BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Pengertian Judul Judul dari proyek adalah “ Kitchenware and Cooking Center ” yang merupakan suatu tempat yang menyediakan segala jenis perlengkapan dapur rumah tangga dan bahan – bahan makanan, dan juga sebagai wadah yang menampung segala kegiatan yang berhubungan dengan dunia kuliner. Dalam judul “ Kitchenware and Cooking Center”, mengandung 4 pengertian utama, yaitu : 1.
Kitchenware ( peralatan dapur )
Kitchenware : the utensils used in a kitchen. (Oxford Dictionaries Online) peralatan dapur : alat – alat yang umum digunakan untuk kegiatan masak memasak, menyajikan makanan serta perlengkapan makan dan minum. (Wikipedia.com) 2.
And ( dan )
And : used to connect word of the same part of speech, clause, or sentences, that are to be taken jointly. (Oxford Dictionaries Online) Dan
:
penghubung
satuan
ujar
(kata,frase,klausa,
dan
kalimat)
yang
setara.(Kamus Besar Bahasa Indonesia) 3.
Cooking ( kegiatan memasak )
Cooking : the practice or skill of preparing food by combining, mixing, and heating ingredients. (Oxford Dictionaries Online) Memasak : membuat ( mengolah) penganan, makanan,dan dsb. (Kamus Besar Bahasa Indonesia) 4.
Center ( pusat ) •
Pusat, sentral, adalah bagian paling penting dari sebuah kegiatan atau organisasi
•
Tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang dikonsentrasikan
•
Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktifitas atau fungsi terkumpul atau terkonsentrasi.
Jadi, pengertian dari judul “ Kitchenware and Cooking Center” adalah :
7
“Pusat perlengkapan dapur baik peralatan masak rumah tangga maupu komersil dan juga tempat kegiatan yang behubungan dengan memasak “. 2.2 Dapur A. Pengertian Dapur Mengenai pengertian dapur dapat dilihat dari pendapat para ahli yang menyebutkan tentang dapur sebagai berikut : •
Dapur secara harafiah berarti suatu tempat, biasanya di dalam rumah di mana seseorang melakukan aktivitas mengolah dan menyediakan bahan makanan atau pangan.(Aryanto,Yunus.2008. Membangun Dapur Apik dan Nyaman.Jakarta : Swadaya.)
•
Sudiara dan Sabudi (1996:76) yang menyebutkan “ Dapur adalah suatu ruangan khusus yang dipergunakan sebagai tempat pengolahan makanan.”
•
Iskandar (1995:1) yang menyebutkan “ Dapur merupakan salah satu bagian hotel yang tugas utamanya adalah mengolah makanan atau memproduksi.”Dari pengertian di atas fungsi utama dapur di hotel adalah tempat memproduksi makanan
B. Bentuk Dapur Dengan berkembangnya budaya dan teknologi, bentuk dapur selalu berubah-ubah. Perencanaan dapur modern mengikuti prinsip segitiga yang menyatakan bahwa 3 fungsi utama dapur adalah penyimpanan, persiapan, dan memasak. Beberapa bentuk dapur yang umum adalah : 1) Single Line Gambar 2.2.1 :Single Line
Dapur model ini berbntuk garis lurus. Dapur jenis ini banyak ditemui di apartemen atau rumah
yang
memiliki
ruang-ruang
yang
memanjang dan tidak terlalu lebar. Bentuk ini Sumber : www.architectaria.com, 2012
kurang efektif namun hemat tempat.
8
2) Double Line Gambar 2.2.2 :Double Line
Pada model ini dapur bersih dan dapur kotor terletak pada dua dinding yang berlawanan. Model
ini
dibuat
untuk
memudahkan
pemisahan antara dapur bersih dan dapur kotor. Sumber : www.architectaria.com, 2012
3) Model L (L-Shaped Kitchen Layout) Gambar 2.2.3 :Model L
Model ini bisa diterapkan pada ruang yang terbatas. Jalur sirkulasi pada dapur L relatif lebih
nyaman.
Bentuknya
yang
siku
memungkinkan pengelompokan antara dapur Sumber : www.architectaria.com, 2012
bersih dan kotor ditempatkan pada 2 dinding yang berpotongan (di sudut).
4) Model U (U-Shaped Kitchen Layout) Gambar 2.2.4 :Model U
Bentuk dapur U biasanya menempati tiga dinding dan dapat digabungkan dengan bar karena bentuknya yang ngantong. Dapur U bisa
Sumber : www.architectaria.com, 2012
dimanfaatkan
untuk
penyimpanan
yang cukup luas.
5) Model Island (Island Shaped Kitchen Layout) Gambar 2.2.5:Model Island
Model
dapur
“island”
membawa
kesan
ekslusif dan dapat diterapkan apabila ruangan yang tersedia cukup luas. Pada model ini kompor atau oven berikut cooker hood terpisah dari perangkat dapur lainnya. Selain
Sumber : www.architectaria.com, 2012
itu, tipe island ini juga berfungsi sebagai tempat makan dan meja saji juga.
9
C. Perlengkapan dapur ( Kitchenware ) Perlengkapan dapur dapat dibagi menjadi beberapa katagori yaitu : 1. Cookware & Bakeware Peralatan
masak
(cookware)
terdiri
dari
panci
(saucepan),
wajan
pernggorengan ( frying pans ), dan lainnya yang biasanya digunakan diatas kompor. Bakeware adalah jenis perlengkapan masak yang biasanya digunakan di dalam oven. Terdapat beberapa peralatan yang mendukung cookware dan bakeware.
Material dari peralatan masak (cookware materials) Terdiri dari beberapa jenis bahan dari peralatan masak ( cookware materials)
yang
masing-masing
mempunyai
kelebihan
dan
kelemahannya. Contoh beberapa jenis material peralatan masak yaitu : bahan logam, aluminium, tembaga, stailess steel, besi (cast iron), baja ( Carbon Steel), anti lengket (baja atau aluminium yang dilapisi oleh polytetrafluoroethylene
(PTFE)),
berbahan
komposit,
non-metallic
cookeware ( ceramics, glass, glass ceramics, silicone).
Jenis peralatan masak dan panggang (Types of Cookware and Bakeware) a. Alat Masak (Cookware) Panci dan wajan pemanggang (Braising pans and roasting pans ), bentuknya besar, lebar dan dangkal biasanya digunakan untuk memasak panggangan (ayam,daging sapi, dll) Gambar 2.2.6 :Roasting Pan
Sumber : www.wmf.com, 2012
Oven Belanda (Dutch Ovens), panci yang berat dan relatif dalam dengan tutup, yang dirancang untuk menciptakan keadaan oven
10
pada kompor. Digunakan untuk masak semur, daging rebus,sup dan berbagai macam hidangan lain yang menguntungkan dari api kecil, memasak lambat. Gambar 2.2.7 :Dutch Ovens
Sumber : www.worldmarket.com, 2012
Panci penggorengan ( frying pans, frypans), Penggorengan dengan permukaan datar dan dangkal. Fyring pans umumnya diukur dengan satuan diameter ( 20-30 cm). Gambar 2.2.8 :Frying pans
Sumber : www. kuhnrikon.co.uk, 2012
Griddles
adalah
pelat
logam
menggoreng,memanggang
dan
datar
yang
digunakan
membuat
roti
untuk (seperti
pancake,tortilla,crepes,dll). Griddles mempunyai bentuk lingkaran, persegi panjang dan ada yang mempunyai pola bergaris, wafel,dll. Gambar 2.2.9 :Griddles
Sumber : www. chinatraderonline.com, 2012
11
Panci ( Saucepans atau hanya “Pot”), panci
Gambar 2.2.10 :Saucepans
umumnya
memiliki
satu
pegangan panjang dan ada yang memiliki 2 pegangan dan disebut saus pot atau panci sup (3-12 liter). Saucepots bentuknya mirip dengan Oven Belanda tapi dengan Sumber : www. stownend.com, 2012
karakteristik yang berbeda.
