BAB II DESKRIPSI PROYEK
2.1
Terminologi Judul Judul royek ini adalah : Wisata Tepi Air Ulee Lheue Kota Banda Aceh, secara
terminologi, judul ini dapat dijabarkan sebagai berikut : Pengertian Wisata : - Pergerakan orang sementara menuju suatu tempat tujuan yang berada diluar tempat tingal atau tempat mereka biasa bekerja, aktivitas yang dilakukan selama di tempat tujuan dan fasilitas yang diciptakan untuk melayanni kebutuhan mereka (Gunn, 1994). - Bepergian bersama-sama (untuk memperluas pengetahuan, bersenangsenang, dan sebagainya (Poerwodarminto, W. J. S, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1980). - Perjalanan
yang
dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu
tempat ke tempat yang lain (Oka A. Yoeti, Drs, Pengantar Ilmu Pariwisata, 1985). Berdasarkan BAB I, Pasal 1, UU No.9 Tahun 1990, tentang Kepariwisataan: Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata. Tepi Air, dengan kata lain “Waterfront” -
Dalam Bahasa Indonesia secara Harfiah adalah daerah tepi laut, bagian kota yang berbatasan dengan air, daerah pelabuhan (Echols, 2003).
-
Lahan area yang terletak berbatasan dengan air, terutama merupakan bagian kota yang menghadap ke laut, sungai atau danau (Ann Bren and Dick Rigby, Waterfront, 1994)
-
Kawasan yang dapat meliputi bangunan atau aktivitas yang tidak harus secara langsung berada di atas air, akan tetapi secara visual dan historis
atau fisik yang terikat dengan air sebagai sebagian dari „scheme‟. (Ir. Iwan Suprijanto, MT, Ars).
Ulee Lheue : Nama suatu desa berada di kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh. Kota Banda Aceh : Ibu kota provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia Jadi dari terminologi di atas, “Wisata Tepi Air Ulee Lheue Kota Banda Aceh” dapat diartikan sebagai suatu tempat atau bangunan yang berfungsi sebagai objek wisata yang melayani dan mewadahi kebutuhan publik, baik untuk masyarakat setempat maupun wisatawan domestik dan mancanegara yang terletak di tepi laut kawasan Ulee Lheue Kota Banda Aceh. 2.3
Tinjauan Umum Proyek Tinjauan umum membahas tentang water park secara keseluruhan dan secara
umum. 2.3.1 Pengertian Water Park Definisi Objek Water Park merupakan tempat bermain dan rekreasi outdor yang luas untuk anak dan juga orang dewasa, dimana sarana utamanya adalah air, sebuah taman hiburan dimana atraksi-atraksinya meliputi seluncuran/slides, air mancur, dan fasilitas rekreasi lainnya yang berkaitan dengan air. Waterpark adalah sebuah taman hiburan yang menampilkan wilayah waterplay, seperti slide air, bantalan splash, spraygrounds (bermain air), sungai malas, atau mandi rekreasi lainnya, berenang, dan lingkungan barefooting. Waterparks juga dapat dilengkapi dengan beberapa jenis area selancar buatan atau Bodyboarding seperti kolam gelombang atau FlowRider (Wikipedia).
2.2.2 Sejarah Water Park Waterparks diperkenalkan sejak akhir 1940-an. Amerika Serikat memiliki pasar waterpark terbesar dan paling terkonsentrasi, dengan lebih dari seribu waterparks dan puluhan taman baru setiap tahunnya dibuka. Organisasi utama dari Waterpark adalah IAAPA (International Association of Amusement Parks dan Atraksi) dan WWA (World WaterparkAssociation).
Waterparks muncul dari spa dan resort pada pegunungan yang ditujukan akan digunakan pada empat-musim di Amerika, misalnya Universe Splash Water Park Resort, yang merupakan anggota WPA (World Water Park Association), adalah bertujuan untuk menyesuaikan masyarakat berdasarkan tempat tinggal dan untuk meningkatkan daya tarik masyarakat. Oleh karena itu seluruh dan industri hiburan Waterpark menggabungkan wahana air musim panas - musim dingin dalam satu waktu dan ruang. Beberapa waterparks lebih berorientasi ke fungsional spa, misalnya Schwaben Quellen, merupakan salah satu Asosiasi Waterparks Eropa (EWA), dimana tidak memiliki slide air, tetapi memiliki banyak ruang sauna, ruang uap, dan area relaksasi air. Namun pada tahun 2000-an, waterparks lebih dikenal sebagi tempat atraksi dengan menggunakan elemen air sebagai area bermain seperti seluncuran/slides, air mancur, dan fasilitas rekreasi lainnya yang berkaitan dengan air.
