SEJARAH DESAIN Modul ke:
POLA Modul 10 Fakultas
Desain dan Seni Kreatif Program Studi
Desain Produk
www.mercubuana.ac.id
Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn
Bentuk Dan Isi • Abstract Pola dihasilkan dari penggunaan bentuk. terbentuknya pola dapat menghasilkan sesuatu dengan teratur selain itu pola juga dapat menghasilkan suatu daya tarik.
Bentuk Dan Isi • Kompetensi Mahasiswa mengetahui pengertian Pola yang dihasilkan dari pemanfaan bentuk.
POLA • A. Pengantar • B. Definisi • C. Jenis Pola 1. Pola berdasarkan gerakan (Pattern Of Movement) a. Pola Percabangan b. Pola Berliku 2. Pola Regenerasi dan Konektivitas • D. Relevansi Pola Dengan Desain
POLA • A. Pengantar Disadari atau tidak, pola telah ada tidak hanya di alam (dapat dilihat manusia) namun pola juga terdapat di dalam tubuh manusia (yang tidak terlihat). Pola yang tampak, dapat dilihat dikarenakan adanya suatu kondisi yang membentuknya. Seperti pola daun, pola batu bata yang tersusun untuk membentuk rumah dan pola yang terdapat pada kain. Sedangkan pola yang tidak terlihat lebih mengarah kepada suatu kondisi yang direka oleh manusia seperti kulit manusia yang memiliki pola melalui susunan pori – pori sampai kepada pola DNA manusia.
• Dengan adanya pola, suatu hal dapat menjadi tampak lebih teratur. Karena pola dalam penerapannya merupakan suatu susunan teratur. Dan jika dihubungkan dengan alam, pola dapat dimanfaatkan untuk membuat suatu bentuk yang tersusun. Dan jika dikaitkan dengan desain maka pola dapat memberikan kekuatan yang dapat mendukung suatu desain untuk menjadikannya lebih menarik. Hal ini sejalan dengan tujuan desain yang berfungsi untuk menciptakan hubungan dengan manusia melalui daya tariknya yang salah satunya melalui pola.
• Suatu pola dapat membantu dalam memberikan informasi tentang suatu hubungan sebelum sesuatu hal akan diproses. Hal itu juga berlaku dalam suatu desain. Karena salah satu kriteria desain yang baik adalah mampu memberikan hubungan visual antara benda dengan manusia melaui komunikasi secara visual yang dapat dimengerti. Dengan adanya pola. Secara sederhana dapat mendukung hadirnya komunikasi yang terjadi antara manusia dengan benda
POLA • B. Definisi • Pada tahun 1914 Ahli Biologi dan Matematika D'Arcy Thompson, yang menulis “On Growth and Form”, mendeskripsikan pola adalah "Bentuk awal suatu benda” atau “suatu cara lain untuk menggambarkan permulaan suatu bentuk.” Berdasarkan dari pengertiannya, pola dapat diartikan dengan “gambar yang dipakai untuk contoh, sistem atau cara kerja dan dapat juga dikatakan dengan bentuk (struktur) yang tetap” namun jika dialih bahasakan, pola dalam bahasa Inggris yaitu “pattern” yang secara etimologinya berasal dari bahasa inggris tua yaitu “patron” yang artinya sama dengan “ayah” atau “suatu materi yang diperluas”, artinya dapat berupa “persilangan bentuk yang diciptakan atas dasar pengalaman yang telah dialami. Dalam konteks tersebut dapat dikatakan pola terjadi dikarenakan adanya pengalaman manusia untuk menciptakan sesuatu.
• Pola dapat memberikan informasi tentang suatu bentuk. panjang, lebarnnya dapat juga membantu dalam memberikan informasi apa yang akan dibuat. Dan jika dibahas lebih mendalam, maka pola terbentuk karena adanya pengulangan bentuk yang dikomposisikan menjadi suatu bentuk yang baru. Selain itu, dengan adanya pola, sebagai seorang manusia yang ingin merancang, kita dapat mengetahui seperti apa jadinya rancangan kita melalui pengorganisasian bentuk. Karena tanpa disadari bahwa sistem yang terdapat di dalam suatu perancangan dibentuk berdasarkan dari pemahaman awal tentang apa yang telah terlihat. Sedangkan untuk mengembangkannya, pemahaman tersebut dikombinasikan agar menjadi baru.