Wajan Tumis (Saute pans), dipakai untuk memunis, memiliki luas permukaan yang besar dan sisi rendah untuk memungkinkan uap menguap.
Gambar 2.2.11 :Saute Pans
Sumber : www. bestcookwarefinds.com, 2012
Stockpots adalah pot besar dengan tinggi sisi-sisinya paling tidak sebesar diameternya. Ukuran stockpots biasanya berupa volume (636 L).
Gambar2.2.12 :Stockpots
Sumber : www. kitchenware-cutlery.com, 2012
Woks adalah wajan lebar yang berbentuk mangkuk dengan satu atau dua pegangan. Digunakan untuk tumis menggoreng dan dapat juga untuk mengukus. Gambar 2.2.13 :Wok
Sumber : www. marions-kochbuch.de.com, 2012
12
b. Alat memanggang (Bakeware) Bakeware dirancang untuk digiunakan dalam oven ( untuk kue), dan mempunyai berbagai bentuk dan jenis loyang yang berbeda-beda seperti cake pans, pie pans, dan loaf pans. Cake pans termasuk square pans, round pans, dan special pans. Sheet pans, cookies sheets pans dan jelly-roll pans merupakan alat panggang dengan dasar yang rata. Pie pans adalah pan dengan dasar yang rata dan bergerigi. Gambar 2.2.14 :Bake Pans
Sumber : www. camrykitchenware.com, 2012
2. Perangkat makan (Tableware / Dishware) Perangkat makan adalah berupa pring atau peralatan makan (keramik), menyajikan makanan, dan untuk makan. Perangkat makan juga teramsuk sendok,garpu,dan gelas. Gambar 2.2.15 : Tableware
Sumber : www. homedecor7.com, 2012
Jenis-jenis perangkat makan yaitu : •
Piring (Plates), terdiri dari service plates, dinner plates, lunch plates, desert plates, salad plates, dan bread plates.
•
Mangkuk (Bowls), termasuk soup bowls, cereal bowls, fruit bowls, cream soups, dan dessert bowls.
•
Cangkir teh(Teacups), cangkir kopi (Coffeecups), demitasse cups.
•
Piring kecil (Saucers), termasuk teacup saucers, coffeecup saucers, demitasse saucers, dan cream soup saucers.
•
Mug, terdiri dari mug kopi atau teh, dan mug coklat. 13
•
Salt and pepper shakers, salt cellars.
•
Mangkuk gula dan cream (Sugar bowl and creamer).
•
Teko (teapot), teko kopi (coffeepot).
•
Piring mentega (Butter dish).
•
Pitchers or jugs
•
Serving bowls,termasuk mangkuk sayuran (vegetable bowls) dan mangkuk salad (salad bowls).
•
Mangkuk dengan tutup (Casseroles)
•
Wadah saus (Sauce boats)
•
Platters termasuk nampan
3. Cutlery (Sendok Garpu ) Cutlery mengacu pada alat yang dipegang oleh tangan yang digunakan dalam menyiapkan, melayani, dan kegiakan makan terutama di dunia Barat. Cutlery biasanya dikenal sebagai perak (silverware) atau flatware (sendok garpu ) kemudian dikenal dengan istilah peralatan makan. Peralatan makan di dunia Barat adalah pisau, garpu, dan sendok. Beberapa peralatan telah mengabungkan fungsionalitasnya seperti Spork (sendok/garpu), Spife (sendok/pisau), Knork (pisau/garpu) atau Sporf (sendok/garpu/pisau). Gambar 2.2.16 : Cutlery
Sumber : www. newlyweds.about.com/od/decorating/tp/flatware.htm , 2012
4. Drinkware Drinkware atau bahasa sehari-harinya disebut dengan cangkir adalah istilah umum untuk wadah yang digunakan untuk menampung minuman
14
atau makanan cair untuk diminum atau dikonsumsi. Terdapat berbagai jenis gelas yaitu : gelas kimia (Beaker), gelas bir (Beer stein), piala (Chalice), cangkir kopi (coffee cup), cangkir (cup), gelas (Tumblers), gelas berkaki (goblet), mug, cangkir sake (sake cup / ochoko), gelasgelas yang bertangkai (stemware), cangkir teh (teacup), gelas anggur (wine glass), cangkir kertas (paper cup), dll. Gambar 2.2.17 : Drinkware
Sumber : www. props.eric-hart.com, 2012
5. Knives & Scissors Pisau dapur adalah pisau yang digunakan dalam persiapan makanan. Terdapat beberapa jenis pisau yaitu : Chef’s Knife, Paring Knife, Utility Knife, Bread Knife, Butter Knife. Gambar 2.2.18 : Kitchen Knives
Gambar 2.2.19 : Kitchen Scissors
Sumber : www.kitchen-designidea.net/kitchen-knives.htm, 2012
Sumber : www.bettycrocker.com/tips/glossar y-page/equipment/j-l/k/kitchenscissors-or-shears, 2012
15
6. Food storage
Gambar 2.2.20 : Food Storage
7. Kitchen accessories 8. Kitchen cleaning 9. Kitchen textiles 10. Kitchen electricals 11. Utensils
Gambar 2.2.21 : Kitchen Electricals
Sumber : www.homedevelopmenttips.co.uk/kitchens/ decorate-your-kitchen-with-usefulaccessories/l, 2012
Sumber : www.dwell.com/articles/seal-of2012 Gambarapproval.html, 2.2.22 : Kitchen Utensils
Sumber : www.homepanel.net, 2012
D. Perlengkapan Dapur Komersial (Commercial Kitchen ) Beberapa jenis perlengkapan dapur komersial yaitu : •
Refrigerator & Freezers
•
Coffee & Cold Beverage
•
Cooking Equipment
•
Display Cases
•
Food Preparation
•
Food Holding & Buffet
•
Ice Machines
•
Small Equipment & Appliances
•
Sinks
•
Smallware
•
Stands & Tables
•
Storage & Transport
•
Walk-In-Units
Gambar 2.2.23 : Kitchen Commercial
Sumber : www.blackwhitekitchens.net/wpcontent/uploads/2011/08/CommercialKitchen-Equipment.jpg, 2012
16
•
Warewash
•
Water Filter
•
Tableware
Tabel 2.2.1 : Beberapa Brand Commersial Kitchen Commersial Kitchen
Adcraft, Advance Tabco, AHT, Bakers Pride, Berkel, Beverage, Carlisle, Champion, Channel, Cleveland Range, CMA Dishmachines, Dean, Delfield,Dito
Electroluc,
Federal
Industries,
Frymaster, Hobart, Hashizaki, Kolpak, Manitowoc, Master Bilt, Perlick, Randell, Scotsman, Traulsen, Vulcan,dll Sumber : www.ckitchen.com/equipment/index.html
2.3 Retail A.
Pengertian Retail adalah penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen.Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu " Retailer" yang berarti " Memotong menjadi kecil kecil" (Risch, 1991 ). Pengertian Retailing adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan pemasaran barang dan jasa secara langsung kepada pelanggan. Pengertian Retailer adalah semua organisasi bisnis yang memperoleh lebih dari setengah hasil penjualannya dari retailing ( lucas, bush dan Gresham, 1994).
