BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode
korelasional, metode ini digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua variabel penelitian, dalam hal ini untuk mengetahui hubungan antara perilaku penggunaan kosmetik dengan rasa percaya diri pada wanita. 3.1.1. Identifikasi Variabel Penelitian Sugiyono (2010) menyatakan setiap variabel dalam penelitian memiliki peranan atau dengan kata lain disebut dengan variabel bebas dan terikat yang bersifat mengikuti variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu: 1) Dependent variable (Y) : Rasa Percaya Diri 2) Independent variable (X) : Penggunaan Kosmetik 3.1.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian Azwar (2011) mengatakan definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati.
Definisi operasional dibuat untuk
memudahkan pengumpulan data dan menghindarkan perbedaan interpretasi serta membatasi ruang lingkup variabel. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
37 http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
a. Skala Percaya Diri Menurut Lautser (dalam Ghufron dan Rini, 2011), kepercayaan diri merupakan suatu sikap atau keyakinan atas kemampuan diri sendiri, sehingga dalam tindakan β tindakannya tidak terlalu cemas, merasa bebas untuk melakukan hal-hal sesuai dengan keinginan dan tanggung jawab atas perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, memiliki dorongan prestasi serta dapat mengenal kelebihan dan kekurangan diri sendiri. Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Rasa Perca Diri No
Aspek
Indikator
1
Keyakinan akan Dapat menyelesaikan masalah kemampuan diri Tidak merasa rendah diri
2
Optimis
3
Objektif
4
Bertanggung Jawab
5
Rasional dan Realistis
Semangat Tidak mudah putus asa Sanggup menerima kegagalan
F/ UF
F
1,2,5
UF
4,6
F UF F
Sanggup menerima kenyataan dalam menghadapi permasalahan Bertanggung jawab dengan apa yang dilakukan
UF
Mampu mengakui kesalahan
UF
Dapat mencari penyebab permasalahan yang dihadapi
F
Tidak kwatir menghadapi masa depan Sumber: Lautser dalam Ghufron dan Rini (2010)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
No Item
F
UF
7,8,9,10 11,12 14,16,17 13,15 19,20,23 21,22,24 25,27 26,28
39
b. Skala Penggunaan Kosmetik Menurut Britton,Ann Marie (2012), penggunaan kosmetik merupakan kosmetik yang digunakan diwajah baik pada pagi, siang ataupun malam hari dengan Aspek-aspek dalam penggunaan kosmetik, meliputi : Frekuensi dan intensitas. Tabel 3.2 Operasional Variabel Penggunaan Kosmetik No
Aspek
Indikator Waktu Penggunaan Kosmetik
1
Frekuensi
Penggunaan pagi, seberapa sering
siang,
sore,
Kesempatan Penggunaan Penggunaan di rumah, ke kampus, tempat kerja, acara ksusus Tingkatan Penggunaan Kosmetik 2
Intensitas
1) Full Cosmetic 2) Light Cosmetic Alasan Penggunaan Kosmetik 1) Seduction 2) Camouflage Sumber: Britton, Ann Marie (2012)
3.2.
F/ UF
No Item
F
1-4 6,7-8
UF
F
UF
5
9,11-14 16
10,15
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa kelas reguler 2 Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Meruya Jakarta. Jumlah mahasiswi fakultas psikologi angkatan tahun 2009 sampai dengan 2014 adalah sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Tabel 3.3 Jumlah Mahasiswi Jurusan Psikologi No
Angkatan
Jumlah Mahasiswi
1 2 3 4 5 6
2014 2013 2012 2011 2010 2009 Jumlah
85 79 52 30 10 4 260
Sumber: Fakultas Psikologi UMB 2015 3.2.2. Jumlah Sampel Penelitian
Pendapat Sugiyono (2013:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Pendapat Roscoe dalam Sugiyono (2013:129) tentang jumlah sampel yang digunakan pada penelitian, bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah sampel setiap kategori minimal 30. Dengan demikian sampel dalam penelitian adalah mahasiswi kelas Reguler 2 Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana, Jakarta, sebanyak 100 mahasiswa sebagai sampel. 3.2.3. Metode Pengambilan Sampel Metode pengambilan sampling dalam penelitian ini mengacu Sumarni (2006:78), menggunakan salah satu tehnik non probability sampling, yaitu Accidental Sampling (pengambilan sampel aksidental) yaitu menentukan sampel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
berdasarkan kebetulan yang ditemui atau siapa pun yang dipandang oleh peneliti cocok sebagai sumber,. 3.3.
Teknik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
3.3.1. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian lapangan merupakan merupakan teknik pengumpulan data untuk mendapat data primer dari para responden yang menjadi sampel. Penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen Lembar Kuesioner. 3.3.2. Studi Kepustakaan (Library Research) Pengumpulan data melalui studi kepustakaan merupakan metode pengumpulan data sekunder yang dilakukan dengan cara mempelajari, mengutip, dan menggunakan berbagai teori dan informasi yang relevan untuk dijadikan rujukan penelitian. Data ini antara lain buku-buku literature ilmiah, jurnal penelitian, makalah, dan melalui internet. 3.4.
Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian terdapat dua variabel yaitu penggunaan
kosmetik dan rasa percaya diri yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan berdasarkan operasional variabel dengan menggunakan Lembar Kuesioner, Sugiyono (2010:312). Instrumen dikembangkan dengan menggunakan skala Likert dengan lima skala. Skor ditampilkan pada tabel di bawah ini:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Tabel 3.4 Skala Likert Jawaban Sangat Tidak Sesuai Tidak Sesuai Netral Sesuai Sangat Sesuai
Skor 1 2 3 4 5
Sumber: Sekaran (2008:31) 3.4.1. Uji Validitas Valid berarti instrumen tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono, 2010). Instrumen yang valid berarti alar ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keahlian sesuatu instrumen Sedangkan uji validitas instrumen dapat menggunakan rumus korelasi dan rumus kolerasi berdasarkan Pearson Product Moment adalah sebagai berikut :
rxy =
π β ππβ(βπ)(βπ) β(πβππ β (βπ)π ) β(πβππ β (βπ²)π )
Keterangan : r βxy βx βy βx2 βy2 n
= Koefisien korelasi = Jumlah perkalian variabel x dan y = Jumlah nilai vaiabel x = Jumlah nilai varibel y = Jumlah pangkat dua nilai variabel x = Jumlah pangkat dua nilai variabel y = Banyaknya sampel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
Hasil dari korelasi tersebut masih over estimate, karena itu perlu dikoreksi dengan rumus koreksi Guilford sebagai berikut :
Keterangan : rki = Koe isien validitas butir nomor i setelah dilakukan koreksi riy = Koefisien korelasi antara butir i dan Y (koefisien validitas butir nomor i) sebelum dikoreksi. Y = Skor total Sy = Deviasi standart Y, yaitu β[π½πΎπ¦ /π] Si = Deviasi standart X, yaitu β[π½πΎπ /π] JKy = jumlah deviasi kuadrat skor total JKi = Jumlah deviasi kuadrat skor butir nomor i ( Si )2 = Variansi Xi atau deviasi standar Xi dikuadratkan ( Sy ) 2 = Variansi y atau deviasi standar Y dikuadratkan Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa u ji validitas
akan dilakukan dengan menggunakan korelasi bivariate antara masingmasing skor indikator dengan total skor. Keputusan dilakukan dengan cara nilai yang didapat dibandingkan dengan r
tabel,
uji dua sisi,
sig. 0.05.
mengacu Riduwan (2009:73): Jika r hitung > r tabel berarti valid. Jika r hitung < r tabel berarti tidak valid. Selain itu untuk mengukur nilai validitas bisa dilakukan dengan menggunakan nilai korelasi total skor diatas 0.30 dapat dikatakan instrument valid, dalam Sugiyono (2013:178). 3.4.2. Uji Reliabilitas Reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan uji statistic Cronbach Alpha (Ξ±). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel atau handal jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60, mengacu pada Nunnally dalam (Gozhali 2005:42). Rumus dalam alpha Cronbach adalah :
Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal β π 2 π= jumlah varian butir / item π£π‘2 = varian total 3.5.
Metode Analisis Data
3.5.1. Deskriptif Statistik Deskriptif adalah untuk memberi uraian gambaran terhadap objek diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Cara penyajian data dengan menggunakan tabel biasa maupun distribusi frekuensi, grafik garis maupun batang, Sugiyono (2010:29). 3.5.2. Analisis Korelasi (Hubungan) Analisis data dalam penelitian menggunakan Metode Pearson. Metode Pearson (Product Moment Correlation Analysis) merupakan salah satu ukuran korelasi yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan linear dari dua variabel, dengan rumus menurut Sugiyono, 2013:248 adalah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Rumus Pearson (Product Moment Correlation Analysis) yaitu:
πα΅ͺᡧ .Dimana :
r x y Ξ£ xy Ξ£ π₯2 Ξ£ π¦2
Ξ£ xy β(βπ₯ 2 )(βπ 2 )
= Koefisien korelasi = Variabel Independen = Variabel Dependen = Jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y = Jumlah skor asli variabel x = Jumlah skor asli variabel y
Untuk menguji signifikan hubungan antar variabel yang ditemukan untuk seluruh sampel menggunakan, dengan rumus sebagai berikut:
π‘=
rβπβ2 β1βπ 2
r
= Koefisien korelasi
n
= Jumlah sampel
Hasil thitung selanjutnya dibandingkan dengan harga ttable, dengan tingkat keyakinan 95%, uji two tail (dua pihak), dk = n-2. Pengambilan keputusan adalah: Berdasarkan probabilitas uji dua arah menurut (Santoso, 2007:256) Jika p-value < 0.05 maka Ho ditolak Jika p-value > 0.05 maka Ho diterima atau Membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung > t tabel , maka Ho ditolak Jika t hitung < t tabel , maka Ho diterima
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
3.5.3. Koefisien Determinasi Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen, Priyatno (2008:79). Untuk menghitung besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan cara menghitung Koefisien Determinasi (KD). Derajat koefisien determinasi dicari dengan menggunakan rumus: Keterangan:
KD = r2 x 100%
KD
: Nilai Koefisien Determinasi
r2
: Nilai Koefisien Korelasi
Pengujian analisis dilakukan dengan menggunakan software program SPSS (Statistical Product and Service Solution) SPSS versi 22. SPSS, merupakan suatu program software yang berfungsi untuk menganalisa data, melakukan perhitungan, statistik dengan basis windows.
http://digilib.mercubuana.ac.id/