PENERAPAN MODEL ARIAS DENGAN MEDIA PREZI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA di SMK NEGERI 3 SALATIGA
Artikel Ilmiah Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer
Oleh :
INTAN FATMAWATI NIM : 702011050
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA 2016
i
ii
iii
iv
v
vi
Penerapan Model ARIAS Dengan Media Prezi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMK Negeri 3 Salatiga 1)
Intan Fatmawati 2) Widya Damayanti, S.Pd., M.Sc. Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email : 1)
[email protected], 2)
[email protected]
Abstract The use of conventional learning model, unattractive learning activity, and lack of learning media usage in Digital Simulation class has caused low motivation level for students of X Meka 2 in SMK Negeri 3 Salatiga. This research aims to apply ARIAS model using Prezi to increase study motivation of students in SMK Negeri 3 Salatiga. The results show that the implementation has impact on the motivation of students X Meka 2. Students’ motivation were higher after the application of ARIAS model using Prezi than before treatment. Thus it can be said that the implementation of ARIAS learning model using Prezi has a positive impact on students’ motivation to study Digital Simulation class. Keywords : ARIAS , Prezi, motivation
Abstrak Penggunaan model pembelajaran konvensional, pembelajaran yang kurang menarik dan tidak adanya media pembelajaran pada siswa kelas X Meka 2 di SMK Negeri 3 Salatiga terhadap mata pelajaran Simulasi Digital membuat motivasi belajar siswa rendah. Penelitian ini bertujuan menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan menggunakan media Prezi untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK Negeri 3 Salatiga. Hasil penelitian menunjukkan penerapan model pembelajaran ARIAS menggunakan media Prezi berpengaruh terhadap perubahan motivasi belajar siswa kelas X Meka 2. Motivasi belajar siswa di kelas meningkat sesudah diterapkan model pembelajaran ARIAS menggunakan media Prezi dibandingkan sebelum penerapan sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Simulasi Digital. Kata Kunci : ARIAS, Prezi, motivasi belajar 1)
Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2)
Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
vii
1. Pendahuluan Penyelenggaraan pendidikan dalam setiap sekolah melibatkan guru sebagai tenaga pendidik dan siswa sebagai peserta didik yang diwujudkan dengan adanya proses pembelajaran. Guru dalam hal ini sebagai pemegang peranan harus merencanakan kegiatan pembelajaran secara sistematis dan selalu berpedoman pada seperangkat aturan dan rencana pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal yang dilakukan kepada guru dan beberapa siswa di SMK Negeri 3 Salatiga, terdapat permasalahan dalam proses pembelajaran yang dialami oleh siswa pada mata pelajaran Simulasi Digital. Di dalam proses pembelajaran, guru menggunakan metode ceramah, siswa hanya mendengarkan penjelasan materi yang diberikan guru di dalam kelas yang membuat siswa cenderung pasif dan bosan dengan materi yang disampaikan karena metode dan media yang digunakan kurang bervariasi. Hal yang sama terjadi, saat guru mata pelajaran Simulasi Digital mengajar dengan metode ceramah, sehingga materi pembelajaran tidak dapat terserap dengan baik. Saat siswa mengerjakan ulangan siswa merasa kesulitan dalam mengerjakan soal-soal Microsoft Word. Melihat proses pembelajaran sebelum dilakukan penelitian, diperlukan perubahan model pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran yang di usulkan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang materi pelajaran sehingga meningkatkan motivasi belajar siswa dan membuat siswa lebih aktif adalah dengan menggunakan model ARIAS [1]. Model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam usaha meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran ARIAS diharapkan dapat mengarah untuk menanamkan rasa percaya diri dan rasa bangga bagi siswa, membangkitkan minat atau perhatian serta memberi kesempatan kepada mereka untuk mengadakan evaluasi terhadap dirinya sendiri. Kelebihan model pembelajaran ARIAS adalah melatih siswa untuk lebih percaya diri, memiliki arah tujuan, dan sasaran yang jelas serta ada manfaat mendorong individu untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran ini yaitu siswa yang malas susah untuk belajar mandiri dan terkadang susah untuk mengingat. [2] Selain menerapkan model pembelajaran ARIAS, upaya lain untuk membantu guru menciptakan suasana pembelajaran menyenangkan yang berpusat pada siswa dan menjadikan siswa termotivasi dengan pembelajaran adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang mampu mempresentasikan informasi secara lebih menarik kepada siswa, tidak hanya berupa teks, tetapi terdapat pula gambar, grafik, suara, dan video. Pemanfaatan TIK sangat diperlukan untuk penyampaian materi khususnya dengan menggunakan visualisasi. Penggunaan multimedia persentasi yang bisa
1
dimanfaatkan adalah aplikasi Prezi. Prezi adalah sebuah perangkat lunak untuk presentasi berbasis internet. Selain untuk presentasi, Prezi juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengeksplorasi dan berbagi ide di atas kanvas virtual. Prezi menjadi unggul karena program ini menggunakan Zooming User Interface (ZUI), yang memungkinkan pengguna Prezi untuk memperbesar dan memperkecil tampilan media presentasi mereka [3]. Keunggulan media Prezi untuk mendukung dalam penelitian ini yaitu mampu menampilkan tema tiga dimensi, memiliki tampilan yang lebih memudahkan siswa untuk memahami materi. Hal ini tentunya akan menambah ketertarikan siswa akan media pembelajaran yang baru, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah terjadi peningkatan motivasi belajar siswa setelah siswa menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi pada mata pelajaran Simulasi Digital kelas X MEKA 2 di SMK Negeri 3 Salatiga. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model ARIAS dengan media Prezi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Simulasi Digital di SMK Negeri 3 Salatiga. Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu, model pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan ARIAS dan media pembelajaran yang digunakan adalah Prezi. Materi yang dibahas adalah program pengolah kata microsoft word. Responden penelitian ini adalah siswa SMK yang mendapat mata pelajaran Simulasi Digital yaitu kelas X, dengan sampel sebanyak dua kelas (X TSM 1 dan X MEKA 2) yang berjumlah masingmasing 35 dan 38 siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa dilihat dari hasil responden siswa dengan memberikan lembar kuesioner dan observasi. 2. Tinjauan Pustaka Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini antara lain Sa’adah, menunjukkan bahwa salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelompok siswa yang menggunakan ARIAS lebih baik dibandingkan model konvensional [4]. Dari penelitian yang dilakukan oleh Rahayu, menunjukkan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pembelajaran ARIAS berbantuan kartu masalah pada siswa kelas XI materi barisan dan deret geometri dapat mencapai ketuntasan belajar dan motivasi berprestasi siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen telah mencapai ketuntasan belajar dan lebih baik daripada kelas kontrol, terdapat pengaruh motivasi berprestasi terhadap kemampuan komunikasi matematis, serta peningkatan kemampuan komunikasi matematis kelas eksperimen lebih besar dibanding ekspositori [5]. Hasil observasi dalam penelitian yang dilakukan oleh Yani, bertujuan untuk mengetahui pengembangan guna menghasilkan, mengetahui kelayakan media hasil pengembangan dan mengetahui respon peserta didik. Dengan demikian media pembelajaran Fisika online Prezi layak dan efektif digunakan sebagai media pembelajaran Fisika [6].
