BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian evaluasi yang bertujuan untuk mengetahui efektifitas penyelenggaraan pelatihan Intel® Teach Getting Started yang telah dilaksanakan,
baik
terhadap
reaksi
peserta
pelatihan
terhadap
kualitas
penyelenggaran pelatihan, keterampilan peserta pelatihan setelah mengikuti pelatihan, implementasi dari keterampilannya, serta dampak dari implementasi keterampilannya tersebut. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model evaluasi Kirkpatrick. Dalam model evaluasi Kirkpatrick, terdapat 4 level evaluasi, yaitu reaction, learning, behavior dan result. Pada level reaction, pertanyaan yang ingin dijawab adalah bagaimanakah reaksi peserta terhadap kualitas pelatihan ? apakah peserta pelatihan merasa puas terhadap penyelenggaraan pelatihan? Puas atau tidaknya peserta pelatihan dalam mengikuti pelatihan, menurut Kirkpatrick akan berpengaruh terhadap level ke 2 yaitu learning. Pada level 2 ini juga akan menjawab pertanyaan seberapa besar peserta pelatihan memperoleh keterampilan setelah mengikuti pelatihan. Besar kecilnya keterampilan yang diperoleh selama pelatihan, dapat diketahui dengan membandingkan hasil pre dan post test. Selanjutnya, hasil dari level 2 ini akan berpengaruh terhadap level 3, yaitu behavior. Dalam level 3 ini, selain ingin menjawab hubungan antara level 2 terhadap
level
3,
juga
dapat
menjawab
apakah
peserta
pelatihan
66
mengimplementasikan keterampilan yang telah dimilikinya ketika kembali ke unit kerjanya
masing-masing,
dalam
hal
ini
adalah
mengimplementasikan
keterampilan ICT. Selanjutnya, pada level 4 (result), pertanyaan yang ingin dijawab adalah seberapa besar dampak dari implementasi keterampilan tersebut terhadap hasil belajar siswa. Berdampak atau tidaknya hasil dari implementasi keterampilan yang dimiliki setelah mengikuti pelatihan dapat dilihat dengan membandingkan antara nilai siswa sebelum guru tersebut mengikuti pelatihan dengan setelah mengikuti pelatihan. Dalam membandingkan nilai belajar siswa ini penulis membandingkan nilai siswa pada semester ganjil (sebelum guru mengikuti pelatihan) terhadap nilai siswa pada semester genap (setelah guru mengikuti pelatihan). Untuk meyakinkan bahwa keterampilan, implementasi dan dampak dari implementasi tersebut adalah benar – benar hasil dari sebuah pelatihan, maka penulis membuat sebuah kelompok control, yaitu kelompok yang didalamnya adalah guru – guru yang mempunyai karakteristik
sama dengan kelompok
eksperimen sebelum mengikuti pelatihan, yaitu tidak mempunyai keterampilan dalam bidang ICT, berada di daerah terpencil dan atau perbatasan, berjumlah 36 orang serta belum mendapatkan pelatihan Intel® Teach Getting Started. Sebagai langkah untuk mempermudah penulis dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan paradigma sederhana berurutan. Hal ini didasarkan atas pernyataan dari Soegiyono (2006:48), yang mengatakan bahwa dalam paradigma ini terdapat lebih dari dua variable, tetapi hubungan masingmasing variable masih sederhana. Selanjutnya Soegiyono (2006:48),mengatakan
67
bahwa Paradigma sederhana berurutan menunjukkan hubungan antara satu variable independen dengan satu variable dependen secara berurutan. Untuk mencari hubungan antar variable (X1 dengan X2, X2 dengan X3 dan X3 dengan Y) tersebut digunakan korelasi sederhana. Naik turun harga Y dapat diprediksi melalui persamaan regresi Y atas X3, dengan persamaan Y = a + b X3. Dengan mencermati pernyataan-pernyataan di atas dan kesesuaian dari paradigma tersebut dengan model evaluasi Kirkpatrick, maka penulis menetapkan paradigma penelitian evaluasi ini sebagai berikut;
Experimental group Fokus penelitian
X1
X2
X3
Y
Level 2
Level 3
Level 4
Komparasi
Komparasi
Komparasi
Control group X2
X3
Y
Gambar 3.1. Paradigma Penelitian X1 = Level 1 (Reaction); Reaksi peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan. X2 = Level 2 (Learning); Keterampilan setelah mengikuti pelatihan. X3 = Level 3 (Behaviour); Implementasi dari keterampilan yang dimiliki. Y = Level 4 (Result); Dampak implementasi, berupa nilai siswa.
68
Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam melaksanakan kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Study literature tentang Kirkpatrick’s Evaluation Model 2. Melakukan pemetaan rumusan dokumentasi manakah yang termasuk pada evaluasi level 1 (Evaluating Reaction), Level 2 (Evaluating Learning), Level 3 (Evaluating Behavior), dan Level 4 (Evaluating Result). 3. Melakukan study dokumentasi dan survey awal terhadap data-data yang ada di LPMP Jawa Barat, terutama untuk data-data pada level 1 (Evaluating Reaction) dan Level 2 (Evaluating Learning). 4. Menetapkan experimental group dan control group. experimental group adalah guru-guru yang telah mendapatkan pelatihan, sedangkan control group adalah guru-guru yang tidak mendapatkan pelatihan. 5. Menyusun instrumen penelitian. Instrumen penelitian tersebut untuk mengukur apa yang sebenarnya terjadi pada Level 3 (Evaluating Behavior) dan Level 4 (Evaluating Result). 6. Melakukan pengumpulan data untuk mengukur apa yang sebenarnya terjadi pada level 1, level 2, level 3 dan level 4 terhadap alumni pelatihan dan level 2, level 3 dan level 4 terhadap control group. 7. Melakukan pengolahan data yang terkumpul terkait dengan ke empat level evaluasi terhadap experimental group, yaitu; reaksi peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan (level 1), peningkatan keterampilan peserta pelatihan (level 2), implementasi hasil dari pelatihan (level 3) dan dampak dari implementasi tersebut (level 4).
69
8. Melakukan pengolahan data yang terkumpul terkait dengan ke tiga level evaluasi terhadap control group, yaitu;, keterampilan Guru (level 2), Kinerja Guru (level 3) dan dampak dari kinerja tersebut (level 4). 9. Membandingkan hasil pengolahan data level 2 antara experimental group dengan control group, untuk mengetahui perbedaan keterampilan peserta pelatihan. 10. Membandingkan hasil pengolahan data level 3 antara experimental group dengan control group, yang tujuannya adalah untuk mengetahui apakah alumni pelatihan mengaplikasikan keterampilannya atau tidak. 11. Membandingkan hasil pengolahan data level 4 antara experimental group dengan control group, yang tujuannya adalah untuk mengetahui berdampak atau tidaknya aplikasi dari keterampilan alumni pelatihan terhadap nilai siswa. 12. Tujuan dari tahap membandingkan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar perbedaan yang terjadi antara experimental group dengan control group dan memastikan bahwa perubahan yang terjadi terhadap experimental group adalah disebabkan oleh penyelenggaraan pelatihan tersebut. 13. Menyusun dan melaporkan hasil pengolahan data.
