BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN
4.1. Profil Perusahaan Pada tanggal 26 Juni 2005 J.Co Donuts hadir dengan berbagai varian donatnya. J.Co merupakan salah satu merek produk yang fenomenal di pasar. Yang menarik dari J.Co ialah berhasil menciptakan produk yang berbeda dengan produk pesaing donat sebelumnya. J.Co Donuts selalu menyajikan donat dalam keadaan fresh selain itu juga J.Co terkenal sebagai donat yang empuk, juga menyajikan rasa dan bentuk donat yang berbeda dari donat-donat sebelumya. Yang menjadi diferensiasi dari produk ini ialah produsen J’Co selalu menyajikan varian rasa donat yang baru bagi pelangganya. Dan dengan memiliki gerai donat dengan gaya dapur terbuka atau open kitchen serta menggunakan mesin pembuatan yang canggih, hal ini sangat menarik sehingga karyawan tertarik untuk mencoba J.Co Donuts & Coffee adalah salah satu produsen bakery yang memiliki strategi bisnis yang baik melalui diferensiasi produk. Diferensiasi produk ini membuat J.Co Donuts menjadi berbeda dengan produsen donat yang lain melalui penetrasi pasar
produsen ini dapat
menjual sebanyak 10.000 donat perhari. Hingga akhir 2008 telah terdapat 45 gerai yang telah beroperasi ditanah air begitu pula di negara Malaysia sebanyak 4 gerai dan 2 gerai lagi di Singapura.
4.1.1.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagianbagian komponen dan posisi dalam suatu perusahaan. suatu struktur organisasi menspesifikasikan pembagian kegiatan kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi dan kegiatan yang berbeda itu dihubungkan sampai Batas tertentu, juga menunjukkan tingkat
36
37
spesialisasi kegiatan kerja. Struktur ini juga menunjukkan hirarki dan struktur wewenang organisasi, serta mernperlihatkan hubungan pelapornya/tanggung jawabnya. Struktur organisasi dalam J.Co Donuts dapat dilihat di bawah ini:
Gambar 4.1. Struktur Organisasi J.Co Donuts Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut 1. Direktur a.
Menetapkan atau mengubah kebijakan umum dan strategi perusahaan
b.
Mengawasi general manajer dan bersama-sama merumuskan rencana dan tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang.
2. General Manager a.
Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan dari semua bagian atau departemen yang ada.
b.
Bertanggung jawab atas setiap tindakan dan keputusan sehari-hari yang diambil.
c.
Bertanggung jawab atas hal-hal eksternal yang tidak dapat ditangani oleh staf dan bagian dibawahnya
38
3. Bagian pembelian dan stok a.
Mengendalikan atau menentukan pembelian persediaan.
b.
Mencari supplier baru.
c.
Mengendalikan stock persediaan seluruh barang-barang J.Co Donuts.
d.
Bertanggung jawab atas seluruh stock dan perlengkapan yang ada.
Dalam melaksanakan kegiatannya, bagian pembelian dan stok membawahi bagian gudang dan sentral kitchen. 4. Bagian operasional Manajer operasional membawahi pramuniaga dan cashier. Tugas pramuniaga adalah a. Menyajikan roti b. Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada manajer operasional Tugas cashier adalah a. Bertanggung jawab atas penerimaan hasil penjualan b. Memeriksa nota pembayaran c. Mencocokkan jumlah uang hasil penjualan dengan nota pembayaran yang diterima d. Memberikan laporan pertanggung jawaban kepada manajer operasional 5. Bagian pemasaran dan promosi a. Bertanggung jawab alas marketing J.Co Donuts dan sub unit usahanya b. Bertanggung jawab untuk menjalin kerjasama dengan seluruh supplier untuk mengadakan acara di J.Co Donuts. c. Bertanggung jawab untuk menyusun program advertising bulanan atau khusus (radio, koran, majalah, dan lain-lain) d. Bertanggung jawab memelihara hubungan baik dengan seluruh klien dan supplier J.Co Donuts dan sub unit usahanya.
39
6. Bagian akuntansi a. Menyusun pembukuan J.Co Donuts dan sub unit usahanya dan memberikan laporan tiap bulannya atau jika diminta oleh general manajer. b. Bertanggung jawab alas setiap giro atau pembayaran tunai yang dilakukan kepada supplier atau perorangan. c. Mengarsipkan setiap berkas-kas yang penting, termasuk didalamnya notulen rapat, jadwal staf, faktur supplier, pajak, dan lain-lain. d. Bertanggung jawab dan melakukan pembayaran yang berkaitan dengan kegiatan operasional J.Co Donuts (listrik, air. telpon, pajak dan lain-lain)
4.1.2. Profil Responden Dalam penelitian ini, profil responden digunakan untuk mengetahui karakterisitkkarakteristik dari karyawan J-Co Donuts
yang terpilih menjadi responden. Penggolongan
dilakukan berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir, jenjang kepangkatan dan lama bekerja Berikut
ini
adalah
tabel
yang
menjelaskan
profil
responden
berdasarkan
penggolongannya masing-masing. Dalam deskripsi subyek penelitian ini akan diuraikan karakteristik responden ditinjau dari jenis kelamin, pendidikan terakhir, jabatan, dan lama bekerja. 1. Jenis Kelamin Tabel 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi
Persentase
Laki-laki
39
78%
Perempuan
11
22%
Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner dengan menggunakan SPSS 15.00
40
2. Pendidikan terakhir Tabel 4.2 Deskripsi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir
Frekuensi
Persentase
SMU/Sederajat
28
56%
S-1
22
44%
S-2
0
0%
S-3
0
0%
Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner dengan menggunakan SPSS 15.00 3. Kepangkatan Tabel 4.3 Deskripsi Responden berdasarkan Kepangkatan Kepangkatan
Frekuensi
Persentase
Manajer
3
6%
Kepala Departemen
4
8%
Karyawan
43
86%
Lainnya
0
0%
Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner dengan menggunakan SPSS 15.00 4. Lama bekerja Tabel 4.4 Deskripsi Responden berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja
Frekuensi
Persentase
6 bulan – 1 tahun
13
26%
1 tahun – 5 tahun
37
74%
> 5 tahun
0
0%
Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner dengan menggunakan SPSS 15.00
41
4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1. Uji Validitas Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan pada jumlah data sebanyak 50 responden, dengan menggunakan SPSS 15.0. Caranya yaitu dengan melihat nilai corrected item-total
correlation (didapat berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS 15.0). Ketentuannya adalah Pertanyaan dengan nilai corrected item-total correlation lebih besar dari 0,3 adalah butir pertanyaan yang valid. 1. Uji Validitas pada variabel kepuasan kerja Tabel 4.5 Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja Pernyatan
Nilai corrected item- Keterangan
total correlation
1. Perusahaan memberikan kesempatan yang seluasluasnya bagi karyawan untuk menggunakan ketrampilan dan kemampuan dalam beragam tugas.
