan luasan yang sesuai kebutuhan dan dapat dikembangkan sebagai Taman Baca Pelajar di Kabupaten Tabanan.
29