BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan menganalisis untuk mencari hubungan antar variabel melalui pengamatan secara alami. Rancangan penilitian ini menggunakan rancangan Cross Sectional. Cross sectional yaitu tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali pengukuran dan dilakukan terhadap variabel subjek pada saat penelitian. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian ini dilakukan di pada bulan Desember 2015-Juni 2016. Pengambilan data dimulai pada bulan April- Mei 2016. 2. Tempat Tempat penelitian dilakukan di Puskesmas Sibela, Surakarta. C. Populasi Penelitian 1. Populasi Target Seluruh suami dari ibu hamil trimester III periode Januari-Desember 2015. 2. Populasi Aktual Suami dari ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Sibela, Surakarta periode April - Mei 2016.
34
35
D. Sampel dan Teknik Sampling 1. Sampel Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah suami ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Sibela, Surakarta dan memenuhi kriteria inklusi. 2. Teknik Sampling Teknik
sampling
merupakan
teknik
pengambilan
sampel.
Peneliti
menggunakan teknik accidental sampling. Pengambilan sampel secara accidental dilakukan berdasarkan kebetulan bertemu suami dari ibu hamil dengan peneliti yang sesuai dengan kriteria retriksi. 3. Besar Sampel Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 37 responden. E. Kriteria Retriksi 1. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah: a. Suami dari ibu hamil trimester III yang melakukan kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Sibela, Surakarta. b. Suami yang bersedia menjadi responden secara tertulis. 2. Kriteria Eksklusi dalam penelitian ini adalah: a. Suami yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan. b. Suami dari ibu hamil Trimester III dengan usia kehamilan mendekati hari perkiraan persalinan.
36
F. Definisi Operasional Tabel 3. 1 Definisi Operasional Variabel Definisi Alat ukur Skala Hasil Operasional Segala sesuatu Kuesioner Ordinal - Baik: bila Variabel yang diketahui Benar =1 jawaban benar Bebas: Tingkat suami Salah =0 (76-100%) Pengetahuan mengenai IMD - Cukup Bila suami tentang dengan jawaban benar Insiasi menjawab (56-75%) Menyusu Dini pernyataan di - Kurang : Bila dalam jawaban benar kuesioner (<56%) berhubungan dengan IMD Variabel Terikat: Sikap suami Respons positif Kuesioner Ordinal Skor untuk dalam atau negatif Sangat sikap positif pelaksanaan suami tentang setuju: 3 yaitu bila nilai Inisiasi IMD dengan Setuju: 2 skor T> Mean Menyusu Din menjawab Tidak T, pernyataan Setuju:1 Sedangkan didalam Sangat untuk sikap kuesioner Tidak negatif bila nilai mengenai sikap Setuju: 0 skor T ≤ Mean tentang IMD T ketika ibu hamil Trimester III G. Cara Pengumpulan Data Peneliti mengambil data melalui kuesioner dengan meminta suami untuk menjawab pernyataan secara tertulis. Pernyataan pengetahuan dan sikap suami dijawab oleh suami saat mendampingi ibu hamil trimester III melakukan kunjungan Antenatal Care di Puskesmas Sibela. Data yang sudah diperoleh, kemudian diolah dan dianalisis untuk menguji hipotesis.
37
H. Instrumen Penelitian 1. Tingkat pengetahuan suami Instrumen yang digunakan pada pengukuran tingkat pengetahuan suami melalui kuesioner dengan skala Gutmann. Data pengetahuan tentang IMD dengan menyiapkan pernyataan tertutup. Penyataan positif dengan jawaban benar diberikan skor 1 dan jawaban salah diberikan
skor 0. Pernyataan
negatif dengan jawaban benar diberikan skor 0 dan jawaban salah diberikan skor 1. Kemudian seluruh jawaban benar dijumlahkan sehingga didapatkan skor total. Peryataan berisi tentang IMD. Tabel 3. 2 Kisi- kisi kuesioner Pengetahuan Suami tentang IMD Indikator No. Item Sebelum No Item Setelah Validitas Validitas (+) (-) (+) (-) Tingkat Pengertian IMD 1, 3*, 8 2, 4 1, 8 2, 4 pengetahuan Keuntungan IMD (ibu) 5, 9, 14 6, 11 5,9,14 6, 11 suami Keuntungan IMD 7*,13,20* 18, 38 13 18,38 tentang (bayi) IMD Tahapan IMD 10, 15, 28 21, 30 10,15,28 21,30 Sebab Bayi Temukan 24,36,40* 12, 37 24,36 12,37 Puting Langkah IMD 22, 35* 25,27,39* 22 25,27 Tata Laksana IMD 16, 19 29*,31,33* 16,19 31 Faktor Penghambat 17*, 34 23*,26,32 34 26,32 IMD Jumlah soal 21 19 15 15 Keterangan * = Tidak valid Variabel
2. Sikap Suami Instrumen yang digunakan pada pengukuran sikap suami melalui kuesioner dengan skala Likert. Alternatif jawaban yang disediakan ada 4 akan diberikan bobot 0-3. Seluruh jawaban dengan pertanyaan positif yaitu Sangat Setuju diberikan bobot 3, Setuju diberikan bobot 2, Tidak setuju diberikan bobot 1
38
dan Sangat Tidak Setuju diberikan bobot 0.
Seluruh jawaban dengan
pertanyaan negatif yaitu Setuju diberikan bobot 0, Setuju diberikan bobot 1, Tidak setuju diberikan bobot 2 dan Sangat Tidak Setuju diberikan bobot 3. Kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan skor total tiap responden. Distribusi pertanyaan menyangkut sikap suami tentang proses IMD. Tabel 3. 3 Kisi- kisi kuesioner Sikap Suami tentang IMD Variabel Indikator No. Item Sebelum No Item Validitas Validitas (+) (-) (+) Tingkat Pengertian IMD 1, 2, 6 3, 7* 1, 2,6 pengetahuan Keuntungan IMD (ibu) 4, 12, 35* 13, 33 4,12, suami Keuntungan IMD 9,27*,36* 11, 40 9 tentang IMD (bayi) Tahapan IMD 14,17,23* 19, 22 14, 17 Sebab Bayi Temukan 5, 8, 25 15, 30 5,8,25 Puting Langkah IMD 18, 21, 24 26, 34 18,21,24 Tata Laksana IMD 20, 28, 38 29*, 39 20,28,38 Faktor Penghambat 10*, 32 16,31,37 32 IMD Jumlah soal 23 17 18
Setelah (-) 3 13,33 11,40 19,22 15,30 26,34 39 16,31, 37 16
Keterangan * = Tidak valid Kuisioner sikap dilakukan scoring dengan menjumlahkan item pernyataan, kemudian dikali dengan jumlah jawaban tertinggi dan terendah. Sehingga, nilai sikap tertinggi diperoleh 34x3 =102 dan nilai terendah adalah 0. 3. Uji Validitas dan Reliabilitas Sebelum kuesioner dibagikan pada saat penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada suami dari ibu hamil trimester III di Puskesmas Gajahan berjumlah 20 orang.