0,661
Valid
2. Perusahaan memberikan kebebasan dan umpan balik bagi karyawan mengenai hasil akhir dari pekerjaan mereka.
0,480
Valid
3. Perusahaan menerapkan sistem pengupahan yang jelas dan adil pada setiap karyawan
0,322
Valid
4. Terdapat kebijakan yang khusus mengatur tentang pelaksanaan promosi yang dipakai perusahaan bagi karyawan
0,538
Valid
5. Kondisi fisik kerja pada perusahaan dirasakan nyaman dan aman bagi karyawan
0,566
Valid
6. Pihak perusahaan memberikan diklat sebagai pedoman kerja untuk memudahkan karyawan dalam bekerja
0,581
Valid
7. Saya mempunyai rekan sekerja yang selalu ramah dan mendukung dalam aktivitas kerja
0,645
Valid
8. Saya memiliki atasan yang memahami dan mendengarkan pendapat dari karyawan
0,486
Valid
9. Pekerjaan yang saya lakukan selama ini sesuai dengan bakat
0,586
Valid
0,555
Valid
10. Tuntutan pekerjaan yang ditentukan oleh perusahaan selalu disesuaikan dengan kepribadian karyawan Sumber: Data Primer
42
Seluruh pernyataan pada variabel kepuasan kerja dinyatakan valid karena nilai corrected
item-total correlation lebih besar dari 0,3. 2. Uji Validitas pada variabel komitmen organisasi Tabel 4.6 Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi Nilai corrected item- Keterangan
Pernyatan
total correlation
1. Saya memiliki keterikatan secara emosional terhadap perusahaan
0,689
Valid
2. Saya mempunyai kesempatan untuk melakukan pekerjaan semakin baik serta skill yang berharga
0,408
Valid
3. Saya akan merasa rugi secara finansial bila harus meninggalkan perusahaan
0,706
Valid
4. Saya merasa akan bertahan di perusahaan sepanjang karir saya
0,403
Valid
5. Saya merasa perusahaan
0,498
Valid
0,765
Valid
senang
selama
bekerja
di
6. Saya merasa memiliki kewajiban yang kuat terhadap perusahaan Sumber: Data Primer
Seluruh pernyataan pada variabel komitmen organisasi dinyatakan valid karena nilai
corrected item-total correlation lebih besar dari 0,3.
3. Uji Validitas pada Variabel Prestasi Kerja Karyawan Tabel 4.7 Uji Validitas Variabel Prestasi Kerja Karyawan Pernyatan 1. Saya dapat dikatakan karyawan yang setia terhadap organisasi 2. Hasil kerja saya selalu sesuai target 3. Saya selalu bertingkah laku sesuai dengan peraturan 4. Saya mempunyai cara tersendiri dalam menyelesaikan tugas
Nilai corrected item- Keterangan
total correlation 0,508
Valid
0,503
Valid
0,474
Valid
0,555
Valid
43
Pernyatan
Nilai corrected item- Keterangan
total correlation
5. Saya selalu mau berpartisipasi dengan pihak lain 6. Saya mempunyai tingkat kemampuan, pengaruh & mampu memotivasi rekan kerja saya 7. Saya mempunyai sikap dan tindakan yang baik dalam melakukan pekerjaan saya 8. Saya mempunyai inisiatif untuk mengatasi masalah yang saya dihadapi 9. Saya memiliki kemampuan (termasuk kecepatan dan kesigapan) yang baik dalam menyelesaikan pekerjaan 10. Saya memiliki respon dan tanggungjawab yang baik atas pekerjaan dan hasil kerja saya Sumber: Data Primer
0,739
Valid
0,636
Valid
0,568
Valid
0,527
Valid
0,445 0,420
Valid Valid
Seluruh pernyataan pada variabel prestasi kerja karyawan dinyatakan valid karena nilai
corrected item-total correlation lebih besar dari 0,3. 4.2.2. Uji Reliabilitas Menurut Kuncoro (2003, p15) suatu angket dikatakan reliabel dengan menggunakan perangkat lunak SPSS (Statistic Package for Social Science), yaitu jika nilai Alpha Cronbach dari variabel tersebut lebih besar dari 0,7 Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel ditunjukkan tabel di bawah ini: Tabel 4.8 Uji Reliabilitas
Alpha Cronbach
Keterangan
Kepuasan kerja
0,841
Reliabel
Komitmen organisasi
0,808
Reliabel
Prestasi kerja karyawan
0,840
Reliabel
Variabel
Sumber: Data Primer Seluruh variabel dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,7.