B. Jenis – Jenis Retail Retail dapat di klasifikasikan dalam banyak cara (Pintel dan Diamond, 1971). Retail di kelompokkan berdasarkan dengan aktivitas penjualan barang yaitu : Retail Kecil Bisnis Retail kecil di gambarkan sebagai retailer yang berpenghasilan di bawah $500 pertahun. Biasanya kebanyakan pemilik toko pada bisnis retail kecil ini dimiliki oleh secara individu (Individual Proprietorship). Retail Besar
17
Pada saat ini industri Retail di kuasai oleh organisasi besar, organisasi tersebut meliputi : Departemen Store - Chain organization (organisasi berantai), Supermarket, Catalog Store, Warehouse, Outlet dan Online Store (Toko Online ).
Secara garis besar eceran dibedakan menjadi 2 jenis yaitu ( Utami, 2006:10) a.
Eceran Toko (store retailing) Eceran toko ditandai oleh terdapatnya tempat untuk memamerkan produk secara tetap. Toko eceran memiliki berbagai macam bentuk dan ukuran. 1) Toko Khusus (Speciality Store) Toko Khusus berkonsentrasi pada sejumlah kategori produk yang terbatas dengan level layanan tinggi. 2) Departement Store Merupakan jenis eceran yang menjual variasi produk yang luas dan berbagai jenis produk dengan menggunakan staf seperti layannan pelanggan dan tenaga sales counter. 3) Toko Konveniens (Conveniens Store) Toko pengecer ini memiliki variasi dan jenis produk terbatas dengan ukuran relatif kecil dan biasanya didefinisikan sebagai pasar swalayan mini. 4) Toko Super (Super Store) Merupakan toko pengecer dengan ukuran toko hampir dua kali luas supermarket biasa dan menjual rangkaian produk yang luas. 5) Toko Kombinasi Toko yang aktifitasnya menjual makanan dan obat-obatan. 6) Pasar Hiper (Hypermarket) 2
Merupakan toko yang memiliki luas lebih dari 18.000m atau lebih luas dari toko kombinasi. Hypermarket mengkombinasikan berbagai bentuk toko pengecer seperti: supermarket, toko diskon, dan warehouse. 7) Toko Diskon (Discount Store)
18
Jenis ritel yang menjual sebagian besar variasi produk dengan menggunakkan layanan terbatas dan harga murah. 8) Rumah Pamer Catalog Jenis toko seperti ini menjual serangkaian luas dengan mark up yang tinggi merek ternama pada harga diskon.
b.
Eceran Bukan Toko (non store retailing) Eceran bukan toko yaitu eceran yang produknya tidak dipajang. Termasuk dalam eceran bukan toko adalah : pemasaran melalui telepon (telemarketing), pemasaran internet (internet marketing), penjualan langsung(direct
selling),
pemasaran
langsung
(direct
marketing),
pemasaran bertingkat (multi level marketing). 1) Ritel Elektronik Format bisnis ritel menggunakan komunikasi dengan pelanggan mengenai produk, layanan, dan penjualan melalui internet guna mencapai cakupan konsumen yang luas. 2) Katalog Pemasaran melalui katalog terjadi ketika perusahaan mengirimkan satu atau lebih katalog produk kepada penerima yang terpilih. Penjualan Langsung 3) Television Home Shopping Format ritel melalui televisi. Pelanggan akan melihat program TV yang
menayangkan
demonstrasi
produk
dagangan
dan
menyampaikan pesan melalui telepon. 4) Vending Machine Retaling Merupakan format non store yang menyimpan barang dan jasa pada suatu mesin dan menyerahkan barang ke pelanggan dimana pelanggan memasukkan uang tunai atau kartu kredit ke dalam mesin. C Lingkungan Toko ( Store Environment ) Store environment merupakan cara sebuah toko menampilkan produk yang ditawarkan. Store environment merupakan salah satu hal yang ditawarkan sebuah retail kepada konsumen selain produk. Store environment yang baik adalah
lingkungan
yang
dapat
menghadirkan
kenyamanan
bagi
para
19
pengunjungnya
serta
mampu
menghadirkan
kenyamanan
bagi
para
pengunjungnya serta mampu merangsang mereka untuk menghabiskan waktu dan berbelanja di toko tersebut. Ini dikarenakan manusia selalu menggunakan keseluruhan inderanya untuk mengidentifikasi lingkungan sekitar.
Menurut Lewinson dalam Simamora (2003:169), store environment memiliki tiga elemen penting yang akan dijelaskan sebagai berikut : a. Store Image store image adalah gambaran apa yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen terhadap toko tertentu. Citra konsumen terhadap toko terdiri atas kesan interior dan ekseterior. •
External Impressions secara eksternal, penempatan lokasi toko, desain arsitek, tampak muka toko, penempatan logo, pintu masuk, serta etalase muka (Display window) merupakan bagian dari suatu citra toko.
• Internal Impressions secara internal, citra sebuah toko dapat diciptakan menurut warna toko, bentuk toko, ukuran toko, penempatan departemen, pengaturan lalu lintas pengunjung, pengaturan tempat display, penggunaan lampu, serta pemilihan dan perlengkapan toko.
b. Store Atmosphere store atmosphere suasana lingkungan toko basic retailer berdasarkan karakteristik fisik yang biasanya digunakan untuk membangun kesan dan menarik pelanggan (Berman, et al ,2001:602). Atmosfer berbelanja yang menyenangkan adalah atmosfer dengan atribut yang dapat menarik kelima panca indera manusia, yaitu penglihatan(Sight Appeal), pendengaran(Sound Appeal), penciuman(Scent Appeal), dan perasa(Touch Appeal).
Menurut Levy and Weitz (2001 : 576) dalam bukunya Retail Management pengertian Store Atmosphere yaitu : “Design of environment via visual communication, lighting, colour, music, and scent to stimulate customer perceptual and emotional response and ultimatel to effect their purshase behavioral”
20
Dari definisi tersebut di atas dapat diartikan sebagai berikut : Rancangan dari suatu desain lingkungan melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan penciuman untuk merangsang persepsi dan emosi dari pelanggan dan akhirnya mempengaruhi perilaku konsumen.
