BAB 2 DESKRIPSI PROYEK 2.1. TERMINOLOGI JUDUL 2.1.1 Tinjauan Umum Telkomsel adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan telekomunikasi selular berbasis GSM. Telkomsel merupakan singkatan dari “Telekomunikasi Selular” dengan produk-produknya adalah kartuHALO, simPATI dan kartuAS. Telekomunikasi selular GSM di Indonesia berawal dari pemerintah yang meminta PT Telkom untuk melakukan pilot project di Batam dan Bintan pada bulan November 1993. Pada tanggal 31 Desember 1993, proyek tersebut dapat beroperasi. Pada tanggal 26 Mei 1995, atas keputusan Menteri Pariwisata, pos dan telekomunikasi (Menparpostel) dan Menteri Keuangan (Menkeu); berdirilah PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) sebagai perusahaan jasa penyedia layanan telekomunikasi selular GSM kedua di Indonesia setelah PT. Satelit Indonesia (Satelindo) yang berdiri pada tanggal 29 Januari 1993. Pada awal berdirinya, kepemilikan saham telkomsel dimiliki oleh PT Telkom sebesar 51 % dan Indosat sebesar 49%. Dengan semakin berkembangnya bisnis telekomunikasi selular dan didorong oleh keinginan yang kuat untukk menjadikan PT Telkomsel sebagai operator telepon selular yang bertaraf international dengan produk yang mempunyai standar international, maka melalui seleksi dan proses tender telekomunikasi yang ketat dan transparan, akhirnya terpilih dua perusahaan telekomunikasi untuk diajak berkerjasama, yaitu KPN Royal Dutch Telecom yang merupakan perusahaan telekomunikasi dari Belanda sebagai Mitra asing dan PT. Sedco Megacell Asia sebagai mitra Lokal. KPN membeli 17, 28% sedangkan Sedco Megacell Asia membeli 5% saham. Dengan masuknya dua mitra tersebut, maka status Telkomsel berubah dari perusahaan Penanaman Modal Dalam Negri (PMDN) menjadi Penanaman Modal Luar Negri (PMA). Pada tahun 1999 diterbitkannya Undang-undang No. 36/1999 tentang telekomunikasi yang berlaku efektif sejak tanggal 8 September 2008 yang berisi penghapusan monopoli penyelenggara telekomnikasi. Pada tahun 2001 Telkom membeli 35 % saham Telkomsel dari Indosat yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan modal bersama dan kepemilikan
Universitas Sumatera Utara
silang antara telkom dengan indosat. Setelah transaksi ini, Telkom menguasai 77,72% saham Telkomsel. Kemudian melalui beberapa transaksi berikutnya sehingga telkom menguasai seluruh saham Telkomsel yang kemudian di jual sebagaian kepada Singapore Telecom Mobile Pte. Ltd (Singtel), sehingga setelah penjualan saham ini Telkom memiliki 65% saham Telkomsel dan 35% sisanya dimiliki oleh SingTel.
Telkomsel suatu perusahaan besar yang ada di Indonesia yang tidak diragukan lagi. Sebelum mengetahui kelayakan suatu bangunan ini, berikut adalah kronologis perkembangan jaringan selular di indonesia sampai kepada alasan kenapa gedung telkomsel yang saya rencanakan:
Kronologi perkembangan Jaringan selular di Indonesia: Perkembangan dunia teknologi telekomunikasi di Indonesia saat ini telah memasuki babak yang klimaks, terutamanya teknologi telekomunikasi seluler. Keadaan ini sangatlah berbeda dengan kondisi di saat 7 tahun silam. Kalau dulu kita hanya mengenal beberapa operator seluler saja yang mendominasi pasar telekomunikasi sebagai operator raksasa, maka pada saat ini kita melihat banyak sekali operator-operator seluler baru yang bermunculan ikut meramaikan kompetisi dunia seluler pertelekomunikasian Indonesia. Kalau kita melihat kronologi perkembangan telekomunikasi di Indonesia, pada tahun 1976 telah terjadi era monopoli yang dilakukan oleh pemerintah, sehingga hanya ada satu saja operator yang menguasai pasar telekomunikasi di Indonesia.
Table 2.1. Kronologi Perkembangan Telekomunikasi Indonesia. Sumber: JICA Sumber: Telekomunikasi Indonesia
Universitas Sumatera Utara
Dari data di atas dapat dilihat bahwa pada awal tahun 1989 barulah pemerintah merevisi regulasi mengenai telekomunikasi, sehingga operator-operator lain mulai masuk. Akan tetapi hal ini tidak mengubah kondisi yang dapat menjadikan persaingan lebih kompetitif, malah terjadi monopoli oleh public corporation.
Adanya praktek monopoli membuat penggunaan telekomunikasi seluler pada masa lalu hanya terbatas bagi beberapa kalangan dan daerah tertentu. Hanya orang yang berduit saja yang mampu memilikinya, karena memang mengingat pada waktu itu untuk membeli ponsel dan voucher masih terbilang tinggi dan mewah. Dahulu bagaimana mungkin masyarakat umum dapat membeli, untuk voucher saja tarif terendahnya adalah sekitar Rp 250.000.- hingga Rp 100.000.-. Belum lagi tarif untuk menelpon juga terbilang sangat mahal untuk tiap waktu bicaranya.
Selain itu, tempat untuk melakukan komunikasi dengan seluler pun masih terbatas pada wilayah-wilayah tertentu. Banyak dikeluhkan bahwa harga sewa jaringan dalam negeri mahal dan tidak mencukupi terutama untuk wilayah kawasan Indonesia Bagian Timur. Keadaan seperti ini dinilai dapat menyebabkan terjadinya kesenjangan sosial yang ada di wilayah-wilayah tertentu di seluruh pelosok Indonesia, seperti Indonesia Timur dan Barat.
Praktek monopoli menyebabkan persaingan yang kompetitif tidak akan pernah terjadi. Karena pada dasarnya suatu produk yang memiliki kualitas terbaik akan muncul apabila daya saing terjadi. Akhirnya, masyarakat akan terbatas pada pilihan tertentu dan membuat masalah pentarifan atau biaya menjadi dominan mahal. Jika hanya masyarakat tertentu saja yang dapat menikmati dan merasakannya berarti hal ini sama halnya dengan menghambat kecerdasan masyarakat untuk lebih mengenal teknologi khususnya telekomunikasi.
Hal ini juga tentunya menghambat
operator lain untuk berani tumbuh dan
bermunculan. Disamping biaya infrastruktur dan operasional untuk mendirikan suatu perusahaan telekomunikasi terbilang membutuhkan biaya yang sangat besar, belum lagi nanti ia harus bersaing dengan operator-operator raksasa lain yang telah lama berdiri dan menguasai sebagian besar pasar telekomunikasi di Indonesia.
Keadaan ini memaksa pemerintahan melalui Depkominfo mengeluarkan berbagai macam regulasi di bidang telekomunikasi khususnya untuk mengatur keadaan dan
Universitas Sumatera Utara
permasalahan yang ada. Beberapa strategi dan regulasi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah adalah sebagai berikut:
Lahirnya Badan Regulasi Telekomunkasi Indonesia (BRTI) BRTI ini lahir karena adanya beberapa faktor yang mendorongnya untuk ada, sebagaimana yang disebutkan pada bagan di bawah ini.
Diagram 2.1. Faktor Munculnya BRTI. Sumber : Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia Sumber: Telekomunikasi Indonesia
Salah satu tujuan perlu dibentuknya BRTI antara lain :
Untuk lebih menjamin transparansi, independensi dan prinsip keadilan. Dalam fungsinya sebagai pengaturan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan jaringan telekomunikasi dan penyelenggaran jasa telekomunikasi.
Untuk
meningkatkan
kinerja
pelayanan
dalam
penyelenggaraan
jaringan
telekomunikasi dan penyelenggaraan jasa telekomunikasi
Pembangunan Palapa Ring Dalam rangka untuk mengurangi kesenjangan dan pemerataan akses telekomunikasi di Nusantara, pemerintah telah melakukan terobosan dengan melakukan pembangunan jaringan di seluruh nusantara yang lebih dikenal dengan Palapa Ring. Tujuannya adalah untuk mengatasi jaringan telekomunikasi di daerah-daerah yang belum terjamah atau masih dalam kategori tertinggal dalam teknologi ini. Pembangunan Palapa Ring ini nanti yang akan menghubungkan Ibukota Provinsi dengan Kabupaten yang ada di daerah-daerah.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Peta Jaringan Palapa Ring. Sumber : BRTI Sumber: Telekomunikasi Indonesia
Palapa Ring ini dibangun dengan menghubungkan 33 Provinsi, 440 Kota/Kabupaten, dengan kapasitas 320 GB hingga 4 TB menggunakan medium guided (kabel optik). Dengan pembangunan ini diharapkan tidak ada lagi daerah-daerah di nusantara yang tidak terjamah teknologi telekomunikasi.
Penggunaan Menara Bersama Ada banyak faktor yang menyebabkan dikeluarkannya Peraturan Menteri No. 2 Tahun 2008
tentang
penggunaan
menara
bersama.
Tujuannya
utamanya
adalah
untuk
mengefisiensikan penggunaan menara, dan menjaga estetika tata kota. Selain itu peraturan penggunaan menara bersama merupakan solusi yang dapat membantu meringankan biaya pembangunan telekomunikasi serta agar tidak terjebak di dalam praktek monopoli bagi operator-operator baru dari penyedia menara. Sebab penyelenggara menara harus memberikan kesempatan yang sama bagi penyelenggaran telekomunikasi yang lain untuk menggunakan menaranya. Tidak hanya itu, biaya penggunaan menara harus wajar berdasarkan biaya investasi, operasi, dan keuntungan yang wajar sehingga bisnis ini pun tertutup untuk investasi asing. Moh. Nuh, Menkominfo, menjanjikan pada pertengahan Februari 2008 kebijakan untuk penggunaan menara atau tower bersama akan segera direalisasikan. “Ini konsekuensi yang harus diambil pemerintah. Tidak hanya meminta para operator melakukan efisiensi internal, tetapi juga memberikan jalan keluar ke arah penerapan efisiensi internal.” Penurunan Tarif Interkoneksi Pada tanggal per 1 April 2008, Menkominfo juga telah mengeluarkan suatu regulasi yang mengatur tentang interkoneksi dan formula yang digunakan dalam pentarifan antar operator selluer. Interkoneksi ialah hubungan antar jaringan telekomunikasi dengan
Universitas Sumatera Utara
penyelenggara jaringan telekomunikasi yang berbeda. Regulasi ini mendorong setiap operator menurunkan tarif interkoneksinya hingga batas atas standar acuan yang diperbolehkan. Tiap penyelenggara telekomunikasi mempunyai pilihan untuk membangun atau menyewa jaringan dalam melakukan interkoneksi.
KONSEKUENSI REGULASI TERHADAP INDUSTRI SELULER DAN MASYARAKAT PUBLIK Bagi Industri Seluler Efisiensi, Low Cost, Pembangunan Telekomunikasi Dengan adanya peraturan tentang penggunaan menara bersama, penurunan tarif interkoneksi serta peraturan regulasi lainnya, menyebabkan munculnya efisiensi serta terjadi penurunan biaya (low cost) terhadap pembangunan telekomunikasi terutama oleh operatoroperator baru. Hal ini membuat industri-industri seluler tampil lebih berani dalam bersaing secara kompetitif dengan operator raksasa yang sudah lama berdiri. Sebagai contoh pemakaian menara bersama misalkan. Dengan diterapkannya regulasi ini membantu operator baru tidak perlu mengeluarkan biaya yang cukup banyak dalam berinvestasi membangun jaringan telekomunikasi seperti menara BTS. Regulasi-regulasi yang telah dikeluarkan pemerintah sedikit banyak telah mengubah dunia telekomunikasi Indonesia menjadi ke arah yang lebih baik. Salah satunya adalah telah terciptanya persaingan yang kompetitif dan semakin menjamurnya operator-operator baru. Hal ini mengindikasikan telah terjadinya iklim yang kondusif bagi pertumbuhan industri seluler. Jika dulu pangsa pasar telekomunikasi seluler hanya dikuasai oleh 3 operator raksasa, yaitu Telkomsel, Indosat, dan Excelcomindo maka saat ini kita melihat berbagai operator bermunculan seperti tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Pertumbuhan Operator Seluler di Indonesia dan Market Share. Sumber: JICA Sumber: Telekomunikasi Indonesia
Tabel 2.3. Tabel Operator Telekomunikasi, Teknologi dan Lisensinya. Sumber: Telekomunikasi Indonesia
Perkembangan ini menyebabkan peningkatan pendapatan yang diperoleh oleh para operator seluler, terutamanya bagi operator seluler (mobile). Pada awal tahun 2001, ketika mulai bertumbuhnya operator-operator baru malah memberikan dampak pendapatan yang menanjak sangat tajam bagi para operator.
.
Universitas Sumatera Utara
Diagram 2.2. Pendapatan Operator Seluler (dalam US$). Sumber: ITU-T 2005 dan yang diprediksi akan terus menaik hingga 2010
Pendapatan ini meningkat dengan didiukung dari jumlah pengguna seluler yang semakin hari semakin meningkat. Malahan banyak masyarakat semakin jauh meninggalkan telepon rumah (PSTN) yang lahir lebih dulu. Mengutip AntaraNews tentang jumlah pelanggan seluler di Indonesia, disebutkan bahwa jumlah pelanggan seluler pada tahun 2006 sebesar 63,8 juta nomor dan pada tahun 2007 mencapai 96,41 juta nomor atau dengan kata lain mengalami peningkatan sekitar 51 persen. Pada tahun 2008 sebanyak 60,5 juta orang dan terus mengalami peningkatan hingga 31,9 persen yang pada kuartal III-2009, Telkomsel mencatatkan jumlah pelanggan sebesar 79,77 juta orang. Hal ini mengindikasikan angka kenaikan ini akan terus meningkat karena mengingat masih ada sekitar 73 persen dari 218,8 juta jiwa penduduk Indonesia yang masih belum memanfaatkan sepenuhnya dengan asumsi bahwa satu pelanggan punya satu nomor. Padahal jumlah pelanggan tersebut bukanlah jumlah sesungguhnya yang aktif digunakan pelanggan, namun lebih cenderung ke jumlah kartu SIM yang terjual dan telah teraktivasi sebelumnya. Dengan jumlah pelanggan tersebut berarti tingkat kepadatan telepon seluler (teledensitas) masih sekitar 30%, artinya dari 10 orang penduduk Indonesia masih terdapat 3 orang yang memiliki nomor ponsel.
Tabel berikut menunjukkan peningkatan yang jelas terhadap penggunaan telepon selular:
Universitas Sumatera Utara
Diagram 2.3. Dampak Regulasi Terhadap Penetrasi Pelanggan Seluler. Sumber: BRTI
Selain itu, dengan adanya peraturanBRTI yang tidak membolehkan kepemilikan saham operator dikuasai lebih dari 50% pihak asing, yang bertujuan untuk tetap menjaga iklim yang kondusif dan memberikan bagi masyarakat publik untuk masuk ke dalamnya.