44
4.3. Analisis Deskriptif Untuk mengukur tanggapan responden yang diperoleh dari pernyataan-pernyataan yang tercantum dalam kuesioner, maka setiap jawaban diberi skor. Skor yang diberikan adalah sesuai dengan skala likert, yaitu: •
Sangat Setuju (SS), diberi skor = 5
•
Setuju (S), diberi skor = 4
•
Kurang Setuju (KS), diberi skor = 3
•
Tidak Setuju (TS), diberi skor = 2
•
Sangat Tidak Setuju (STS), diberi skor = 1
4.3.1. Kepuasan kerja karyawan pada J-Co Donuts Di bawah ini adalah hasil distribusi frekuensi jawaban para karyawan mengenai variabel kepuasan kerja. Analisis jawaban-jawaban karyawan ini digunakan untuk mengetahui T-1, yaitu bagaimana kepuasan kerja mereka selama bekerja di J-Co Donuts terbentuk. Tabel 4.9 Penilaian Karyawan mengenai Kepuasan Kerja Pernyatan
SS
S
KS
TS
5
4
3
2
7
24
10
7
2
3,54
2. Perusahaan memberikan kebebasan dan umpan balik bagi karyawan mengenai hasil 11 akhir dari pekerjaan mereka.
26
7
4
2
3,8
3. Perusahaan menerapkan sistem pengupahan yang jelas dan adil pada setiap karyawan
12
18
13
5
2
3,66
4. Terdapat kebijakan yang khusus mengatur tentang pelaksanaan promosi yang dipakai perusahaan bagi karyawan
6
22
10
8
4
3,36
1. Perusahaan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi karyawan untuk menggunakan ketrampilan dan kemampuan dalam beragam tugas.
STS Ratarata 1
45
Pernyatan
SS
S
KS
TS
5
4
3
2
5. Kondisi fisik kerja pada perusahaan dirasakan nyaman dan aman bagi karyawan
9
34
4
3
0
3,98
6. Pihak perusahaan memberikan diklat sebagai pedoman kerja untuk memudahkan karyawan dalam bekerja
11
24
5
6
4
3,64
7. Saya mempunyai rekan sekerja yang selalu ramah dan mendukung dalam aktivitas kerja
7
20
13
7
3
3,42
8. Saya memiliki atasan yang memahami dan mendengarkan pendapat dari karyawan
11
22
6
10
1
3,64
9. Pekerjaan yang saya lakukan selama ini sesuai dengan bakat
11
25
4
6
4
3,66
10. Tuntutan pekerjaan yang ditentukan oleh perusahaan selalu disesuaikan dengan kepribadian karyawan
6
23
10
7
4
3,4
Rata-rata Variabel
STS Ratarata 1
3,61
Berdasarkan tabel 4.9 secara keseluruhan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian karyawan terhadap variabel kepuasan kerja adalah 3,61 yang termasuk dalam kategori setuju. Berarti secara keseluruhan kepuasan kerja yang terbentuk pada J-Co Donuts adalah positif (baik). Untuk perinciannya mengenai kepuasan kerja yang terbentuk di kalangan karyawan, dapat dilihat dari nilai rata-rata pada masing-masing pernyataan sebagai berikut: •
Dengan nilai rata-rata 3,54 berarti karyawan menyetujui bahwa perusahaan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi karyawan untuk menggunakan ketrampilan dan kemampuan dalam beragam tugas.
•
Dengan nilai rata-rata 3,80 berarti karyawan menyetujui bahwa J-Co Donuts memberikan kebebasan dan umpan balik bagi karyawan mengenai hasil akhir dari pekerjaan mereka.
•
Dengan nilai rata-rata 3,66 berarti karyawan menyetujui bahwa J-Co Donuts
46
menerapkan sistem pengupahan yang jelas dan adil pada setiap karyawan. •
Dengan nilai rata-rata 3,36 berarti karyawan menyetujui bahwa pada J-Co Donuts terdapat kebijakan yang khusus mengatur tentang pelaksanaan promosi yang dipakai perusahaan bagi karyawan.
•
Dengan nilai rata-rata 3,98 berarti karyawan menyetujui bahwa pada J-Co Donuts kondisi fisik kerja dirasakan nyaman dan aman bagi karyawan.
•
Dengan nilai rata-rata 3,64 berarti karyawan menyetujui bahwa pihak J-Co Donuts memberikan diklat sebagai pedoman kerja untuk memudahkan karyawan dalam bekerja.
•
Dengan nilai rata-rata 3,42 berarti karyawan menyetujui bahwa selama bekerja di JCo Donuts, mereka mempunyai rekan sekerja yang selalu ramah dan mendukung dalam aktivitas kerja.
