BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Desain penelitian ini termasuk desain penelitian sebab akibat antara dua variabel atau lebih atau peneitian ini sering disebut dengan penelitian kausatif. Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan antara variabel penelitian atau berguna untuk menganalisis begaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. 1Penelitian
ini
untuk menganalisis data.
Variable yang digunakan dalam proposal ini terdiri dari perputaran kas, perputaran piutang,dan perputaran persediaan. Dan variable dalam proposal ini adalah profitabilitas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah perputaran kas, perputaran piutang, perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas. Pengujian yang dilakukan dalam penelitian yaitu pengujian hipotesis. Untuk melakukan keputusan menerima atau menolak hipotesis yang diajukan, maka perlu dilakukan pengujian secara statistik. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder, data sekunder biasanya data yang sudah dipublikasikan. B. Setting Penelitian Data yang diperlukan
dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
perusahaan yang tergabung dalam JII tahun 2010-2014.
1
Umar Husein,ibid.hlm.8
44
45
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel a) Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya varibel bebas.2 Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas (Y). Profitabilitas Profitabilitas menunjukkan perbandingan antara laba dan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut.Cara untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan adalah tergantung pada laba dan aktiva (modal) mana yang akan diperbandingkan satu dengan yang lainnya, misalnya perbandingan laba yang berasal dari operasi perusahaan atau laba netto sesudah pajak dibanding dengan aktiva nyata 3 Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yangditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. 4 Smakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya peroleh keuntungan perusahaan. Dalam penelitian ini untuk mengukur profitabilitas menggunakan Return On Investment (ROI).ROI , rasio ini melihat sejauh mana investasi
2
SinggihSantoso, “StatistikParametik: PT.Elex Media Komputindo,2010), hlm.6 3
KonsepdanAplikasidengan SPSS”,
Sennahati,“AnalisisLikuiditasdanProfitabilitas” Makassar,2000)hlm.121 4
(PT
GrahaSarana
(Jakarta: Duta
:
Agus Sartono, “Ringkasan Teori Manajemen Keuangan;soal dan penyelesaiannya” (BPFE: Yogyakarta, 2000) Hlm 64.
46
yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan.5 b) Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab
perubahannya
atau
timbulnya
variabel
dependen
(terikat).6Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan. 1) Perputaran kas merupakan merupakan kemampuan kas dalam menghasilkan pendapatan sehingga dapat dilihat berapa kali uang kas berputar dalam satu periode tertentu.Semakin tinggi perputaran kas ini akan semakin baik. Karena ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya. Tetapi cash turnorver yang berlebih-lebihan tingginya dapat berarti bahwa jumlah kas yang tersedia terlalu kecil untuk volume penjualan tersebut. 2) perputaran dari piutang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan yang menjual produknya dengan kredit.
Manajemen
piutang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan yang menjual produknya dengan kredit.7 3) Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan berputar dalam suatu periode. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan tersebut maka jumlah modal kerja yang 5
Irham Fahmi, Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal tanya jawab( ALFABETA,cv : Bandung, 2014) Hlm82
176
6
Sugiyono, “StatistikUntukPenelitian”,(Bandung :Alfabeta,2000)hlm. 4
7
DewiAstuti, “ManajemenKeuangan Perusahaan” (Jakarta :Ghalia Indonesia) 2004. Hlm:
47
dibutuhkan
(terutama
yang
harus
diinvestasikan
dalam
persediaan)semakin rendah. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan akan
memperkecil
risiko terhadap
kerugian
yang
disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen, di samping itu akan menghemat ongkos penyimpanan dan pemeliharaan terhadap persediaan tersebut. Definsi operasional adalah dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan cara pengukuran dari masingmasing variabel tersebut.Berikut ini akan dijelaskan variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yakni : Tabel 2.2 Ska Variabel
Pengukuran/ Rumus
Sumber Data la Dr.Kasmir,
Profitabilitas
Ras Analisis Laporan
(Dependen)
io Keuangan Moh.Benny
Perputaran Kas
Ras
Alexandri”
(Independen)
io
Manajemen Keuangan Bisnis” Bambangriyanto,
Perputaran Piutang
Ras
(Independen)
io
“DasarDasarpembelanja
48
an Perusahaan Budi
Perputaran Ras
Rahardjo,Laporan
io
Keuangan
Persediaan (Independen) Perusahaan
D. Populasi, Sample danTekhnikPengumpulan Data Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan GO Public yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Sedangkan jumlah sampel untuk penelitian adalah 12 perusahaan Go public dengan laporan tahunan tercatat dari tahun 2010 sampai tahun 2014 dengan menggunakan metode purposive sampling yaitu pengambilan data di sesuaikan dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.8 Adapun kriteria sampel yang akan digunakansebagai berikut: a. Perusahaan yang terdaftar secara berturut-turut di Jakarta Islamic Index pada periode 2010 – 2014. b. Perusahaan emiten menerbitkan laporan keuangan tahunan yang disajikan dalam rupiah secara lengkap dan berturut-turut selama tahun 2010 – 2014.