• Pola mencerminkan hubungan dan interaksi yang terjadi antara pembuat dan benda yang dibuatnya. Aspek-aspek ini tidak bisa diukur, dihitung atau ditimbang. Secara garis besar, pola memberikan latar belakang informasi yang dapat berfungsi untuk menyajikan informasi desain secara lebih rinci dan baik. • Sebagai salah satu contoh adalah suatu rancangan kemasan. Yang di dalamnya terdapat berbagai informasi tentang pola yang awalnya secara menyeluruh memuat informasi tentang bentuk kemasan, lalu sampai kepada pola lipatan yang harus digunakan dalam membentuk kemasan tersebut. Hal ini dapat terjadi karena adanya pola. Karena pola secara langsung memberikan informasi tentang rancangan kemasan.
• Jika dilihat lebih lanjut, maka pola dapat dikombinasikan menjadi fraktal. Yang merupakan penggabungan bentuk geometris untuk membuat suatu bentuk yang baru. Pola dan fraktal tidak dapat dilepas, karena dengan adanya pola maka akan terbentuk fraktal baru. Begitu juga sebaliknya fraktal terjadi karena adanya pengulangan bentuk yang didalamnya membentuk suatu pola. Hubungan pola dengan bentuk geometris juga dapat dilihat dari sifat pembentuknya yang terukur. Walaupun saat ini terdapat pola yang dihasilkan dari sesuatu yang tidak terukur. Namun untuk menjadikannya suatu pola maka sifat terukurnya tidak dapat dihilangkan.
• Ukuran yang dimaksud adalah ukuran dasar bentuk, jarak antar bentuk, gerak dan arah untuk memberikan suatu harmoni (Harmonia, yang etimologi berarti harfiah "agar sesuai bersama-sama"). Karena dengan adanya ukuran tersebut, setiap proses pembentukannya dapat memberikan pola yang baru atau bahkan unik. • Dalam perkembangannya saat ini. Terdapat bentuk yang unik dikarenakan penggunaan pola. Tidak sedikit pola diciptakan dari keragaman bentuk yang ada di alam. Entah itu didapat dari penggabungan dari bahan atau bentuk yang berasal dari alam. Hal ini dapat dilihat dari adanya pola sarang lebah, atau penggambaran salju.
POLA • C. Jenis Pola Pola dibagi menjadi dua yaitu : pola yang bentukannya berdasarkan gerakan (Patterns of Movement) dan pola yang berdasarkan regenarasi dan konektivitas. (Patterns of Regeneration and Connectivity).
1. Pola berdasarkan gerakan (Pattern Of Movemnt) • Pola berdasarkan gerakan dapat dilihat dan mudah dikenali karena ada di tempat yang mudah dilihat. Pola tersebut dapat dilihat berdasarkan cirinya yang berupa hasil dari gerakan yang terjadi karena kondisi alam atau sudah terbentuk dari awalnya. Namun dapatjuga pola tersebut dihasilkan oleh pekerjaan manusia. • Pada dasarnya, pola yang pembentukannya berdasarkan gerakan (Pattern Of Movement) dibagi menjadi dua bagian yaitu pola percabangan dan pola yang berliku
a. Pola Percabangan •
•
Pola bercabang dalam artiannya adalah “pola yang bagian yang terpecah atau terbelah dari pokoknya dan tidak terpusat pada satu saja”. Pola tersebut biasanya memiliki titik pusat yang menjadi awal pemebentuknya. Pola bercabang merupakan pola yang dasar pembentuknya dikarenakan adanya campur tangan alam. Maksudnya pola tersebut terbentuk karena adanya kondisi alam yang menghasilkan suatu bentuk berpola. Namun tidak menutup kemungkinan pola tersebut juga dapat dibentuk oleh manusia.