Terlihat bahwa Store Atmosphere (Suasana Toko) dibentuk oleh : 1. Visual Comunication (Komunikasi Visual) Visual Communication diasumsikan sama dengan konsep promosi Point of Purchase (POP) (Shimp ,2002:320). Point of Purchase (POP) dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen melalui teknik pemajangan barang yang menarik dengan pencahayaan yang cukup agar mudah dilihat dan bentuk komunikasi lainnya. Yang termasuk alat-alat POP yang akan diteliti yaitu : poster, shelf taker, sign, open display, units counters units/checkout (lavini 2008). 2. Lighting (Pencahayaan) Lighting (Pencahayaan) di dalam toko dapat diatur sedemikian rupa sehingga menarik pengunjung untuk mendekati barang yang di pajang. 3. Color (Warna) Colour perwarnaan di dalam toko adalah sumber pengaruh yang potensial pada persepsi maupun perilaku konsumen dengan demikian warna-warna hangat (merah,kuning,dan jingga) akan mengundang orang untuk mendekati meskipun warna-warna sejuk di nilai lebih positif menarik dan merilekskan. Selain itu seperti pencahayaan, pewarnaan dapat
diatur
sedemikian rupa menonjolkan suatu
pajangan yang diberikan warna mencolok dari pajangan lain. 4. Music (Musik) Musik menarik konsumen karena dengan adanya musik pelanggan dapat menikmati suasana berbelanja dengan nyaman sehingga konsumen dapat merasakan betah dalam toko tersebut. 5. Scent (Bau atau Aroma) Scent Aroma atau Bau-bauan yang ada dalam toko secara logika dapat mempengaruhi konsumen. Aroma toko berkaitan dengan faktor
21
pemberi rasa nyaman yang terdiri dari pengaturan Air Condition (Suhu Udara), kebersihan,luas,ruangan, dan tempat parkir. Elemen – elemen Atmosfer Toko 1. Exterior (Bagian Luar Toko) Store front (Tampak muka / wajah toko) adalah keseluruhan eksterior fisik toko yang mencakup papan nama toko, pintu masuk, display window, pencahayaan, bahan-bahan konstruksi yang digunakan, lingkungan dan tempat parkir. Melalui store front pengecer dapat menyajikan citra (image) : konservatif (kuno), progresif (modern), exclusif (mewah), diskon, murah, dll. 2. General Interior (Bagian Dalam Toko) •
Lantai (flooring)
•
Permukaan dinding (wall tekstur)
•
Warna (colour)
•
Musik (sound)
•
Suhu toko (temperatur)
•
Transportasi vertical
•
Pencahayaan (lighting)
•
Plafond
•
Aroma (scents)
•
Area mati (dead spot)
•
Rak-rak fixtures
•
Teknologi
3. Store Layout (Layout Toko) Layout toko adalah gambar tampak atas yang berskala dari sebuah area toko yang memperlihatkan, pembagian area sebagai berikut: •
Area back office : ruang karyawan, ruang penerimaan barang, gudang, ruang preparsi, toilet, mushola, ruang makan, ruang mekanikal & elektrikal.
•
Area penjualan : area yang dirancang untuk mendisplay barang, terjadinya interaksi antara konsumen dan karyawan, demo produk,dll.
22
•
Area penunjang : transportasi vertical, main road, toilet,dll.
Hal – hal yang menetukan dalam layout toko : •
Alokasi floor space Setiap toko memiliki area dan harus mengalokasikan area tersebut untuk back office, selling area dan service area.
•
Kasifikasi merchandise Barang yang ditawarkan di toko, diklasifikasi ke dalam pengelompokan produk. Ada 4 jenis pengelompokan produk dan kombinasi dari tempat yang digunakan yaitu : o
Fungsional Barang ditoko dikatagorikan dan didisplay berdasarkan kegunanaan produk, misalnya area alat masak menjual panci, frying pan, spatula,dll.
o
Motivasi membeli Konsumen yang memiliki waktu belanja yang banyak mungkin akan berkeliling ke seluruh lantai sedangkan konsumen yag tidak terlalu minat berbelanja tidak akan berkeliling ke lantai lain dan cenderung berada di dekat pintu keluar. Barang yang terletak dekat pintu keluar cenderung merupakan produk impluse.
o
Segmen pasar Membagi area menjadi beberapa kelompok produk misalnya : peralatan dapur rumah tangga, peralataan dapur komersil, peralatan dapur hotel,dll.
o
Kemampuan penyimpanan Untuk
produk
yang
membutuhkan
penangan
khusus
misalnya produk plahan pengelompokkan berdasarkan tempat
penyimpanan
harus
digunakan
misalnya
supermarket harus memiliki freezer, showcase refrigerator dan ruang bertemperatur khusus. •
Pola sirkulasi konsumen dalam toko Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap sirkulasi dalam arus lalu lintas toko :
23
o
Pintu masuk (entrance) toko dan pergerakan lalu lintas di luar toko.
o
Penempatan fixture atai rak
o
Penempatan mesin kassa
o
Lokasi fasilitas umum
o
Pola gang dan kelebarannya
o
Lokasi berbagai klasifikasi barang berdasarkan kondisi penjualan dengan memperhatikan dimana area utama dan dimana area mati.
•
Kebutuhan area Ratio produktifitas : penjualan produk dengan profit yang tinggi mendapat ruang yang lebih besar, sedangkan dengan profit rendah mendapatkan ruang penjualan yang lebih kecil. Stock model : penentuan ruang penjualan berdasarkan kepada jumlah ruang / lantai yang perlu untuk menyajikan dan mendisplay koleksi yang mencukupi dari semua barang.
Ada dua pendekatan mendasar dari penyusunan layout toko yaitu : •
Grid layout Penyusunan layout toko yang sangat umum. Di dalam toko, pengunjung akan mendapat rak-rak yang disusun secara berbaris sesuai dengan pengelompokan barangnya. Jarak antar rak-rak tersebut memperhatikan keleluasaan gerak dari pengunjung sedangkan tinggi rak atau gondola disesuaikan dengan jangkauan pengunjung. Gambar 2.3.1: Grid Layout
Sumber : elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/minishop_pdf/2.%20 bab 2-3 minishop pdf.pdf,hal 20 , 2012
24
•
Bentuk Bebas Pada bentuk layout ini pebisnis eceran dapat secara bebas meletakan barang
yang
dijual
dengan
tetap
memperhatikan
kemudahan
pengunjung bergerak mencari barang yang dicarinya. Gambar 2.3.2: Layout Free Form
Sumber : elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/minishop_pdf/2.%2 0bab 2-3 minishop pdf.pdf,hal 21 , 2012
Tujuan menerapakan store atmosphere dapat disimpulkan sebagai berikut (Lamb, Hair dan Mc.Daniel 2001:105-109 : •
Penampilan eceran toko membantuk menentukan citra toko, dan memposisikan eceran toko dalam benak konsumen.
•
Tata letak yang efektif tidak hanya akan menjamin kenyamanan dan kemudahan melainkan juga mempunyai pengaruh yang besar pada pola lalu lintas pelanggan dan perilaku belanja.
c. Store Theatrics Retailing bukan hanya sekedar menjual produk tetapi lebih merupakan suatu pameran atau pagelaran. Store theatrics dapat menjadi senjata ampuh bagi kebanyakan retailer untuk mendapatkan competitive advantage yang mampu membedakan antara satu retailer dengan lainnya. Store theatrics dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu decor theme dan store event.
D Penataan Barang ( Display ) Display merupakan salah satu dari alat-alat promosi penjualan yang mempunyai fungsi sebagai penarik perhatian konsomen agar dapat melakukan pembelian pada suatu toko ritel.
25
“Display berarti usaha mendorong perhatian dan memarik minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya penglihatan langsung (Direct Visual Appeal).” (Willian j. Shultz ,2004 :189) Adapun tujuan display dapat digolongkan sebagai berikut : a. Attention and Interest Customer, yaitu untuk menarik perhatian para pembeli dilakukan dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu dan sebagainya. b. Desire and Action Customer yaitu untuk menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang dipamerkan ditoko tersebut, setelah masuk ke toko, kemudian melakukan pembelian.