2
Dari ketiga penelitian di atas, terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama meneliti tentang model pembelajaran ARIAS dan penggunaan media Prezi. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya dapat diketahui bahwa pada mata pelajaran TIK, penerapan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Keefektifan model pembelajaran ARIAS berbantu kartu masalah pada mata pelajaran Simulasi Digital telah mencapai ketuntasan belajar dan meningkatkan motivasi belajar siswa. Pada mata pelajaran Fisika penerapan penggunaan media Prezi meningkatkan hasil pembelajaran lebih tinggi. Sedangkan dalam penelitian ini akan membahas penerapan model ARIAS dengan media Prezi untuk meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran Simulasi Digital. Model pembelajaran ARIAS merupakan model pembelajaran yang dapat digunakan oleh para guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam usaha meningkatkan motivasi berprestasi dan hasil belajar siswa. Penerapan model pembelajaran ARIAS diharapkan dapat mengarah untuk menanamkan rasa percaya diri dan rasa bangga bagi siswa, membangkitkan minat atau perhatian serta memberi kesempatan kepada mereka untuk mengadakan evaluasi terhadap dirinya sendiri. Model pembelajaran ARIAS terdiri dari lima indikator (assurance, relevance, interest, assesment, dan satisfaction) [7]. Komponen yang pertama adalah Assurance (percaya diri/yakin) yaitu berhubungan dengan sikap percaya, yakin akan berhasil atau yang berhubungan dengan harapan untuk berhasil. Komponen kedua adalah relevance berhubungan dengan kehidupan siswa, baik kehidupan sekarang maupun kehidupan yang akan datang. Komponen ketiga adalah interest berhubungan dengan minat/perhatian siswa. Komponen keempat adalah assesment berhubungan dengan evaluasi terhadap siswa. Manfaat evaluasi bagi guru sebagai alat untuk mengetahui sejauh mana materi pembelajaran sudah dipahami oleh siswa, untuk memonitor kemajuan siswa sebagai individu maupun sebagai kelompok, untuk merekam apa yang telah dicapai siswa, dan untuk membantu siswa dalam belajar. Komponen kelima adalah satisfaction yaitu rasa bangga atas apa yang dicapai. Dalam teori belajar, satisfaction adalah reinforcement (kepuasan). Dengan demikian, memberikan kepuasan merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mempengaruhi motivasi belajar siswa. Untuk itu, rasa bangga dan puas perlu ditanamkan dan dijaga dalam diri siswa [8]. Hamzah B.Uno menjelaskan hakikat motivasi belajar sebagai dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan perilaku [9]. Sadirman menyebutkan ada dua tipe motivasi, yaitu motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena ada perangsang dari luar [10].
3
Menurut Arief, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa) [11]. Kata media berasal dari bahasa latin,yaitu medium yang berarti perantara atau sesuatu yang dipakai untuk menghantarkan, menyampaikan atau membawa sesuatu. Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Prezi merupakan sebuah perangkat lunak berbasis internet atau software as a service (SaaS) yang digunakan sebagai media presentasi dan juga alat untuk mengeksplorasi berbagai ide di atas kanvas virtual [12]. Prezi dapat menggeser paradigma pembelajaran yang semula berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator sehingga siswa menjadi aktif belajar, tidak lagi mengandalkan guru sebagai narasumber tunggal. Multimedia pembelajaran Prezi dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyampaikan pesan serta dapat merangsang perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik sehingga secara sengaja proses belajar mengajar terjadi, bertujuan dan terkendali. Lebih jauh, Wisnu menyatakan bahwa persoalan penting yang sangat mendasar adalah multimedia Prezi dapat membantu guru dan peserta didik untuk meningkatkan kreatifitas, motivasi dan memberi peluang pada perubahan proses pembelajaran ke arah yang lebih baik [13]. Kelebihan Prezi adalah dapat menampung keberagaman gaya belajar, karena Prezi diprogram untuk menampilkan media visual, audio, maupun animasi. Media Prezi fokus pada satu bidang slide yang disebut dengan kanvas virtual, setelah itu pengguna bisa mengeksplorasi bagian-bagian kanvas tersebut sampai bagian terkecil, sehingga konsep utama yang ingin disampaikan terlihat jelas. Penggunaan fasilitas ZUI membuat presentasi terlihat dinamis, karena kanvas bisa diperkecil, diperbesar dan diputar 360 derajat [14]. 3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode true eksperimen (eksperimen yang sebenarnya), karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalanya eksperimen, dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi [15]. Ciri utama dari true eksperimen adalah bahwa sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok eksperimen dan kontrol, dan sampel dipilih secara acak. Penelitian ini berdesain “Posttest Only Control Desain”. Dalam desain ini, dipilih secara acak kemudian grup eksperimen diberikan perlakuan sedangkan grup kontrol tidak, selanjutnya diberi posttest pada kedua kelompok tersebut [16]. Desain ini digunakan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu ingin mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi. Dengan demikian hasil perlakuan dapat
