ARTIKEL
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI
Oleh Komang Arta Samudra NIM. 0816011224
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2013
MODEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING VOLI Komang Arta Samudra PENJASKESREK FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana Singaraja-Bali Tlp. (0362) 32559 e-mail:
[email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing bola voli melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari rencana tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Seririt yang berjumlah 32 orang terdiri dari 9 orang siswa putra dan 23 orang siswa putri. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian analisis aktivitas belajar passing bola voli mengalami peningkatan sebesar 1,18 dari 7,71 pada siklus I menjadi 8,65 pada siklus II yang dimana tergolong kategori aktif. Sedangkan untuk hasil belajar mengalami peningkatan sebesar 18,75% dari 68,75% pada siklus I menjadi 87,5% pada siklus II yang dimana tergolong kategori sangat baik. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa aktivitas dan hasil belajar passing bola voli (passing bawah dan passing atas) meningkat melalui implementasi model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 1 Seririt tahun pelajaran 2012/2013. Disarankan kepada guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, karena terbukti dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar passing bola voli. Abstract: This study aims to improve the activity and results of learning the volleyball passing through the implementation of cooperative learning model STAD type. This study classified as class action research conducted in two cycles. Each cycle consists of an action plan, action, observation / evaluation and reflection. Research subjects are students of class VIII D SMP Negeri 1 Seririt totaling 32 people consisting of 9 people by boys and 23 girls students. Data were analyzed using descriptive statistics. The results of analysis of learning activities volleyball passing has increased by 1.18 from 7.71 to 8.65 in the first cycle to the second cycle in which classified the active category. As for the learning outcomes increased by 18.75% from 68.75% in the first cycle to 87.5% in the second cycle are classified as category which is very good. Based on the data analysis and discussion, it is concluded that the activity and the results of learning the passing volleyball (passing down and passing over) increased through the implementation of cooperative learning model STAD type VIII D grade students of SMP Negeri 1 Seririt school year 2012/2013. It is recommended to teachers of physical education, sport and health can use cooperative learning model STAD type, as shown to enhance the activity and learning outcomes volleyball passing. Kata-kata Kunci : Model pembelajaran kooperatif tipe STAD, aktivitas, hasil belajar, passing bola voli.
2
menggunakan pola-pola berpikir formal.
PENDAHULUAN Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Dari makna ini jelas terlihat bahwa
Kesehatan (Penjasorkes) adalah proses
pembelajaran merupakan interaksi dua
pendidikan melalui aktivitas jasmani
arah dari seorang guru dan pesrta didik,
untuk menghasilkan perubahan yang
di
holistik dalam kualitas individu dan
komunikasi (transfer) yang intens dan
memperlakukan anak sebagai kesatuan
terarah menuju pada suatu target yang
yang utuh, yang dirancang dan disusun
telah ditetapkan sebelumnya (Trianto,
secara sistematik, terencana, dan terarah
2007:17).
yang
bertujuan
pertumbuhan
untuk dan
merangsang
perkembangan,
mana
antara
Dalam
keduanya
Kamus
terjadi
Besar
Bahasa
Indonesia aktivitas berarti kegiatan atau
dan
kesibukan
yang
keterampilan jasmani, kecerdasan dan
seseorang.
Aktivitas
pembentukan watak, serta nilai dan
adalah sumber belajar karena pada
sikap yang positif bagi setiap warga
kegiatan biasanya adanya kolaborasi
negara dalam rangka mencapai tujuan
antara sumber-sumber lainnya sebagai
pendidikan. Tinggi rendahnya mutu
bahan belajar. Dalam Penjasorkes yang
pendidikan
dimaksud
meningkatkan
kemampuan
disuatu
berpengaruh
bangsa
terhadap
sangat kualitas
kehidupan bangsa tersebut. Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai
dengan
atau
oleh
kegiatan
aktivitas
belajar
meliputi: Audio, Visual, Metrik, Lisan, Mental, dan Emosional. Hasil belajar adalah perubahan
melalui penataan pendidikan yang baik
perilaku
(Nurhadi dkk, 2004 : 1).
