BAB II DESKRIPSI PROYEK II.1. Tinjauan Umum Data – data umum mengenai proyek meliputi : » Judul Proyek
: Indian Festival Walk
» Kasus Proyek
: Pusat Jajanan Kuliner dan Hiburan Khas India
» Tema Proyek
: Integrasi Antara Ruang Luar dan Ruang Dalam
» Status Proyek
: Fiktif
» Pemilik Proyek
: Swasta
» Sumber Dana
: Swasta
» Lokasi Proyek
: Jl. KH Zainul Arifin – Jl. T.Cik Ditiro Kelurahan Madras Hulu, Medan Polonia
II.1.1. Pengertian Kasus Proyek “Pusat Jajanan Kuliner dan Hiburan Khas India”. II.1.1.1. Pengertian Pusat Terdapat beberapa pengertian dari pusat, antara lain sebagai berikut : » Titik yang terletak di bagian tengah ; Pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan (segala macam kegiatan) 1 » Tempat yang utama untuk melakukan kegiatan, aktivitas, urusan, ataupun hal sesuai tujuan 2 II.1.1.2. Pengertian Jajanan Kata jajanan berasal dari kata “jajan” yang mempunyai arti membeli sesuatu yang tidak disajikan di rumah. Kata itu sendiri lahir dari kegiatan siswa sekolah dasar yang suka membeli sesuatu yang dimakan sewaktu pulang sekolah. Kegiatan jajan ini dipakai pada proyek ini karena pengunjung yang datang ke Indian Festival Walk ini ingin mencoba makanan selain makanan di rumah. 1
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1995 2 W. J. S. Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka 1976. Hal. 788
7 Universitas Sumatera Utara
II.1.1.3. Pengertian Kuliner Kuliner adalah hasil olahan yang berupa masakan. Masakan tersebut berupa lauk pauk, makanan (penganan), dan minuman. Karena setiap daerah memiliki cita rasa tersendiri, maka tak heran jika setiap daerah memiliki tradisi kuliner yang berbeda – beda. 3 Pada Indian Festival Walk ini terdapat masakan khas India yang terdiri dari masakan dari India Utara, Barat, Selatan, Timur, dan Timur Laut. Selain masakan khas India, terdapat pula masakan khas Barat, Asia, dan lain – lain yang memperlihatkan kuliner khas negara masing – masing. II.1.1.4. Pengertian Hiburan Beberapa pengertian hiburan antara lain sebagai berikut : Tindakan menghibur ; menyenangkan pekerjaan bagi pikiran ; pengalihan ; geli Sesuatu affording kesenangan, hiburan, atau hiburan, esp. kinerja dari beberapa jenis Ramah ketentuan untuk kebutuhan dan keinginan tamu Sebuah divertingly petualang, komik, atau novel picaresque Pemeliharaan dalam jangkauan layanan 4 Segala sesuatu – baik yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, perilaku – yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih 5 II.1.1.5. Pengertian India India merupakan singkatan dari kata “Republik India” adalah sebuah negara di Asia yang mempunyai jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia, dengan populasi lebih dari satu milyar jiwa, dan adalah negara terluas ke tujuh berdasarkan ukuran wilayah geografis di dunia. 6 Jadi Pusat Jajanan India dan Hiburan Khas India merupakan tempat aktivitas utama sebagai tempat hiburan yang menyenangkan dan mencoba makanan berupa lauk pauk, penganan, dan minuman khas dari negara India. II.1.2. Pengertian Judul Proyek “Indian Festival Walk”
3
http://melayuonline.com/ind/culture/dig/631 http://translate.googleusercontent.com 5 http://id.wikipedia.org/wiki/Hiburan 6 http://id.wikipedia.org/wiki/Portal:India 4
8 Universitas Sumatera Utara
II.1.2.1. Pengertian Indian Dalam bahasa Inggris merupakan sebutan untuk suku bangsa yang menempati wilayah negara India. II.1.2.2. Pengertian Festival Berasal dari bahasa latin yaitu festa atau pesta. Festival berarti pesta besar atau sebuah acara meriah yang diadakan dalam rangka memperingati sesuatu. 7 II.1.2.3. Pengertian Walk Dalam bahasa Indonesia berarti berjalan merupakan suatu bentuk transportasi tanpa kendaraan sebagai salah satu penggerak utama untuk berpindah posisi tempat. Jadi Indian Festival Walk merupakan suatu tempat yang meriah layaknya sebuah pesta besar dan meriah dimana pengunjung yang datang dapat menikmati pertunjukkan – pertunjukkan dan makanan / kuliner khas dari negri India hanya dengan moda jalan kaki.
II.2. Tinjauan Khusus Pada sub bab tinjauan khusus ini akan dibahas mengenai lokasi site untuk fungsi bangunan Pusat Jajanan Kuliner dan Hiburan Khas India. Dimulai dari penjabaran tentang kriteria pemilihan lokasi dan tapak, dilanjutkan dengan menganalisa berbagai alternatif lokasi sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Berikut penjelasan masing – masing langkah yang disebutkan diatas. II.2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi Sebagai sebuah bangunan publik yang bersifat komersil maka hal pertama yang harus dilakukan ialah memilih lokasi yang mendukung keberadaan gedung atau tempat kegiatan Pusat Perbelanjaan ini. Kriteria pemilihan lokasi untuk gedung Pusat Perbelanjaan ini meliputi faktor – faktor sebagai berikut : 1.
Rencana Umum Tata Ruang Kota ( RUTRK ) Medan. Berdasarkan RUTRK, wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan ditetapkan
menjadi 5 wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP), yaitu :
7
http://id.wikipedia.org/wiki/Festival
9 Universitas Sumatera Utara
Wilayah
Cakupan Wilayah
Pusat
Pembangunan
adm. Kecamatan
Pengembangan
Kec. Medan Belawan WPP A
Kec. Medan Marelan
Belawan
Kec. Medan Labuhan
Kegiatan Utama
-
Pelabuhan
-
Industri
-
Pergudangan
-
Pelabuhan
-
Perumahan
-
WPP B
Kec. Medan Deli
Tanjung Mulia
Konservasi
-
Perumahan
-
Perdangangan
-
Perkebunan
-
Perumahan
-
Industri
-
Terminal
Kec. Medan Timur Kec. Medan Perjuangan WPP C
Kec. Medan Area
Aksara
barang/Pergudang an
Kec. Medan Denai Kec. Medan Amplas
Orientasi Konsumen
Kec. Medan Baru Kec. Medan Maimoon WPP D
Kec. Medan Polonia
Pusat
Bisnis
(CBD) Inti Kota
-
Pusat Pemerintahan
Kec. Medan Kota
-
Perumahan
Kec. Medan Johor
-
Hutan Kota
-
Pusat Pendidikan
WPP E
Sei Sikambing Kec. Medan Barat
10 Universitas Sumatera Utara
Kec. Medan Petisah Kec. Medan Sunggal Kec. Medan Helvetia
-
Perumahan
-
Perkantoran
-
Lapangan Golf
-
Hutan Kota
Kec. Medan Tuntungan Kec. Medan Selayang
Tabel 2.1. Tabel Peruntukan Lahan Sumber : Badan Pusat Statistik Medan
Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan dalam RUTRK di atas, maka lokasi yang tepat untuk mendirikan pusat hiburan yang bersifat komersil adalah di daerah pusat kota yang diorientasikan menjadi pusat CBD. 2.
Lingkungan Berada pada lokasi yang strategis, representatif dan cocok untuk fungsi pendukung
skala kota. Lingkungan yang kondusif, seperti : keamanan dan kenyamanan,
sangat
mendukung kegiatan Pusat Hiburan yang akan dirancang. 3.
Jarak ke pusat kota Fungsi bangunan adalah sebagai pusat hiburan, dimana orang yang datang
memiliki tujuan untuk menyenangkan diri, sehingga orang tidak orang dapat bersantai dan melupakan sejenak pikiran yang menggangu selama bekerja seharian. Dengan keberadaaan bangunan Indian Festival Walk dekat dengan pusat kota, diharapkan masyarakat dapat menyempatkan diri mengunjungi Indian Festival Walk agar dapat mengembalikan kesegaran pikiran setelah seharian beraktivitas. 4.
Place Of Identity Pada kriteria penentuan lokasi, faktor Place of Identity dianggap sangat penting untuk
menentukan langkah proses desain berikutnya apakah telah sesuai dengan latar belakang tempat tersebut karena fungsi bangunan Medan Shop Spot sebagai Pusat Perbelanjaan
11 Universitas Sumatera Utara
dianggap sangat berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan publik secara luas terutama publik di sekitar lokasi perencanaan. II.2.2. Kriteria Pemilihan Tapak Kriteria pemilihan tapak untuk Pusat Perbelanjaan meliputi faktor-faktor sebagai berikut : 1.
Ukuran Lahan Ukuran lahan harus mencukupi untuk program fungsional dan ruang
pengembangan masa mendatang, biasanya dilakukan untuk mengantisipasi perluasan gedung parkiran. ( > 1 ha). 2.
Fungsi lain di sekitar tapak Jenis fungsi lain yang berada di sekitar tapak dapat mempengaruhi kegiatan
operasionalnya. . 3.
Pencapaian Karena Pusat Hiburan menekankan hubungan yang erat dengan publik umum
tersebut, maka Pusat Hiburan tersebut harus dengan mudah dicapai dengan baik oleh pejalan kaki maupun dengan transportasi umum. 4.
Kemacetan Daerah yang memiliki tingkat kemacetan yang tinggi akan mempengaruhi
aksesibilitas ke bangunan. Konsumen kurang berminat untuk mengunjungi Pusat Hiburan tersebut apabila aksesibilitas/pencapaian ke bangunan kurang baik. 5.
Pengenalan entrance Entrance menuju dan keluar tapak harus semudah mungkin bagi pengunjung,
dengan adanya focal point untuk memudahkan pengunjung berorientasi. II.2.3. Alternatif Lokasi Berdasarkan kriteria pemilihan di atas, maka diputuskan untuk memilih tiga alternatif tapak di kota Medan yang cocok untuk proyek Medan Shop Spot. Alternatif tersebut akan dianalisa dan kemudian dipilih tapak yang paling sesuai. Lokasi tapak yang terpilih adalah : » Jl. Rahmadsyah » Jl. Jend. Ahmad Yani » Jl. KH Zainul Arifin 12 Universitas Sumatera Utara
» Lokasi Jl. Rahmadsyah
Data Lokasi : » Jl. Rahmadsyah » Eksisting : Pasar Sambas » Kecamatan Medan Kota » Luas Site : ± 2,2 Ha Gambar 2.1. Peta Lokasi Alternatif 1 Sumber : Olahan Data Primer
» Lokasi Jl. Jend.A.Yani
Data Lokasi : » Jl. Jend.A.Yani » Eksisting : Pemukiman Penduduk » Kecamatan Medan Barat » Luas Site : ± 1,3 Ha Gambar 2.2. Peta Lokasi Alternatif 2 Sumber : Olahan Data Primer
13 Universitas Sumatera Utara
» Lokasi Jl. KH Zainul Arifin
Data Lokasi : » Jl. KH Zainul Arifin » Eksisting : Pemukiman Penduduk » Kecamatan Medan Polonia » Luas Site : ± 2,5 Ha Gambar 2.3. Peta Lokasi Alternatif 3 Sumber : Olahan Data Primer
II.2.4. Landasan Teori Place of Identity Pada kriteria penentuan lokasi, terdapat faktor place of identity yang penting untuk menentukan lokasi yang tepat. Pada bab ini akan dibahas mengenai teori place of identity yang diambil dari beberapa sumber di internet. Place of Identity terdiri dari dua kata, yaitu “Place” dan “Identity”. Place atau tempat adalah letak, lokasi, atau posisi. Sedangkan Identity atau identitas adalah simbolisasi ciri khas yang mengandung diferensiasi dan mewakili citra organisasi. Identitas dapat berasal dari sejarah, visi atau cita-cita, misi atau fungsi, tujuan, strategi atau program. 8 Jadi, dapat disimpulkan pengertian dari Place of Identity adalah suatu ciri khas dari suatu tempat atau lokasi tertentu yang lahir dari sejarah tempat itu sendiri sehingga menjadikannya simbol bagi wilayah yang mencakup tempat tersebut. Terdapat tiga alternatif lokasi yang dipilih sebelumnya dan ketiga lokasi tersebut memiliki place of identity tersendiri yang melahirkan suatu persepsi tersendiri bagi masyarakat kota Medan maupun wisatawan.