Gambar 2.1. Water Park
2.2.3 Wahana Water Park Water Park menawarkan beragam permainan yang dibuat berdasarkan tingkat usia mulai dari balita, anak-anak sampai dengan remaja/orang dewasa. Tema dalam ragam permainan ini berbeda-beda Menikmati petualangan air di water boom tidak hanya seru dan tegang tetapi juga sangat mengasyikkan. Semua ketegangan ini akan berakhir dengan perasaan yang menyenangkan, sehingga dapat menghilangkan stress. Terdapat berbagai macam fasilitas wahana air di Water Park. Tak hanya berupa kolam renang yang tentu saja ada yang dikhususkan untuk anak-anak dengan kedalamam maksimal +/- 30cm lengkap dengan berbagai hiasan menariknya. Sungai buatan juga akan siap memberikan sensasi tersendiri bagi pengunjung water boom
yang dapat dinikmati dengan cara duduk santai diatas pelampung dan membiarkan arus sungai buatan tersebut bergerak perlahan mengitari sungai. Sinar matahari yang menerobos diantara rindangnya pepohonan sepanjang water atau aliran sungai serta berbagai warna bunga kamboja yang bermekaran akan memberikan rasa nyaman saat berbaring rileks diatas pelampung tersebut. Papan luncur utama, nampaknya bisa menjadi maskot utama wahana Water Park yang biasanya terbagi dalam beberapa ketinggian. Untuk menikmati papan luncur dengan ketinggian yang cukup maksimal (16 meter) pengunjung biasanya diharuskan menggunakan pelampung yang di sediakan oleh pihak water boom. Tak perlu khawatir dengan keselamatan, terutama untuk putra-putri anda, karena disetiap sudut petugas jaga Water Park selalu siap mengawasi aktivitas pengunjung, bahkan petugas diatas menara akan melarang setiap pengunjung yang akan coba-coba meluncur tanpa menggunakan pelampung, tentu saja ini semua demi keselamatan dan keamanan. Adapun fasilitas – fasilitas yang disediakan pada umumnya terbagi atas : Fasilitas Khusus A. Wet Actifities : 1. LEISURE/ zona bebas : ~ Kolam arus/ Flow River/ Lazy River. ~ Family Wave Pool. ~ Kids Mini Slides.
Gambar 2.2 Kolam Arus
Gambar 2.3. Kolam Ombak
Gambar 2.4. Kids Slides
2. COMPETITION/ perlombaan : ~ Multi lane slides/ Rider Slides.
Gambar 2.5. Rider Slides
3. THRILL / tantangan : ~ High Thrill Slides/ Dropdown slides
Gambar 2.6. High Slides
4. THERAPY : ~ Hot Tub/ Jacuzzi with Bar,
hanya
untuk dewasa.