Berikut data kepemilikan saham yang ada pada tiap operator telekomunikasi yang ada di Indonsia:
Tabel 2.4. Kepemilikan Saham Tiap Operator Seluler Sumber: Telekomunikasi Indonesia
Universitas Sumatera Utara
2.1.2 Tinjauan Khusus Indonesia juga tergolong sebagai negara yang memiliki angka penetrasi yang cukup besar dalam industri telekomunikasi seluler yaitu sekitar 22%, sebagaimana data yang diambil dari BMI Research berikut.
Tabel 2.5. Penetrasi Pelanggan Seluler Sumber: Telekomunikasi Indonesia
Sedangkan untuk pertumbuhan market, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pyramid Research pada tahun 2005 lalu terhadap pasar seluler di dunia, Indonesia ternyata masuk ke dalam peringkat 10 besar. Dari hasil penelitian itu di dapatkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai market seluler terbesar ke-10 dengan menguasai 2.3% pelanggan atau memiliki sekitar 51 juta pelanggan seluler yang ada di dunia. Sedangkan untuk masalah pertumbuhan pasar seluler, prediksi dari tahun 20052011, Indonesia masuk ke dalam peringkat 4 dunia dengan pertumbuhan jaringan teknologi seluler sekitar 4.7% atau sekitar 74 juta net additions.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.6. Tabel Pertumbuhan Pelanggan dan Pasar Seluler 12 Besar di Dunia. Sumber: Telekomunikasi Indonesia
Tabel 2.7. Tabel perkembangan jumlah pelanggan telepon selular di Indonesia Sumber: Telekomunikasi Indonesia
Dengan bentuk peningkatan secara grafik seperti gambar di bawah ini :
Diagram 2.4. Pertumbuhan selular di Indonesia Sumber: Telekomunikasi Indonesia
Universitas Sumatera Utara
Kita juga tahu bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang terbilang tinggi dan belum sepenuhnya dapat menikmati layanan ini, sehingga kesempatan untuk memperoleh pelanggan seluler masih terbuka. Sebagaimana berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh BMI mengenai Industry Trends – Mobile Sector pada tahun 2004 sampai dengan 2011 di Indonesia, dapat dilihat pertumbuhan penggunaan cellular mobile phone yang terus meningkat, seperti diagram dibawah ini: Dengan peningkatan pada sektor mobile seperti yang terlihat pada diagram dibawah ini:
Diagram 2.5. Peningkatan pada sector mobile Sumber: Telekomunikasi Indonesia
Menurut Asosiasi Telepon Seluler Indonesia, jumlah pelanggan telepon seluler (ponsel) di Indonesia telah menembus angka lebih dari 100juta pelanggan. Hal ini tidaklah dipertanyakan lagi, melihat konsumen telepon seluler tidak lagi dibatasi oleh kalangan usia , mulai dari anak SD sampai dengan Kakek-Nenek sekarang ini sudah pegang ponsel. Demikian juga semua lapisan masyarakat dari lapisan elit sampai pembantu rumah tangga, dari kota besar ataupun pelosok-pelosok di seluruh Indonesia dapat mengakses sarana telekomunikasi yang ada. Telepon yang dulunya merupakan barang mewah, sehingga hanya kelompok tertentu yang bisa menikmatinya, sekarang setiap golongan dan lapisan masyarakat bisa dengan mudah mendapatkannya dengan harga yang tergolong murah. Sehingga masyarakat bisa memiliki akses untuk dapat menggunakan sarana telekomunikasi untuk berbagai keperluan, baik untuk urusan bisnis, keluarga, ataupun keperluan lainnya. Jadi penetrasinya terhadap jumlah penduduk nasional sudah lebih dari 40%.
Universitas Sumatera Utara
Hingga saat ini di Indonesia telah hadir 10 operator yaitu Telkom, Telkomsel, Indosat, Excelcomindo (XL), Hutchison (3),Sinar Mas Telecom,Sampoerna Telecommunication, Bakrie Telecom (Esia), Mobile-8 (Fren), dan Natrindo Telepon Selular (sebelumnya Lippo Telecom). Dari jumlah ini, pelanggan fixed phone sekitar 9 juta dan pelanggan selular 64 juta. Kalau dibagi berdasarkan platform yang digunakan, pemakai GSM selular sebanyak 88%, CDMA selular 3%, dan CDMA fixed wireless access (FWA) 9%. Namun dari sepuluh operator itu hanya 3 operator yang memiliki pangsa pasar lebih dari 5% yaitu Telkomsel, Indosat dan Excelcomindo. Berikut adalah tabel dan diagram urutan penguasa pangsa pasar industri telepon selular:
Tabel 2.8. Tabel konsentrasi industri telepon selular Sumber: Telekomunikasi Indonesia
Diagram 2.6. Mobile market share Sumber: Telekomunikasi Indonesia
Dari data yang tertera di atas, dapat dilihat bahwa PT Telkomsel menguasai 59,6% pasar, yang berarti merupakan pemain dominan di pasar, dengan kompoisi kepemilikan saham 65% oleh PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Dan 35% SingTel, Singapore. Saat ini Telkomsel memiliki 3 jenis produk kartu SIM yaitu KartuHalo, Kartu SimPATI, dan Kartu AS.
Universitas Sumatera Utara
Berikut adalah persentase komposisi kepemilikan saham pada PT Telkomsel:
Diagram 2.7. Persentase komposisi kepemilikan saham pada PT Telkomsel Sumber : www. Telkomsel.com
Teknologi Telkomsel meliputi GSM Dual Band (900&1800), GPRS, Wi-Fi, EDGE, 3G, dan 3.5G (HSDPA). Aliansi Internatioal – Telkomsel merupakan bagian dari Bridge Mobile Alliance Operator se Asia Pasifik. Bridge Mobile llince adalah Join Venture antara Mobile Operator yang terpandang di Negaranya.
Jaringan:
Telkomsel memiliki cakupan jaringan GSM/GPRS/EDGE paling luas di Indonesia.
Jaringan Telkomsel telah melingkupi lebih dari 5% dari total area populasi Indonesia, termasuk kota besa, kabupaten, dan kecamatan.
Untuk menjangkau Coverage International yang lebih luas, saat ini Telkomsel telah menjalin kerjasama dengan Mitra International untuk GSM Roaming di berbagai negara.
Telkomsel juga didukung oleh SMS Centers dengan total kapasitas trafik mencapai Ribuan SMS perdetik.
GPRS
Saat ini jaringan GPRS Telkomsel sudah sama dengan Voice Coveragenya. Telkomsel memiliki Jaringan GPRS yang andal dengan didukung core-network GPRS yang terdistribusi di Medan, Batam, Jakarta , Surabaya, Banjarmasin dan Semarang.
Jakarta,(ANTARA News) – menyatakan bahwa Telkomsel meraih predikat operator terbaik (best operator of the year) dan operator GSM terbaik dalam Seluler Award yang diselenggarakan Majalah Seluler di Jakarta, Kamis malam. Bahkan sampai saat ini, gelar itu pun masih disandang oleh telkomsel. Perusahaan ini kian lama kian membesar. Pelanggan yang semakin meningkat, membutuhkan peningkatan dalam jumlah karyawan untuk dapat melayani pelanggan dengan
Universitas Sumatera Utara
baik. Namun besarnya kebutuhan akan jumlah karyawan, tidaklah menjadi masalah, mengingat telkomsel termasuk dalam kriteria ‘Perusahaan Idaman’ sehingga peluaang karyawan yang ingin bekerja pada perusahaan ini cukup besar. Dalam versi warta Ekonomi, terdapat beberapa perusahaan yang menjadi “Perusahaan Idaman” tempat karyawan bekerja. Dari hasil data, terdapat 3 alasan utama yang menjadikan perusahan-perusahaan tersebut menjdai ‘Perusahaan Idaman’, yakni : Besarnya nama perusahaan tersebut, tingginya gaji adanya jenjang karier yang jelas. Berikut adalah beberapa dari perusahaan tersebut, beserta persentase hasil perolehan survey data:
NO
Nama Perusahaan
1.
PT Astra International
Alasan
Tbk
Astra
adalah
perusahaan
besar
(27,56%
responden yang memilih Astra mengatakan hal ini).
Banyaknya
kantor
cabang,
luasnya
jangkauan pemasaran produk, dan besarnya pangsa pasar untuk menunjukkan “kebesaran” Astra.
Adanya
jenjang karier yang jelas di Astra
(17,43%).
Astra memberikan penghasilan yang lebih besar kepada
karyawannya
dibanding
perusahaan
sejenis lainnya (15,91%). 2.
PT Unilever Indonesia
kejelasan jenjang karier di Unilever (6,09%)
Tbk
Unilever merupakan perusahaan besar (13,85%)
gaji yang lebih besar dibanding perusahaan sejenis (13,02%)
sangat
memperhatikan
kesejahteraan
karyawannya (11,36%). 3.
PT Bank Central Asia
Tbk
adanya jenjang karier yang jelas di BCA merupakan
alasan
mereka
memilih
BCA
(34,85%).
tingginya tingkat kesejahteraan jika bekerja di BCA (32,12%).
Universitas Sumatera Utara
4.
PT Pertamina
Perusahaan negara ini dianggap mapan (33,74%)
Sebanyak 22,16% responden memang memilih Pertamina karena alasan gaji.
5.
PT Bank Mandiri Tbk.
faktor fasilitas (15,57%).
Bank
Mandiri
adalah
perusahaan
besar
(31,63%).
Bank Mandiri juga dianggap bisa memberikan kesejahteraan bagi para karyawannya (27,11%)
jenjang karier yang jelas jika bekerja di Bank Mandiri (25,95%)
6.
PT
Telekomunikasi
Indonesia
Tbk.
(Telkom)
Penghasilan di Telkom tinggi (48,44%).
Telkom merupakan perusahaan besar (24,54%)
Karena jenjang karier di perusahaan pelat merah ini jelas (13,84%)
7.
8.
PT Chevron Pacific
Gaji yang menggiurkan (33,12%).
Indonesia
Perusahaan besar (32,47%)
Karier (11,69%).
Penghasilan di Telkomsel tinggi 40,17%.
Telkomsel adalah perusahaan besar (26,49%).
jenjang
PT
Telekomunikasi
Selular (Telkomsel)
karier
di
Telkomsel
menjanjikan.
(11,11%). 9.
Citibank Indonesia
Citibank merupakan perusahaan besar (24,7%).
Citibank memberikan pendapatan lebih besar kepada karyawannya (21,24%)
menaikkan gengsi dan perusahaannya bonafide (17,7%).
10.
PT IBM Indonesia
Penghasilan di IBM lebih besar (27,59%)
Karena nama besarnya (16,39%).
berkarier di IBM sangat menjanjikan bagi masa depan mereka, terutama kesempatan untuk bekerja di luar negeri (12%).
Tabel 2.9. Persentase hasil perolehan survey data Universitas Sumatera Utara
Pada tabel di atas, Telkomsel meraih peringkat ke 8 dengan alasan terbesar adalah Gaji yang menggiurkan. Besarnya persentase yang diakibatkan oleh gaji besar, tentunya banyak menarik peminat bagi penduduk yang dalam kategori ‘masih produktif’ di kota medan ini untuk menjadi salah satu karyawan yang ingin bekerja di perusahaan telekomunikasi Selular tersebut. Selain itu, seiring perolehan keuntungan dan pertumbuhan Telkomsel, karyawannya juga memperoleh apresiasi. Penghasilan mereka lebih tinggi dibanding perusahaan lain.
Menurut Erik Meijer, vice-president marketing dan CRM Telkomsel, Alasan lain mengapa Telkomsel menjadi perusahaan yang banyak diinginkan adalah :
Pertama, perusahaan ini banyak meraih prestasi. Tahun ini saja Telkomsel berhasil mengantongi tujuh penghargaan. “Itu semua membuat Telkomsel banyak dikenal orang,” ujarnya.
Kedua, kinerja perusahaan ini cukup fantastis. Jumlah pelanggannya terus meningkat. Semester I 2006, jumlah pelanggannya naik 6,5 juta dari posisi akhir 2005 yang 24 juta. Pendapatannya selama semester I 2006 juga meningkat 47% dibanding periode yang sama tahun lalu, dari Rp6,408 triliun naik menjadi Rp9,442 trili¬un.
Pada kuartal III-2009, Telkomsel mencatatkan jumlah pelanggan sebesar 79,77 juta orang, yakni mengalami peningkatan sebesar 31,9 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebanyak 60,5 juta orang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahan ini terus berkembang maju.
Kemajuan pertumbuhan telkomsel dapat dilihat dari : Ebitda (earns before interest, tax, depreciation, and amortization) alias pendapatan sebelum dipotong bunga, pajak, depresiasi dan cicilan utang, Telkomsel tertinggi di bisnis apapun di Indonesia, sampai 100% lebih. Di antara bisnis telekomunikasi seluler di dunia, konon pencapaian Ebitda Telkomsel merupakan yang tertinggi, sehingga modal yang diinvestasikan bisa cepat kembali.
Universitas Sumatera Utara
Adapun dari sisi finansial ditahun sebelumnya, pada akhir tahun 2004 perusahaan ini membukukan laba bersih hingga mencapai Rp. 5,47 triliun atau naik 29% dibandingkan tahun 2003. Total pendapatan bersih Rp. 14,77 triliun atau naik 32% dibanding tahun sebelumnya. Jumlah pelanggan mencapai 22 juta atau 56% dari total pelanggan seluler seluruh Indonesia. Pertumbuhan pelanggan mencapai 70%. Untuk mendukung pelayanannya, dari tahun 2004 Telkomsel membangun rata-rata 306 BTS (Base Transceiver Station) per bulan yang pada tahun 2005 mencapai 7.600 unit, pada tahun 2007 sejumlah 27.000 BTS, dan pada tahun 2008 Telkomsel memiliki lebih dari 30.000 BTS dengan persentase kenaikan terus melaju dan terus berkembang sampai saat ini.
Dari data tersebut kita dapat melihat bahwa perkembangan Telkomsel yang terus membesar dan jumlah karyawan yang terus meningkat. Selain itu, faktor besaran ruang yang diperkirakan pada gedung Telkomsel yang direncanakan ini juga dilihat dari populasi penduduk dan keterangan akan Pegawai atau tenaga kerja yang ada di Medan.
Universitas Sumatera Utara
Pertumbuhan Penduduk Medan merupakan Ibukota Sumatra Utara, dengan perbandingan jumlah penduduk se Indonesia seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini: No
Kota
1.
Jakarta
2.
Keterangan
Jumlah Penduduk
Ibu kota negara Indonesia Pusat pemerintahan Pusat perdagangan
Penduduk 10 juta lebih [siang hari bisa 13 juta]
Surabaya
ibu kota Jawa Timur Kota pelabuhan kedua terbesar
Penduduk 3 juta [siang bisa 3,6 juta]
3.
Medan
Ibu kota Sumatera Utara Pusat perdagangan di Sumatera
2,5 juta [siang bisa 3 juta]
4.
Bandung
5.
Semarang
Ibu kota Jawa Barat Pusat pendidikan teknologi Indonesia
Ibu kota Jawa Tengah
Penduduk 2,8 juta [siang bisa 3,5 juta] Penduduk 1,7 juta jiwa [siang bisa lebih dari 2 juta] Penduduk 1,3 juta [siang bisa 1,5 juta]
6.