• Pola percabangan dapat dilihat dari adanya cabang yang terdapat sungai. Pola tersebut terbentuk karena adanya kapasitas ait yang dapat membentukl polanya secara sendiri dan tidak dapat dibatasi. Selain itu dapat juga dilihat dari adanya pola yang dihasilkan dari cabang pohon. Hal ini juga sama seperti pola retakan dinding yang dihasilkan dari adanya getaran yang dihasilkan oleh lingkungan sekitar. Dan pola percabangan yang terbentuk karena manusia dapat dilihat dari pemasangan komponen kabel oleh manusia yang memiliki pola tertentu.
• Yang membedakan antara pola percabangan karena alam dan manusia adalah pola yang dihasilkan oleh alam pada hakikatnya tidak dapat dibatasi. Sedangkan pola yang dihasilkan oleh manusia sudah sepatutnya harus dibatasi. Dan sebagai tambahan informasi menurut Morisawa (1985) menyebutkan bahwa “pengaruh geologi dan kondisi penempatan komponen alam dapat mempengaruhi bentuk dari pola yang akan dihasilkan terhadap bentuk.” Hal ini dapat dilihat dari adanya bentuk sungai yang tidak sama.
b. Pola Berliku • Pola berliku atau dapat disebut juga pola yang berkelok. Secara langsung dapat dikatakan pola yang terbentuk karena adanya belokan yang didasari oleh karena adanya gerakan yang lebih halus dibandingkan dengan pola yang bercabang. Pengertian lebih halus ini lebih ditekankan kepada pembentukannya yang tidak sembanrangan atau dengan kata lain lebih terukur.
• Pola berliku lebih dapat memberikan kesan visual dari sebuah gerakan tanpa banyak perlu mengkhawatrikan akan efisiensi tempat. Karena pola berliku terjadi karena adanya keterbatasan lahan atau tempat dari pemebentukannya. Dikarenakan keterbatasan itulah maka pola yang berliku sering dikaitkan dengan pola buatan manusia
• Pada perkembangan lainnya terdapat juga pola berliku yang disebabkan oleh gejala alami yaitu seperti pola yang terdapat pada otak. Tidak menutup kemungkinan juga pola tersebut mengalami perkembangan seiring perkembangan yang terjadi karena alam atau manusia yang mengembangakannya.
• Pola berliku yang disebabkan oleh manusia dapat dikatakan didasari oleh tingkat kebutuhan dan daya kreatifitas manusia itu sendiri. Karena terjadinya oleh keinginan manusia untuk mencapai tempat tertentu namun dikarenakan keterbatasan lahan maka dicari alternative lain untuk mencapainya. Namun tidak hanya itu, karena dalam perkembangannnya, pola berliku dapat juga dijadikan suatu permainan tantangan oleh manusia itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dengan adanya labirin.
• Labirin merupakan suatu permainan yang dapat memberikan tantangan tersendiri bagi pemainnya. Labirin juga terbentuk dari adanya pola berliku yang membutuhkan suatu kecerdasan dan daya tahan pemainnya. Labirin adalah “suatu interpretasi manusia dari pola berliku yang mengarah ke titik pusat.” Sebuah labirin dibentuk berbeda dan bercabang, sebagian besar atau semua yang buntu dengan hanya satu yang mengarah ke tujuan akhir. Namun dalam pembentukannya labirin terdiri dari berbagai macam bentuk yang dijadikan pola untuk kebutuhan permainan tersebut.
Secara garis besar kedua pola tersebut dapat dilihat perbedaannya melalui : • Definisi Pola Bercabang: Pola yang terpecah karena kondisi alam yang membentuknya Pola Berkelok: Pola menunjukkan adanya suatu gerakan, dihasilkan dari bentuk yang terukur • Tujuan Pola Bercabang: membuat suatu jalur secara sendiri yang memanfaatkan kondisi sekitar. Namun dapat juga bertujuan sebagai jalur yang digunakan untuk menjalankan suatu aktivitas. Pola Berkelok: Efieisnsi penggunaan ruang untuk suatu tujuan tertentu • Contoh Secara Alami Pola Bercabang: Percabangan anak sungai, urat daun, pohon, jari, peredaran darah dan sistem saraf. Pola Berkelok: Pola berliku otak • Contoh Buatan Manusia Pola Bercabang: Penataan jalan, sirkuit kabel, penataan perumahan. Pola Berkelok: Penataan jalur jalanan, labirin, unsur dekoratif arsitektur
POLA • 2. Pola Regenerasi dan Konektivitas Berdasarkan dari pengertian yang ada regenerasi dan konektivitas memiliki pengertian yang berbeda. Regenerasi dalam artiannya “merupakan penggantian suatu generasi atau kelompok” namun dalam istilah biologi dapat juga diartikan “sebagai menumbuhkan kembali bagian tubuh yang rusak menjadi kelmbali seperti semula.” Jika dilihat dari kedua arti kata tersebut, tidak ada keterkaitan arti kata regenrasi dengan arti kata pola. Namun dari arti kata tersbut dapat disimpulkan bahwa regenerasi dalam suatu pola karena adanya suatu penggantian yang dilakukan untuk menjadi lebih baik dan adanya kelompok. Hal ini dapat dilihat dengan adanya keteraturan yang terdapat pada pola dan kelompok yang terdiri dari bentuk.
