PERBEDAAN PENGETAHUAN SISWA MENGENAI BAHAYA ROKOK SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL AID (AVA) (Studi pada Siswa Kelas V dan VI SD Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tahun 2016)
Aji Fadilah 1) Hj Ai Sri Kosnayani dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Peminatan Promosi kesehatan 1) Universitas Siliwangi (
[email protected]). Dosen Pembimbing Bagian Promkes Fakultas Ilmu Kesehatan 2) Universitas Siliwangi ABSTRAK
Merokok merupakan kegiatan yang sering kita temui di masyarakat. Meskipun sebagian besar masyarakat mengetahui bahaya merokok, namun kebiasaan merokok tetap banyak dilakukan di masyarakat. Tidak hanya siswa SMA, siswa SMP bahkan siswa Sekolah Dasar juga telah merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan siswa tentang bahaya rokok antara sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media Audio Visual Aid (AVA) pada siswa kelas V dan VI SD Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya pada tahun 2016. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu, dengan rancangan penelitian pre test and post test without control group design. Rancangan ini juga tidak ada kelompok pembanding (kontrol). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengisi tes pengetahuan sebanyak 20 soal. Analisis yang dilakukan yaitu analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariat menggunakan Uji t test Dependent. Sampel sebanyak 55 siswa kelas V dan VI SD Negeri 1 Singaparna yang ditentukan dengan teknik total sampling. Rata rata nilai pre test siswa yaitu 59,64, dengan nilai maksimal adalah 75 dan minimal 45 serta rata-rata nilai post test siswa yaitu 78,45, dengan nilai maksimal 100 dan minimal 60 hasil uji t dependen test diperoleh nilai p = 0.000 (p value kurang dari 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara pengetahuan siswa mengenai bahaya rokok sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media Audio Visual Aid (AVA) pada Siswa Kelas V dan VI SD Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tahun 2016. Meningkatkan upaya pencegahan terhadap siswa untuk lebih selektif dalam memilih teman dan tidak untuk sekali-kali mencoba untuk merokok, karena dapat berdampak negatif pada tubuh yang ditimbulkan akibat rokok. KEPUSTAKAAN
: (2005 - 2013)
KATA KUNCI
: Media AVA, Bahaya Rokok, Pengetahuan Siswa
1
DIFFERENCES OF STUDENT’S KNOWLEDGE ABOUT HAZARDS OF CIGARETTES BEFORE AND AFTER THE EXTENTION THE AUDIO VISUAL AID (AVA) MEDIA (Studies in Class V and VI 1 Singaparna Elementary School Tasikmalaya District 2016)
Aji Fadilah 1) Hj Ai Sri Kosnayani dan Siti Novianti 2) Studen of Faculty Health Sciences Health Promotion 1) Siliwangi University (
[email protected]). The Health Promotion Supervisor Professor Faculty of Health Sciences 2) Siliwangi University ABSTRACT
Smoking is an activity that we often encounter in society. Although most people know the hazards of smoking, but the habits of smoking still plenty to do in community. Not only high school students, junior high school students and even elementary school students also had smoked. The purpose of this study was to determine differences of students’s knowledge about the hazards of smoking between before and after counseling with Audio Visual Aid media (AVA) in Class V and VI 1 Singaparna Elementary school Tasikmalaya district in 2016. The type of research was experimental, with pretest and posttest without control group research design. This design was not comparison group (controls). The instrument used in this study was complete the knowledge test as 20 questions. Analysis conducted through were univariate analysis used frequency distribution and bivariate analysis was test Dependent. A sample of 55 students of class V and VI Elementary School 1 Singaparna determined by total sampling technique. Results of the analysis showed that the average value of pre-test knowledge of elementary students were 59,64%, the results of pre-test maximum were 75 and a minimum were 45, while the average value of posttest knowledge that was 78,45% of elementary school students post-test results maximum was 100 and a minimum of 60The results of Dependent t-test p = 0,000 (p value less than 0.05), it can be concluded that there was a significant difference between the student’s knowledge a bout hazards of smoking before and after counseling with Audio Visual Aid (AVA) media in class V and VI 1 Singaparna elementary School Tasikmalaya district 2016. Increasing efforts to prevent the students to selectively choose a friend and did not once try to smoke becouse it can have a negative impact on the body coused by smoking. REFFERENCES
: (2005-2015)
KEYWORDS
: AVA Media, Hazard Of Cigarette, Knowledge Students
2