4
diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Negeri 3 Salatiga tahun ajaran 2015/2016. Sampel yang digunakan adalah kelas X Meka 2 yang berjumlah 38 siswa dan X TSM 1 yang berjumlah 35 siswa. Instrumen pengumpulan data penelitian menggunakan kuesiner, lembar observasi dan tes. Instrumen kuesioner dilakukan untuk mengetahui motivasi belajar siswa yang dilakukan sebelum perlakuan dan sesudah perlakukan. Indikator yang digunakan dalam instrumen kuesioner adalah motivasi belajar dengan model ARIAS dan identifikasi pendahuluan, penyajian fisik, penyajian konsep dengan media Prezi pada mata pelajaran Simulasi Digital. Observasi dilakukan untuk mengetahui keaktifan belajar siswa yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung. Sedangkan tes dijadikan acuan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mendapat perlakuan. Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan. Tahapan pertama, tahap persiapan. Pada tahapan ini dilakukan dua kegiatan, yaitu penyusunan perangkat pembelajaran dan pengembangan alat tes penelitian. Untuk menyusun perangkat pembelajaran ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain materi pelajaran yang akan dikaji dan metode serta media pembelajaran yang akan digunakan. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan observasi terhadap siswa dan kondisi pembelajaran di kelas. Metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan peningkatan motivasi belajar siswa. Sedangkan pengembangan alat tes penelitian meliputi menyusun kisi-kisi angket motivasi belajar, menyusun instrumen wawancara, dan revisi kisi-kisi angket dan instrument. Tahapan yang kedua yaitu tahap pelaksanaan. Tahap pelaksanaan merupakan pengumpulan data. Pada tahap ini mengimplementasikan metode ARIAS dalam proses pembelajaran dan teknik dalam penyampaian materi berbantu media Prezi. Langkahlangkah yang harus dilakukan pada tahap ini yaitu menentukan materi Simulasi Digital, membuat Rancangan Pelaksaan Pembelajaran (RPP) pada kelas eksperimen, menyebarkan angket kuesioner untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar siswa sebelum diterapkan model ARIAS dengan media Prezi, menerapkan model ARIAS dengan media Prezi, memberi lembar observasi kepada penguji untuk menilai siswa menerapkan model ARIAS dengan media Prezi, menyebarkan angket kuesioner untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar siswa setelah diterapkan model ARIAS dengan media Prezi dan tanggapan siswa setelah menggunakan media Prezi. Tahapan yang ketiga yaitu tahap penyelesaian. Tahap penyelesaian diantaranya yaitu mengolah dan analisis data yang di dapat dari angket dan observasi, membuat kesimpulan dari hasil penelitian, dan menyusun laporan hasil penelitian. Perencanaan desain proses pembelajaran akan membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis. Dengan perencanaan yang baik, maka pembelajaran tidak akan berlangsung seadanya, tetapi akan terarah dan terorganisir dan guru dapat
5
memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk mencapai tujuan pembelajaran [17]. Desain proses pembelajaran mengacu pada Soopah (2007), dapat dilihat pada tabel 1. Langkahlangkah Indikator 1: Assurance - selalu memberi respon positif - memotivasi siswa untuk aktif dalam belajar
indikator 2: relevance Pembelajaran -menyampaikan materi inti pelajaran -menyampaikan relevansi materi pembelajaran dengan kehidupan nyata Indikator 3: Interest Menumbuhkan minat atau perhatian siswa dengan mengadakan variasi dalam pembelajaran Indikator 4: Assessment Mengevaluasi hasil pembelajaran Indikator 5: Satisfaction Memberikan kepuasan
Tabel 1. Desain Proses Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Penerapan Prezi
Guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran dengan memberikan SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar) dan merangsang siswa untuk yakin dan penuh percaya diri dan mampu dapat melakukan pembelajaran Simulasi Digital dengan sebaik-baiknya
Siswa mendengarkan informasi guru tentang SK (Standar Kompetensi) dan KD (Kompetensi Dasar).
Guru mengemukakan tujuan sasaran yang akan dicapai dalam pembelajaran Simulasi Digital, sehingga memberi harapan yang jelas pada siswa dan mendorong siswa untuk mencapai tujuan tersebut.
Siswa mendengarkan informasi guru tentang tujuan sasaran yang akan dicapai dalam pembelajaran Simulasi Digital, sehingga memberi harapan yang jelas pada siswa dan mendorong siswa untuk mencapai tujuan tersebut Siswa mengajukan pertanyaan dan mengemukakan masalah yang perlu dipecahkan
Penyajian materi menggunak an Prezi
-Guru memberikan soal-soal evaluasi (20 butir soal) -Guru membagi kelompok untuk berdiskusi (4-5 orang)
Siswa berkelompok, kemudian siswa mengerjakan soal
Penyajian materi menggunak an Prezi
Guru memberikan kepuasan dan penghargaan kepada siswa ketika siswa berhasil dalam pembelajaran Simulasi Digital
Siswa menerima penghargaan dari guru ketika menampilkan keberhasilannya dalam pembelajaran Simulasi Digital
Guru memberikan pembelajaran Simulasi Digital dengan menampilkan sesuatu yang berbeda dari biasanya, dan memberi kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran.
