BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Tenis Meja 2.1.1.1 Pengertian Tenis Meja Menurut A.M. Bandi Utama, dkk (2004: 5), “pada dasarnya bermain tenis meja adalah kemampuan menerapkan berbagai kemampuan dan keterampilan teknik, fisik, dan psikis dalam suatu permainan tenis meja.” Permainan tenis meja adalah suatu permainan dengan menggunakan fasilitas meja dan perlengkapannya serta raket dan bola sebagai alatnya. Permainan ini diawali dengan pukulan pembuka (service) yaitu bola dipantulkan di meja sendiri lalu melewati atas net lalu memantul di meja lawan, kemudian bola tersebut di pukul melalui atas net harus memantul ke meja lawan sampai meja lawan tidak bisa mengembalikan dengan sempurna. Pemain berusaha untuk mematikan pukulan lawan agar memperoleh angka dari pukulan Menurut Chairuddin Hutasuhud (1988: 4) tenis meja adalah suatu jenis olah raga yang dimainkan di atas meja di mana bola dibolak-balikkan segera dengan memakai pukulan.Permainan tenis meja boleh dimainkan dengan ide menghidupkan bola selama mungkin dan boleh juga dimainkan dengan ide secepat mungkin mematikan permainan lawan, tergantung dari tujuan permainan sendiri. Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa permainan tennis meja adalah suatu permainan dengan menggunakan meja sebagai tempat untuk
memantulkan bola yang di pukul dengan menggunakan bet / raket diawali dengan pukulan pembuka (service) harus mampu menyebrangkan bola dan mengembalikan
bola ke daerah lawan setelah bola itu memantul di daerah permainan sendiri. Angka diperoleh apabila lawan tidak dapat mengembalikan dengan baik. Sutarmin ( 2007 : IV )Tenis meja merupakan cabang olah raga yang dimainkan didalam ruangan tertutup atau didalam gedung ( Indor game ) yang dimainkan oleh dua dan empat pemain. .cara memainkannya dengan menggunakan bet Celluloid melewati jarung yang tergantung diatas meja, yang dikaitkan pada dua tiang jaring. Permainan tenis meja lebih di kenal dengan pimpong merupakan suatu cabang olah raga yang unik dan bersifat kreatif( Muhajir, 2007 : 26 ) cara memainkannya dengan menggunakan bet Celluloid melewati jaring yang tergantung diatas meja, yang dikaitkan pada dua tiang jaring. Berkaitan dengan aktifitas bermain, Mahendra ( 2007 ) mengemukakan bahwa bermain pada intinya adalah aktivitas yang digunakan sebagai hiburan. Meskipun bermain tidak harus selalu bersifat fisik.Bermain bukanlah berarti olah raga dan pendidikan jasmani, meskipun elemen dari bermain dapat ditemukan didalam keduanya.”Tenis meja merupakan permainan yang dilakukan dengan cara berhadapan dengan lawan”. Bola yang dating begitu cepat dan berubah – ubah arahnya, sehingga permainan ini cukup membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Menurut Guoliang ( dalam kertamanah 2003 : 8 ) Tenis meja adalah olah ragadengan tubuh sambil bergerak sambil memukul bola. Pertama menggerakkan tubuh bagian pinggang kemudia gerak langkah kaki bersamaan dengan gerak tangan memukul
bola. Cara pergerakan yang harmonis merupakan salah satu jaminan yang sangat kuat melancarkan serangan bertubi –tubi hingga mencetak angka.menurut