» Lokasi Jl. Jend A.Yani
8
http://www.ahmadheryawan.com/component/content/article/94-kolom/3234-pentingnya-sebuah-identitas.pdf
14 Universitas Sumatera Utara
Termasuk ke dalam kawasan Pasar Ikan Lama di daerah Kesawan. Kawasan ini memiliki nilai sejarah yang sudah berumur lebih dari 100 tahun. Pada awalnya, seorang konglomerat keturunan Tionghoa bernama Cong A Fie yang membangun pasar yang menjual segala jenis sayur – mayur, ikan, daging, dll. Kemudian oleh pemerintah Belanda dibangun sebuah pusat pasar terbesar di kota Medan sehingga semua pedagang dipindahkan ke pusat pasar. Kawasan pasar ikan lama berubah menjadi tempat menjual kain meskipun namanya tetap tidak berubah hingga sekarang. 9 Bahkan pasar ikan lama telah diketahui luas oleh masyarakat Medan hingga wisatawan yang datang. Identitas inilah yang menjadi dasar penetapan Jl. Jend A Yani menjadi salah satu alternatif lokasi karena diharapkan perencanaan proyek ini dapat menghidupkan kembali serta menata kembali kawasan pasar ikan lama yang telah lama dan berusia tua.
» Lokasi Jl. Rahmadsyah Lokasi ini berhubungan langsung dengan Jl.SM Raja yang merupakan salah satu koridor jalan yang ramai di kota Medan. Lokasi ini dekat dengan kawasan Kesultanan Sri Deli dan Masjid Raya yang tercatat dalam sejarah lahirnya kota Medan. Akan tetapi bukan identitas inilah yang menjadi pertimbangan dipilihnya lokasi ini menjadi alternatif melainkan tipologi fungsi bangunan di kawasan koridor Jl. SM Raja yang mayoritas adalah perhotelan mulai dari kelas melati hingga berbintang. Banyaknya hotel – hotel yang terdapat di kawasan ini menjadikan identitas tersendiri bagi masyarakat kota Medan dan wisatawan yang datang. Perencanaan proyek ini diharapkan dapat menjadi sempurna oleh identitas yang telah tercipta sebelumnya di kawasan ini.
» Lokasi Jl. KH Zainul Arifin Lokasi ini terletak pada kawasan yang dikenal dengan nama kampung madras (kampung keling). Nama kawasan ini diambil karena mayoritas jumlah penduduk yang mendiami kawasan ini adalah keturunan India. Masyarakat tersebut memiliki budaya dan cara berpikir yang cukup berbeda dengan masyarakat kota Medan lainnya yang keturunan nonIndia. Identitas yang tercipta di kawasan ini lebih kepada budaya dan kegiatan masyarakatnya, masakan – masakan atau kuliner yang terkenal. Dengan mempertimbangkan
9
http://www.antarasumut.com/budaya/riwayat-mu-pajak-ikan/
15 Universitas Sumatera Utara
identitas ini, maka perencanaan proyek ini diharapkan dapat sesuai dengan budaya masyarakat keturunan India sehingga dapat menjadi satu identitas baru yang tetap mencakup identitas yang sebelumnya.
II.2.5. Analisa Pemilihan Lokasi
LOKASI NO
KRITERIA PEMILIHAN LOKASI
1
Konteks Peruntukan ( RUTRK )
2
Lingkungan
3
Jarak ke Pusat Kota
4
Place of Identity
NILAI AKHIR
Jl Rahmadsyah
Jl Jend A.Yani
Jl KH Zainul Arifin
Cocok (4) Kondusif (4) sangat dekat (5) Dekat dengan kawasan Kesultanan Deli serta menjadi kawasan perhotelan yang terkenal bagi wisatawan asing yang datang ke kota Medan. Identitas kawasan ini erat dengan medan tourism. (5)
Cocok (4) Cukup kondusif (3) sangat dekat (5)
Cocok (4) Kondusif (4) sangat dekat (5) Identitas di kawasan ini lebih kepada masyarakat dominan yang menempati kawasan ini. Budaya masyarakat Madras (Keling) sangat berbeda dengan masyarakat lainnya. Sehingga kawasan ini memiliki identitas budaya yang cukup menarik. (5)
13
Sejarah berkembangnya kota Medan dimulai dari kawasan ini. Masih terdapat rumah – rumah tua bekas kolonial sehingga identitas di kawasan ini sangat erat. (5)
12
13
Tabel 2.2. Tabel Analisa Pemilihan Lokasi Sumber : Olahan Data Primer
II.2.6. Analisa Pemilihan Tapak
NO
LOKASI
KRITERIA PEMILIHAN TAPAK Jl Rahmadsyah
Jl Jend A.Yani
Jl KH Zainul Arifin
16 Universitas Sumatera Utara
1
2
3
4
5
Ukuran Lahan
Fungsi Lain Sekitar Tapak
2,2 Ha (5) UISU,RS Permata Bunda, Masjid Raya Medan, Yuki Simpang Raya, Perhotelan,dsbnya. Berada dekat dengan kawasan kesultanan Deli sebagai salah satu tujuan wisatawan asing. Dan pada kawasan ini banyak di jumpai hotel – hotel yang diminati oleh wisatawan asing. (4)
1,03 Ha (4)
2,5 Ha (5)
Pasar Ikan Lama,Merdeka Walk, Rumah Toko, Bank, Hotel,dsbnya. Kawasan yang termasuk dalam sejarah kota Medan, sehingga berpotensi mendatangkan wisatawan. (4)
Sun Plaza, Hotel Bintang 5, Apartemen Eksklusif, Jajanan Malam, Gedung Perkantoran dan Bank,dsbnya. Terkenal dengan sebutan kampung madras (kampung keling) sekaligus dengan kuliner khas India serta terdapat gedung – gedung bertingkat banyak sebagai ikon kawasan elit. (5)
Pencapaian
Mudah dicapai karena berhubungan dengan Jl.SM Raja (4)
Mudah dicapai karena terletak di arteri jalan kota Medan. (4)
Kemacetan
Jarang terjadi kemacetan meskipun lebar jalan kurang besar karena merupakan terusan 1 arah dari Jl SM Raja. (5)
Sering terjadi kemacetan karena lebar jalan yang sempit dan tidak sebanding dengan tingkat aktifitas masyarakat sekitar jalan tersebut. (3)
Pengenalan Entrance
Cukup mudah diakses jika entrance diorientasikan di jalan ini. Kekurangannya hanya karena tidak terletak di jalan utama (Jl. SM Raja). (4)
Entrance akan mudah diakses karena Jl A Yani merupakan arteri utama jalan kota Medan sehingga banyak yang mengenali jalan tersebut. (5)
22
20
NILAI AKHIR
Mudah dicapai karena merupakan salah satu kawasan perkantoran yang ramai dilalui angkutan umum. (4) Kemacetan di beberapa titik sepanjang jalan tersebut. Akan tetapi lebar jalan yang besar dapat menjadi pemecah kebuntuan masalah kemacetan di sepanjang jalan tersebut. (4) Kawasan elit perkantoran, hiburan, serta kuliner membuat jalan ini banyak kenal dan ramai dilalui oleh angkutan umum. Entrance yang diorientasikan pada jalan ini akan sangat mudah di akses. (5) 23
Tabel 2.3. Tabel Analisa Pemilihan Tapak Sumber : Olahan Data Primer
17 Universitas Sumatera Utara
II.2.7. Lokasi Terpilih LOKASI NILAI AKHIR KRITERIA PEMILIHAN LOKASI NILAI AKHIR KRITERIA PEMILIHAN TAPAK TOTAL NILAI AKHIR
Jl. Rahmadsyah
Jl. Jend.A.Yani
Jl. KH Zainul Arifin
13
12
13
22
20
23
35
32
36
Tabel 2.4. Tabel Tabulasi NIlai Lokasi Sumber : Olahan Data Primer
Sesuai analisa pemilihan lokasi dan tapak di atas, maka terpilih lokasi site berada di Jalan KH Zainul Arifin. Tepatnya berada di persimpangan jalan antara Jl. KH Zainul Arifin dan Jl. T. Cik Ditiro. Berikut adalah gambaran umum lokasi proyek tersebut :
Data Eksisting Lokasi : Lokasi
: Jl. KH Zainul Arifin – Jl. Taruma
Luas Site
: ± 2,57 Ha
Batas – batas : » Utara
: Pemukiman Penduduk
Gambar 2.4. Gambar Lokasi Site Terpilih Sumber : Olahan Data Google Earth
18 Universitas Sumatera Utara
» Timur
: Jl. Taruma; Pemukiman Penduduk
» Selatan
: Jl. KH Zainul Arifin ; Pemukiman Penduduk
» Barat
: Sungai Babura
II.3. Studi Tipologi II.3.1. Studi Tipologi Pusat Jajanan Kuliner / Food Center Pusat jajanan kuliner telah menjadi semakin populer di dunia yang dapat kita lihat dari semakin berkembang pesatnya tempat menjual makanan di pinggir jalan. Pusat jajanan mempunyai kesamaan dengan restoran pada umunya yaitu dari segi penyajian makanan dan banyaknya jenis makanan yang tersedia. Perbedaan yang mendasar hanya pada lokasi dan tempat menjajakan makanannya. Pada proyek Indian Festival Walk ini, terdapat restoran yang menjual makanan khas India dengan berbagai konsep seperti konsep outdoor, formal, dan VIP restaurant dan juga tersedia retail – retail yang menjual makanan khas India bagi pengunjung yang lebih menyukai kegiatan makan sambil jalan. Berikut akan dijabarkan beberapa jenis dan klasifikasi restoran, tata serta persyaratan ruang dalam restoran. II.3.1.1. Jenis dan Klasifikasi Restoran Dilihat dari pengolahan dan sistem penyajian, restoran dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu : 1.
Formal Restaurant ( Restoran Formal ) Pengertian formal restoran adalah industri jasa pelayanan makan dan minuman yang
dikelola secara komersil dan profesional dengan pelayanan yang eksklusif. Ciri – ciri restoran formal : » penerimaan pelanggan dengan sistem pemesanan tempat terlebih dahulu » para pelanggan terikat dengan menggunakan pakaian formal » menu pilihan yang disediakan adalah menu klasik / menu Eropa populer » sistem penyajian yang dipakai adalah Russian Service / French Service atau modifikasi dari kedua table service tersebut.
