Modul ke:
Hak Dan Kewajiban Warga Negara Pada Modul ini kita akan mempelajari pengertian, asas kewarganegaraan, serta unsur kewarganegaraan, juga permasalahan dalam memperoleh status warga negara hak serta kewajiban warga negara
Fakultas
DESAIN SENI KREATIF Program Studi
DESAIN PRODUK
www.mercubuana.ac.id
Aji Wicaksono S.H., M.Hum.
A. Pengertian hak & kewajiban warganegara • Pengertian Warga Negara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penduduk sebuah negara atau bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu. • Pasal 26 UUD 45 menyebutkan “warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-undang sebagai warga negara.” • Sebelum menentukan siapa siapa saja yang berhak menjadi warga negaranya, suatu negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak memilih kewarganegaraannya. memilih tempat tinggal di wilayah negaranya dan meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana dinyatakan oleh pasal 28E ayat (1) UUD 1945.
• Orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara dapat diklasifikasikan menjadi: – Warga Negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undangundang sebagai warga negara. – Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementara sesuai dengan visa (surat izin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara yang diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang diberikan negara melalui kantor Imigrasi.
• Warga negara adalah anggota suatu negara, dan sebagai anggota suatu negara, seorang warga negara mempunyai kedudukan khusus atas negaranya. la mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik terhadap negara.
B. Asas Kewarganegaraan • Asas kewarganegaraan diperlukan untuk mengatur status kewarganegaraan. • Ketentuan tentang status kewarganegaraan penting diatur dalam peraturan perundangan dari negara. Peraturan perundangan inilah yang kemudian dijadikan asas untuk penentuan status kewarganegaraan seseorang. Setiap negara bebas menetapkan asas kewarganegaraan, karena setiap negara memiliki budaya, sejarah, dan tradisi yang berbeda satu sama lain. • UU Nomor 12 Tahun 2006, mengenal dua pedoman Asas kewarganegaraan yaitu: – (1) asas kewarganegaraan umum. – (2) asas kewarganegaraan khusus.
• 1. Asas Kewarganegaraan Umum – Asas kelahiran (Ius Soli) Ius soli berasal dari bahasa latin; Ius berarti hukum atau pedoman, sedangkan soli dari kata solum yang berarti negeri, tanah atau daerah. Jadi Ius Soli adalah penentuan status kewarganegaraan berdasarkan tempat atau daerah kelahiran seseorang. Jadi, seseorang dapat menjadi warga negara di mana ia dilahirkan. – Asas keturunan (Ius Sanguinis) Ius Sangunis juga berasal dari bahasa latin, Ius berarti hukum atau pedoman, sedangkan sanguinis dari kata sanguis yang berarti darah atau keturunan. Jadi, Ius sanguinis adalah asas kewarganegaraan yang berdasarkan darah atau keturunan. Asas ini menetapkan seseorang mendapatkan kewarganegaraan suatu negara, apabila orang tuanya adalah warga negara suatu negara.
– Asas Kewarganegaraan Tunggal Adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang. Setiap orang tidak dapat menjadi warga negara ganda atau lebih dari satu. – Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas Adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai ketentuan yang diatur dalam UU. Pada saat anak-anak ini mencapai 18 tahun, harus menentukan salah satu kewarganegaraannya.
• Asas Kewarganegaraan Khusus – – – – – –
Asas Kepentingan Nasional Asas Perlindungan Maksimum Asas persamaan di dalam hukum dan pemerintahan Asas kebenaran substantif Asas non-diskriminatif Asas pengakuan dan penghormatan terhadap HAM
– Asas keterbukaan – Asas publisitas
C. Masalah Status Kewarganegaraan • jika asas-asas kewarganegaraan sebagaimana diuraikan diatas diterapkan secara tegas maka kemungkinan terjadi adalah permasalahan sebagai berikut: – Apatride adalah seseorang yang tidak memiliki status kewarganegaraan. Hal ini disebabkan karena orang tersebut lahir di negara yang menganut asas ius sanguinis. – Bipatride adalah seseorang yang memiliki dua kewarganegaraan. Hal ini dimungkinkan apabila orang tersebut berasal dari orang tua yang negaranya menganut sanguinis sedangkan ia lahir di negara yang menganut ius soli . – Multipatride seseorang yang memiliki lebih dari dua status kewarganegaraan, yaitu seseorang (penduduk) yang tinggal di perbatasan antara dua negara.