Dinas Olah raga dan pemuda ( 2004 : 7 ) Tenis meja merupakan permainan yang dilakukan dengan cara berhadapan dengan lawan. Bola yang dating begitu cepat dan berubah – ubah arahnya, sehingga permainan ini cukup membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Selanjutnya menurut Suprapto ( 2002 : V ) “ Tenis Meja adalah suatu permainan yang menggunakan meja sebagai lapangan yang dibatasi oleh jaring net yang menggunakan bola kecil yang terbuat dari celluloid dan permainannya menggunakan pemukul atau yang disebut Bet. Menurut Singgih D. Gunarsa (2004: 3-5) ada tiga faktor mental yang menjadi penentu keberhasilan seorang atlet, dan kita menyadari bahwa penampilan seorang atlet dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Faktor fisik terdiri dari stamina, kekuatan, fleksibilitas, dan koordinasi. Jika membicarakan mengenai faktor fisik, maka tidak perlu adanya proses untuk membentuk suatu kondisi fisik menjadi seperti apa yang ditargetkan. Hal ini dicapai melalui prosedur latihan yang baik, teratur, sistematis dan terencana sehingga
dapat
membentuk
kondisi
yang
siap
untuk
bertanding
atau
berpenampilan sebaik-baiknya. 2. Faktor teknik merupakan penampilan seorang atlet yang harus dikembangkan menjadi suatu tampilan sesuai dengan yang diharapkan
3. Faktor psikis tidak mungkin mencapai prestasi yang luar biasa apabila tidak memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya untuk berprestasi sebaik-baiknya. Sehubungan dengan kemampuan bermain tenis
meja
maka diperlukan
keterampilan dasar yang baik dan benar selain didukung pula oleh faktor-faktor lain yang menentukan keberhasilannya. Menurut A.M. Bandi Utama,dkk (2004: 2) Keterampilan tenis meja antara lain: (a) pegangan (grips), (b) Sikap atau posisi bermain (stance), (c) jenis-jenis pukulan (stroke), (d) Kerja kaki (footwork). Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut sebelumnya , maka dapat disimpulkan bahwa permainan tenis meja merupakan suatu permainan yang dilakukan dengan cepat oleh dua atau empat orang pemain dengan berbagai macam teknik guna memukul bolakian kemari melewati atas net yang terbentang pada permukaan meja.
2.1.1.2 Perlengkapan Permainan Tenis meja a. Meja Dengan ukuran : Panjang : 2,74 meter ; lebar 1,525 meter ; tinggi meja : 760 mm/ 76 cm ; warna meja hijau
b. Rakitan Net Rakitan net ( net assembly ) harus terdiri dari jaring ( net ), gantungan jaring ( Suspension ) dan tiang penopang ( supporting Posts ), termasuk penjepit – penjepit ( clamps ) yang dilekatkan ke meja. Jaring net harus digantung – regang ( suspended ) dengan batang (cord) di setiap ujung nya yang dilekatkan tegak lurus bersama penyangga ( post ) setinggi 15,25 cm, bats ukuran tiang luar penyangga berjarak 15,25 cm dari luar garis tepi ( side line ) c. bola 1. bola dibuat denga diameter 40 mm 2. berat boal harus 2,7 gram 3. bola harus dibuat dari bahan celluloid atau jenis bahan plastik, harus berwarna putih atau orange, dan pudar tidak mengkilap. d. Bet 1. Ukuran berat bentuk Bet tidak di tentukan tetapi daun bet harus datarr dan kaku 2. Ketebalan daun bet minimal 85 % harus terbuat dari kayu alam dapat dilapisi dengan bahan perekat yang berserat seperti Fiber carbon atau fiber glass ataubahan kertas yang dipadatkan. Bahan tersebut tidak lebih dari 7,5 % dari total ketebalan 0,35 mm, adalah merupakan bagian yang sangat sedikit / tipis 3. sisi daun bet yang digunakan untuk memukul bola harus ditutupi dengan karet berbintik biasa, atau bet berbintik yang menonjol keluar, namun memiliki ketebalan termasuk lapisan lem perekat tidak lebih dari 2 mm, atau karet datar ( bukan berbintik keluar ) dengan karet berbintik kedalam harus memiliki ketebalan tidak melebihi dari 4 mm termasuk lem perekat.
