BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008: 57).
3.2
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet
dengan situs www.duniainvestasi.com, www.idx.co.id dan www.pefindo.com. Waktu penelitian adalah mulai September 2013 sampai dengan Oktober 2013.
3.3
Batasan Operasional Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam
membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian yang dilakukan peneliti. Penelitian dilakukan dengan batasan-batasan pada masalah sebagai berikut: a. Variabel independen dalam penelitian ini adalah leverage, profitabilitas, likuiditas dan umur obligasi (maturity). b. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah peringkat obligasi. c. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode Januari 2009 - Desember 2012.
Universitas Sumatera Utara
3.4
Definisi Operasional Variabel Untuk memahami variabel-variabel dan memberikan gambaran yang jelas
dalam pelaksanaan penelitian, diberikan defenisi variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian yaitu leverage, profitabilitas, likuiditas, dan umur obligasi (X1,X2,X3,dan X4) sebagai variabel bebas (independent variable) dan peringkat obligasi (Y) sebagai variabel terikat (dependent variable). Adapun uraian dan masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
1. Peringkat Obligasi (Y) Peringkat obligasi merupakan peringkat yang menyatakan mutu obligasi yang mencerminkan kemungkinan gagal bayar yang disebut dengan risiko kredit. Suatu peringkat obligasi dikatakan naik apabila peringkat obligasi pada periode saat ini lebih tinggi dari peringkat obligasi pada periode sebelumnya. Peringkat obligasi dikatakan turun apabila peringkat obligasi pada periode saat ini lebih rendah dari peringkat obligasi pada periode sebelumnya.
2. Leverage (X1) Leverage menunjukkan proporsi utang yang digunakan untuk membiayai kegiatan investasi perusahaan. Salah satu alat yang dipakai untuk mengukur leverage adalah dengan menggunakan debt to equity ratio. Semakin besar leverage perusahaan, semakin besar risiko kegagalan perusahaan. Semakin rendah leverage perusahaan, semakin baik peringkat yang diberikan terhadap perusahaan (Herwidi, 2005: 28). Rasio ini membandingkan antara utang jangka panjang dengan total aset. Secara sistematis leverage dapat dirumuskan sebagai
berikut: (Gumanti, 2011: 113).
Universitas Sumatera Utara
Debt to equity ratio
Total hutang Total ekuitas
3. Profitabilitas (X2) Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam hubungannya dengan penjualan, aset dan modal sendiri. Variabel profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset (ROA). Kamstra (dalam Sejati, 2010) menyatakan bahwa pengukuran ROA memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan laba karena pengukuran ROA berdasarkan pada tingkat asset tertentu. ROA merupakan perbandingan antara laba bersih dengan total aktiva perusahaan. Secara sistematis ROA dapat dirumuskan sebagai berikut: (Gumanti, 2011: 112). Return on Asset
Laba bersih Total Aset
4. Likuiditas (X3) Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek perusahaan. Variabel likuiditas dalam penelitian ini diproksikan dengan current ratio (CR). Menurut Almilia dan Devi (2007) perusahaan yang mampu melunasi kewajiban tepat waktu adalah perusahaan yang likuid dan mempunyai aktiva lancar lebih besar daripada utang lancar. Current ratio (CR) merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan utang lancar. Secara sistematis rasio ini ditulis sebagai berikut (Gumanti, 2011:112). Current Ratio
Aktiva lancar Utang lancar
Universitas Sumatera Utara
5. Umur Obligasi (Maturity) Jatuh tempo adalah tanggal dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau nominal obligasi yang dimilikinya. Skala pengukurannya menggunakan skala nominal karena merupakan variable dummy. Diberikan nilai satu jika obligasi mempunyai umur antara 1-5 tahun dan nol jika mempunyai umur diatas lima tahun.
3.5
Skala Pengukuran Variabel Skala
pengukuran
yang
digunakan
untuk
menyatakan
leverage,
profitabilitas, dan likuiditas adalah skala rasio. Karena skala rasio memiliki nilai dasar yang tidak dapat dirubah. Data yang dihasilkan dari skala rasio disebut data rasio dan tidak ada pembatasan terhadap alat uji statistik yang sesuai (Ghozali, 2005: 5). Sedangkan peringkat obligasi dan umur obligasi menggunakan skala nominal. Skala nominal merupakan skala pengukuran yang menyatakan kategori atau kelompok dari suatu subyek (Ghozali, 2005: 3). Dengan skala ini pengukuran dilakukan dengan memberikan nilai 1 untuk obligasi yang high investment (AAA, AA, A) dan 0 untuk obligasi yang low investment (BBB). Variabel dependen penelitian ini merupakan variabel dummy.