• dinyatakan dalam UUD 1945 Pasal 28E ayat (4) bahwa setiap orang berhak atas status kewarganegaraan. Oleh sebab itu. melalui UU No. 62 Tahun 1958 tentang kewarganegaraan Indonesia dinyatakan bahwa cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia adalah: – – – – – –
karena kelahiran, karena pengangkatan, karena dikabulkannya permohonan, karena kewarganegaraan, karena perkawinan, karena pernyataan.
D. Syarat & tatacara memperoleh Kewarganegaraan • Indonesia mengatur tata cara memperoleh kewarganegaraan Indonesia dalam UU No. 62 Tahun 1958 dan diperbaharui dalam UU No. 12 Tahun 2006 yang meliputi delapan cara, yaitu: – Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin. – Saat mengajukan permohonan telah tinggal di Rl minimal 5 tahun berturut-turut/minimal 10 tahun tidak berturut-turut. – Sehat jasmani dan rohani. – Berbahasa Indonesia, mengakui dasar negara Pancasila & UUD. – Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 tahun atau lebih. – Dengan status WNI, tidak berkewarganegaraan ganda. – Mempunyai pekerjaan dan/atau berpenghasilan tetap. – Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.
• Mengenai tata cara permohonan berkewarganegaraan Indonesia, terdapat 16 tahapan penting dalam pengajuan permohonan berkewarganegaraan Indonesia yang perlu di pelajari oleh mahasiswa, diantaranya : – Permohonan diajukan di Indonesia oleh pemohon secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermeterai cukup kepada Presiden melalui menteri. – Berkas permohonan tersebut disampaikan kepada pejabat. – Permohonan disertai dengan pertimbangan kepada Presiden dalam waktu paling lambat 3 bulan terhitung sejak tanggal permohonan diterima.
Lebih rinci mengenai tahapan tahapan permohonan ini dapat di baca dalam modul berbentuk microsoft word.
E. Hak Dan Kewajiban Warganegara • Terdapat 24 hak warganegara menurut UUD45, antara lain : – Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. – Berhak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan. – Berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan. – Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang, serta perlindungan terhadap kekerasan dan diskriminasi. – Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya.
Lebih rinci mengenai hak warganegara ini dapat di baca dalam modul berbentuk microsoft word.
• Adapun kewajiban warganegara menurut UUD45 adalah sebagai berikut : ⁻ Wajib membayar pajak sebagai kontrak utama antara negara dengan warga negara dan membela tanah air (Pasal 27). ⁻ Wajib membela pertahanan dan keamanan negara (Pasal 29). ⁻ Wajib menghormati hak asasi orang lain dan mematuhi pembatasan yang tertuang dalam peraturan (Pasa 28j). ⁻ Wajib menjunjung hukum dan pemerintah. ⁻ Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. ⁻ Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undangundang untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain. ⁻ Wajib mengikuti pendidikan dasar.
F. Hak & Kewajiban Negara/Pemerintah • Hak negara atau pemerintah adalah meliputi: – Menciptakan peraturan dan undang-undang yang dapat mewujudkan ketertiban dan keamanan bagi keseiuruhan rakyat. – Melakukan monopoli terhadap surnber daya yang menguasai hajat hidup orang banyak. – Memaksa setiap warga negara untuk taat pada hukum yang berlaku
• Terdapat 16 Kewajiban negara/pemerintah yang perlu untuk diketahui oleh mahasiswa. Lebih rinci mengenai Kewajiban negara/pemerintah ini dapat di baca dalam modul berbentuk microsoft word.
G. Karateristik Warganegara Yg Bertanggungjawab • • • • • • •
Memiliki rasa hormat dan tanggung jawab Bersikap kritis Melakukan diskusi dan dialog Bersikap terbuka Rasional Adil Jujur
Terima Kasih Aji Wicaksono, S.H., M.Hum.