e. sepatu untuk dapat bermain tenis meja secara optimal, hendaknya sepatu yang dipakai adalah sepatu kets yang memudahkan bergerak. f. Pakaian Untuk bermain tenis meja sebaiknya gunakan celana dan kaos yang terbuat dari kain yang menyerap keringat.Selain itu, sebaiknya kaos tersebut berlengan pendek untuk memudahkan gerakan. g. Asesoris Setiap pemain tenis meja diperbolehkan memakai asesoris, misalnya pengikat kepala dan pengikat lengan.asesoris hendaknya bersifat fungsional.pengikat kepala dan pengikat lengan misalnya berfungsi menyerap keringat supaya tidak mengganggu permainan. 2.1.1.3 Teknik Dasar Permainan Tenis Meja 1. Teknik memegang bet Teknik inidapat mempengaruhi kualitas tenis meja karena setiap pemain tenis meja harus menguasai teknik dasar memegang raket (bet), Adapun macam-macam memegang bet sebagai berikut : 1. Shakehands Grip ( pegangan seperti berjabat tangan ) Pegangannya seperti orang berjabat tangan . Teknik ini sangat digemari oleh atletatlet tenismeja di negara Eropa, karena bersifat multi guna.dengan teknik ini pemain tenis meja dapat menggunakan dua sisi bet sehingga mudah memukul bola baik secara forehand maupun backhand.
2. Penholp grip( seperti memegang pena ) Pegangan tangkai pena hanya digunakan untuk satu sisi atau permukaan bet saja, pukulan forehand pada pegangan ini lebih baik digunakan daripada pukulan backhand. Teknik pukulan ini dalam permainan hanya mampu bertahan dari derangan lawan. 3. Seemilier grip Disebut juga american grip merupakan versi shakehand grip, hanya satu sisi bet yangdigunakan untuk memukul bola. 2. Service Service yaitu memukul bola untuk menyajikan bola pertama. Caranya bola dipukul dengan memantulkan sekali dimeja sendiri kemudian melewati diatas permukaan net / jaring dan akhirnya bola jatuh dimeja lawan. a. Peraturan service peraturan melakukan service adalah sebagai berikut : Adapun peraturan melakukan service adalah sebagai berikut : 2. Bola diletakkan diatas kepala 3. Jari – jari tangan dirapatkan, sedangkan ibu jari terpisah 4. Telapak tangan dalam keadaan datar dan diam 5. Bet dan tangan yang bebas berada diatas meja belakang garis 6. Sebelum dipukul, bola dilambungkan setinggi 16 cm atau lebih tinggi 7. Pada saat turun bola dipukul
8. Pukulan service bola memantulkan sekali kedua sisi meja ( sisi meja sendiri dan sisi meja lawan). b. Jenis – jenis servis 1. Service forehand top spin 2.
Service backhand top spin
3. Service forehend Backspin 4. Service backhand backspin 3.Teknik Gerakan Kaki Footwork dalam tenis meja pada garis besarnya dibedakan untuk nomor tunggal dan ganda.Footwork yang digunakan dalam permainan tunggal sudah otomatis digunakan dalam permainan ganda. Jika dilihat dari banyaknya langkah Footworkuntuk tunggal dapat dibedakan : satu langkah, duan langkah, dan tiga langkah atau lebih. Arah pergerkannya bisa kedepan, kebelakang, kesamping kiri, kesamping kanan atau diagonal. Penggunaan disesuaikan dengan jarak yang harus diantisipasi antara bola yng dating dengan posisi pemain jika jaraknya sangat dekat, mungkin tidak usah melangkahkan kaki atau hanya satu langkah saja. Jika jarak antara bola yang jarak antara bola yang datang dengan posisi pemain agak jauh dengan dua langkah sudah cukup akan tetapi, jika jaraknya cukup jauh dan meja harus dicapai dengan tiga langkah atau lebih. 4. Teknik Pukulan ( stroke ) macam – macam pukulan Selanjutnya menurut muhajir ( 2007 : 30 – 31 ) terdapat beberapa teknik pukulan dasa dalam permainan tenis meja antara lain :
1. Push Push adalah teknik memukul bola dengan gerakan mendorong dan sikap bet terbuka. Push biasanya digunakan untuk mengembalikan pukulan push dan pukulan chop lawan 2. Drive Drive adalah teknik pukulan yang dilakukan dengan gerakan bet dari bwah dan serong keatas dan sikap bet tertutup. Drive digunakan sebagai pukulan serangan atau dapat juga kita control sesuai dengan keinginan.