Dalam penataan barang kita mengenal tiga macam display, yaitu: 1. Window Display (Penataan bagian depan toko) Yaitu memajangkan barang-barang, gambar-gambar dan kartu harga, simbol-simbol dibagian depan toko yang disebut etalase. Gambar 2.3.3 : Window Display
Sumber : www.retail-square.com/shops/estella-kochlust, 2012
2. Interior Display ( Penataan bagian dalam toko) Yaitu memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu harga atau poster didalam toko. Misalnya dilantai, meja, rak-rak dan sebagainya. Barang-barang dagangan dipajangkan didalam toko ada tiga bentuk pemajangannya: a. Open display (Penataan dalam ruang terbuka)
26
Barang-barang dipajangkan pada suatu tempat terbuka misalnya shelf display, island display (barang-barang yang disimpan diatas lantai yang diatur bagus seperti pulau-pulau dan sebagainya). Gambar 2.3.5 : Bentuk Display
Gambar 2.3.4 : Open Display
Sumber : www.airlase.com/kitchenaccessory-shops/, 2012 Sumber : www.neoflam.com , 2012
b. Closed display (Penataan dalam ruang tertutup) Barang-barang dipajangkan dalam suasana tempat tertutup. Gambar 2.3.6 : Close Display Knives set
Sumber : www.japanesetableware.com/store.html, 2012
c. Architecture display (Penataan berdasarkan arsitektur) Memperlihatkan
barang-barang
dalam
penggunaannya
misalnya
diruang tamu, mebel di kamar tidur, dapur dengan perlengkapannya dan sebagainya. Cara ini dapat memperbesar daya tarik karena barang-barang dipertunjukan secara realistis.
27
Gambar 2.3.7 : Architecture display Kitchen
Sumber : www.blogto.com/grocery/ruby-eatstoronto, 2012
3. Eksterior Display ( Penataan bagian luar toko) Ini dilaksanakan dengan memajangkan barang-barang diluar toko misalnya pada waktu mengadakan obral, pasar malam, bazaar dan lain-lain.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam hal menata produk (display) yaitu : •
Store Sign and Decoration Store design tersebut berupa tanda – tanda, simbol – simbol, lambanglambang, poster-poster, gambar-gambar yang digunakan untuk membimbing calon pembeli kearah barang dagangan dan memberi keterangan kepada mereka tentang kegunaan barang-barang tersebut. Decoration pada umumnya digunakan dalam rangka peristiwa khusus seperti penjualan pada saat-saat hari raya, Natal, Tahun baru dan sebagainya.
•
Dealer Display Ini dilaksanakan oleh Wholesaler terdiri dari simbol-simbol, petunjuk petunjuk tentangn penggunaan produk, yang kesemuanya berasal dari produsen.
E Organisasi dan Managemen Retail Pada retail, struktur organisasi sangat diperlukan untuk mempermudah pemantauaan dan pengendalian semua kegiatan yang berlangsung setiap hari. Mendefinisikan semua tugas dalam menyusun struktur organisasi retail sebagai berikut : •
Product management
28
Kunci kegiatan operasional retail yaitu dalam hal pembelian dan penjualan. •
Promotion Bertanggung jawab melakukan promosi melalui media,publik relation maupun display di toko.
•
Distribution and warehouse management bertanggung
jawab
untuk
mengelola
persediaan
barang,pengecekan,penyortiran,labelling dan mendistribusikannya. •
Financial bertanggung jawab mengelolah keuangan.
•
Securiti bertanggung jawab melindungi dan menjaga keamanan toko. General Manager Assisten general manager
Financial Manager
Kitchen ware store
Product Manager
Distribution & Warehouse Manager
Human Resources Development Manager
Kitchen Electric Showroom
Kitchen Commercial Showroom
Kitchen Cabinet Showroom
Sales & Marketing Manager
Securiti
Diagram : Diagaram Struktur Organisasi
2.4 Tinjauan Lokasi 2.4.1
Kriteria Pemilihan Lokasi Terdapat beberapa kriteria dalam pemilihan lokasi mengingat fungsi
bangunan yang dirancang merupakan bangunan fasilitas komersil yang bersifat publik dan berskala kota, yaitu :
29
•
Berada
di
lokasi
yang
diperuntukkan
atau
mempunyai
sasaran
pembangunan di bidang perdagangan (berdasarkan RUTRK kota Medan). •
Luas lahan cukup untuk menampung seluruh fasilitas yang telah direncanakan.
•
Berupa lahan kosong
•
Berada tidak jauh dari pusat kota.
•
Berada tidak jauh kawasan permukiman elit.
•
Berada tidak dekat dengan bangunan yang mempunyai fungsi yang sama.
•
Dapat dicapai dengan mudah dari berbagai tempat disekitar kota Medan.
•
Lokasi dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum.
•
Memiliki arus lalu lintas dan tingkat kebisingan yang rendah.
•
Lokasi dekat dengan fasilitas pendukung seperti fasilitas akomodasi, sarana pendidikan, sarana perkantoran, sarana rumah sakit, dan permukiman.
• 2.4.2
Tidak berada pada kawasan perindustrian.
Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan (RUTRK)
Kota Medan sebagai pusat administrasi pemerintahan, pusat industri, pusat distribusi, pusat jasa pelayanan keuangan, pusat komunikasi, pusat akomodasi jasa kepariwisataan, dan pusat perdagangan regional dan internasional, maka dalam
pelaksanaannya
Kotamadya
Medan
studi
Rencana
menetapkan
Tata
Ruang Wilayah
(RTRW)
satuan-satuan
Wilayah
adanya
Pengembangan Pembangunan (WPP), dimana tujuan dari WPP ini adalah mengoptimalkan pembangunan di setiap sektor atau wilayah. WPP Kotamadya Medan dibagi menjadi lima wilayah, yaitu : Tabel 2.4.1 : Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan WPP
A
Cakupan
Pusat
Peruntukan
Program
Kecamatan
Pengembangan Lahan
Pembangunan
M. Belawan
BELAWAN
Pelabuhan,
Jalan
M. Marelan
Industri,
jaringan air
M. Labuhan
Permukiman,
minum,
baru,
septic
30
Rekreasi,
tank, sarana
Maritim
pendidikan dan permukiman.
B
M.Deli
TJ. MULIA
Perkantoran,
Jalan
baru,
Perdagangan,
jaringan air
Rekreasi
minum,
Indoor,
pembuangan
Permukiman
sampah, sarana pendidikan.
C
M. Timur
AKSARA
Permukiman,
Sambungan air
M. Perjuangan
Perdagangan,
minum,
M. Tembung
Rekreasi
septic
M. Area
jalan baru,
M. Denai
rumah
M. Amplas
permanen,
tank,
sarana pendidikan dan kesehatan. D
M. Johor
INTI KOTA
CBD, Pusat
Perumahan
M. Baru
Pemerintahan,
permanen,
M. Kota
Hutan
pembuangan
M. Maimoon
Kota,
M Polonia
Pendidikan,
sarana
Perkantoran,
pendidikan.
Pusat sampah,
Rekreasi Indoor, Permukiman E
M. Barat
SEI
Permukiman,
Sambungan air
M. Helvetia
SEKAMBING
Perkantoran,
minum,
M. Petisah
Perdagangan,
septic
M. Sunggal
Konservasi,
jalan baru,
M. Selayang
Rekreasi,
rumah
M. Tuntungan
Lapangan Golf, permanen,
tank,
31
Hutan
sarana
Kota
pendidikan dan kesehatan.