6
Penyajian materi menggunak an Prezi
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian dilakukan selama empat minggu dengan materi program pengolah kata Microsoft word. Tahapan penelitian pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut: Pada pertemuan pertama, pembelajaran di kelas eksperimen masih dilakukan dengan menggunakan metode konvensional. Lembar kuesioner diberikan kepada siswa untuk mengetahui keadaan awal tingkat motivasi belajar siswa. Pertemuan kedua pada kelas eksperimen yaitu (1) Assurance (percaya diri), guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran dengan selalu memberi respon positif, merangsang siswa untuk yakin dan penuh percaya diri memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. (2) Relevance (relevansi), guru mengemukakan tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran, guru menyampaikan materi inti pelajaran dengan media Prezi yang ditampilkan melalui LCD projector dan cara menggunakan Prezi, guru menyampaikan relevansi materi pelajaran dengan kehidupan nyata. (3) Interest (minat/ perhatian), guru menumbuhkan minat atau perhatian siswa dengan mengadakan variasi dalam pembelajaran yaitu menampilkan materi dengan media Prezi dan memberi kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Dalam media ini materi disajikan dalam bentuk teks, gambar serta audio visual (video). Teks berisi materi tentang pengertian Microsoft word, fungsi Microsoft word dalam kehidupan sehari-hari. Materi dalam bentuk gambar berupa langkah-langkah pembuatan yang ada pada Microsoft word. Dalam video ini berisi tentang soal-soal materi Microsoft word dan tutorial cara penggunaan pada Microsoft word. Guru membagikan Prezi pada komputer siswa, siswa diminta membuka Prezi dan mempraktikkan materi yang ada pada Prezi. (4) Assessment (evaluasi), siswa mengerjakan tugas kelas yaitu mempraktikkan materi yang ada pada Prezi yang kemudian dinilai oleh guru. (5) Satisfaction (kepuasan), guru menyampaikan hasil tugas praktik dan memanggil nama siswa yang tugas praktiknya bagus, siswa merasa puas dan bangga terhadap hasil yang diperolehnya, tujuannya supaya siswa yang lain juga termotivasi dan berlomba-lomba mencari nilai yang terbaik. Pada pertemuan ketiga kelas eksperimen yaitu (1) Assurance (percaya diri) guru memberikan soal pertanyaan pada materi pelajaran pertemuan yang lalu kemudian siswa menjawab, guru juga memberikan motivasi kepada siswa supaya mempunyai rasa percaya diri. (2) Relevance (relevansi), guru memberikan permasalahan soal dan tugas kelompok untuk berdiskusi memecahkan soal permasalahan. Dalam diskusi siswa dituntut untuk berperan aktif memberikan pendapat serta memberikan bimbingan kepada anggota kelompok yang belum paham dengan materi yang diajarkan. Hal ini bertujuan agar proses pembelajaran tidak hanya terpusat pada guru dan membuat siswa menjadi sumber belajar untuk siswa yang lain. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi membuat siswa lebih senang dan antusias dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan siswa saling memberikan pendapat dalam kelompok untuk mengerjakan soal diskusi yang diberikan. Selain itu siswa yang belum paham dengan materi pembelajaran tidak takut dan malu untuk bertanya kepada anggota kelompok yang lain. Anggota kelompok yang sudah paham juga memberikan pengarahan, pemahaman kepada anggota kelompok yang belum 7
paham. Hal ini dilakukan untuk melatih siswa bekerjasama dalam sebuah kelompok dan melatih ketrampilan siswa dalam berdiskusi. (3) Interest (minat/perhatian), Setelah diskusi kelompok selesai dilakukan, siswa dan guru bersama-sama membahas tugas individu, supaya siswa mengetahui apakah hasil tugas individu dan hasil pembelajaran kelompok sesuai dengan penyampaian materi yang diberikan oleh guru. guru melanjutkan pembelajaran dengan menggunakan media Prezi. (4) Assessment (evaluasi), guru meminta perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan cara membuat mail merge didepan kelas dengan menggunakan laptop guru, sehingga guru bisa mengetahui sejauh mana siswa mengerti tentang materi pelajaran Simulasi Digital. (5) Satisfaction (kepuasan), setelah diskusi kelompok selesai hasil pekerjaan kelompok dikumpulkan dan guru memberikan beberapa pertanyaan seputar diskusi yang dilakukan pada kelompok dan setiap kelompok berebut untuk dapat menjawab pertanyaan yang ada untuk memperoleh poin guna menambah nilai kelompok. Proses tanya jawab ini membuat pembelajaran lebih menarik karena setiap anggota kelompok saling berebut untuk dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, jika kelompok dapat menjawab pertanyaan maka kelompok mendapat nilai dan poin guna menambah nilai kelompok yang berdampak pada hasil belajar siswa. Semakin banyak kelompok menjawab pertanyaan yang diberikan maka semakin tinggi nilai yang di dapat. Pada pertemuan keempat kelas eksperimen yaitu (1) Assurance (percaya diri), guru mengulas kembali materi pelajaran pertemuan yang lalu dan siswa diberi pertanyaan, guru bertujuan melatih siswa supaya siswa berani menjawab dan percaya diri. (2) Relevance (relevansi), guru menyampaikan materi pembelajaran menggunakan media Prezi dan mendorong siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. (3) Interest (minat/ perhatian), guru menumbuhkan minat atau perhatian siswa dengan mengadakan variasi dalam pembelajaran yaitu menampilkan materi dengan media Prezi dan memberi kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembelajaran. Siswa diberi gambaran umum tentang media pembelajaran Prezi, baik mengenai keunggulan media, cara pembuatan persentasi dan kelebihannya dibandingkan media persentasi lain (4) Assessment (evaluasi), tahap akhir pada pertemuan setelah penyampaian materi yaitu, siswa diberikan posttest. Siswa mengerjakan soal tes pilihan ganda dengan jumlah 20 butir soal. (5) Satisfaction (kepuasan), guru dan siswa bersama-sama membahas soal tes agar siswa mengetahui jawaban yang benar dan mengetahui hasil nilai individu. Kemudian guru menyampaikan perolehan nilai tes kepada siswa, dan guru membacakan nama siswa yang mendapat nilai diatas KKM. Siswa merasa puas dan bangga atas hasil atau nilai yang diperoleh setelah mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Guru menjelaskan dan mempraktikkan materi yang ada pada Prezi. Setelah menjelaskan, guru membagikan Prezi di komputer siswa. Siswa diminta membuka dan menjalankan materi yang ada pada Prezi. Berikut tampilan Prezi yang digunakan pada saat pembelajaran berlangsung:
8
Gambar 1. Tampilan Prezi dan video tutorial
Media pembelajaran Prezi menjadikan siswa lebih mudah dalam memahami materi karena terdapat video tutorial dan penjelasan audio pada Prezi. Penggunaan video tutorial ini dapat mengatasi masalah apabila siswa mengalami kesulitan saat guru menjelaskan secara langsung. Apabila terdapat siswa yang tertinggal pada salah satu tahap pembuatan tugas tertentu siswa tersebut akan terbantu dengan adanya video, karena siswa dapat memutar kembali tahap-tahap yang dirasa perlu penjelasan ulang. Tabel 1 Kisi-kisi kuesioner tanggapan siswa belajar siswa terhadap motivasi belajar Indikator Assurance (Percaya diri)
Pernyataan 1. 2.