•
Dengan nilai rata-rata 3,64 berarti karyawan menyetujui bahwa mereka memiliki atasan yang memahami dan mendengarkan pendapat dari karyawan
•
Dengan nilai rata-rata 3,66 berarti karyawan menyetujui bahwa pekerjaan yang mereka lakukan selama ini sesuai dengan bakat
•
Dengan nilai rata-rata 3,40 berarti karyawan menyetujui bahwa selama mereka bekerja di J-Co Donuts tuntutan pekerjaan yang ditentukan oleh perusahaan selalu disesuaikan dengan kepribadian karyawan
Dari data di atas juga dapat diketahui rata-rata penilaian kepuasan kerja yang tertinggi pada J-Co Donuts terdapat pada pernyataan mengenai “Kondisi fisik kerja pada perusahaan dirasakan nyaman dan aman bagi karyawan”. Sedangkan rata-rata penilaian terendah adalah “Terdapat kebijakan yang khusus mengatur tentang pelaksanaan promosi yang dipakai perusahaan bagi karyawan”, dimana dalam hal ini berarti karyawan meragukan ataupun
47
tidak yakin dengan hal tersebut.
4.3.2. Komitmen organisasi pada J-Co Donuts Di bawah ini adalah hasil distribusi frekuensi jawaban para karyawan mengenai variabel komitmen organisasi. Analisis jawaban-jawaban karyawan ini digunakan untuk mengetahui T-2, yaitu bagaimana komitmen organisasi pada J-Co Donuts. Tabel 4.10 Penilaian Karyawan mengenai Komitmen Organisasi SS
S
5
4
1. Saya memiliki keterikatan secara emosional terhadap perusahaan
19
25
4
2
0
4,22
2. Saya mempunyai kesempatan untuk melakukan pekerjaan semakin baik serta skill yang berharga
13
19
14
4
0
3,82
3. Saya akan merasa rugi secara finansial bila harus meninggalkan perusahaan
13
22
9
6
0
3,84
4. Saya merasa akan bertahan perusahaan sepanjang karir saya
12
16
15
6
1
3,64
5. Saya merasa senang selama bekerja di perusahaan
14
20
14
1
1
3,90
6. Saya merasa memiliki kewajiban yang kuat terhadap perusahaan
14
17
14
4
1
3,78
Pernyatan
di
Rata-rata Variabel
KS TS STS Rata3 2 1 rata
3,87
Berdasarkan tabel 4.10 Secara keseluruhan menunjukkan bahwa rata-rata penilaian karyawan terhadap variabel komitmen organisasi adalah 3,87 yang termasuk setuju. Berarti secara keseluruhan komitmen organisasi pada J-Co Donuts adalah positif (baik). Untuk perinciannya persepsi mengenai komitmen organisasi yang terbentuk di kalangan karyawan, dapat dilihat dari nilai rata-rata pada masing-masing pernyataan sebagai berikut:
48
•
Dengan nilai rata-rata 4,22 berarti karyawan menyetujui bahwa mereka memiliki keterikatan secara emosional terhadap perusahaan.
•
Dengan nilai rata-rata 3,82 berarti karyawan menyetujui bahwa mereka mempunyai kesempatan untuk melakukan pekerjaan semakin baik serta skill yang berharga.
•
Dengan nilai rata-rata 3,84 berarti karyawan menyetujui bahwa mereka akan merasa rugi secara finansial bila harus meninggalkan perusahaan
•
Dengan nilai rata-rata 3,64 berarti karyawan menyetujui bahwa mereka merasa akan bertahan di perusahaan sepanjang karir
•
Dengan nilai rata-rata 3,90 berarti karyawan menyetujui bahwa mereka merasa senang selama bekerja di perusahaan
•
Dengan nilai rata-rata 3,78 berarti karyawan menyetujui bahwa mereka merasa memiliki kewajiban yang kuat terhadap perusahaan
Dengan rata-rata penilaian yang tertinggi dapat dilihat komitmen organisasi pada J-Co Donuts
yang paling menonjol, yaitu terdapat pada pernyataan mengenai “Saya memiliki
keterikatan secara emosional terhadap perusahaan.”. Sedangkan rata-rata penilaian terendah adalah “Saya merasa akan bertahan di perusahaan sepanjang karir saya”, yang berarti karyawan menilai biasa saja tentang kestrategisan lokasi perusahaan.
4.3.3. Prestasi Kerja Karyawan Di bawah ini adalah hasil distribusi frekuensi jawaban para karyawan mengenai variabel prestasi kerja karyawan. Analisis jawaban-jawaban karyawan ini digunakan untuk mengetahui T-2, yaitu bagaimana prestasi kerja karyawan pada J-Co Donuts.
49
Tabel 4.11 Penilaian Karyawan mengenai Prestasi Kerja Karyawan J-Co Donuts
Pernyatan 1. Saya dapat dikatakan karyawan yang setia terhadap organisasi 2. Hasil kerja saya selalu sesuai target 3. Saya selalu bertingkah laku sesuai dengan peraturan 4. Saya mempunyai cara tersendiri dalam menyelesaikan tugas 5. Saya selalu mau berpartisipasi dengan pihak lain 6. Saya mempunyai tingkat kemampuan, pengaruh & mampu memotivasi rekan kerja saya 7. Saya mempunyai sikap dan tindakan yang baik dalam melakukan pekerjaan saya 8. Saya mempunyai inisiatif untuk mengatasi masalah yang saya dihadapi 9. Saya memiliki kemampuan (termasuk kecepatan dan kesigapan) yang baik dalam menyelesaikan pekerjaan 10. Saya memiliki respon dan tanggungjawab yang baik atas pekerjaan dan hasil kerja saya
SS
S
5
4
17
28
3
2
0
4,20
17
17
9
5
2
3,84
19
24
5
2
0
4,20
23
18
4
3
2
4,14
18
14
11
5
2
3,82
19
13
10
7
1
3,84
18
21
6
3
2
4,00
17
18
8
5
2
3,86
28
14
8
0
0
4,40
28
20
2
0
0
4,52
Rata-rata Variabel
KS TS STS Ratarata 3 2 1
4,08
Berdasarkan tabel 4.11 secara keseluruhan menunjukkan bahwa rata-rata prestasi kerja karyawan adalah 4,08 yang termasuk dalam kategori setuju. Berarti secara keseluruhan prestasi kerja karyawan pada J-Co Donuts adalah positif (baik). Untuk perinciannya persepsi mengenai prestasi kerja karyawan yang terbentuk di kalangan karyawan, dapat dilihat dari nilai rata-rata pada masing-masing pernyataan sebagai berikut: •
Dengan nilai rata-rata 4,20 berarti karyawan menyetujui bahwa mereka dapat dikatakan karyawan yang setia terhadap organisasi.