19 Universitas Sumatera Utara
» dibuka untuk pelayanan makan malam atau makan siang atau untuk makan malam dan makan siang, tetapi tidak untuk menyediakan makan pagi » menyediakan berbagai merek minuman bar secara lengkap khususnya wine dan champagne dari berbagai negara penghasil wine di dunia » menyediakan hiburan musik hidup ( live music ) dan tempat musik untuk pertunjukan dengan suasana romantis dan eksklusif » harga makanan dan minuman relatif tinggi » penataan bangku dan kursi memiliki area servis yang luas untuk dapat dilewati guerdon » tenaga relatif banyak dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk melayani 4 – 8 pelanggan.
2.
Informal Restaurant ( Restoran Infomal ) Pengertian restoran informal adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman
yang dikelola secara komersial dan profesional dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan, dan percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan. Ciri – ciri restoran informal : » harga makanan dan minuman relatif murah » penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat » para pelanggan yang datang tidak terikat untuk mengenakan pakaian formal » sistem penyajian makan dan minum yang dipakai American Service / Ready Plate bahkan self service ataupun counter service » tidak menyediakan musik hidup ( live music ) » penataan meja dan bangku cukup rapat antara satu dengan yang lainnya. » daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu / pelanggan namun dipampang di counter / langsung di setiap meja makan untuk mempercepat proses pelayanan » menu yang disediakan sangat terbatas dan membatasi menu – menu yang relatif cepat selesai dimasak » jumlah tenaga servis relatif sedikit dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk melayani 12 – 16 pelanggan
20 Universitas Sumatera Utara
3.
Specialties Restaurant ( Restoran Khas ) Pengertian specialties restaurant adalah industri jasa pelayanan makanan dan
minuman yang dikelola secara komersil dan professional dengan menyediakan makanan khas dan diikuti dengan sistem penyajian yang khas dari suatu negara tertentu. Ciri – ciri Specialties Restaurant : » menyediakan sistem pelayanan tempat » menyediakan menu khas suatu negara tertentu, populer, dan disenangi banyak pelanggan secara umum » sistem penyajian disesuaikan dengan budaya negara asal dan dimodifikasi dengan budaya internasional » hanya dibuka untuk menyediakan makan siang dan atau makan malam » menu ala carte dipresentasikan oleh pramusaji ke pelelangan » biasanya menghadirkan musik / hiburan khas negara asal » harga makanan relatif tinggi dibanding informal restaurant dan lebih rendah dibanding formal restaurant » jumlah tenaga servis sedang, dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk melayani 8 – 12 pelanggan.
II.3.1.2. Tata Ruang Restoran Mendirikan restoran tidak terlepas dari persiapan awal yaitu tata ruang dan rancang bangun yang sesuai dengan kebutuhan operasional restoran secara keseluruhan. Bangunan restoran menjadi tempat manusia melakukan aktivitas seperti mempersiapkan bahan makanan dan minuman, memproses bahan mentah manjadi hidangan siap santap. Selain dari pada itu, restoran memerlukan tempat untuk menyajikan dan tempat pelanggan untuk menikmati hidangan. Ruangan restoran hendaknya didesain sedemikian rupa sehingga peletakan meja dan kursi dapat diatur bervariasi dan dapat berubah susunannya sewaktu – waktu disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan yang menginginkan tempat duduk secara berkelompok dalam satu meja.
21 Universitas Sumatera Utara
Tata ruang restoran sebaiknya memiliki fasilitas ruangan yang memadai agar dapat memberikan dukungan pekerja melakukan aktifitasnya sehingga menghasilkan mutu produk yang berkualitas serta memberikan kenyamanan bagi para pelanggan restoran untuk menikmati produk restoran tersebut. Tata ruang restoran tentunya dirancang dan dibangun dengan mempertimbangkan siklus kegiatan operasional dimulai dari ruang sebagai tempat melakukan kegiatan awal yakni penerimaan bahan mentah kemudian diproses sampai dengan penyajiannya. Semua tahapan tersebut memerlukan ruangan yang memadai. Komponen utama restoran antara lain : 1.
Restaurant Area ( Area Restoran ) » guest sitting area ( area tempat duduk ) » sideboard area ( papan menu ) » space area / gaa way ( sirkulasi ) » dance floor ( lantai dansa ) » stage area ( panggung ) » dressing room ( ruang ganti ) » lighting room ( ruang pencahayaan ) » operator room ( ruang operator ) » cashier room ( kasir ) » restaurant manager ( ruang manajer ) » cocktail lounge ( tempat koktail ) » guest entrance ( pintu masuk tamu ) » staff entrance ( pintu masuk pegawai ) » emergency exit ( pintu darurat )
2.
Kitchen Area ( Area Dapur ) » kitchen office ( kantor dapur ) » cold service ( area pendingin ) » hot service ( area pemanas ) » pastry and bakery ( area pembuat roti ) » garde manager area ( area manager ) » cooking area ( area memasak ) 22 Universitas Sumatera Utara
» preparing area ( area persiapan ) » kitchen counter ( kounter ) » blower ( pengeringan ) » pantry area ( area pantri ) » goods and kitchen staff entrance ( pintu masuk barang dan pegawai dapur ) » order and picking food area ( area pemesanan makanan ) » wash up space ( area cuci ) » beverage space ( area minuman )
3.
Bar Area » bar counter ( kounter ) » cocktail lounge ( area koktail ) » bar display ( area pameran ) » bartender table ( meja pelayan bar ) » wine rack ( rak minuman ) » bar refigerator ( kulkas / pendinging minuman ) » bar entrance ( pintu masuk bar )
4.
Steward Area ( Area Pelayan ) » steward office ( kantor pelayan ) » equipment office ( gudang peralatan ) » washing area ( area cuci ) » clean equipment area ( area peralatan bersih ) » wash basket area ( area cuci keranjang )
5.
Parking Area ( Area Parkir ) » car entrance and exit ( jalur masuk dan keluar ) » car parking area ( area parkir ) » gardening ( taman ) » parking office and ticketing counter ( pos jaga dan loket parkir )
6.
Employee Area ( Area Pekerja ) » employee entrance ( pintu masuk pegawai ) » employee locker ( ruang penyimpanan pegawai ) 23 Universitas Sumatera Utara
» employee toilet ( kamar mandi pegawai ) » dining employee ( ruang makan pegawai )
7.
Storeroom ( Gudang ) » groceries area ( area grosir ) » perishable area ( area barang tanpa pengawet ) » material and supplies area ( tempat peralatan ) » storekeeper office ( kantor penjaga ) » good washing area ( tempat cuci )
8.
Garbage Area ( Area Pembuangan Sampah ) » wet garbage space ( tempat sampah basah ) » dry garbage space ( tempat sampah kering )
9.
Toilet » guest toilet : ladies and gentlement ( toilet umum untuk wanita dan pria )
II.3.1.3. Persyaratan Ruangan Restoran 1. Ruangan Depan Ruangan depan yang dimaksud disini adalah ruangan – ruangan yang mempunyai fungsi dan kegunaan diperuntukkan bagi pelanggan restoran sebagai daerah pelayanan, seperti restoran, bar, cocktail lounge, ruang parkir, tempat ibadah, dan lain – lain sebagainya. Persyaratan ruangan restoran : » luas area memenuhi standar » penyekat antara restoran dan dapur harus tahan terhadap api » tersedianya pintu darurat dan tangga darurat » selalu terpasang alat pendeteksi kebakaran » pintu keluar / masuk pelanggan, pintu keluar / masuk pegawai dan pintu jalanan harus terpisah » cukup penerangan » sirkulasi udara memadai dan tersedianya pengaturan suhu udara 24 Universitas Sumatera Utara
» layout ruangan yang tercipta mudah dirubah 2. Ruangan Belakang Yang dimaksud dengan ruangan depan adalah ruangan – ruangan yang memiliki fungsi dan kegunaan sebagai area penyimpanan, penyiapan, pengolahan produk makanan dan minuman yang mana sebagai tempat aktivitas kerja bagi karyawan restoran dan sebagai daerah terlarang bagi para pelanggan untuk masuk di dalamnya seperti dapur, gudang, tempat penumpukan sampah, steward area dan lain sebagainya. Syarat – syarat area belakang : a. cukup penerangan b. gudang penyimpanan bahan makanan terpisah sesuai jenisnya. c. lantai tidak licin dan dibuatkan selokan – selokan saluran pembuangan air yang memadai dan lancar d. terpasangnya alat penghisap dan saluran pembuangan asap dapur
II.3.1.4. Pedoman Luas Area Restoran Untuk menentukan luas area restoran, bar, dapur, dan ruang – ruang lain yang terkait dengan sarana kebutuhan operasional. No
Jenis Restoran
Pedoman Luas
RESTORAN 1
Supper Club
1,6 m2 / orang
2
Dining Room
1,6 m2 / orang
3
Grilled Room
1,6 m2 / orang
4
Executive Room
1,6 m2 / orang
5
Coffee Shop
1,3 m2 / orang
6
Cafe / Canteen
0,83 m2 / orang
BAR
25 Universitas Sumatera Utara
7
Public Bar
1,5 m2 / orang
8
Service Bar
1,2 m2 / orang
9
Snack Bar / Pub
1,8 m2 / orang
FUNCTION ROOM 10
Restoran Style
1,4 m2 / orang
11
Class Style
1,0 m2 / orang
12
Theatre Style
0,6 m2 / orang
13
Standing Buffet
0,9 m2 / orang
KITCHEN 14
Main Kitchen
1,4 m2 / orang
15
Banquet Kitchen
1,4 m2 / orang
16
Coffee Shop Kitchen
1,45 m2 / orang
Tabel 2.4. Tabel Pedoman Area Luas Restoran Sumber : Olahan Data dari Food and Beverages Management
» luas no 1 – 5 tidak termasuk dapur restoran, sedangkan cafe dan canteen hanya memerlukan tempat penyimpan makanan dengan ruang yang praktis sedangkan luas untuk no 6 sudah termasuk dapur. » luas bar no 7 dan no 9 belum termasuk bar counter » luas bar no 7 dan no 9 sudah termasuk tempat penyimpanan minuman dan peralatan servis. » luas no 14 – 16, termasuk tempat penyimpanan makanan panas, ruang penyimpanan makanan dingin, tempat cuci, dan chef office.
II.3.2. Studi Tipologi Pusat Perbelanjaan II.3.2.1. Bentuk – Bentuk Mall
26 Universitas Sumatera Utara
Bentuk – bentuk mall dapat dibagi menjadi 4 bentuk menurut pengolahannya : a. Bentuk mall berdasarkan penutup bangunan 1.
Mall Terbuka (Open Mall) Adalah mall tanpa pelingkup, merupakan mall yang terbuka langsung terhadap cahaya
matahari sehingga memberi kesan luas dan cocok untuk udara, tetapi berpengaruh pada kenyamanan terhadap gangguan cuaca dan antara retail saling terpisah. 2.
Mall Tertutup (Enclosed Mall) Adalah mall dengan pelingkup merupakan sutu bangunan lengkap dimana pedagang
dan pemilik toko terlindungi dalam bangunan yang tertutup dan terkontrol serta dimungkinkan terjadinya interaksi sosial. Dengan dilengkapi fasilitas rekreasi seperti tempat duduk, taman, ruang pamer, atau promosi serta pelengkap lainnya. Mall tertutup dilengkapi dengan pengkondisian udara sementara untuk pencahayaan alami. 3.