3.6
Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
menerbitkan obligasi dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2012. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
Universitas Sumatera Utara
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2008: 78). Kriteria pemilihan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan-perusahaan manufaktur yang menerbitkan obligasi dari tahun 2009-2012 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, 2. Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai laporan keuangan lengkap setiap akhir tahun selama periode 2009-2012, 3. Obligasi tersebut yang diperingkat oleh Pemeringkat Efek Indonesia (PT PEFINDO).
No 1 2
3
Tabel 3.1 Jumlah Sampel Berdasarkan Kriteria Pemilihan Sampel Kriteria Pemilihan Sampel Jumlah Perusahaan-perusahaan manufaktur yang menerbitkan obligasi dari tahun 2009-2012 yang terdaftar di Bursa Efek 33 Indonesia Perusahaan-perusahaan tersebut yang tidak mempunyai laporan keuangan lengkap setiap akhir tahun selama (5) periode 2009-2012 Obligasi Perusahaan Swasta yang tidak diperingkat oleh Pemeringkat Efek Indonesia dari tahun 2009-2012 Jumlah Akhir Sampel
(18) 10
Sumber: (data diolah, 2013)
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 10 perusahaan dengan jumlah observasi (n) sebanyak 40 observasi berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Nama-nama Sampel Perusahaan No
Kode Emiten
Nama Emiten
1 APEC Apexindo Pratama Duta Tbk 2 CILI Cilandra Perkasa 3 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk 4 JPFA Japfaa Coomfed Indonesia Tbk 5 LTLS Lautan Luas Tbk 6 MYOR Mayora Indah Tbk 7 MEDC Medco Energi Internasional Tbk 8 PKT Pupuk Kalimantan Timur 9 SIMP Salim Ivomas Pratama 10 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk Sumber: www.idx.com
3.7
Peringkat Obligasi 2009 2010 2011 2012 A+ A AA BBB+ A+ A+ AAAAAAABBB
A A AA AAAAAAAA AABBB
A A+ AA+ A AAAAAAA AA BBB
A A+ AA+ A AAAAAAA AA BBB
Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder yang digunakan merupakan data yang diperoleh berdasarkan hasil publikasi oleh Bursa Efek Indonesia yaitu laporan keuangan, jurnal-jurnal, literatur ilmiah, penelitian terdahulu, laporan-laporan yang dipublikasikan serta data-data yang diperoleh dari media internet.
3.8
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode dokumentasi. Dengan mengumpulkan data pendukung literatur, jurnal, dan buku-buku referensi untuk mendapatkan gambaran masalah yang sedang diteliti serta mengumpulkan data sekunder yang relevan dari laporan yang dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia yang bersumber dari media internet.
Universitas Sumatera Utara
3.9
Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis regresi logistik, karena variabel
dependennya merupakan variabel dummy. Dalam teknik analisis penelitian ini tidak memerlukan uji normalitas data karena, menurut Ghozali (2005: 211) regresi logistik tidak memerlukan asumsi normalitas pada variabel bebasnya. Artinya, variabel penjelasannya tidak harus memiliki distribusi normal linier maupun memiliki varian yang sama dalam setiap grup.
3.9.1 Menilai Kelayakan Model Regresi Langkah pertama adalah menilai overall fit model terhadap data. Beberapa test statistik diberikan untuk menilai hal ini. Hipotesis untuk menilai model fit adalah: Ho : Model yang dihipotesiskan fit dengan data Ha : Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Dasar pengambilan keputusan adalah nilai goodness of fit test yang diukur dengan nilai chisquare pada bagian bawah uji Hosmer dan Lemeshow. - Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak - Jika Probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
2.9.2 Menilai Keseluruhan Model Menilai angka -2 log likelihood pada awal blok number = 0 dan angka -2 log likelihood pada blok number = 1, jika terjadi penurunan angka -2 log likelihood maka menunjukkan model regresi yang baik. Log likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian “sum of squared error” pada model regresi, sehingga penurunan log likelihood menunjukkan model regresi yang baik.
Universitas Sumatera Utara
3.9.3 Nilai Nagel Kerke (R²) Nagel Kerke R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell’s untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 sampai 1. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox dan Snell’s R² dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagel Kerke R² dapat diinterprestasikan seperti nilai R² pada multiple regression.