50
•
Dengan nilai rata-rata 3,84 berarti karyawan menyetujui bahwa hasil kerja mereka selalu sesuai target.
•
Dengan nilai rata-rata 4,20 berarti karyawan menyetujui bahwa mereka selalu bertingkah laku sesuai dengan peraturan.
•
Dengan nilai rata-rata 4,14 berarti karyawan menyetujui bahwa mereka mempunyai cara tersendiri dalam menyelesaikan tugas.
•
Dengan nilai rata-rata 3,82 berarti karyawan menyetujui bahwa mereka selalu mau berpartisipasi dengan pihak lain
•
Dengan nilai rata-rata 3,84 berarti karyawan menyetujui bahwa mereka mempunyai tingkat kemampuan, pengaruh & mampu memotivasi rekan kerja
•
Dengan nilai rata-rata 4,00 berarti karyawan menyetujui bahwa mereka mempunyai sikap dan tindakan yang baik dalam melakukan pekerjaan
•
Dengan nilai rata-rata 3,86 berarti karyawan menyetujui bahwa mereka mempunyai inisiatif untuk mengatasi masalah yang saya dihadapi
•
Dengan nilai rata-rata 4,40 berarti karyawan menyetujui bahwa mereka memiliki kemampuan (termasuk kecepatan dan kesigapan) yang baik dalam menyelesaikan pekerjaan
•
Dengan nilai rata-rata 4,52 berarti karyawan menyetujui bahwa mereka memiliki respon dan tanggungjawab yang baik atas pekerjaan dan hasil kerja
Dengan rata-rata penilaian yang tertinggi dapat dilihat prestasi kerja karyawan pada J-Co Donuts
yang paling menonjol, yaitu terdapat pada pernyataan mengenai “Saya memiliki
respon dan tanggungjawab yang baik atas pekerjaan dan hasil kerja saya”. Sedangkan ratarata penilaian terendah adalah “Saya selalu mau berpartisipasi dengan pihak lain”.
51
4.4. Analisis Regresi 4.4.1. Pengaruh Kepuasan kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan di J-Co Donuts Di bawah ini adalah hasil analisis regresi sederhana antara variabel kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui T-1, yaitu bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan di J-Co Donuts . Tabel 4.12 Model Summary
Model 1
R R Square ,541a ,293
Adjusted R Square ,278
Std. Error of the Estimate 5,29739
a. Predictors: (Constant), KEPUASAN KERJA
R disebut juga dengan koefisien korelasi. Dapat dibaca bahwa nilai koefisien korelasi antara variabel kepuasan kerja dengan prestasi kerja karyawan adalah 0,541, menunjukkan hubungan yang positif dan kuat antara kepuasan kerja dengan prestasi kerja karyawan. R Square disebut koefisien determinasi, nilai tersebut digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Pada tabel diatas nilai R Square adalah 0,293 atau sama dengan 29,3% (0,293 x 100%). Artinya besarnya pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap
karyawan adalah 29,3%, sedangkan sisanya
70,7% (100% - 29,3%), dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya, seperti pelatihan dan lingkungan kerja yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Dari hasil analisis koefisien determinasi tersebut diketahui bahwa kontribusi variabel kepuasan kerja terhadap naik turunnya karyawan hanya sebesar 29,3%. Hal ini diperkirakan karena adanya hal yang dinilai meragukan karyawan untuk berprestasi lebih baik yaitu mengenai kebijakan yang khusus mengatur tentang pelaksanaan promosi yang dipakai
52
perusahaan bagi karyawan, dimana dari hasil wawancara dengan manajer J-Co Donuts diketahui bahwa pihak perusahaan dalam melakukan promosi karyawan tidak berdasarkan prestasi kerja karyawan, melainkan cenderung lebih berdasarkan pada masa kerja karyawan. Hal lain terkait dengan masalah internal karyawan yaitu tuntutan pekerjaan yang ditentukan oleh perusahaan kurang disesuaikan dengan kepribadian karyawan, misalnya orang yang mempunyai tingkat intensitas emosi yang kurang terkendali ditempatkan pada bagian front
office. Dari hal tersebut, maka karyawan tersebut terlihat tidak mampu berprestasi tinggi, melainkan selalu tampak kesalahan dalam pekerjaannya. Karyawan dengan kepribadian yang selaras dengan tuntutan profesinya, akan memberikan kinerja yang lebih baik daripada yang lainnya. Hal ini, tentunya, sangat menguntungkan perusahaan. Tabel 4.13 ANOVA
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 558,389 1346,991 1905,380
df 1 48 49
Mean Square 558,389 28,062
F 19,898
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), KEPUASAN KERJA b. Dependent Variable: PRESTASI KERJA
Tabel ANOVA memperlihatkan nilai Fhitung. Apabila Fhitung > Ftabel maka model regresi linier yang digunakan sudah tepat. Fhitung = 19,898 Ftabel dilihat pada: taraf signifikansi 5% df pembilang = jumlah variabel – 1 = (2 – 1) = 1 df penyebut = jumlah data – jumlah variabel = (50 – 2) = 48 Ftabel = 4,04 Karena Fhitung > Ftabel (19,898 > 4,04) atau Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) maka model regresi
53
linier yang akan digunakan sudah tepat.