B. Populasi dan Sampel Populasi sasaran dalam penelitian ini telah ditetapkan adalah guru-guru di wilayah Pameungpeuk, Cibalong, Cisewu dan Caringin di kabupaten Garut sebanyak 36 orang yang telah mengikuti pelatihan sebagai experimental group, dengan alasan bahwa Peserta pelatihan di kabupaten Garut selain berada di
70
wilayah yang berdekatan, juga pada saat pelatihan dilaksanakan, diobservasi langsung oleh penulis sehingga data yang tersedia, terutama data tentang level 1 dan level 2 merupakan data yang benar-benar diambil langsung dari para peserta pelatihan. Untuk menjawab dan mengkonfirmasikan pertanyaan penelitian, diambil juga data dari responden lainnya, yaitu data dari siswa,rekan sejawat kepala sekolah dan pengawas dimana guru tersebut bertugas. Sedangkan untuk control group
sampel yang dimbil adalah guru-guru di wilayah Haurwangi dan
Bojongpicung dan Ramasari Kabupaten Cianjur yang berjumlah 36 orang. Kedua sasaran penelitian ini diambil karena mempunyai karakteristik yang sama, yaitu merupakan daerah terpencil dan atau daerah perbatasan serta masih sangat terbatas dalam penguasaan keterampilan
ICT (information and
communication technology).
C. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis data. Secara rinci tahapan penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut: 1.
Tahap Persiapan Tahap persiapan ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu persiapan administratif
dan persiapan teknis.
71
a.
Persiapan Administratif Persiapan administratif berupa permohonan izin dari Kepala Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat untuk melaksanakan penelitian dan studi dokumentasi terhadap hasil dari pelatihan Intel® Teach Getting Started. b.
Persiapan Teknis
1)
Studi Dokumentasi Awal Studi dokumentasi dilakukan di LPMP Jawa Barat sebagai langkah awal
untuk melihat data dan informasi yang akan dijadikan sebagai bahan analisis data, terutama yang terkait dengan evaluasi level 1 (reaction) dan level 2 (learning). a)
Data level 1 adalah data yang berhubungan dengan penilaian peserta terhadap penyelenggaraan pelatihan. Adapun indikator dari penilaian terhadap pelatihan tersebut adalah : materi, metode, fasilitator/penyaji, fasilitas, jadwal kegiatan serta akomodasi dan komsumsi.
b)
Data level 2 adalah hasil dari pre test dan post test. Pre test dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Sedangkan post test dilakukan setelah kelompok eksperimen
mendapatkan pelatihan. Untuk kelompok kontrol, pelaksanaan dilakukan 7 hari setelah tes awal dilaksanakan. Post test ini menggunakan perangkat tes yang digunakan pada tes awal. Pengukuran ini dilaksanakan untuk mengetahui keterampilan peserta setelah mendapat pelatihan, dan berapa besar gap antara nilai kelompok eksperimen jika dibandingkan dengan kelompok kontrol.
72
2)
Menyusun Instrumen Penelitian Sugiyono (2010:193) berpendapat bahwa, “Terdapat dua hal utama yang
mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu, kualitas instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data”. Selanjutnya, bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah dengan menggunakan angket. Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono 2010:198). Senada dengan pernyataan di atas, Nana Syaodih S (2004:219) menyatakan bahwa, angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Sama dengan pedoman wawancara, bentuk pertanyaan bisa bermacam-macam, yaitu pertanyaan terbuka, pertanyaan terstruktur dan pertanyaan tertutup. Selanjutnya, Sugiyono (2010:200) menyatakan bahwa penulisan angket mempunyai prinsip yang menyangkut beberapa faktor : isi dan tujuan, pertanyaan, bahasa yang digunakan mudah, pertanyaan tertutup terbuka – negative positif, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan hal-hal yang sudah lupa, pertanyaan tidak mengarahkan, tidak terlalu panjang, dan urutan pertanyaan.
73
Dengan memperhatikan kaidah-kaidah di atas, maka penulis menyusun kisi-kisi, kemudian dirumuskan menjadi butir-butir pernyataan. Kisi-kisi skala sikap dapat dilihat pada tabel-tabel berikut :
Tabel 3.1. Rancangan Instrumen Penelitian untuk Kelompok Eksperimen Nomor Variabel Yang Diteliti
Responden
Keterangan Pertanyaan
Reaksi peserta pelatihan terhadap;
Level 1
• Materi
Peserta pelatihan
1,2,19
• Metode
Peserta pelatihan
3
• Fasilitas
Peserta pelatihan
10,11 Studi
Reaction
• Fasilitator
Peserta pelatihan
4,5,6,7,8,9 Dokumentasi
• Jadwal kegiatan
Peserta pelatihan
16,17,18
Peserta pelatihan
12,13,14,15
• Akomodasi dan Konsumsi Hasil Pendidikan dan pelatihan, terhadap : Level 2
• Keterampilan dalam
Peserta pelatihan
Pre dan Post test
Studi
Learning dokumentasi
bidang ICT Outcomes / Implementasi hasil pelatihan, terhadap : • Penggunaan Internet
Peserta pelatihan
1,2,4
Level 3
Pengambilan 3,5,6,8
Behaviour • Penggunaan program
data dari Peserta pelatihan
(no 3 merupakan lapangan
Aplikasi Pengolah kata pertanyaan
74
Nomor Variabel Yang Diteliti
Responden
Keterangan Pertanyaan negative) 7,9,11
• Penggunaan program
(No 7 merupakan Peserta pelatihan pertanyaan
Aplikasi lembar kerja
negative) 10,12,13,14,15 • Penggunaan program
(No 10 merupakan Peserta pelatihan pertanyaan
Aplikasi multimedia
negative) Impact / hasil implementasi pelatihan terhadap: Studi Dokumen Level 4 Results
• Hasil belajar siswa
• Siswa
(hasil belajar siswa)
Pengambilan data dari lapangan
75
Tabel 3.2. Rancangan Instrumen Penelitian untuk Kelas Kontrol
Variabel Yang Diteliti
Level 2
• Keterampilan dalam
Responden
Nomor Pertanyaan
Guru non peserta
Pengambilan Pre dan Post test
pelatihan Learning
Keterangan
data dari
bidang ICT lapangan Guru non peserta • Penggunaan Internet
• Penggunaan program
pelatihan
Guru non peserta pelatihan