hanya
Pembelajaran merupakan aspek
dilakukan
secara salah
kemanusiaan
keseluruhan satu
saja.
aspek Artinya,
bukan potensi hasil
kegiatan manusia yang kompleks, yang
pembelajaran yang dikategorisasikan
tidak
tidak dilihat secara fragmentasi atau
sepenuhnya
Pembelajaran
dapat
adalah
dijelaskan. guru
terpisah,
yang
(Suprijono, 2009:7). Namun, kenyataan
melibatkan siswa menggunakan konsep-
dilapangan pada saat observasi awal
konsep, memberikan waktu yang cukup
menunjukan bahwa aktivitas dan hasil
memperkenalkan
untuk
menemukan
saat
informasi
ide-ide
melainkan
komperhensif
dengan
3
belajar
passing
bola
voli
masih
tergolong cukup aktif.
siswa pada saat proses pembelajaran passing bola voli yaitu:
1) masih
Berdasarkan data observasi awal
terpusatnya pembelajaran pada guru, 2)
yang diperoleh yaitu: aktivitas belajar
siswa masih belajar secara individu, 3)
passing bola voli, tidak ada 0% yang
rendahnya aktivitas siswa untuk belajar,
tergolong sangat aktif, 12,5% (4 orang)
dan 4) model pembelajaran masih
yang tergolong aktif (tuntas), 62,5% (20
bersifat konvensional.
orang) yang tergolong cukup aktif
Oleh sebab itu, dibutuhkan sebuah
(tidak tuntas), 25% (8 orang) yang
solusi
tergolong kurang aktif (tidak tuntas) dan
tersebut. Salah satu solusi agar aktivitas
tidak ada 0% yang tergolong sangat
dan hasil belajar dapat meningkat, yaitu
kurang
dengan mengimplementasikan model
aktif.
Rata-rata
prosentase
untuk
mengatasi
masalah
aktivitas belajar siswa secara klasikal
pembelajaran
kooperatif.
Model
adalah 5,31. Sedangkan untuk hasil
pembelajaran
kooperatif
yaitu
belajar yaitu: siswa yang tuntas terdiri
pembelajaran yang melibatkan siswa
dari 8 orang (25%) dan yang tidak
untuk bekerja secara kolaboratif untuk
tuntas
mencapai
sebanyak
24
orang
(75%),
tujuan
dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
pembentukan
(KKM) yaitu sebesar 75.
heterogen.
Adapun tujuan penelitian yang ingin
dicapai
adalah:
untuk
bersama
dengan
kelompok
secara
Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dimaksudkan yaitu
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
model
passing bola voli melalui
Pembelajaran ini tepat digunakan dalam
penerapan
model pembelajaran kooperatif
kooperatif
tipe
STAD.
tipe
mengatasi permasalahan di atas karena
STAD pada siswa kelas VIII D SMP
model pembelajaran ini menuntut siswa
Negeri
untuk mau mengajukan permasalahan
1
Seririt
tahun
pelajaran
2012/2013.
yang dihadapi, bekerjasama, berdiskusi
Berdasarkan hasil refleksi awal
dan
berinteraksi
dengan
anggota
yang dilakukan oleh peneliti di SMP
kelompoknya
Negeri 1 Seririt pada siswa kelas VIII D
siswa
tahun
2012/2013,
menerima apa yang disajikan oleh guru,
permasalahan umum yang dialami oleh
melainkan bisa belajar dari siswa
pelajaran
bukan
masing-masing. Disini hanya
belajar
dan
4
lainnya serta mempunyai kesempatan
aktivitas dan hasil belajar passing bola
untuk membelajarkan siswa yang lain.
voli dapat meningkat karena:
Selain itu, dengan adanya kuis pada
a. Melalui tipe STAD, siswa dibagi
setiap akhir pelajaran dan adanya
menjadi beberapa kelompok, dimana
penghargaan terhadap kelompok yang
dalam
memperoleh
skor
dapat
memiliki anggota yang heterogen.
memotivasi
siswa
berusaha
Dengan pembagian kelompok ini,
tertinggi untuk
tiap
kelompok
memahami materi dalam mengikuti
siswa
pembelajaran di kelas. (dalam Trianto,
melakukan gerakan-gerakan passing
2007:62) untuk melibatkan lebih banyak
(passing bawah dan passing atas)
siswa dalam menelaah materi yang
bola
tercakup dalam suatu pelajaran dan
siswa dalam passing (passing bawah
mengecek pemahaman mereka terhadap
dan
isi pelajaran tersebut. Suprijono (2009:
meningkat.