1. PENDAHULUAN Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun tembakau yang telah dicacah ( Jaya, 2009). Rokok merupakan salah satu produk industri dan komoditi internasional yang mengandung sekitar 300 bahan kimia. Unsurunsur yang berbahaya antara lain : tar, nikotin, benzovrin, metal-kloride, aseton, amonia, dan karbon monoksida (Bustan, 2007). Selain itu sebatang rokok mengandung 4.000 jenis senyawa kimia beracun yang berbahaya untuk tubuh dimana 43 diantaranya bersifat karsinogenik (Aditama, 2013). Komponen utama rokok adalah nikotin, suatu zat berbahaya penyebab kecanduan, tar yang bersifat karsinogenik, dan CO yang dapat menurunkan kandungan oksigen dalam darah. Rokok juga dapat menimbulkan penyakit seperti jantung koroner, stroke dan kanker (Depkes RI, 2012). Pada tahun 2013 persentasi nasional penduduk Indonesia dengan umur 10 tahun ke atas yang merokok tiap hari mencapai 24,3%. Penduduk kelompok umur 10-14 tahun yang merokok tiap hari sudah mencapai 0,5% dan separuh penduduk laki-laki umur 10 tahun ke atas merupakan perokok tiap hari (Riskesdas,2013). Persentasi provinsi Jawa Barat di tingkat kabupaten/Kota rata rata untuk perokok setiap hari (27,1%). Pada tahun 2013 di Kabupaten Tasikmalaya menunjukan lebih dari separuh penduduk laki-laki (51,7%) dengan umur 10 tahun ke atas merupakan perokok setiap hari dan menurut usia pertama kali merokok di Kabupaten Tasikmalaya (8,8%) dengan proporsi
usia 10-14 tahun. (Riskesdas,2013). SD Negeri 1 Singaparna
merupakan salah satu sekolah dasar yang berada di pusat Kabupaten Tasikmalaya tepatnya di Kecamatan Singaparna dengan lokasi yang tidak jauh dengan pasar tradisional serta tempat laju turunnya kendaraan atau sering disebut dengan terminal, dimana kedua lokasi ini dapat mempengaruhi perilaku siswa mengingat orang yang ada di pasar serta terminal berbedabeda, baik dari segi karakter maupun perilakunya seperti yang dimaksud disini adalah perilaku kebiasaan merokok. Maka mengingat hal demikian dihawatirkan perilaku tersebut diadopsi oleh siswa sekolah dasar serta mempengaruhi dan mempraktekannya.
3
Berdasarkan hasil survei awal di SD Negeri 1 Singaparna menurut salah satu guru diketahui ada salah satu siswa dari kelas V dan VI pernah merokok, meskipun sebagian orang dan hanya pertama kali serta merokok hanya untuk coba-coba, namun selanjutnya dapat menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan. Hal ini disebabkan karena nikotin yang ada dalam rokok akan menyebabkan efek kecanduan. Bahkan ditakutkan dapat mempengaruhi perilaku yang tidak baik seperti merokok kepada siswa yang lain. . Berdasarkan hasil penelitian Puryanto, (2012) diketahui ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan siswa menngenai bahaya merokok. Hasil penelitian lain juga menyimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan siswa SD tentang bahaya rokok di SDN 78 Sabrang Lor Mojosongo Surakarta. Hasil penelitian Ikhsan (2013), juga menyimpulkan bahwa dengan pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok terbukti mampu mengurangi konsumsi rokok pada remaja. Pendidikan kesehatan dapat dilakukan dengan metode dan media yang
berbeda-beda
(Notoatmodjo,
2012)
metode
digunakan
untuk
mempermudah penyampain pesan kepada target pendidikan. Salah satunya dengan menggunakan media Audio Visual Aid (alat bantu dengar-lihat) berupa (power point dan Video), media ini dapat digunakan untuk menampilkan gambar serta penjelasan yang menarik dan lengkap. Menurut Edgar Dale bahwa pengalaman belajar manusia itu 75% diperoleh dari indera penglihatan 13% melalui indera pendengaran dan 12% melalui indera lainnya. Pendapat ini memberikan arti bahwa penyuluhan dengan alat bantu media Audio-Visual selain dapat menarik perhatian, peserta juga sekaligus meningkatkan pemahaman karena melibatkan indera penglihatan. Lebih lanjut Oemar Hamalik mengemukakan bahwa penggunaan media Audio-Visual juga dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa, memperjelas pengertian, memberikan pengalaman yang menyeluruh. Pendapat lain dikemukakan Nasution, cara penyampaian informasi dengan Audio-Visual (misalnya TV) jauh lebih bermutu dari pada hanya ceramah. . Oleh karena itu peneliti tertarik untuk memberikan Upaya pemberian penyuluhan kesehatan pada anak sekolah dasar dalam rangka upaya persiapan awal dalam memberikan pengetahuan menuju jenjang yang lebih
4