Relevance (Relevansi)
Interest (Perhatian)
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Assessment
15.
Saya berusaha sendiri dalam mengerjakan tugas dari guru Simulasi Digital Saya mencontek teman dalam mengerjakan tugas dari guru Simulasi Digital Saya rajin belajar untuk meraih cita-cita Saya berusaha mempertahankan pendapat yang saya benar Saya berani mengerjakan soal di depan kelas. Saya memperhatikan pembelajaran Simulasi Digital Saya sangat antusias dengan materi Simulasi Digital Saya merasa pelajaran Simulasi Digital sangat bermanfaat Saya benar-benar senang belajar Simulasi Digital Saya bertanya pada guru apabila ada pelajaran Simulasi Digital yang kurang saya pahami Saya suka pelajaran Simulasi Digital karena pelajarannya menarik Saya belajar dengan rajin dan teratur agar saya paham pelajaran Simulasi Digital Saya bisa mempraktikkan secara langsung materi Simulasi Digital Pembelajaran ini membuat saya merasa penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang Simulasi Digital Saya mengerjakan tugas rumah di rumah
9
Jumlah Butir 5
4
5
5
Penilaian/ (Evaluasi)
Satifaction (Kepuasan /Kepuasan)
16. Saya mengerjakan tugas sekolah yang saya anggap sulit 17. Saya belajar walaupun tanpa perintah orang tua demi memenuhi kewajiban 18. Saya belajar dengan rajin untuk mencapai hasil yang maksimal 19. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru 20. Saya merasa puas terhadap hasil yang telah saya capai untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam pembelajaran 21. Saya menyelesaikan pembelajaran Simulasi Digital dengan berhasil
5
22. Saya mendapat penghargaan bagi upaya saya karena bisa menjawab pertanyaan dari guru 23. Saya merasa bangga bisa menyelesaikan sendiri pembelajaran Simulasi Digital 24. Saya ingat dengan nilai yang diberikan oleh guru setelah belajar Simulasi Digital
Persentase rata-rata setiap aspek atau butir angket dihitung dengan rumus berikut ini [18]. x = Jumlah skor hasil pengumpulan data x 100% Skor Kriterium Secara rinci dapat ditulis sebagai berikut: x= JKS x 100% BNB X Skor X n Keterangan: x = persentase hasil angket JKS = jumlah keseluruhan skor pada setiap indikator BNB = banyak nomor butir indikator n = banyak siswa
Berdasarkan analisa jawaban siswa, dapat dilihat tanggapan siswa mengenai motivasi belajar siswa dengan indikator ARIAS. Indikator motivasi belajar siswa diukur dengan melihat jawaban siswa pada pertanyaan per indikator dapat dilihat pada tabel 2, sebagai berikut: Tabel 2 Presentase angket awal dan angket akhir motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
Indikator
Assurance (Percaya diri) Relevance (Relevansi) Intesest (Minat/perhatian)
Skor angket awal kelas eksperimen
Skor angket akhir kelas eksperimen
Selisih skor awal dan akhir kelas eksperimen
Skor angket awal kelas kontrol
Skor angket akhir kelas kontrol
Selisih skor awal dan akhir kelas kontrol
57, 07%
79, 05%
21,98%
56, 32%
60, 12%
3,8%
59, 75%
81, 48%
21,73%
58, 92%
58, 18%
7,4%
59, 26%
83, 78%
24,52%
61, 32%
66, 21%
4,89%
10
Assessment (Evaluasi) Satisfaction (Kepuasan) Nilai rata-rata
65, 00%
83, 04%
18,04%
66, 18%
78, 34%
12,16%
60, 60%
78, 78%
18,18%
62, 36%
63, 64%
1,28%
60, 33%
81, 22%
20,89%
61, 02%
65, 29%
4,27%
Berdasarkan Tabel 2, adapun hasil deskriptif angket awal dan angket akhir untuk masing-masing indikator pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan setelah mendapat perlakuan penerapan model ARIAS dengan media Prezi terdapat peningkatan. Indikator pertama yaitu percaya diri, pada indikator kelas eksperimen rata-rata presentase angket awal sebelum menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 57, 07%, sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 79, 05%, sehingga dapat dilihat peningkatan motivasi belajar siswa dengan indikator percaya diri sebesar 21, 98%. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media Prezi dapat meningkatkan motivasi siswa terhadap pelajaran sehingga siswa lebih percaya diri dan guru selalu meyakinkan siswa bahwa mereka mampu memahami dalam mengikuti pembelajaran Simulasi Digital. Sedangkan pada kelas kontrol presentase angket awal sebesar 56, 32% dan presentase angket akhir sebesar 60, 12%, hanya terjadi peningkatan motivasi belajar sebesar 3,80%. Indikator kedua yaitu relevansi, pada indikator ini rata-rata presentase angket awal sebelum menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 59, 75%, sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 81, 48%, sehingga dapat dilihat peningkatan motivasi belajar siswa dengan indikator relevansi sebesar 22, 03%. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media Prezi pada dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran sehingga siswa lebih antusias dan memperhatikan karena pelajaran Simulasi Digital sangat bermanfaat. Sedangkan pada kelas kontrol presentase angket awal sebesar 58, 92% dan presentase angket akhir sebesar 58, 18%, terjadi penurunan motivasi belajar sebesar 0, 74%. Indikator ketiga yaitu minat/ perhatian, pada indikator ini rata-rata presentase angket awal sebelum menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 59, 26%, sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 83, 78%, sehingga dapat dilihat peningkatan motivasi belajar siswa dengan indikator relevansi sebesar 24, 52%. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media Prezi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran sehingga siswa lebih bersemangat, menyenangkan dan mempermudah siswa dalam mengingat materi. Sedangkan pada kelas kontrol presentase angket awal sebesar 61, 32% dan presentase angket akhir sebesar 66, 21%, hanya terjadi peningkatan motivasi belajar sebesar 4,89%. Indikator keempat yaitu evaluasi, pada indikator ini rata-rata angket awal presentase awal sebelum menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 65,00%, sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 83, 04%, sehingga dapat
11
dilihat peningkatan motivasi belajar siswa dengan indikator relevansi sebesar 18, 04%. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media Prezi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran karena guru bisa mengetahui kemajuan siswa sebagai individu maupun kelompok, dapat mendorong siswa belajar lebih baik dan meningkatkan motivasi berprestasi. Sedangkan pada kelas kontrol presentase angket awal sebesar 62, 36% dan presentase angket akhir sebesar 63, 64%, hanya terjadi peningkatan motivasi belajar sebesar 1, 28%. Indikator kelima yaitu kepuasan, pada indikator ini rata-rata presentase angket awal sebelum menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 60, 60%, sedangkan rata-rata presentase angket akhir setelah menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi sebesar 78, 78%, sehingga dapat dilihat peningkatan motivasi belajar siswa dengan indikator relevansi sebesar 18, 18%. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media Prezi pada dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran karena guru memberikan penghargaan dan untuk menumbuhkan rasa bangga dan puas dalam diri siswa. Siswa yang telah berhasil mengerjakan akan atau mencapai sesuatu merasa bangga/ puas atas keberhasilannya. Sedangkan pada kelas kontrol presentase angket awal sebesar 62, 36% dan presentase angket akhir sebesar 63, 64%, hanya terjadi peningkatan motivasi belajar sebesar 1, 28%. Hasil kuesioner respon siswa dengan setelah menggunakan media Prezi, didapat hasil seperti tabel 3 sebagai berikut. Tabel 3. Respon siswa terhadap media Prezi Indikator Identifikasi Pendahuluan
Pertanyaan 1.
5.
Apakah sebelumnya kamu sudah pernah belajar dengan menggunakan media pembelajaran Prezi? Apakah belajar menggunakan media Prezi lebih menarik dibandingkan dengan belajar seperti biasa? Apakah cara penyajian media Prezi ini menarik minat dan perhatian kamu untuk melihat dan mempelajarinya? Apakah dengan media ini memotivasi kamu untuk belajar? Apakah kamu menyukai media pembelajaran ini?
6.
Apakah tampilan media Prezi ini menarik?
7.
Apakah tata letak, bentuk, warna dan ukuran media Prezi ini sudah sesuai? Apakah bentuk dan tulisan yang digunakan dalam media ini mudah dibaca dan dipahami? Apakah penyajian materi dalam media ini mudah dipahami?
2.
3.
4.
Identifikasi Penyajian Fisik
8. Identifikasi Penyajian Konsep
9.
12
Respon Siswa Ya Tidak 7 orang 31 orang 18% 82% 34 orang 4 orang 89% 11% 34 orang 89 %
4 orang 11%
34 orang 89% 32 orang 84% 31 orang 82% 29 orang 76% 32 orang 84% 31 orang 82%
4 orang 11% 6 orang 16% 7 orang 18% 9 orang 24% 6 orang 16% 7 orang 18%
10. Apakah media Prezi ini dapat memperjelas pemahaman kamu tentang materi Simulasi Digital? 11. Apakah video dalam media ini menunjang dalam pemahaman materi?