3.10
Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis digunakan model regresi logistik. Analisis ini
dilakukan untuk menentukan pengaruh dari masing-masing variabel bebas (independen variable) terhadap variabel terikat (dependen variable) yaitu prediksi peringkat obligasi perusahaan manufaktur tahun 2009 sampai tahun 2012, karena variabel terikatnya merupakan variabel dummy yaitu variabel yang memiliki dua alternatif. Adapun model hipotesisnya adalah sebagai berikut:
Ln
p = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e 1- p
Keterangan: Ln
p = Prediksi Peringkat obligasi 1- p
Ln
p = 1, jika peringkat obligasi termasuk high investment 1- p
Ln
p = 0, jika peringkat obligasi termasuk low investment 1- p
α
= Konstanta
Universitas Sumatera Utara
β1-4
= Koefisien regresi
X1
= Leverage
X2
= Profitabilitas
X3
= Likuiditas
X4
= Umur Obligasi
e
= Standard Error
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI 1.
PT Apexindo Pratama Duta Tbk. PT Apexindo Pratama Duta Tbk didirikan pada tanggal 20 Juni 1984
sebagai perusahaan penyedia jasa pemboran bagi perusahaan eksplorasi dan produksi di industri minyak dan gas Indonesia. Pada awal berdirinya, Apexindo hanya melayani jasa pemboran lepas pantai dengan dua unit rig submersible swampbarge Maera dan Raisis dan satu unit rig jack up Raniworo. Pada tahun 2001, dengan tujuan untuk menciptakan suatu perusaan jasa pemboran migas yang terpadu, Apexindo melakuan penggabungan usaha dengan PT Medco Antareja, perusahaan terafiliasi yang bergerak di bidang pemboran darat dengan 12 armada rig darat. Penggabungan dua kekuatan ini kemudian membuat Apexindo semakin mantap menjalankan berbagai proyek pemboran, baik di Indonesia dan juga di beberapa negara seperti Brunei Darussalam, Myanmar, Australia, Timur Tengah dan Amerika Serikat. Apexindo melakukan Listing saham pertama kali di bursa pada tahun 2002 dan tanggal penerbitan obligasi pada 12 Juni 2009 sampai tanggal jatuh tempo 12 Juni 2014. Jumlah nominal obligasi saat ini Rp 1.562 per lembar dengan tingkat bunga 12,25%, dan total nilai obligasi mencapai Rp 750.000.000.000.
Universitas Sumatera Utara
Susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris PT Apexindo Pratama Duta Tbk. adalah sebagai berikut: Dewan Direksi Direktur Utama
: Hertriono Kartowisastro
Direktur
: Tito Sulistio - Suarmin Tioniwar - Agung Salim - Terence Michael Gott - Mohammad Jusuf Hamka
Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Bambang Subianto
Komisaris
: - Huda Nardono Subarkah - Simon Halim - Wirawan Halim - Amir Gunawan - Bhakti Salim
2.
PT Ciliandra Perkasa PT Ciliandra Perkasa didirikan pada tanggal 31 Juli 1992. Kegiatan
Perusahaan adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit dan produksi minyak sawit yang terletak di Kabupaten Kampar, Propinsi Riau. Areal Perusahaan yang telah ditanami sampai dengan tanggal 31 Maret 2010 adalah seluas 6.481 hektar yang semuanya telah menghasilkan. Areal anak Perusahaan yang telah ditanami sampai dengan tanggal 31 Maret 2010 adalah seluas 71.043 hektar dengan 53.318 hektar yang telah menghasilkan. Jumlah nominal obligasi Rp 855 per lembar dengan tingkat bunga 11,50%, dan total nilai obligasi
Universitas Sumatera Utara
mencapai Rp 500.000.000.000. Tanggal penerbitan obligasi 28 Nopember 2007 sampai tanggal jatuh tempo 27 Nopember 2012. Susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris PT Ciliandra Perkasa adalah sebagai berikut: Dewan Direksi Direktur Utama
: Ir. Suhaili, MBA
Direktur
: Harianto Tanamoeljono
Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Abdul Rivaie Rahman
- Wulan Putri Kusumah
Komisaris
: - Lion Sanjaya
- Lau Cong Kiong
3.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan produsen sebagai jenis
makanan dan minuman yang berkantor di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 berubah nama menjadi Indofood. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia dan Eropa. Indofood melakukan Listing saham pertama kali di bursa pada 14 Juli 1994 dan tanggal penerbitan obligasi 31 Mei 2009 sampai tanggal jatuh tempo 31 Mei 2012. Jumlah nominal obligasi Rp 725 per lembar dengan tingkat kupon 7,25%, dan total nilai obligasi mencapai Rp 2.000.000.000.000. Susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris PT Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Dewan Direksi Direktur Utama
: Anthoni Salim
Direktur
: - Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie) - Taufik Wiraatmadja - Axton Salim - Franciscus Welirang - Darmawan Sarsito (Kevin Sietho) - Moleonoto (Paulus Moleonoto) - Werianty Setiawan
Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Manuel Velez Pangilinan
Komisaris
: - Edward Anthony Tortorici - Graham Leigh Pickles - Torstein Stephansen - Wahjudi Prakarsa - Utomo Josodirdjo
4.
