36
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan didalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini menggunakan time horizon cross section. Cross section adalah informasi dikumpulkan hanya pada saat tertentu, dapat dilakukan dalam beberapa hari bahkan beberapa minggu atau karena situasi.
Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan
Jenis
dan
Unit Analisis
Metode
Time Horison
Penetlitian T-1
Asosiatif - survey
Individu - Konsumen KFC
Cross Section
cabang Taman Anggrek T-2
Asosiatif - survey
Individu - Konsumen KFC
Cross Section
cabang Taman Anggrek T-3
Asosiatif - survey
Individu - Konsumen KFC cabang Taman Anggrek
Sumber: Penulis, 2009
36
Cross Section
37
Tujuan yang terdapat dalam penelitian ini yang terdiri dari 3 tujuan, yaitu: T-1 = Untuk mengetahui berapa besar pengaruh Marketing Program terhadap
Brand Loyalty T-2 = Untuk mengetahui berapa besar pengaruh Brand image terhadap Brand
Loyalty T-3 = Untuk mengetahui berapa besar pengaruh Marketing Program dan Brand
Image secara bersama – sama terhadap Brand Loyalty.
3.2 Operasionalisasi Variabel Indriantoro (2002, p69), Definisi Operasionalisasi adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasionalisasi menjelasakan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik. Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006, p31).
Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel
sub – variabel
Konsep variabel/ sub – variable
Indikator
Ukuran
Skala pengukuran
Interval
Likert
Variabel independen X1
Marketing Program
Kotler (2003; p17) Program pemasaran terdiri dari
38
(X1. 1)
Price
(X1. 2)
Store image
(X1. 3)
Distribution Intensity
sejumlah keputusan tentang bauran alat-alat pemasaran yang digunakan. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan. Konsumen sering membandingkan harga sebuah produk berdasarkan internal reference price (informasi harga dari pengalaman pribadi) atau sebuah external reference price contohnya yang harga digunakan oleh ritel (reguler ritail price) (kotler dan keller, 2006) Komsumen mempersepsikan citra baik dari sebuah toko ketika konsep diri mereka sama dengan citra toko (yoo et al., 2000) Untuk mengangkat citra produk dan memperoleh bantuan dari
- Harga
Interval
Likert
-Kualitas produk
Interval
Likert
-Ketersediaan outlet
Interval
Likert
39
ritel, perusahaan cenderung mendistribusikan produknya secara eksklusif dan selektif dibandingkan secara intensif (yoo et, al, 2000) (X1. 4)
Advertising spending
(X1. 5) Product
X2
Bentuk apapun yang disponsori oleh nonpersonal berupa presentasi dan promosi dari ide, barang, atau jasa (kotler dan keller, 2006). Produk sebagai dasar tentang apa yang mempengaruhi pengalaman komsumen dengan merek, apa yang mereka dengar tentang merek dari yang lain, dan apa yang dapat perusahaan katakan kepada pelanggan tentang merek.
-Iklan sering muncul - Group band Bonus
-variasi menu -packaging
Interval
Likert
Interval
Likert
40
BRAND IMAGE
Association
Value
Citra merek merupakan bagian dari merek yang dapat dikenali namun tidak dapat diucapkan, seperti lambang, desain huruf atau warna khusus, atau persepsi pelanggan atas sebuah produk atau jasa yang diwakili oleh mereknya. tindakan konsumen untuk membuat asosiasi berdasarkan pengetahuan mereka akan merek baik itu pengetahuan yang sifatnya faktual maupun bersumber dari penagalaman dan emosi
tindakan konsumen dalam memilih merek. Sering kali tindakan konsumen ini lebih karena persepsi mereka pada karakteristik merek dikaitkan dengan nilainilai yang
- harga
Interval
Likert
-pelayanan -rasa -Kepuasan
Interval
Likert
41
mereka yakini.
Positioning
Suatu proses yang mengarah kepada bagaimana posisi produk diantara produk pesaing dibenak konsumen.