Composite Mall Merupakan gabungan antara mall terbuka dan tertutup, dimana sebagian terbuka dan
sebagian lain tertutup. Bentuk ini timbul untuk mengantisipasi terhadap pengaruh pengontrolan penghawaan dan keborosan energi serta mahalnya biaya perawatan.
b. Tipe Mall 1.
Full Mall Terbentuk oleh sebuah jalan yang sebelumnya digunakan untuk lalu lintas kendaraan
kemudian diperbaharui menjadi jalur pejalan kaki atau plaza (alun – alun) yang dilengkapi dengan potion, patung, air mancur, paving untuk pejalan kaki. Sebuah full mall dibangun di area dengan jumlah penduduk dan dasar ekonomi bermacam – macam, biasanya dengan jumlah penduduk antara 9725 – 360 000 jiwa. Seperti di negara Lebanon, New Hampshire, dan Louisville. 2.
Transit Mall Transit Mall atau dikembangkannya lalu lintas mobil pribadi dan trek ke jalan lain
dan hanya mengijinkan angkutan umum seperti bis dan taksi. Area parkir direncanakan tersendiri dan menghindari sistem parkir pada jalan (on street parking), jalur pejalan kaki diperlebar dan dilengkapi dengan street furniture. 27 Universitas Sumatera Utara
3.
Semi Mall Semi Mall lebih menekankan pada pejalan kaki, oleh karena itu areanya diperluas dan
dilengkapi dengan pohon – pohon dan taman, bangku – bangku, pencahayaan dan fasilitas buatan lainnya, sedangkan jalur kendaraan dikurangi.
c. Bentuk Mall menurut komposisi ukuran dan bentuk 1.
Bentuk L (L Shaped)
2.
Bentuk Segitiga (Triangle Shaped)
3.
Bentuk Jalur (Stripe Shaped)
4.
Dumb Bell Shaped
5.
Bentuk U (U Shaped)
6.
Bentuk Cluster (Cluster Shaped)
7.
Double Dumb Bell Shaped
8.
Bentuk T (T Shaped)
d. Bentuk Mall berdasarkan sistem parkir 1.
Stripe Center with Curb Parking
2.
Stripe Center with Off – Street Parking
3.
Double Strip Center with Off – Street Parking
4.
Mall Center with Only One Magnet
5.
Mall Center with Magnet Centerally Placed
6.
Cluster – Type Center
7.
“Introverted” Center
II.3.2.2. Prinsip Shopping Mall Prinsip dasar Shopping Mall terletak pada peran dan pola hubungan antara unit retail dan mall. Lebih sekedar street of shop melainkan sebagai penghubung, pengontrol, pengorganisir unit retail serta mengidentifikasi area (memberikan kejelasan orientasi). a.
Design Control Zone
28 Universitas Sumatera Utara
Mencapai komunitas flow melalui efek ping pong sehingga semua ruang bernilai strategis. Control zone dicapai dengan : 1.
Pola Mall, linier sederhana, dengan jalur utama tanpa pembagi agar semua ruang sewa strategis dan orientasi sirkulasi jelas.
2.
Magnet / Anchor, unit utama sebagai objek penarik pengunjung. Kuncinya adalah perancangan anchor tenant. Penyewa seperti supermarket, cineplex, restoran, amusement, dan lainnya, penempatannya harus mampu menjadi magnet bagi pengunjung.
3.
Pembatasan panjang dan lebar, mempertimbangkan kenyamanan pejalan kaki dan komunikasi antara tenant.
4.
Pembatasan tinggi bangunan, dilakukan orientasi horizontal tercapai
b.
Tenan Mix Pengelompokkan magnet dan unit retail berdasarkan jenis materi perdagangan dengan
sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan persaingan yang mematikan.
Design Criteria
Desain dari masing – masing unit sewa telah ditentukan sebelumnya kepada para tenant, menyangkut perwujudan fisik seperti ketentuan mengenai bahan, warna, desain interior, dll yang mengutamakan kesesuaian bukan kesenangan.
II.3.2.3. Unsur Shopping Mall Mall merupakan penggambaran dari kota yang terbentuk oleh elemen – elemen : a. Anchor (Magnet) Merupakan transformasi dari nodes dapat pula berfungsi sebagai land mark, perwujudannya berupa plaza dalam shopping mall. b. Secondary Anchor (Magnet Sekunder) Merupakan transformasi dari distrik perwujudan berupa toko – toko pengecer, retail, supermarket, superstore, dan bioskop. c. Street Mall Merupakan transformasi path perwujudannya berupa pedestrian – pedestrian yang menghubungkan magnet – magnet. d. Landscaping (pertamanan) 29 Universitas Sumatera Utara
Merupakan transformasi dari edges sebagai pembatasan pusat pertokoan di tempat – tempat luar.
II.3.2.4. Sistem Pelayanan Sistem pelayanan Shopping Mall antara lain : a. Personal Service System Pelayanan dengan menggunakan cara tawar menawar antara pedagang dan konsumen dimana pelayanan dilayani dengan pramuniaga. b. Self Service System Pelayanan dimana konsumen diberi kebebasan memilih dan mengambil barang yang diinginkan kemudian menyerahkannya ke pramuniaga. c. Self Select System Pelayanan dimana konsumen diberi kebebasan memilih dan mengambil barang yang diinginkan kemudian menyerahkannya ke pramuniaga. d. Vending Machine System Pelayanan dimana konsumen dilayani dengan menggunakan peralatan mekanis. e. Order System Pelayanan diman konsumen dilayani dengan cara memesan barang terlebih dahulu dari contoh yang ada melalui sarana komunikasi pos dan telepon.
II.3.2.5. Pelaku dan Kegiatan Pelaku dan kegiatan pada pusat perbelanjaan secara garis besar terdiri dari : a. Kelompok Pengunjung Yaitu sekelompok orang atau perorangan yang mengunjungi fasilitas ini untuk mencari dan membeli barang kebutuhannya. Kegiatan pengunjung disini ada yang datang dengan tujuan membeli barang, melihat – melihat, mencari hiburan, berekreasi, atau hanya berjalan – jalan.
b. Kelompok Pedangang (tenant) 30 Universitas Sumatera Utara
Yaitu sekelompok orang atau perorangan yang melakukan kegiatan menjual barang kebutuhan atau jasa, sebagai pengecer (retail) akhir, yang memanfaatkan ruang toko atau pertokoan dengan sistem sewa kepada pihak pengelola.
Penyewa (tenant) pada shopping mall terdiri dari penyewa besar, penyewa menengah, dan penyewa kecil yang pada umumnya sering disebut Minimarket, Supermarket, dan Hypermarket. Perbedaan istilah minimarket, supermarket, dan hypermarket adalah di format, ukuran, dan fasilitas yang diberikan. Contohnya : minimarket berukuran kecil (100 m2 s/d 999 m2) – supermarket berukuran sedang (1000 m2 s/d 4999 m2) – hypermarket berukuran besar (5000 m2 keatas). Minimarket Sebuah minimarket sebenarnya adalah semacam “toko kelontong” atau yang menjual segala macam barang dan makanan, namun tidak selengkap dan sebesar sebuah supermarket. Berbeda dengan “toko kelontong”, mini market menerapkan sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang dibutuhkan dari rak – rak dagangan dan membayarnya di kasir. Sistem ini juga membantu agar pembeli tidak berhutang. Contoh minimarket : Alfamart, Indomaret, Circle K, dll.
Supermarket Pada supermarket semua barang ada, dari kelontong, sepeda, TV dan camera, perabot, baju, ikan dan daging, buah – buahan, minuman, dan berbagai jenis kebutuhan sehari – hari. Contoh supermarket : Macan Yaohan Supermarket, Sinat Supermarket, Carrefour Express, dll.
Hypermarket Disini hypermarket adalah supermarket yang besar termasuk lahan parkirnya. Contoh hypermarket : Carrefour, Hypermart, Giant Hypermarket, dll.
c. Kelompok Pengelola Yaitu sekelompok orang atau badan yang mengelola dan bertanggung jawab atas segala kegiatan yang berlangsung dalam pusat perbelanjaan serta mengatur semua jalannya kegiatan tersebut, termasuk administrasi penyewaan ruang kepada para pedagang 31 Universitas Sumatera Utara
(tenant) atau pemilik usaha, sehingga dapat dicapai suatu kelancaran kegiatan, kenyamanan, kemudahan, dan keamanan.
Penyusunan ruang dalam perencanaan fisik bangunan menggunakan pengelompokkan yang bertujuan menciptakan efisiensi dan efektifitas dalam koordinasi hubungan dan fungsi ruang. Kelompok kegiatan ini dibagi menjadi : a.
Kelompok kegiatan umum Yaitu kegiatan yang bersifat publik dan sebagai tempat orientasi semua pemakai bangunan
b.
Kelompok kegiatan perbelanjaan Yaitu kegiatan penjualan untuk berbagai komoditas barang dan jasa, kelompok kegiatan ini berfungsi sebagai wadah aktifitas utama antara penjual dan penyewa toko dengan pembeli / konsumen dalam melakukan transaksi. Kelompok kegiatan ini terdiri dari :
Kegiatan perdagangan retail atau eceran yang berupa : •
Unit – unit toko Fungsinya menjual kelompok barang kebutuhan berkala yaitu kebutuhan sekunder dan tersier. Pada umumnya sistem penjualan yang dipakai adalah personel servis. Semua toko harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk terlewati oleh pengunjung.
•
Deparment Store Merupakan kelompok pertokoan yang lengkap yang menyediakan kebutuhan sekunder dan tersier dengan satu sistem pengelolaan. Departemen store adalah merupakan magnet dalam pusat perbelanjaan, maka harus diletakkan disisi bangunan sehingga dapat menarik arus pengunjung ke tiap – tiap ujung bangunan.
•
Supermarket Fungsinya menjual barang kebutuhan sehari – hari dan keperluan rumah tangga dengan self service.
Kegiatan perdagangan jasa
32 Universitas Sumatera Utara
Macam kegiatan jasa yang direncanakan adalah Salon dan Barber Shop, Beauty Care, dll.
c.
Kelompok kegiatan hiburan Merupakan wadah aktifitas pendukung bagi aktifitas umum dan perbelanjaan yang ditunjukkan sebagai daya tarik pusat perbelanjaan dan meningkatkan kualitasnya.
d.
Kelompok kegiatan pengelola Yaitu kelompok ruang yang merupakan wadah dan aktifitas pengelolaan pusat perbelanjaan yang menangani bagian administrasi.
e.
Kelompok kegiatan servis Merupakan wadah aktifitas yang dimaksudkan agar seluruh aktifitas operasional yang ada dapat berjalan sebagaiman mestinya. Kelompok kegiatan ini mencakup parkir, ruang mechanical dan electrical, ruang P3K, gudang, dan ruang tamu bongkar muat, Musholla dan ruang keamanan.
II.3.2.6. Karakteristik dan Daya Tarik Pusat Perbelanjaan Karakteristik dan bangunan pusat perbelanjaan sebagai bangunan komersil adalah sebagai berikut : a.
Mengundang, dalam arti mampu menarik sebanyak mungkin lapisan masyarakat dengan mencerminkan sifat menarik dan terbuka untuk umum.
b.