1,2,4
3,5,6,8 (no 3 merupakan Pengambilan
Aplikasi Pengolah kata pertanyaan negative)
Level 3
data dari Behaviour
• Penggunaan program
Guru non peserta
7,9,11 lapangan
pelatihan
(No 7 merupakan
Aplikasi lembar kerja pertanyaan negative) • Penggunaan program
Guru non peserta pelatihan
10,12,13,14,15 (No 10 merupakan
Aplikasi multimedia pertanyaan negative) Siswa
Studi Dokumen
Pengambilan
Level 4 Results
• Hasil belajar siswa
(hasil belajar siswa)
data dari lapangan
76
Selain itu, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang telah disusun, maka dibuat pula angket untuk siswa, guru rekan sejawat, kepala sekolah dan atau pengawas sekolah, sebagai berikut;
Tabel 3.3. Rancangan Instrumen Penelitian untuk Siswa, Rekan sejawat dan Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah No 1
Pertanyaan penelitian Terdapat peningkatan keterampilan
Aspek • Keterampilan alumni
Nomor Pertanyaan
Responden
7
Siswa
pelatihan dalam bidang TIK
13
Rekan sejawat
meningkat
13,14
Kepala sekolah dan atau Pengawas Sekolah
2
Terdapat peningkatan
Hasil ulangan harian dan nilai
6,8,9
Siswa
nilai siswa setelah
ujian semester siswa meningkat
15
Kepala sekolah
alumni pelatihan
dan atau
mengimplementasikan
Pengawas
hasil pelatihan
Sekolah Study
Daftar nilai siswa
Dokumen
dari alumni pelatihan
5
Siswa merasa puas
Pembelajaran mudah dipahami
3
terhadap pembelajaran
guru selalu memberikan materi
4
yang dilaksanakan
yang baru dan menarik
oleh guru alumni
pembelajaran di kelas
2,5 (no 2
pelatihan
berlangsung dengan
pertanyaan
menyenangkan
negative)
Siswa
77
No
Pertanyaan penelitian
Aspek Merasa puas terhadap
Nomor Pertanyaan
Responden
10
pembelajaran yang dilaksanakan 6
7
Sekolah merasa puas
Tingkat kepuasan sekolah
terhadap keterampilan
terhadap keterampilan alumni
atau Kepala
guru alumni pelatihan
pelatihan
sekolah
Alumni pelatihan
Pemanfaatan Internet
memanfaatkan ICT
16
Pengawas dan
1,2,3
Rekan sejawat
1,2,3
Kepala sekolah
dalam pengelolaan
dan atau
pembelajaran
Pengawas Sekolah Pemanfaatan program aplikasi
4,5
Rekan sejawat
pengolah kata
4,5
Kepala sekolah dan atau Pengawas Sekolah
Pemanfaatan program aplikasi
7
Rekan sejawat
lembar kerja
7
Kepala sekolah dan atau Pengawas Sekolah
Pemanfaatan program aplikasi
9,10
Rekan sejawat
multimedia
9,10
Kepala sekolah dan atau Pengawas Sekolah
8
Alumni pelatihan
Pemanfaatan program aplikasi
6
Rekan sejawat
memanfaatkan ICT
pengolah kata
6
Kepala sekolah
78
No
Pertanyaan penelitian
Aspek
Nomor Pertanyaan
Responden
dalam effesiensi
dan atau
pengelolaan
Pengawas
administrasi sekolah
Sekolah Pemanfaatan program aplikasi
8
Rekan sejawat
lembar kerja
8
Kepala sekolah dan atau Pengawas Sekolah
c.
Menentukan Skor Butir Pernyataan Penskoran setiap butir pernyataan menggunakan skala Likert. Pemilihan
skala Likert didasarkan atas asumsi seperti yang dituturkan Khan (2007): 1) pernyataan dapat dengan mudah disusun, 2) tanggapan katagori mudah diidentifikasi, 3) analisis butir pernyataan mudah dilakukan, 4) merupakan unidimensi skala.
Menurut Silalahi (2006: 277), untuk variabel dengan tingkat
pengukuran ordinal, katagori respon disusun dalam satu urutan katagori, yaitu bisa 3 (setuju, netral, tidak setuju), 4 ( sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju), atau 5 (sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju). Banyaknya katagori menentukan tingkat pengukuran presisi. Oleh karena itu, dalam instrumen ini skala yang digunakan adalah skala likert dengan 4 kategori. Skala Likert, pada awalnya skor tertinggi tiap butir 5 dan terendah 1. Tetapi, dalam pengukuran sering terjadi kecenderungan responden memilih jawaban pada kategori 3. Hal ini disebabkan kategori 3 memiliki arti netral atau ragu-ragu
79
terhadap pernyataan. Untuk menghindari hal tersebut skala Likert dimodifikasi dengan hanya menggunakan 4 (empat) pilihan, agar jelas sikap responden. Dengan demikian jawaban untuk setiap butir pernyataan telah ditentukan dengan rentang 1 sampai 4. Responden cukup memberikan tanda ceklis ( ) pada kolom jawaban sesuai dengan pendapat responden. Butir pernyataan tersebut adalah sebagai berikut; 1) Skor butir pernyataan untuk Level 1 Skor butir pernyataan untuk level 1 ini terdiri dari pernyataan positif dengan
tujuan
untuk
mengetahui
reaksi
peserta
terhadap
penyelenggaraan pelatihan atau untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta pelatihan. Skor butir pernyataan tersebut adalah; Sangat Baik
=4
Baik
=3
Buruk
=2
Buruk Sekali = 1
2) Skor butir pernyataan untuk Level 3 Skor butir pernyataan untuk level 3 terdiri dari pernyataan positif dan negatif yang bertujuan untuk mengetahui apakah peserta pelatihan mengimplementasikan
keterampilannya
atau
tidak.
Skor
butir
pernyataan tersebut adalah;
80
Butir pernyataan positif: Tidak Pernah
=
1
Jarang Sekali
=
2
Sering
=
3
Selalu
=
4
Tidak Pernah
=
4
Jarang Sekali
=
3
Sering
=
2
Selalu
=
1
Butir pernyataan negatif:
d.
Mengkonsultasikan Angket Skala Sikap Kepada Pembimbing. Sebelum angket dipergunakan dalam pengumpulan data, terlebih dahulu
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mengkaji isi dan konstruk. Melalui konsultasi, maka dihasilkan angket sebagai berikut ; 1)
Angket skala sikap untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berjumlah 12 pernyataan positif, dan 3 pernyataan negatif. Butir pernyataan skala sikap dapat dilihat pada lampiran 3.3.
2)
Untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengkonfirmasi pernyataan dari kelompok eksperimen, dibuat pula angket sebagai berikut; Angket untuk kepala sekolah dan atau pengawas sekolah berjumlah 22 butir pertanyaan. Angket untuk guru sejawat berjumlah 19 butir pertanyaan. Angket untuk siswa berjumlah 10 butir pertanyaan.