Tabel 4.14 Coefficients
Model 1
(Constant) KEPUASAN KERJA
Unstandardized Coefficients B Std. Error 21,926 4,301 ,523 ,117
Standardized Coefficients Beta ,541
t 5,098 4,461
Sig. ,000 ,000
a. Dependent Variable: PRESTASI KERJA
Dari nilai Constant dan kepuasan kerja, maka dapat dibuat persamaan regresi: Y = a + bX Y = 21,926 + 0,523X Pada tabel Coefficients dapat diketahui nilai Constant 21,926 (bernilai positif) yang menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel kepuasan kerja, maka nilai prestasi kerja karyawan tetap baik. Nilai kepuasan kerja adalah 0,523 (bernilai positif) menyatakan bahwa setiap peningkatan kepuasan kerja karyawan akan meningkatkan prestasi kerja karyawan. Pada tabel coefficients juga terdapat nilai t hitung. Uji t berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi, yaitu apakah kepuasan kerja berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan secara signifikan atau tidak. Hipotesisnya adalah: •
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan
•
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan
54
Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah: •
Jika t hitung > t tabel atau Sig < 0,05 maka H0 ditolak
•
Jika t hitung < t tabel atau Sig > 0,05 maka H0 diterima
t hitung = 4,461 t tabel dilihat pada: taraf signifikansi 0,05 (dilakukan pada tes 2 sisi) df = jumlah sampel – jumlah variabel = (50 – 2) = 48 t tabel (1/2 0,05 ; 48) = 2,0106 Karena t hitung > t tabel (4,461 > 2,0106) atau Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan.
4.4.2. Pengaruh Komitmen organisasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan di J-Co Donuts Di bawah ini adalah hasil analisis regresi sederhana antara variabel komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui T-2, yaitu bagaimana pengaruh komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan di J-Co Donuts .
Tabel 4.15 Model Summary
Model 1
R R Square ,369a ,136
Adjusted R Square ,118
Std. Error of the Estimate 5,85594
a. Predictors: (Constant), KOMITMEN ORGANISASI
55
R disebut juga dengan koefisien korelasi. Dapat dibaca bahwa nilai koefisien korelasi antara variabel komitmen organisasi dengan prestasi kerja karyawan adalah 0,369, menunjukkan hubungan yang positif dan cukup kuat antara komitmen organisasi dengan prestasi kerja karyawan. R Square disebut koefisien determinasi, nilai tersebut digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan. Pada tabel diatas nilai R Square adalah 0,136 atau sama dengan 13,6% (0,136 x 100%). Artinya besarnya pengaruh variabel komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan adalah 13,6%, sedangkan sisanya 86,4% (100% - 13,6%), dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya, seperti pelatihan, insentif, lingkungan kerja yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Dari hasil analisis koefisien determinasi tersebut diketahui bahwa kontribusi variabel komitmen organisasi terhadap naik turunnya prestasi kerja karyawan hanya sebesar 13,6%. Hal ini diperkirakan karena adanya hal yang dinilai meragukan karyawan untuk berprestasi lebih baik yaitu mengenai kemungkinan karyawan akan bertahan di perusahaan sepanjang karir mereka, dimana dari hasil wawancara dengan beberapa karyawan diketahui bahwa mereka cenderung meragukan komitmen diri mereka sendiri untuk terus bertahan di perusahaan ini sepanjang hidup mereka. Jadi terdapat kemungkinan mereka akan berpindah ke perusahaan lain jika situasi dan kondisi yang ditawarkan mungkin lebih baik. Beberapa dari karyawan berpendapat bahwa mereka mempunyai pilihan untuk berganti pekerjaan demi mencapai tujuan karir seiring dengan perkembangan prioritas dan minat serta kemampuan yang mungkin akan lebih sesuai dengan pribadi, posisi atau penghasilan yang berbeda. Namun terdapat pula karyawan yang dengan yakin akan terus bertahan di perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan faktor usia. Alasannya karena alternatif pekerjaan (option) yang semakin sedikit, penghasilan lebih tinggi yang telah diperoleh, dan tunjangan pensiun yang lebih menarik.