Makassar
7.
Palembang
Ibu kota Sumatera Selatan yang merupakan pusat kerajaan Srivijaya pada masa lampau.
Penduduk 1,5 juta [siang bisa 1,7 juta]
8.
Denpasar
ibu kota Bali Tujuan wisata yang paling sering dikunjungi di Indonesia.
[penduduk sekitar 1 juta]
9.
Batam
10.
Surakarta
Ibu kota Sulawesi Selatan Kota terbesar di Pulau Sulawesi.
Kota masa depan
The new metropolitan in central java
[penduduk sekitar 800 ribu]
Penduduk 600 ribu [siang mencapai 1 juta]
Tabel 2.10. Perbandingan jumlah penduduk se Indonesia Sumber : Pengolahan data pribadi
catatan: Untuk Bandung dan Palembang, secara penduduk memang lebih banyak dari Medan dan Makassar. Tapi masa depan kota dan potensi pengembangannya kalah dibanding Medan sama Makassar.
Universitas Sumatera Utara
Diagram 2.8. Diagram penduduk Indonesia kategori umur Sumber: Yahoo.com
Berdasarkan hasil lapangan,maka golongan yang paling banyak masih aktif atau disebut juga produktif adalah golongan kelompok umur (berdasarkan tabel) 15-59, sehingga diperkirakan sebesar lebih kurang 140 juta jiwa.
JUMLAH, LAJU PERTUMBUHAN DAN KEPADATAN PENDUDUK DI KOTA MEDAN TAHUN 2001 – 2007 Kepadatan
Jumlah
Laju Pertumbuhan
Luas Wilayah
Penduduk
Penduduk
(KM²)
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
2001
1.926.052
1,17
265,10
7.267
2002
1.963.086
1,94
265,10
7.408
2003
1.993.060
1,51
265,10
7.520
2004
2.006.014
0,63
265,10
7.567
2005
2.036.018
1,50
265,10
7.681
2006
2.067.288
1,53
265,10
7.798
2007*
2.083.156
0,77
265,10
7.858
Tahun
Penduduk (Jiwa/KM²)
Universitas Sumatera Utara
INDIKATOR
TAHUN
SATUAN
[1]
[2]
Jumlah Penduduk
Jiwa
Laju Pertumbuhan
2006
2007 *)
[3]
[4]
2.067.288
2.083.156
1,53
0,77
Persen (%)
Penduduk Luas Wilayah
KM²
265, 10
265,10
Kepadatan Penduduk
Jiwa
7.798
7.858
Tabel 2.11. Jumlah, laju pertumbuhan dan kepadatan penduduk Sumber : BPS Kota Medan
PERSENTASE JUMLAH PENDUDUK KOTA MEDAN MENURUT KELOMPOK UMUR TAHUN 2007 GOLONGAN UMUR
LAKI-LAKI JIWA
PERSEN (%)
PEREMPUAN JIWA
JUMLAH
PERSEN (%)
JIWA
PERSEN (%)
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
0-4
89.206
8,62
92.853
8,86
182.059
8,74
5-9
96.559
9,33
91.885
8,76
188.444
9,05
10 - 14
98.519
9,52
100.590
9,59
199.109
9,56
16 - 19
111.263
10,75
105.426
10,06
216.689
10,40
20 - 24
116.164
11,23
121.385
11,58
237.549
11,40
25 - 29
99.499
9,62
102.041
9,73
201.540
9,67
30 - 34
83.325
8,05
75.926
7,24
159.251
7,64
35 - 39
75.482
7,30
83.180
7,93
158.662
7,62
40 - 44
70.091
6,77
75.926
7,24
146.017
7,01
45 - 49
57.837
5,59
53.680
5,12
111.517
5,35
50 - 54
47.054
4,55
47.393
4,52
94.447
4,53
Universitas Sumatera Utara
1 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Tahun (year)
Tahun (year) 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008
179.127 180.694 182.274 183.869 185.477 157.099 188.736 190.387 192.052 193.732 195.426
Bidang Jasa
159.991 160.304 160.477 160.597 160.747 162.625 165.779 168.288 169.346 171.882 174.508 176.034 177.574
Bidang Jasa
Statistik Tenaga Kerja Kota Medan
Perempuan Jumlah Jumlah Tenaga kerja Pengangguran Jumlah Pekerja (Female) (Total) 952.888 1.895.315 1.246.357 136.850 1.109.507 955.434 1.899.028 1.248.799 137.118 1.111.681 956.688 1.901.067 1.250.140 137.265 1.112.875 957.607 1.902.500 1.250.140 137.369 1.113.713 958.426 1.904.273 1.252.248 137.497 1.114.751 966.043 1.926.520 1.266.877 139.103 1.127.774 984.776 1.963.882 1.291.447 141.801 1.149.646 1.003.386 1.993.602 1.310.991 143.947 1.167.044 1.010.174 2.006.142 1.319.237 144.852 1.174.385 1.024.145 2.036.185 1.338.993 147.021 1.191.972 1.039.681 2.067.288 1.359.446 149.267 1.210.179 1.048.460 2.083.156 1.371.337 150.573 1.220.764 1.062.398 2.102.105 1.383.332 151.890 1.231.442 *Dengan prediksi peningkatan statistik di tahun berikutnya adalah sebagai berikut : Laki‐Laki (maleI) Perempuan (Female) Jumlah (Total) Jumlah Tenaga kerja Pengangguran Jumlah Pekerja 2 3 4 1.054.808 1.067.203 2.122.011 1.395.431 153.218 1.242.213 1.064.034 1.076.538 2.140.572 1.407.637 154.559 1.253.078 1.073.341 1.085.954 2.159.295 1.419.949 155.910 1.264.039 1.082.729 1.095.453 2.178.182 1.432.369 157.274 1.275.095 1.092.199 1.105.035 2.197.234 1.444.898 158.650 1.286.248 1.101.752 1.114.701 2.216.453 1.457.536 160.037 1.297.499 1.111.389 1.124.451 2.235.840 1.470.285 161.437 1.308.848 1.121.110 1.134.286 2.255.396 1.483.146 162.849 1.320.297 1.130.916 1.144.207 2.275.123 1.496.119 164.274 1.331.845 1.140.808 1.154.215 2.295.023 1.509.205 165.711 1.343.494 1.150.787 1.164.311 2.315.098 1.522.406 167.160 1.355.246
Laki‐Laki (male) 942.427 943.594 944.379 944.891 945.847 960.477 979.106 990.216 995.968 1.012.040 1.027.607 1.034.696 1.039.707
Statistik Penduduk Kota Medan Berdasarkan Jenis Kelamin
55 - 59 30.879 2,98 31.434 3,00 62.313 2,99
60 - 64 26.468 2,56 22.246 2,12 48.714 2,34
65 + 32.350 3,13 44.495 4,24 76.845 3,69
Jumlah 1.034.696 100,00 1.048.460 100,00 2.083.156 100
Keterangan : Angka sementara penduduk pertengahan tahun 2007 Tabel 2.12. Persentase jumlah penduduk kota medan Sumber : BPS Kota Medan
Tabel 2.13. Tabel statistik
Sumber : BPS Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.14. Tabel lowongan pekerjaan
Sumber : BPS Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
2004 2005 2006 2007
1 Pertanian,perternakan dan perikanan Agriculture 2 Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying 3 Industri Pengolahan Manufacturing Industry 4 Listrik Gas dan Air Electicity, Gas and Air Supply 5 Bangunan Construction 6 Perdagangan, Hotel dan Restauran Trade, Hotels and Restaurants 7 Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi Transportation, warehouse and Communication 8 Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan bangunan /tanah dan Jasa Perusahaan Finance, Insurance And Firms Services 9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan perorangan Society, Social and Individual Services Jumlah/Total
Lapangan Usaha Sector
Source : Departement Office of Man Power
Sumber : Kantor Departemen Tenaga Kerja Kota Medan
No
11.460 12.271
565 1.065
170
100
280
11
50
125
0
0
75
235
70
80
0
40
0
75
Terdaftar/Registered Laki‐laki Perempuan Male Female 414 5.675 8.337 39.776 1.065 12.271
No
2004‐2007 Lapangan Usaha Sector 2004 2005 2006 2007 1 Pertanian,perternakan dan perikanan Agriculture 2 Pertambangan dan Penggalian Mining and Quarrying 3 Industri Pengolahan Manufacturing Industry 4 Listrik Gas dan Air Electicity, Gas and Air Supply 5 Bangunan Construction 6 Perdagangan, Hotel dan Restauran Trade, Hotels and Restaurants 7 Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi Transportation, warehouse and Communication 8 Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan bangunan /tanah dan Jasa Perusahaan Finance, Insurance And Firms Services 9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan perorangan Society, Social and Individual Services Jumlah/Total
Number of Vacancies Registered and Filled by Sector
Lowongan Pekerjaan Yang Terdaftar dan Telah Dipenuhi Menurut Lapangan Usaha
35 1.310
20
100
246
5
400
500
0
4
202 6.348
100
1.392
1.149
0
200
3.200
0
21
Telah Dipenuhi/Filled Laki‐laki Perempuan Male Female 414 5.675 8.337 39.776 1.310 6.348
Tabel 2.15. Tabel jumlah pencari pekerjaan
Sumber : BPS Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
source : Departement Office of Man Power, Medan City
Sumber : Kantor Departement Tenaga Kerja Kota Medan
Yang Belum Ditempatkan Tahun/ pada Tahun Yang Lalu Tingkat Pendidikan Not yet been Placed in Year/Education Previou Year Laki‐laki Perempuan Male Female 2004 25.498 25.803 2005 12.975 12.337 2006 21.316 52.113 2007 SD Elementary School 0 0 SLTP Junior High School 1.213 2.018 SLTA Senior High School 2.000 49.982 Sarjana University 103 1.113 Jumlah/Total 21.316 52.113 5.807 4.798 12.271
4.599 1.065
943
253 5.604
723
159
10 1.310
1.000
24
4
382 5.229
4.712
114
21
Yang Terdaftar pada Yang Ditempatkan Tahun Ini dalam Tahun Ini Registered in Have been Placed in Current Year Current Year Laki‐laki Perempuan Laki‐laki Perempuan Male Female Male Female 25.912 31.178 414 5.675 21.316 52.113 8.337 39.776 1.065 1.310 5.229
2004‐2007
Number of Registered Job Seekers by Sex and education
15.011 29.875
11.805
2.917
142
18.678 26.569
7.170
317
504
Yang Dihapuskan dalam Tahun Ini Have been Deleted in Current Year Laki‐laki Perempuan Male Female 5.984 6.521 18.470 16.661 29.875 26.569
Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendidikan
255 13.200
11.732
1.213
0
1.700 33.212
29.494
2.018
0
Yang Ditempatkan dalam Tahun Ini Have been Placed in Current Year Laki‐laki Perempuan Male Female 25.498 25.803 12.975 12.337 13.200 33.212
Berdasarkan gambar diatas diketahui bahwa komposisi penduduk terbesar berada pada kelompok usia 15-64 tahun sebagai kelompok usia produktif atau kelompok usia aktif secara ekonomis dengan jumlah pria sebagai pekerja lebih banyak dari pada wanita. Diluar kelompok usia produktif terdapat kelompok usia tidak produktif yang cenderung akan ditanggung oleh kelompok usia produktif, yang biasa disebut dengan angka beban tanggungan (ABT). Untuk Kota Medan angka beban tanggungan berkisar 45, atau sekitar setiap 45 orang ditanggung oleh 100 orang produktif.
Jumlah penduduk Kota Medan yang sampai saat ini diperkirakan mencapai 2,167 juta penduduk pada tahun 2010. Sehingga dapat disimpulkan, peluang usaha seluler di Indonesia memberikan kesempatan terbuka yang sangat potensial bagi para operator. Sehingga diperlukannya suatu wadah yang dapat menampung kegiatan yang ada.
2.2. LOKASI PROYEK Berdasarkan Lokasi, site terletak di Kawasan Perkotaan yang sesuai dengan definisi kawasan perkotaan menurut Permen No.1
tahun 2008 tentang
Pedoman Perencanaan
Kawasan Perkotaan Bab I pasal 1.1 : Kawasan perkotaan adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi. Telkomsel sebagai fungsi kantor yang memberikan pelayanan jasa memiliki kelayakan untuk berdiri di tengah kawasan perkotaan.
2.2.1
Kriteria Pemilihan Lokasi Proyek
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan site Telkomsel Center and Rent Office adalah hal-hal sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
NO
KRITERIA
LOKASI
PEMILIHAN SITE 1.
2.
Tinjauan
terhadap
Site harus berada pada wilayah RUTRK yang tata guna
struktur kota
lahannya adalah daerah perdagangan (WPP B,D dan E).
Pencapaian
Dalam hal pencapaian, site harus terletak pada daerah yang mudah dicapai baik dengan menggunakan kendaraan, seperti kendaraan pribadi dan umum maupun pejalan kaki yang berkunjung ke site.
3.
Area pelayanan
Lokasi site sebaiknya berada disekitar beberapa lokasi site teelkomsel
yang
berdekatan,
sehingga
tidak
terlalu
menyulitkan pegawai dengan pindahnya gedung telkomsel tempat mereka bekerja. 4.
Ukuran Lahan
Adapun ukuran lahan harus mencukupi kebutuhan ruang secara fungsional dan sesuai persyaratan yaitu minimal 10.000m2.( 1 Ha).
5.
Kemudahan
Enterance yang dipilih sebagai jalur menuju dan keluar tapak
Enterance
harus mudah diakses oleh pengelola, penyewa, pengguna fasilitas dan pengunjung Telkomsel Center dan Rent Office
6.
Kontur Tapak
Site yang dipilih hendaknya relatif datar ( kontur tanahnya tidak terlalu bergelombang ), agar memudahkan di bidang pengerjaan dan penyelesaian perancangan. Tabel 2.18. Kriteria Pemilihan Site
Tinjauan terhadap Struktur Ruang Kota Sebagai sebuah sarana yang dibangun di dalam sebuah kota yang telah ada, maka sebaiknya proses perencanaannya perlu diperhatikan sehingga tidak menggangu tata guna lahan yang telah direncanakan untuk sebuah wilayah kota tersebut. Sebagai sebuah sarana pelayanan di bidang jasa, maka Gedung Telkomsel dan Rent office tersebut harus direncanakan di wilayah yang secara tata guna lahan diperuntukkan sebagai area kantor.