81
2.
Tahap Pelaksanaan Untuk kelompok eksperimen, penelitian ini dilakukan di kabupaten Garut,
tepatnya di daerah terpencil yang diantaranya meliputi wilayah : wilayah Pameungpeuk, Cibalong, Cisewu dan Caringin. Sedangkan untuk kelas kontrol penelitian ini dilaksanakan di kabupaten Cianjur, tepatnya di wilayah Haurwangi, Ramasari dan Bojongpicung. Selain itu, untuk studi dokumentasi akan dilaksanakan di LPMP Jawa Barat, dengan pertimbangan bahwa data-data yang terkait terutama yang terkait dengan level 1 dan level 2 terdapat dan terdokumentasikan di LPMP Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 4 bulan mulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan Nopember 2010, yang dilakukan dalam 2 tahap, yaitu, tahap pengambilan data kelompok eksperimen dan tahap pengambilan data kelompok kontrol.
a.
Pengambilan Data Kelompok Eksperimen
1)
Studi Dokumentasi Nana Syaodih S (2004:220) menyatakan, studi dokumenter merupakan
suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumendokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dengan memperhatikan pernyataan di atas, maka studi dokumentasi merupakan salah satu teknik yang diperbolehkan dalam pengambilan data.
82
Selanjutnya, dokumen-dokumen dihimpun dan dipilih sesuai dengan tujuan dan fokus penelitian, kemudian diurutkan sesuai dengan kekuatan dan kesesuaian isinya dengan tujuan penelitian. Isinya dianalisis, dibandingkan, dan dipadukan sehingga membentuk suatu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh.
2)
Angket
a)
Angket Terhadap Kualitas Pelatihan (Level 1/Reaction)
(1)
Validitas Angket Kualitas Pelatihan Menurut,
Tedjo
N.Reksoatmojo
(2006:193)
validitas
suatu
tes
menggambarkan sejauh mana tes tersebut mengukur apa yang ingin diukur. Didalam penelitian setelah studi dokumentasi terhadap angket yang ada di LPMP Jawa Barat, kemudian angket diukur validitas dan reliabilitas butir pernyataan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment . Validitas dapat diperhitungkan menggunakan pearson product momen (Tedjo N. Reksoatmojo, 2006:193) dengan rumus :
=
∑
∑
∑
3.01
Dengan x adalah selisih data ke i dengan rata-rata data variabel x dan y adalah selisih data ke i dengan rata-rata data variabel. diperoleh hasil yang ditunjukan pada tabel 1 yang diperhitungkan dengan menggunakan persamaan korelasi spearmean berikut ini. Nilai r tabel diperoleh berdasarkan tabel nilai korelasi spearman pada nilai kepercayaan 95% (α = 5%) dengan nilai sampel uji yang ditetapkan.
83
Hasil perhitungan pada validasi aspek kualitas pelatihan memberikan informasi bahwa seluruh item memiliki nilai korelasi hitung (rhitung) yang lebih besar dari korelasi tabel (rtabel) dengan mengacu nilai r tabel saat nilai kepercayaan 95% (α = 5%) dan n sebesar 36, berdasarkan tabel r tabel diperoleh nilai r tabel 0,334. Hasil perhitungan seperti yang ditampilkan tabel 1 menunjukan bahwa seluruh item dalam kualitas pelatihan valid. Tabel 3.4 Uji Validitas Instrumen Reaksi Peserta Terhadap Kualitas Pelatihan Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
(2)
rhitung 0,598 0,358 0,710 0,702 0,610 0,746 0,618 0,626 0,718 0,452 0,534 0,493 0,586 0,659 0,569 0,574 0,513 0,564 0,495
rtabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Reliabilitas Angket Kualitas Pelatihan Realibilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauhmana suatu alat ukur
atau instrument penelitian dapat dipercaya atau diandalkan dalam kegiatan penelitian data . Jika suatu alat ukur atau instrument penelitian dapat digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang sama dengan hasil pengukuran relative konsisten, maka alat ukur atau instrument tersebut reliabel.
84
Untuk menguji konsistensi instrument penelitian, reliable atau tidaknya dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua (split half), (Tedjo N Reksoatmojo, 2006:192). Butir-butir pertanyaan instrumen pada masing-masing variable dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrument ganjil dan kelompok instrument genap, selanjutnya disusun skor data tiap kelompok ganjil dan genap, masing-masing kelompok skor butrinya dijumlahkan sehingga menghasilkan skor total tiap-tiap variable. Kemudian skor total antara kedua kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya, setelah didapat nilai atau harga koefisien korelasi dimasukan ke dalam rumus Sperman Brown sebagai berikut: .
=
(Tedjo N. Reksoatmojo, 2006:192)
3.02
Keterangan : = Realibilitas internal seluruh instrument. = Korelasi produk moment antara belahan (ganjil-genap) atau (awal akhir). Jika
1 lebih
besar dari table rho maka instrument dinyatakan reliable dan
sebaliknya. Berdasarkan data kualitas pelatihan yang diperoleh atas 36 responden diperoleh data sebagai berikut :
85
Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Instrumen Reaksi Peserta Terhadap Kualitas Pelatihan
Data Pengukuran
Jumlah Rerata
Ganjil 29 31 30 35 31 27 28 27 29 25 31 33 35 31 22 40 39 31 34 37 38 32 36 36 35 28 29 32 35 28 30 30 30 31 29 31 1135 31,53
Genap x 28 -2,53 29 -0,53 25 -1,53 32 3,47 25 -0,53 26 -4,53 25 -3,53 24 -4,53 25 -2,53 24 -6,53 28 -0,53 30 1,47 29 3,47 29 -0,53 24 -9,53 36 8,47 35 7,47 27 -0,53 30 2,47 34 5,47 28 6,47 30 0,47 29 4,47 28 4,47 29 3,47 26 -3,53 26 -2,53 24 0,47 29 3,47 18 -3,53 27 -1,53 24 -1,53 25 -1,53 24 -0,53 25 -2,53 26 -0,53 983 0 27,31
y 0,69 1,69 -2,31 4,69 -2,31 -1,31 -2,31 -3,31 -2,31 -3,31 0,69 2,69 1,69 1,69 -3,31 8,69 7,69 -0,31 2,69 6,69 0,69 2,69 1,69 0,69 1,69 -1,31 -1,31 -3,31 1,69 -9,31 -0,31 -3,31 -2,31 -3,31 -2,31 -1,31 0
x2 6,39 0,28 2,33 12,06 0,28 20,50 12,45 20,50 6,39 42,61 0,28 2,17 12,06 0,28 90,78 71,78 55,83 0,28 6,11 29,95 41,89 0,22 20,00 20,00 12,06 12,45 6,39 0,22 12,06 12,45 2,33 2,33 2,33 0,28 6,39 0,28 544,97
y2 0,48 2,87 5,32 22,04 5,32 1,70 5,32 10,93 5,32 10,93 0,48 7,26 2,87 2,87 10,93 75,59 59,20 0,09 7,26 44,82 0,48 7,26 2,87 0,48 2,87 1,70 1,70 10,93 2,87 86,59 0,09 10,93 5,32 10,93 5,32 1,70 433,64
xy -1,76 -0,89 3,52 16,30 1,22 5,91 8,13 14,97 5,83 21,58 -0,37 3,97 5,88 -0,89 31,49 73,66 57,49 0,16 6,66 36,63 4,49 1,27 7,58 3,11 5,88 4,61 3,30 -1,56 5,88 32,83 0,47 5,05 3,52 1,74 5,83 0,69 374,19
86
Perhitungan reliabilitas instrument vaiabel kualitas pelatihan menghitung korelasi produk moment dengan rumus ; =
∑
∑
Dan memberikan hasil rxy = 0,769
∑
Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Spearman Brown ; 2. 1+
11
=
11
= 0,869
Selanjutnya harga
11
diatas dibandingkan dengan harta table rho dengan
n = 36, signifikan 0,05 diperoleh rho table sebesar 0,334. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa instrument kualitas pelatihan memenuhi syarat (reliable) untuk digunakan pada penelitian karena r11 lebih besar dari rtabel. b)
Tes (Level 2/Learning) Tes dilakukan dalam 2 tahap, yaitu pre test dan pos test. Pre test dilakukan
sebelum
peserta
mengikuti
pelatihan,
dimaksudkan
untuk
mengetahui
kemampuan awal peserta pelatihan, sedangkan post test digunakan untuk mengumpulkan data hasil belajar peserta setelah mengikuti pelatihan. Dari kedua tes ini diharapkan dapat diketahui seberapa besar peningkatan kemampuan peserta setelah mengikuti pelatihan, dengan membandingkan antara pre dan pos test. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah performance test (unjuk kerja) yang dibuat dan di standrarisasi oleh Intel.