Fungsional, dalam arti pemakaian ruangnya terhadap efisiensi ruang dan nilai – nilai ekonomis
c.
Kontinuitas ruang, sangat besar pengaruhnya terhadap aktivitas perbelanjaan. Mengingat kebiasaan pengunjung berkeliling melihat barang – barang dan satu toko ke toko lainnya, yang perlu diimbangi dengan pola sirkulasi kontiniu. Oleh karena itu, dalam perencanaan dan perancangan pusat perbelanjaan perlu
diperhatikan hal – hal sebagai berikut : a.
Suatu kesatuan site yang sesuai denga permintaan pasar. 33 Universitas Sumatera Utara
b.
Lokasi mudah dicapai dengan entrance dan jalan keluar kendaraan yang jelas dan menyediakan jalur pejalan kaki (pedestrian)
c.
Penyediaan tempat parkir yang cukup, sesuai yang dibutuhkan dan diatur sedemikian rupa untuk mendistribusikan pembeli. Jarak tempat parkir tidak terlalu jauh dan entrance bangunan dan muka masing – masing toko.
d.
Fasilitas servis untuk pengiriman bangunan
e.
Penggolongan penyewa sehingga memungkinkan terjadinya interaksi antar toko – toko dan penyediaan barang yang selengkap mungkin sesuai dengan area perdagangan.
f.
Lingkungan sekitar menunjang dan nyaman untuk berbelanja
g.
Suatu hal yang penting dan pusat perbelanjaan adalah menciptakan satu kesatuan dan penyewa – penyewa itu selain karena mereka berada di bawah suatu pengelolaan, selain itu pemilik dan penyewa bekerja sama untuk mengembangkan pusat perbelanjaan tersebut.
h.
Setiap unsur dari pusat perbelanjaan harus sesuai untuk menciptakan suatu keadaan yang serasi dengan lokasi dan lingkungan sekitarnya. Daya tarik sebuah pusat perbelanjaan selain barang – barang yang diperjualbelikan,
juga mencakup : a.
Kelengkapan barang dan harga yang pantas
b.
Parkir yang lapang dan mudah dicapai pengunjung
c.
Kenyamanan berbelanja dan keamanan terjamin
d.
Hubungan dari satu toko ke toko lainnya mudah dicapai
e.
Tempat pejalan kaki (pedestrian) yang terlindungi
f.
Adanya sarana rekreasi yang memadai
II.3.2.7. Fungsi Shopping Mall Ada beberapa fungsi dari shopping mall antara lain : Sebagai wadah untuk berbelanja Menyediakan fasilitas penunjang lainnya untuk sarana rekreasi ataupun untuk sarana santai 34 Universitas Sumatera Utara
Sebagai magnet kawasan untuk menarik perhatian pengunjung datang dan menggunakan fasilitas yang disediakan
II.3.3. Studi Tipologi Gedung Pertunjukan II.3.3.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan Berdasarkan pengguna dan kegiatan dibagi kedalam tiga pelaku utama : Pelaku Seni a. Pelaku seni adalah orang yang melaksanakan kegiatan seni yang tergabung kedalam sanggar seni yang disediakan oleh pengelola gedung, maupun sanggar lain diluar program gedung, dengan sistem sewa. b. Usia pelaku seni adalah 7 – 30 tahun tergabung kedalam sanggar teater, sanggar tari, sanggar seni musik. Masing – masing sanggar melaksanakan latihan dengan kurang lebih 20 orang diluar para pengajar, kecuali paduan suara. c. Kegiatan yang dilakukan :
Latihan, frekuensi latihan setiap hari
Diskusi, dan
Pertunjukkan
Pengunjung a. Pengunjung adalah warga yang berdomisili di kota Medan serta turis dalam dan luar negeri b. Diprediksi pengunjung adalah warga yang berusia 5 – 50 tahun c. Kegiatan yang dilakukan pengunjung :
Menonron pertunjukkan
Membeli / melihat – lihat produk yang disediakan oleh retail – retail penunjang
Rekreasi
Pengelola Pengelola adalah profesional yang akan mengedalikan kegiatan bangunan. Terdiri dari manajer, staf (promosi dan publikasi), teknisi (pada pencahayaan, sound system, dan penataan panggung) serta bagian servis yang membersihkan, dan merawat peralatan utilitas. 35 Universitas Sumatera Utara
TABEL DESKRIPSI KEBUTUHAN RUANG DAN KEGIATAN Penerima No
Nama Ruang
Pengunjung
Lobby
Informasi
Pengguna
Ruang keamanan
1
Kegiatan Mendapatkan informasi tentang pertunjukkan yang akan / sudah berlangsung
Petugas informasi
Memberikan informasi kepada pengunjung
Petugas keamanan
Mengawasi kegiatan yang berlangsung di lobby
Pengunjung Petugas keamanan
Toilet
Buang air besar / kecil, cuci tangan, membasuh muka, dan memperbaiki penampilan
Petugas informasi Petugas kebersihan
Membersihkan kamar mandi
Pengunjung
Menunggu jadwal pertunjukkan dimulai
Pengunjung
Membeli tiket
Petugas penjual tiket
Melayani pembelian tiket
Hall
Hall
2
Ticketing Booth
Tabel 2.5. Tabel Kebutuhan Ruang dan Kegiatan Penerima Sumber : Olahan Data Primer
Open Theatre No
Nama Ruang Auditorium
Pengguna
Kegiatan
Pengunjung
Datang, duduk, dan menonton pertunjukkan
Aktor / Aktris
Berakting dalam drama / opera/ parodi
Pemain musik
Memainkan alat musik
1
2
Ruang duduk
Panggung
36 Universitas Sumatera Utara
Penari latar
Menari sebagai pengiring pertunjukkan opera
Aktor / aktris Pemain musik 3
Ruang persiapan / ganti
Make up, menata rambut Penari Penata rias
4
Gudang pakaian
Penata busana
Ruang kontrol Petugas lighting
5
Lighting
Sound system
Mekanisme
Petugas sound system
Petugas penata panggung
panggung
Menyimpan, menata, dan mengecek pakaian koleksi
Mengatur pencahayaan di panggung dan auditorium
Mengatur suara Mengatur mekanisme panggung selama pertunjukkan berlangsung
Tabel 2.6. Tabel Kebutuhan Ruang dan Kegiatan Opera Theatre Sumber : Olahan Data Primer
Fasilitas pendukung No
1
2
Nama Ruang
Pengguna
Kegiatan
Penjaga retail
Menjaga retail dan melayani pembeli
Pengunjung
Membeli cinderamata
Retail
Area foto
Pengunjung
Mengambil gambar dengan tokoh – tokoh pertunjukkan
Tabel 2.7. Tabel Kebutuhan Ruang dan Kegiatan Fasilitas Pendukung Sumber : Olahan Data Primer
37 Universitas Sumatera Utara
II.3.3.2. Deskripsi Persyaratan Ruang dan Kriteria Ruang a. Lobby Sebuah lobby layaknya memiliki interior yang menarik agar para pengunjung yang datang dapat berbaur dengan suasana yang ingin dihadirkan.
b. Hall Hall pengunjung akan menjadi tempat transisi sebelum memasuki auditorium, umumnya pengunjung akan memilih tempat duduk ketika menunggu pertunjukkan dimulai. Hall sebaiknya dilengkapi dengan informasi – informasi yang berkaitan dengan pengunjung. c. Auditorium / open theatre Sebuah auditorium yang terdapat dalam gedung pertunjukkan selayaknya terdiri dari areal duduk, balkon (jika kapasitas banyak), panggung, ruang ganti dan istirahat aktor / aktris, dan workshop. Persyaratan ruangnya antara lain : Areal Duduk Areal duduk yang baik adalah membentuk ½ lingkaran di depan panggung. Hal ini baik dalam segi fokus penonton yang dapat langsung menuju ke satu titik, serta dalam akustik ruangan Areal duduk dibuat bertingkat – tingkat agar pandangan para penonton tidak terhalangi oleh penonton lainnya yang ada di depannya. Sebuah auditorium yang berkapasitas 1200 – 1500 tempat duduk, jarak dari panggung ke bangku yang paling belakang tidak lebih dari 25 – 33,3 m. Jika auditorium menggunakan balkon, balkon tersebut tingginya tidak lebih dari 16,7 m dari panggung Gang meupakan hal yang amat penting pada areal tempat duduk. Panggung Panggung proscenium merupakan panggung yang umum digunakan dalam gedung pertunjukkan, terdiri dari dua ruang dimana penonton tersusun dalam jajaran yang menghadap suatu dinding yang berongga, seterusnya dapat melihat suatu ruang kedua yang
38 Universitas Sumatera Utara
berpentas. Kedua ruang ini umumnya dipisahkan satu sama lain dengan sebuah relung proscenium dan tirai layar. Dinding proscenium bertindak sebagai penutup bagi peralatan pentas belakang, lampu dan penimbunan peralatan lain agar tidak terlihat dari auditorium. Sifat – sifat panggung proscenium adalah : Meningkatkan pandangan ke panggung, sehingga semua penonton dapat melihat pertunjukkan secara merata Membatasi orientasi pendangan (sudut kecil) dari pemain ke penonton Mudah mengontrol pemain dari samping panggung Mudah dalam penyebaran suara sehubungan dengan akustik, karena sumber bunyi menghadap penonton Panggung tidak seluruhnya merupakan areal yang dapat dipakai untuk berakting. Dari total luas sebuah panggung, 1/3 nya adalah areal untuk meletakkan dekorasi sebagai latar belakang pertunjukkan. Akustik Ruangan Bentuk persegi, lingkaran, atau oval adalah bentuk ruang yang kurang baik secara akustik, dan dalam perencanaan lebih disukai bentuk empat persegi panjang atau trapesium yang kedua sisinya sejalan dengan arah bunyi / suara. Penempatan tempat duduk yang berundak – undak adalah menguntungkan, karena penyebaran suara akan lebih merata sampai kepada penonton. Dinding dan permukaan langit – langit yang terputus menghasilkan suara yang baik. Lighting Sumber cahaya dan pemantul cahaya dipasang pada bagian yang tersembunyi. Hal ini akan membantu menciptakan pertunjukkan yang menakjubkan Lampu fluorescent meskipun efisien tetapi sulit digunakan karena cahayanya tidak dapat dikurangi. Cahaya yang netral akan lebih baik untuk digunakan.
d. Fasilitas Pendukung
39 Universitas Sumatera Utara
Fasilitas pendukung dalam gedung pertunjukkan ini terdapat retail – retail yang menjual souvenir – souvenir dari pertunjukkan yang diadakan, dan fasilitas area foto dimana pengunjung dapat berfoto dengan latar pertunjukkan atau dengan aktor serta aktris pertunjukkan. Retail Didesain sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian serta perletakkan pencahayaan yang baik untuk menarik minat pengunjung. Area Foto Area ini didesain dekat dengan hall dimana pengunjung dapat berfoto dengan latar belakang desain panggung dengan aktor serta aktris pertunjukkan sebelum memasuki arena pertunjukkan. II.3.3.3. Tinjauan Tipologi Struktur Gedung Pertunjukkan Untuk bangunan dengan auditorium yang luas dan harus bebas kolom, pemecahan struktur yang tepat adalah struktur bentang lebar. Struktur ini terbagi menjadi beberapa alternatif yaitu : rangka, shell, lipat, tenda, membran, dan kabel. Sistem rangka : sistem rangka dapat dibentuk sesuai kebutuhan, rangka yang efektif untuk bangunan bentang lebar adalah rangka baja. Selimut bangunan untuk sistem rangka lebih bebas, untuk bangunan yang menonjolkan ruang dalam biasanya menggunakan kaca sebagai selimut bangunan. Sistem shell : shell atau cangkang efektif dalam pembentukkan akustik ruang karena permukaannya yang melengkung membentuk kubah. Sistem struktur ini merupakan struktur yang masif karena berupa dinding beton. Sistem lipat : sistem struktur ini hampir sama dengan cangkang, hanya bentukkannya yang seperti lipatan – lipatan. Sistem lipat dan cangkang sering dipakai pada gereja. Sistem tenda : sistem struktur tenda menggunakan bahan penutup atap yang elastis, hal ini tidak cocok dengan akustik ruang karena tidak meredam bunyi.