3. Block Block adalah teknik memukul bola dengan gerakan menghentikan atau membendung bola dengan sikap bet tertutup block biasanya digunakan untuk mengembalikan bola drive atau bola dengan putaran atas ( Top spin ) 4. Chop Chop adalah teknik memukul bola dengan gerakan seperti menebang pohon dengan kapak atau disebut dengan gerkan membacok. Pukulan chop dapat digunakan untuk mengembalikan pukulan bola yang bermacam – macam. Berdasrakan beberapa pendapat ahli tersebut sebelumnya , maka dapat disimpulkan bahwa permainan tenis meja merupakan suatu permainan yang dilakukan dengan cepat oleh dua atau empat orang pemain dengan berbagai macam teknik guna memukul bola kian kemari melewati net yang terbentang di permukaan meja. 2.1.2 Hakikat Pukulan Forehand Top Spin
Pada awal tahun 1960-an para pemain
mulai menyempurnakan permainan dengan
menggunakan bet dari spon, pertama mereka mengembangkan pukulan putar yaitu pukulan Top Spin, dan tak lama kemudian pukulan ini menjadi tipe pukulan yang popular. Pukulan top spin pun mulai dikembangkan , yang menjadi senjata utama Nobuhiko Hasegawa dari jepang pada kejuaraan dunia tahun 1967. Jepang mendominasi pertandingan selama tahun 1950-an, umumnya karena pemain nya menggunakan bet yang berlapis Spon yang membuat mereka mendominasi pukulan Forehand Spin t. Hodges ( 2007 : 39 – 40 ). Menurut Sutarmin( 2007:21 )Teknik pukulan dalam permainan tenis meja pada dasarnya secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu pukulan Forehend dan pukulan Backhand. Pukulan Forehend berarti setiap pukulan atau pengembalian yang dilakukan dari sisi tubuh yang dominan dan pada waktu memukul bola, posisi telapak tangan yang memegang bet menghadap kedepan, sedangkan pukulan backhand berarti setiap pengembalian atau pukulan yang dilakukan dari sisi tubuh yang tidak dominan. Terdapat beberapa macam teknik dasar yang perlu untuk dikuasai oleh seorang pemain tenis meja guna menunjang performance dalam suatu permainan ataupunperbandingan. Adapun beberapa tehnik dasar tersebut adalah : servis, pukulan foerehend, pukulan backhand, spin dan chop. Apabila beberapa teknik dasar ini dapat dikuasai oleh seorang pemain dengasn baik maka sudah dipastikan permainan ia tampilkan adalah suatu permainan yang berkualitas. Menurut Sutarmin ( 2007 : 47 ) Pukulan forehend topspin adalah pukulan dengan sentuhan dan kecepatan dimana kontak antara bet dengan bola sedikit sekali dan arah putaran bola kedepan.latihan ini dapat dilakukan dengan mempercepat gerakan memukul terutama pada bet menyentuh bola, dimana bola seakan – akan disapu saja atau disentuh sedikit dengan
gerakan cepat sekali. Sentuhan dan sapuan yang lembut
ini akan menghsilkan spin
dikombinasikan antara kekuatan, kecepatan dan sentuhan. Pukulan Forehend Sutarmin ( 2007 : 23 ) dapat dilakukan dalam 3 ( tiga ) cara gerakan yaitu : 1. Sikap awal gerakan lengan Lengan atas membentuk sudut kecil dengan tubuh, tetapi tidak rapat pada tubuh dan tidak terlalu horizontal, lengan bawah membentuk sudut sekitar 90 derajat 2. Gerakan memukul Gerakan memukul dilakukan dari bawah keatas dan bola dipukul pada bola bagian belakang dan tekanan bet dilakukan dengan cepat atau lambat. 3. Sikap akhir gerakan lengan Setelah bet / raket mengenai bola, gerakan lengan diteruskan secara relaks sehingga bet / raket berada didepan. Perkenaan bet dengan bola sebaiknya pada saat bola mencapai titik tertinggi. Tetapi apabila pantulan bola terlalu tinggi maka pukulan baru dilakukan setelah bola melewati titik tertinggi. Pukulan Forehend Top spin dianggap penting dengan 3 alasan : 1. Anda memerlukan pukulan untuk menyerang dengan sisi Forehend 2. Pukulan ini bisa menjadi pukulan utama 3. Pukulan ini merupakan pukulan yang paling sering anda gunakan untuk melakukan Smash.( Hodges 2007 : 33 ) Dari penjelasan diatas mengenai pukulan forehend Top Spin, kesemuanya memerlukan ketrampilan yang baik dengan tidak mengabaikan beberapa unsur yang mendukung agar