87
Dalam penelitian sampel yang diambil diasumsikan berdistribusi normal, maka sebelum pengolahan data terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian normalitas sebaran data yang diperoleh dari sampel tersebut karena merupakan konsekuensi logis dari metode sampling adalah untuk mengestimasi atau menyimpulkan karakteristik dari populasi (Tedjo N Reksoatmojo, 2006:45). Pengujian normalitas data pre dan post dilakukan pengujian χ2. Adapun langkahlangkah pengujian normalitas menggunakan χ2 menurut Tedjo N Reksoatmojo, (2006:46) adalah sebagai berikut : a. Menghitung rerata dan simpangan baku menggunakan persamaan :
̅=
∑
∑
dan
̅=
∑(
!
̅)
3.03
b. Mengkonversikan batas-batas interval kelas kedalam bilangan baku (Skor z) dan menyusunnya dalam bentuk tabel yang juga memuat interval kelas, batas kelas dalam skala kontinu. c. Menyusun skor z yang dihitung dengan menggunakan persamaan :
"# =
̅
(Tedjo N. Reksoatmojo, 2006:29)
3.04
d. Menentukan luas kurva yang dibatasi oleh nilai z yang bersangkutan. e. Menghitung selisih luas diantara dua nilai z yang bersangkutan (kecuali untuk nilai z yang berbeda tandanya merupakan penjumlahan. f. Menghitung nilai fe yang merupakan perkalian selisih luas dan jumlah sample
88
g. Menguji normalitas berdasarkan tabel distribusi χ2 dengan menggunakan persamaan :
$ = ∑
( %
&
)
(Tedjo N. Reksoatmojo, 2006:43)
3.05
h. Membandingkan nilai χ2 hasil perhitungan dengan χ2 tabel dan keputusan distribusi disebut normal apabila χ2hitung ≤ χ2tabel
c)
Instrumen Prilaku Guru (level 3/Behavior) (1) Validitas Instrumen Perilaku Guru (level 3/Behavior) Berdasarkan tabel korelasi untuk 36 responden dengan tingkat
kepercayaan 95% (α=5%) diperoleh nilai r tabel sebesar 0,334, maka hasil perhitungan menunjukan nilai rhitung > rtabel, dengan demikian seluruh butir instrument dapat dikatakan valid. Tabel 3.6 Uji Validitas Instrumen Perilaku Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
r hitung 0,666 0,527 0,339 0,604 0,372 0,624 0,469 0,664 0,642 0,482 0,736 0,663 0,678 0,780 0,696
r tabel 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
89
(2) Reliabilitas Instrumen Perilaku Guru (level 3/Behavior) Pengujian reliabilitas instrumen prilaku guru eksperimen yang diperoleh atas 36 responden diperhitungkan sebagai berikut : Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Perilaku Data Pengukuran
Jumlah rerata
Ganjil 21 21 25 22 20 19 23 18 18 18 24 25 23 24 10 23 21 22 23 24 21 21 23 25 21 15 14 20 23 18 18 23 22 22 23 24 757 21,028
Genap 21 21 20 16 17 16 18 17 15 16 20 23 20 20 9 19 20 22 19 21 20 22 19 24 20 12 13 18 20 15 16 17 16 13 20 18 653 18,14
x -0,03 -0,03 3,97 0,97 -1,03 -2,03 1,97 -3,03 -3,03 -3,03 2,97 3,97 1,97 2,97 -11,03 1,97 -0,03 0,97 1,97 2,97 -0,03 -0,03 1,97 3,97 -0,03 -6,03 -7,03 -1,03 1,97 -3,03 -3,03 1,97 0,97 0,97 1,97 2,97
y 2,86 2,86 1,86 -2,14 -1,14 -2,14 -0,14 -1,14 -3,14 -2,14 1,86 4,86 1,86 1,86 -9,14 0,86 1,86 3,86 0,86 2,86 1,86 3,86 0,86 5,86 1,86 -6,14 -5,14 -0,14 1,86 -3,14 -2,14 -1,14 -2,14 -5,14 1,86 -0,14
x2 0,00 0,00 15,78 0,95 1,06 4,11 3,89 9,17 9,17 9,17 8,83 15,78 3,89 8,83 121,61 3,89 0,00 0,95 3,89 8,83 0,00 0,00 3,89 15,78 0,00 36,33 49,39 1,06 3,89 9,17 9,17 3,89 0,95 0,95 3,89 8,83 376,97
y2 8,19 8,19 3,46 4,57 1,30 4,57 0,02 1,30 9,85 4,57 3,46 23,63 3,46 3,46 83,52 0,74 3,46 14,91 0,74 8,19 3,46 14,91 0,74 34,35 3,46 37,69 26,41 0,02 3,46 9,85 4,57 1,30 4,57 26,41 3,46 0,02 366,31
xy -0,08 -0,08 7,39 -2,08 1,17 4,34 -0,27 3,45 9,50 6,48 5,53 19,31 3,67 5,53 100,78 1,70 -0,05 3,75 1,70 8,50 -0,05 -0,11 1,70 23,28 -0,05 37,00 36,11 0,14 3,67 9,50 6,48 -2,25 -2,08 -5,00 3,67 -0,41 291,86
90
Perhitungan reliabilitas instrument variabel prilaku guru menggunakan korelasi produk moment dengan rumus : ∑
=
∑
∑
rxy = 0,785
Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Spearman Brown ; 11
Selanjutnya harga
11
=
11
2. 1+
= 0,880
diatas dibandingkan dengan harta table rho dengan n
= 36, signifikan 0,05 diperoleh rho table sebesar 0,334. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa instrument prilaku guru memenuhi syarat (reliable) untuk digunakan pada penelitian karena r11 lebih besar dari rtabel.