- Slogan
Interval
Variabel Dependen Y
BRAND LOYALTY
Suatu kondisi dimana konsumen loyal atau setia terhadap suatu merek.
Interval
Likert
Repeated purchase
Loyalitas terhadap merek adalah perilaku mengutamakan sebuah merek dengan melakukan pembelian berulang.
-akan membeli KFC
kembali produk
Interval
Likert
Recomendation
Loyalitas terhadap merek adalah perilaku niat untuk membeli sebuah produk dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama.
-menginformsikan hal-hal yang positif tentang KFC. merekomendasikan KFC melalui word of mouth.
Interval
Likert
Sumber: Penulis, 2009
42
3.3. Jenis dan Sumber data Penelitian Jenis dan sumber data menjelaskan mengenai data yang digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 3.3. Jenis dan Sumber Data Tujuan
Data
T-1
- Marketing Program
- Kualitatif
- Primer
- Brand Loyalty
- Kualitatif
- Primer
- Brand Image
- Kualitatif
- Primer
- Brand Loyalty
- Kualitatif
- Primer
- Marketing Program
- Kualitatif
- Primer
- Brand Image
- Kualitatif
- Primer
- Brand Loyalty
- Kualitatif
- Primer
T-2
T-3
Jenis Data
Sumber Data
Sumber: Penulis, 2009 3.4 Teknik Pengumpulan Data Tabel 3.4 Teknik Pengumpulan Data Data Teknik pengumpulan Data
Tujuan T-1
T-2
T-3
-
Marketing Program
-
Kuesioner
-
Brand Loyalty
-
Kuesioner
-
Brand Image
-
Kuesioner
-
Brand Loyalty
-
Kuesioner
-
Marketing Program
-
Kuesioner
43
-
Brand Image
-
Kuesioner
-
Brand Loyalty
-
Kuesioner
Sumber: Penulis, 2009 Penulis melakukan kegiatan riset untuk mengumpulkan data dan menganalisa hubungan antar variabel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu sumber primer dan sekunder.
Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Penulis akan mendapatkan data secara langsung melalui wawancara dan kuesioner. •
Wawancara ( interview) yaitu penulis melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.
•
Kuesioner yaitu penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan / pernyataan tertulis kepada responden.
Sumber data sekunder berisikan informasi-informasi yang telah ada dan dikumpulkan untuk melengkapi data primer. Data-data sekunder ini diperoleh melalui studi literature dengan cara melihat, membaca dan mencatat buku-buku, tesis, dokumen-dokumen perusahaan yang bersangkutan dan berhubungan dengan topik penelitian skripsi serta data-data penulis dapatkan melalui internet dan media cetak.
44
3.5
Teknik Pengambilan Sampel Berdasarkan pendapat Sugiono (2006, p72), populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: Objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling atau teknik pengambilan sampel merupakan teknik penentuan sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik probability
samples untuk pengambilan sampel, yaitu Simple Random Sampling, merupakan desain pemilihan sampel yang paling sederhana dan mudah. Teknik ini digunakan karena unit pemilihan sampel hanya terdapat satu macam, cukup dengan gambaran garis besar dari populasi, dan prosedur pemilihan sampel yang sangat mudah.
3.6
Teknik Pengolahan Sampel Teknik pengambilan sampel apabila populasinya tidak diketahui secara pasti,
digunakan teknik sampling kemudahan. Berdasarkan sampling kemudahan ini, peneliti menyeleksi dengan menyaring kuesioner yang ada, apabila orang-orang tersebut diketahui misalnya (Pelanggan KFC Cabang Mall Taman anggrek). (Kuncoro, 2007, p50)
Sebesar n, dimana: n =
(Zα/2 σ)² (wibisono, 2003) e
Apabila nilai σ tidak diketahui, kita dapat menggunakan s dari sampel sebelumnya (untuk n ≥30) yang memberikan estimasi terhadap σ.