8
Said KelanaAsnawidan Chandra Wijaya, “Risetkeuangan: Pengujian-pengujianEmpiris”,(PT. GrahaPustakaUtama: Jakarta,2005),hlm.254
49
Tabel 3.1 Perusahaan yang Memenuhi Kriteria Sampel No
Kode
Nama Perusahaan
Perusahaan 1
AALI
PT. Astra Agro Lestari Tbk
2
ASII
PT. Astra Internasional Tbk
3
INTP
PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
4
ITMG
PT. Indo Tambangraya Megah Tbk
5
KLBF
PT. Kalbe Farma Tbk
6
LPKR
PT. Lippo Karawaci Tbk
7
LSIP
PT. PP London Sumatera Indonesia Tbk
8
PTBA
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk
9
SMGR
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk
10
TLKM
PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
11
UNTR
PT. United Tractors Tbk
12
UNVR
PT. Unilever Indonesia Tbk
Sumber: data diolah oleh peneliti E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian Metode pengumpulan data yang akan digunakan dengan cara Studi Dokumentasi, yaitu dengan mengkaji buku-buku, jurnal dan makalah untuk dapat landasan teori yang komprehensif serta ekspolarasi Laporan keuangan
50
perusahaan – perusahaan yang dikutip langsung dari Laporan keuangan Audited dari perushaan – perusahaan di Indonesia yang terdaftar di JII periode tahun 2010 sampai tahun 2014. F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1.
Statistik Deskriptif Statistik di gunakan untuk menunjukkan jumlah data yang digunakan
dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai minimum, sertanilai rata – rata standard deviasi dari masing – masing variabel. Penulis menggunakan metode analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.Sebelumnya, penulis menggunakan asumsi klasik untuk mengujinya. 2.
Uji Asumsi Klasik Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear berganda di
mana untuk bisa dilakukan pengujian hipotesis harus dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu. Pada penelitian ini juga akan dilakukan pengujian penyimpangan asumsi klasik terhadap model regresi yang telah diolah yang meliputi: a. Uji Normalitas Uji normalitas data dilakukan untuk melihat apakah data yang dipakai dalam penelitian ini terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini untuk melihat
51
apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak dilihat dari hasil yang diperoleh dari grafik Histogram, Normal Probability Plot, dan uji Non-parametik (K-S). Pedoman pengambilan keputusan dengan menggunakan grafik histogram
adalah jika
Histogram Standardized Regression
Residual membentuk seperti lonceng maka nilai residual tersebut dinyatakan normal. Cara lain untuk menguji normalitas dengan pendekatan grafik adalah menggunakan Normal Probability Plot, yaitu dengan membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data normal. Distribusi normal digambarkan dengan sebuah garis diagonal lurus dari kiri bawah ke kanan atas. Distribusi kumulatif dari data sesungguhnya digambarkan dengan ploting. Jika data normal maka garis menggambrakan data sesungguhnya akan mengikuti atau merapat ke garis diagonalnya. 9 Adapun pedoman pengambilan keputusan dalam uji Nonparametik dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov adalah sebagai berikut: a. Nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05. Distribusi adalah tidak normal. b. Nilai Sig atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05. Distribusi adalah normal. 9
Suliyanto, “EkonometrikaTerapan: TeoridanAplikasidengan SPSS”, (Yogyakarta: Andi Offset, 2011), hlm. 69.