d)
Instrumen Kepala Sekolah dan Pengawas (1) Uji Validitas Instrumen Kepala Sekolah Berdasarkan tabel korelasi untuk 10 responden diperoleh nilai r tabel saat
tingkat kepercayaan sebesar 95% sebesar 0,632, maka hasil perhitungan SPSS menunjukan nilai rhitung > rtabel, dengan demikian seluruh butir instrumen dapat dikatakan valid.
91
Tabel 3.8 Uji Validitas Instrumen Kepala Sekolah Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
r hitung 0,868 0,868 0,903 0,730 0,920 0,753 0,840 0,880 0,868 0,680 0,880 0,903 0,793 0,868 0,762 0,779
r tabel 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632 0,632
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
(2) Uji Reliabilitas Instrumen Kepala Sekolah Pengujian reliabilitas instrumen kepala sekolah yang diperoleh atas 9 responden diperhitungkan sebagai berikut : Tabel 3.9 Uji reliabilitas Kepala Sekolah Data Pengukuran
Jumlah rerata
Ganjil 18 24 23 25 19 26 26 21 27 209 23,22
Genap 20 23 25 24 20 23 26 23 26 210 23,33
x -5,22 0,78 -0,22 1,78 -4,22 2,78 2,78 -2,22 3,78 0
y -3,33 -0,33 1,67 0,67 -3,33 -0,33 2,67 -0,33 2,67 0
x2 27,27 0,60 0,05 3,16 17,83 7,72 7,72 4,94 14,27 83,56
y2 11,11 0,11 2,78 0,44 11,11 0,11 7,11 0,11 7,11 40,00
xy 17,41 -0,26 -0,37 1,19 14,07 -0,93 7,41 0,74 10,07 49,33
92
Perhitungan reliabilitas instrument vaiabel kepala sekolah menggunakan korelasi produk moment dengan rumus ;
Diperoleh : rxy = 0,997
∑
=
∑
∑
Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Spearmen Brown ; 11
Selanjutnya harga
11
=
11
2. 1+
= 0,999
diatas dibandingkan dengan harta table rho dengan n =
36, signifikan 0,05 diperoleh rho table sebesar 0,632. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa instrument kepala sekolah memenuhi syarat (reliable) untuk digunakan pada penelitian karena r11 lebih besar dari rtabel.
e)
Instrumen Guru Sejawat (1) Validitas Instrumen Guru Sejawat Berdasarkan tabel korelasi untuk 56 responden diperoleh nilai r tabel
sebesar 0,336, maka hasil perhitungan SPSS menunjukan nilai rhitung > rtabel, dengan demikian seluruh butir instrumen dapat dikatakan valid.
93
Tabel 3.10 Uji Validitas Instrument Guru Sejawat Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
r hitung 0,702 0,780 0,745 0,751 0,813 0,797 0,864 0,886 0,877 0,798 0,799 0,872 0,869
r tabel 0,336 0,336 0,336 0,336 0,336 0,336 0,336 0,336 0,336 0,336 0,336 0,336 0,336
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
(2) Reliabilitas Instrumen Guru Sejawat Pengolahan pada instrument guru sejawat memberikan hasil yang ditunjukan pada tabel 3.11. Tabel 3.11 Uji Reliabilitas Instrumen Guru Sejawat X Y (Jumlah (Jumlah item item Ganjil) Genap) 15 13 Data 8 8 Pengukuran 14 12 10 10 18 18 8 8 13 13 14 12 19 16 13 12 13 15 14 15 12 17 10 10
x
y
x2
y2
xy
1,31 -5,69 0,31 -3,69 4,31 -5,69 -0,69 0,31 5,31 -0,69 -0,69 0,31 -1,69 -3,69
-0,42 -5,42 -1,42 -3,42 4,58 -5,42 -0,42 -1,42 2,58 -1,42 1,58 1,58 3,58 -3,42
1,70 32,43 0,09 13,65 18,54 32,43 0,48 0,09 28,15 0,48 0,48 0,09 2,87 13,65
0,17 29,34 2,01 11,67 21,01 29,34 0,17 2,01 6,67 2,01 2,51 2,51 12,84 11,67
-0,54 30,84 -0,43 12,62 19,73 30,84 0,29 -0,43 13,71 0,98 -1,10 0,48 -6,07 12,62
94
Jumlah Rerata
Y X (Jumlah (Jumlah item item Ganjil) Genap) 13 13 16 15 10 10 14 14 13 12 16 16 16 16 13 13 18 17 13 13 16 16 16 13 11 13 14 12 14 13 15 14 16 15 13 14 13 13 15 15 14 15 13 12 493 483 13,69 13,42
x
y
x2
y2
xy
-0,69 2,31 -3,69 0,31 -0,69 2,31 2,31 -0,69 4,31 -0,69 2,31 2,31 -2,69 0,31 0,31 1,31 2,31 -0,69 -0,69 1,31 0,31 -0,69 0
-0,42 1,58 -3,42 0,58 -1,42 2,58 2,58 -0,42 3,58 -0,42 2,58 -0,42 -0,42 -1,42 -0,42 0,58 1,58 0,58 -0,42 1,58 1,58 -1,42 0
0,48 5,32 13,65 0,09 0,48 5,32 5,32 0,48 18,54 0,48 5,32 5,32 7,26 0,09 0,09 1,70 5,32 0,48 0,48 1,70 0,09 0,48 223,64
0,17 2,51 11,67 0,34 2,01 6,67 6,67 0,17 12,84 0,17 6,67 0,17 0,17 2,01 0,17 0,34 2,51 0,34 0,17 2,51 2,51 2,01 196,75
0,29 3,65 12,62 0,18 0,98 5,96 5,96 0,29 15,43 0,29 5,96 -0,96 1,12 -0,43 -0,13 0,76 3,65 -0,41 0,29 2,07 0,48 0,98 172,58
Perhitungan reliabilitas instrument teman sejawat menggunakan korelasi produk moment adalah sebagai berikut : = Diperoleh :rxy = 0,823
∑
∑
∑
Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Spearman Brown
=
. '(
'(
sehingga
11
= 0,903
95
Selanjutnya harga
11
diatas dibandingkan dengan harta table rho dengan n =
36, signifikan 0,05 diperoleh rho table sebesar 0,336. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa instrument kepala sekolah memenuhi syarat (reliable) untuk digunakan pada penelitian karena r11 lebih besar dari rtabel.