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. adalah perusahaan yang memproduksi
pellet kopra yang didirikan pada tanggal 18 Januari 1971 dengan nama PT Java Pelletizing Factory sebagai perusahaan ventura dari PT Perusahaan Dagang dan Industri Ometraco dengan Internasional Graanhandel Thegra NV of the Netherlands dengan pembagian 50:50. Pada 23 Oktober 1989 dengan tujuan melakukan perluasan usaha, perusahaan melakukan penawaran saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Penawaran saham diikuti dengan penawaran right issue di tahun 1990. Pada tahun 1992 Perseroan melakukan integrasi strategis dengan mengakuisisi perusahaan pembibitan ayam dan pemrosesannya yang telah beroperasi secara
Universitas Sumatera Utara
komersial pada tahun 1985, serta usaha tambak udang dan pemrosesannya. Jumlah nominal obligasi Rp 1.880 per lembar dengan tingkat bunga 12,75%, dan total nilai obligasi mencapai Rp 500.000.000.000. Tanggal penerbitan obligasi 11 Juli 2009 sampai tanggal jatuh tempo 12 Juli 2014. Susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. adalah sebagai berikut: Dewan Direksi Direktur Utama
: Handojo Santosa
Wakil Direktur Utama
: -Bambang Budi Hendarto -Tan Yong Nang -Ignatius Herry Wibowo
Dewan Komisaris Komisaris Utama:
Syamsir Siregar
Komisaris
-Hendrick Kolonas
:
-Radityo Hatari 5.
PT Lautan Luas Tbk. PT Lautan Luas Tbk merupakan perusahaan multinasional yang
memproduksi bahan kimia yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 18 Januari 1951 oleh Adyansyah Masrin dan Joan Fudiana dengan nama Persekutuan Andil Maskapai Dagang dan Industri Lim Teck Lee. Perusahaan ini mendistribusikan dan memproduksi berbagai macammacam bahan kimia dasar dan khusus. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan LTLS bergerak di bidang perdagangan, perindustrian, agro-bisnis dan penyediaan jasa, pertambangan, pembangunan/kontraktor dan
Universitas Sumatera Utara
perbengkelan. Perusahaan melakukan IPO pada tanggal 21 Juli 1997 dan tanggal penerbitan obligasi 19 Juni 2008 sampai tanggal jatuh tempo 19 Juni 2012. Jumlah nominal obligasi Rp 730 per lembar dengan tingkat kupon 9.75%, dan total nilai obligasi mencapai Rp 700.000.000.000. Susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris PT Lautan Luas Tbk. adalah sebagai berikut: Dewan Direksi Direktur Utama
: Indrawan Masrin
Direktur
: - Jimmy Masrin - Herman Santoso - Jhosua Chandraputra Asali - Soewandhi Soekamto - Danny Suryadi Adenan
Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Joan Fudiana
Wakil Komisaris Utama
: - Adyansyah masrin - Pranata Hajadi - Zakir dan Hari Slamet Widodo
6.
PT Mayora Indah Tbk. Mayora Group adalah salah satu kelompok bisnis produk konsumen di
Indondesia, yang didirikan pada tanggal 17 Februari 1977. Perusahaan ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta sejak tanggal 4 Juli 1990. Saat ini mayoritas kepemilikan sahamnya dimiliki oleh PT Unita Branindo sebanyak 32,93%. Tanggal penerbitan obligasi 9 Mei 2012 sampai tanggal jatuh tempo 9 Mei 2019. Jumlah nominal obligasi Rp 295 per lembar dengan tingkat kupon 8,50%, dan total nilai obligasi mencapai Rp 750.000.000.000.
Universitas Sumatera Utara
Susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris PT Mayora Indah Tbk. adalah sebagai berikut: Dewan Direksi Direktur Utama
: Andre Sukendra Atmadja
Direktur
: - Wardahana Atmadja - Muljono Nurlimo - Hendrata Atmadja - Hendrik Polisar
Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Jogi Hendra Atmadja
Komisaris
: - Gunawan Atmadja - Ramli Setiawan - Hermawan Lesmana
7.