Gambar 2.7. Jacuzzi with Bar
5. ADVENTURE / petualangan : ~ Family Rafting ~ Inner Giant Tube Slides untuk seluruh anggota keluarga. ~ Kids Kingdom ~ Aqua Play Features tipe Rainforestrees ~ Inner Slides Tubes / Original Slides
Gambar 2.8. Inner Slides Tube
Gambar 2.9. Aqua Play
6. EXERCISE/ olahraga : ~ Voli Air ~ Berenang (original pool)
Gambar 2.10. Original Pool
B. Dry Actifities : ~ Sun bath berjemur dengan pemandangan pantai. ~ Spa and Sauna massage and relaxation ~ Games : Basket Ball
Fasilitas Umum ~ Lobby ~ Kamar Ganti dan penitipan barang ~ Restaurant ~ Outdoor Café ~ ATM Kiosks ~ Souvenirs Shop ~ Medical Clinic ~ Rest Room
2.3
Tinjauan Pariwisata Tujuan pengembangan pariwisata bagi Kota Banda Aceh adalah mensuksekan
Banda Aceh sebagai Bandar Wisata dengan konsep wisata dikembangkan secara konprehensif mengacu pada nilai-nilai dasar keislaman sebagai pegangan hidup masyarakat daerah itu. 2.3.1 Potensi Pariwisata Potensi Wisata yang ada di Kota Banda Aceh sangat beragam, meliputi : a. Potensi Objek Wisata Alam b. Potensi Rekreasi / Budaya c. Potensi Legenda / Sejarah d. Potensi Agrowisata Adapun klasifikasi objek dan daya tarik wisata yang termuat pada program pariwisata “Visit Banda Aceh Year 2011” adalah sebagai berikut : a. Spritual Tourism -
Menziarahi makam para pemimpin Muslim dan Ulama
-
Masjid Agung Baturrahman
Gambar 2.11. Makam Pemimpin Muslim
Gambar 2.12. Mesjid Raya Baiturrahman
b. Banda Aceh Herritage Mengunjungi berbagai peninggalan sejarah yang menjadi warisan sejarah Kota Banda Aceh, meliputi ; -
Gunongan
-
Taman Sari
-
Kherkhof (Makam Belanda)
-
Rumoh Aceh
-
Tower Air Eks. Belanda
-
Gambar 2.13. Gunongan
Gambar 2.14. Rumoh Aceh
c. Tsunami Heritage Beberapa rute wisata situs Tsunami yang bisa dikunjungi wisatawan. Objek wisata tersebut antara lain : -
Kapal PLTD Apung Punge Blang Cut
-
Boat di atas rumah Lampulo
-
Taman Memorial Thanks The World
-
Kuburan Massal Ulee Lheue
-
Pantai Ulee Lheue
-
Museum Tsunami
Gambar 2.15. Kapal PLTD Apung
Gambar 2.16. Kuburan Massal
Gambar 2.17. Museum Tsunami
d. Waterfront City Pengembangan wisata pada kawasan tepi air.
e. Art and Culture Berbagai pertunjukan seni khas Nanggoe Aceh Darussalam, yakni seni musik dan tari.
Gambar 2.18. Seni Tari Saman
Gambar 2.19. Seni Musik Serunai Kale
f. Cullinary Tourism Mencicipi segala hidangan makanan dan minuman khas Aceh.
Gambar 2.20. Makanan Khas Aceh
Gambar 2.21. Kopi Khas Aceh
2.3.2 Proyeksi Pengembangan Pariwisata No
Wisatawan
Tahun 2007
2008
2009
1.
Wisatawan Nusantara
91.442
131.303
23.148
2.
Wisatawan Mancanegara
9.481
6.960
1.237
100.923
138.263
24.385
TOTAL
Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banda Aceh Tabel 2.1 Jumlah Wisatawan Kota Banda Aceh
Proyeksi perkembangan pariwisata bertujuan mengantisipasi kebutuhan sarana-prasarana dan juga keperluan perencanaan pengembangan kawasan proyek ini. Dengan
mengetahui
perkembangan
permintaan
wisatawan,
baik
wisatawan
mancanegara maupun wisatawan domestik, maka arahan pengembangan dan perencanaan kebutuhan sarana-prasarana proyek dapat dilakukan.
2.4
Tinjauan Khusus Proyek Perlunya sarana wisata yang beragam sebagai daya tarik baru disertai dengan
peningkatan kebutuhan akan wisata, menuntut adanya perluasan area wisata di Kota Banda Aceh. Dalam menunjang wisata khususnya wisata tepi air di kota Banda Aceh yang semakin berkembang, maka diperlukan sarana dan fasilitas yang memadai untuk mendukung kegiatan pariwisata di kota Banda Aceh sebagaimana semestinya.