f)
Instrumen Siswa
(1)
Uji Validitas Instrumen Siswa Berdasarkan tabel korelasi untuk 36 responden siswa diperoleh nilai r tabel
sebesar 0,155, maka hasil perhitungan SPSS menunjukan nilai rhitung > rtabel, dengan demikian seluruh butir instrumen dapat dikatakan valid. Tabel 3.12 Uji Validitas Instrumen Siswa Item
r hitung
r tabel
Keterangan
1
0,502
0,155
Valid
2
0,203
0,155
Valid
3
0,380
0,155
Valid
4
0,441
0,155
Valid
5
0,338
0,155
Valid
6
0,705
0,155
Valid
7
0,799
0,155
Valid
8
0,758
0,155
Valid
9
0,770
0,155
Valid
10
0,786
0,155
Valid
96
(2)
Uji Reliabilitas Instrumen Siswa Uji reliabel instrumen siswa memberikan diperhitungkan sebagai berikut; Tabel 3.13. Uji Reliabilitas Instrumen Siswa
Data Pengukuran
Jumlah rerata
Ganjil 15 14 15 18 18 18 18 18 17 15 16 16 15 17 17 17 14 15 12 13 14 13 13 12 18 20 17 20 17 19 16 16 20 16 16 16 581 16,14
Genap 13 14 13 18 17 17 17 17 15 15 14 14 14 16 16 17 15 14 10 13 13 13 13 10 17 17 13 16 13 17 14 14 17 14 14 14 528 14,67
x -1,14 -2,14 -1,14 1,86 1,86 1,86 1,86 1,86 0,86 -1,14 -0,14 -0,14 -1,14 0,86 0,86 0,86 -2,14 -1,14 -4,14 -3,14 -2,14 -3,14 -3,14 -4,14 1,86 3,86 0,86 3,86 0,86 2,86 -0,14 -0,14 3,86 -0,14 -0,14 -0,14
y -1,67 -0,67 -1,67 3,33 2,33 2,33 2,33 2,33 0,33 0,33 -0,67 -0,67 -0,67 1,33 1,33 2,33 0,33 -0,67 -4,67 -1,67 -1,67 -1,67 -1,67 -4,67 2,33 2,33 -1,67 1,33 -1,67 2,33 -0,67 -0,67 2,33 -0,67 -0,67 -0,67
x2 1,30 4,57 1,30 3,46 3,46 3,46 3,46 3,46 0,74 1,30 0,02 0,02 1,30 0,74 0,74 0,74 4,57 1,30 17,13 9,85 4,57 9,85 9,85 17,13 3,46 14,91 0,74 14,91 0,74 8,19 0,02 0,02 14,91 0,02 0,02 0,02 162,31
y2 2,78 0,44 2,78 11,11 5,44 5,44 5,44 5,44 0,11 0,11 0,44 0,44 0,44 1,78 1,78 5,44 0,11 0,44 21,78 2,78 2,78 2,78 2,78 21,78 5,44 5,44 2,78 1,78 2,78 5,44 0,44 0,44 5,44 0,44 0,44 0,44 136,00
xy 1,90 1,43 1,90 6,20 4,34 4,34 4,34 4,34 0,29 -0,38 0,09 0,09 0,76 1,15 1,15 2,01 -0,71 0,76 19,31 5,23 3,56 5,23 5,23 19,31 4,34 9,01 -1,44 5,15 -1,44 6,68 0,09 0,09 9,01 0,09 0,09 0,09 123,67
97
Perhitungan reliabilitas instrument teman sejawat menggunakan korelasi produk moment adalah sebagai berikut : ∑
=
Diperoleh rxy = 0,832
∑
∑
Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Spearmen Brown ; 11
=
11
Selanjutnya harga
11
2. 1+
= 0,908
diatas dibandingkan dengan harta table rho dengan n
= 36, signifikan 0,05 diperoleh rho table sebesar 0,336. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukan bahwa instrument kepala sekolah memenuhi syarat (reliable) untuk digunakan pada penelitian karena r11 lebih besar dari rtabel. b.
Pengambilan Data Kelompok Kontrol Tahapan pengambilan data kelompok control pada dasarnya sama dengan
tahapan pengambilan data pada kelompok eksperimen, perbedaannya hanya terdapat pada pengambilan data untuk kualitas diklat (level 1 / reaction), karena kelompok kontrol tidak mengikuti diklat, maka tidak dilakukan pengambilan data.
D. Prosedur dan Teknik Pengolahan Data 98
Analisis data yang dimaksud adalah agar dapat mendeskripsikan atau memberikan gambaran tentang langkah yang ditempuh dalam mengolah data, yaitu; 1.
Pengorganisasian Data Data yang terkumpul melalui angket, test dan studi dokumentasi
diklasifikasikan sesuai dengan model evaluasi yang diterapkan. Selanjutnya jika terdapat data yang kurang sesuai dan kurang bermakna, maka dilakukan reduksi 2. a.
Pengolahan Data Analisis Regresi Dan Korelasi Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk mendeskripsikan data
sampel dengan mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis regresi dan korelasi sederhana. Model Regresi sederhana ( Tedjo N. Reksoatmojo, 2006:131) adalah;
y = a + bx
3.06
di mana, y adalah variabel tak bebas (terikat), x adalah variabel bebas, a adalah penduga bagi intersap, b adalah penduga bagi koefisien regresi . Nilai a dan b diperoleh dari persamaan (Tedjo N. Reksoatmojo, 2006:131): )=
∑ ∑
Dan
Dengan
3.07 =
#
* = +−) ̅
− - dan y=
#
−+
Dengan menyederhanakan dan mesubsitusikan nilai
99
-=
∑
.
∑
.