PT Medco Energi Internasional Tbk Medco Energi didirikan pada 9 Juni 1980 sebagai perusahaan kontraktor
pengeboran swasta Indonesia pertama. Nama Perseroan telah berubah tiga kali, dari PT Meta Epsi Pribumi Drilling Company pada awal pendiriannya menjadi PT Medco Energi Corporation sebelum Penawaran Perdana saham ke Publik pada 1994 dan terakhir berubah menjadi PT Medco Energi Internasional Tbk pada 2000. Medco Energi telah mendiversifikasi usahanya dalam bidang energi terkait lainnya, seperti ketenagalistrikan, pengolahan LPG, transportasi gas, pertambangan batu bara, perdagangan dan distribusi high speed diesel, kontraktor anjungan untuk kegiatan work-over dan unit perekaman (logging). Tanggal penerbitan obligasi 12 Juli 2009 sampai tanggal jatuh tempo 17 Juni 2014. Jumlah nominal obligasi Rp 500 per lembar dengan tingkat kupon 14,25%, dan total nilai obligasi mencapai Rp 986.500.000.000.
Universitas Sumatera Utara
Susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris PT Medco Energi Internasional Tbk. adalah sebagai berikut: Dewan Direksi Direktur Utama
: Lukman A. Mahfoedz
Direktur
: - Syamsurizal Munaf - Frila Berlini Yaman - Akira Mizuta - Dasril Dahya
Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Hilmi Panigoro
Komisaris
: - Marsillam Simanjuntak - Gustiaman Deru - Masayuki Mizuno - Yani P. Rodyat - Retno Dewi arifin
8.
PT Pupuk Kalimantan Timur Pupuk Kaltim didirikan pada 7 Desember 1977 di Bontang, Kalimantan
Timur. Saat ini memiliki kapasitas produksi urea 2.98 juta ton per tahun serta amoniak sebanyak 1.85 juta ton per tahun. Dengan kapasitas tersebut, maka Pupuk Kaltim merupakan produsen terbesar di Indonesia. Selain urea dan amoniak, juga memproduksi pupuk NPK dan pupuk organik dengan kapasitas produksi NPK total 550 ribu ton. Kapasitas produksi pupuk organiknya adalah 45 ribu ton per tahun. Saat ini Pupuk Kaltim berstatus sebagai anak perusahaan dari PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) sebagai holding company. Perusahaan melakukan IPO pada tanggal 21 Juli 1997 dan tanggal penerbitan obligasi 4 Desember 2009 sampai tanggal jatuh tempo 4 Desember 2014. Jumlah nominal
Universitas Sumatera Utara
obligasi Rp 415 per lembar dengan tingkat kupon 10,75%, dan total nilai obligasi mencapai Rp 660.000.000.000. Susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris PT Pupuk Kalimantan Timur adalah sebagai berikut: Dewan Direksi Direktur Utama
: Aas Asikin Idat
Direktur
: - Nugraha Budi Eka Irianto - A. Bakir Pasaman - Suldja Hartono - Jusri Minansyah
Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Pandu Djajanto
Komisaris
: - Yurnalis Ngayoh - Bambang Tjahjono - Antonius - Panggah Susanto - Hari Priyono
9.
PT Salim Ivomas Pratama Tbk. Beberapa anggota dari Group SIMP memiliki sejarah operasional yang
dimulai sejak awal tahun 1970-an (dalam hal ini divisi minyak goreng dan lemak nabati) dan awal tahun 1980-an (dalam hal ini divisi perkebunan). Pada tahun 1997, PT ISM mengakuisisi kepemilikan saham beberapa perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Sejak tahun 1997, Group SIMP telah mengembangkan bisnisnya menjadi salah satu perusahaan yang memproduksi minyak goreng dan lemak nabati yang terintegrasi secara vertikal di Indonesia melalui dua divisi utama, yaitu divisi perkebunan dan divisi minyak
Universitas Sumatera Utara
lemak nabati. PT Salim Ivomas Pratama Tbk. mencatatkan sahamnya di Bursa Efek pada 19 Juni 2011 dan tanggal penerbitan obligasi 2 Desember 2009 sampai tanggal jatuh tempo 1 Desember 2014. Jumlah nominal obligasi Rp 250 per lembar dengan tingkat kupon 11,65%, dan total nilai obligasi mencapai Rp 1.000.000.000.000. Susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris PT Salim Ivomas Pratama Tbk. adalah sebagai berikut: Dewan Direksi Direktur Utama
: Mark Julian Wakeford
Direktur
: -Moleonoto (Paulus Moleonoto) -Gunadi -Suaimi Suriyadi -Johnny Ponto -Soenardi Winarto -DR. Sugih Winasuria
Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Komisaris
: - Axton Salim - Hendra Susanto
10.
