28
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif korelasional yaitu penelitian untuk mengetahui tentang hubungan keeratan antara variabel-variabel.
B.
Populasi dan Sampel Penelitian 1.
Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah bayi umur 6-12 bulan yang masih menetek ibunya dan memiliki KMS bertempat tinggal di lokasi penelitian, Kelurahan Tlogourang, wilayah puskesmas Boja, Kabupaten Kendal
2.
Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah bayi yang berumur 6-12 bulan yang telah dipilih dan dijadikan sampel penelitian. Pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh (total sampling). Adapun besar atau jumlah sampel yang dibutuhkan, pada penelitian ini, jumlah sampel adalah sebanyak 35 bayi. Dari perhitungan besar sampel tersebut, kemudian ditentukan kriteria inklusi dan kriteria ekklusi dalam memilih sampel dari populasi yang ada. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah ibu
29
yang memiliki bayi berumur 6-12 bulan dan memiliki KMS yang memberikan makanan pendamping ASI di usia 0-6 bulan yang dalam keadaan sehat dan memungkinkan untuk dijangkau dalam penelitian. Sedangkan kriteria eksklusi yang ditetapkan adalah apabila ibu tidak bersedia untuk menjadi responden penelitian. Rancangan pengambilan sampel dilakukan secara total sampling, yaitu proses penarikan sampel secara keseluruhan.
30
C.
Definisi Operasional, Variabel, dan Skala Penelitian Tabel 3.1 : Definisi Operasional, Variabel, dan Skala Penelitian
No 1
Variabel
Definisi waktu
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala
Kuesioner yang berisi
Waktu pemberian makanan
Interal
Lama waktu
Lana
pemberian
pemberian
tentang
pertanyaan
pendamping
MP-ASI
makanan
kapan
dimulainya
dikategorikan
dini
pendamping
pemberian makanan
a. 1 bulan
ASI.
pendamping ASI.
b. 2 bulan
ASI
yang
c. 3 bulan d. 4 bulan e. 5 bulan f. 6 bulan . 2
Status Gizi
Ekspresi
dari
Z skore
a. Gizi Lebih
:
keaadan
Apabila nilai Z score
keseimbangan
yang diperoleh > 2 SD
dalam
bentuk
b. Gizi baik :
variable
Apabila nilai Z score
tertentu.
yang diperoleh -2 SD s.d +2 SD c. Gizi Kurang
:
Apabila nilai Z score yang diperoleh < -2 SD s.d -3 SD d. Gizi buruk
:
Apabila nilai Z score yang diperoleh <-3 SD
Ordinal
31
D.
Metode Penelitian 1.
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Variabel lama waktu pemberian MP-ASI dini dan staus gizi termasuk dalam data interval dan status gizi termasuk data ordinal.
2.
Cara Pengumpulan Data a.
Data Primer
1).
Lama Waktu dalam Memberikan Makanan Pendamping ASI Peneliti melakukan pengumpulan data dengan memberikan kuesioner kepada ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan di Kelurahan Tlogourang Wilayah Puskesmas Boja Kabupaten Kendal. Pengisian kuesioner ini ditulis langsung oleh responden dengan cara peneliti mengunjungi ibu di rumah dan pada saat ibu datang membawa bayinya ke posyandu. Apabila ada pertanyaan yang tidak dimengerti oleh ibu maka akan dijelaskan kembali maksud dari pertanyaan tersebut.
2).
Status Gizi Bayi Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menimbang berat badan bayi yang disesuaikan dengan umur bayi, kemudian menghitung status gizi dengan menggunakan Z skore.
32
Langkah-langkah dalam pengumpulan data meliputi a).
Setelah mendapat izin penelitian dari puskesmas, peneliti menentukan subyek penelitian yaitu ibu-ibu yang mempunyai bayi usia 6-12 bulan yang ada di Kelurahan Tlogourang, Wilayah Puskesmas Boja, Kabupaten Kendal dengan mengunjungi rumah ibu atau yang datang ke posyandu.
b).
Memberikan kode pada semua subyek penelitian, kemudian
diambil
sampel
yang
dibutuhkan
berdasarkan kriteria inklusi. c).
Mengisi lembar persetujuan dan permohonan sebagai responden.
d).