Pola Penataan Zona, Massa, dan Ruang Terbuka pada kawasan tepi air : Pola susunan massa dan ruang pada zona-zona yang berada di area waterfront harus mengacu dan berorientasi ke arah perairan. Apabila hal ini tidak diterapkan maka area tersebut akan kehilangan ciri khas dan karakternya sebagai area waterfront. Zona-zona yang ada di area waterfront tercipta karena area waterfront merupakan suatu area yang menjadi tempat bertemu dan berintegrasinya beberapa fungsi kegiatan menjadi satu. Pada umumnya, zona yang berada langsung berbatasan dengan daerah perairan utama mempunyai fungsi-fungsi kegiatan utama yang bersifat publik sehingga dapat diakses dari segala arah oleh semua orang. Setelah zona utama terbentuk barulah kemudian di sekitarnya dibangun zona-zona ruang yang lebih kecil yang berisi fungsi-fungsi penunjang kawasan utama tersebut atau berisi daerah permukiman penduduk. Sirkulasi atau jaringan jalan merupakan elemen kawasan yang penting. Sirkulasi adalah lahan yang digunakan sebagai prasarana penghubung antara zonazona di dalam kawasan dan akses dengan kawasan lainnya. Sirkulasi pada area waterfront ada dua jenis, yaitu sirkulasi darat dan sirkulasi air. Idealnya kedua sirkulasi tersebut mempunyai jumlah dan luas yang sama besarnya. Selain itu, penataan sirkulasi pada area waterfront dikatakan baik apabila jaringan jalannya berpola lurus dan sejajar dengan sisi perairannya. Penataan ini memudahkan
semua orang untuk menikmati view ke arah perairan. Sedangkan penataan sirkulasi darat yang tidak berdekatan dengan area perairan mengakibatkan salah orientasi dan hilangnya citra dari waterfront itu sendiri. Ruang-ruang utama yang terbentuk dengan ukuran yang besar umumnya merupakan suatu area publik yang diletakkan berbatasan langsung dengan perairan.
Karakteristik Waterfront Secara garis besar, karakteristik waterfront adalah sebagai berikut : - Memiliki pola penataan tersendiri baik secara arsitektural maupun teknologi pada situasi pantai yang direncanakan. Pola penataan pada air dengan menggunakan teknologi harus memiliki satu kesatuan. - Memiliki pola pengembangan massa yang dinamis sesuai dengan karakter air. - Memiliki unik visual karakter yang di pandang secara keseluruhan. Karakter yang unik diciptakan secara keseluruhan meliputi perairan sebagai latar depan, sebagai penghubung aktifitas yang menyertai. - Orientasi bangunan, kegiatan pada air sebagai elemen utama kawasan. Air dengan aktifitas didalamnya merupakan orientasi bangunan tepi air, sebagai salah satu cara penyatuan karakter kawasan.
Tinjauan khusus proyek lainnya tertera dalam tinjauan lokasi, program dan kebutuhan kegiatan yang ada dalam proyek.
2.4.1 Tinjauan Lokasi Berikut hal-hal yang diperhatikan dalam pemilihan lokasi dari proyek „Wisata Tepi Air Ulee Lheue Kota Banda Aceh sebagai berikut : Tinjauan terhadap struktur kota Berada di kawasan wisata daerah, lokasi yang strategis dan memiliki potensi alam yang cukup untuk memberikan kenyamanan dan pemandangan yang terbaik, baik kedalam maupun keluar.
Pencapaian Lokasi mudah dicapai bagi berbagai macam kendaraan seperti kendaraan umum, dan kendaraan pribadi. Dekat pusat kota dan salah satu tranportasi laut, sehingga orang akan mudah untuk mencapai lokasi ini.
Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang dapat saling mendukung dengan kawasan wisata yang direncanakan.
Peraturan Fungsi kawasan perancangan sesuai dengan RTRW Kota Banda Aceh Tahun 2006-2016, lokasi yang akan dirancang sesuai dengan pengembangan wilayah kota ke depannya.
Berikut dasar pemilihan kawasan Ulee Lheue sebagai lokasi proyek antara lain: Dilihat dari gambar dibawah ini, kawasan Ulee Lheue dijadikan kawasan pariwisata.
Kawasan Pariwisata
Sumber : Bappeda Kota Banda Aceh Gambar 2.22. Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banda Aceh Tahun 2009
Berdasarkan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Banda Aceh Tahun 2006-2016, kawasan Ulee Lheue akan dufungsikan sebagai Pariwisata Pantai, dengan skala pelayanan regional dan kota. Berikut tabel rencana sistem pusat pelayanan Kota Banda Aceh.