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. merupakan perusahaan multinasional
yang memproduksi kertas dan didirikan pertama kali pada tahun 1980. Perusahaan berlokasi di Sidoarjo, dekat Surabaya, Jawa Timur, Indonesia. Pada mulanya pabrik di mulai sebagai tanaman soda kaustik dan sekarang menawarkan sebagai bentuk kertas dan mesin konversi, karenanya perusahaan merupakan produsen terbesar di dunia sebagai perusahaan yang memproduksi
Universitas Sumatera Utara
alat tulis di bawah satu rumah produksi. Perusahaan melakukan IPO pada tanggal 3 April 1990 dan tanggal penerbitan obligasi 22 Desember 2009 sampai tanggal jatuh tempo 22 Desember 2014. Jumlah nominal obligasi Rp 25 per lembar dengan tingkat kupon 10,95%, dan total nilai obligasi mencapai Rp 10.000.000.000. Susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. adalah sebagai berikut: Dewan Direksi Direktur Utama
: Yudi Setiawan Lin
Direktur
: - Suresh Kilam - Arman Sutedja
- Anton Mailoa - Hendra Jaya Kosasih
- Suhendra Wiriadinata - Linda Suryasari Wijaya Limantara - Indah Suyasari Wijaya Limantara - Agustin Rachmansjah Partawidjaja Dewan Komisaris Komisaris Utama
: Teguh Ganda Wijaya
Wakil Komisaris Utama
: - Ir. Gandi Sulistiyanto Soeherman - Drs. Pande Putu Raka, MA. - Letjen TNI (Purn) Soetedjo - Drs. John Ferdinand Pandelaki - Arthur Tahya - DR. Ramela, SH., MH
4.2 Teknik Analisis Data Analisis regresi logistik digunakan untuk mengetahui probabilitas terjadinya variabel terikat (Y) berupa variabel peringkat obligasi dapat diprediksi dengan variabel bebas (X1, X2, X3, dan X4) berupa leverage, profitabilitas,
Universitas Sumatera Utara
likuiditas dan umur obligasi. Untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, maka digunakan bantuan program software SPSS (Statistical Package for Social Sciences) versi 17.0.
4.2.1
Menilai Kelayakan Model Regresi Berikut hasil olahan SPSS pengujian Hosmer dan Lemeshow: Tabel 4.1 Hosmer and Lemeshow Test
Step
Chi-square
1
10.898
Df
Sig. 8
.208
Sumber: data diolah
Dari Tabel 4.1 diperoleh nilai statistik Hosmer dan Lemeshow sebesar 10,898 dengan signifikansi 0,208 maka lebih besar dari 0,05. Maka Ha ditolak, sehingga model yang dihipotesiskan fit dengan data dan layak diujikan dalam regresi logistik.
4.2.2
Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Angka -2 log likelihood pada blok number = 0 dan angka -2 log likelihood
pada blok number = 1. Jika terjadi penurunan angka -2 log likelihood dari blok number = 0 ke blok number = 1 menunjukkan model regresi yang baik. Log likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian “sum of squared error” pada model regresi, sehingga penurunan log likelihood menunjukkan model regresi yang baik. Angka -2 log likelihood pada block number = 1 sebesar 27,804 sedang pada block number = 0 sebesar 30,142. Artinya nilai -2 log likelihood pada block number = 0 dan nilai -2 log likelihood pada block number = 1
Universitas Sumatera Utara
mengalami penurunan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model pada persamaan logistik dalam penelitian ini merupakan model regresi yang lebih baik.