39
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan di Puskesmas Gajahan karena mempunyai karakteristik tempat yang serupa yaitu keduanya merupakan Puskesmas rawat inap. Uji validitas dan reliabilitas dilaksanakan pada bulan Maret 2016 a. Uji Validitas Uji validitas dapat diukur menggunakan teknik Product Moment. Pertanyaan yang diuji validitasnya dikorelasikan dengan skor keseluruhan pertanyaan. Pernyataan dikatakan valid bila r hitung lebih besar dari r tabel (0,444). Dari 40 item pernyataan kuisioner pengetahuan, setelah dilakukan uji validitas ditemukan pernyataan tidak valid sebanyak 10 dengan no 3, 7, 17, 20, 23, 25, 33, 35, 39, 40. Sementara itu, dari 40 item pernyataan kuisioner sikap, ditemukan pernyataan tidak valid sebanyak 6 dengan no 7, 10, 23, 27, 29, 35. Item pernyataan yang tidak valid tidak digunakan di dalam penelitian karena pernyataan kuisioner pengetahuan dan sikap yang valid sudah mewakili tiap-tiap indikator perhitungan validitas menggunakan bantuan SPSS 20,0 dengan tingkat signifikansi (α=5%) b. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan dengan membandingkan r tabel dengan r hasil. Apabila r hasil atau alpha lebih besar dari konstanta (0,6) maka pernyataan dianggap reliable. Untuk mengukur reliabilitas item soal menggunakan rumus Alpha Crombach’s. Setelah dilakukan uji reliabilitas didapatkan r hasil pengetahuan 0,965 (0,965>0,6) dan r hasil sikap 0,952 (0,952>0,6),
40
sehingga pernyataan kuisioner pengetahuan dan sikap sudah reliable. Perhitungan reliabilitas menggunakan bantuan SPSS 20,0 dengan tingkat signifikansi (α=5%) I. Pengelolaan dan Analisis Data 1. Pengolahan data Data yang telah terkumpul diolah dengan langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian, yaitu sebagai berikut : a. Pemeriksaan Data (Editing) Hasil penelitian yang diperoleh, disunting terlebih dahulu, data atau informasi yang tidak lengkap, dihilangkan atau tidak diikut sertakan. Apabila kekurangan langsung dilengkapi tanpa dilakukan penggantian jawaban responden. b. Pemberian kode (Coding) Hasil dari data yang diperoleh melalui kuesioner diberikan kode yang terdiri dari beberapa kategori untuk mempermudah dalam pengukuran. Pada kuisioner pengetahuan kode 1= baik, kode 2=cukup dan kode 3=kurang. Sementara itu, pada kuisioner sikap, kode 1= sikap positif dan kode 2=sikap negatif c. Entry Data yang dikumpulkan, dimasukkan kedalam program komputer, Kemudian peneliti memakai SPSS (Statistical Package for Sosial Science) For Windows versi 20,0 untuk mengolah data yang tersedia.
41
d. Tabulating Melakukan tabulating yaitu membuat tabulasi untuk pengorganisasian data yang sudah terkumpul agar mudah dijumlahkan, disusun, ditata untuk disajikan serta dianalisis dengan memasukkan data ke dalam tabel. 2. Analisis Data a. Analisis Univariat Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Dalam penelitian ini variabel independent yang digunakan adalah tingkat pengetahuan suami, serta variabel dependent yaitu sikap suami. Variabel yang dianalisis secara univariat adalah pendidikan, umur, pekerjaan dan paritas dengan hasil distribusi frekuensi dalam bentuk persentase. b. Analisis Bivariat Analisis bivariat berfungsi untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap suami tentang IMD dengan skala ordinal dilakukan dengan uji korelatif Spearman Rank. Hasil uji Spearman diperoleh nilai signifikansi <0,05 yang menunjukkan bahwa korelasi antara kedua variabel bermakna. Nilai korelasi Spearman menunjukkan arah korelasi dan kekuatan korelasi dapat dilihat didalam tabel intrepretasi 3.4. Hasil perhitungan analisis statistik dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) 20,0.
42
Tabel 3. 4 Pedoman Inteprestasi Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Kekuatan Korelasi, Nilai p dan Arah Korelasi No 1
Parameter Kekuatan Korelasi (r)
nilai 0,0 - <0,2 0,2 - <0,4 0,4 - <0,6 0,6 - <0,8 0,8 - 1,00
Interpretasi Sangat Lemah Lemah Sedang Kuat Sangat Kuat
2
Nilai p
P < 0,05
Terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji
P > 0,05
3
Arah korelasi
+ (positif) - (negatif)
Sumber: Dahlan (2015)
Satu arah, semakin besar nilai satu variabel semakin besar pula nilai variabel lainnya Berlawanan arah, semakin besar nilai satu variabel semakin kecil pula nilai variabel lainnya