45
Bila peneliti yakin bahwa tingkat kepercayaan 95% maka erroo estimasi = 5% atau 0,05. Jadi karena α=0.05, maka Z0.05= 1,96, sehingga perhitungannya sebagai berikut: n=
(Zα/2 σ)² = (1,96.0,25)² e
= 96,04
0,05
Jadi penelitian ini mengambil sampel sebanyak 96,04 responden dan dibulatkan menjadi 150 responden. Kuesioner ini disebarkan di KFC cabang Mall Taman Anggrek dari tanggal 01 Mei s.d 31 Mei 2009.
3.7
Teknik Pengukuran Variabel Bentuk pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner adalah stuctured non disquised
yaitu bentuk pertanyaan yang merupakan kombinasi pilihan ganda yang berpedoman pada skala likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi bagi seorang responden. Bentuk penilaian jawaban kuesioner menggunakan pembobotan dengan 5 buah skala. Bobot dan kategori pengukuran atas tanggapan responden diuraikan dalam tabel berikut dibawah ini.
Tabel 3.5 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan
Penilaian
Sangat Setuju
5
Setuju
4
Netral
3
46
Tidak Setuju
2
Sangat Tidak Setuju
1
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009
Sedangkan nilai dan kategori batas penelitian dapat dilihat dengan memperhitungkan: •
Nilai terendah : 1, yaitu jika jawaban responden adalah ”sangat tidak setuju”.
•
Nilai tertinggi : 5, yaitu jika jawaban responden adalah ”sangat setuju”.
3.8
Metode Analisis Data Metode analisis menjelaskan mengenai metode-metode analisis yang digunakan untuk menyelesaikan masalah penelitian yang ada, dimana data yang diperoleh akan diolah menggunakan spss 16.0 versi windows.
Tabel 3.6 Metode Analisis Data Tujuan
Jenis Penelitian
Metode Analisis
T-1
Asosiatif
Analisis Korelasi & Regresi Berganda
T-2
Asosiatif
Analisis Korelasi & Regresi Berganda
T-3
Asosiatif
Analisis Korelasi & Regresi Berganda
Sumber: Penulis, 2009 3.8.1
Uji Validitas
47
Menurut Priyatno (2008), berpendapat bahwa validitas adalah ketetapan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Pada penelitian ini dilakukan validitas konstruk, yaitu suatu kuesioner yang baik harus dapat mengukur dengan jelas kerangka dari penelitian yang akan dilakukan. Pertama-tama yang dilakukan peneliti adalah mencari apa saja yang merupakan kerangka dari konsep tersebut. Dengan diketahuinya kerangka tersebut seorang peneliti dapat menyusun tolak ukur operasional konsep tersebut. Mencari definisidefinisi konsep yang dikemukakan para ahli yang tertulis di dalam literatur. Untuk membantu penyusunan definisi dan mewujudkan definisi tersebut ke dalam bentuk yang operasional, peneliti disarankan untuk mendiskusikan konsep tersebut dengan para ahli yang kompeten di bidang tersebut. Kemudian pendapat para ahli dan peneliti dicari kesamaannya. Uji validitas ini disarankan agar jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distribusi skor atau nilai akan lebih mendekati kurval normal. Pada uji validitas ini peneliti menggunakan corrected item -
total corelation (agar tidak terjadi koefisien item total yang over estimasi).
3.8.2
Uji Reliabilitas Menurut Priyatno (2008, p25) uji validitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Sangat disarankan agar jumlah responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distibusi skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. Dalam program SPSS akan dibahas untuk uji yang sering digunakan penelitian adalah metode Alpha
48
(Cronbach’s). metode Alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-4, 1-5). Pada program SPSS metode ini dilakukan dengan metode Cronbach’s Alpha, dimana suatu kuesioner dianggap reliable apabila Cronbach Alpha > 0.6 (Santosa, 2005, p251).
3.8.3
Uji Normalitas Uji
normalitas
digunakan
untuk
mengetahui apakah
data yang
diolah
berdistribusi normal dalam artian bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama. Sebaran data harus dianalisis untuk mengetahui apakah asumsi normalitas dipenuhi. Menurut Rochaety (2007, pp99-100) Uji Normalitas berdasarakan dari histogram yang berdistribusi normal ditunjukkan dengan bentuk menyerupai lonceng atau diagram dahan daun. Uji normalitas diolah dengan melihat Q-Q plot juga disebut plot kenormalan.