52
b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi yang dipakai dalam penelitian terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan uji statistik glejser yaitu dengan mentransformasi nilai resdual menjadi obsolut residual dan meregresnya dengan variabel independen dalam model. Jika diperoleh nilai signifikansi untuk variabel independen > 0,05, maka dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
terdapat
problem
heterokedastisitas.10 c. Uji Multikolineritas Multikolinearitas berarti ada hubungan di antara beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi. Jika dalam model terdapat multikolinearitas maka model tersebut memiliki kesalahan standar yang besar sehingga koefisien tidak dapat ditaksir dengan ketepatan
tinggi.
Masalah
multikolinearitas
juga
akan
menyebabkan kesulitan dalam melihat pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen.
10
Hengky Latan dan Selva Temalagi,”Analisis Mutlivariate Tekhnik dan Aplikasi IBM SPSS 20.0”,(Alfabeta:Bandung,2013) hlm.66
53
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi adanya masalah multikolinieritas yaitu : dengan melihat nilai R2 dan nilai t statistik, dengan melihat nilai Pair Wise Correlation, dan dengan menggunakan nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variance Inflation Factor).11 Dengan menggunakan nilai TOL (Tolerance) dan VIF (Variance Inflation
Factor).
Salah
satu
cara
untuk
menguji
gejala
multikolinieritas dalam model regresi adalah dengan melihat nilai TOL dan VIF dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolineritas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10.12 d. Uji Autokorelasi Autokorelasi bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data time series (runtut waktu), maka peneliti menggunakan Uji Statistik uji Durbin Watson (Uji D-W). Uji D-W merupakan uji yang sangat populer untuk menguji ada tidaknya masalah autokorelasi dari model empiris yang diestimasi. 13 Uji D-W ini 11
hanya
digunakan
untuk
autokorelasi
tingkat
satu
dan
Suliyanto, Ibid, hlm. 81-82.
12
Imam Ghozali, “AplikasiAnalisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”, (Semarang:UniverstasDiponegoro, 2005), hlm. 106. 13
Suliyanto,”EkonometrikaTerapan: AndiOffset, 2011),hlm. 126.
TeoridanAplikasidengan
SPSS”,
(Yogyakarta:
54
mensyaratkan adanya intercept dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara variabel penjelas. Keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan Uji D-W adalah sebagai berikut.14 a. Bila nilai D-W lebih besar daripada batas atas (Upper Bond, U), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol. Artinya tidak ada autokorelasi positif. b. Bila nilai D-W lebih rendah daripada batas bawah (Lower Bond, L), koefisien autokorelasi lebih besar daripada nol. Artinya autokorelasi positif. c. Bila nilai D-W terletak diantara batas atas dan batas bawah, maka tidak dapat disimpulkan. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi menggunakan uji Durbin- Watson (DW test). Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Tabel 3.3. Tabel Uji Durbin- Watson Hipotesis nol
Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d< dl
Tidak ada autokorelasi positif
No decision
dl≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negative
Tolak
4-dl < d< 4
14
MudrajadKuncoro, “MetodeKuantitatif: TeoridanAplikasiuntukBisnisdanEkonom”, (Yogyakarta:STIM YKPN, 2007), EdisiKetiga, hlm. 91.
55
Tidak ada korelasi negative
No decision
4-du ≤ d ≤ 4-dl
Tidak ada autokorelasi positif atau
Tidak ditolak
du < d < 4-du
negative (sumber: Imam Ghozali, 2011 : 111)
3.
Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui
hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Model dasar analisis regresi linear yang digunakan adalah: Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e Dimana : Y = Profitabilitas β0 = Konstanta X1 = Perputaran kas X2 = Perputara piutang X3 = Perputaran persediaan β 1,2,3,4 = Koefisien regresi masing-masing variabel e = Faktor Pengganggu Berdasarkan penetapan model persamaan regresi linier berganda yang telah dikemukakan diatas, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows a. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/ independen secara individual
56
dalam meneragkan variasi variabel dependen. Bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi=0 dapat ditoalak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Membandingkan nilai statistik t, apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi disbanding nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternative yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. b. Uji Signifikasi Simultan (Uji F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama – sama terhadap variabel dependen/ terikat. Bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka H0 dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai Fhitung> nilai Ftabel maka H0 ditolak dan menerima Ha. c. Koefisien Determinasi (R2) Pada model linear berganda ini, akan dilihat besarnya kontribusi untuk variabel bebas secara bersama – sama terhadap variabel terikatnya dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Jika (R2) yang diperoleh mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut menerangkan
57
hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. sebaliknya jika (R2) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah pengaruh variabel – variabel terhadap variabel terikat.