Universitas Sumatera Utara
Berikut adalah gambar pembagian wilayah Pengembangan dan Pembangunan (WPP) Kota Medan:
WPP D CBD, Pusat Pemerintahan, Hutan Kota, Pusat Pendidikan, Perkantoran, Rekreasi Indoor, Permukiman
WPP A Pelabuhan, Industri, Permukiman, Rekreasi, Maritim
WPP B Perkantoran, Perdagangan, Rekreasi Indoor, Permukiman, perkantoran
WPP E Permukiman, Perkantoran, Perdagangan, Konservasi, Rekreasi, Lapangan Golf, Hutan Kota
WPP C Permukiman, Perdagangan, Rekreasi
Diagram 2.10. Pembagian Wilayah Pengembangan dan
Pembangunan (WPP) Kota Medan
Berikut adalah tabel pembagian Kota Medan berdasarkan Wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP) : Wilayah
Cakupan
Pusat
Kegiatan
Pembangun
Wilayah Adm
Pengembanga
Utama
an
Kecamatan
n
Medan Belawan WPP A
Belawan
Pelabuhan,
Pabrik,
Medan Marelan
Pergudangan,
Medan Labuhan
Pelabuhan,
Terminal, Orientasi Perumahan,
Konservasi WPP B
Medan Deli
Tanjung Mulia
Perumahan,
Perdagangan,
Perkebunan, Perkantoran Medan Timur
WPP C
Aksara
Perumahan, Pabrik, Terminal
Medan
barang/
pergudangan,
Perjuangan
Berorientasi ke konsumen
Medan Area
Universitas Sumatera Utara
Medan Denai Medan Amplas Medan Baru
WPP D
Pusat
bisnis
(CBD),
Pusat
Medan Maimoon
Pemerintahan,
Medan Polonia
Hutan Kota, Pusat Pendidikan,
Medan Kota
Perkantoran , Rekreasi Indoor
Medan Johor
dan Permukiman.
Medan Barat
WPP E
Inti Kota
Sei Sikambing
Perumahan,
Perumahan,
Perkantoran,
Medan Petisah
Konservasi, Lapangan Golf dan
Medan Sunggal
Hutan Kota
Medan Helvetia Medan Tuntungan Medan Selayang Tabel 2.19. Pembagian Kota Medan berdasarkan WPP Sumber: RUTRK Kodya Tk II Medan 2005
Sehingga lokasi Telkomsel sebaiknya berada pada daerah dengan wilayah pembangunan WPP B, D atau E. Karena karakteristik kawasan yang telah direncanakan dengan salah satu fungsi yakni fungsi perkantoran yang sesuai dengan Kantor Telkomsel.
2.2.2 Analisis Pemilihan Lokasi Dari tabel di atas, maka lokasi site yang sesuai sebagai fungsi perkantoran adalah site yang terletak di WPP B, WPP C dan WPP E, yakni pada pusat pengembangan Tanjung Mulia, Inti Kota dan Sei kambing. Dari data-data tersebut, maka saya memberikan 3 alternatif lokasi, yakni sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
2.2.2.1. Alternatif Pemilihan Lokasi Alternatif 1: Site berada di Jl. Palang Merah, yang berdekatan dengan kawasan Kesawan yang merupakan area konservasi. Dengan
batas-batas,
sebagai
berikut:
U
Utara: Jl. Palang Merah Timur : Kimia Farma Selatan : Jl. Palang Merah Barat : Jl. Mesjid
Gambar 2.2. Alternative site 1
Alternatif 2: Site berada di Jl. Kereta Api, yang berada pada kawasan Pasar Ikan Lama yang berdekatan dengan Stasiun Kereta Api. Dengan batas-batas, sebagai berikut :
Utara : JL. Suwarna Timur : Jl. Kereta Api Selatan : Jl. Perdagangan Barat : Jl. Kumango
U Gambar 2.3 Alternative site 2
Universitas Sumatera Utara
Alternatif 3: Site Berada di Jl. Adam Malik masuk sedikit ke dalam. Site yang diambil berupa kawasan kumuh sebagai tempat tinggal yang tidak resmi. Lokasi ini tepat berada di tepi sungai Deli.
Dengan batas-batas, sebagai berikut :
Utara : JL. Adam Malik Timur : lahan kosong . Selatan : Jl. Kelambir Lima Barat : sungai Deli
U
Gambar 2.4 Alternative site 3
Pertimbangan juga didasarkan atas kedekatan lokasi yang baru terhadap lokasi-lokasi yang lama. Seperti gambar dibawah ini :
Gambar 2.5 Tinjauan terhadap lokasi site yang baru
Universitas Sumatera Utara
2.2.2.2 Penilaian Alternatif Lokasi Kriteria
Lokasi Jl. Palang Merah
Jl. Pemuda
2
8.464 m area.
11.842.7m area
11.884.23m2 area
Jalan Primer
Jalan Primer
sekunder
Mudah karena dapat diakses
Mudah karena dapat diakses
Mudah
karena
dapat
dari segala penjuru Medan
dari segala penjuru Medan
diakses
dari
segala
baik
baik
kendaraan
penjuru
Medan
angkutan
dengan
kendaraan
dengan
pribadi
maupun
Luas lahan
Tingkatan Jalan
Pencapaian
ke
Lokasi
JL. Adam Malik
dengan
2
kendaraan
pribadi
maupun
umum,
berdekatan
Hotel
Danau
dengan
angkutan
pribadi
maupun
dengan
umum,
berdekatan
Toba
Lapangan Merdeka Walk.
angkutan
International.
umum,
berdekatan stasiun
baik
dengan
kereta
api,
namun sedikit masuk ke dalam. Jangkauan terhadap
Struktur
Pusat bisnis (CBD), Pusat
Pusat bisnis (CBD), Pusat
Perumahan,
Pemerintahan,
Pemerintahan,
Perkantoran,
Hutan
kota
Perumahan,
Kota,
Pusat
Pendidikan,
Perkantoran
Rekreasi
Indoor
,
dan
Permukiman. Fungsi
Pendukung
Hotel,
Kota,
Pusat
Pendidikan,
Perkantoran
Rekreasi
Indoor
,
Konservasi,
Lapangan
Golf dan Hutan Kota
dan
Permukiman.
Apartemen,
Supermarket,
sekitar lokasi
Hutan
Perumahan,
mesjid,
Perkantoran,
bangunan komersil, kawasan
Bangunan
komersil,
perdagangan,
Perkantoran,
Bangunan
komersil,
pemukiman,
rumah
stasiun Kereta Api.
sakit, Perkantoran.
Ruko, Rumah Hunian.
Perumahan kumuh.
tekstil (Pasar Ikan Lama) Fungsi eksisting
Ruko
percetakan,
rumah
hunian, sarang burung wallet, service sepeda motor, dll. Kontur
Relative datar
Realtif datar
Realtif datar
Pengenalan
Baik
Baik
Entrance
Berada di jalan utama.
Berada
pada
simpangan
jalan sekunder.
Kurang Dari masih
jalan
besar
masuk
ke
dalam. Kedekatan
dengan
Dekat
Dekat
Tidak dekat.
kantor
Tabel 2.20. Tabel perbandingan lokasi alternatif site
Universitas Sumatera Utara
2.2.2.3 Analisis dan Penetapan Lokasi No
Kriteria
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
Jl. Palang Merah
JL. Pemuda
JL.Adam Malik
1.
+++
+++
+++
+++
+++
++
Kenderaan pribadi
+++
+++
+++
Kenderaan umum
+++
++
+++
Pejalan kaki
+++
+++
+++
Pusat perbelanjaan (radius 500 m)
++
+
++
Hotel (radius 500 m)
+++
++
++
Permukiman
+++
+++
+++
Rumah makan (radius 500 m)
+++
+++
+++
Sarana dan prasarana (radius 500 m)
+++
+++
+++
+++
+++
+++
31+
29+
30+
Kawasan
yang
berada
pada
kawasan
pertokoan. 2.
Daerah komersil dan Pusat Kota
3.
Aksesbilitas
4.
5.
Fasilitas pendukung
Kesesuaian dengan RUTRK Medan Jumlah
Tabel 2.21. Kriteria lahan untuk menentukan lokasi
Dari data-data tersebut, maka saya mengusulkan untuk merancang Gedung Telkomsel Centre pada lokasi site alternatif 1 .
Deskripsi Lokasi Eksisting:
Data Lokasi site :
Luas Site : 1.848.0527
+
6616.0259
=
8.464.0786 Kontur : relative datar KDB : 90% Ketinggian bangunan : Pemilik
bangunan
eksisting
:
Masyarakat sipil. Keistimewaan : berada di tengah kota dengan fasilitas pendukung Gambar 2.6. Foto satelit
yang baik.
2.2.3 Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi Proyek
Universitas Sumatera Utara
Judul Proyek
:
Telkomsel Center and Rent Office
Status Proyek
:
Fiktif
Fungsi
:
Office building
Lokasi Lahan
:
Kawasan Kesawan
Kondisi Lahan
:
Relatif Datar
Orientasi Site
:
Menghadap ke Selatan
Zoning Site
:
Area Komersil
Arah Lalu Lintas
:
2 arah
Fungsi Eksisting
:
Area Komersil
Batasan Site o Utara
:
Jl. Temenggung
o Selatan
:
Jl. Palang Merah
o Timur
:
Jl. Arab
o Barat
:
Jl. Mesjid
Luas Site Keseluruhan
:
± 8.464 m2
Luas Site yang diolah
:
± 8.464 m2
Tinggi Bangunan
:
± 8 lantai
Potensi Site
:
o Site terletak di tengah kota o Site berada di kawasan komersil o Transportasi lancar dan baik
Lokasi site berupa lahan yang memiliki 4 fungsi lahan : -Ruko hunian murni
: 29
-Ruko hunian komersial (di dominasi oleh percetakan)
: 31 ruko
-Ruko sebagai tempat organisasi
: 3 ruko
- Kantor Notaris
:3
-Bangunan kosong
:5
-Total bangunan berupa ruko
: 71 buah \
Universitas Sumatera Utara
2.3. TINJAUAN FUNGSI BANGUNAN 2.3.1 Struktur Organisasi Telkomsel Secara struktural, telkomsel terbagai menjadi 3 unit kerja yaitu Directorate, Subdirectorate dan Area. Ketiga unit kerja ini kemudian bertanggung jawab langsung kepada Direksi.
Area merupakan unit kerja yang berada di wilayah regional. Telkomsel terbagi menjdi 4 Area yaitu : Area I atau disebut juga dengan Sumatera yang meliputi seluruh wilayah Pulau Sumatera. Area II atau area Jawa Barat dan Banten yang wilayah kerjanya meliputi Jawa Barat dan Banten. Area III adalah Area Jawa-Bali Nusa yang meliputi wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kepulauan Nusa Tenggara. Dan yang terakhir adalah area IV yaitu Area Pamasuka yang meliputi Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan. Berikut adalah penyebaran jangkauan Telkomsel di seluruh wilayah Indonesia :
Gambar 2.7. Penyebaran jangkauan Telkomsel di seluruh wilayah Indonesia Sumber : www. Telkomsel.com
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan Directorate merupakan unit kerja yang dikepalai oleh direktur. Direktur bertanggung jawab kepada direktur utama. Directorate membawahi unit kerja yang terdiri dari Planning & Development Directorate, Operation Directorate, Comerce Directorat dan Finance Directorate. Untuk Sub-Directorate, merupakan unit kerja yang tanggungjawabnya dipegang oleh Vice President bukan oleh direktur. Vice President ini yang kemudian bertanggungjawab langsung kepada Direktur Utama. Unit kerja Sub-directorate terdiri dari Corporate Secretary Sub-Directorate, Legal & Compliance Sub-Directorate, Internal Audit Sub Directorate, HR Management Sub-Directorate dan Enterprise Risk Management SubDirectorate. Untuk lebih jelasnya, struktural Telkomsel dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Diagram 2.11. Struktural Telkomsel Pusat Sumber : www. Telkomsel.com
Universitas Sumatera Utara
AREA SUMATERA General Manager Sales
General Manager
& Customer serevice
Network Operation
Mengawasi serta mengelola
Mengawasi serta
keg. Penjualan & pelayanan
mengelola jaringan
regional untuk Grapari
Marketing
Channel
Corporate Account
Human Resources
Management
Management
& Administration
Dealer
Identifikasi, analisis, perkiraan permintaan pasar atas
Gerai Management
produk
pengembangan
Dealer
rencana
Halo
penjualan distribusi. Memonitor,
Distribution Planning
dan
Grapari
mengevaluasi
dan
memprediksi
efektivitas dan kontribusi produk juga koordinasi permintaan produk.
Diagram 2.12. Struktural Telkomsel Sumber : www.yahoo.com
Setiap wilayah dipimpin oleh seorang General Manager Sales & Customer Service yang mengawasi serta mengelola kegiatan penjualan dan pelayanan regional untuk Grapari dan seorang General Manager Network Operation yang mengawasi serta mengelola jaringan. Secara umum, terdapat lima departemen yaitu, Marketing, Channel Management, Corporate Account
Management,
Human
Resources
&
Administration,
dan
Grapari.