terlaksananya pukulan forehend top spin tersebut yakni posisi kaki , posisi badan , ayunan tangan dan follow trough. 2.1.3 Hakikat Metode berpasangan Pada hakekatnya metode latihan berpasangan merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana para siswa agar bisa menanamkan kebiasaan – kebiasaan tertentu dengan bekerja berpasang – pasangan untuk saling membantu satu sama lain dengan didorong dengan bantuan guru berupa bimbingan dalam mempelajari materi pelajaran.dalam kelas para siswa diharapkan saling berdiskusi untuk sharing pengetahuan dan keterampilan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing – masing. Lie : ( 2005 : 56 ) Mengatakan bahwa Metode berpasangan adalah suatu struktur kegiatan pembelajaran bergotong royong dengan menentukan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan orang lain.menurut Bodiono dalam Kamus bahasa Indonesia(2005 : 371 ) Berpasangan adalah berdua atau menerapkan pelengkap yang lain. Pada hakikatnya, pembelajaran berpasangan bukanlah sebuah metode seperti metode metode pembelajaran yang sudah baku dirumuskan oleh para ahli, namun pembelajaran berpasangan ini merujuk kepada sebuah pengelolaan kelas dengan menggunakn model berpasangan dalam belajar suatu teknik dasar cabang olah raga. Proses pembelajaran memerlukan keterlibatan guru dan siswa untuk saling berinteraksi dengan maksud agar tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran dapat tercapai. Upaya yang harus dilakukan adalah dengan melaksanakan apa yang menjadi tugas utama guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
Suherman ( dalamhttp://educare.e-fkipunla.net)menuliskan bahwa tugas utama guru adalah membelajarkan siswa, yaitu mengkondisikan siswa agar belajar aktif sehingga potensi dirinya ( kognitif, afektif dan psikmotor ) dapat berkembang dengan maksimal. Dengan belajar aktif melalui partisifasi dalam setiap kegiatan pembelajaran
agar terlatih dan terbentuk
kompetensi yaitu kemampuan siswa untuk melakukan sesuatu yang sifatnya positif yang pada ahirnya akan membentuk life skill sebagai bekal hidup dan penghidupannya . agar hal tersebut diatas dapat terwujud, guru seyoggiannya mengetahui bagaimana cara siswa belajar dan menguasai berbagai cara membelajarkan siswa. Dalam model latihan berpasangan diharapkan para siswa dapat bergotong royong, saling membantu, saling mendiskusi dan berargumentasi untuk mengasah pengetahuan dan keterampilan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dan pemahaman masing – masing . Lie, 2007 : 31 merumuskan 5 ( lima unsure model pembelajaran gotong royong yaitu : 1. Saling ketergantungan positif 2. Tanggung jawab perseorangan 3. Tatap muka 4. Komunikasi antar anggota 5. Evaluasi proses kelompok Sehubungan dengan model pembelajaran berpasangan, mirip dengan pembelajaran kooperatif ( pembelajaran kelompok ) dimana tiap kelompok terdapat beberapa variasi jumlah anggota yakni 2 sampai dengan 5 orangmenurut kesukaan guru dan kepentingan tugas ( Lie,2007 : 46 ).untuk kelompok yang berjumlah 2 orang disebut kelompok berpasangan . tentu saja masing – masing tugas sederhana,.