Sumber : Analisis Tabel 2.2 Rencana Peruntukan Kawasan Kota Banda Aceh
2.4.2 Lokasi Wilayah proyek berada di Kecamatan Meuraxa, kota Banda Aceh dengan luas wilayah 7,258 km2 dan berada dengan ketinggian 0.8 m dpl (di atas permukaan laut). Dengan batas-batas sebagai berikut : Batas Utara
: Selat Malaka
Batas Timur
: Kec. Baiturrahman dan Kec. Kuta Alam
Batas Selatan : Kec. Jaya Baru Batas Barat
: Kab. Aceh Besar
Sementara lokasi proyek khususnya berada di Desa Ulee Lheue dengan luasan 2,8 Ha dan batas-batas sebagai berikut : Batas Utara
: Selat Malaka
Batas Timur
: Perairan Ulee Lheue dan Permukiman Deah Glumpang
Batas Selatan : Perairan Ulee Lheue Batas Barat
: Jl. Pelabuhan Lama Ulee Lheue
2.4.3 Kondisi Fisik Lokasi a. Iklim Lokasi beriklim tropis dengan curah hujan rata-rata per tahun 1.065 mm, suhu udara rata-rata 26,4 C°, tekanan udara antara 1008-1012 (minibar), dan kelembaban udara rata-rata per bulan dalam satu tahun yaitu 74,6 %. b. Topografi Bentuk permukaan lahannya (fisiografi) relatif datar dengan kemiringan 5%. Bentuk permukaan lokasi demikian menandakan bahwa tingkat erosi lebih rendah. c. Hidrologi dan Kualitas Air Memiliki air tanah yang asin. Merupakan daerah pasang surut. d. Demografi Jumlah penduduk Desa Ulee Lheue adalah ± 230 orang. e. Deskripsi Proyek Kasus proyek
: Wisata Tepi Air Ulee Lheue Kota Banda Aceh
Tema
: Waterfront Architecture
Luas Site
: 2,8 Ha
KDB
: 30 % , KLB : 0.9 (3-5 lt)
2.4.4 Peta Lokasi Lokasi tempat perencanaan „Wisata tepi Air Ulee Lheue Kota Banda Aceh‟, secara makro hingga mikro.
Provinsi Nanggroe Aceh Darusslam
Banda Aceh
Site
Gambar 2.23. Peta Lokasi
2.4.5 Program Kegiatan Akan ada kegiatan berupa area rekreasi seperti taman, area bermain, boating, jets ski dan tempat pemancingan, serta didirikan fasilitas-fasilitas seperti restoran, kafe, toko-toko souvenir, dermaga, dan pedestrian tepi pantai. Ada beberapa jenis kebutuhan ruang yang di dasarkan pada kegiatan yang akan berlangsung pada Wisata Tepi Air Ulee Lheue Kota Banda Aceh, yaitu: 1. Kegiatan Utama, berupa : -
Rekreasi Taman, area bermain air (Waterboom, boating, jets ski, tempat pemancingan)
-
Restoran, Outdoor Café
-
Kedai Kupi (Coffee Shop)
-
Galeri Mini / took-toko souvenir
-
Dermaga
-
Promenade juga difungiskan juga sebagai jogging track
2. Kegiatan Pengelola -
Perkantoran / Ruang Pengelola
3. Kegiatan Penginapan -
Cottage-cottage
4. Kegitan Pelayanan Umum -
Toilet / Ruang Ganti
-
Parkir
5. Kegiatan Service -
Dapur
-
Loading dock
6. Kegiatan Utilitas -
Ruang Mekanikal dan Elektrikal
Wisata Tepi Air Ulee Lheue Kota Banda Aceh ini dibuka untuk umum, jadi pemakai/pengunjung bervariasi, baik dari tingkatan umur, jenis pekerjaan, suku bangsa dan tujuannya.
