BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1
Sejarah Sekolah Yayasan Mutiara Baru merupakan yayasan lembaga pendidikan swasta yang bergerak dibidang pendidikan yang meliputi jenjang Play Group-TKSD-SMP-SMA dan SMK. Yayasan Mutiara Baru dirintis dan dibangun oleh Drs. Hj. Suharto MBA dengan harapan dan semangat untuk membangun pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Pada awalnya Yayasan Mutiara Baru hanya mendirikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Lalu pada awal tahun 2001, Yayasan Mutiara Baru mendirikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan harapan dapat memajukan pendidikan di segala jenjang pendidikan di Indonesia. Kemudian pada tahuntahun berikutnya Yayasan Mutiara Baru juga merambah jenjang pendidikan dasar dengan mendirikan Taman Kanak-kanak (TK) dan Play Group (Kelompok Bermain). SMA Mutiara Baru merupakan lembaga pendidikan menengah swasta yang dirintis oleh Pandu Setuaji, S. T. dan berlokasi di Jalan Pramuka Kav. 05 Sepanjang Jaya Rawa Lumbu Bekasi. SMA Mutiara Baru dibangun dengan paradigma mendidik siswa menjadi generasi CERDAS yaitu Cermat dalam bertindak, Efektif dalam belajar, Rasional dalam berpikir, Disiplin dalam berbagai aspek kehidupan, Agamis dalam tatanan kehidupan, dan Solider dalam tata pergaulan. Dengan pengembangan, peningkatan kompetensi guru dan penggunaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan pada SMA Mutiara Baru diharapkan mampu menciptakan proses pembelajaran yang terbaik dan menjadi antisipasi dalam mempersiapkan siswa-siswi yang handal di era globalisasi.
27
28
3.2
Logo, Visi dan Misi SMA Mutiara Baru
Gambar 3.1 Logo Yayasan Pendidikan Mutiara Baru. Sumber : (Yani Sri Rahayu, 2013).
Visi Menjadikan peserta didik yang beriman dan bertakwa, berkualitas kompetitif serta berbudaya.
Misi 1. Menegakkan kedisiplinan dalam rangka terciptanya masyarakat sekolah yang berkualitas dan berbudaya. 2. Membangun karakter melalui pemberdayaan potensi peserta didik. 3. Menjadikan peserta didik yang siap berkompetensi pada era globalisasi. 4. Membentuk peserta didik yang memiliki nilai integritas, komitmen kerja keras dan menghargai keteraturan alam atas ciptaannya. 5. Mengembangkan potensi siswa yang prestasi, sehingga siap bersaing di perguruan tinggi negeri dan memasuki dunia kerja.
29 3.3
Struktur Organisasi Yayasan Mutiara Baru Pandu Setiaji, S. T
Kepala Sekolah Yani Sri Rahayu, S. Pd
Komite Sekolah Neneng Soraya, S. E
Tata Usaha Udi
Wakasek Humas Fahri, S. Pd
Wakasek Prasarana Rosdiana Rawung, A. Md
Wakasek Kesiswaan Abdul Mukti, S. Pd
Wakasek Kurikulum Eliyana, S. E
Guru
Siswa
Gambar 3.2 Struktur organisasi SMA Mutiara Baru. Sumber : (Yani Sri Rahayu, 2013).
30 3.4
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Kepala Sekolah 1. Kepala Sekolah sebagai pendidik. a. Membimbing guru. b. Membimbing karyawan. c. Mengembangkan staf. d. Belajar atau mengikuti perkembangan IPTEK. e. Memberi contoh yang baik. 2. Kepala sekolah sebagai manager. a. Menyusun program. b. Menyusun organisasi atau personalia. c. Menggerakan staf. d. Mengoptimalkan sumber daya sekolah. 3. Kepala Sekolah sebagai Administrator. a. Mengelola administrasi KBM dan BK. b. Mengelola administrasi kesiswaan. c. Mengelola administrasi ketenagaan. d. Mengelola administrasi keuangan. e. Mengelola administrasi sarana dan prasarana. f. Persuratan. 4. Kepala Sekolah sebagai penyedia (Supervisor). a. Menyusun program supervisi. b. Melaksanakan supervisi. c. Menggunakan / menganalisis hasil supervisi. 5. Kepala sekolah sebagai pemimpin (Leader). a. Mampu mengenal anak buah. b. Mampu berkomunikasi. c. Memahami Visi dan Misi. d. Berkepribadian baik (Jujur, percaya diri dan bertanggung jawab).
31 Wakil Kepala Sekolah 1. Umum a. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala sekolah. b. Menyusun program kerja pada bidangnya. c. Menyusun rencana anggaran dan belanja pada bidangnya. d. Menemukan gagasan baru berkenaan dengan kurikulum. 2. Akademis a. Mengembangkan kurikulum. b. Menjabarkan kalender pendidikan. 3. Ketenagaan a. Menganalisa kebutuhan tenaga guru. b. Menyusun pembagian tugas guru. c. Meningkatkan kualitas sumber daya guru. 4. Proses Pembelajaran a. Mengupayakan kualitas pembelajaran siswa. b. Menjamin terpenuhnya seluruh administrasi pengajaran. c. Mengadakan evaluasi hasil belajar. d. Mempersiapkan siswa menghadapi UN lulus 100%.
Waka Humas, Sarana dan Prasana 1. Umum a. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala sekolah. b. Mencatat dan mendokumentasikan hasil rapat. c. Menyusun program kerja pada bidangnya. 2. Hubungan Masyarakat a. Menjaga hubungan yang harmonisasi dengan stakeholder. b. Menjadi juru bicara tentang kegiatan sekolah. c. Menjaga hubungan yang baik dengan instansi vertikal, seperti Disdik. d. Menjaga hubungan yang baik dengan pihak lembaga atau yayasan. 3. Sarana dan Prasarana a. Mengadakan, memeriksa, merawat dan memelihara sarana dan prasana belajar. b. Mengajukan kebutuhan sarana dan prasana sekolah kepada sekolah. c. Menginventarisir sarana dan prasarana sekolah.
32 Bimbingan Konseling (BK) 1. Umum a. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala sekolah. b. Menemukan program pengembangan diri. c. Menemukan gagasan baru berkenaan dengan bidangnya. 2. Membantu, membimbing dan membina siswa berkenaan dengan : a. Imtaq dan Akhlaqul karimah. b. Disiplin. c. Kualitas belajar dan hasil belajar. d. Semangat belajar. e. Semangat kebersamaan dan kekeluargaan. 3. Menyusun administrasi Bimbingan Konseling (BK). 4. Berkoodinasi dengan orang tua siswa. 5. Memimpin konferensi kasus. 6. Melaporkan semua kegiatan – kegiatan kepala sekolah.
Laboran 1. Umum a. Melaksakan tugas yang diberikan oleh kepala sekolah. b. Menyusun program kerja pada bidangnya. c. Menyusun laporan secara periodik. d. Menemukan gagasan baru berkenaan dengan bidangnya 2. Memeriksa, merawat, dan memelihara sarana dan prasarana di laboratorium. 3. Menyusun jadwal pratikum. 4. Menginventarisir barang yang ada di laboratorium.
33 Pembimbing Akademik/Wali Kelas 1. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala sekolah. 2. Sebagai wakil sekolah di kelasnya. 3. Menyelenggarakan administrasi dan perlengkapan kelas. 4. Menyelengarakan program pembinaan kelas. 5. Melaksanakan program pembinaan kelas secara intensif kepada seluruh warga kelas.
Guru 1. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala sekolah. 2. Menguasai landasan pendidikan. 3. Menguasai bahan pengajaran. 4. Menyusun program pengajaran. 5. Mengadakan evaluasi. 6. Menyelenggarakan program bimbingan. 7. Menyelenggarakan penelitian sederhana.
Piket 1. Melayani tamu sekolah. 2. Melaporkan kepada sekolah. 3. Merekap kehadiran guru dan siswa. 4. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala sekolah.
Security 1. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala sekolah. 2. Menjaga keamanan warga sekolah. 3. Menyebrangkan warga sekolah di jalan raya. 4. Menjaga keamanan kendaraaan warga sekolah. 5. Menjaga keamanan aset sekolah.
34 Tata Usaha 1. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala sekolah. 2. Melayani dan melaksanakan administrasi kepegawaian. 3. Melayani dan melaksanakan administrasi humas. 4. Melayani dan melaksanakan administrasi kesiswaan. 5. Melayani dan melaksanakan administrasi keuangan. 6. Melayani dan melaksanakan administrasi persuratan.
Cleaning services 1. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala sekolah. 2. Melaksanakan dan menjaga program keindahan dan kebersihan sekolah. 3. Memperbaiki meja, bangku, serta papan tulis yang rusak ringan.
Unit Perpustakaan Kepala sekolah bertanggung jawab penuh tentang penyelenggaraan dan pengolahan seluruh kegiatan dan aktivitas sekolah. 1. Kepala bagian perpustakaan (pustakawan) a. Bertugas dan bertanggung jawab penuh tentang penyelanggaraan dan pengolahan seluruh unit perpustakaan. b. Menetapkan kebijakan intern yang khusus dalam bidangnya. 2. Dewan pustaka (kepala sekolah, guru, MGMP, dan orang tua siswa) Menyediakan sarana, memberikan pengarahan, nasihat, kritik kepada pustakawan baik diminta atapun tidak. 3. Kepala urusan pengadaan a. Menambah koleksi perpustakaan. b. Menyeleksi koleksi perpustakaan. c. Menerima saran dan permintaan dari pemakai perpustakaan. d. Memperhatikan dan menanggapi selera pemakai. e. Mengadakan kerja sama dengan instansi lain. f. Mengiventarisir buku.
35
4. Kepala urusan pengolahan Memproses buku yang diterima sehingga siap digunakan, meliputi a. Membubuhi cap. b. Memetakan nomor klasifikasi buku. c. Membubuhi nomor buku. d. Menyiapkan kartu katalog, kartu buku, dan sebagainya. 5. Urusan pemeliharaan a. Mengatur buku (shelving). b. Menjaga kebersihan ruang dan isinya. c. Menjaga keselamatan buku. d. Memperbaiki kerusakan buku. e. Menjilid buku, surat kabar dan sebagainya. 6. Urusan pelayanan a. Melayani permintaan kartu anggota. b. Melayani pengunjung. c. Melayani peminjaman dan pengembalian. d. Melayani pengunjung dalam ruang baca. e. Melakukan penagihan. f. Membuat laporan kegiatan. 7. Urusan referensi a. Memberi saran tentang sumber-sumber. b. Memberi bimbingan membaca dan diskusi. c. Memberikan informasi tentang perpustakaan disekolah. d. Redaktur majalah pelajar dan majalah dinding. e. Melakukan pameran buku (book display).
36 3.5
Metodologi Analisis Penelitian ini dilakukan terhadap 3 aspek dalam SMA Mutiara Baru, yaitu analisis kebutuhan dari organisasi (Needs), analisis kebutuhan dan kemampuan
pembelajar
(Learners),
dan
analisis
terhadap
tujuan
pembelajaran (Goal). Berikut adalah beberapa detail analisis yang dilakukan pada SMA Mutiara Baru : 1. Sumber Data Dalam penelitian ini sumber data dibagi menjadi dua bagian yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder, berikut adalah detail dari kedua sumber data : a. Sumber Data Primer Sumber data ini diperoleh dari wawancara yang dilakukan dengan guru matematika kelas 12 IPA ibu Nurlaeni, S. Pd dan hasil kuesioner yang diberikan kepada siswa-siswi kelas 12 IPA. Berikut adalah detail dari sumber terkait : •
Guru matematika kelas 12 IPA, melalui proses wawancara untuk menanyakan proses bimbingan belajar persiapan UN mata pelajaran matematika yang berjalan dan menanyakan permasalahan yang dihadapi selama proses bimbingan belajar.
•
Siswa-siswi
kelas
12
IPA,
melalui
pemberian
kuesioner untuk menanyakan permasalahan yang dihadapi dalam
pembelajaran matematika
untuk
persiapan UN dan yang menjadi hambatan dalam penyerapan pembelajaran matematika persiapan UN. b. Sumber Data Sekunder Sumber data ini diperoleh dari wawancara kepada pihak kepala sekolah ibu Yani Sri Rahayu, S. Pd dan guru matematika kelas 12 IPA ibu Nurlaeni, S. Pd. Berikut adalah detail dari sumber terkait : •
Guru matematika kelas 12 IPA, melalui proses wawancara untuk menanyakan pandangan mengenai kesulitan
siswa-siswi
dalam
pembelajaran yang diberikan.
menyerap
materi
37 •
Kepala sekolah SMA Mutiara Baru, melalui proses wawancara untuk menanyakan pandangan beliau mengenai permasalahan yang terjadi dan informasiinformasi terkait dengan SMA Mutiara Baru.
2. Bentuk Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian yang bersifat : a. Kualitatif, dimana data kualitatif diperoleh melalui wawancara dan diskusi terfokus. b. Kuantitatif, data kuantitatif diperoleh melalui data kuesioner yang dibagikan ke siswa-siswi kelas 12 IPA. 3. Pengumpulan Data Dengan cara melakukan survei langsung ke SMA Mutiara Baru. Untuk metode yang digunakan adalah dengan wawancara dengan pihak terlibat langsung dan kuesioner yang dibagikan langsung kepada narasumber terkait. 4. Penyajian Data Hasil dari pengumpulan data wawancara dan kuesioner disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Untuk grafik yang digunakan adalah Bar chart atau grafik batang dan pie chart.
3.6
Analisa Kebutuhan Organisasi (Needs) 3.6.1 Analisis Kinerja yang Diinginkan SMA Mutiara Baru dituntut untuk terus melakukan perbaikan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan untuk dapat bersaing dengan sekolah-sekolah unggulan lainnya di daerah Bekasi dan terus meningkatkan kualitas lulusannya. Pihak sekolah dan guru bidang studi berkaitan, menginginkan setiap siswa kelas 12 khususnya jurusan IPA dapat mengerti materi yang disampaikan agar dapat memperoleh nilai rata-rata UN yang bagus dan tidak kalah dengan nilai rata-rata UN sekolah unggulan lain yang ada di Bekasi. Mata pelajaran matematika yang diujikan dalam UN berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) nya mempunyai struktur sebagai berikut :
38 Tabel 3.1 Standar Kompetensi Lulusan. No. 1.
Kompetensi
Indikator
Menggunakan logika matematika
Menentukan penarikan
dalam pemecahan masalah.
kesimpulan dan dari beberapa premis. Menentukan ingkaran atau kesetaraan dari pernyataan majemuk atau pertanyaan berkuantor.
2.
Menyelesaikan masalah yang
Menggunakan aturan
berkaitan dengan aturan pangkat,
pangkat, akar dan
akar dan logaritma, fungsi aljabar
logaritma.
sederhana, fungsi kuadrat, fungsi
Menggunakan rumus
eksponen dan grafiknya, fungsi
jumlah dan hasil kali akar-
komposisi dan fungsi invers, sistem
akar persamaan kuadrat.
persamaan linear, persamaan dan
Menyelesaikan masalah
pertidaksamaan kuadrat, persamaan
persamaan atau fungsi
lingkaran dan garis singgungnya,
kuadrat dengan
suku banyak, algoritma sisa dan
menggunakan diskriminan.
teorema pembagian, program linear,
Menyelesaikan masalah
matriks dan determinan, vektor,
sehari-hari yang berkaitan
transformasi geometrid an
dengan sistem persamaan
komposisinya, barisan dan deret,
linear.
serta mampu menggunakannya
Menentukan persamaan
dalam pemecahan masalah.
lingkaran atau garis singgung lingkaran.
39 No.
Kompetensi
Indikator Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan teorema sisa atau teorema faktor. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan komposisi dua fungsi atau fungsi invers. Menyelesaikan masalah program linear. Menyelesaikan operasi matriks. Menyelesaikan operasi aljabar beberapa vektor dengan syarat tertentu. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan besar sudut atau nilai perbandingan trigonometri sudut antara dua vektor. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan panjang proyeksi atau vektor proyeksi. Menentukan bayangan titik atau kurva karena dua transformasi atau lebih.
40 No.
Kompetensi
Indikator Menentukan penyelesaian pertidaksamaan eksponen atau logaritma. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan fungsi eksponen atau fungsi logaritma. Menyelesaikan masalah deret aritmetika. Menyelesaikan masalah deret geometri.
3.
Menentukan kedudukan, jarak, dan
Menghitung jarak dan
besar sudut yang melibatkan titik,
sudut antara dua objek
garis, dan bidang dalam ruang.
(titik, garis dan bidang) di ruang dimensi tiga.
4.
Menggunakan perbandingan,
Menyelesaikan masalah
fungsi, persamaan, identitas dan
geometri dengan
rumus trigonometri dalam
menggunakan aturan sinus
pemecahan masalah.
atau kosinus. Menyelesaikan persamaan trigonometri. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan nilai perbandingan trigonometri yang menggunakan rumus jumlah dan selisih sinus, kosinus dan tangent serta jumlah dan selisih dua sudut.
41 No. 5.
Kompetensi
Indikator
Memahami konsep limit, turunan
Menghitung nilai limit
dan integral dari fungsi aljabar dan
fungsi aljabar dan fungsi
fungsi trigonometri, serta mampu
trigonometri.
menerapkannya dalam pemecahan
Menyelesaikan soal aplikasi
masalah.
turunan fungsi. Menentukan integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar dan fungsi trigonometri. Menghitung luas daerah dan volume benda putar dengan menggunakan integral.
6.
Mengolah, menyajikan dan
Menghitung ukuran
menafsirkan data, serta mampu
pemusatan atau ukuran
memahami kaidah pencacahan,
letak dari data dalam
permutasi, kombinasi, peluang
bentuk tabel, diagram atau
kejadian dan mampu
grafik.
menerapkannya dalam pemecahan
Menyelesaikan masalah
masalah.
sehari-hari dengan menggunakan kaidah pencacahan, permutasi atau kombinasi. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peluang suatu kejadian.
Sumber : (Nurlaeni, 2013).
42 Untuk mencapai SKL di atas, setiap guru bidang studi yang dipilih sebagai pembimbing pembelajaran persiapan UN diharuskan untuk membuat rancangan modul soal untuk persiapan bimbingan belajar persiapan UN tiap tahunnya, sehingga kepala sekolah dapat memeriksa apakah rancangan modul soal yang dibuat sesuai dengan modul persiapan UN yang diberikan oleh pihak Yayasan Mutiara Baru yang telah ditetapkan dari rapat tim Yayasan Mutiara Baru.
3.6.2 Analisis Kinerja Sebenarnya
Gambar 3.3 Rich Picture Proses Perancangan Modul Soal Persiapan UN. Sumber : (Yani Sri Rahayu, 2013).
43 Berikut adalah penjelasan mengenai rich picture diatas, akan dijelaskan dengan alur nomor yang terdapat pada gambar : 1. Yayasan Mutiara Baru melakukan penunjukkan tim penyusun modul persiapan UN yang dipilih dari guru-guru bidang studi rekomendasi sekolah. 2. Tim
Penyusun
Modul
melakukan
penyusunan
modul
persiapan UN, dengan diskusi antar guru bidang studi dalam tim. 3. Tim Penyusun Modul memberikan modul persiapan UN yang telah dibuat ke pihak Yayasan Mutiara Baru. 4. Yayasan Mutiara Baru mengadakan rapat mengenai modul persiapan UN yang akan diselenggarakan pada setiap tingkat dasar dan menengah. Rapat dilakukan oleh pihak yayasan dan perwakilan kepala sekolah SMA. 5. Kepala sekolah SMA Mutiara Baru menghadiri rapat yang dilaksanakan oleh yayasan terkait dengan pembahasan pembentukan modul persiapan UN. 6. Perwakilan kepala sekolah SMA Mutiara Baru menerima modul persiapan UN yang telah disepakati tim dari Yayasan Mutiara Baru. 7. Kepala sekolah SMA Mutiara baru melakukan penerapan terkait dengan modul persiapan UN yang telah diberikan oleh pihak Yayasan Mutiara Baru. 8. Kepala sekolah melakukan penunjukan guru bidang studi yang terpilih sebagai guru pembimbing selama bimbingan persiapan UN di SMA Mutiara Baru. Guru yang terpilih akan mendiskusikan perancangan modul soal-soal terkait persiapan UN yang telah diberikan oleh tim Yayasan Mutiara Baru. 9. Setelah melakukan diskusi terkait modul, guru bidang studi terpilih akan memberikan feedback berupa hal-hal terkait rancangan modul soal-soal latihan persiapan UN. 10. Guru bidang studi terkait membuat rancangan buku modul soal-soal latihan persiapan UN serta mencocokkan dan
44 melakukan penyesuaian dengan rancangan modul persiapan UN yang diberikan tim dari Yayasan Mutiara Baru. 11. Kepala sekolah melakukan pemeriksaan terkait buku modul soal-soal latihan apa sudah siap untuk didistribusi ke siswasiswi kelas XII melalui wali kelas yang bersangkutan. 12. Kepala sekolah melakukan pendistribusian modul soal persiapan UN yang distribusikan melalui wali kelas. 13. Wali kelas memberikan modul soal persiapan UN kepada siswa-siswinya.
Gambar 3.4 Rich Picture Proses Pembelajaran Bimbingan Belajar Persiapan UN. Sumber : (Nurlaeni, 2013).
45 Berikut
adalah
proses
bimbingan
belajar
persiapan
UN
berdasarkan dengan rich picture yang ada di atas: 1. Guru bimbingan belajar persiapan UN untuk mata pelajaran matematika melakukan pengajaran di dalam kelas dengan bantuan media alat bantu pengajaran (OHP, komputer dekstop) dan buku yang telah disesuaikan dengan modul persiapan UN yang diberikan oleh tim dari Yayasan Mutiara Baru. 2. Siswa melakukan tanya jawab dengan guru terkait didalam kelas dan mengerjakan soal latihan yang terdapat dalam modul soal-soal latihan persiapan UN matematika yang telah dibagikan oleh wali kelas. 3. Siswa-siswi
mengumpulkan
jawaban
dan
guru
terkait
melakukan pembahasan mengenai jawaban dari soal-soal latihan persiapan UN yang telah dikerjakan oleh siswa-siswi terkait. 4. Disetiap akhir pembelajaran guru terkait akan mencatat perkembangan belajar siswa-siswi kedalam report tiap pertemuan dan menganalisis materi apa saja yang perlu untuk dibahas lebih lanjut agar siswa-siswi lebih mengerti materimateri yang diberikan.
46 3.7
Analisa Kebutuhan dan Kemampuan Pembelajar (Learners) Peneliti menganalisis kebutuhan dan kemampuan pembelajar melalui penarikan kesimpulan dari kuesioner yang disebarkan kepada pembelajar terkait (siswa-siswi kelas 12 jurusan IPA). Berikut adalah kumpulan data kuesioner yang didapat, dan disajikan dalam bentuk pie chart seperti berikut: 1. Apakah anda mempunyai komputer/ laptop?
Gambar 3.5 Pie Chart kuesioner pertanyaan 1. Sumber : Hasil kuesioner siswa-siswi kelas 12 IPA. Dari kuesioner yang disebarkan oleh peneliti pada 26 siswa, semuanya menjawab mempunyai komputer/laptop dirumah mereka (100%). 2. Apakah anda memiliki koneksi internet dirumah?
Gambar 3.6 Pie Chart kuesioner pertanyaan 2. Sumber : Hasil kuesioner siswa-siswi kelas 12 IPA.
47 Dari kuesioner yang dibagikan pada 26 siswa, Sebanyak 23 siswa (88%) menjawab mempunyai koneksi internet dirumah. Dan sebanyak 3 siswa (12%) menjawab tidak mempunyai koneksi internet dirumah mereka. 3. Apakah anda memiliki modem portable?
Gambar 3.7 Pie Chart kuesioner pertanyaan 3. Sumber : Hasil kuesioner siswa-siswi kelas 12 IPA. Dari kuesioner yang dibagikan pada 26 siswa, sebanyak 25 siswa (96%) menjawab memiliki modem portable. Dan sebanyak 1 siswa (4%) menjawab tidak memiliki modem portable. 4. Apa yang dilakukan ketika anda mengakses internet?
Gambar 3.8 Pie Chart kuesioner pertanyaan 4. Sumber : Hasil kuesioner siswa-siswi kelas 12 IPA. Dari kuesioner yang dibagikan pada 26 siswa, sebanyak 25 siswa (96%) menjawab kegiatan yang biasa dilakukan saat mengakses
48 internet adalah browsing. Sebanyak 1 siswa (4%) menjawab kegiatan yang biasa dilakukan saat mengakses internet adalah download. 5. Apakah anda sering mencari informasi-informasi melalui internet?
Gambar 3.9 Pie Chart kuesioner pertanyaan 5. Sumber : Hasil kuesioner siswa-siswi kelas 12 IPA. Dari kuesioner yang dibagikan pada 26 siswa, sebanyak 9 siswa (35%) menjawab Sangat sering mencari informasi melalui internet. Sebanyak 14 siswa (54%) menjawab Sering mencari informasi melalui internet. Sebanyak 3 siswa (11%) menjawab Jarang mencari informasi melalui internet. Range pengambilan data berdasarkan bobot nilai sangat sering (9-10), sering (7-8), jarang (4-5), tidak pernah (1-3). 6. Informasi apa yang paling dibutuhkan sehubungan dengan peran anda sebagai seorang siswa?
Gambar 3.10 Pie Chart kuesioner pertanyaan 6. Sumber : Hasil kuesioner siswa-siswi kelas 12 IPA.
49 Dari kuesioner yang dibagikan pada 26 siswa, sebanyak 1 siswa (4%) menjawab informasi yang paling dibutuhkan adalah pengumuman sekolah. Sebanyak 20 siswa (77%) menjawab informasi yang paling dibutuhkan adalah materi pelajaran. Sebanyak 5 siswa (19%) menjawab informasi yang paling dibutuhkan adalah mengenai tugas yang diberikan. 7. Apakah anda sering berdiskusi mengenai tugas sekolah dengan teman anda menggunakan internet?
Gambar 3.11 Pie Chart kuesioner pertanyaan 7. Sumber : Hasil kuesioner siswa-siswi kelas 12 IPA. Dari kuesioner yang dibagikan pada 26 siswa, sebanyak 4 siswa (15%) menjawab Sangat sering berdiskusi mengenai tugas sekolah dengan menggunakan internet. Sebanyak 9 siswa (35%) menjawab Sering berdiskusi mengenai tugas sekolah. Sebanyak 11 siswa (42%) menjawab Jarang berdiskusi mengenai tugas sekolah. Sebanyak 2 siswa (8%) menjawab Tidak pernah berdiskusi mengenai tugas sekolah. Range pengambilan data berdasarkan bobot nilai sangat sering (9-10), sering (7-8), jarang (4-5), tidak pernah (1-3).
50
8. Seberapa sering anda menggunakan internet dalam menunjang tugas anda sebagai siswa?
Gambar 3.12 Pie Chart kuesioner pertanyaan 8. Sumber : Hasil kuesioner siswa-siswi kelas 12 IPA. Dari kuesioner yang dibagikan pada 26 siswa, sebanyak 1 siswa (4%) menjawab waktu penggunaan internet dalam menunjang tugas sebagai siswa adalah lebih dari 21 Jam. Sebanyak 5 siswa (19%) menjawab waktu penggunaan internet dalam menunjang tugas sebagai siswa adalah antara 7 - 14 Jam. Dan sebanyak 20 siswa (77%) menjawab waktu penggunaan internet dalam menunjang tugas sebagai siswa adalah kurang dari 7 Jam. 9. Apakah anda sering mencari soal-soal latihan dari internet untuk menghadapi ujian nasional?
51 Gambar 3.13 Pie Chart kuesioner pertanyaan 9. Sumber : Hasil kuesioner siswa-siswi kelas 12 IPA. Dari kuesioner yang dibagikan pada 26 siswa, sebanyak 9 siswa (35%) menjawab Sering mencari soal-soal latihan di internet. Sebanyak 14 siswa (54%) menjawab Jarang mencari soal-soal latihan di internet. Dan Sebanyak 3 siswa (11%) menjawab Tidak pernah mencari soal-soal latihan di internet. Range pengambilan data berdasarkan bobot nilai sangat sering (9-10), sering (7-8), jarang (45), tidak pernah (1-3). 10. Bagaimana penjelasan guru tentang materi pembelajaran dikelas?
Gambar 3.14 Pie Chart kuesioner pertanyaan 10. Sumber : Hasil kuesioner siswa-siswi kelas 12 IPA. Dari kuesioner yang dibagikan pada 26 siswa, sebanyak 10 siswa (38%) menjawab cukup dalam penjelasan materi yang diberikan oleh guru dikelas. Sebanyak 16 siswa (62%) menjawab kurang dalam penjelasan materi yang diberikan oleh guru dikelas. Range pengambilan data berdasarkan bobot nilai sangat cukup (9-10), cukup (7-8), kurang (4-5), sangat kurang (1-3). 11. Bagaimana kecukupan pemberian materi pembelajaran?
52
Gambar 3.15 Pie Chart kuesioner pertanyaan 11. Sumber : Hasil kuesioner siswa-siswi kelas 12 IPA. Dari kuesioner yang dibagikan pada 26 siswa, sebanyak 6 siswa (23%) menjawab cukup dalam pemberian materi pembelajaran yang diberikan oleh guru dikelas. Sebanyak 20 siswa (77%) menjawab kurang dalam pemberian materi pembelajaran yang diberikan oleh guru dikelas. Range pengambilan data berdasarkan bobot nilai sangat cukup (9-10), cukup (7-8), kurang (4-5), sangat kurang (1-3). 12. Bagaimana kecukupan waktu dalam penyampaian materi oleh guru dikelas?
Gambar 3.16 Pie Chart kuesioner pertanyaan 12. Sumber : Hasil kuesioner siswa-siswi kelas 12 IPA. Dari kuesioner yang dibagikan pada 26 siswa, sebanyak 10 siswa (38%) menjawab cukup waktu dalam penyampaian materi yang diberikan oleh guru dikelas. Sebanyak 16 siswa (62%) menjawab kurang waktu dalam penyampaian materi yang diberikan oleh guru dikelas. Range pengambilan data berdasarkan bobot nilai sangat cukup (9-10), cukup (7-8), kurang (4-5), sangat kurang (1-3). 13. Bagaimana kecukupan pemberian soal latihan untuk ujian nasional?
53
Gambar 3.17 Pie Chart kuesioner pertanyaan 13. Sumber : Hasil kuesioner siswa-siswi kelas 12 IPA. Dari kuesioner yang dibagikan pada 26 siswa, sebanyak 5 siswa (19%) menjawab cukup dalam pemberian soal-soal latihan untuk ujian nasional oleh guru di kelas. Sebanyak 21 siswa (81%) menjawab kurang dalam pemberian soal-soal latihan untuk ujian nasional oleh guru di kelas. Range pengambilan data berdasarkan bobot nilai sangat cukup (9-10), cukup (7-8), kurang (4-5), sangat kurang (13). 14. Menurut anda fasilitas apa yang seharusnya ada pada website ELearning?
Gambar 3.18 Pie Chart kuesioner pertanyaan 14. Sumber : Hasil kuesioner siswa-siswi kelas 12 IPA. Dari kuesioner yang dibagikan pada 26 siswa, sebanyak 12 siswa (46%) menjawab fasilitas yang seharusnya ada pada website ELearning yaitu soal latihan. Sebanyak 9 siswa (35%) menjawab fasilitas yang seharusnya ada pada website E - Learning yaitu materi pembelajaran. Dan sebanyak 5 siswa (19%) menjawab fasilitas yang seharusnya ada pada website E - Learning adalah forum diskusi.
54 3.7.1 Masalah yang Dihadapi Berdasarkan data hasil beberapa pertanyaan kuesioner diatas, dapat diambil kesimpulan permasalahan yang dihadapi oleh para siswa-siswi kelas 12 IPA SMA Mutiara Baru adalah sebagai berikut : 1. Kurangnya waktu dalam penyampaian materi bimbingan belajar yang diadakan oleh SMA Mutiara Baru. 2. Kurangnya latihan-latihan soal untuk siswa-siswi kelas 12 IPA dalam menunjang mata pelajaran persiapan UN di SMA Mutiara Baru. 3. Kurangnya materi-materi pembelajaran persiapan UN yang diberikan oleh guru terkait.
3.7.2 Usulan Pemecahan Masalah Berikut adalah solusi dan pemecahan masalah terkait dengan masalah yang dihadapi oleh siswa-siswi kelas 12 IPA, diantaranya adalah : 1. Membantu membuat website E-Learning yang dapat di gunakan untuk memberikan ringkasan materi-materi yang sesuai dengan SKL UN dalam pembelajaran persiapan UN matematika kelas 12 IPA. 2. Selain itu website ini juga memberikan soal-soal latihan matematika per-materi yang dirangkum dalam quiz online permateri yang lebih variatif. Di dalam website ini juga terdapat try out yang dapat menghitung nilai secara langsung untuk mengukur pemahaman siswa-siswi terhadap materi-materi terkait, selain itu juga dilengkapi pembahasan mengenai soal-soal terkait yang telah disajikan dan diberikan dalam sebuah website E-Learning matematika.
3.8
Analisa Tujuan Pembelajaran (Goal) Berdasarkan pada grafik nilai rata-rata kelulusan pada SMA Mutiara Baru, nilai rata-rata UN mata pelajaran terendah adalah matematika dan nilai rata-rata matematika terus menurun dari tahun 2010-2013. Hal ini disebabkan mata pelajaran matematika berbeda dengan mata pelajaran lainnya, banyaknya rumus pada mata pelajaran matematika dan membutuhkan sebuah
55 ketelitian dan banyak latihan terhadap soal-soal matematika yang kompleks. Untuk mencapai tujuan pembelajaran (Berdasarkan SKL UN yang diberikan) peneliti membuat struktur materi pembelajaran E-Learning sebagai berikut : BAB 1 EKSPONEN, BENTUK AKAR, DAN LOGARITMA BAB 2 PERSAMAAN
KUADRAT,
FUNGSI
KUADRAT,
PERTIDAKSAMAAN KUADRAT BAB 3 SISTEM PERSAMAAN BAB 4 LOGIKA MATEMATIKA BAB 5 TRIGONOMETRI BAB 6 DIMENSI TIGA BAB 7 STATISTIKA BAB 8 PERMUTASI DAN KOMBINASI BAB 9 LINGKARAN BAB 10 SUKU BANYAK BAB 11 FUNGSI KOMPOSISI DAN INVERS BAB 12 LIMIT BAB 13 TURUNAN BAB 14 INTEGRAL BAB 15 PROGRAM LINEAR BAB 16 MATRIKS BAB 17 VEKTOR BAB 18 TRANSFORMASI GEOMETRI BAB 19 BARISAN DAN DERET Setiap materi pembelajaran tiap bab memiliki ringkasan materi, soal latihan dan pembahasan dari soal latihan tersebut. Dan pada akhir sesi pembelajaran terdapat Try Out dimana pembelajar dapat menguji kemampuan
mereka
dalam
keseluruhan SKL) yang tersedia.
menyelesaikan
soal-soal
(Berdasarkan
56 3.9
Activity Diagram Tim Penyusun Modul
Yayasan Mutiara Baru
Menyusun modul mata pelajaran persiapan UN
Melakukan penunjukkan tim penyusun modul
Kepala Sekolah SMA Mutiara Baru
Melakukan penerapan modul
Guru Bimbel Persiapan UN Matematika
Siswa
Menerima modul
Modul mata pelajaran persiapan UN matematika Mengadakan rapat Modul Mata Pelajaran Persiapan UN
Membuat rancangan soal bimbel persiapan UN
Menerima modul Mengirim modul
Melakukan penyesuaian modul Mengadakan rapat
Mengirim modul
Modul mata pelajaran persiapan UN matematika Mengirim modul
Menerima modul
Rancangan modul soal persiapan UN matematika
Rancangan modul soal persiapan UN matematika
Melakukan pemeriksaan kelengkapan [LENGKAP [YES/NO] ?] / NO / YES
Modul soal persiapan UN matematika
Modul soal persiapan UN matematika
Melakukan penyesuaian buku materi pendukung pengajaran
Melakukan penilaian
Modul soal persiapan UN matematika
Melakukan bimbingan
Mengerjakan soal latihan
Mencatat report perkembangan pemahaman siswa
Gambar 3.19 Activity Diagram kinerja yang berjalan di SMA Mutiara Baru. Berdasarkan Activity Diagram diatas dapat dijelaskan kedalam tahapan sebagai berikut: 1. Yayasan Mutiara Baru melakukan penunjukkan tim penyusun modul persiapan UN yang dipilih dari guru-guru bidang studi rekomendasi sekolah. 2. Setelah ditunjuk oleh yayasan, tim penyusun modul mulai melakukan penyusunan modul persiapan UN, dengan diskusi antar guru bidang studi dalam tim tersebut.
57 3. Modul telah selesai dibuat. 4. Kemudian modul selesai dibuat, tim penyusun modul memberikan (mengirim) modul persiapan UN yang telah dibuat ke pihak Yayasan Mutiara Baru. 5. Yayasan menerima modul yang diberikan oleh tim penyusun modul. 6. Selanjutnya Yayasan Mutiara Baru mengadakan rapat terkait dengan pembahasan
pembentukan
modul
persiapan
UN
yang
akan
diselenggarakan pada setiap tingkat dasar dan menengah. Rapat dilakukan oleh pihak yayasan dan perwakilan kepala sekolah SMA, dan SMK. 7. Setelah menerima modul persiapan UN yang telah disepakati tim dari Yayasan Mutiara Baru, kepala sekolah SMA Mutiara baru melakukan penerapan terkait dengan modul persiapan UN yang telah diberikan oleh pihak Yayasan Mutiara Baru. 8. Kepala sekolah melakukan rapat penunjukan guru bidang studi yang terpilih sebagai guru pembimbing selama bimbingan persiapan UN di SMA Mutiara Baru. 9. Kepala sekolah memberikan (mengirim) modul yang diterima dari yayasan untuk kemudian dibuat modul soal-soal UN beserta pembahasannya. 10. Guru pembimbing matematika menerima modul dari yayasan yang diberikan oleh kepala sekolah untuk selanjutnya mendiskusikan pembuatan latihan soal-soal persiapan UN beserta pembahasannya. 11. Guru pembimbing matematika terkait membuat rancangan buku modul soal-soal latihan persiapan UN. 12. Selanjutnya guru pembimbing matematika terkait mencocokkan dan melakukan penyesuaian buku rancangan modul dengan modul persiapan UN yang diberikan tim dari Yayasan Mutiara Baru. 13. Guru pembimbing matematika terkait memberikan buku rancangan modul ke kepala sekolah untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan. 14. Kepala sekolah menerima buku rancangan modul soal-soal latihan UN yang dibuat guru pembimbing. 15. Kepala sekolah melakukan pemeriksaan kelengkapan terkait buku rancangan modul soal-soal latihan apa sudah siap untuk didistribusi
58 ke siswa-siswi kelas XII melalui wali kelas yang bersangkutan. Jika lengkap Kepala sekolah melakukan pendistribusian modul soal persiapan UN yang distribusikan melalui wali kelas. Jika tidak kepala sekolah memberikan kembali buku rancangan modul kembali ke guru pembimbing untuk kembali direvisi. 16. Kepala sekolah melakukan pendistribusian modul soal persiapan UN yang distribusikan melalui wali kelas kepada siswa terkait. 17. Guru pembimbing belajar persiapan UN untuk mata pelajaran matematika
melakukan
penyesuaian
buku
materi
pendukung
pengajaran saat bimbingan dengan buku modul soal-soal persiapan UN. 18. Siswa melakukan bimbingan dengan guru pembimbing didalam kelas. 19. Selanjutnya, siswa-siswi mengerjakan soal latihan yang terdapat dalam modul soal-soal latihan persiapan UN matematika yang telah dibagikan oleh wali kelas. 20. Guru pembimbing matematika melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap soal yang telah dikerjakan dan melakukan pembahasan di dalam kelas. 21. Disetiap akhir bimbingan guru terkait akan mencatat perkembangan belajar siswa-siswi kedalam report tiap pertemuan dan menganalisis materi apa saja yang perlu untuk dibahas lebih lanjut agar siswa-siswi lebih mengerti materi-materi yang diberikan.