133)
Adapun
sehingga
passing
atas)
untuk
kemampuan
bola
voli
b. Melalui tipe STAD, siswa lebih
pembelajaran kooperatif tipe STAD
banyak diberikan kesempatan untuk
yaitu:
dalam
berinteraksi dengan teman-temannya,
kelompok/tim kecil beranggotakan 4-5
sehingga materi passing (passing
orang
bawah dan passing atas) bola voli
yang
siswa
dari
voli,
aktif
model
(1)
lankah
diharapkan
tersebut
belajar
heterogen,
(2)
Guru
menyajikan pelajaran, (3) kuis, yaitu
yang
untuk
dengan
mengetahui
peningkatan
kemampuan siswa secara individual
dipelajari saling
dapat
dilakukan
membantu
antara
siswa.
tanpa bantuan dari orang lain, (4)
c. Melalui tipe STAD, siswa tidak
evaluasi yaitu untuk mengetahui tingkat
hanya bertanya kepada gurunya saja,
kemajuan individu yang bertujuan untuk
tetapi juga pada temannya, sehingga
menentukan predikat masing-masing
komunikasi yang dilakukan oleh
kelompok, (5) penghargaan kelompok,
siswa dalam mempelajari passing
yaitu berupa sertifikat, atau papan
(passing bawah dan passing atas)
pengumuman
bola voli dapat berjalan lancar.
bagi
kelompok
yang
meraih skor prestasi tertinggi. Dengan
menggunakan
Permainan bola voli diciptakan model
oleh William G. Morgan tahun 1895.
pembelajaran kooperatif tipe STAD,
Dia adalah seorang pembina pendidikan
5
jasmani pada Young Man Cristian
tanggal 14 dan 21 Februari 2013
Assocation
(Y.M.C.A)
dilaksanakan penelitian siklus II.
Holkyoke,
Massachusset,
di
kota
Amerika
Teknik pengumpulan data yang
Serikat. Permainan bola voli adalah
digunakan yaitu aktivitas belajar dinilai
olahraga yang dapat dimainkan oleh
oleh
anak-anak sampai orang dewasa baik
menggunakan
wanita
Kegunaan
aktivitas belajar, sedangakan untuk hasil
permainan bola voli akan baik bila
belajar dinilai oleh 3 orang evaluator
jasmani dan rohani saling kait mengait
dengan menggunakan format assesmen
di dalam gerakan-gerakan bermain,
hasil belajar. Teknik analisis data yang
jiwa/mental sebagai pendorong utama
digunakan dalam penelitian ini adalah
untuk menggerakan kemampuan yang
statistik deskriptif.
maupun
pria.
2
orang
observer lembar
dengan observasi
telah dimiliki (Danu Budhiarta, I Made, 2008:1-2).
HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Pada hasil observasi awal nilai
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di
aktivitas dan hasil belajar passing bola
kelas VIII D SMP Negeri 1 seririt tahun
voli masih tergolong cukup aktif atau
pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian
belum tuntas. Untuk hasil belajar
yang
Penelitian
disebabkan karena masih banyak siswa
Tindakan Kelas (PTK). Jumlah subyek
yang nilainya belum memenuhi Kriteria
penelitian ini yaitu 32 siswa. Penelitian
Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75.
digunakan
yaitu
ini dilakukan sebanyak 2 siklus dengan
Berdasarkan hasil observasi awal
tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan
yang dilaksanakan pada tanggal 20
pada
Prosedur
September 2012, maka diperoleh hasil
penelitian ini terdiri dari empat tahap,
aktivitas belajar siswa sebagai berikut.
yaitu
Tidak ada yang tergolong sangat aktif
semester
ganjil.
perencanaan,
pelaksanaan
tindakan,
observasi/evaluasi,
refleksi.