Pengguna fasilitas ini dapat dikategorikan menjadi, yaitu : a. Pengunjung Kegiatan pengunjung meliputi kegiatan rekreasi, berolahraga, wisata air, menikmati panorama alam, menikmati makanan dan minuman di restoran dan kafe-kafe tepi air dan bagi pengunjung yang ingin menginap, disediakan tempat penginapan berupa cottage-cottage. b. Penyewa Pihak yang mengelola fungsi-fungsi tertentu pada fasilitas yang ada pada kawasan ini, seperti toko-toko souvenir. c. Pengelola Pemilik atau pihak yang diberi kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan yang menyangkut pengelolaan, pemeliharaan, dan pengawasan failitasfasilitas yang ada di dalam kawasan. Sebagai pemilik, mereka memiliki hak dan kewajiban penuh dengan fasilitas yang dikelolanya.
2.4.6 Kebutuhan Ruang Berikut adalah tabel yang menunjukan fasilitas yang direncanakan pada proyek beserta dengan kebutuhan ruangnya. No. 1.
FASILITAS Fasilitas Rekreasi
KEBUTUHAN RUANG -
Lobby
-
Loket
-
R. Informasi
-
ATM dan Money Changer
-
Plaza
-
Loker/Penitipan barang
-
Play Ground/ Taman bermain
-
R. Ganti
-
R. Sewa alat
-
R. Medical
-
Toilet
-
Promenade (Pedestrian Tepi Air)
-
Menara pengawas
2.
3.
4.
Fasilitas Kuliner dan Penunjang
Fasilitas Penginapan
Fasilitas Pengelola
-
Area bermain air (Waterboom)
-
Restoran Indoor dan Outdoor
-
Kedai Kupi (Coffee Shop)
-
Toko-toko Souvenir
-
Dapur
-
Lobby
-
R.Informasi
-
Kantor Pengelola Cottage
-
Cottage-cottage
-
Gudang dan R. Servis
-
Toilet
-
Lobby
-
Kantor Pengelola a) R. Manager b) R. Sekretaris c) R. Keuangan d) R. Arsip e) R. Rapat
5.
Failitas Pelayanan / Servis
-
R. Karyawan
-
R.Keamanan (Security)
-
Toilet Karyawan
-
Parkir
-
Gudang
-
Toilet Umum
-
R. ME a) R. Panel b) R. Genset c) R. Pompa
Tabel 2.3 Kebutuhan Ruang
2.5
Studi Banding Proyek Sejenis Darling Harbour Sydney Darling Harbour Sydney adalah salah satu tempat wisata yang tidak boleh
terlewatkan ketika mengunjungi Kota Harbour. Terdapat satwa liar Australia hampir tepat di jantung kota dan kompleks pelabuhan pusat-pusat perbelanjaan, restoran, tempat hiburan, kapal, taman dan kebun dalam satu kawasan.
Gambar 2.24. Kondisi Darling Harbour Sydney
Darling Harbour Sydney merupakan daerah pejalan kaki (pedestrian) skala besar yang dirancang untuk kegiatan rekreasi dan merupakan kawasan suci bagi pengunjung dan penduduk setempat. Darling Harbour Sydney dinamai setelah Letnan Ralph Darling yang adalah gubernur ketujuh dari New South Wales dari tahun 1825-1831. Darling Harbour awalnya bernama Cockle Bay. Hal ini disebabkan karena penemuan kerang oleh pemukim awal. Darling Harbour Sydney telah selesai dan dibuka pada 1988. Sebelumnya hanyalah kumpulan gudang tak terpakai dan bangunan pelabuhan. Kompleks pelabuhan sekarang merupakan salah satu daya tarik terbaik kota Sydney dan menarik ribuan pengunjung setiap minggu. Adanya fungsi hotel, museum, restoran, kafe dan toko-toko di dalam pelabuhan dengan kualitas terbaik dan patut untuk dikunjungi. Terdapat banyak hotel yang memiliki pemandangan ke pelabuhan Sydney dan membuat pengunjung menyukai semua fasilitas yang ditawarkan. Atraksi wisata utama di Darling Harbour adalah Museum Maritim Nasional, Sydney Aquarium, Sydney satwa liar Dunia, Cina Gardens. Ada juga banyak kegiatan
di luar ruang dan berbagai pertunjukan bagi wisatawan dan penduduk lokal untuk dinikmati. Taman Cina merupakan atraksi yang menakjubkan di kompleks Darling Harbour. Taman dibangun sebagai Chinese Garden of Friendship. Taman dirancang menyerupai taman khas di Cina dan terutama Ming Gardens. Taman ini menampilkan budaya dan warisan Cina dan dibuka pada tahun 1988 sebagai bagian dari perayaan Bicentennial dan digunakan untuk mewakili ikatan Australia dengan China.