40 Universitas Sumatera Utara
II.4. Studi Kasus Proyek Sejenis II.4.1. Cihampelas Walk Cihampelas Walk atau biasa disebut CiWalk adalah sebuah mall dengan konsep baru, yaitu mall dengan konsep terbuka. CiWalk merupakan tempat berbelanja dengan suasana berbeda dibandingkan mall pada umumnya. CiWalk didirikan di tengah – tengah areal terbuka (open air). CiWalk merupakan perpaduan antara gedung perbelanjaan modern dan suasana alam yang asri dan menyegarkan.
Gbr 2.5. Fasade Depan CiWalk Sumber : www.cihampelaswalk.com
CiWalk selain tempat berbelanja dan tempat makan, juga sebagai tempat entertainment yang nyaman sehingga menjadi tempat tujuan wisata di kota Bandung. Antara bangunan utama berlantai3 dengan bangunan lain dihubungkan dengan areal pedestrian serta taman – taman yang indah. Dari hiruk pikuk suasana
Gbr 2.6. Suasana Broadway Spot Sumber : www.cihampelaswalk.com
jalan Cihampelas yang berbaur antara deretan toko dan kemacetan kendaraan, tak akan terasa jika sudah memasuki kawasan Cihampelas Walk, kawasan yang berbeda, cantik, dan bersih ini memang mengkondisikan pengunjung agar lebih nyaman berbelanja. Dengan
demikian,
Cihampelas Walk tidak semata – Gbr 2.7. Suasana Fasilitas Bioskop XXI Sumber : www.cihampelaswa lk.com
mata sebagai Pusat Perbelanjaan akan tetapi juga dapt menjadi tempat wisata, dan
sebagai
penunjang
dilengkapi
Gbr 2.8. Suasana Young Street Spot Sumber : www.cihampelaswalk.com
dengan lahan parkir yang cukup luas yang dapat menampung kurang lebih 800 kendaraan dan untuk para wisatawan, disediakan lahan parkir untuk bus pariwisata kurang lebih sebanyak 8 buah bus. Cihampelas Walk di dalamnya terdapat tempat berbelanja, tempat makan, juga terdapat tempat Entertainment yang nyaman. Kesegaran udara dan suasana yang rapi,
41 Universitas Sumatera Utara
membuat Cihampelas Walk ramai dikunjungi baik dari daerah Bandung sendiri maupun dari luar Bandung, yang akan menunjang kota Bandung sebagai kota Pariwisata. Berikut adalah tabel yang menyajikan data tentang jenis dan jumlah fasilitas komersil yang tersedia di Cihampelas Walk Bandung : FUNGSI FASILITAS
LEVEL
Broadway (Shopping)
Young Street (Shopping) SHOPPING FACILITIES
Lower Ground Floor
RETAIL / FASILITAS Henry Adams Emsio Arnon Brook Absolut Surf @ Gallery Oceanus Gothica Mahanagari Red Zone Bandung Oblong Bagus Cassandra Fancy Pet Store Gampang Ingat FIrebolt Nokia Greenlight & Friends Catcheers Shoes KRNY Ro She Collection Everlast D’Gift Shibuya Osmosis Randy Shoes Advance Chatelain Piere Cardin Sacci Yogya Supermarket Andre Valentino & Studio Nine Argadine Optik Melawai Bunga Brown Salon Century Johnny Andrean Salon PLG Jewellery Mars ‘n Venus Lovely Nail 42 Universitas Sumatera Utara
Ground Floor
First Floor
RESTAURANT FACILITIES
Genji Berry Colette Stigmata Metro Watch Sport Depot Cameo Orca Adidas Arkara Victoria World of Sports Arithalia Sports Station Giordano Body Shop Bossway Elizabeth Hammer Harajuku Zillion Kappa Knit Republic Optik Internasional Valentine Sox Gallery Wacoal & Vienna Fair Yogya Dept. Store Animart Dragon Cellular Cubitus Gym & Care Tang Dynasty Zola – Zolu Art Gallery Beluga Silver Jump ‘n Gym Lesenphants Toko Gunung Agung M Studio Photo M Studio Cassette My Hobbies Nel’s Sasuka Stroberi Talent Box Tang Dynasty
JUMLAH FASILITAS SHOPPING
81
Broadway (Dining)
Pattaya Juice Bar Texas Fried Chicken Avenue A Pizza Le Petit Paris 43 Universitas Sumatera Utara
Young Street (Dining)
Union Street
JUMLAH FASILITAS RESTORAN Union Street ENTERTAINMENT FACILITIES 2nd Floor
JUMLAH FASILITAS HIBURAN
Oh La La Bistro Gokana Tepan Glosis Tjing Wan Chinese Cuisine Honeymoon Desert SoeDoe Takoyaki Takiyo Hunky Dory Bandung Brownies Pisetta Ice Cream Raffel’s Blind Cafe Shin Men Japanese Resto Raa Cha Tahu Brintik Bakso Malang Karapitan Platinum Cafe Pisa Starbucks Coffee J.CO Donuts and Coffee Breadtalk Pizza Hut Embassy Innocence Score 30 Embassy Innocence Cinema XXI The Premiere XXI The Lounge XXI The Garden NAV Family Karaoke 7
Tabel 2.7. Tabel Jenis dan Jumlah Fasilitas Komersil Cihampelas Walk Sumber : Olahan Data dari www.cihampelaswalk.com
44 Universitas Sumatera Utara
Grafik 2.1. Grafik Lingkaran Perbandingan Jumlah Fasilitas di Cihampelas Walk Sumber : Olahan Data dari www.cihampelaswalk.com
II.4.2. Merdeka Walk Merdeka Walk berada di Medan Square, tepatnya di jalan Balaikota Medan. Merdeka Walk adalah tempat pertama yang menggunakan konsep Alfresco Outdoor di Indonesia. Ini adalah tempat berkumpul terpanas di kota Medan dengan restoran
Gbr 2.9. Merdeka Walk Sumber : www.google.com
tempat pameran dan hiburan. Merdeka Walk buka setiap hari. Pada hari Senin hingga Jumat buka dari jam 11.00 WIB sampai jam 00.00 WIB. Dan pada hari libur buka dari jam 11.00 WIB hingga jam 02.00 WIB. Di Merdeka Walk kita dapat makan, minum, bersantai, bermain, dan membeli souvenir. Kita dapat mencapai tempat ini dengan mudah karena letaknya yang sangat strategis dan mudah dikenali. Kendaraan yang dapat digunakan untuk ke tempat ini adalah dengan Taxi, Becak, Angkutan Umum, dan Kendaraan Pribadi. II.4.3. Paris van Java Mall Gbr 2.10. Suasana malam hari Merdeka Walk Sumber : www.google.com
Paris van Java Mall disebut juga Paris van Java Resort Lifestyle Place adalah sebuah Pusat Perbelanjaan yang
terletak di kota Bandung, Jawa Barat dan dapat dicapai dengan mengemudi dari Tol Pasteur. 45 Universitas Sumatera Utara
Mall yang diresmikan pada Juli 2006 ini, dirancang dengan konsep open air dimana didalamnya terdapat burung – burung yang dapat berterbangan sehingga menyerupai alam bebas. Selain itu, toko – toko dan retail di dalamnya menggunakan konsep yang kental dengan desain eropa. Paris Van Java Mall (PVJ) adalah mal yang terbagi menjadi first floor, ground floor, upper ground serta lower ground dengan salah satu
departement
Indonesia, Sogo
store
terbaik
Department
Store di
di lantai
teratas. Fasilitas lainnya yang cukup menjadi daya tarik adalah pasar swalayan Carrefour, toko buku Gram
Gbr 2.11. Suasana malam hari Paris van Java Mall Sumber : www.skycrapercity.com
edia, serta bioskop BlitzMegaplex. Selain itu, di Paris Van Java Mall juga berjejer kafe-kafe yang menggugah selera, dimulai dari counter Sushi di paling kiri hingga restoran Duck King di paling kanan. Keunikan dari Paris Van Java Mall adanya
Gbr 2.12. Suasana siang hari Paris van Java Mall Sumber : www.skycrapercity.com
sebuah kolam ikan besar di depan kafe-kafe yang berjajar. Kolam ikan itu hanya terisi hingga sekitar
tahun 2007, namun sekarang dikosongkan. Kolam itu hingga beberapa saat yang lalu, dijadikan tempat
pentas dan festival. Seperti pada tahun baru Imlek yang
lalu,
atraksi barongsai sertanaga liong bisa kita saksikan di kolam ini. Berikut adalah tabel yang menyajikan data tentang jenis dan jumlah fasilitas komersil di Paris van Java Mall Bandung :
Fungsi
SHOPPING FACILITIES
Jenis
Fashion
Level
Retail / Komersil
Resort Level
Adidas Arnon Brooke Batik Keris Carla On Stage Disney 46 Universitas Sumatera Utara
Glamour Level
Resort Level
Accessories
Glamour Level
Health & Beauty
Concourse Level Resort Level
Cuties Esprit Frontpage Giordano Hammer La Serza Logo Mango Nike OXA Phoebe & Cloe Planet Sport Planet Surf Quick Silver Rip Curl Black ID Dicken’s Focus Just Jeans Lasse Montezza Opleon Ozero X8 Bally H.O.B Briko Central Watch Diamond House En’s Jewelry Guess Accessories One Ant Optic Melawai Optic Seis Optic Tunggal Sogo Urban Icon Bunga Gosh Heartwarme Madona Montezza Naughty Optic Melawai Spex Symbol Stoberi Stroberi Castle Superstar Carrefour C&F 47 Universitas Sumatera Utara
Glamour Level
Resort Level
Home Glamour Level
Concourse Level
Resort Level
Shoes
Glamour Level
Concourse Level Resort Level Kids & Parenting
Glamour Level Concourse Level Resort Level
Other Glamour Level
Perfume Ogawa Sogo The Body Shop The Fase Shop Charmant GNC Guardian Kettler Papaya Sanyo Shaga Decorin Samaya Sogo Celline I – Home Lady Americana Linen & Lace Rinnai Super Home Zoiirushi Madato Charles & Keith Converse Crocs Domini Lezilla Nike Rotelli VNC Alamanda Belagio El Verne Randy Shoes Titans 101 Shoes 99 Shoes Lemonde Sogo Cartoon & Cartoon Cool Kids JSP Kids Smile Daiso Duta Suara Zoom Gramedia Icons Jonas Photo Papaya Pet Shop 48 Universitas Sumatera Utara
Oke Shop Carrefour
Concourse Level JUMLAH RETAIL KOMERSIL
Resort Level
RESTAURANT
Glamour Level
DINING FACILITIES
Concourse Level
Resort Level
CAFE & SNACK
Glamour Level
Concourse Level
119 Cafe Halaman Duck King Frank Burger Gelato Bar Javana Bistro Katjapiring KFC Little Tokyo Mocha Blend Newspaper Oh La La Cafe Pepper Lunch Raffels Red Bean Secret Garden Shinmen Sushigroove Ta Wan Vegas Hotdog Zenbu Zuki Suki Qua – Li Sagoo Solaria Sushi Hana The Taste A&W Blend Resto Mr.Baso Snack Corner Autie Anne’s Charmy Glossis J.CO Donuts MU Cafe & Bar Pancake Parlour Starbucks Coffee Bead Talk Cherish Cake & Bakery Garden Pastry Honeymoon Desert Papaya Papa Xous Ya Kun Kaya Toast Smitten Yoghurt Thumb – Thumb Bear Carrefour 49
Universitas Sumatera Utara
Daily Fresh Fruity Juice D’Glace Ice Cream JUMLAH FASILITAS RESTORAN
Blitz Megaplex Inul Vizta Game Master – Arcade Games Jurrasic World – Kids Playground Kid – X – Kids Playground Odeum The Mansion – Night Club Odeum Pure Lounge Lemonade - Karaoke
Resort Level
Glamour Level ENTERTAINMENT FACILITIES
50
ENTERTAINMENT Concourse Level
Sky Level
JUMLAH FASILITAS HIBURAN
9
Tabel 2.8. Tabel Jenis dan Jumlah Fasilitas Komersil Paris van Java Mall Sumber : Olahan Data dari www.parisvanjava.com
Grafik 2.2. Grafik Lingkaran Perbandingan Jumlah Fasilitas di Paris van Java Mall Sumber : Olahan Data dari www.parisvanjava.com
50 Universitas Sumatera Utara
II.4.3. Orchard Road Orchard Road merupakan sebuah jalan di Singapura yang merupakan pusat retail dan hiburan kota negara. Hal ini secara teratur sering dikunjungi oleh penduduk setempat selain juga sebagai
atraksi
Seringkali
wisata
daerah
utama.