Waktu
penelian
dan
(tuntas),
12,5%
(4
orang)
yang
ini
tergolong aktif (tuntas), 62,5% (20
dilaksanakan tanggal 31 Januari dan 7
orang) yang tergolong cukup aktif
Februari untuk siklus I, sedangkan
(tidak tuntas), 25% (8 orang) yang
6
tergolong kurang aktif (tidak tuntas) dan
Data
aktivitas
belajar
pada
0% yang tergolong sangat kurang aktif.
siklus I yaitu sebagai berikut. Tidak ada
Tabel
siswa berada dalam kategori tingkat
4.1 Data Observasi Awal Aktivitas Belajar Passing Bola Voli
aktivitas sangat aktif, 28 orang siswa (87,5%) berada dalam kategori tingkat
No
Kategori
Rentangan Nilai
1
Sangat Aktif Aktif
Χ >9
2 3 4 5
7< Χ <9 5< Χ <7
Cukup Aktif Kurang 3< Χ <5 Aktif Sangat Χ <3 Kurang Aktif Jumlah
Berdasarkan
Jumlah Siswa
Prosentase
aktivitas aktif, 4 orang siswa (12,5%)
0% 4 orang
berada dalam kategori tingkat cukup
12,5%
20 orang 8 orang
62,5%
0 orang
0%
32 orang
100%
hasil
belajar
aktif, 0 orang siswa (0%) berada dalam
25 %
kategori tingkat sangat kurang aktif. Table
observasi awal passing bola voli yang yaitu: siswa yang tuntas terdiri dari 8 orang (25%) dan yang tidak tuntas sebanyak
24
orang
(75%),
N o 1 2 3 4 5
tidak
Kategori Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Kurang Aktif Sangat Kurang Aktif Jumlah
adasiswa yang berada pada kategori sangat baik, baik (tuntas) sebanyak 8 orang (25%), cukup baik (tidak tuntas) sebanyak 10 orang (31,25%), kurang baik (tidak tuntas) sebanyak 14 orang (43,75%), dan sangat kurang baik tidak ada (0%).
No 1
Predikat
Jumlah Siswa
Prosent ase
85-100
Sangat Baik (A)
-
0%
2
75-84
Baik (B)
8 orang
25%
3
60-74
Cukup (C)
10 orang
31,25%
4
45-59
Kurang (D)
14 orang
43,75%
5
0-44
Sangat Kurang (E)
-
Jumlah
Rentangan Nilai Χ >9
Jumlah Siswa -
Prosenta se 0%
7< Χ <9 5< Χ <7 3< Χ <5 Χ <3
28 orang 4 orang 0 orang 0 orang
87,5% 12,5% 0% 0%
32 orang
100%
Berdasarkan dari hasil belajar pada siklus I dengan materi
passing
bawah bola voli, diperoleh data hasil belajar
individu
tidak
ada
siswa
mendapat nilai kategori sangat baik, 22 orang siswa (68,75%) mendapat nilai dengan kategori baik, dan 10 orang
Tabel 4.4 Data Observasi Awal Hasil Belajar Passing Bola Voli Secara Klasikal Rentang Skor
4.5 Data Aktivitas Belajar Passing Bawah Bola Voli pada Siklus I
32 orang
100%
siswa (31,25%) mendapat nilai cukup baik. Table 4.6. Data Hasil Belajar Passing Bawah Bola Voli pada Siklus I Rentangan Tingkat Ketuntasan
No
Kategori
Jumlah Siswa
Prosentase
1
Sangat Baik
-
0%
2
Baik
68,75%
3
Cukup
22 orang 10
68,75% Siswa Tuntas
31,25%
31,25%
7
4 5
Kurang Sangat Kurang Jumlah
orang -
-
-
-
32 orang
100%
Berdasarkan
Siswa Tidak Tuntas
kategori
baik,
4
orang
(12,50%)
mendapat nilai dengan kategori cukup
hasil
baik. observasi
yang dilakukan oleh 2 orang observer yang dilakukan sebanyak dua kali terhadap proses pembelajaran pada siklus II, didapatkan data sebagai
Table 4.8 Data Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli pada Siklus II No
Kategori
Jumlah Siswa
Prosentase
1
Sangat Baik
2 orang
6,25%
2
Baik
berikut. 6 orang siswa (18,75%) berada
3 4
dalam kategori sangat aktif, sedangkan
5
Cukup Kurang Sangat Kurang
26 orang siswa (81,25%) berada dalam
Jumlah
26 orang 4 orang -
12,50% -
-
-
38 orang
100%
81,25%
Prosentase Tingkat Ketuntasan 87,50% Siswa Tuntas 12,50% Siswa Tidak Tuntas
kategori aktif, tidak ada siswa berada dalam kategori cukup aktif, dan 0 orang siswa
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil refleksi awal
(0 %) berada dalam kategori
kurang aktif.