4.2.3
Nilai Nagel Kerke Nilai Nagel Kerke digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan
model variabel bebas secara bersama-sama dalam menerangkan variasi variabel terikat. Berikut hasil olahan SPSS pengujian Nagel Kerke sebagai berikut:
Tabel 4.2 Nagel Kerke Model Summary Step
-2 Log likelihood a
1
27.804
Cox & Snell R Square .057
Nagelkerke R Square .686
Sumber: data diolah
Dari Tabel 4.2 dapat dijelaskan hasil uji regresi logistik didapat Cox & Snell R Square sebesar 0,057 dan Nagelkerke R Square sebesar 0,686. Nilai Cox & Snell R Square sebesar 0,057 tidak digunakan karena didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 (satu) sehingga sulit diinterprestasikan. Nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,686 berarti bahwa ada kontribusi sebesar 68,6% variabel leverage, profitabilitas, likuiditas dan umur obligasi dalam memprediksi peringkat obligasi secara bersama-sama. Sedangkan sisanya sebesar 31,4% dipengaruhi oleh sebab-sebab yang lain di luar variabel yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Uji Hipotesis Pada pengujian ini dilakukan dengan derajat kebebasan sebesar 5% atau 0,05, agar kemungkinan terjadinya gangguan kecil dan umum digunakan. Hasil pengujian hipotesis sebagai berikut:
Tabel 4.3 Uji Hipotesis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Perusahaan Manufaktur Variables in the Equation B Step DER 1a ROA
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)
4.193
1.984
4.465
1
.035
8.136
7.425
1.201
1
.027 3414.633
4.765
2.260
4.444
1
.042
.009
MATURITY
-18.145 6148.558
.000
1
.998
.000
Constant
109.636 30742.799
.000
1
.997 4.113E47
CR
.015
Sumber: data diolah
Dari Tabel 4.3 dapat ditulis persamaan sebagai berikut: Ln
p = 109,636 + 4,193 DER + 8,136 ROA + 4,765 CR – 18,145 MATURITY 1- p
1) Hasil pengujian menunjukkan konstanta sebesar 109.636, artinya jika variabel lain (leverage, profitabilitas, likuiditas dan umur obligasi) adalah nol, maka peringkat obligasi mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh pengukuran yang dilakukan dengan mengkategorikan variabel dummy (angka 1 untuk obligasi yang high investment dan 0 untuk obligasi yang low investment.
Universitas Sumatera Utara
2) Hasil pengujian leverage terhadap prediksi peringkat obligasi diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,035 < 0,05. Dengan demikian nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi, sehingga hipotesis pertama ditolak. 3) Hasil pengujian profitabilitas terhadap prediksi peringkat obligasi diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,027 < 0,05. Dengan demikian nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi, sehingga hipotesis kedua diterima. 4) Hasil pengujian likuiditas terhadap prediksi peringkat obligasi diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,042 < 0,05. Dengan demikian nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi, sehingga hipotesis ketiga diterima. 5) Hasil pengujian umur obligasi terhadap prediksi peringkat obligasi diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,998 > 0,05. Dengan demikian nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa umur obligasi tidak berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi, sehingga hipotesis keempat ditolak.
4.4 Interpretasi Hasil Penelitian ini merupakan studi mengenai peringkat obligasi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dan PEFINDO. Didalam pelaporan peringkat obligasi tersebut terkandung informasi tentang leverage, profitabilitas, likuiditas, dan umur obligasi. Salah satu bentuk informasi akuntansi keuangan
Universitas Sumatera Utara
yang penting berupa rasio-rasio keuangan perusahaan untuk suatu periode tertentu. Berdasarkan rasio-rasio tersebut, dapat dilihat suatu indikator keuangan yang dapat mengungkapkan posisi, kondisi keuangan suatu perusahaan maupun performance yang telah dicapai perusahaan yang bersangkutan untuk periode tertentu. Dengan kata lain, teknik-teknik perhitungan rasio yang digunakan dalam analisa laporan keuangan untuk mengetahui timbal balik untuk menganalisa tingkat leverage, profitabilitas, likuiditas, dan umur obligasi suatu perusahaan. Hasil pengujian yang telah dilakukan diatas menunjukan bahwa:
1) Leverage berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi, sehingga hipotesis pertama ditolak. Hutang yang dimiliki perusahaan lebih rendah dari ekuitas sehingga perusahaan cenderung mempunyai kemampuan yang tinggi dalam memenuhi kewajibannya. Leverage yang tinggi yang diproksikan dengan debt to equity ratio ini menunjukkan bahwa tingginya risiko keuangan perusahaan. Kondisi ini disebabkan karena semakin besar rasio leverage menandakan semakin besar pula hutang yang ditanggung oleh perusahaan, tetapi walaupun dengan leverage yang tinggi belum tentu termasuk dalam junk bond. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2007) yang menyatakan bahwa rasio leverage berpengaruh terhadap peringkat obligasi perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Sari (2007) untuk mengukur Debt to Equity Ratio (DER) diperoleh dari perbandingan total hutang dengan ekuitas pemegang saham, sedangkan pada penelitian ini Debt
Universitas Sumatera Utara
to Equity Ratio (DER) diperoleh dari perbandingan total hutang dengan total ekuitas.
2) Profitabilitas
berpengaruh
positif
terhadap
peringkat
obligasi
perusahaan. Hasil
pengujian
menunjukkan
bahwa
profitabilitas
mempunyai
kemampuan untuk mempengaruhi peringkat obligasi, sehingga hipotesis kedua diterima. Dengan laba yang tinggi tentu memiliki peringkat obligasi yang investment grade. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mark, K (2001) dan Burton, B (2000) yang menunjukkan bahwa variabel profitabilitas yang diukur dengan ROA mempunyai pengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi.