Departemen Channel Management dibagi menjadi tiga sub departemen yaitu, Dealer, Gerai Management dan Distribution Planning. Meskipun tugas sub departemen Dealer dan Gerai Management sama yaitu identifikasi, analisis, perkiraan permintaan pasar atas produk dan pengembangan rencana penjualan distribusi, terdapat perbedaannya yaitu bentuk bisnis yang bekerjasama untuk promosi produk dan penyediaan layanan merupakan Dealer, sedangkan Gerai merupakan kantor pelayanan dan saluran distribusi langsung yang berfokus pada kartu halo. Untuk tugas Distribution Planning adalah memonitor, mengevaluasi dan memprediksi efektivitas dan kontribusi produk juga koordinasi permintaan produk
Universitas Sumatera Utara
Struktur Organisasi Call Center :
MANAGER
SEKRETARI
SUPERVISOR
QUALITY
SUPERVIS
SDM
ASSURANCE
OR
Merekrut tenaga kerja
Mendengarkan
Permasalahan
pekerja dalam
dalam
melayani
jaringan, Black
baru Trainning
SUPERVISOR
SUPERVISOR LAYANAN 1
LAYANAN 2
LAYANAN 3
SUPPORT ADMINISTRA
TEAM LEADER (TL)
PICK
AGEN
ROSTER
Diagram 2.13 Struktural call centre Sumber : wawancara
2.3.2
Deskripsi Perilaku Kegiatan-kegiatan Yang dilakukan :
PENGUNJUN
KARYAWAN
Parkir
Melihat-lihat
Datang
Makan
Parki Pulan
Parkir
Persiapan Stand
Datang
Melayani
Parki Pulan Shola
Makan
Parkir
Shola Kantor
PEGAW
Diner Kantor
Lunc
Parkir Pulang
Datang Breakfea
Kantor
Lunc
Shola Diagram 2.14 Deskripsi Pelaku
Universitas Sumatera Utara
2.3.3
Deskripsi Kebutuhan Ruang
Dari kelompok kegiatan dan pengguna diperoleh acuan kebutuhan ruang untuk menjadi dasar perancangan. Jenis ruang
Pengguna
Kegiatan
Nama ruang
Zona ruang
Pengelola
General
Menjalankan
manager
perusahaan
Ruang kantor
Berkoordinasi
dengan Ruang
kepala bidang
direksi
Beristirahat
Ruang istirahat
Semipublik
Toilet
Privat
Ruang makan
Publik
Musholla
Publik
Kepala
Menjalankan
bidang/manajer
masing-masing
Sekretaris
Semipublik
rapat privat
bidang Ruang kantor
Semipublik
Berkoordinasi
dengan Ruang
kepala bidang
direksi
Beristirahat
Ruang istirahat
Semipublik
Toilet
Privat
Ruang makan
Publik
Musholla
Publik
Membantu
rapat Privat
tugas Ruang
Semipublik
general manager dan sekretaris kepala bidang Berkoordinasi
dengan Ruang
kepala bidang
direksi
Beristirahat
Ruang istirahat
Semipublik
Toilet
Privat
Ruang makan
Publik
Musholla
Publik
Office boy atau Menjaga
kebersihan Ruang
rapat Privat
office Semipublik
cleaning service dan membantu tugas boy nonteknis
Universitas Sumatera Utara
Beristirahat
Perkantoran Karyawan
Toilet
Privat
Ruang makan
Publik
Musholla
Publik
Gudang
Semipublik
Bekerja
Ruang kerja
Semipublik
Beristirahat
Ruang istirahat
Semipublik
Toilet
Privat
Ruang makan
Publik
Musholla
Publik
Mendapat pengobatan
Ruang klinik
Semipublik
Melamar pekerjaan
Ruang
Publik
resepsionis
Publik
Ruang tunggu
Privat
kantor
Ruang wawancara Masuk
Grapari
Pengunjung
dan
keluar Ruang
pekerjaan
resepsionis
Bertanya
Ruang
Publik
Publik
resepsionis
Call Center
Karyawan
menunggu
Ruang tunggu
Publik
Bertanya jawab
counter
Publik
Beristirahat
Ruang makan
Publik
Musholla
Publik
Toilet
privat
Bekerja
Ruang kerja
Publik
Beristirahat
Ruang istirahat
Publik
Ruang makan
Publik
Musholla
privat
kantor
Toilet Servis
Distribusi listrik darurat Ruang genset
Servis
Universitas Sumatera Utara
Distribusi penghawaan Ruang AHU
Servis
buatan
Ruang chiller
Servis
Distribusi air bersih dan Ruang pompa
Servis
air limbah Mengontrol distribusi
Ruang control
Servis
Distribusi komunikasi
Ruang PABX
Servis
Menjaga keamanan
Ruang CCTV
Servis
Tabel 2.23. Tabel Kebutuhan ruang
2.3.4 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang Beberapa persyaratan dan kriteria ruang dalam kaitannya dengan kebutuhan ruang ditunjukkan pada Tabel 2.23 No
Nama ruang
Kriteria ruang Cahaya Bersih Tenang Sejuk Strategis View
1
Ruang general manager
V
V
V
V
2
Ruang sekretaris
V
V
3
Ruang manajer/kepala bidang
V
V
V
V
4
Ruang teknisi
V
V
V
V
5
Ruang office boy
V
V
6
Ruang rapat direksi
V
V
7
Ruang istirahat kantor
V
V
8
Toilet
V
V
9
Ruang resepsionis
V
V
10
Ruang serba guna
V
V
11
Ruang tunggu tamu
V
V
V
V
12
Ruang makan/kafetaria
V
V
V
V
13
Ruang dapur
V
V
14
Ruang gudang
15
Musholla
V
V
V
V
16
Ruang klinik
V
V
V
24
Area kerja
V
V
V
V
V V
V V
V V
V
V
V V
V V
V
V V
V
V
V
V
V
V
Universitas Sumatera Utara
29
Ruang istirahat karyawan
V
31
Ruang mekanikal elektrikal
V
V
V
V
V
V
V
Tabel 2.24. Tabel Persyaratan dan kriteria ruang
Sumber :Hasil olah data primer
2.3.5
Analisis Kebutuhan Ruang Jumlah penghuni bangunan adalah : 665 + 700 = 1365 orang Fasilitas pendukung yang berada di KSD seluruhnya diperuntukkan bagi penghuni bangunan, kecuali area makan. Dengan demikian, tambahan penghuni dihitung sebagai berikut : Pengunjung area makan dari luar : (5% x 1365)= 68,25 = 69 (pembulatan) (ass) Kebutuhan kantor sewa : 10% = 137 orang Sehingga didapat total penghuni bangunan sebesar = 1365 + 69 + 137 = 1571 orang
1.
Kebutuhan Food Area
Dengan adanya restoran, karyawan dapat menghemat waktu dibanding bila harus pergi ke luar untuk makan setiap harinya. Penggunaan restoran mulai pagi jam 08.00-22.00 WIB. (terbuka untuk public) Jam sibuk/makan siang = jam 12.00-14.00 WIB = 2 jam. Rentang waktu berada di restoran/orang diasumsikan sekitar 45 menit/orang. Jadi frekuensi per kursi = 2jam : 45 menit = 2,667 orang/kursi. Dengan kapasitas gedung 1365 orang :
90 % : makan di food area
5 % makan di luar
5% lain-lain
Jadi dapat dihitung kapasitas restoran sebesar : 1365 x 90/100 = 1228.5 = 1.229 + 69 + 137 = 1435 1435 orang : 2,667 orang/kursi = 538.05 = 538 kursi Luas bruto restoran = 3m2/kursi 1. Dengan demikian luas bruto area makan : 538 kursi x 3 m2/kursi = 1614m2
1
Buku Panduan Sistem Bangunan Tinggi, Ir. Jimmy S. Juwana, MSAE. Erlangga 2005
Universitas Sumatera Utara
2.
Kebutuhan Ruang Serba Guna Pengadaan Ruang Serba Guna dimaksudkan untuk menunjang
kebutuhan perkantoran akan ruang besar yang dapat digunakan untuk presentasi, seminar, dan sebagainya. Pemakaiannya bersifat sewaktu-waktu dan umum, artinya dapat disewa juga oleh masyarakat umum yang bukan pengguna bangunan. Dengan demikian, diasumsikan kapasitasnya sebesar 700 orang. Menurut buku Panduan Sistem Bangunan Tinggi, besaran brutonya sebesar 2,5 m2/orang. dengan demikian, luas bruto ruang serba guna ini sebesar : 700 orang x 2,5 m2/orang = ± 1750 m2 3.
Kebutuhan Parkir Berdasarkan standar parkir menurut buku Panduan Sistem Bangunan
Tinggi, standar jumlah parkir ditentukan berdasarkan luas bruto kantor, yaitu 1 mobil setiap 100 m2 luas bruto. Karena luas bruto kantor yang telah ditentukan berdasarkan kebutuhan mencapai ± 12.728 m2, maka kapasitas parkir mobil mencapai 128 unit untuk kantor. Berdasarkan buku Data Arsitek, standar luas parkir mobil per unit adalah 2,5 m x 5 m = 12,5 m2. dengan demikian, luas netto parkir mobil mencapai 128 unit x 12,5 m2/unit = 1600 m2. Jika ditambah dengan sirkulasi sebesar 70% (1120), maka luas parkiran mobil mencapai 2720 m2. Adapun perhitungan untuk parkir sepeda motor adalah 1 unit per 40 m2 luas bruto kantor. Dengan demikian, jumlah kapasitas parkir sepeda motor mencapai 12728 m2 : 40 m2/unit = 318.2 menjadi 319 unit. Standar parkir sepeda motor adalah 1 m x 2 m = 2m2. Dengan demikian, luas netto parkir sepeda motor mencapai 638m2, dan jika ditambah dengan sirkulasi sebesar 70% (446.6), luas parkiran sepeda motor menjadi 1084.6 = 1085 m2. Dengan demikian, dapat dihitung total luas areal parkir sebesar 2720m2 + 1085 m2 = 3805 m2.
Universitas Sumatera Utara
4.3
Kesimpulan No
Nama Ruang
Luasan (M2)
1
Telkomsel Office
6198
2
Kantor sewa
620
3
Food area
1614
4
Ruang Serba Guna
1750
Total kebutuhan ruang
10.182
Total keseluruhan Tabel 4.3 Kebutuhan Ruang Kantor
12.728
gedung kantor 5
Parkir
3805
Total Bangunan
16.533
Gedung + Parkir
* koefisien nisbah luas netto terhadap luas bruto = 0,8 Sehingga = 10.182 : luas bruto = 0,8 Luas bruto = 12.727,5 dibulatkan menjadi 12.728. Dari penjabaran analisis kebutuhan ruang di atas, dapat disimpulkan bahwa
luas
bangunan
Kantor
Telkomsel
termasuk
fasilitas-fasilitas
penunjangnya adalah sebesar 12.727,5 m2, dan bila ditambah dengan luas areal parkir menjadi sebesar 17.245 m2. Untuk tower
: bruto : 1066.5 : neto : 853.2
Sirkulasi +core : ± 213
2.4. PROGRAM RUANG :
Universitas Sumatera Utara
A. Kelompok Kegiatan Grapari No. Nama Ruang
Kapasitas (Org) Jumlah Jumlah Kebutuhan Luas Sumber Aktif Tamu Kapasitas Ruang Ruang (M2) 1 Hall penerima 2 4 6 1 0.69m2/org 4.14 DA 2 Lobby ruang tunggu 150 150 1 0,69 m2/org 103.5 DA C. Kegiatan Call center 1 2Jumlah 3Jumlah 10 4m2/counter 40 AS No. 3 counterNama Ruang Kapasitas (Org) Kebutuhan Luas Sumber 4 Ruang Informasi 2 2 4 1 M2/org 15 AS Aktif Tamu Kapasitas Ruang Ruang (M2) 5 Ruang Security 2 300 4 1 m2/org AS 1 call center 3002 1 4m2/orang 1200 DA 14 176.64 m2 Total Total 1200 m2/org Sirkulasi 30 % 360 52.992 m2 Sirkulasi 30 % Total Kegiatan Call Center 1560 229.632 m2 Total Kegiatan grapari D. Kegiatan Call center (sewa) No. Nama Ruang B. Kelompok Kegiatan Pengelola
Kapasitas (Org) Jumlah Jumlah Kebutuhan Luas Sumber Aktif Tamu Kapasitas Ruang Ruang (M2) No. Nama Ruang Kapasitas (Org) Jumlah Jumlah Kebutuhan Luas Sumber 1 call center 700 700 1 4m2/orang 2800 DA Aktif Tamu Kapasitas Ruang Ruang (M2) Total 2800 m2/org 1 Lobby & R. Tunggu Pengelola 3 5 8 1 2,5 m2/org 20 DA Sirkulasi 30 % 840 2 Bagian Pimpinan Total Kegiatan Call Center (sewa) 3640
R. General Manager R. Sekretaris R. Rapat
1 1 10
5 3
E. Kelompok Kegiatan Ruang Utilitas dan Service 8 No. 3 Bagian Marketing Nama Ruang Kapasitas (Org) Jumlah 4 Channel Aktif Tamu7 Kapasitas 5 Human Resources 5 1 Ruang tunggu supir 20 20 6 PR 3 2 Klinik 3 3 3 Musholla 100 100 7 Finance Telkomsel 20 4 Listrik 8 GA 12 R. Trafo 9 IT 6 R. Genset R. Panel Utama 10 Bagian Administrasi 5 Distribusi Air Bersih Ketua 1 2 R. Tanki Bawah Tanah Staff 4 R. Tangki Atas Ruang Arsip R. Pompa 6 Distribusi Air Kotor 11 Bagian Pemasaran Sewa Treatment Plant 1 2 7 Pembuangan SampahKetua Ruang Bak Sampah Staff 6 8 12 ACStaff Personalia 2 chiller 13 Staff Keuangan 2 AHU 14 Staff. Bagian Umum 2 Cooling Tower 15 R.Istirahat+Locker 8 9 Telepon 16 Ruang Makan+Pantry PABX & Sound 17 Gudang 10 Transportasi R.Panel Kontrol Lift Total Sirkulasi 30 % Total Total Pengelola Gedung Sirkulasi 30 % Total Ruang Utilitas dan Service
total luas gedung fungsi kantor Luas core total luas gedung kantor
6 4 10
2 30 m2/ruang 2 20 m2/ruang 1 2,5 m2/org
60 40 25
AS AS DA
1 4 m2/org Kebutuhan Luas Sumber 32 1 4 m2/org 28 Ruang (M2) 20 5 2 1 4 m2/org 1,5 60 DA 3 1 1 4 m2/org 12 16 48 TSS 1 100 TSS 20 1 1 4 m2/org 80 48 24
DA DA DA DA DA DA DA
12 16 20
DA DA SB
8 Jumlah 7 Ruang
12 6 1 1 1
3 1 4
1 1 1
3 6 2 2 2 8
1 1 16 1 1 2
1 4 m2/org 20 1 4 m2/org 60 20
20 SB 60 SB 20 SB
1 12 m2/org 80 80 AS 1 4 m2/org 30 30 AS 20 m2/org 20 20 AS 50
50 SB
1 12 m2/org 12 20 20 SB 1 4 m2/org 24 1 4 m2/org 8 80 80 SB 1 4 m2/org 8 45 720 SB 1 4 m2/org 8 50 50 SB 2 0.5 m2/org 8 25 m2/org 25 10 10 SB 15 m2/org 15 545 m2/org 30 60 SB 1450,68m2 163.5 426,2 m2 708.5
DA DA DA DA DA DA DA DA
1876,88 M2
8.015 (pembulatan) 25% 2.003,75 10.018,75
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.26. Program ruang Sumber : Pengolahan data pribadi
2.5 STUDI BANDING (Studi Banding arsitektur yang mempunyai fungsi sejenis)
2.5.1 PT. Indosat Nama Bangunan
: Indosat
Lokasi Bangunan
: Jl. Perintis Kemerdekaan, Medan
Fungsi Bangunan
: Kantor Pelayanan Komunikasi Internasional Sentral Gerbang Internasional-2 ( SGI – 2 )
Jumlah Lantai
: 7 (Tujuh) Lantai
Pemilik Bangunan
: PT. (Persero) INDOSAT
Konsultan Perencana : PT. Cakra Manggilingan Jaya Konsultan Pelaksana : PT. Bakrie Building Industries Tahun dibangun
: 1982
Mulai Beroperasi
: 1983
Renovasi
:1995-1997
Renovasi bangunan mencakup bagian fasade bangunan yakni material finishing kulit bangunan, yang sebelumnya merupakan keramik diganti dengan finisihing alfolik dan adanya pengembangan interior suatu ruangan. Karena pada pembangunan terdahulu terdapat banyak kesalahan ) oleh : Konsultan pengawas
: PT. Encona Engineering Inc.
Kontraktor pelaksana
: PT. Bakrie Buliding Industries.
Renovasi gedung ini mencakup renovasi bagian fasade bangunan yakni : material finishing kulit
bangunan, seperti: finishing keramik diganti dengan finishing alpolik dan adanya
pengembangan denah ( penambahan luas bangunan ).