mengenai aktivitas, hasil belajar, dan
Table 4.7 Data Aktvitas Belajar Passing Atas Bola Voli pada Siklus II
model pembelajaran dalam kegiatan
No
Kategori
1
Sangat Aktif Aktif
2 3 4 5
pembelajaran di SMP Negeri 1 Seririt,
Rentangan Nilai Χ >9
Jumlah Siswa 6 orang
Prosentase
dapat dilihat bahwa aktivitas belajar
18,75%
passing bola voli siswa kelas VIII D
7< Χ <9
26 orang -
81,25%
SMP Negeri 1 Seririt secara klasikal
-
0%
-
-
32 orang
100%
Cukup 5< Χ <7 Aktif Kurang 3< Χ <5 Aktif Sangat Χ <3 Kurang Aktif Jumlah
0%
tergolong cukup aktif. Sedangkan hasil belajar passing bola voli masih perlu ditingkatkan karena
belum
memenuhi
kriteria
ketuntasan secara klasikal yaitu 75%. Berdasarkan dari hasil penelitian tindakan kelas siklus II dengan materi passing atas bola voli, diperoleh data hasil belajar individu sebagai berikut. 2 orang siswa (6,25%) mendapat nilai kategori sangat baik, dan 26 orang siswa (81,25%) mendapat nilai dengan
Telah dijelaskan pula bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa dipengaruhi oleh penggunaan model pembelajaran yang tepat. Dengan tetap mempertahankan model pembelajaran konvesional akan sulit
untuk
dapat
meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa karena
8
model
pembelajaran
analisis data
memiliki banyak kelemahan. Upaya yang dilakukan oleh peneliti
untuk
Berdasarkan pembahasan dan
konvesional
mengatasi
masalah
tersebut maka
dapat
diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif
tipe
STAD
dapat
tersebut yaitu: 1) merubah model
meningkatakn aktivitas dan hasil belajar
pembelajaran
konvensional
teknik passing bola voli pada siswa
dengan model pembelajaran kooperaif
kelas VIII D SMP Negeri 1 Seririt
tipe STAD, 2) peneliti melakukan
tahun pelajaran 2012/2013.
yang
perbaikan-perbaikan
Peningkatan aktivitas dan hasil
berdasarkan
kendala yang ditemukan pada observasi
belajar dalam penelitian
awal dan siklus I, dan 3) adanya teori
dengan teori-teori yang mendukung
pendukung dalam proses pembelajaran.
dalam
proses
ini sesuai
pembelajaran,
yaitu
secara
belajar merupakan suatu proses, suatu
bertahap dapat dilakukan, hal ini dapat
kegiatan dan bukan suatu hasil dan
diliat dari peningkatan aktivitas pada
tujuan, belajar bukan hanya mengingat,
siklus I ke siklus II. Untuk lebih
akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni
jelasnya
mengalami latihan-latihan pembentukan
Peningkatan
dapat
tersebut
dilihat
pada
tabel
Sedangkan menurut Dimyati dan
berikut. Tabel 4.9 Peningkatan Aktivitas Siklus I ke Siklus II
Mudjono (2006:295) belajar adalah
No
pengetahuan,
1 2
Siklus Siklus I Siklus II
Hasil 7,57 8,65
Peningkatan Siklus 1,08
Sedangkan peningkatan hasil belajar passing bola voli dapat dilihat
Table 4.10 Peningkatan Hasil Belajar Siklus I ke Siklus II
1 2
Siklus Siklus I Siklus II
individu
Hasil 71,9% 87,5%
Peningkatan Siklus 15,6%
memperoleh
perilaku,
dan
keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar, dalam belajar tersebut individu menggunakan ranah kognitif, afektif dan psikomotor, maka dari akibat belajar
pada table berikut.