3.8.4
Analisis Korelasi dan Regresi Berganda 1. Korelasi Berganda Analisi korelasi berganda merupakan alat ukur untuk melihat kadar keterikatan antara Y dan X1, X2, X3, X4 secara serempak. Keterikatan ini bisa juga terjadi antara Y dengan X1, Y denga X2, Y dengan X3, Y dengan X4. Kadar keterikatan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
49
Rumus korelasi ganda dua variabel ditunjukkan pada rumus berikut:
Ryx1x2 =
r² yx1 + r² yx2 – 2 (ryx1) (ryx2) (rx1x2) 1 - r² x1x2
Dimana: Ryx1x2 : Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara bersama-sama dengan variabel Y rX1Y : Korelasi Product Moment antara X1, dengan Y rX2Y : Korelasi Produk Moment antara X2, dengan Y rX1X2 : Korelasi Product Momen antara X1 dengan X2
Uji signifikansi koefisien korelasi berganda F = R² (N-m-1) M(1-R²) Dimana: R² = koefisien korelasi berganda M = Jumlah Prediktor N = Jumlah responden Jika Fh < Ft, maka koefisien korelasi berganda yang di uji signifikansi dan sebaliknya jika Fh > Ft, maka koefisien berganda yang di uji tidak signifikansi.
2. Regresi
50
Persamaan tematik, yang menyatakan hubungan fungsional antara satu peubah tidak bebas (respons) dengan satu atau beberapa peubah bebas (teterminstik), yang memungkinkan kita meramalkan nilai-nilai peubah tidak bebas berdasarkan nilai-nilai peubah bebas tertentu disebut persamaan regresi. (Lungan, 2004, p.337). Menurut Supranto (2001, p178). Variabel yang akan diramalkan harus dituliskan pada ruas kiri persamaan dan disebut variabel tidak bebas (Y), sedangkan variabel yang nilainya dipergunakan untuk meramalkan disebut variabel bebas (X). Untuk membuat ramalan (Forecasting) Y dengan menggunakan nilai dari X, maka X dan Y harus mempunyai hubungan yang kuat. Kuat atau tidaknya hubungan X dan Y diukur dengan suatu nilai, yang disebut koefisien korelasi, sedangkan besarnya pengaruh X terhadap Y adalah koefisien regresi.
Regresi Ganda Regresi ganda adalah suatu teknik untuk dapat menentukan korelasi antara suatu variabel criterion dengan kombinasi dari dua atau lebih variabel predictor. Dalam regresi ganda itu kesalahan prediksi dapat diperkecil, karena dalam prediksi itu dimasukkan variabel-variabel (faktor-faktor) lain yang berpengaruh dalam prediksi. Soehardi Sigit (2001, p120) Rumus persamaan Regresi: Y = a + bX1 + bX2 + bX3 + ..... + bXn
3.9
Rancangan Uji Hipotesis Perumusan hipetesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Hipotesis
51
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pernyataan (Sugiono, 2006, p51). Untuk dapat diuji, suatu hipotesis haruslah dinyatakan secara kualitatif. Pengujian hipotesis statistik ialah prosedur yang memungkinkan keputusan dapat dibuat, yaitu keputusan untuk menolak atau tidak menolak hipotesis yang sedang diuji. Variabel: X1 = Marketing Program X2 = Brand Image Y = Brand Loyalty
Terdapat tiga hipotesis yang perlu diuji. Hipotesisnya adalah sebagai berikut: 1. Marketing Program berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Loyalty 2. Brand Image berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Loyalty 3. Marketing Program dan Brand Image berpengaruh secara signifikan terhadap
Brand Loyalty.
Dari ketiga hipotesis diatas, hipotesis no. 1 dan 2 diuji dengan menggunakan uji t, hipotesis no. 3 di uji dengan menggunakan uji F.