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8. Gedung PT.Indosat
Dari segi fisik, PT.Indosat memiliki gedung yang terdiri dari tujuh lantai dan memiliki luas tanah 9780 m². Adapun penjabaran dari ketujuh lantai tersebut adalah sebagai berikut : Lantai 1 No Nama Ruangan 1 R.Tunggu I ( KBU ) 2 R.Tunggu II ( KBU ) 3 PO.Satelindo 4 Toilet KBU ( Lavatory ) 5 Tangga Darurat 6 R. Kontrol 7 R. MDF 8 R. Work Shop 9 Biro SCTV ( Ex.OPJL ) 0 Tangga Auditorium 11 R.Chiller 12 Toilet 13 Gudang OPJL 14 Gudang ATK / BRT 15 R. Genset 16 R. Engine Pump 17 R. Ganti Satpam 18 R. Motor fool 19 Tangga sp.Audit 20 R. Sarpen 21 R. A H U 22 R. Shaft Panel lt.1 23 Koridor lift Staff 24 Koridor lift barang 25 Tangga Utama 26 R.Posko 27 Toilet Posko ( Lavatory ) 28 R. Reception 29 Selasar Sarpen 30 Selasar KBU / Tamu 31 Selasar Tamu 32 Selasar Genset Jumlah Total
Luas ( m²) 202.29 19.5 40.91 22.69 24.57 25.6 33.8 20.11 53.92 119.85 67.72 5.45 22.52 32.36 114.23 34.07 8.95 12.66 34.49 44.46 18.83 18.24 71.98 31.83 34.94 22.97 23.57 95.91 120.32 129.99 42.42 69.17 1620.32
Lantai 2 No Nama Ruangan 1 R.Staf I Satelindo 2 R.Staf II Satelindo 3 Pantry 4 Tangga darurat 5 Koridor Lift Staf 6 R. A H U 7 R.Shaft Panel lt.2 8 R. Sound System 9 R. Serba Guna 10 Gudang R. Serba guna 11 Gudang staf 12 Toilet lt.2 13 R.VP.Satelindo 14 R.BM.Satelindo 15 Toilet Staf 16 Gudang lt.2 17 R.Tamu 18 Tangga Utama 19 Tangga sp.Auditorium 20 Selasar Audit Kanan 21 Selasar Audit Kiri 22 Auditorium 23 Hall Auditorium 24 Toilet Auditorium 25 Pantry Auditorium 26 Koridor Lift Barang 27 R. Fotocopy & R. Tambahan Jumlah Total
Luas ( m² ) 271.3 121.14 17.68 32.44 36.04 18.49 13.84 23.11 75.96 8.84 7.2 27.35 24 19 12.06 13.02 18.02 34.94 34.49 96.39 46.54 168.53 100.8 38.54 15.05 46.82 24 1345.59
Universitas Sumatera Utara
Lantai 3 No Nama Ruangan 1 R.Staf 2 R. Manajer Inspektorat 3 R. Manajer Niaga 4 R. Manajer Keu 5 R. Manajer 6 R. Sekretaris Manajer 7 R. Pantry 8 Tangga Darurat 9 Gudang R. Rapat Divisi 10 R. Rapat Divisi 11 Koridor Lift Staff 12 R. AHU 13 R. Shaft Panel Lt. 3 14 Koridor Lift Barang 15 Toilet Lt. 3 16 Gudang Lt. 3 17 Tangga Utama 18 R. Mushollah 19 Gudang Mushollah 20 Toilet Mushollah 21 Koridor Mushollah 22 Toko Koperasi 23 Gudang Piala 24 Kantin 25 Selasar Kantin 26 Tangga Sp Auditorium Jumlah Total
Luas( m2 ) 225.63 40.96 35.83 31.63 57.78 18 17.68 32.36 13.2 65.4 36.31 18.45 14.68 45.87 27.36 13.02 34.64 99.04 16.16 32.03 34.31 19.42 28.86 105.3 47.24 34.49 1145.65
Lantai 6 No Nama Ruangan 1 R.Staf 2 R. Manajer.Sisfo 3 Gudang 4 Tangga darurat 5 R. Peralatan Sisfo 6 Gudang peralatan sisfo 7 R. Pantry 8 R. MOM 9 R. Sentral 10 Workshop / Gudang 11 R. A H U 12 R. Shaft Panel Lt.5 13 Koridor Lift staff 14 Koridor lift barang 15 Tangga utama 16 Gudang Lt.5 17 Toilet Lt.5 18 R. Battere 19 R. Rectifier Jumlah Total
Luas ( m² ) 83.625 33.125 10 32.44 47.72 31.18 14.98 92.37 101.11 34.58 16.75 11.1 36.31 18.39 34.94 13.5 27.36 78.47 74.7 792.65
Lantai 4 No Nama Ruangan 1 R.Staf 2 R. Manajer 3 Manajer.Admonistrasi & Umum 4 R.Pantry 5 Tangga darurat 6 Gudang 7 R.A H U 8 R.Shaft Panel lt.4 9 Koridor Lift staff 10 Koridor Lift barang 11 Tangga utama 12 Gudang lt.4 13 Toilet lt.4 14 Operator DSB 15 R.Rapat lantai 4 Jumlah Total
Luas( m² ) 358.71 45.67 21 16.59 32.44 23.95 18.92 11.1 36.31 18.39 34.94 13.02 27.36 38.03 66.5 762.93
Lantai 5 No Nama Ruangan 1 R.Staf 2 R.Mgr.Sisfo 3 Gudang 4 Tangga darurat 5 R. Peralatan Sisfo 6 Gudang peralatan sisfo 7 R. Pantry 8 R. MOM 9 R. Sentral 10 Workshop / Gudang 11 R. A H U 12 R. Shaft Panel Lt.5 13 Koridor Lift staff 14 Koridor lift barang 15 Tangga utama 16 Gudang Lt.5 17 Toilet Lt.5 18 R. Battere 19 R. Rectifier Jumlah Total
Luas( m² ) 83.625 33.125 10 32.44 47.72 31.18 14.98 92.37 101.11 34.58 16.75 11.1 36.31 18.39 34.94 13.5 27.36 78.47 74.7 792.65
Lantai 7 No Nama Ruangan 1 Koridor ( Fan Hoist ) 2 R. Halon 3 R. Mesin Lift Staf 4 R. Mesin Lift Barang 5 Gudang Fan Hoist 6 Tangga Utama 7 Tangga Darurat Jumlah Total
Luas ( m² ) 67.74 20.52 31.54 40.11 18.18 34.91 24.57 237.57
Tabel 2.27. Program ruang
Universitas Sumatera Utara
2.5.1.2 Material dan konstruksi Bangunan Ditinjau dari segi fisik bangunan, PT. Indosat memiliki bahan material bangunan seperti : No
Material Bangunan
1.
Lantai
Gambar
a. Lantai pada Auditorium Lantai ini dilapisi dengan karpet. Dan
lantai
dilengkapi
pada dengan
ruangan stop
ini
kontak Gambar 2.9. Lantai pada Auditorium
b. Lantai pada Selasar Lantai pada selasar yang menuju ke kamar mandi menggunakan keramik ukuran 40 x 40. Gambar 2.10. Lantai pada Selasar
c. Lantai pada Kamar Mandi ( Toilet ) Lantai pada kamar mandi menggunakan keramik ukuran 30x30 yang tidak licin/halus permukaannya. Gambar 2.11. Lantai pada Kamar Mandi
d. Lantai pada Area Servis Lantai ini terdapat pada ruangan –ruangan service. Seperti pada ruang AHU, Tangga Darurat dll. Lantai ini terbuat dari bahan keramik berukuran 10 x 20 berwarna
Gambar 2.12. Lantai pada Ruang Servis
Tabel 2.28. Material bangunan
Lantai pada gedung PT.INDOSAT ini menggunakan konstruksi plat beton. Gedung ini menggunakan plat lantai dengan menggunakan mutu beton K-225 dengan daya dukung lantai dasar sebesar 350 kg/cm² dan daya dukung tiap lantai 800 kg/cm ² dengan dimensi besi U : 30. Tebal plat lantai yang digunakan adalah 14 cm. Semua beban pada lantai ini ditopang
Universitas Sumatera Utara
oleh kolom-kolom struktur utama berukuran 80 x 40 cm dan kolom pendukung ukuran 60 x 30 cm. Sistem pada lantai menggunakan beam (balok induk) secara two way (dua arah gaya).
No
Material Bangunan
2.
Dinding
Gambar
a. Dinding Interior Interior
ruangan
menggunakan
finishing gypsum yang dilapisi oleh wall paper, pasangan bata yang
dilapisi
oleh
cat
dan
keramik.
Gambar 2.13. Finishing
b. Dinding Eksterior Eksterior
gedung
yang
menggunakan finishing granit, cat tembok, merupakan
dan
alpolik sejenis
yang bahan
aluminium dan material alpolik berupa sejenis plastik.
Gambar 2.14. Finishing Dinding Eksterior Tabel 2.29. Material bangunan
Pada bangunan ini terdapat dua jenis dinding yang digunakan yaitu : dinding ½ bata dengan tebal dinding 15 cm dan dinding dengan material kaca. Bahan yang digunakan untuk penutup dinding ini dibedakan antara ruang dalam dan ruang luar bangunan.
Universitas Sumatera Utara
Untuk eksterior bangunan menggunakan finishing granit, cat tembok dan bahan alfolik berupa alumunium set cladding yang berwana abu-bau ataupun sejenis plastik sedangkan jenis kaca yang digunakan adalah kaca reflektif dengan ketebalan 8 mm. Sedangkan untuk interior dinding bangunan menggunakan pasangan ½ bata dan dilapisi dengan material gypsum yang dilapisi oleh wall paper atau dilapisi oleh cat dan keramik.
No
Material Bangunan
3.
Jendela dan Pintu
Gambar
a. Pintu Pintu berupa pintu ayun yang terdiri dari bahan material kaca dan aluminium sebagai bingkainya. Selain itu, pintu pada bagian interior gedung ini juga terbuat dari bahan material kayu dan menggunakan pintu
Gambar 2.15. Pintu baseum ( kanan
baseum ( automatic door ) pada bagian
& kiri ) pada entrance dan pembatas
entrance gedung ini.
lobby dan lift menggunakan sensor gerak.
b. Jendela Jendela pada gedung ini umumnya menggunakan rangka aluminium untuk rangka keseluruhan dinding kaca. Jenis kaca yang digunakan pada jendela gedung ini ada 2 jenis, yaitu : kaca
Gambar. 2.16 Pintu kamar
rayban 20 % pada sisi terluar bangunan
mandi yang terbuat dari bahan
untuk filter cahaya dari luar ke dalam bangunan dan kaca bening/jernih untuk sekat atau pembatas ruang di dalam bangunan. Kedua jenis kaca ini masingmasing dengan ketebalan 5 mm. Gambar. 2.17. Jendela dengan Finishing Kaca Rayban
Universitas Sumatera Utara
No
Material Bangunan
4.
Plafon
Gambar
Plafon pada gedung ini ada yang terbuat dari aluminium raider dan gypsum dengan list menggunakan dari bahan kayu . Gambar 2.18. Plafon Terbuat dari Aluminium Reider Warna
5.
Atap
Abu-abu
Atap menggunakan struktur plat beton yang terdiri dari material seperti : polikarbonat dan genteng,
dengan
menggunakan
penyelesaian
beton
dan
ada
yang
polycarbonate
Sementara pada kantin atap berbentuk limas.
Gambar 2.19. Plafon dari Bahan Gypsum dengan List
Gambar 2.20. Material Atap
Tabel 2.30. Material bangunan
Pada bangunan PT Indosat Wilayah Barat Indonesia menggunakan system struktur rangka (rigid frame), sementara pada luar bangunan dilapisi dengan menggunakan finishing granit, cat tembok, dan, apolik yang merupakan sejenis bahan aluminium dan material alpolik berupa sejenis plastic,sehingga fasade dari bangunan tidak mengekspresikan bangunan berstruktur rangka. Rangka yang digunakan bergrid 6 m – 8.20 m untuk struktur utama dan grid 4 m dan 6 m untuk struktur pendukung. Pondasi yang digunakan pada gedung INDOSAT yaitu pondasi telapak, pondasri tiang pancang dengan sistem V-pile dan pile cap dengan diameter 80 cm. Dengan dimensi balok
Universitas Sumatera Utara
sloof 60 x 30 cm. Ukuran pondasi yang digunakan tergantung dari beban yang ditampung masing-masing kolom. Pondasi yang digunakan tergantung pada jenis beban yang bekerja disetiap strukturnya, sepertiada bagian lift menggunakan pondasi V-pile. Untuk beban vertical dari keseluruhan bangunan diteruskan ke tiang pancang.. Namun
secara umum tebal poer yang digunakan adalah 1 m dengan jumlah tiang pancang 1-10 buah.
2.5.1.3 Kolom Kolom yang digunakan pada bangunan INDOSAT ini terdiri dari 2 jenis kolom yaitu kolom utama dan kolom pendukung. Untuk kolom utama berukuran 80 x 80 cm dan sementara untuk kolom pendukung berukuran 40 x 40 cm. Pada gedung ini terdapat dilatasi. Hal ini dapat dilihat dengan adanya dilatasi berupa kolom pada lantai 2, tepatnya pada ruang Auditorium sepanjang 2,25 m. Untuk mengembangkan ruangan Auditorium selebar 8m, dilakukan dilatasi pada kolom agar kolom pada gedung dapat kokoh.
Dilatasi yang terjadi pada ruangan auditorium disebabkan karena adanya penambahan bruangan sepanjang 8 m.sehingga dibutuhkan dilatasi pada kolom sepanjang 2.25 m.
Gambar 2.21. Dilatasi
Gambar 2.22. Kolom
Gambar 2.23. Kolom
kolom pada ruang
utama dengan ukuran
pendukung dengan
auditorium
80 x 80 cm.
ukuran 40x 40 cm
2.5.1.4 Balok Balok yang digunakan pada bangunan INDOSAT antara lain adalah balok induk untuk struktur utama memiliki dimensi 40 x 80 cm, sedangkan balok induk untuk
struktur
pendukung berdimensi 30 x 60 cm. Sementara untuk balok induk berukuran 20 x 40 cm dan untuk lif berukuran 25x 50 cm. Pada
bangunan
ini
mutu
dipergunakan adalah mutu beton
bangunan
yang
K-225 dengan daya
dukung lantai sebesar 350 kg/m² dan daya dukung lantai 800kg/cm ² dengan dimensi besiUniversitas U : 30. Sumatera Utara Dengan begitu dapat diambil kesimpulan bahwa
Gambar 2.24. Balok induk dengan ukuran 40 x 80 cm
2.5.1.5. Core Dinding geser berfungsi sebagai komponen struktur berupa core untuk penempatan lift, ruang mekanikal dan elektrikal, kamar mandi dan tangga darurat. Selain itu core juga berfungsi untuk menahan bangunan dari goyangan yang dapat disebabkan oleh faktor-faktor alam seperti angin kencang dan gempa. Core dibatasi dengan dinding geser sebagai tempat sirkulasi lift. Pada core gedung ini memiliki 3 buah lift, dengan 2 buah lift penumpang dan 1 buah lift barang, dan tangga darurat.
Gambar 2.25. Pintu masuk ke core
2.5.1.6 Tower Tower yang berbentuk perpaduan antara silinder dan piramida itu menggunakan struktur rangka baja dimana keempat kolom bajanya disambungkan secara langsung dengan plat atap pada lantai 7. Keempat kolom itu didirikan dengan menggunakan baja H dan dilapisi dengan baja. Keseluruhan beban disalurkan ke tanah oleh kedua kolom yang membentang dari lantai 7 langsung menuju ke tanah.
Universitas Sumatera Utara
ka baja pada
Gambar 2.27. Kedua kolom sebagai penopang utama dari berat tower.
2.5.1.7. Sistem Mekanikal Dan Elektrikal Sistem Mekanikal Pemipaan dan sanitasi berkaitan dengan pengadaan dan penyaluran air bersih dingin, air bersih panas ataupun air es untuk pengkondisian udara, dan pembuangan air kotor, air bekas, air hujan dan sanitasi lainnya yang diperlukan. Berikut ini adalah pembahasan pemipaan untuk air bersih, air kotor, air bekas dan shaft sampah untuk bangunan perkantoran.