Peneliti
memberikan
pertanyaan
berdasarkan
kuesioner e).
Pengisian kuesioner ini ditulis oleh peneliti yang hasilnya berdasarkan wawancara terhadap responden
f).
Apabila ada pertanyaan yang tidak dimengerti oleh ibu maka akan dijelaskan kembali dari pertanyaan tersebut.
b.
Data Sekunder Peneliti mendapatkan data dengan melakukan studi pendahuluan di Kelurahan Tlogourang kemudian ke
33
Puskesmas Boja, Kabupaten Kendal, yang mencakup luas wilayah, jumlah bayi dan status gizi bayi. 3.
Instrumen Pengumpulan Data a.
Lama waktu dalam pemberian makanan pendamping ASI Instrumen atau alat ukur yang digunakan untuk sumber informasi adalah dengan menggunakan kuesioner yang meliputi identitas responden (ibu dan bayi), tingkat pendidikan ibu. Pengisian kuesioner oleh responden mengenai pemberian MP-ASI, lama waktu pemberian, frekuensi pemberian MP-ASI serta jenis MP-ASI yang diberikan. Penghitungan lama waktu dihitung dalam minggu sejak dimulainya pemberian MP-ASI.
b.
Status gizi bayi Instrumen atau alat ukur yang digunakan untuk status gizi bayi yaitu menggunakan
hasil pengukuran parameter
berat badan (BB) dan parameter umur (U) yang dihitung dalam indikator BB/U, dalam indeks z score berdasarkan WHO-NCHS. Berat badan diukur menggunakan timbangan dacin dengan tingkat ketelitian 0,1 kg. Umur dihitung dalam bulan penuh.
34
E.
Metode Pengolahan Data dan Analisa Data 1.
Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data menggunakan program computer SPSS dengan tahapan sebagai berikut: a.
Editing Dilakukan
untuk
mengoreksi
data
yang
meliputi
kelengkapan penggisian atau jawaban yang tidak jelas. Editing dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga jika terjadi kekurangan atau kesalahan dapat segera dilakukan perbaikan. b.
Coding Usaha mengklarifikasi jawaban atau hasil yang ada menurut namanya dalam kuesioner dengan menandai masing-masing jawaban dengan kode.
c.
Scoring 1).
Lama
waktu
dalam
memberikan
makanan
pendamping ASI Lama waktu pemberian MP-ASI dihitung dalam minggu. 2).
Status gizi bayi Memberikan skor berdasarkan berat badan bayi menurut umur yang dibedakan menurut jenis kelamin berdasarkan KMS dan penghitungan z skore.
35
d.
Tabulating Memindahkan jawaban dalam bentuk kode ke dalam master table.
2.
Teknik Analisis Data a.
Analisis Univariat. Analisis
deskriptif
berfungsi
untuk
meringkas,
mengklasifikasikan dan menyajikan data yang merupakan langkah awal dalam analisis lebih lanjut dan penggunaan uji statistik. b.
Analisis Bivariat Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan untuk menganalisis dua variabel yang diduga berhubungan (Notoatmodjo,
2002).
Analisa
ini
berfungsi
untuk
mengetahui hubungan usia pemberian MP ASI dengan status gizi anak menggunakan uji statistik chi-square (X2) karena bentuk data berskala ordinal.
F.
Etika Penelitian Etika berasal dari bahasan Yunani ethos. Istilah etika bila ditinjau dari aspek etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Menurut pandangan Sastrapratedja (2004), etika dalam konteks filsafat merupakan refleksi filsafati atas moralitas masyarakat sehingga etika disebut pula sebagai filsafat moral. Etika membantu manusia untuk melihat secara kritis moralitas yang dihayati masyarakat, etika juga membantu kita untuk merumuskan
36
pedoman etis yang lebih adekuat dan norma-norma baru yang dibutuhkan karena adanya perubahan yang dinamis dalam tata kehidupan masyarakat. Sedangkan etika dalam ranah penelitian lebih menunjuk pada prinsipprinsip etis yang diterapkan dalam kegiatan penelitian. Peneliti dalam melaksanakan seluruh kegiatan penelitian harus memegang teguh sikap ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip-prinsip etika penelitian. Meskipun intervensi yang dilakukan dalam penelitian tidak memiliki risiko yang dapat merugikan atau membahayakan subyek penelitian, namun peneliti perlu mempertimbangkan aspek sosioetika dan menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan (Jacob, 2004). Etika penelitian memiliki berbagai macam prinsip, namun terdapat empat prinsip utama yang perlu dipahami oleh pembaca, yaitu: 1.
Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity). Peneliti
perlu
mempertimbangkan
hak-hak
subyek
untuk
mendapatkan informasi yang terbuka berkaitan dengan jalannya penelitian serta memiliki kebebasan menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penelitian (autonomy). Beberapa tindakan yang terkait dengan prinsip menghormati harkat dan martabat manusia, adalah: peneliti mempersiapkan formulir persetujuan subyek (informed consent) yang terdiri dari: a.
penjelasan manfaat penelitian
37
b.
penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang dapat ditimbulkan
c.
penjelasan manfaat yang akan didapatkan
d.
persetujuan peneliti dapat menjawab setiap pertanyaan yang diajukan subyek berkaitan dengan prosedur penelitian
e.
persetujuan subyek dapat mengundurkan diri kapan saja
f.
jaminan anonimitas dan kerahasiaan.
Namun kadangkala, formulir persetujuan subyek tidak cukup memberikan proteksi bagi subyek itu sendiri terutama untuk penelitian-penelitian klinik karena terdapat perbedaan pengetahuan dan otoritas antara peneliti dengan subyek (Sumathipala & Siribaddana, 2004). Kelemahan tersebut dapat diantisipasi dengan adanya prosedur penelitian (Syse, 2000). 2.
Menghormati privasi dan kerahasiaan subyek penelitian (respect for privacy and Confidentiality). Setiap manusia memiliki hak-hak dasar individu termasuk privasi dan
kebebasan
individu.
Pada
dasarnya
penelitian
akan
memberikan akibat terbukanya informasi individu termasuk informasi yang bersifat pribadi. Sedangkan, tidak semua orang menginginkan informasinya diketahui oleh orang lain, sehingga peneliti perlu memperhatikan hak-hak dasar individu tersebut. Dalam aplikasinya, peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai identitas baik nama maupun alamat asal subyek dalam
38
kuesioner dan alat ukur apapun untuk menjaga anonimitas dan kerahasiaan identitas subyek. Peneliti dapat menggunakan koding (inisial atau identification number) sebagai pengganti identitas responden. 3.
Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness). Prinsip keadilan memiliki konotasi keterbukaan dan adil. Untuk memenuhi prinsip keterbukaan, penelitian dilakukan secara jujur, hati-hati, profesional, berperikemanusiaan, dan memperhatikan faktor-faktor ketepatan, keseksamaan, kecermatan, intimitas, psikologis serta perasaan religius subyek penelitian. Lingkungan penelitian dikondisikan agar memenuhi prinsip keterbukaan yaitu kejelasan prosedur penelitian. Keadilan memiliki bermacammacam teori, namun yang terpenting adalah bagaimanakah keuntungan dan beban harus didistribusikan di antara anggota kelompok masyarakat. Prinsip keadilan menekankan sejauh mana kebijakan penelitian membagikan keuntungan dan beban secara merata atau menurut kebutuhan, kemampuan, kontribusi dan pilihan bebas masyarakat. Sebagai contoh dalam prosedur penelitian, peneliti mempertimbangkan aspek keadilan gender dan hak subyek untuk mendapatkan perlakuan yang sama baik sebelum, selama, maupun sesudah berpartisipasi dalam penelitian.
39
4.
Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing harms and benefits) (Milton, 1999; Loiselle, ProfettoMcGrath, Polit & Beck, 2004). Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subyek penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi (beneficence). Peneliti meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek (nonmaleficence). Apabila intervensi penelitian berpotensi mengakibatkan cedera atau stres tambahan maka subyek dikeluarkan dari kegiatan penelitian untuk mencegah terjadinya cedera, kesakitan, stres, maupun kematian subyek penelitian.
G.
Jadwal Penelitian Penelitian akan dilakukan pada bulan agustus sampai dengan september 2010.