56
Tabel 4.16 ANOVA
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 259,363 1646,017 1905,380
df 1 48 49
Mean Square 259,363 34,292
F 7,563
Sig. ,008a
a. Predictors: (Constant), KOMITMEN ORGANISASI b. Dependent Variable: PRESTASI KERJA
Tabel ANOVA memperlihatkan nilai Fhitung. Apabila Fhitung > Ftabel maka model regresi linier yang digunakan sudah tepat. Fhitung = 7,563 Ftabel dilihat pada: taraf signifikansi 5% df pembilang = jumlah variabel – 1 = (2 – 1) = 1 df penyebut = jumlah data – jumlah variabel = (50 – 2) = 48 Ftabel = 4,04 Karena Fhitung > Ftabel (7,563 > 4,04) atau Sig < 0,05 (0,008 < 0,05) maka model regresi linier yang akan digunakan sudah tepat. Tabel 4.17 Coefficients
Model 1
(Constant) KOMITMEN ORGANISASI
Unstandardized Coefficients B Std. Error 27,560 4,892 ,572 ,208
a. Dependent Variable: PRESTASI KERJA
Standardized Coefficients Beta ,369
t 5,634 2,750
Sig. ,000 ,008
57
Dari nilai Constant dan komitmen organisasi, maka dapat dibuat persamaan regresi: Y = a + bX Y = 27,560 + 0,572X Pada tabel Coefficients dapat diketahui nilai Constant 27,560 (bernilai positif) yang menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel komitmen organisasi, maka nilai prestasi kerja karyawan tetap baik. Nilai komitmen organisasi adalah 0,572 (bernilai positif) yang berarti bahwa peningkatan komitmen organisasi akan meningkatkan prestasi kerja karyawan. Pada tabel coefficients juga terdapat nilai t hitung. Uji t berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi, yaitu apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan secara signifikan atau tidak. Hipotesisnya adalah: •
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan
•
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan
Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah: •
Jika t hitung > t tabel atau Sig < 0,05 maka H0 ditolak
•
Jika t hitung < t tabel atau Sig > 0,05 maka H0 diterima
t hitung = 2,0106 t tabel dilihat pada: taraf signifikansi 0,05 (dilakukan pada tes 2 sisi) df = jumlah sampel – jumlah variabel = (50 – 2) = 48 t tabel (1/2 0,05 ; 48) = 2,0106 Karena t hitung > t tabel (2,750 > 2,0106) atau Sig < 0,05 (0,008 < 0,05) maka H0 ditolak dan H2 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara komitmen
58
organisasi terhadap prestasi kerja karyawan. 4.4.3. Pengaruh Kepuasan kerja dan Komitmen organisasi Secara Bersama-sama Terhadap Prestasi kerja di J-Co Donuts Di bawah ini adalah hasil analisis regresi berganda antara variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap prestasi kerja. Analisis ini digunakan untuk mengetahui T3, yaitu bagaimana pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara bersama-sama terhadap prestasi kerja karyawan di J-Co Donuts . Tabel 4.18 Model Summary
Model 1
R ,604a
R Square ,365
Adjusted R Square ,338
Std. Error of the Estimate 5,07299
a. Predictors: (Constant), KOMITMEN ORGANISASI, KEPUASAN KERJA
Pada tabel diatas dapat dibaca bahwa nilai koefisien korelasi (R) antara variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan adalah 0,604, menujukkan hubungan yang positif dan kuat antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara bersama-sama terhadap prestasi kerja karyawan.
R Square disebut koefisien determinasi, nilai tersebut digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan. Pada tabel diatas nilai R Square adalah 0,365 atau sama dengan 36,5% (0,365 x 100%).
Artinya
kepuasan
kerja
dan
komitmen
organisasi
secara
bersama-sama
mempengaruhi prestasi kerja karyawan sebesar 36,5% dan sisanya sebesar 63,5 (100% 36,5%) dipengaruhi oleh variabel lainnya, seperti kompensasi, pelatihan, lingkungan kerja, kepemimpinan yang tidak termasuk dalam model penelitian ini.
59
Dalam hal ini dapat diketahui bahwa pengaruh kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan masih kurang dari 50%. Hal ini diperkirakan karena adanya beberapa faktor yang kurang sesuai dengan kepribadian karyawan. Beberapa karyawan melihat pekerjaan mereka memuaskan dan berharga karena mereka tahu bahwa mereka memegang peranan penting. Namun dalam lingkungan kerja mereka, kesempatan untuk pengembangan karir dan pengakuan terhadap setiap kontribusi individual serta bakat kurang diperhatikan, padahal hal tersebut memberikan pengaruh besar dalam menentukan apakah suatu pekerjaan itu memuaskan atau tidak. Selanjutnya dalam hal tekanan kerja, kebanyakan karyawan akan menerima sejumlah tekanan jika mereka ingin merasa diakui dan dihargai, padahal di sisi lain posisi pekerjaan mereka sering tidak sesuai dengan kepribadian mereka. Hal lain yang mungkin lebih mampu mempengaruhi prestasi kerja karyawan adalah kesesuaian karyawan dengan gaya kepemimpinan, situasi dan kondisi kerja yang baik, imbalan yang adil, dan pemberian wewenang yang tepat merupakan motivator kuat yang dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan. Tabel 4.19 ANOVA
Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 695,825 1209,555 1905,380
df 2 47 49
Mean Square 347,913 25,735
F 13,519
Sig. ,000a
a. Predictors: (Constant), KOMITMEN ORGANISASI, KEPUASAN KERJA b. Dependent Variable: PRESTASI KERJA
Tabel ANOVA memperlihatkan nilai F hitung. Uji F ini berguna untuk mengetahui apakah model regresi linier yang akan digunakan sudah tepat atau tidak dan untuk menguji variabel-variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Dengan uji F
60
dilakukan pengujian pengaruh antara variabel kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara bersama-sama terhadap prestasi kerja karyawan. Hipotesisnya adalah: •
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara bersama-sama terhadap prestasi kerja karyawan di J-Co Donuts
•