Gambar 2.25. Taman Cina
Gambar 2.26. Museum Maritim Nasional
Museum Maritim Nasional di Darling Harbour Sydney adalah tempat yang sangat menarik untuk dikunjungi dan dieksplorasi. Ada beberapa tampilan menakjubkan dan pameran. Dinding kedatangan adalah yang paling menonjol dari tampilan. Dinding terbuat dari perunggu dan menampilkan semua nama imigran yang datang dari luar negeri dan telah menetap di Australia. Museum menggambarkan sejarah Sydney dan semua sejarah maritim Australia. Ada juga sejumlah pameran seni di museum bagi pengunjung untuk dieksplorasi.
Gambar 2.27. Sydney Aquarium
Bangunan lainnya berupa Sydney Aquarium yang menakjubkan. Saat memasuki gedung utama, terdapat berbagai kuantitas hewan yang terdiri dari 11.500 hewan dan lebih dari 650 spesies yang berbeda. Yang paling menarik adalah oceanarium terapung sepanjang 145 meter. Pengunjung dapat berjalan melalui oceanarium terapung dan merasa seperti menyatu dengan hewan. Ada juga sebuah wadah dimana dapat melihat bawah air, melihat hiu dan pari berenang di atas kepala pengunjung. Melalui panel akrilik, pengunjung bisa lebih dekat dengan hiu. Aquarium senidiri memiliki kandang dengan segel fantastis sehingga pengunjung dapat hiu-hiu bermain secara alami dan tanpa rasa takut.
Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) Tempat rekreasi yang merupakan pintu gerbang Jakarta sebagai wadah rekreasi pantai, di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dibangun pada tahun 1962 dengan luas kurang lebih 522 Ha. Pengolahan TIJA selain bertujuan sebagai komersil, juga menyediakan fasilitas social. Fungsi wadah rekreasi ini selain tempat hiburan juga memasukkan unsur pendidikan.
Gambar 2.28. Fasilitas TIJA
Adapun fasilitas yang dikembangan berdasarkan aktifitas yang ada pada TIJA dibagi dalam tiga bagian, yaitu : 1. Pantai Digunakan untuk aktifitas yang memerlukan hubungan langsung dengan laut. Terdiri dari :
-
Pantai rekreasi yang menghadap ke laut : Marina, berenang, surfing, dan kapal boat.
-
Pantai rekreasi yang menghadap ke laguna : sepeda air.
-
Pantai di sekitar pulau, khususnya untuk pengunjung cottage.
Gambar 2.29. Marina
Gambar 2.30. Pantai Ancol
2. Aktifitas yang tidak berhubungan langsung dengan lautm tetapi tetap menggunakan air sebagai elemen. Terdiri dari : -
Gelanggang Samudera
-
Sea World
-
Dunia Fantasi
Gambar 2.31. Gelanggang Samudera
Gambar 2.32. Sea World
Gambar 2.33. Dunia Fantasi
3. Aktifitas Lainnya, terdiri dari : -
Bowling Centre
-
Golf
-
Wisata Kuliner dan Pasar Seni
Gambar 2.34. Lapangan Golf
Gambar 2.35. Wisata Kuliner
Gambar 2.36. Pasar Seni Ancol
Pola sirkulasi pada TIJA yang digunakan untuk keseluruhan tapak adalah pola grid. Skala ruang disesuaikan dengan fungsinya, namun hubungan ruang antar kegiatan secara keseluruhan tidak terlihat jelas, sebagai tiap kegiatan berada dalam bangunan dan berorientasi ke dalam. Bentuk massa bangunan yang ada menerapkan kondisi kehidupan alam laut serta adanya penyesuaian dengan fungsi dan kegiatan di dalamnya. Misalnya, gelanggang samudera dan gelanggang renang yang berbentuk bintang laut.