No
kegiatan
kognitif,
tersebut kemampuan
kemampuan
kemampuan
afektif,
psikomotorik
dan makin
bertambah. Berdasarkan hasil analisis data dapat ditemukan peningkatan aktivitas dan
hasil
belajar
siswa.
Hal
ini
9
menandakan
bahwa
implementasi
ini dapat dilihat pada siklus I, aktivitas
model pembelajaran kooperatif tipe
belajar siswa berada pada kategori aktif
STAD dapat meningkatkan aktivitas
yaitu 7,57. Pada siklus II, aktivitas
dan hasil belajar passing bola voli
belajar siswa berada pada kategori aktif
karena
ini
yaitu 8,65. Peningkatan aktivitas belajar
membentuk siswa ke dalam kelompok
siswa dari siklus I ke siklus II sebesar
kecil yang heterogen, siswa dapat
1,08.
model
pembelajaran
berpikir bersama dengan kelompoknya dan
saling
bertukarkan
informasi.
Sedangkan pada hasil belajar passing bola voli meningkat, melalui
Dengan demikian salah satu upaya
implementasi
untuk meningkatkan aktivitas dan hasil
kooperatif tipe STAD pada siswa kelas
belajar passing bola voli yaitu dengan
VIII D SMP Negeri 1 Seririt tahun
mengimplementasikan
pelajaran 2012/2013. Hal ini dapat
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Jadi,
pembelajaran
mengimplementasikan
model
pembelajaran
dilihat pada siklus I, ketuntasan hasil
dengan
belajar secara klasikal adalah 71,9% dan
model
pada siklus II ketuntasan hasil belajar
pembelajaran kooperatif tipe STAD
secara
dapat meningkatkan aktivitas belajar
Peningkatan ketuntasan hasil belajar
passing bola voli khususnya pada siswa
siswa dari siklus I ke siklus II sebesar
kelas VIII D SMP Negei 1 Seririt tahun
15,6%.
pelajaran 2012/2013.
klasikal
sebesar
Disarankan pendidikan kesehatan
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan
87,5%.
kepada
jasmani,
olahraga
agar
guru dan dapat
mengimplementasikan
model
analisis data, maka dapat disimpulkan
pembelajaran kooperatif tipe STAD
sebagai berikut.
dalam proses pembelajaran, karena
Hal ini terbukti pada aktivitas
model
pembelajaran
ini
dapat
belajar passing bola voli meningkat,
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
melalui
model
siswa, bagi sekolah dapat dijadikan
pembelajaran kooperatif tipe STAD
sebagai pedoman dalam pembelajaran
pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 1
pendidikan
Seririt tahun pelajaran 2012/2013. Hal
kesehatan khususnya pada pembelajaran
implementasi
jasmani,
olahraga
dan
10
materi
passing
bola
voli
guna
mempengaruhi penelitian. Selain itu,
aktivitas
dan
hasil
hasil penelitian ini nantinya dapat
belajar, dan bagi calon peneliti yang
memberikan referensi dan dijadikan
berminat untuk meneliti lebih lanjut
acuan
dengan
model
mengembangkan model pembelajaran
pembelajaran kooperatif tipe STAD
yang bersifat inovatif dan penetratif
hendaknya mempertimbangkan faktor-
kepada peserta didik.
meningkatkan
faktor
menggunakan
lain
yang
mungkin
untuk
menerapkan
dan
.
DAFTAR RUJUKAN Danu Budhiarta, I Made. 2008.Teori Praktik Permainan Bola Voli dan Bola Voli Pantai. Singaraja : Universitas Pendidikan Ganesha. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Cetakan ketiga. Jakarta: Rineka Cipta. Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Puataka Pelajar.`
Trianto.
2007.
Pembelajaran
Inovatif
Konstruktivisti.
Model-Model Berorientasi
Surabaya:
Prestasi
Pustaka Publiser.
11