Air bersih Untuk penyediaan air bersih pada gedung ini dikenal dua cara , yakni : Sistem sambungan langsung
Sistem tangki atap
Gambar 2.29. Gambar
Tangki air yang
2.28.
Pipa-pipa
air
terdapat di lantai
bersih
air
dasar
kotor
dan
.
berada
dalam 1 shaft.
Dalam sistem tangki atap, air dari PAM ditampung terlebih dahulu dalam tangki
Dalam
sistem
didistribusikan
ini ke
pipa
dalam
yang gedung
disambung secara langsung dengan pipa utama dari PAM.
dibawah atau di lantai dasar bangunan untuk kemudian dipompakan ke suatu tangki atas. Biasanya tangki ini dipasang di atas atap ( di atas lantai tertinggi bangunan tersebut ).
Tabel 2.31. Sistem air bersih
Air Kotor dan Limbah
Universitas Sumatera Utara
1)
Sistem pembuangan terpisah Pada sistem pembuangan terpisah ini, setiap jenis air buangan dikumpulkan dan dialirkan keluar gedung secara terpisah menurut jenisnya seperti air kotor, air bekas air hujan dan air buangan khusus.
2)
Sistem pembuangan air hujan Pembuangan air hujan dialirkan melalui pipa shaft, lalu melewati saluran pembuangan air terbuka dan bak kontrol , kemudian langsung ke saluran kota.
3)
Sistem pembuangan air bekas Untuk air bekas, air yang berasal dari wastafel dan pantry disalurkan ke dalam sump pump, kemudian dari sump pump air buangan tersebut dialirkan ke saluran kota melalui saluran terbuka. Setelah sebelumnya air limbah tersebut terlebih dahulu di netralisasi (diendapkan) dan kemudian disalurkan ke saluran kota.
4)
Sistem pembuangan air kotor Untuk air kotor, air yang berasal dari kloset, urinoir dan clean out dialirkan ke septic tank melalui pipa air kotor yang berada di shaft. Kemudian dari sini melalui sebuah saluran terbuka yang memakai penutup, air tadi dialirkan ke bidang resapan. Setelah itu dialirkan ke pembuangan air kota.
Pengendalian Sampah Pada bangunan ini tidak terdapat shaft khusus untuk pembuangan sampah. Sampah di buang pada tempat-tempat sampah khusus yang terdapat pada tiap-tiap lantai. Sampah –sampah utama hanya berupa kertas bekas .
Sistem Elektrikal Sistem mekanikal elektrikal pada gedung Indosat terdiri dari tiga sumber,yakni : a. Listrik PLN b. Genset c. UPS
Listrik PLN Gedung Indosat yang berfungsi sebagai gedung perkantoran sangat membutuhkan jaringan listrik secara mutlak dan kebutuhan yang vital, guna menunjang pengoperasian sistem utilitas yang lain serta kelancaran aktivitas dari pemakai. Untuk kebutuhan listrik dari PLN
Universitas Sumatera Utara
diperlukan 865 KVA. Listrik PLN merupakan distributor listrik utama pada gedung. Pemakaian Genset hanya dilakukan apabila terjadi pemutusan arus listrik dari PLN.
Gambar 2.30. Lampu-lampu
Gambar 2.31. Gardu PLN.
penerangan di dalam gedung.
merupakan pusat penyaluran listrik ke dalam gedung.Seluruh panelpanel listrik terletak di dalam gardu.
Genset (Generator Set) Genset adalah peralatan yang sangat penting sebagai supply tenaga listrik pengganti apabila listrik dari PLN padam. Umumnya genset ( tenaga listrik siaga ) diadakan untuk menggerakkan sedikitnya 2 lift, penerangan umum, ventilasi mekanis sehingga diperlukan sedikitnya 25 % stand by power. Generator set yang tersedia ada 3 buah yang mempunyai kekuatan masing-masing 225 KVA (2 buah) dan 910 KVA (1 buah).Tetapi generator yang dipergunakan hanya 2 unit yang bekerja secara parallel. Jika salah satu dari unit generator ini rusak, maka dapat digunakan unit yang lain. Pada genset ini terdapat kapasitor bank yang menstabilizer tegangan agar tegangan sampai sebesar (380 volt) sehingga generator ini dapat membangkitkan daya sebesar 225 KVA (= 180 KW )
UPS (Uninteruptable Power Supply). UPS ini berfungsi sebagai penunjang kesinambungan satu daya bagi perangkat telekomunikasi. Dengan adanya UPS ini diharapkan satuan peralatan tidak akan pernah terputus, mengingat fungsi utama dari Indosat adalah sebagai sarana telekomunikasi.
Universitas Sumatera Utara
Apabila PLN mati, maka genset memiliki kekosongan waktu. Dengan adanya kekosongan waktu pada genset, maka perangkat telekomunikasi dapat terputus. Selain itu, akibatnya genset dapat rusak. Untuk menghindari hal tersebut, maka pada gedung ini digunakan UPS.Perangkat kerja UPS terdiri dari:
Rectifier
Battery Bank.
Inverter
Gambar 2.34. UPS Gambar 2.32. Rectifier
Gambar 2.33. Battery Bank
Berfungsi mengubah arus
Battery
bolak-balik 380/220 V AC
sebagai
menjadi arus searah 56 V
sewaktu-waktu tegangan/arus tegangan
DC. Di dalam rectifier ini
dari
terdapat satu pengontrol
menunggu
yang
dihidupkan. Battery Bank ini untuk
berfungsi
mengatur
untuk
tegangan
output.
PLN
Bank
(Uninteruptable Power Supply)
berfungsi Inverter berfungsi untuk
cadangan
terputus
jika mengubah
kembali searah
sambil menjadi tegangan bolakgenset balik
dan
memiliki keterbatasan. Oleh tegangan
berfungsi menaikkan 56
V
DC
sebab itu, jika aliran PLN mati menjadi 220 AC. genset harus diaktifkan. Tabel 2.32. Perangkat kerja UPS
Prinsip kerja UPS Dalam keadaan normal tegangan arus bolak-balik ( 380/220 V AC ) yang berasal dari PLN atau genset akan masuk ke rectifier dan diteruskan ke inverter yang sebelumnya diparalel dengan battery, yang gunanya untuk mengisi arus ke battery apabila battery kekurangan arus dan berada pada posisi floating ( mengembang ) apabila tegangan dan arus pada battery sesuai dengan spesifikasinya
Hal ini dapat dilihat pada blok diagram di bawah ini : 380/220v
RECTIFIER
AC
PERANGKAT TELEKOMUNIKASI
Universitas Sumatera Utara
BATTERY BANK
PERANGKAT
INTERVER
AC
TELEKOMUNIKASI
Diagram 2.14. Prinsip kerja UPS
2.5.1.8 Sistem Pengkondisian Udara Sistem pengkondisian udara pada gedung Indosat menggunakan jenis pengkondisian udara AC sentral ( CHILLER ) dengan menggunakan sistem air penuh ( all water system ). Namun pada beberapa ruangan menggunakan AC split ( Hirros ).
AC Sentral (Chiller) AC Sentral (Chiller) terdiri dari beberapa peralatan-peralatan : Kompresor
Make
Evaporator
Pump
Up
Kondensor
Air
Cooling Tower
Gas Freon
Pompa CWP
AHU
Pompa CHWP
FCU
Prinsip kerja AC Sentral (Chiller) : Di dalam pipa-pipa kapiler mengalir gas Freon yang selanjutnya compressor akan menekan Freon sehingga panas dan mempunyai tekanan tinggi sehingga dapat bersikulasi ke condesor. Selanjutnya gas Freon yang panas ini akan disirkulasikan ke Cooling tower oleh pompa CWP untuk didinginkan. Cooling tower terdiri atas perangkat-perangkat : • •
Motor yang berfungsi untuk menggerakkan kipas. Kipas berfungsi untuk menyerap panas air di dalam cooling tower lalu dibuang ke luar. Pipa suling berfungsi untuk mendinginkan air yang kembali dari condensor.
Gambar 2.35 Cooling Water
Universitas Sumatera Utara
Cairan refrigerant yang tekanannya diturunkan pada katup ekspansi didistribusikan secara merata ke dalam evaporator. Refrigrant akan menguap dan manyerap kalor air yang dialirkan ke dalam koil pendingin di dalam AHU. Uap refrigerant yang bertekanan rendah yang terjadi dikumpulkan dalam penampung uap dan selanjutnya diisap oleh kompresor. Di dalam kompresor, tekanan uap tadi dinaikkan agar mudah mencair. Selama proses kompresi berlangsung, temperatur dan tekanan uap refrigerant menyerahkan panasnya kepada air atau udara pendingin , sehingga air atau udara tersebut akan menjadi panas pada waktu keluar dari kondensor. Uap refrigerant yang sudah mencair ini kemudian dialirkan ke dalam pipa-pipa evaporator melalui katup ekspansi. Hal ini akan berulang kembali . Katup ekspansi digunakan untuk menurunkan tekanan cairan refrigerant yang bertekanan tinggi supaya dapat mudah menguap.Hal ini mengakibatkan temperatur refrigerant menurun ( dingin ).
AC Split ( Hirros ) AC Hirros adalah suatu alat pendingin yang dapat menghasilkan temperatur dan kelembapan udara yang sekecil-kecilnya atau sesuai dengan apa yang kita inginkan.Temperatur yang dapat dihasilkan oleh AC Hirros ini adalah dibawah 20º C. AC Hirros ini digunakan untuk perangkat komunikasi seperti ; Sentral Telex, Sentral Telepon, komputer dan perangkat lainnya. Perangkat-perangkat AC Hirros, yaitu : 1) Blower berfungsi untuk menyerap udara bebas dan dingin yang berada di dalam ruangan yang telah berkurang kadar dinginnya untuk didinginkan kembali. 2) Motor berfungsi untuk menggerakkan / memutar blower. 3) Kipas berfungsi untuk mendinginkan freon yang berada dalam kondensor. 4) Condensor berfungsi untuk mendinginkan gas freon yang berasal dari kompresor dengan bantuan kipas, sehingga freon yang semula berbentuk gas berubah menjadi freon cair. 5) Kompresor berfungsi untuk mengisap freon yang berasal dari evaporator untuk dimampatkan agar tekanan dan temperatur gas naik sehingga dapat bersirkulasi. 6) Evaporator berfungsi untuk mendinginkan udara yang diserap oleh bantuan sirkulasi freon cair. 7) Panel pengontrol berfungsi untuk memberikan informasi tentang operasional perangkat AC Hirros.
Universitas Sumatera Utara
AC Hirros perangkatnya terbagi atas 2 bagian, yaitu ; kondensor yang dipasang terpisah dari perangkat lainnya atau berada di luar kotak panel AC Hirros. Jika kondensor berada dalam kotak panel AC Hirros, maka suhu udara yang dihasilkan AC Hirros akan naik, karena di dalam kondensor terdapat freon panas.
Exhaust Fan
Gambar 2.36 . Exhaust Fan ini dijumpai pada ruangan-ruangan mesin dan generator
Exhaust fan merupakan sejenis kipas angin. Hanya saja, exhaust fan merupakan salah satu pengkondisian udara berupa kipas angin, dimana fungsinya adalah untuk mengisap udara panas didalam suatu ruangan dan mengalihkannya ke ruangan lain dengan udara yang lebih dingin karena dilengkapi dengan pengkondisian udara buatan khusus. Exhaust fan ini banyak digunakan pada ruangan –ruangan service seperti ruang generator , ruang-ruang panel dan ruangan lainnya.
2.5.1.9 SISTEM TRANSPORTASI VERTIKAL Sistem bangunan tinggi tidaklah terlepas dari sistem transportasi vertikal. Pada sistim perencanaan bangunan yang baik, transportasi vertikal sangat dibutuhkan baik itu pada bangunan rendah maupun bangunan bertingkat tinggi. Transportasi yang di maksud adalah lift, tangga, gondola dan lain – lain.
Lift Pada gedung PT. INDOSAT terdapat dua jenis lift. walaupun letak keduanya terdapat di dalam core bangunan, masing – masing lift mempunyai muatan, kapasitas, fungsi, dan kinerja yang berbeda . lift yang di gunakan pada bangunan ini yaitu ;
Lift barang dengan muatan 1150 kg dengan luas penampang lift 5.7 x 2.9 m.
Universitas Sumatera Utara
Lift penumpang dengan muatan 700 kg dengan luas penampang lift 2.8 x 2.5 m
Gambar 2.37 . Lift Penumpang
Gambar 2.38 . Kinerja Sistem Lift
Tangga Tangga juga transportasi vertikal yang juga dibutuhkan pada bangunan rendah ataupun bangunan tingkat tinggi. dalam sistem bangunan yang baik perletakan tangga sangatlah penting. Pada bangunan ini terdapat tiga jenis tangga yaitu : tangga utama, tangga servis dan tangga darurat. Masing jenis tangga mempunyai fungsi dan ukuran yang berbeda pula.
Tangga utama terletak pada jalur akses yang dilalui publik
Tangga servis juga terletak untuk memudahkan pencapaian pada area servis Tangga darurat di disediakan apabila terjadi hal – hal yang tidak terduga seperti kebakaran, yang akses nya langsung ke area- area kemaanan.
Gambar 2.39 . Tangga
Gambar 2.40 . Tangga
Gambar 2.41 . Tangga
Utama
service
darurat
Universitas Sumatera Utara
Gondola
Gambar 2.42 . Gondola
Gondola adalah salah satu alat trasportasi vertikal yang pada bangunan ini digunakan untuk membersihkan kaca jendela yang kotor. Gondola yang digunakan di sisi luar bangunan ini di bekerja seperti lift yang di tarik oleh kabel.
2.5.1.10 Sistem Keamanan Fire alarm system Fire alarm system adalah sebuah alat untuk memberitahukan ke fire station bahwa telah adanya gejala kebakaran di suatu tempat tertentu dalam gedung tersebut. Fire alarm system pada gedung indosat ini berupa sebuah sirine dan lampu sinyal atau lampu merah.
Gambar 2.43. Alarm akan berbunyi di
Gambar 2.44. Pada tombol alarm ditutup
seluruh
dengan lapisan kaca. Jadi apaabila terjadi
bangunan
apabila
menekan tombol alarm.
seseorang
kebakaran kaca dipecahkan dan tombol di dalamnya ditekan. sehingga semua alarm yang terdapat di seluruh gedung akan berbunyi. Universitas Sumatera Utara
Detection system Adalah sebuah alat untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran pada bangunan secara dini. Detection system bekerja secara otomatis dan dihubungkan dengan alarm system dan alat pemadam yang dipasang secara dekat. Detektor yang terdapat pada gedung ini ada dua jenis , yaitu ; Detektor asap ( smoke detector ) Detector ini bekerja dengan prinsip berkurangnya eru ionisasi oleh asap pada konsentrasi tertentu. Ruang yang di dalamnya menggunakan detektor ini asap yaitu : Ruang operator, Ruang panel dan Ruang maintenance. Detector panas ( Heat detector ) Alat ini bekerja secara otomatis dengan cara membunyikan alarm system bila terdapat panas akibat gejala-gejala kebakaran di suatu tempat tertentu di dalam suatu bangunan. Ruang yang didalamnya menggunakan detector panas pada gedung ini adalah : R. Panel, R. Pompa, R. Genset, R. AHU dan dapur.