Sumber : Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kotamadya Medan
Permukiman, Gambar 2.4.1: Peta Kecamatan
Perkantoran,
Pelabuhan, Industri,
Perdagangan,
Permukiman,
Konservasi,
Rekreasi,
Rekreasi,
Maritim
Lapangan Golf, Hutan Kota
Perkantoran, Perdagangan,
CBD, Pusat
Rekreasi
Pemerintahan,
Indoor,
Hutan
Permukiman
Kota, Pusat Pendidikan,
Permukiman,
Perkantoran,
Perdagangan,
Rekreasi Indoor, Permukiman
2.4.3
Sumber : www.pemkomedan.go.id, 2012
Rekreasi
Analisa Penetapan Tapak
Terdapat 3 alternatif lokasi site, yaitu : 1. Lokasi A Lokasi
: Jl Gatot Subroto
Kecamatan
: Medan Petisa ( WPP E )
Luas Site
: ± 2.4 Ha
Batas Site antara lain : Utara
: Komplek Ruko Plaza Medan Fair
Timur
: Plaza Medan Fair
Selatan
: Jalan Gatot Subroto dan Bangunan Komersil
Barat
: Rumah penduduk dan Jl. Iskandar Muda Baru
32
Gambar 2.4.2: Lokasi Jl. Gatoto Subroto
Sumber : Cad 2010,2012
Gambar 2.4.3: Key plan kota Medan
Sumber : www.pemkomedan.go.id , 2012
2. Lokasi B Lokasi
: Jl. H. Adam Malik
Kecamatan
: Medan Barat ( WPP E )
Luas Site
: ± 2.2 Ha
Batas Site antara lain : Utara
: Jl H. Adam Malik
Timur
: Jl Sei Deli
Selatan
: Permukiman Penduduk
Barat
: Jl H. Adam Malik Gambar 2.4.4: Lokasi Jl. H. Adam Malik
Sumber : Cad 2010
3. Lokasi C Lokasi
: Jl Kapten Patimura
Kecamatan
: Medan Medan Baru ( WPP D )
Luas Site
: ± 1.8 Ha
Gambar 2.4.5 : Key plan kota Medan
Sumber : www.pemkomedan.go.id , 2012
33
Batas Site antara lain : Utara
: Jl Babura Lama
Timur
: Sungai Babura
Selatan
: Jl Kapten Mandailing
Barat
: Jl. Kapten Patimura Gambar 2.4.7 : Key plan kota Medan
Gambar 2.4.6 : Lokasi Jl. Kapt Pattimura
Sumber : www.pemkomedan.go.id , 2012
Sumber : Cad 2010
Tabel 2.4.2: Kriteria Pemilihan Lokasi No Kriteria
Lokasi
Keterangan
Jl. Gatot Jl. Subroto
Adam
H. Jl. Kapt. Patimura
Malik 1
2
RUTRK
3
3
1
1 = Tidak sesuai
(Pengembangan
2 = Sesuai
Perdagangan )
3 = Sangat sesuai
Luas Lahan
2
2
3
1 = 1 ha – 1.5 ha 2 = 2.1 ha – 2.5 ha 3 = 1.6 ha – 2 ha
3
Berupa kosong
lahan 3
2
2
1
=
Lahan
permukiman 2 = Lahan kosong dan permukiman 3 = Lahan kosong
34
4
Jarak dari pusat 2
2
2
kota
1 = > 3 km 2 = 2 km – 3 km 3 = < 1 km
5
Berada
dekat 2
dengan
3
3
kawasan
2 = 2 km – 3 km
permukiman elit 6
Tidak
3 = < 1 km
berada di 1
dekat
2
2
bangunan
dengan
1 = > 3 km
1 = < 1 km 2 = 2 km – 3 km
fungsi
3 = > 3 km
yang sama 7
Lokasi
dapat 3
dicapai
8
3
3
dengan
2 = Becak dan taxi
menggunakan
3 = Sudako, angkot,
kendaraan umum
taxi dan becak
Memiliki kemacetan
tingkat 2
3
2
yang
3 = Rendah
Lokasi
dekat 2
dengan
3
2
fasilitas
Tidak
1 = Sedikit 2 = Sedang 3 = Banyak
pendukung 10
1 = Tinggi 2 = Sedang
rendah 9
1 = Taxi
berada di 3
3
3
kawasan industri
1
=
Berada
di
kawasan industri 2 = Dekat dengan kawasan industri 3
=
Jauh
dari
kawasan industri TOTAL
23
26
23
Berdasarkan analisa terhadap 3 lokasi yang dipilih, terlihat bahwa tabel penilaian memperlihatkan lokasi di JL. H. Adam Malik merupakan lokasi yang paling sesuai untuk dijadikan sebagai site untuk “ Kitchenware and Cooking Center “. 2.4.4
Deskripsi Kondisi Tapak Terpilih Kasus Proyek
: Kitchenware and Cooking Center 35
Status Proyek
: Fiktif
Pemilik Proyek
: Pihak Swasta
Lokasi Lahan
: Jl. H. Adam Malik
Lahan Eksisting
: Lahan kosong dan permukiman
Kecamatan
: Medan Barat ( WPP E )
Luas Site
: ± 2.2 Ha
Kontur
: Relatif datar
KDB
: 60 %
Lebar jalan
:
•
Jl H. Adam Malik
: 20 m
•
Jl. Sei Deli
: 4.5 m
Batas Site antara lain : •
Utara
: Jl H. Adam Malik
•
Timur
: Jl Sei Deli
•
Selatan
: Permukiman penduduk
•
Barat
: Jl H. Adam Malik Gambar 2.4.8 : Lokasi Jl. H. Adam Malik
Sumber : Cad 2010
2.5 Tinjauan Pengguna dan Aktivitas 2.5.1
Pengguna
Adapun pengguna (user) dari bangunan “ Kitchenware and Cooking Center “ digolongkan menjadi 3 bagian yaitu : 1. Pengunjung
36
Pengunjung adalah warga yang berdomisili di kota Medan serta turis dalam dan luar negeri. Ditinjau dari segi umur pengunjung yang datang terdiri dari : •
Kelompok
Anak-anak
(
biasanya
datang
dalam
bentuk
rombongan ), usia 5 – 13 tahun. •
Kelompok Remaja, usia 14 – 24 tahun.
•
Kelompok Dewasa, usia 25 – 45 tahun Kelompok Lanjut usia, 55 tahun ke atas.
Ditinjau dari segi kuantitas pengunjung yang datang terdiri dari : •
Pengunjung yang datang secara individu (dengan menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi).
•
Pengunjung yang datang dengan kapasitas sedang, berkisar antara 2-50 orang (dengan menggunakan bus wisata, kendaraan umum atau kendaraan pribadi).
Kegiatan yang dilakukan pengunjung : •
Membeli / melihat – lihat produk yang di tawarkan oleh retail retail
•
Mengikuti kelas kursus tata boga
•
Mengikuti kegiatan demo dan seminar masak
•
Melihat pameran
•
Makan
2. Pengelola Pengelola dibedakan menjadi 2 yaitu : •
Pengelola tetap ( Pemilik )
•
Penyewa ( Tenants ) Pihak individu atau badan usaha yang menggunakan ruang dan fasilitas
komersial
untuk
usaha
maupun
pameran
yang
disediakan dengan sistem sewa. Penyewa terbagi atas 3 macam: a. Penyewa kecil (Small tenant) b. Penyewa sedang (Medium tenant) c. Penyewa besar (Large tenant), yang sekaligus dapat berfungsi sebagai anchor.
37
Penyewa ini menempati ruang untuk kegiatan antara lain perdagangan, pameran, dan kegiatan penunjang lain seperti pujasera, bank (ATM).
3. Karyawan 4. Servis
2.5.2
Kegiatan
Kegiatan kegiatan yang ada dalam sebuah kasus proyek sejenis umumnya dikelompokan menjadi 2 kelompok fungsi atau kegiatan yaitu : 1) Kegiatan Utama Kegiatan utama dari Kitchenware and Cooking center adalah kegiatan komersilnya. Dimana barang – barang yang ditawarkan disusun sesuai dengan zonanya, sehingga mempermudah pengunjung dalam mencari kebutuhannya.