/
Dan -=
/
Maka nilai a dan b menjadi α=
β=
∑ y − β ∑ x = y − bx n
n.(∑ xy ) − ∑ x ∑ y .n.∑ x 2 − (∑ x )
2
Keterangan:
b.
xi
= Rata-rata skor variabel x
yi
= Rata-rata skor variabel y
Analisis Varian
Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linearitas. Oleh karena itu, sebelum melakukan analisis regresi maka terlebih dahulu harus di uji linearitas regresi dengan menggunanakan rumus-rumus; ( Sugiyono, 2006:265). (1) Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg (a)) dengan rumus:
(∑ Y ) =
2
JK reg ( a )
n
3.08
(2) Menghitung jumlah kuadrat regresi b|a (JK reg b|a), dengan rumus:
100
∑ X .∑ Y JK reg (b / a ) = b. ∑ XY − n (3) Menghitung jumlah kuadrat residu (JK res) dengan rumus:
JK res = ∑ Y 2 − JK Re g (b / a ) − JK Re g ( a ) (4) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK
reg (a))
dengan
reg (a))
dengan
rumus:
RJK reg ( a ) = JK Re g ( a ) (5) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK rumus:
RJK reg ( b / a ) = JK Re g (b / a ) (6) Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK res) dengan rumus: RJK res =
JK Re s n−2
(7) Mengitung F, dengan rumus: F=
RJK Re g (b / a ) RJK Re s
Untuk melihat apakah kedua kelompok berasal dari varian yang sama (homogen) maka hasil F dibandingkan dengan F table.
c.
Uji t
101
Menurut Sugiono (2009:138), untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen, dilakukan uji t dengan menggunakan rumus ;
0=
̅1
3
̅
3
2( 1 1 ) 41 4
3.09
Terdapat beberapa pertimbangan dalam memilih rumus tersebut, diantaranya: 1)
Apakah dua rata-rata itu berasal dari dua sampel yang jumlahnya sama atau tidak.
2)
Apakah varians data dari dua sampel itu homogen atau tidak.
Selanjutnya, bila anggota sampel n1 = n2 dan varians tidak homogen maka dapat digunakan rumus uji t dengan derajat kebebasan (df) = n1 – 1 atau df) = n2 – 1.
d.
Analisis Jalur (Path Analysis) Hubungan jalur antar variabel dalam diagram alur adalah hubungan
korelasi, oleh karena itu perhitungan angka koefisien jalur menggunakan standar skor z. pada setiap variabel eksogen tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel yang lain dalam diagram, sehingga yang ada hanyalah suku residualnya yang diberi notasi e. (Sugiyono, 2009 : 302). Dengan memperhatikan model hubungan antar variabel yang telah dirumuskan seperti pada gambar 3.1,
Experimental group
102
Fokus penelitian
p21
X1
p32
X2
X3
Level 2
py3
Level 3
Komparasi
Y Level 4
Komparasi
Komparasi
Control group X2
X3 p32
Y py3
maka untuk mengetahui pengaruh yang timbul antar variabel pada kelompok eksperimen dan kelompok control, dapat disusun persamaan berikut: Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Z2E = P2E-1E .Z1E + e2E
Z3K = P3K-2K .Z2K + e3K
Z3E = P3E-2E .Z2E + e3E
Z4K = P4K-3K . Z3K + e4K
Z4E = P4E-3E . Z3E + e4E
Selanjutnya untuk
menghitung harga-harga
P
dapat
dilakukan dengan
menggungakan hubungan korelasional. Karena harga-harga variable dinyatakan dalam angka baku Z maka untuk n pengamatan persamaan menghitung koefisien jalur dapat menggunakan persamaan (Sugiyono, 2009 : 304) : .5
=
1 6 7. 75 /
3.10
Untuk hubungan antara Z2E digunakan persamaan berikut :
103
28−18
=
1 /
∑ 718 728
28−18 28−18
Karena
!
∑7
=
=
dengan Z2E = P2E-1E .Z1E + ε2E
1 6 718 ( P2E−1E . Z1E + ε2E ) /
= P2E−1E .
1 1 6 718 2 + 6 718 . ε2E / /
= 1 Dan ∑ 718 . ε2E = 0 maka diperoleh r2E-1E = P2E-1E .
Persamaan-persamaan koefisien jalur yang lain diturunkan analog seperti diatas sehingga diperoleh hubungan-hubungan berikut ; Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
r2E-1E = P2E-1E
r3KC-2K = P3K-2KE r4K-3K= P4K-3K
r3E-2E = P3E-2E r4E-3E= P4E-3E
e.
Komparasi Data Selain
itu,
analisis
data
kuantitatif
dilakukan
dengan
membandingkan/komparasi antara data yang terkumpul pada tahap level 2, level 3 dan level 4 pada experimental group dengan control group. Persamaan yang digunakan dalam menghitung gap ini adalah sebagai berikut: Gap = Nilai Responden Setiap Indikator x 100% Nilai Ideal
3.11
Kondisi ideal terjadi pada saat skor maksimum 4 dan diperhitungkan terhadap jumlah responden sebanyak 36 responden. Sehingga nilai maksimum yang timbul adalah 4 x 36 = 144.
104
f.
Transformasi Dari Skala Ordinal ke Interval Dalam analisis statistik khususnya dalam analisa statistik parametik
berlaku kebiasaan bahwa skala pengukuran sekurang-kurangnya data dalam bentuk interval, sedangkan data yang didapat dilapangan masih berbentuk data ordinal. Oleh karena itu, data tersebut terlebih dahulu dilakukan konversi untuk menaikkan dari skala ordinal ke skala interval. Teknik yang digunakan adalah method of successive interval dari Hays dalam Harun Al-Rasyid (1994) dengan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Hitung frekuensi (f) setiap skor (1 sampai dengan 5) dari responden yang memberikan respon. (2) Hitung proporsi dengan membagi setiap jumlah f (frekuensi) dengan jumlah n sampel. (3) Tentukan proporsi kumulatif dengan menjumlahkan proporsi secara berurutan setiap respon. (4) Proporsi
kumulatif
dianggap
mengikuti
distribusi
normal
baku.
Selanjutnya hitung nilai Z berdasarkan pada proporsi kumulatif tadi (menggunakan normal invers). (5) Dari
nilai Z tersebut, tentukan nilai density-nya (Ordinates (Y) the
Normal Curve at Z).
(6) Menghitung SV untuk masing-masing pilihan dengan rumus:
SV =
(density
at lower limit ) − (density at upper limit ) (area under upper limit ) − (area under lower limit )
3.12
105
Keterangan: (Density at lower limit) (Density at upper limit) (Area under upper limit) (Area under lower limit)
= kepadatan batas bawah. = kepadatan batas atas. = daerah di bawah batas atas. = Daerah di bawah batas bawah.
(7) Mengubah SV terkecil menjadi dengan 1 dan mentransformasikan masingmasing skala menurut perubahan skala terkecil sehingga diperoleh Transformed Scale Value (TSV).
3.
Penyajian Data Pendekatan yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan
Kirkpatrick’s Model ini adalah analisis data secara kuantitatif deskriptif maka dalam penyajian, berupa deskriptif dan dalam bentuk tabulasi dan grafik.
4.
Pembahasan dan Intrepretasi data Setelah data terkumpul dan disajikan dalam bentuk deskripsi, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan pembahasan dan intrepretasi data, dengan maksud agar kebermaknaan data yang diperoleh dari hasil penelitian lebih jelas dan tajam.
106