32 orang 84%
6 orang 16%
34 orang 89%
4 orang 11%
Berdasarkan tabel 3, adapun hasil kuesioner respon siswa menggunakan media Prezi. Indikator pertama yaitu mengidentifikasi pendahuluan siswa mengenai media Prezi. Pada pertanyaan pertama, didapatkan 18% respon siswa yang sudah pernah belajar dengan menggunakan media Prezi, sedangkan ada 82% respon siswa yang belum pernah belajar dengan menggunakan media Prezi. Sehingga dapat dilhat bahwa dalam penelitian ini, sebagian besar siswa belum pernah belajar menggunakan media Prezi, kemudian dalam penelitian ini diharapkan siswa tidak jenuh dengan pembelajaran Simulasi Digital dengan menggunakan media Prezi. Pada pertanyaan kedua, didapatkan 89% siswa mengatakan pembelajaran dengan menggunakan media Prezi lebih menarik dibandingkan dengan belajar seperti biasa, sedangkan ada 11% siswa yang mengatakan bahwa pembelajaran menggunakan media Prezi tidak menarik dibandingkan dengan belajar seperti biasa. Sehingga dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa mengatakan bahwa pembelajaran menggunakan media Prezi lebih menarik atau banyak diminati siswa pada saat proses pembelajaran. Pada pertanyaan ketiga, didapatkan 89% siswa menjawab cara penyajian media Prezi ini menarik minat dan perhatian siswa untuk melihat dan mempelajarinya. Sedangkan ada 11% siswa yang menjawab cara penyajian media Prezi tidak menarik minat dan perhatian siswa untuk melihat dan mempelajarinya. Sehingga dapat dilihat bahwa pembelajaran menggunakan media Prezi menarik perhatian dan minat siswa pada mata pelajaran Simulasi Digital. Pada pertanyaan keempat, didapatkan 89% siswa termotivasi dengan menggunakan media Prezi, sedangkan ada 11% siswa tidak termotivasi menggunakan media Prezi, hal ini dikarenakan siswa baru pertama kali diberi penjelasan dengan media Prezi, tetapi sebagian besar siswa menjadi termotivasi dengan pembelajaran berbantu media Prezi. Pada pertanyaan kelima, didapatkan respon siswa 84% menyukai media pembelajaran Prezi, sedangkan 16% siswa tidak menyukai media pembelajaran ini. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa diberi penjelasan dengan media Prezi, sehingga masih ada siswa yang belum menyukai media Prezi. Indikator kedua yaitu mengidentifikasi penyajian fisik menggunakan media Prezi. Pada pertanyaan keenam, didapatkan 82% siswa mengatakan tampilan media pembelajaran menggunakan Prezi menarik. Karena pada sebelumnya guru hanya menggunakan media pdf atau Microsoft word, sedangkan 18% siswa mengatakan tampilan media pembelajaran media Prezi tidak menarik. Pada pertanyaan ketujuh, didapatkan 76% siswa menjawab tata letak, bentuk, warna dan ukuran pada media Prezi ini sudah sesuai, sedangkan ada 24% siswa menjawab tata letak, bentuk, warna dan ukuran media Prezi tidak sesuai sesuai. Hal ini dikarenakan selera atau tingkat kesenangan pembuatan desain setiap orang berbeda. Pada pertanyaan kedelapan,
13
didapatkan 84% siswa menjawab bentuk dan tulisan yang digunakan dalam media Prezi mudah dibaca dan dipahami, sedangkan 16% siswa menjawab bentuk dan tulisan yang digunakan dalam media ini tidak mudah dibaca dan dipahami. Indikator ketiga yaitu mengidentifikasi penyajian konsep pada media Prezi. Pada pertanyaan kesembilan, didapatkan 82% siswa menjawab penyajian materi dalam media Prezi mudah dipahami, sedangkan 18% siswa menjawab penyajian materi dalam media ini tidak mudah dipahami. Hal ini dikarenakan tingkat pemahaman siswa satu dengan yang lainnya berbeda, tetapi sebagian besar siswa merespon pada penyajian media Prezi dalam pelajaran Simulasi Digital mudah dipahami. Pada pertanyaan kesepuluh, didapatkan 84% siswa menjawab media Prezi dapat memperjelas pemahaman tentang materi Simulasi Digital, sedangkan 16% siswa menjawab media Prezi tidak dapat memperjelas pemahaman tentang materi Simulasi Digital. Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa merespon pada pembelajaran menggunakan media Prezi dalam pelajaran Simulasi Digital memperjelas materi pada Simulasi Digital. Pada pertanyaan kesebelas, didapatkan 89% siswa menjawab video dalam media ini menunjang dalam pemahaman materi, sedangkan 11% siswa menjawab video dalam media tidak menunjang dalam pemahaman materi. Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa merespon tampilan video pada media Prezi menunjang dalam materi pelajaran, karena dapat memperjelas materi pembelajaran. Adanya model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dikelas. Peningkatan motivasi belajar dapat dilihat dari terjadinya proses pembelajaran dikelas dan dengan membandingkan hasil angket siswa pada masing-masing kelas. Proses pembelajaran kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol ini dapat dinilai dari observasi indikator motivasi belajar siswa pada masing-masing kelas. Indikator observasi motivasi belajar siswa memodifikasi milik Teguh (2013) [19]. Hasil rata-rata observasi motivasi belajar siswa kelas ekperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4 Perhitungan persentase per item pernyataan No 1 2 3 4 5 6
Indikator
Presentase Kelas
Siswa antusias mengikuti pembelajaran Simulasi Digital Siswa memperhatikan penjelasan guru Siswa mencatat materi/penjelasan dari guru Siswa berani bertanya kepada guru Siswa berani mengemukakan pendapat Siswa menyelesaikan tugas individu Total Total Persentase=
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛
14
X 100%
Eksperimen 92% 86% 88% 78% 76% 100%
Kontrol 68% 70% 64% 48% 46% 100%
86%
66%
Tabel 4 menunjukan hasil observasi motivasi belajar siswa selama pembelajaran dikelas. Didapati total kelas eksperimen 86% dan kelas kontrol 66% maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional dengan kelas ekperimen yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi. Penerapan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi berdasarkan indikatorindikator motivasi belajar siswa. Indikator yang pertama siswa antusias mengikuti pembelajaran Simulasi Digital diperoleh hasil 88% untuk kelas eksperimen dan 68% untuk kelas kontrol, indikator yang kedua siswa memperhatikan penjelasan guru diperoleh hasil 86% dari kelas eksperimen dan 70% dari kelas kontrol, yang ketiga siswa mencatat materi/penjelasan dari guru diperoleh hasil 88% untuk kelas ekspermen dan 64% untuk kelas kontrol, yang keempat siswa berani bertanya kepada guru diperoleh hasil 78% untuk kelas eksperimen dan 48% untuk kelas kontrol, yang kelima siswa berani mengemukakan pendapat diperoleh hasil 76% untuk kelas eksperimen dan 46% untuk kelas kontrol, dan yang keenam siswa menyelesaikan tugas individu diperoleh hasil 100% untuk kelas eksperimen dan 100% untuk kelas kontrol. Pada indikator keenam ini, kelas eksperimen dan kelas kontrol mendapat persentase yang sama, karena semua siswa mengerjakan tugas, tetapi hasil nilai yang diperoleh siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hasil tes siswa digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa mengerti dan paham terhadap materi Simulasi Digital yang telah diajarkan oleh guru pengajar. Tes dalam penelitian ini adalah tes yang dilakukan setelah treatment (perlakuan) dengan menerapkan pembelajaran menggunakan model ARIAS dengan media Prezi dalam kelas eksperimen. Soal posttest berupa pilihan ganda sebanyak 20 soal. Hasil nilai posttest siswa dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Nilai hasil posttest