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi secara bersama-sama terhadap prestasi kerja karyawan di J-Co Donuts
Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah: •
Jika F hitung > F tabel atau Sig < 0,05 maka H0 ditolak
•
Jika F hitung < F tabel atau Sig > 0,05 maka H0 diterima
Fhitung = 13,519 Ftabel dilihat pada: taraf signifikansi 5% df pembilang = jumlah variabel – 1 = (3 – 1) = 2 df penyebut = jumlah data – jumlah variabel = (50 – 2) = 48 Ftabel = 3,19 Karena Fhitung > Ftabel (13,519 > 3,19) atau Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan kerja dengan komitmen organisasi secara bersama-sama terhadap prestasi kerja, dan model regresi linier yang akan digunakan sudah tepat. Tabel 4.20 Coefficients
61
Model 1
(Constant) KEPUASAN KERJA KOMITMEN ORGANISASI
Unstandardized Coefficients B Std. Error 13,948 5,375 ,472 ,115 ,424 ,184
Standardized Coefficients Beta ,488 ,274
t 2,595 4,118 2,311
a. Dependent Variable: PRESTASI KERJA
Dari nilai Constant dan kepuasan kerja serta B komitmen organisasi, maka dapat dibuat persamaan regresi: Y = a + bX1 +bX2 Y = 13,948 + 0,472X1 + 0,424X2 Pada tabel Coefficients dapat diketahui nilai B Constant 13,948 yang menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan kepuasan kerja dan komitmen organisasi, maka prestasi kerja karyawan adalah tetap baik. Nilai B kepuasan kerja adalah 0,472 (bernilai positif) menyatakan bahwa setiap peningkatan kepuasan kerja akan meningkatkan prestasi kerja karyawan. Nilai B komitmen organisasi adalah 0,424 (bernilai positif) menyatakan bahwa setiap peningkatan komitmen organisasi akan meningkatkan prestasi kerja karyawan. Pada tabel coefficients juga terdapat nilai t hitung. Uji t berguna untuk menguji signifikansi koefisien regresi, yaitu apakah masing-masing dari variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara signifikan atau tidak. Hipotesisnya adalah: Untuk variabel kepuasan kerja: •
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan
•
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan
Sig. ,013 ,000 ,025
62
Untuk variabel komitmen organisasi: •
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan
•
H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan
Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah: •
Jika t hitung > t tabel atau Sig < 0,05 maka H0 ditolak
•
Jika t hitung < t tabel atau Sig > 0,05 maka H0 diterima
t hitung X1 = 4,118, t hitung X2 = 2,311 t tabel dilihat pada: taraf signifikansi 0,05 (dilakukan pada tes 2 sisi) df = jumlah sampel – jumlah variabel = (50 – 2) = 48 t tabel (1/2 0,05 ; 48) = 2,0106 Untuk kepuasan kerja karena t hitung > t tabel (4,118 > 2,0106) atau Sig < 0,05 (0,006 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan. Untuk komitmen organisasi karena t hitung > t tabel (2,311 > 2,0106) atau Sig < 0,05 (0,025 < 0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan.
4.5. Implikasi Hasil Penelitian Setelah dilakukan survey pada para karyawan J-Co Donuts mengenai kepuasan kerja, komitmen organisasi, dan prestasi kerja karyawan di J-Co Donuts, maka hasil yang didapat adalah: Masing-masing dari variabel independent, yaitu kepuasan kerja dan komitmen
63
organisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi kerja karyawan, dimana pengaruh kepuasan kerja terhadap prestasi kerja karyawan adalah 29,3%, dan pengaruh ini lebih besar dibandingkan dengan pengaruh komitmen organisasi terhadap prestasi kerja karyawan yang sebesar 13,6%. Namun secara bersama-sama kepuasan kerja dan komitmen organisasi memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap prestasi kerja karyawan J-Co Donuts yaitu sebesar 36,5%. Hal ini berarti dalam memutuskan meningkatkan prestasi kerja karyawan di J-Co Donuts sebagian kecil dipengaruhi oleh kepuasan kerja dan komitmen organisasinya. Sedangkan masih ada 63,5% variabel lainnya diluar model yang lebih dominan mempengaruhi prestasi kerja karyawan di J-Co Donuts, seperti kompensasi, pelatihan, gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja. Hal ini terjadi karena pada dasarnya manusia bekerja untuk mencari penghasilan, dimana penghasilan yang memadai secara tidak langsung akan meningkatkan gairah kerja dan prestasi kerja. Hal lain, seperti pelatihan memungkinkan seorang karyawan menjadi lebih menguasai pekerjaannya, sehingga mereka mampu bekerja dengan efisien dan efektif dan hal tersebut mempengaruhi prestasi kerja terutama dalam hal hasil kerja sesuai target. Gaya kepemimpinan dan lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh terhadap prestasi kerja, dimana seorang karyawan dengan penghasilan yang memadai, namun gaya kepemimpinan yang diterapkan atasan tidak sesuai dengan kepribadian karyawan, maka akan menyebabkan karyawan tersebut menurun prestasi kerjanya karena merasa tertekan dengan kondisi kerjanya terutama dalam hal cara menyelesaikan pekerjaan dan menunjukkan kemampuan kerja, demikian juga dengan lingkungan kerja karyawan, dimana lingkungan kerja atau ruang lingkup kerja yang tidak memadai dan tidak sesuai dengan jenis kerja atau hasil kerja yang dituntut perusahaan akan menyebabkan karyawan tersebut menurun prestasi kerjanya, terutama dalam hal kecepatan dan kesigapan dalam mengerjakan pekerjaannya Mengingat pengaruh kedua variabel independen terhadap variabel dependen
64
signifikan, maka kedua hal tersebut perlu dipertahankan dan dibina lebih lanjut agar di masa yang akan datang tetap memberikan pengaruh yang positif terhadap prestasi kerja karyawan. Selain itu diharapkan dengan adanya prestasi kerja yang baik dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan di bidang yang lain, seperti promosi jabatan dan kenaikan gaji.