2) Kegiatan Penunjang Kegiatan ini mendukung fungsi utama, sebagai fasilitas pelengkap, seperti toko – toko, kursus, ruang seminar dan demo, foodcourt,dll. 2.6 Studi Banding Proyek Sejenis a) Ace Hardware Juanda , Medan Gambar 2.6.1 : Logo Ace Hardware di Indonesia
Ace
Hardware
merupakan
salah
satu
perusahaan perkakas terbesar didunia yang pertama kali digagas oleh Mr. Richard Hesse pada tahun 1920 di Chicago, Illinois,
Sumber :
Amerika Serikat. Sekarang markas utama
www.southernsavers.com,2012
perusahaan Ace Hardware berlokasi di Oak Brook, Illinois, Amerika Serikat (AS) dengan
jumlah produk bermerk “Ace” telah mencapai 7000 jenis barang. Saat ini toko Ace Hardware sudah beredar di lebih dari 70 negara di dunia salah satunya di Indonesia. Di Indonesia terdapat 34 toko yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia salah satunya di kota Medan.Toko Ace Hardware hadir di Medan sebagai store ke 16 di Indonesia . Di Medan
38
terdapat 2 toko Ace Hardware yang berlokasi di jalan Zainul Arifin ( Sun Plaza), dan jalan Juanda
Medan.
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24559,PDF,Gambaran Umum PT.Ace Hardware Indonesia Tbk Wilayah Medan, 2012) Ace Hardware Juanda, Medan berlokasi di persimpangan jalan B.Katamso dengan jalan Juanda. Gedung Ace terdiri dari 3 lantai dengan Ace Hardware terletak di lantai 1 dan Informa Furnitur di lantai 2 dan 3.
Ace Hardware menawarkan berbagai jenis produk yang dibagi berdasarkan depatmentnya yaitu :Cleaning Supplies, Houseware, Lawn & Garden, Home Appliances, Pumbling & SanitaryElectrical & Lighting, Tools & Power Tools, Outdoor Living, Outdoor Furniture, Automotive, Paint & Sundries, Sporting Goods, Pet Supplies Pada department Houseware menawarkan berbagai jenis kebutuhan rumah, salah satunya perlengkapan dapur. Produk-produk perlengkapan dapur dipajang secara bersamaan di satu zona dengan membaginya menjadi beberapa katagori. Kebanyakan produk ini dipajang dengan menggunakan cara sheft display yang berjajar yang berukuran 0.4 m x 1 m. Ukuran sheft display yang tinggi membuat area display ini terasa sempit dan tidak fleksibel. Luas zona pemajangan produk kitchenware ± 140 m2 yang terdiri dari 5 gang dengan lebar gang ± 1m. Gambar 2.6.2: Rak Cookware
Gambar 2.6.3: Rak Food Storage
Sumber : Survey,2012
Sumber : Survey,2012
Gambar 2.6.4 : Rak Utensils
Sumber : Survey,2012
Gambar 2.6.5 : Rak Pajangan
Sumber : Survey,2012
39
Tabel 2.6.1 : Tabel kategori kitchenware dan brand yang ditawarkan NO KATAGORI
BRAND
KITCHENWARE 1
COOKWARE
Kris Chef, Kinox, Demeyere, Moneta, Sitra Spido, Progressive
2
COOKS’ TOOLS
Progressive,
Spalatter
Screen,
Anchor,
Chef Craft, Stainers, Kris Chef, Fox Run, Joyce Chen, Reberb, Kitchen Works, Nova cook, Grater, Madesmart, Sterilite 3
CUTLERY
Kris Chef, Taylor, Pao, Krisbow, Scissor
4
ELECTRICS
Kris , Winox, Philip, Klaz
5
BAKEWARE
Anchor, Fox Run, Chef Craft
6
TABLEWARE
Kris Home, Wine Ware, Randwyck, Delicia, Kris Chef, Anchor
7
HOMEKEEPING
Astonish, Mr Muscle, Goo Gone, Quality Care, Easy Oh, Windex, Grill Master, Greased Lightening, Zud, Fantastic, Soft Scrub, Weiman, Paker & Bailey, Goddard’s, Kris Home
8
OUTDOOR
Soleil, Ace, Grill Life, Igloo
Sumber: Data Survey
b) Informa Furnishings Sun Plaza, Medan Gambar2.6.6: Logo Informa Furnishing
Informa Furnishings adalah retail perabot yang
terbesar
dan
paling
lengkap
di
Indonesia, yang menyediakan lebih dari 60.000 merchandise berkualitas. Informa Sumber : www.facebook.com,2012
Furnishing juga menawarkan berbagai jenis peralatan dapur. Produk peralatan dapur ini
40
dipajang dengan menggunakan cara open display yaitu memajangkan produk di sheft yang berukuran 1.5 m x 0.6 m x 1.1 m.Terdapat 6 baris dengan 1baris terdiri dari 3 sheft yang disusun memanjang ( 4.5 m x 0.6 m ) dengan sirkulasinya ± 1.2 m.
Ada juga beberapa produk yang dipajang
dengan sistem island display dengan ukuran 2.2 m x 1.2 m. Cara mendisplay yang menarik dan ukuran rak yang tidak terlalu tinggi memciptakan suasana ruangan yang teratur dan nyaman. Beberapa merek terkenal peralatan dapur yang ditawarkan oleh Informa Furnishing seperti : Tabel 2.6.2 : Tabel kategori kitchenware dan brand yang ditawarkan NO KATAGORI
BRAND
KITCHENWARE 1
COOKWARE
Scanpan, Tramontina, Roichen, Emperor, Flonal, Stainless Cookware, Cooking Color, Yongma
2
COOKS’ TOOLS
Oppetite, Tramontina, Salt Storage Jar Set, Sal Y Pimienta, Crasto Precise, Bocal D’ Epice,
Condiment
Set,
SanaLiving,
EcoLiving, Appetite 3
CUTLERY
Scanpan
5
BAKEWARE
Scanpan,
Tramontina,
Kaiser,
Baking
Thomson
Pttery,
Snips, Patisserie 6
TABLEWARE
Onemore,
Oppetite,
Oppetite, Tea Culture, Decantato, Bouteille En Verre, Prensa Francesa, Sinoglass, Elemental Kitchen, Acrylic, Libey, Royal Leerdam, Alfi, Glass Lock, Noir, Press n Pop Sumber: Data Survey
41
d) Williams-Sonoma
Gambar : Logo
Williams-Sonoma
Williams-Sonoma
yang
didirikan
pada tahun 1956 oleh Charles E. ( Sumber : www.megbri.com ,2012
Chuck berpusat
)
Williams di
merupakan
San
Francisco,
California. Perusahaan ini mempunyai 560 cabang ( 2005 ) yang tersebar di Amerika dan Canada dengan 255 toko Williams-Sonoma, 180 toko Pottery Barn dan 90 toko Pottery Barn Kids. Gambar 2.6.7 : Interior toko
Williams-
Gambar 2.6.8 : Interior toko
Williams-
Sonoma
Sonoma
Sumber : www.williams-sonoma.com, 2012
Sumber : www.TeenieCakes.com, 2012