• Sedangkan untuk konektivitas dari arti katanya berkaitan dengan “keterhubungan atau koneksi yang terjadi karena adanya interkasi yang terjalin.” Jika dilihat dari sudut pandang pengertian suatu pola maka konektivitas dapat menjadi lebih berkaitan karena dalam suatu pola harus ada koneksi yang terjalin antara bentuk satu dengan bentuk yang berada di sekitarnya. • Suatu pola regenerasi dan konektivitas dapat ditemui didalam keilmuan astronomi yang meggambarkan perputaran planet terhadap porosnya. Pola tersebut dapat dicirikan dengan adanya titik pusat yang menjadikannya seperti ada gerakan (perputaran). Sebagai contoh adalah pola spiral atau pola yang melingkar.
• Salah satu bentuk yang dapat mewakili pola regenarasi dan konektivitas adalah bentuk spiral yang dapat digabungkan menjadi pola helix. Pola helix didapatkan karena adanya konektivitas dua pola spiral. Sedangkan pola spiral sendiri terbentuk karena adanya gerakan memutar dari suatu bentuk.
• Mengapa suatu spiral dapar disebut bentuk? mungkin ada yang berpikir bahwa spiral terbentuk hanya sebuah garis. Dalam pengertiannya bentuk dapat dijabarkan jika memiliki panjang dan lebar. Namun untuk spiral ternyata tidak hanya memilik panjang dan lebar saja. Namun juga memiliki ketinggian. Aneh memang jika mendebatkan spiral apaka sebuah garis atau bentuk. Jika dilihat dari sudaut pandang elemen desain maka dapat disimpulkan garis juga merupakan suatu bentuk. • Oleh karena penggunanan spiral dalam suatu bentuk dapat menjadikan adanya perkembangan pengertian dalam khasanah desain yang terbentuk oleh kreativitas manusia.
POLA • D. Relevansi Pola Dengan Desain Pola dalam keilmuan desain dapat dilihat dari akan adanya pemahaman untuk mengkonversi semua hal ke dalam bentuk sederhana secara visual karena pemanfaatan bentuk yang digunakan dalam membentuk suatu pola biasanya masih bebentuk sederhana. Namun dalam pengaplikasiannya berpikir tentang pola secara langsung sudah melakukan suatu proses yang dinamakan proses visualisasi awal. karena dalam penerapannya proses terbsut merupakan salah satu cara memvisualisasikan suatu bentuk atau ide.
POLA Pola dapat dijadikan suatu perwakilan yang dapat membantu manusia dalam merancang. Karena dengan adanya pola dua dimensi yang mampu memberikan pesan secara baik. Mengenai isi, nilai dan berbagai elemen desain dapat di informasikan melalui pola. Selain itu dapat memberikan informasi tambahan dari segi identitas dan ekonomi. Karena dalam keilmuan desain pun berkaitan dengan informasi dan ekonomi.
POLA Pola dapat menambah kedalaman visual yang hadir di dalam suatu bentuk. yang sederhana serta dapat juga meningkatkan bentuk tersebut dan menjadikannya lebih menarik.karena dengan adanya perulangan yang tidak dibatasi. Maka terdapat berbagai macam komposisi yang akan terjadi dalam suatu pola. Dapat dikatakan keterbatasan dalam suatu pola bisa dikatakan hanya berkaitan dengan luas media yang digunakan.
Terima Kasih Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn.