BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN
3.1
Hasil Survey Perusahaan Setelah melakukan survey ke beberapa tempat seperti hotel dan kantor, pihak security perusahaan tersebut memiliki kebijakan konfidensialitas tersendiri, sehingga penulis tidak mendapat akses kedalam sistem CCTV perusahaan. Maka dari itu penulis memilih objek penelitian di tempat lain, dalam hal ini SMPN 49 Jakarta, dimana terdapat 20 kamera CCTV yang terpasang di dua gedung sekolah tersebut tetapi masih menggunakan sistem aplikasi CCTV lama yaitu kamera langsung ditampilkan ke monitor melalui DVR. Pihak sekolah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian CCTV sebagai bahan dan objek dari penulisan skripsi ini.
3.2
Gambaran Umum Studi Kasus 3.2.1
Sejarah Organisasi Pada awalnya gedung yang ditempati SMP Negeri 49 Jakarta, merupakan
gedung SGB ( Sekolah Guru Bawah ) Kramatjati yang beralih menjadi SMP Negeri 20. Pada gedung yang sama didirikan pula sekolah swasta Trisoko yang kegiatannya berlangsung sore. Pada tahun 1965, untuk memenuhi kebutuhan sekolah di daerah Kramatjati, selanjutnya didirikan SMP Negeri 49 pada gedung yang sama. Bersama SMP Trisoko yang kegiatannya berlangsung sore. SMP Negeri 49 65
66 berdiri dengan SK Menteri P dan K tanggal 19 Januari 1965 , Nomor : 90/SK/B/III/1965 dengan Kepala Sekolah Bapak Rangga Baligo dan Wakil Kepala Sekolah Ibu Kuning. Tahun1972 pimpinan SMP Negeri 49 digantikan oleh Bapak Zain A.S. Bersamaan dengan itu waktu belajar siswa beralih hari sore hari menjadi pagi hari. Hal ini terjadi karena SMP Negeri 20 pindah tempat menempati Gedung baru di Kompleks Perwira Angkatan Darat (KPAD) Bulak Rantai. Dalam perkembangannya, pada tahun 1980 SMP Negeri 49 Jakarta mendapat tambahan gedung baru yang terletak 500 meter dari gedung utama sehingga SMP Negeri 49 memiliki dua gedung yaitu Gedung A dan Gedung B. Pada tahun 1996, SMP Negeri 49 ditetapkan sebagai Sekolah Unggulan se-DKI Jakarta, tahun 1998 ditetapkan sebagai Sekolah Plus DKI. Kemudian pada tahun 2001 sebagai penyelenggara akselerasi, tahun 2003 ditetapkan sebagai piloting Kurikulum Berbasis Kompetensi( KBK ) dan tahun 2004 ditetapkan sebagai Sekolah Standar Nasional ( SSN ). Bisa dikatakan SMP Negeri 49 Jakarta adalah sekolah kebanggaan di Jakarta Timur. Mereka bilang “Who doesn’t know 49 junior?”. Pada saat ini SMPN 49 telah memiliki 90 orang karyawan, dan juga saat ini telah menjadi leader karena masyarakat telah memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi pada SMPN 49 Jakarta. Saat ini SMPN 49 Jakarta juga telah memiliki website yakni http://www.smpn49-jkt.sch.id. SMPN 49 Jakarta juga telah berhasil menghasilkan lulusan–lulusan terbaik di tingkat provinsi DKI Jakarta. Fasilitas–fasilitas di sekolah ini pun sekarang ini dapat dibilang sangat lengkap antar lain adalah lab bahasa, lab komputer, serta lab multimedia.
67 Kegiatan ekstrakulikuler di sekolah ini pun sudah berkembang pesat sejak pertama didirikannya. Kegiatan ekstrakulikuler di sekolah ini antara lain adalah OSIS, pramuka, UKS, PMR, Paskibra, bulutangkis, olahraga prestasi, ansambel, seni lukis, seni tari, marawis, english club, math club, drama, sepak takraw, basket, pencak silat, KIR, broadcasting, Robotic,
public speaking,
English
Strengthening, TOEFL, dan OSN club. Dari segi pendidikan sekolah ini mengalami kemajuan dengan diadakannya kelas akselerasi dan kelas internasional, kelas internasional ini diadakan guna untuk memberikan layanan pendidikan sesuai dengan potensi kecerdasan dan bakat minat yang dimiliki siswa dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat menyelesaikan program reguler dalam jangka waktu yang lebih singkat, kelas ini menggunakan kurikulum yg sama yakni KTSP namun hanya berlangsung 2 tahun. Sedangkan untuk kelas internasional sama– sama menggunakan kurikulum KTSP namun mameiliki masa pendidikan yang sama dengan reguler yakni 3 tahun, yang membedakan hanya bahasa pengantar yang digunakan yakni bahasa inggris
3.2.2
Struktur Ogranisasi SMPN 49 Jakarta ini dikepalai oleh seorang Kepala Sekolah yang
membawahi 1 orang Wakil Kepala Sekolah. Berikut ini adalah struktur lengkap dari SMPN 49 Jakarta :
68
Gambar 3.1a Struktur Organisasi SMPN 49 Jakarta
Gambar 3.1b Struktur Organisasi SMPN 49 Jakarta
69
3.2.3
Peranan dan Tanggung Jawab Struktur Organisasi
A. Kepala Sekolah Kepala sekolah berfungsi sebagai pimipinan, administrator, dan supervisor. 1. Kepala sekolah selaku pimpinan sekolah bertugas : a. Menyusun perencanaan. b. Mengorganisasikan kegiatan. c. Mengarahkan kegiatan. d. Melaksanakan kegiatan. e. Melaksanakan pengawasan. f. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan. g. Menentukan kebijaksanaan. h. Mengadakan rapat. i. Mengambil keputusan. j. Mengatur proses belajar. k. Mengatur administrasi. l. Mengatur organisasi Siswa Intra Sekolah. m. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan dunia usaha dan komite. 2. Selaku Administrator, kepala sekolah bertugas menyelenggarakan administrasi : a. Perencanaan. b. Pengorganisasian.
70 c. Pengarahan. d. Pengkoordonasian. e. Pengawasan. f. Kurikulum. g. Kesiswaan. h. Kantor. i. Kepegawaian. j. Perlengkapan. k. Keuangan. l. Perpustakaan. 3. Selaku supervisor, kepala sekolah bertugas menyelenggarakan supervise mengenai : a. Kegiatan belajar mengajar. b. Bimbingan dan penyuluhan. c. Kegiatan ekstrakurikuler dan kurikulum. d. Kegiatan kerja sama dengan masyarakat dan dunia usaha. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada guru yang ditunjuk sebagai wakil kepala sekolah.
B. Wakil Kepala Sekolah 1. UMUM a. Wakil kepala sekolah mewakili kepala sekolah ke dalam dan ke luar jika kepala sekolah berhalangan.
71 b. Wakil kepala sekolah membantu dalam menyiapkan program, perencanaan, pelaksanaan evaluasi, dan analisis atau program kegiatan yang dibuat. c. Wakil kepala sekolah secara khusus membidangi kegiatan/tugas. 2. KHUSUS a. Membantu kepala sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, mensuperivisi
dan
mengevaluasi
kegiatan
intra
maupun
ekstrakurikuler/pengembangan diri. b. Mempersiapkan rapat-rapat guru. c. Menelaah dan mempelajari perkembangan kurikulum baru untuk diterapkan di sekolah. d. Merencanakan pembagian tugas mengajar. e. Menyusun jadwal pelajaran dengan bantuan staf kurikulum. f. Memprogramkan, mengkoordinir, dan mengaktifkan guru-guru mata pelajaran untuk melakukan pertemuan MGMP sekolah. g. Mengumpulkan, memeriksa dan mencatat perangkat pembelajaran guru melalui staf kurikulum (program tahunan, program semester, silabus, rencana pembelajaran, analisis hasil belajar dan program remedial/pengayaan). h. Merencanakan dan melaksanakan ulangan umum. i. Menyusun jadwal ulangan umum j. Mengusahakan peningkatan mutu pelajaran. k. Membantu kegiatan/tugas lain.
72 C. Staf Bidang Kurikulum a. Membantu kepala sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, mensupervisi dan mengevaluasi kegiatan kurikulum. b. Mengamankan dan melaksanakan kebijakan pimpinan. c. Menyusun jadwal pelajaran. d. Mengumpulkan, memeriksa dan mencatat perangkat pembelajaran guru melalui staf kurikulum (program tahunan, program semester, silabus, rencana pembelajaran, analisis hasil belajar dan program remedial/pengayaan). e. Mencatat presensi dan absensi guru. f. Melakukan pembinaan guru dan wali kelas. g. Menerima laporan dari wali kelas. h. Mengumpulkan soal-soal ulangan harian, ulangan umum, dan nilai untuk rapor. i. Mengkoordinasikan pengisian dan pembagian rapor. j. Bersama dengan staf kesiswaan dan staf 7 K melaksanakan pembinaan siswa, memelihara kebersihan, dan keindahan lingkungan sekolah. k. Membantu dalam pelaksanaan kunjungan kelas l. Memberikan teguran kepada guru yang melalaikan tugas mengajar. m. Membuat laporan kegiatan kegiatan kepada kepala sekolah melalui wakil kepala sekolah. n. Membantu tugas-tugas lainnya.
73 D. Staf Bidang Sarana/Prasarana a. Membantu kepala sekolah dalam merencanakan, mengadakan, memelihara sarana dan prasarana sekolah. b. Mengamankan dan melaksanakan kebijakan pemimpin. c. Menerima memanfaatkan barang-barang yang diterima oleh sekolah dari pihak-pihak tertentu. d. Memelihara dan mengawasi barang-barang inventaris sekolah untuk dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. e. Mengevaluasi
dan
mencatat
sarana dan prasarana, serta
mengantisipasi kerusakan dan pemborosan penggunaannya. f. Mendata, melaporkan, dan mengusulkan hasil evaluasi kepada pihak sekolah barang-barang uang perlu diperbaiki, diganti, dibeli, ditambah, dan atau dihapuskan. g. Membuat laporan kegiatan kepada kepala sekolah melalui wakil kepala sekolah.
E. Staf 7 K a. Membantu kepala sekolah dalam merencanakan, mengadakan, melaksanakan, dan mengawasi serta menindaklanjuti 7 K. b. Mengamankan dan melaksanakan kebijakan pimpinan. c. Mengkoordinir, mengawasi, dan membina petugas pelaksanaan kebersihan sekolah.
74 d. Mengajukan usul dan saran kepada wakil kepala sekolah, sarana dan prasarana untuk dilanjutkan oleh kepala sekolah guna pengubahan, penambahan, dan atau perbaikan taman sekolah. e. Bekerja sama dengan petugas taman untuk memelihara kebersihan dan keindahan taman. f. Bekerja
sama
dengan
staf
lain
dalam memelihara
dan
meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah. g. Merencanakan dan melaksanakan kerja bakti sekolah. h. Membuat
laporan
kepada
kepala
sekolah
atas
bidang
pekerjaannya melalui wakil kepala sekolah. i. Membantu tugas-tugas/pekerjaan lainnya.
F. Staf Perpustakaan Memiliki beberapa tugas : a. Membuat program kegiatan perpustakaan dengan member nomor yang sesuai, menyampul, menjilid dan menyimpan dengan baik. b. Mendayagunakan meminjamkan
buku-buku
kepada
siswa
perpustakaan dan
guru
dengan dengan
cara tertib
administrasinya yang baik. c. Mendayagunakan meminjamkan
buku-buku
kepada
administrasinya yang baik.
siswa
perpustakaan dan
guru
dengan dengan
cara tertib
75 d. Menerima buku-buku sumbangan dari pihak luar dengan pengadministrasian secara tertib dan benar. e. Meningkatkan dan mengembangkan jumlah judul buku, dan jumlah eksampler buku. f. Mengadakan
laporan
pertanggung
jawaban
atas
tugas
perpustakaan.
G. Wali Kelas 1. Sebagai Administrator a. Membuat daftar pribadi siswa di kelasnya. b. Membuat daftar regu kerja (piket). c. Membuat susunan organisasi kelas. d. Membuat denah tempat duduk siswa dan peta kelas. e. Mencatat hasil belajar siswa. f. Menghitung prosentase presensi kehadiran siswa di kelasnya. g. Membuat laporan secara periodic tentang keaadan kelasnya. h. Mengisi dan membagikan rapor. 2.
Sebagai Motivator dan Dinamisator a. Mengenal dengan baik, seluruh siswa yang ada di kelasnya. b. Berperan menjadi orang tua siswa serta menjadi pemecah masalah yang ada dikelasnya. c. Mengusahakan dan memelihara inventaris kelas, termasuk alat kebersihan dan hiasan kelas.
76 d. Bekerjasama dengan guru BP/BK dan atau guru mata pelajaran, dalam mengatasi masalah, meningkatkan prestasi. e. Bekerjasama dengan Pembina paskibra untuk membentuk team paskibra di kelasnya. f. Membantu kelancaran keuangan sekolah. g. Mengadakan hubungan kerjasama dengan orang tua siswa, dalam rangka pembinaan siswa. h. Sebagai Pembina upacara ketika kelasnya bertugas.
H. Guru BP/BK a. Membuat rencana kegiatan BP/BK. b. Melaksanakan identifikasi siswa dan membuat peta siswa. c. Memberikan
bimbingan
dan/atau
penyuluhan
bagi
siswa
mengalami hambatan belajar. d. Membuat data peningkatan prestasi siswa. e. Berkonsultasi dengan siswa dalam rangka mengatasi masalah siswa. f. Memberi saran kepada kepala sekolah dalam hal-hal khusus tentang siswa. g. Mencatat semua kasus dan penyelesaian dalam mengatasi masalah siswa. h. Bekerja sama dengan lembaga sosial dalam mengatasi masalah siswa.
77 i. Mencatat hambatan dan kemajuan siswa khususnya bagi siswa yang memiliki masalah belajar. j. Membuat peta kelas/peta kelas.
I. Guru Mata Pelajaran a. Membuat silabus, program tahunan, program semester, RPP, dan system penilaian KBK. Mata pelajaran masing-masing. b. Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). c. Bertanggung jawab atas pencapaian target kurikulum dan daya serap mata pelajaran masing-masing. d. Mencatat dan melaporkan hasil belajar siswa. e. Membuat catatan siswa yang mengalami kesulitan belajar. f. Mencatat dan melaporkan hasil kesulitan belajar siswa, serta mengupayakan penyelesaian. g. Menyampaikan kepada guru BP/BK masalah-masalah siswa yang bersifat khusus. h. Membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar. i. Bersedia menggantikan guru yang berhalangan hadir. j. Menyelesaikan sendiri masalah siswa dalam hubungan dengan mata pelajaran yang diajarkan. k. Memeriksa absensi siswa.
78 l. Mengadakan evaluasi atau/dan ulangan setiap ulangan selesai satu kompetensi dasar. m. Memeriksa hasil ulangan dan mengembalikannya pada siswa. n. Mengadakan evaluasi hasil ulangan siswa. o. Membuat catatan kegiatan harian. p. Membuat rencana pemberian tugas. q. Membuat program perbaikan/pengayaan. r. Mengumpulkan soal-soal sebagai kumpulan soal atau bank soal, setelah soal dievaluasi. J. Kepala Urusan/Bagian Tata Usaha Sekolah Kepala
Urusan/bagian
tata
usaha
sekolah
mempunyai
tugas
mengkoordinir pegawai tata usaha dan melaksanakan ketatausahaan sekolah dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah yang meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
3.3
•
Penyusunan program tata usaha sekolah.
•
Penyusunan administrasi keuangan.
•
Pelaksanaan dan penyajian data/statistic sekolah.
•
Pembinaan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah.
Sistem yang sedang berjalan 3.3.1
Gambaran Umum Sistem Berjalan Jaringan komputer yang ada di SMPN 49 dibagi menjadi 2 segmen.
Terdapat 2 gedung yang terpisah yang berjarak kurang lebih 200 meter. Jaringan
79 terhubung dengan menggunakan wireless LINKSYS. Gedung A mempunyai pc client yang terhubung ke switch dan terhubung dengan pc server berbasiskan linux fedora. Jaringan gedung A mempunyai 1 wireless router yang menghubungkan dengan jaringan gedung B. Gedung B mempunyai komputer client yang terhubung dalam jaringannya, digunakan sebuah switch untuk menjembatani jaringan antar ruang, switch ini terhubung dengan wireless router untuk menghubungkan jaringan ke gedung A. Sistem CCTV pada SMPN 49 berada pada kedua gedung. Pada gedung A terdapat 16 buah video kamera yang terhubung dengan sebuah video server, dan menuju output layar pada ruang pengawasan CCTV. Sedangkan pada gedung B terdapat 4 buah video kamera. 1 berupa kamera jenis outdoor dan 3 lainnya berupa kamera indoor, terhubung pada sebuah video server, menuju output layar pada ruang pengawasan CCTV (tempat yang berbeda dengan gedung A).
3.3.1.1
Spesifikasi Komputer pada SMPN 49 Untuk komputer server, SMPN 49 menggunakan server dengan
operating system linux fedora . Server tersebut digunakan sebagai gateway menuju internet, dan sebagai proxy jaringan komputer SMPN 49. Komputer ini menggunakan intel pentium 4 (3Ghz), memory 512 Mb, dan hardisk 80 Gigabyte. Sedangkan untuk komputer client, digunakan dua operating system dalam 1 komputer, yaitu windows XP dan Blank-ON.
80 Menggunakan intel celeron 33 (3Ghz) memory 512 Mb dan hardisk 80 Gigabyte.
3.3.1.2
Internet pada SMPN 49 Internet service yang digunakan oleh SMPN 49 adalah WAN DKI
dengan kecepatan koneksi 64 kbps. Berdasarkan keterangan wawancara dengan pihak IT maintenece SMP 49, diketahui bahwa biaya untuk internet service ini adalah 1,3 juta per bulan.
3.3.1.3
Topologi jaringan komputer pada SMPN 49 Jaringan komputer pada SMPN 49 secara umum merupakan
penggabungan jaringan 2 gedung yaitu gedung A dan gedung B. Pada gedung A digunakan sebuah switch untuk menghubungkan jaringan dari ruangan yang satu ke ruangan lainnya. Lokasi
Deskripsi
Lab Komputer
1 unit komputer (server), 27 unit komputer (client), 2 buah switch 24 port
Ruangan TU
5 unit komputer (client)
Outdoor
1 buah switch 8 port dan 2 buah wireless router 1 buah bridge 2 buah wireless router
Tabel 3.1 Lokasi Komponen Jaringan Komputer pada Gedung A
81 Switch pada ruang lab komputer berfungsi sebagai terminal untuk pc client di dalam lab komputer begitu juga fungsi switch pada ruang Tata Usaha. Tetapi pada ruang komputer terdapat switch tambahan sebagai terminal PC client dan juga penghubung untuk jaringan yang berada pada ruangan lainnya. Wireless router umumnya digunakan untuk fungsi hotspot, biasanya ditujukan untuk para pengguna laptop yang ingin mengakses internet. Tetapi khusus untuk wireless router yang terletak di belakang ruang guru, wireless router tersebut terhubung langsung dengan wireless
router
pada
Lab
gedung
B
yang
digunakan
menghubungkan jaringan gedung A dengan jaringan gedung B.
Gambar 3.2 Topologi Gedung A
untuk
82 Pada gedung B tidak terdapat banyak hardware, karena masih dalam tahap pembangunan. Sama halnya seperti pada gedung A, digunakan sebuah switch untuk menggabungkan jaringan dari ruang yang satu ke ruangan yang lain. Tetapi khusus untuk ruang guru pada gedung B, digunakan 1 buah switch sebagai repeater karena letaknya yang cukup jauh dari komponen jaringan yang lainnya. Lokasi
Deskripsi
Lab Komputer 20 unit komputer (client), 2 buah switch 24 port, 1 buah wireless router. Perpustakaan
1 buah switch 16 port, 4 unit komputer (client)
Ruang Guru
1 buah switch 8 port, 2 buah komputer (client)
Outdoor
1 buah switch 8 port
Tabel 3.2 Lokasi Komponen Jaringan Komputer pada gedung B
Gambar 3.3 Topologi Gedung B
83 3.3.1.4
Security Security pada jaringan komputer di SMPN 49 meliputi
penggunaan antivirus dan firewall. Untuk antivirus pada komputer client, digunakan pcMAV sedangkan pada komputer server digunakan shorewall yaitu software firewall khusus linux yang merupakan modifikasi dari sistem iptables.
3.3.1.5
Pengalamatan IP Pengalamatan IP jaringan lokal pada SMPN 49 menggunakan IP
192.168.0.xx . pada wireless router yang berfungsi sebagai penghubung antara dua gedung digunakan IP 192.168.0.250 untuk wireless router gedung A dan 192.168.0.251 untuk wireless router gedung B. untuk wireless yang digunakan sebagai hotspot, digunakan IP 192.168.0.253.
3.3.2 Gambaran umum sistem CCTV yang sedang berjalan 3.3.2.1 Skema sistem CCTV pada sistem berjalan Skema sistem pada SMPN 49 yang sedang berjalan adalah sistem CCTV yang menggunakan video kamera dengan menggunakan DVR sebagai video server, memiliki fungsi seperti multiplexer dan switcher sebagai sebuah terminal untuk banyak video kamera yang terhubung. Video kamera terhubung dengan DVR dengan kabel coaxial.Di bawah ini merupakan skema dari sistem yang berjalan, mulai dari input kamera hingga menuju output pada monitor.
84
Gambar 3.4 Skema sistem CCTV pada sistem berjalan
3.3.2.2
Hardware yang digunakan
Komponen hardware yang digunakan pada sistem CCTV di SMPN 49 adalah sebagai berikut : 1.
Video kamera
2.
Digital video recorder (berfungsi sebagai video server)
3.
Coaxial cable
4.
LCD monitor.
Gambar 3.5 Gambaran umum CCTV
85
3.3.2.3
Video Kamera yang digunakan Pada sistem CCTV di SMPN 49 digunakan 3 jenis video kamera,
video kamera yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Dome camera (indoor) tipe E-806 Kamera ini berbentuk setengah bola menghadap ke bawah, untuk penempatan kamera agar tidak terlalu mencolok pada suatu ruangan, tipe kamera dome merupakan pilihan pertama. Spesifikasi kamera ini adalah : •
380 TVL 1/3" CMOS Image Sensor
•
Built-in 3.6mm Wide-Angle Lens (~90 degree)
•
Mudah dipasang pada langit-langit
•
Sudut pandang yang luas untuk menjangkau suatu ruangan
•
BNC Video output
Gambar 3.6 Dome Camera tipe E-806 2. Mount camera tipe E-809 Kamera ini merupakan kamera tipe mount, dimana kamera ini memiliki lengan untuk bersandar pada permukaan ruangan, misalnya dinding atau langit–langit ruangan. Kamera tipe mount
86 dapat
digerakkan
melalui
engsel
lengan
untuk
merubah
proyeksinya. Kamera ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut : •
380 TVL 1/3" CMOS Image Sensor
•
Built-in 3.6mm Wide-Angle Lens (~90 degree)
•
Mudah dipasang di dinding ataupun langit-langit
•
BNC Video output
Gambar 3.7 Mount Camera tipe E-809 3. Mount waterproof outdoor camera Kamera
ini
dilengkapi
dengan
fitur
waterproof
weatherproof membuatnya tahan di segala cuaca. Kamera ini mempunyai spesifikasi : •
Mempunyai heater dan blower.
•
Dilengkapi dengan mounting bracket, 16" length,
•
Bahan luar dibuat dari aluminum.
dan
87
Gambar 3.8 Water Proof Outdoor Camera
3.3.2.4
Digital Video Recorder yang digunakan DVR (Digital Video Recorder) yang terdapat di SMPN 49
merupakan DVR Stand Alone, berjumlah 2 buah , satu digunakan untuk CCTV pada gedung A, dan yang satu lagi digunakan untuk CCTV pada gedung B. DVR yang berada pada gedung A adalah AVTECH DVR 16 port, dilengkapi dengan hardisk 500 Gigabyte. Sedangkan pada gedung B digunakan AVTECH DVR 4 port juga dilengkapi dengan hardisk 500 Gigabyte. Display output yang dihasilkan dari CCTV ditampilkan menggunakan LCD monitor melalui port DIV yang disambungkan ke DIV-VGA converter.