Wlliam Sonoma merupakan salah satu perusahaan terbesar di Amerika yang khusus menjual peralatan dapur. Walaupun hanya menjual peralatan masak, interior toko ini didesain dengan semanarik mungkin dan tidak kaku. Produkproduk peralatan dapurnya dipajang berdasarkan katagorinya denga menggunakan open display yaitu dengan shelf display pada bagian yang dekat dinding dan pada tengan ruangan menggunakan island display. Sehingga ruangan tetap terlihat luas dan lebih fleksibel. Adapun pembagian dari produk-produk kitchenware yang dijual dibagi berdasarkan katagori :
Tabel 2.6.3 : Tabel kategori kitchenware dan brand yang ditawarkan NO
KATAGORI KITCHENWARE
BRAND
1
COOKWARE
•
All-Clad Cookware
•
Cookware Sets
•
Calphalon Cookware
•
Dutch Ovens & Braisers
•
Demeyere Cookware
42
2
•
Fry & Saute Pans
•
Le Creuset cookware
•
Roasters
•
Mauviel cookware
•
Saucepans & Sauciers
•
Nordic Ware cookware
•
Specialty Cookware
•
Ruffoni cookware
•
Stock,Soup & Multipots
•
Scanpan cookware
•
Teakettles
•
Staub cookware
•
Cast-Iron Cookware
•
Cooper Cookware
•
International Cookware
•
Nonstick cookware
•
Stainless-Steel cookware
•
Pot Racks
COOKS’ TOOLS
•
All-Clad Tools
•
Baking & Pastry Tools
•
Chef’n Tools
•
Colanders & Strainers
•
Kuhn Rikon Tools
•
Cookbooks
•
Microplane Tools
•
Cooking Utensils
•
OXO Tools
•
Cutting Boads
•
Rosle Tools
•
Fruit & Vegetable Tools
•
WMF Tools
•
Graters & Peelers
•
Zoku Quick Pops
•
Grill Tools & Accessories
•
Zwilling Tools
•
Meat And Seafood Tools
•
Mixing Bowls & Measuring
CUTLERY
•
Global Knives
•
Knife Sets
•
Michel Bras Knives
•
Bread Knives
•
Shun Knives
•
Chef’s & Santoku Knives
•
Wusthof Knives
Cups •
Salt & Papper Mills
•
Specialized Kitchen Tools
•
Timers,
Thermometers
&
Scales 3
43
4
•
Cleavers & Boning Knives
•
Paring Knives
•
Slicing & Carving Knives
•
Specialty Knives
•
Steak Knives
•
Utility Knives
•
Kitchen Shears
•
Cutting Boards
•
Knife Sharpeners & Storage
•
Zwilling
J.A.
Henckels
Knives
ELECTRICS
•
All-Clad Electrics
•
Blenders & Juicers
•
Beaba Baby
•
Coffee Makers & Teakettles
•
Breville Electrics
•
Cooking for Baby
•
Cuisinart Electrics
•
Espresso Makers
•
KitchenAid Electrics
•
Food Processors
•
Magimix by Robot-Coupe
•
Mixers & Attachments
•
Panini Presses & Grills
•
Pressure,
Rice
Cookers •
Specialty Electrics
•
Toasters & Ovens
•
Waffle Makers
•
Stoves
&
Electrics • Slow • •
Miele Electrics Nespresso Electrics Saeco Electrics
44
5
BAKEWARE
•
Emile Henry Bakeware
•
Baking Dishes
•
Le Creuset Bakeware
•
Baking & Pastry Tools
•
Nordic Ware Bakeware
•
Bread & Loaf Pans
•
USA Pan Bakeware
•
Cake Pans
•
Cookie Cutters & Pancake
GLASSWARE & BAR
•
Baccarat Glassware
•
Bar Glasses
•
Riedel Glassware
•
Bar Tools
•
Schott Zwiesel Glassware
•
Casual Glassware
•
Waterford Glassware
•
Formal Glassware
•
William
•
Outdoor Glassware
•
Serveware
•
Stemware
•
Wine Storage
•
Wine Tools
Molds •
Cuocake & Muffin Pans
•
Gift Packaging
•
Mixing Bowls & Measuring Cups
6
7
•
Pie Dishes & Tart Pans
•
Sheet Pans & Cookie Sheets
Yeoward
Glassware
TABLETOP
•
Apilco Tableware
•
Dinnerware
•
Pillivuyt Tableware
•
Flatware
•
Outdoor Dining
•
Serveware
•
Table Accesories
•
Table Linens
•
Tabletop Collections
45
• 8
9
Williams-Sonoma Pantry
HOMEKEEPING
•
Miele Electrics
•
Oprons & Oven Mitts
•
MarvelTM Aprons
•
Cleaning Tools & Supplies
•
MLB TM Aprons
•
Cushion Mats & Doormats
•
NFL TM Aprons
•
Dish Cloths & Towels
•
Food Storage
•
Gift Packaging
•
Irons & Laundry Care
•
Kitchen Organazation
•
Ladders & Step Stools
•
Shelving & Pot Racks
•
Soaps,Lotions & Fragrances
•
Trash & Recycling
•
Vacuums
•
Wreaths & Trees
OUTDOOR
•
Monogrammed
•
Outdoor Grills & Ovens
•
Fontana
•
Outdoor Cookware
•
Grill Tools & Accessories
•
Food for the Grill
•
Outdoor
Dining
&
Entertaining
Sumber : www.williams-sonoma.com
e) Matrics Kitchen Metric Kitchen berdiri pada tahun 1994 yang bergerak di bidang pembuatan Kitchen System. Metric Kitchen bermula dari sebuah showroom di Jl. Arteri Pondok Indah,Jakarta Selatan. Di tahun 2002 Metric Kitchen memperoleh ISO 9001-2000. Di tahun 2008 Brand Metric Kitchen berubah menjadi Metric. Pabrik Metric berlokasi di Bantar Gebang Bekasi. Metric Kitchen kini telah
46
berkembang dengan 11 showroom yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia salah satunya di Medan.
Showroom Metric di Medan berlokasi di jalan Zainul Arifin. Metric Medan menawarkan Kitchen set dengan berbagai bentuk dan jenisnya dan juga menawarkan Kitchen System. Di dalam Metric Showroom Medan terdapat beberapa set Kitchen set yang tersusun secara rapi dengan dihiasi aksesoris dapur dan tambahan lighting membuat tampilannya menjadi lebih menarik. Gambar 2.6.9 : Metric Showroom
Sumber : www.metrickitchen.com, 2012
Tabel 2.6.4 : Tabel Perbandingan Kriteria Ruangan Ace Hardware
Kriteria Ruangan
William -Sonoma
Informa Furnishing
Interior
Seperti
suasana Menarik,ada
ruangan
supermarket
Menarik
dan
permainan display mempunyai tema dan cahaya
Shelf Display
Cara
Shelf Display dan Shelf Display dan Island Display
penataan barang Jenis
kebanyakan Island Display
Rak Rak
Display
display Rak display kaca Rak
supermarket
display
150 cm x 60 cm x tingginya sampai
100 cm x 40 cm x 110 cm
plafon
200 cm Penerangan
Terang merata
Terang
tidak Terang
dan
47
merata
adanya permainan cahaya
pada
shelf display. Suasana
Suasana yang flat Suasana
Ruangan
dan terasa sempit nyaman, karena
terasa Suasana dan nyaman
dan
ukuran tidak flat. Adanya menarik. Adanya
shelf display yang permainan
cara penerapan tema
tinggi display,shelf dan pada
cukup sehingga
island
menciptakan
Ukuran
ruangan
yang
beberapa
display. display shefl menciptakan
berupa display yang tidak suasana
gang-gang.
terlalu
yang
tinggi lebih menarik.
sehingga menciptakan jarak pandang
yang
lebih luas.
48