sekitarnya
dikenal hanya sebagai Orchard.
Gbr 2.13. Suasana siang hari Orchard Road Sumber : www.visitsingapore.com
Di sekitar Orchard Road, Orchard Planning Area adalah salah satu dari 55
wilayah
perencanaan
perkotaan ditentukan
sebagaimana oleh
Redevelopment dan
Authority,
merupakan
komersial.
Urban
Ini
distrik adalah
bagian dari Daerah Tengah, dan Singapura Distrik bisnis
Gbr 2.14. Blok Plan Orchard Road Sumber : www.orchardroad.sg
utama, Central Area. Selama Hari Nasional Pidato Rally 2005, Perdana Menteri Lee Hsien Loong mengatakan bahwa ia akan menciptakan lebih banyak bangunan landmark untuk menciptakan lebih menyenangkan di kabupaten. Sebagian untuk mengikuti dengan bersemangat kota di seluruh wilayah. Orchard
Road
baru-baru
ini
menghabiskan $ 40 juta dengan penambahan lampu jalan baru, pemilik perkebunan kotak, ruang hijau perkotaan, jalan ubin, bunga dan tiang totem, termasuk tiga mal baru dalam konstruksi per April 2009. Orchard Road adalah nama untuk kebun Gbr 2.15. Suasana Malam Hari Orchard Road Sumber : www.skycrapercity.com
51 Universitas Sumatera Utara
yang sebelumnya berjajar di jalan Orchard Road mendapat namanya dari pala, lada dan kebun buah-buahan yang digunakan untuk berbaring di kedua sisi jalan di tahun 1840-an. Pembangunan komersial hanya dimulai pada abad kedua puluh, dan melepas pada 1970-an. Orchard Road sudah dipotong di tahun 1830-an, meskipun jalan baru itu tidak bernama George Coleman 1836 Peta Singapura. Pada tahun 1830-an di kawasan Orchard Road adalah tempat perkebunan gambir dan lada. Kemudian, perkebunan dan buah pala orchard, maka namanya. Pada 1846, penyebaran rumah telah mencapai hingga Tank Road. Tak ada di sisi kiri dan hanya tiga atau empat rumah Tank Gbr 2.16. Suasana Malam Natal di Orchard Road Sumber : www.orchardroad.sg
melewati Jalan di sisi kanan dari Orchard Road.
Satu pemandangan utama selama periode ini adalah Dr Juni merawat kebunnya, yang membantu mendukung nama jalan. Dia memiliki kebun dan perkebunan di sudut yang sekarang Scotts Road dan Orchard Road. Menjelang bagian akhir dari tahun 1840-an, kuburan mulai muncul di sepanjang jalan. Pada 1846, Cina memiliki kuburan yang besar di sekitar tempat yang sekarang menjadi Meritus Mandarin Hotel dan Ngee Ann City, sementara itu Bencoolen Sumatra dari pekuburan mereka di mana saat ini Grand Central Hotel berdiri. Kemudian sebuah pemakaman Yahudi itu didirikan; itu terletak di Gbr 2.17. Suasana Jalan pada Malam Hari Orchard Road Sumber : www.skycrapercity.com
mana Stasiun MRT Dhoby Ghaut sekarang terletak, dan dihancurkan pada tahun 1984.
Pada 1860-an, Orchard Road itu sejumlah besar rumah-rumah pribadi dan bungalow di bukit memandang ke bawah melalui lembah di mana jalan lewat. Pada awal 1890-an, Yang Mulia Paramindr Maha Somdetch Phra Chulalongkorn, Raja tertinggi Siam, diperoleh "Rumah Badai" di sekitar Orchard Road melalui Tan Kim Ching, Konsul Thailand di Singapura. Dua lembar yang berdampingan lebih lanjut properti itu ditambahkan kemudian 52 Universitas Sumatera Utara
dan ini kemudian menjadi lokasi Kedutaan Besar Kerajaan Thailand sekarang di 370 Orchard Road. Pada awal abad ke-20, tercatat bahwa Orchard Road "sekarang penampilan berbayang baik jalan ke Bahasa Inggris mansion", sebanding dalam "tenang namun efektif untuk Devonshire jalur kecantikan." Cina disebut daerah leng tang pa duduk koi atau "pasar Tanglin jalanan". Tamil merujuk ke jalan sebagai vaira kimadam atau "tempat ahli sihir", dan muttu daripada (tanah tinggi), yang mengacu pada sifat berbukit daerah. II.4.4. Hongkong Festival Walk Festival Walk adalah sebuah pusat perbelanjaan kelas atas di Kowloon Tong, Hong Kong yang dimiliki oleh Swire Pacific. Pusat perbelanjaan terbesar di Hong Kong ini diluncurkan pada November 1998 yang dikembangkan secara bersama oleh Swire dan CITIC Pasifik pada tahun 1993-1998. Pada tahun 2006, Swire dibeli 50% sahamnya oleh para mitra.
Gbr 2.18. Suasana Dalam Hongkong Festival Walk Sumber : www.festivalwalk.com.hk
Sebagai realisasi konsep yang unik, Hongkong Festival Walk didesain sebagai sebuah lingkungan yang dialiri arus inovasi, orisinalitas dan kesenangan. Dengan desain cahaya alami dan ruang terbuka, Hongkong Festival Walk menawarkan kesempatan yang besar untuk
bisnis
dan
kesenangan, termasuk lebih dari 200 toko dan 27 restoran, multi layar bioskop, gelanggang es terbesar, dengan lebih dari Gbr 2.19. Suasana Arena Ice Skating Sumber : www.festivalwalk.com.hk
persegi
220.000
kaki
ruang
kantor.
Fasilitas sebesar 850 ruang
parkir mobil dan akses langsung ke bus, taksi, dan stasiun MTR Kwun
Gbr 2.20. Suasana Natal di Hongkong Festival Walk Sumber : www.hongkong-travel.org
Tong Kowloon Tong Line dan East Rail Line. Hongkong Festival Walk mengatur aksesibilitas dan telah membuatnya menjadi lokasi pilihan bagi beberapa retail yang terkenal di dunia dan sebagian besar perusahaan terkemuka. 53 Universitas Sumatera Utara
Hongkong Festival Walk memiliki luas sekitar satu juta kaki persegi dengan jumlah ruang retail 200 toko, 27 restoran, 11 layar multiplex sebuah bioskop, gelanggang es 220000 kaki persegi (20000 m2) dari ruang kantor. Ada juga parkir mobil akomodasi untuk 850 mobil. Terdapat tiga tingkat parkir menawarkan total 850 tempat. Pusat perbelanjaan menempati dua lantai basement dan dua tingkat di atas tanah. Fitur utama dari Festival Walk adalah setinggi 6 tingkat dengan panjang 120 m dan lebar 30 m yang memotong longitudinal atrium melalui interior. Kaca Gbr 2.21. Suasana dalam Hongkong Festival Walk Sumber : www.hong-kong-travel.org
jendela pada atap menyediakan cahaya alami ke bagian dalam bangunan. Ada juga sebuah food court di lantai paling atas, dengan pemandangan mal's indoor
arena skating. Mal ini dilengkapi dengan sistem pengelolaan sampah untuk gerai pelayanan makanan di dalam kompleks. Makanan organik digester dipasang untuk mempercepat dekomposisi limbah makanan ke dalam air limbah dan residu makanan yang biasanya dibuang ke sistem pembuangan air kotor. Para pengembang juga memasang sistem pendingin udara pada tahun 2002 dengan biaya HK $ 13 juta. Menurut pengembang, efisiensi energi sudah menyelamatkan sekitar 5 juta kWh setiap tahunnya. Berikut adalah tabel yang menyajikan data tentang jenis dan jumlah fasilitas komersil di Hongkong Festival Walk : FUNGSI UTAMA
JENIS FUNGSI
SHOPPING FACILITIES ( MAJOR STORE )
LEVEL
RETAIL / KOMERSIL
UG MTR – 02 MTR – 01 G – 27 UG – 21 L2 – 35 UG – 26 L1 – 25 L2 – 01 UG – 01 LG1 – 01
AMC Broadway Fortress Francfranc Glacier H&M H&M H&M Hong Kong Records LOG – ON Marks & Spencer 54 Universitas Sumatera Utara
CAUSAL WEAR
CHILDREN’S FASHION / TOYS
LG1 – 30 MTR – 05 L1 – 01 MTR – 01 L2 – 09 LG1 – 05 UG – 10 UG – 46 L2 – 52 L1 – 23 L2 – 48 UG – 45 L1 – 30 L2 – 45 UG – 09 L2 – 11 LG1 – 18 UG – 06 L2 – 07 UG – 33 LG – 06 L2 – 13 L2 – 31 L2 – 32 L2 – 33 L2 – 15 L2 – 16 L2 – 18 L2 – 02 LG2 – 63 LG2 – 66 LG2 – 48
FASHION ACCESSORIES
SHOPPING FACILITIES ( FASHION )
L1 – 22 LG1 – 03 LG2 – 10 L2 – 39 UG - 35 L1 – 38 LG2 – 18 LG1 – 22 LG1 – 54 G – 06 LG2 – 55 L2 – 40 L1 - 21 L1 – 41 LG1 – 60 UG - 40 LG2 – 67
Page One Taste UNIQLO Watson’s AIGLE Ashworth A|X Armani Exchange bauhauss Bossini Chevignon Columbia double - park Esprit Fila Levi’s Nautica PENNYBLACK Polo Jeans Co. PRO CAM FIS Sport b. SPORTMAX Abebi Blue Bears Chickeeduck COMME CA KIDS DKNY Kids Dr. Shoes Nicholas & Bears Toys ‘R’ Us a.testoni alain mikli ALEXANDRE ZOUARI PARIS aris ANTEPRIMA WIREBAG Bally Bree Camper Che Che New York COACH Cole Haan DKNY Evita Peroni Furla Geox Guess Joy & Peace Kinji Kipling Lancel 55 Universitas Sumatera Utara