3) Likuiditas perusahaan berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan. Hasil pengujian menunjukan likuiditas berpengaruh terhadap peringkat obligasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Rasio likuiditas yang diproksikan current ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Luciana (2007) yang menunjukkan bahwa variabel likuiditas yang diukur dengan rasio lancar (current ratio) mempunyai pengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi.
Universitas Sumatera Utara
4) Umur Obligasi (Maturity) tidak berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi perusahaan. Hasil pengujian menunjukan bahwa umur obligasi tidak mempunyai pengaruh terhadap peringkat obligasi. Hubungan jatuh tempo terhadap prediksi peringkat obligasi adalah positif. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Widya Andri (2005) yang menunjukkan bahwa jatuh tempo (maturity) dinilai berpengaruh terhadap prediksi peringkat obligasi. Hal ini juga dimungkinkan oleh pengukuran yang dilakukan yaitu dengan mengkategorikan variabel (variabel dummy). Karena umumnya, pada analisis regresi logistik variabel bebasnya tidak boleh ada variabel dummy sehingga hasilnya menjadi tidak signifikan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang bisa
mempengaruhi peringkat obligasi pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia dengan membagi faktor keuangan dan faktor non keuangan. Variabel penelitian yang digunakan adalah variabel dependen, yaitu peringkat obligasi. Sedangkan variabel independen yang digunakan adalah rasio keuangan yang meliputi leverage dengan proksi Debt to Equity Ratio, profitabilitas dengan proksi Return On Asset, likuiditas dengan proksi Current Ratio dan umur obligasi. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis Regresi Logistik dengan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) Ver. 17. Data sampel obligasi sebanyak 50 pengamatan obligasi yang dihasilkan perusahaan penerbit manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 hingga tahun 2012 dan dinilai oleh agen pemeringkat PEFINDO. Maka penelitian ini berhasil memberikan tambahan bukti empiris: 1)
Leverage berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi.
2)
Profitabilitas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi.
3)
Likuiditas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi.
4)
Umur obligasi tidak berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa peringkat obligasi pada
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dilakukan oleh
Universitas Sumatera Utara
PEFINDO lebih didasarkan pada kemampuan profitabilitas dan likuiditas perusahaan. Selain itu peringkat merupakan catatan berskala nominal, sehingga tidak bisa secara langsung digunakan untuk mengukur kegagalan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya jangka panjangnya.
5.2
Saran Saran yang didasarkan pada beberapa keterbatasan sebagaimana telah
disebutkan sebelumnya adalah sebagai berikut: 1) Bagi emiten/perusahaan yang mengeluarkan obligasi hendaknya memperbaiki atau meningkatkan kinerja keuangannya, misalnya dengan cara selalu tepat waktu dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya, sehingga likuiditas perusahaan selalu terjaga dengan baik. Dengan meningkatnya kinerja perusahaan akan dapat meningkatkan rating obligasinya, rating obligasi yang baik akan memiliki daya jual yang tinggi. 2) Bagi para investor yang ingin menginvestasikan dananya dalam bentuk obligasi hendaknya memperhatikan peringkat obligasi perusahaan, melihat seberapa besar likuiditas perusahaan tersebut, serta melihat profitabilitas dari perusahaan yang bersangkutan, karena rating dan likuiditas tersebut menggambarkan kinerja perusahaan yang bersangkutan. 3) Penelitian
selanjutnya
mungkin
dapat
mempertimbangkan
untuk
menggunakan objek penelitian seluruh obligasi perusahaan yang terdaftar di BEI termasuk obligasi dari perusahaan keuangan dengan menggunakan metode pengukuran yang telah disesuaikan dengan sektor industri dari setiap perusahaan. Dengan demikian dapat diperoleh hasil yang lebih valid.
Universitas Sumatera Utara
4) Penelitian selanjutnya hendaknya mempertimbangkan beberapa variabel lain baik yang berupa data keuangan maupun non-keuangan yang mungkin menjadi
pengaruh
terhadap
peringkat
obligasi
untuk
meningkatkan
pengetahuan mengenai peringkat obligasi di Indonesia. 5) Periode penelitian selanjutnya sebaiknya lebih dari empat tahun karena periode yang lebih panjang diharapkan dapat memungkinkan tingkat kebenaran yang mendekati 100% sehingga mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya.
Universitas Sumatera Utara