88
Gambar 3.9 Rear Panel DVR
3.3.2.5
Penempatan CCTV Pada gedung A terdapat 16 buah kamera. Satu outdoor kamera,
dan 15 indoor kamera. Kamera outdoor terletak pada lantai 2 menghadap ke halaman depan sekolah, sedangkan 15 kamera indoor terbagi untuk koridor utama tiap lantai, ruang kelas, dan musholla terhubung ke sebuah DVR yang diletakkan pada ruang komite.
89
Gambar 3.10 Denah Penempatan Kamera pada Lantai 1 Gedung A
Pada lantai satu gedung A terdapat 3 buah CCTV jenis indoor yang terpasang di dalam musholla, di dalam ruang kepala sekolah dan satu lagi terpasang didepan ruang komite yang menghadap ke koridor sekolah.
90
Gambar 3.11 Denah Penempatan Kamera pada Lantai 2 Gedung A
Pada lantai dua gedung A terdapat dua CCTV jenis indoor yang terpasang di area tangga dan di dalam perpustakaan, dan satu CCTV jenis Mount waterproof outdoor camera yang terpasang di dinding luar gedung menghadap ke halaman depan sekolah.
91
Gambar 3.12 Denah Penempatan Kamera pada Lantai 3 Gedung A
Pada lantai 3 gedung A terdapat empat CCTV jenis indoor , satu CCTV terpasang di area tangga, dua CCTV dipasang masing – masing di ruang kelas SBI, dan satu lagi terpasang menghadap ke lapangan sekolah.
92
Gambar 3.13 Denah Penempatan Kamera pada Lantai 4 Gedung A
Pada lantai 4 gedung A terdapat 6 kamera jenis indoor , 5 kamera terpasang masing – masing di ruang kelas, satu kamera menghadap ke koridor lantai 4.
93 Pada gedung B terdapat 4 buah kamera. 1 outdoor kamera, dan 3 indoor kamera. Kamera outdoor terletak pada atap bilik gedung ruang kelas menghadap ke halaman gedung sekolah. Dan 3 buah kamera indoor masing – masing ditempatkan pada ruang guru, ruang kelas akselerasi, dan ruang kelas internasional.
Gambar 3.14 Denah Penempatan Video Kamera Pada Gedung B
94 3.4
Permasalahan yang Dihadapi Permasalahan yang terjadi di SMPN 49 ini didapat dari wawancara kepada pihak
IT maintenence dan observasi langsung dilapangan. Permasalahan yang paling utama adalah CCTV yang berada di SMPN 49 hanya dapat diakses dari ruang kontrol dan belum terintegrasi dengan jaringan komputer. Dan saat ini koneksi internet yang digunakan merupakan koneksi internet dari WAN DKI dengan kecepatan 64 kbps. Dari hal diatas dapat kita rumuskan bahwa permasalahan yang dihadapi adalah : •
Terbatasnya akses CCTV
•
Koneksi yang kurang memadai
3.5
Solusi yang Ditawarkan Berdasarkan masalah yang terjadi pada SMPN 49, penulis telah melakukan
analisa dan membuat solusi. Solusi yang ditawarkan penulis yang pertama adalah pengintegrasian jaringan CCTV lama dengan jaringan komputer, yang kedua menghubungkan gedung A dan gedung B dengan secara point-to-point menggunakan wireless router, dan yang terakhir adalah mengganti Internet Service Provider (ISP) lama dengan ISP baru yang mempunyai koneksi ideal untuk streaming (1 Mbps).
95
Gambar 3.15 Skema Point to point Gambar diatas merupakan representasi gambar dari sistem yang akan diterapkan, dimana semua video kamera terhubung langsung ke PC server melalui video server yang diteruskan ke wireless router agar jaringan gedung A dan gedung B dapat terhubung. Dan gambar dibawah adalah representasi sistem aplikasi CCTV yang terhubung dengan internet.
Gambar 3.16 Gambaran Sistem CCTV yang terhubung internet