3.9.1 Uji t Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (x) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Menentukan Hipotesis
52
Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap Y. Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara variabel X terhadap Y. 2. Menentukan tingkat signifikan Pada tabel Coefficient, -
Jika sig > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
-
Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
3. Menentukan t tabel t tabel dicari dengan df= n-k-1 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel independen) df= 150-2-1 = 147, t tabel dihitung melalui Ms. Excel dengan cara pada sel kosong ketik =tinv(0.05,147) didapat hasilnya sebesar 1,97. 4. Kriteria Pengujian Ho diterima dan Ha ditolak, jika t hitung < t tabel Ho ditolak dan Ha diterima, jika t hitung > t tabel 5. Membandingkan t hitung dengan t tabel Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah -
Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
-
Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Persamaan regresinya: Y = a + bx
Hipotesis 1
Marketing Program berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Loyalty.
• Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Marketing Program terhadap Brand
Loyalty. • Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Marketing Program terhadap Brand
Loyalty.
53
Brand Image berpengaruh secara signifikan terhadap Brand Loyalty.
Hipotesis 2 •
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Brand Image terhadap Brand
Loyalty. •
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Brand Image terhadap Brand Loyalty.
Marketing Program dan Brand Image berpengaruh secara signifikan
Hipotesis 3
terhadap Brand Loyalty. •
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Marketing Program dan Brand
Image terhadap Brand Loyalty. •
Ha :
Ada pengaruh yang signifikan antara Marketing Program dan Brand Image
terhadap Brand Loyalty.
3.9.2 Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (x1, x2) secara bersamasama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Menentukan Hipotesis Ho = tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel X1 dan X2 terhadap Y. Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara X1 dan X2 terhadap Y. 2. Menentukan Tingkat Signifikan Pada tabel Coefficient, o
Jika sig > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
o
Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
3. Menentukan F tabel
54
F tabel dicari dengan df 1 = jumlah variabel – 1 (3 -1 = 2) dan df 2= 150 – 2 – 1 =147, dihitung melalui MS. Excel, ketik di sel yang kosong =finv(0.05,2,147) didapat hasilnya sebesar 3, 05. 4. Kriteria Pengujian Ho diterima dan Ha ditolak, jika f hitung < f tabel. Ho ditolak dan Ha diterima, jika f hitung > f tabel. 5. Membandingkan f hitung dengan f tabel Dasar pengambilan keputusan pengujian adalah o
Jika F hitung ≥ F Tabel maka Ho ditolak
o
Jika F hitung ≤ F tabel makan Ho diterima
Hipotesis 3
Marketing Program dan Brand Image berpengaruh secara signifikan
terhadap Brand Loyalty produk KFC. o
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifilkan antara Marketing Program dan Brand
Image terhadap Brand Loyalty produk KFC. o
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara Marketing Program dan Brand Image terhadap Brand Loyalty produk KFC.
3.10 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Hasil penelitian tentang ”Analisis Pengaruh Marketing program dan Brand Image terhadap Brand loyalty produk KFC” , diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk
lebih
meningkatkan
Marketing Program dan Brand Image menjadi bahan
pertimbangan agar Produk KFC tetap menjadi pilihan konsumen untuk setia. Dapat dilihat dari
55
untuk mengetahui besarnya pengaruh Marketing Program terhadap Brand Loyalty
T-1
produk KFC, untuk mengetahui besarnya pengaruh Brand Image terhadap Brand Loyalty produk
T-2 KFC,
untuk mengetahui besarnya pengaruh Marketing Program dan Brand Image terhadap
T-3
Brand Loyalty produk KFC.
3.11 Transformasi data Ordinal Menjadi Interval Mentransformasi data ordinal menjadi interval gunanya memenuhi syarat dari analisis parametrik yang mana datanya setidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method Of Successive Interval). Langkah transformasi data ordinal ke data interval sebagai berikut: 9
Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan;
9
Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut sebagai frekuensi;
9
Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi;
9
Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan proporsi secara berurutan perkolom skor;
9
Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh;
9
Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan tabel tinggi densitas);