Gambar 2.45. Detector ini akan berfungsi apabila
suhu
di
dalam
ruangan
sudah
mencapai 40˚ atau lebih.
Pemadam kebakaran Di dalam gedung ini digunakan dua jenis hydran, yaitu : Hydran gedung Hydran gedung terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut : Kotak hydran yang di dalamnya berisi selang gulung, pipa pemancar dan keran pembuka / penutup
Universitas Sumatera Utara
aliran air dan kopling pengeluaran air dimana sumber air untuk hydran ini adalah berupa tangki air yang berasal dari PAM
Hydran halaman Hydran halaman terdiri dari komponen kopling pengeluaran aliran air. Debit air hydran halaman ini adalah sekitar 1000 / menit. Sumber airnya sama dengan hydran gedung.
Gambar 2.46. Hydran
Special Extiguishing System Halon sebagai bahan pemadam yang bersih, tidak meninggalkan bekas, non konduktif dan tidak basah.Sistem ini digunakan pada lantai 4 dan 5 bangunan ini karena pada lantai ini terdapat peralatan-peralatan elektronika. Apabila pada lantai ini menggunakan hydran maka akan terjadi hubungan singkat pada rangkaian elektronika. Sistem ini dihubungkan dengan fire alarm system dan akan bekerja secara otomatis bila mendapat panas akibat kebakaran dan gas halon akan keluar melalui noozzle.
Gambar 2.47. Tabung Halon
Gambar 2.48. Pipa-pipa penyalur gas halon ke ruangan ruangan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.50. Alarm yang dilengkapi dengan alat perekam kejadian (sejenis kotak hitam pesawat
Portable System Extiguishing ( Alat Pemadam Api Ringan ) Pada gedung ini alat pemadam api ringannya menggunakan bahan jenis halon.Gas ini sangat berbahaya bagi manusia. Bahan jenis halon ini biasanya digunakan untuk pencegahan kebakaran terhadap alat elektronika pada gedung ini, seperi alat-alat telekomunikasi.
Tangga Darurat
Gambar
2.51. Tangga
darurat
yang
langsung
berhubungan dengan pintu darurat.
Tangga darurat pada gedung ini hanya ada satu yang terletak di sisi sebelah kanan gedung. Ruang tangga harus tertutup dengan dinding yang dapat menahan api. Pada ruang tangga juga dipasang pengendali asap dan lampu darurat serta dilengkapi dengan pintu darurat yang dapat menutup otomatis.
Universitas Sumatera Utara
Penangkal Petir
Gambar 2.52. Penangkal Petir
Penangkal petir adalah alat untuk melindungi bangunan gedung terhadap bahaya kebakaran yang berasal dari sambaran petir. Penangkal petir ini dipasang pada lantai teratas dari gedung. Penangkal petir akan menangkap tenaga kilat yang kemudian disalurkan ke tanah (grounding ).
Kamera Keamanan (CCTV)
Gambar 2.53. Kamera Keamanan
Kamera keamanan atau sering disebut CCTV berfungsi untuk mengawasi serta merekam keadaan /situasi di dalam gedung khususnya pada malam hari. Kamera ini terletak pada pintu masuk , tiap-tiap koridor , dan pada bagian depan lift. Seluruh kamera yang terdapat di dalam
Universitas Sumatera Utara
gedung ini tersambungkan langsung ke bagian keamanan yang terletak pada pos satpam yang pertama. Kamera ini diaktifkan pada malam hari.
2.5.1.11. Sistem Telekomunikasi Sistem PABX ( Public Automatic branch Exchange )
Gambar 2.54 Sistem PABX
PABX adalah suatu unit sistem yang dapat mengolah trafik komunikasi pada suatu grup pesawat telekomunikasi, dalam hal ini, pesawat telepon ekstension ataupun trafik komunikasi yang lain secara teratur tanpa terjadinya tabrakan ataupun kemacetan antara pesawat ataupun trafik yang satu dengan yang lainnya. Sehingga dapat dikatakan fungsi PABX adalah untuk mengatur jalannya sistem komunikasi. Prinsip dasar penggunaan dari PABX adalah menghubungkan jalur-jalur telepon menjadi suatu kesatuan yang diatur oleh sebuah central yang berukuran kecil yang dipakai untuk urusan intern dan komunikasi keluar lingkungan. Perlu diketahui sistem ini adalah yang dipakai untuk pengaturan laju komunikasi terutama telepon di kantor pusat P.T.Indosat Jakarta. Sistem ini mempunyai kapasitas saluran sambungan sebanyak ± 400 saluran sambungan. Selain itu trafik telepon PABX ini juga dapat digunakan untuk melakukan switching trafik komunikasi data, voice, fax dll. Speaker Internal Speaker adalah sebuah alat yang berfungsi sebagai pengeras suara . Pada gedung ini speaker terletak di koridor dan di ruangan-ruangan kantor. Speaker ini berfungsi pada saat-saat tertentu saja. misalnya adanya pengumuman maupun pada saat situasi bahaya.
Alat Penguat Sinyal
Universitas Sumatera Utara
Alat ini digunakan karena sebelumnya sinyal ponsel akan menghilang di dalam bangunan.
2.5.2 Vodafone (Oporto vodafone and call center for stoke)
Gambar 2.55 Oporto Vodafone
Oporto Vodafone, merupakan hasil karya arsitek Barbosa & guimaraes di Portugal yangs dibangun pada tahun 2006-2009 selama kurang lebih 3 tahun. Bangunan ini di beri nama Vodafone Building, proyek ini dilapisi dengan concrete shell dengan jendela yang angular. Sang Arsitek bermaksud untuk menciptakan bangunan yang mempunyai sense akan pergerakan (movement) dan suatu bentuk yang tidak beraturan (irregularity). Bangunan ini terdiri 8 lantai, dengan 3 lantai terdasar berupa ruang bawah tanah. Pada Ground floor terdapat fasilitas seperti : Shop, cafe dan entrance hall. Sedangkan area kantor Vodafone itu sendiri berada di atas, dengan fasilitas parkir dan training berada di subterranean floors. Eksterior of Vodafone,,
Gambar 2.56 Exterior
Universitas Sumatera Utara
Interior of Vodafone ,,
Gambar 2.57 Interior
Berikut merefleksikan sikap dan Philosophy dari Vodafone :
Gambar 2.58 Vodafone
Universitas Sumatera Utara
Pada dasarnya, mereka berharap bangunan ini dapat mengadopsi image yang dinamis dan memiliki suatu bentuk yang mencerminkan suatu pergerakan, sehingga bentuk bangunan yang dihasilkan terlihat tidak teratur. Dan adanya peletakan cermin pada dinding yang memantulkan bayangan suatu benda yang dapat bergerak menambah image, bahwa bangunan ini dinamis. Mereka berharap bangunan ini dapat mengadopsi image yang dinamis dan memiliki suatu bentuk yang mencerminkan suatu pergerakan, sehingga bentuk bangunan yang dihasilkan terlihat tidak teratur. Dan adanya peletakan cermin pada dinding yang memantulkan bayangan suatu benda yang dapat bergerak menambah image, bahwa bangunan ini dinamis. Konsep formal dari desain ini yakni dari penggunaan materialnya yang terbuat dari beton, yang sengaja dibuat dengan bentukan bebas dan tidak beraturan, yang selain berfungsi sebagai struktur tetapi juga sebagai penampilan eksterior, dengan bentuk yang unik.
Gambar Kerja
Lokasi
Site Plan,,, Gambar 2.59 Site Plan
Universitas Sumatera Utara
Potongan
Gambar 2.60 Potongan
Pada lantai dasar, menuju auditorium, terdapat toko yang menghadap Boavista Avenue, selain itu juga terdapat cafetaria dan akses menuju kantor. Pada lantai4 terdapat area kantor yang terbuka dengan accessible terrace.
Universitas Sumatera Utara
Denah,,,
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.61 Denah
Ruang pada bagian bawah tanah, yakni pada lantai -3 dan -2, merupakan fasilitas area parkir. Sedangkan pada lantai -1 sebagai tempat area technical dan ruang training.
Denah,,,
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.62 Denah
2.5.3 New Vodafone Call Centre for Stoke 04 January 2008
Gambar 2.63 New Vodafone
Proyek Kantor Vodofone ini sama seperti yang terjadi pada kasus Telkomsel yang saya ambil. Dimana bangunan Vodafone ini merupakan penggabungan lokasi kantor yang berada di beberapa tempat (relokasi) menjadi satu bangunan utuh (one single ‘superoffice’) yang berlokasi di Etruria Valley, berdekatan dengan Center oF Stoke on Trent. Bangunan ini direncanakan akan dibangun pada awal tahun 2008 dan selesai pada tahun 2009.
Universitas Sumatera Utara
Konsep RPS’architects di Birmingham terhadap bangunan ini yakni sebagai suatu bangunan yang luas dan terbuka sebagai area kerja yang dapat menampung 850 pegawai dengan penambahan fasilitas ruang training dan meeting. Dengan penambahan fasilitas pendukung seperti area cafetaria yang dapat menampung 300 orang. Team acoustic RPS' di Brighton menyediakan sarana akustik yang baik di ruang terbuka yang besar itu. Sang arsitek dan konsultan akustik bekerja bersama, berusaha untuk memperbaiki performance akustik lapisan pada ruangan. Fitur-fitur lain yang digunakan adalah pengontrolan akan pengudaraan dengan tehnologi air vent dan pengontrolan akan pencahayaan untuk mengatur cahaya dalam ruangan. Selain itu adanya pemakaian air hujan (rainwater recycling) dan pemanfaatan turbin untuk energy (Quiet Revolution axial wind turbine) yang diletakan begitu strategis pada lantai atas menjadikan bangunan ini sehingga dapat dikategorikan sebagai bangunan yang sustainable. Bangunan ini memiliki luas 94.500m2
dengan dibentuk dari sayap atap
40m2
lebarnya dan 140m2 panjangnya. Bangunan ini dilengkapi dengan area parkir untuk 420 orang (dengan perkiraan pegawai yang membawa kendaraan sebanyak lebih kurang 50%. Dalam membuat suatu proyek bangunan tidak hanya berbicara tentang bagaimana membuat gambar yang menarik atau indah (walaupun sebenarnya gambar itu memang sangat membantu). Sangatlah penting untuk mengerti akan adanya detail konstruksi dan spesifikasinya. Berikut adalah gambar dan penjelasan tentang konstruksi atap dan pintu masuk vodafone Call Center.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.64 New Vodafone 2.5.3.1 Interior Bangunan
Ringing the changes Ruangan luas tersebut sengaja di desain terbuka
untuk
mendukung
komunikasi
antar
pegawai. Selain itu, ruangan blong sepert ini baik intuk area perkantoran karena cukup fleksibel sehingga memudahkan untuk penempatan sekatsekat ruang. Dan hal ini juga mengantisipasi Universitas Utara untuk kemungkinan bangunan ini Sumatera akan dijual
fungsi yang berbeda.
Gambar 2.65 Interior
Interior,,,
Gambar 2.66 Interior
Bangunan ini memiliki atap berupa kurva yang asimetris yang mana atap yang satu lebih tinggi dari atap yang lainnya. Beberapa fasilitas yang disediakan untuk para staff yakni seperti area istirahat dan cafe. Dari cafe tersebut, terdapat jendela kaca yang memberikan view (pemandangan) yang begitu dramatis dari ruang kerja (work space).
Universitas Sumatera Utara
Daylight-Pengontrolan akan cahaya pada ruangan diatur dari hall utama yang berfungsi untuk memaksimalkan penggunaan cahaya alami dan meminimalkan pencahayaan buatan. Selain itu adanya daur ulang untuk air hujan, yang digunakan untuk toilet.
3D
Gambar 2.67 Gambar skematik
Lalu kenapa Vodaphone disebut sebagai Green Building?? Ada 10 faktor yang menyebabkan Vodafone on Stoke ini termasuk kedalam green building 1. Berada di lokasi Brownfield yang sebelumnya merupakan pabrik baja. 2. Ketinggian level bangunan berbeda dirancang sesuai dengan posisi matahari untuk mengurangi solar. 3. memaksimalkan cahaya matahari alami pada siang hari di dalam ruang kerja oleh toplighting sehingga mengurangi penggunaan energi pencahayaan buatan sampai 30% dibandingkan dengan kantor biasa. 4. Bangunan ini menerapkan sistem ventilasi udara dari bawah lantai yang lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan 4 buah fan coil ceiling yang juga ideal pada aula besar. 5. Bangunan diisolasi menggunakan serat mineral dan serat gelas-hasil daur ulang. 6. Air hujan didaur ulang untuk setiap penggunaan flush toilet. 7. Ada 8 set shower disediakan di dalam untuk pengendara sepeda atau pejalan kaki dua kali norma. Bahkan gedung pelayanan bagi pengguna bus yang memiliki pintu belakang yang berdekatan dekat titik untuk mengakses.
Universitas Sumatera Utara
8. Penggunaan pompa panas sumber tanah, PVcells karena bangunan ini dirancang untuk menggunakan energi lebih sedikit tidak menghasilkan lebih banyak energi. Bangunan ini mengambil pendekatan design secara pasif yang dianggap lebih sesuai pada bangunan. 9. Lebih dari 7000 tumbuhan dan pepohonan ditanam sebagai bagian dari lanskap yang mengelilingi bangunan . 10. Strategi untuk masa depan - Jika perusahaan memutuskan untuk menutup kantor maka bangunan bisa dimanfaatkan menjadi sebuah gudang, arena sepak bola indoor atau studio televisi.
Gambar 2.68 Exterior
Gambar 2.72 Exterior
Gambar 2.69 Exterior
Gambar 2.70 Interior
Suasana vodafone on Stock pada malam hari
Gambar 2.73 Exterior
Gambar 2.71 Konsep
Keterangan
Indosat
Oporto
Vodafone Call
Vodafone
Center
T-Mobile
Universitas Sumatera Utara
Picture
Arsitek
PT.
Cakra Barbosa
& RPS’architects
Manggilingan Jaya
Guimarães
(Konsultan
(Jose
perencana)
Barbosa
dan
Herfried Peyker arsitek
António Team
Frank
acoustic Austin, Hermann
and RPS' di Brighton
Eisenköck
Pedro Guimarães) Thema
Lokasi
‐
(Renovasi)
Indonesia
Movement and Sustainable
Dynamic
irregularity
design
Architecture
Portugal
Birmingham,
Austria in Wien
etrutria Valley Luas
9780 m².
7500 m2
94.500m2
7 Lantai
8 Lantai
1 Lantai
Entrance Hall
Upper :
Area cafetaria
Office
Office
Office
Work Space
T-Systems
Ruang serbaguna
Ground floor :
fasilitas
Auditorium
Shop
infrastruktur
Ruang Fotocopy
Cafe
Mushalla
Auditorium
Kantin
Entrance Hall
Koperasi
Subterranean
134.000m ²
Bangunan Jumlah Lantai Fasilitas
Floors: Trainning Parkir Tabel 2.33. Studi banding
BAB III
Universitas Sumatera Utara