N
Minimum
Maximum
Mean
Eksperimen
38
75
95
85
Kontrol
35
65
90
77,5
Dari tabel 5 dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol berbeda dan kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol, yaitu 85 untuk kelas eksperimen dan 77,5 untuk kelas kontrol. Berdasarkan tabel di atas juga dapat dilihat bahwa hasil nilai maksimum dari kelas eksperimen yaitu 95 dan kelas kontrol yaitu 90, serta nilai minimum dari kelas eksperimen adalah 75 dan 65 untuk kelas kontrol. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penerapan model ARIAS dengan media Prezi berpengaruh positif dalam meningkatkan motivasi belajar dan membuat siswa lebih senang mengikuti proses pembelajaran Simulasi Digital. Selain itu, hasil
15
penelitian pembelajaran menggunakan model ARIAS berguna untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa, meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran sehingga siswa lebih antusias dan memperhatikan guru, karena pembelajaran Simulasi Digital sangat bermanfaat, membuat siswa lebih bersemangat mengikuti proses pembelajaran, dan mempermudah siswa dalam mengingat materi. Guru bisa mengetahui kemajuan siswa sebagai individu maupun kelompok, guru memberikan penghargaan dan untuk menumbuhkan rasa bangga dan puas dalam diri siswa. Siswa yang telah berhasil mengerjakan akan atau mencapai sesuatu merasa bangga/ puas atas keberhasilannya. 5. Simpulan Penerapan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Simulasi Digital di SMK Negeri 3 Salatiga, dari tingkat motivasi cukup (60,33%) pada saat menggunakan metode pembelajaran konvensional menjadi baik (81,22%) setelah menerapkan model ARIAS. Hasil ratarata angket akhir respon siswa pada kuesioner motivasi belajar siswa setelah menerapkan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi dikelas eksperimen sebesar 81, 22%, sedangkan hasil rata-rata angket akhir respon siswa pada kuesioner motivasi belajar siswa dikelas kontrol sebesar 65, 29%. Sehingga motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen terjadi peningkatan yang sangat besar, yaitu 20, 89%. Hasil respon siswa pada kelas eksperimen terhadap media Prezi mendapat respon positif dari siswa dengan rata-rata sebesar 80%, sehingga media Prezi dapat membantu siswa dalam mengikuti pembelajaran Simulasi Digital. Hasil observasi motivasi belajar siswa selama pembelajaran dikelas didapati total kelas eksperimen 86% dan kelas kontrol 66% maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara kelas kontrol yang menngunakan metode konvensional dengan kelas ekperimen yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan media Prezi, yaitu motivasi belajar siswa dalam kelas eksperimen lebih tinggi disbanding kelas kontrol. Hasil rata-rata nilai posttest pada kelas eksperimen lebih tinggi yaitu 85 sedangkan hasil rata-rata nilai posttest pada kelas kontrol 77,5. 6. Daftar Pustaka [1] Chayati, T. 2010. Peningkatan Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Simulasi Digital Siswa Melalui Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction), (Online). (http://etd.eprints.ums.ac.id/7239/1/pdf), diakses tanggal 03 Oktober 2015. [2] Djamaah, Sopah. (2001). “Pengembangan dan Penggunaan Model Pembelajaran ARIAS”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. [3] Saputra, I.P.W. (2012). Prezi : Zooming Presentation.Jakarta: Elex Media Komputindo. [4] Sa’adah,“Penerapan Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assesment, dan Satisfaction) Dalam Pembelajaran TIK (Teknologi Informasi
16
[5]
[6]
[7]
[8] [9] [10] [11] [12] [13] [14]
[15] [16] [17]
[18] [19]
dan Komunikasi )”, Jurnal (Jakarta: Jurusan Ilmu Komputer FPMIPA UPI, 2010). Rahayu Eva Agustiana (2014). “Keefektifan Model ARIAS Berbantu Kartu Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa”. Jurnal (Semarang: Jurusan Simulasi Digital FMIPA Unnes, 2014). Yani Putri Utari (2014). “Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Online Prezi dalam Pokok Bahasan Alat Optik pada Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014”. Jurnal (Jurusan Pendidikan Fisika UMP, 2014). Rahman, Muhammad dan Amri, Sofan (2014). Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satifacation) terintegratif Dalam Teori dan Praktik Untuk Menunjang Penerapan Kurikulum 2013. Jakarta: PT Prestasi Pustaka. Hamalik, Oemar (2002). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta:Bumi Aksara. Uno, Hamzah B (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sadirman, A.M (2003). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.. Arief S. Sadiman (1986). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembagan, dan Pemanfaatannya, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1986. Settle, Q.Katie M. A., Lauri M. B. (2011). Using Prezi in the classroom. Jurnal NACTA vol. 55 No. 4. I Putu Wisnu Saputra, ST, MBA (2011). Nonlinier Presentations Series Prezi The Zooming Presentations, Jakarta: Elex Media Komputindo. Rosadi, H. (2013). Pengembangan Media Slide Berbasis Program Aplikasi Prezi pada Materi Sistem Peredaran Darah Manusia untuk Sekolah Menengah Pertama. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Sugiyono, (2012). Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta,cv. Emzir, (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo. Soopah, Djamah. (2007). Jurnal Pengembangan dan Penggunaan Model Pembelajaran ARIAS. http://www.depdiknas.go.id/jurnal/31/pengembangan dan penggunaan model pembelajaran ARIAS/ diakses tanggal 10 September 2015. Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung. PT Remaja Rosdakarya. Teguh Prasetyo, (2013). “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas V MI Al Iman Tambakrejo Tempel Sleman Yogyakarta, Jurnal, (Yogyakarta: Jurusan PGMI FIK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013).
17