JEWELLERY / WATCHES
L1 – 10 LG2 – 20 L2 – 51 LG2 – 52 L2 – 08 LG2 Glass House G – 03 UG – 02 LG2 – 22 LG1 – 21 LG2 – 46 L2 – 50 L1 – 28 L1 - 37 LG2 – 65 LG2 – 45 G – 02 G – 01 G – 05 L1 – 27 L1 – 15 LG1 – 61 LG1 – 40 LG2 – 11 LG1 – 02 UG – 02 L1 – 08 LG2 - 61 L1 – 35
LADIES FASHION
LG2 – 26 L1 – 06 LG1 - 51 LG1 – 49 LG1 - 28 LG2 - 25 LG2 – 03 LG1 – 27 L1 – 39 L1 – 11 LG1 – 38 LG2 - 13 LG2 – 30 LG2 – 02 UG – 48 LG1 – 19 LG1 – 57 LG1 – 17 LG2 – 59 LG1 – 34
Le Saunda Links of London Mirabell Montblanc Rockport S.T.Dupont Tie Rack Venilla suite 4o C ARTE MADRID Chow Sang Sang City Chain Emphasis Folli Follie Georg Jensen Global Timepieces J’s Duet MaBelle Madia Swatch Tic Tac Time World Jewellery agnes b. Aquascuturn ATSURO TAYAMA b+ab Bread N Butter Brooks Brothers Calvin Klein Underwear Charcoal Charcoal Grey ck Calvin Klein Club Monaco Cour Carre Diesel Escada Sport French Connection G2000 Giordano Ladies http://www.izzue.com iBLUES i.t I.T JEANASIS JILL STUART Juicy Couture KOOKAI Longchamp MANGO 56 Universitas Sumatera Utara
MEN’S FASHION
SPORT WEAR / EQUIPMENT
PERSONAL CARE / BEAUTY
SHOPPING FACILITIES ( LIFESTYLE )
LG1 – 13 LG2 – 50 LG1 – 25 LG2 – 49 L1 – 13 LG1 – 45 L1 – 36 LG2 – 23 UG – 03 LG1 – 09 LG1 – 55 LG2 – 70 LG2 – 15 L1 – 03 LG1 – 07 LG2 – 08 L1 – 05 L1 – 02 UG – 21 L2 – 06 L1 – 09 UG – 30 G – 21 G – 41 G – 12 G – 38 UG – 14 UG – 13 UG – 25 UG – 17 G – 35 G – 17 UG – 24 G – 37 UG – 37 G – 42 UG – 38 LG2 – 29 L2 – 55 UG – 43 G – 39 G – 44 UG – 36 G – 18 UG – 16 UG – 15 UG – Kiosk E1 MTR – 09 G – 36 L2 – 03
Marc by Marc Jacobs MAX & Co. Moiselle PATRIZIA PEPE Playlord Polo Ralph Lauren Private Shop REISS The Emporium Tommy Hilfiger Vivienne Tam Vivienne Westwood Alfred Dunhill Chocolate D’URBAN Kent & Curwen TK GigaSports Inside Edge Patagonia PUMA Biotherm Bobbi Brown CHANEL BEAUTIE Christian Dior Clê de Peau Beautê Clarins Clarins Clinique Crabtree & Evelyn Erno Laszlo Estee Lauder FANCL HOUSE Giorgio Armani GLYCEL Guertain H2O+ Hair i Private i IPSA Joyce Beauty Jurlique Kiehl’s Lancome Lens Crafters L’Occitane Lola & Juice Beauty Mannings mTm OSIM Focus 57 Universitas Sumatera Utara
HOUSE & HOME / AUDIO VISUAL
BOOK ‘N GIFTS
UG – Kiosk E2 G – 43 UG – 08 UG – 42 MTR – 01 LG1 – 62 LG1 – 40 G – 29 LG1 – 10 G – 31 LG2 – 21 L2 – 36 L2 – 54 G – 33 G – 30 UG – 21 LG1 – 24 L2 – 37 L2 – 17 LG2 – 17 UG – 12 UG – 41
Paul & Joe Fragrances Shiseido Shu Uemura The Body Shop Watson’s World Vision agnes b.fleuriste Avant Garde Band & Olufsen LIULIGONGFANG Lladro Oregon Scientific Parsons Music Royal Selangor Hallmark Inside Edge LS Collection Papyrus Sanrio Gift Gate Swarovski Town House Victorinox Bank of China (Hong Kong) Bank of East Asia Challenger Citibank (Hong Kong) Clean Living Fotomax HSBC Standard Chartered Bank
LG2 – 56
BANK SERVICES
MTR – 07 P2 LG2 – 57 MTR – 06 G – 11 LG1 – 37 G – 08
JUMLAH FASILITAS SHOPPING LG1 – 32 LG1 – 11 WESTERN WONDERS
LG2 – 28 L2 – 43 L1 – 18 UG – 23 LG1 – 29 LG2 – 40
ASIAN MIX
L1 – 33 L1 – 19A G – 25 L1 – 19
193 Amaroni’s Little Italy Cova, Pasticceria Confetteria Dan Ryan’s Chicago Grill PIZZAEXPRESS Queen’s Cafe EXP Festive China House of Canton Ichikawa Japanese Restaurant Itamae Sushi JASMINE King’s Palace Congee & Noodle Bar 58
Universitas Sumatera Utara
L1 – 34 L1 – 20 L1 – 19A G – 23 UG – 33 UG – 19 L2 – 28
Lanna Thai rice paper Sesson Kushiyaki Wang Jia Sha Agnes b. le pain grille Bistro Dêlifrance McCafê Oliver’s Super Sandwiches Pasific Coffee Company Page One Cafe Queen’s Konditorei simplylife Bakery Cafe Starbucks Coffee agnes b. DELICES BEN & JERRY’S Fook Ming Tong Tea Shop Godiva Haagen Dazs Kee Wah Bakery See’s Candies WINE SHOP ENOTECA Cale de Coral KFC Korea House McDonald’s mi2cool Noodle Place Patong Thai Yoshinoya
LG1 – 64 GREAT FOOD
CAFE CHIC
LG2 – 01 LG1 – 30 LG2 – 27 L2 – 42 UG – 20A UG – 20 L1 – Kiosk 1 G – 22
OTHER DELIGHTS
FAST ‘N’ FUN
LG1 – 04 L1 – 16 MTR – 03 G – 20 LG – 20 L2 – 23 L2 – 30 L2 – 22 L2 – 28 L2 – 20 L2 – 21 L2 – 25 L2 – 26
JUMLAH FASILITAS RESTORAN
ENTERTAIMENT FACILITIES
AMC FESTIVAL WALK ( MOVIE THEATRE ) FESTIVAL WALK GLACIER ( ICE SKATING RINK )
41 UG UG - 21
JUMLAH FASILITAS HIBURAN
2
Tabel 2.9. Tabel Jenis dan Jumlah Fasilitas Komersil Hongkong Festival Walk Sumber : Olahan data dari www.festivalwalk.com.hk
59 Universitas Sumatera Utara
Grafik 2.3. Grafik Lingkaran Perbandingan Jumlah Fasilitas di Hongkong Festival Walk Sumber : Olahan data dari www.festivalwalk.com.hk
II.4.5. Beijing Snack Street
Wangfujing terletak di Kabupaten Dongcheng Beijing adalah salah satu ibukota negara Cina sebagai tempat belanja jalanan paling terkenal. Sebagian besar jalan dibatas untuk mobil dan kendaraan bermotor Gbr 2.22. Suasana Malam di Beijing Snack Street Sumber : www.chinadaily.com.cn
lainnya dan sering kita dapat melihat seluruh
jalan penuh dengan orang. Sejak pertengahan Dinasti Ming telah terjadi kegiatan komersial di tempat ini. Dalam Dinasti Qing, sepuluh aristokrat perkebunan dan tempat tinggal putri dibangun di sini, segera setelah ketika sebuah sumur yang penuh air manis ditemukan. Dengan demikian jalan tersebut diberi nama "Wang Fu" (aristokrat kependudukan) dan
Gbr 2.23. Aneka Makanan yang dijual di Beijing Snack Street Sumber : www.chinadaily.com.cn
"Jing" (baik). Lalu pada tahun 1903, pasar Dong'an terbentuk. Dimulai dari Nankou Wangfujing, di mana Oriental Plaza dan Beijing Hotel sekarang terletak. Kemudian berpindah ke utara melewati Xinhua Bookstore Wangfujing, Beijing Department Store serta Foreign Language Beijing Bookstore sebelum berakhir di Sun An Dong Plaza.
60 Universitas Sumatera Utara
Jalan itu juga sebelumnya dikenal sebagai Morrison Street dalam bahasa Inggris yang diambil dari nama belakang wartawan Australia George Ernest Morrison. Wangfujing juga merupakan salah satu daerah pusat kota tradisional Beijing, bersama dengan Liulichang. Pada akhir tahun 1990-an trolleybuses, bus, dan lalu lintas lainnya beroperasi di sepanjang jalan ini, sehingga agak padat. Modifikasi pada tahun 1999 dan 2000 mengundang banyak pejalan kaki Wangfujing Street (selain dari tur troli) melalui lalu lintas jalan memutar ke timur jalan.
Gbr 2.24. Suasana Malam di Beijing Snack Street Sumber : www.chinadaily.com.cn
Wangfujing sekarang menjadi pusat bagi sekitar 280 merek – merek terkenal di Beijing, seperti toko topi Shengxifu, toko sepatu Tongshenghe, rumah teh Wuyutai, sebuah studio foto yang
mengambil
foto-foto
formal
pertama
kepemimpinan cina, dan sebuah Department Store yang menjual pakaian wanita dan anak – anak yang didirikan oleh Soong Ching-ling (Madame Sun Yatsen) juga terletak di jalan ini. Gbr 2.25. Suasana Ramai di Beijing Snack Street Sumber : www.chinadaily.com.cn
Wangfujing Night Market yang memiliki pilihan eksotis Street makanan di Snack Street. Digoreng serangga, kalajengking, dan makhluk laut
dapat ditemukan, bersama dengan binatang dan hewan lainnya cadang yang tidak biasanya dikonsumsi sebagai makanan di barat. Tapi sementara ini snack eksotis dapat ditemukan, makanan lain yang lebih umum, seperti Chuanr (daging kebab, biasanya terbuat dari kambing) dan makanan penutup, seperti Tang hu lu, atau manisan buah-buahan membuat sebagian besar makanan yang dijual di jalan.
BAB III ELABORASI TEMA 61 Universitas Sumatera Utara