Lie( 2007 : 56 ) Fatirul ( dalam trimanunipa @yahoo.com ) sama – sama menguraiakn kelebihandan kekurangan dari kelompok berpasangan, yakni sebagai berikut: Kelebihan 1.
Meningkatkan partisipasi
2.
Cocok untuk masing – masing anggota kelompok
3.
Interaksi lebih muda
4.
Lebih mudah dan cepat membentuknya
kekurangannya 1.
banyak kelompok yang melapor dan perlu monitor
2.
lebih sedikit ide yang muncul jika ada perselisihan tidak ada penengah
Proses pembelajaran dengan latihan berpasangan siswa mendapat bimbingan dan bantuan dari guru agar mereka lebih terarah sehingga basic proses pelaksanaan pembelajaran maupun tujuan yang dicapai dapat terlaksana dengan baik. Ratumanan ( 2002 ) menjelaskan bahwa bimbingan guru yang dimaksud adalah memberikan bantuan agar siswa dapat memahami tujuan kegiatan yang dilakukan berupa arah tentang arah prosedur
kerja
yang
dilakukan
dalam
kegiatan
pembelajaran
(http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/ pembelajaran- penemuan- terbimbing. Berdasarakan konsepsi diatas, metode berpasanganmerupakan metode atau cara membelajarkan siswa agar memungkinkan siswa untuk menanamkan kebiasaan – kebiasaan tertentu dan aktif belajar sehingga potensi dirinya ( kognitif, apektif, psikomotor) dapat berkembang dengan maksimal. Melaui metode berpasangan keaktifan siswa dalam belajar akan lebih meningkat sebab hal ini akan peluang lebih terlibat dalam
melakukan tugas – tugas gerak lebih besar dan bimbingan berupa arahan dapat diperoleh secara intensif. Dengan demikian sangatlah mungkin tercapainya suatu keterampilan gerak yang benar. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Metode berpasangan adalah kegiatan berdsua untuk bergotong royong dan bekerja sama saling memberikan kesempatan kepada orang lain untuk melengkapi. 2.2
Hipotesis Tindakan Adapun yang menjadi hipotesis tindakan pada penelitian tindakan kelas ini dapat
dirumuskan, yakni “ Jika model pembelajaran berpasangan di terapkan, maka kemampuan Dasar pukulan Forehand top spin dalam permainan
tenis meja, akan
meningkat.” 3.1
Indikator Kinerja Adapun indikator kinerja dalam penlitian tindakan kelas ini adalah : “ Jika
kemampuan dasar pukulsan forehand top spin dalam permainan tenis meja dari 20 orang yang dikenai tindakan telah mencapai 79,41 % orang atau lebih dengan perolehan nilai / skor rata – rata 75 keatas termasuk pada klasifikasi baik, serta daya serap klasikal telah mencapai 75 % dengan nilai / skor sebesar 75,00 keatas, maka dinyatakan berhasil.