tinggi. Periode usia sekolah merupakan periode kritis untuk penerimaan latihan perilaku dan kesehatan menuju kehidupan dewasa yang lebih sehat. Pemberian penyuluhan kesehatan tentang bahaya rokok pada siswa kelas V dan VI SD Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan terkait bahaya rokok 2. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan penelitian pretest and post test without control group design. Rancangan ini tidak ada kelompok pembanding (control), tetapi sudah dilakukan observasi pertama (pretest) yang memungkinkan menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 29 orang kelas V dan 26 orang siswa kelas VI sehingga total populasi sebanyak 55, sampel dalam penelitian ini adalah semua Siswa Kls V dan VI SD Negeri 1 Singaparna yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Teknik pengambilan sampling menggunakan total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100. 3. HASIL PENELITIAN a. Analisis Univariat 1) Karakteristik Responden a) Karakteristik Responden berdasarkan Umur Tabel 1 Data Statistik Responden Berdasarkan Umur pada Siswa SD Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Statistik Max Min Mean Median Std. Deviasi
Frekuensi 13 9 10,96 11.00 793
Berdasarkan analisis rata-rata umur responden yang diteliti adalah 11 tahun. Umur responden termuda yang mengikuti penelitian ini adalah 9 tahun dan umur responden tertua adalah 13
5
tahun. Dalam penelitian ini umur dibatasi sampai umur 13 tahun, maka dari itu tidak ditemui responden dengan umur >13 tahun. b) Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di SD Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Uraian
Kategori
Jenis kelamin
Perempuan Laki-laki Total
Jumlah (Siswa) 29 26 55
Persentase (%) 52.7 47.3 100.0
Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa responden siswa SD Negeri 1 Singaparna berdasarkan jenis kelamin yaitu, perempuan sebanyak 29 orang (52,7%) dan laki-laki sebanyak 26 orang (47,3%). Dan dapat diketahui bahwa jenis kelamin yang paling banyak adalah perempuan. c) Karakteristik Responden berdasarkan Kelas Tabel 3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kelas di SD Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Uraian
Kelas
Kategori V VI Total
Jumlah (Siswa) 29 26 55
Persentase (%) 52.7 47.3 100.0
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa responden siswa SD Negeri 1 Singaparna berdasarkan Kelas yaitu, siswa kelas V sebanyak 29 orang (52,7%) dan siswa kelas VI sebanyak 26 orang (47,3%). Dan dapat diketahui bahwa jumlah siswa paling banyak adalah dari kelas V sebanyak 29 orang (52,7%) b. Variabel Penelitian 1) Data Statistik Responden berdasarkan Hasil Pre Test
6
Tabel 4 Data Statistik Responden Berdasarkan Hasil Pre Test Pada Siswa SD Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalya Statistik Max Min Mean Median Std. Deviasi
Frekuensi 75 45 59,64 60,00 9,536
Berdasarkan tabel 4 rata-rata nilai pre test yaitu 58,73. Hasil pre test maksimal adalah 75 dan minimal 45 2) Data Statistik Responden berdasarkan Hasil Post Test Tabel 5 Data Statistik Responden Berdasarkan Hasil Post Test Pada Siswa SD Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Statistik Max Min Mean Median Std. Deviasi
Frekuensi 100 60 78,45 80,00 11,575
Berdasarkan tabel 4.5 rata-rata nilai post test yaitu 78,45. Hasil post test maksimal adalah 100 dan minimal 60 1. Analisis Bivariat Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu perbedaan pengetahuan siswa mengenai bahaya rokok sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media Audio Visual Aid (AVA). Yang diuraikan pada tabel 6. Tabel 6 Analisis Uji Beda Nilai Pre-Test dan Post-Test Tingkat Pengetahuan Siswa Tentang Bahaya Rokok Pada Siswa SD Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Pengetahuan Pre Test Post Test
Mean 59,64 78,45
7
P 0,000
Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa rata-rata nilai pengetahuan pre test siswa sebesar 59,64. Sedangkan rata-rata nilai pengetahuan post test siswa sebesar 78,45. Berdasarkan uji t- test Dependen diperoleh nilai p = 0.000 (p value kurang dari 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara pengetahuan siswa mengenai bahaya rokok sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media Audio Visual Aid (AVA). Pada Siswa Kelas V dan VI SD Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. 4. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji T Dependen sesuai dengan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pre test siswa tentang pengetahuan bahaya rokok sebesar 59,64. Sedangkan nilai rata-rata post test siswa tentang pengetahuan bahaya rokok sebesar 78,45. Hasil uji T Dependen diperoleh nilai p = 0.000 (p value < 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara pengetahuan siswa mengenai bahaya rokok sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media Audio Visual Aid (AVA) pada Siswa Kelas V dan VI SD Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Puryanto, (2012) diketahui ada pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan siswa mengenai bahaya merokok. Hasil penelitian lain juga menyimpulkan bahwa ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan Siswa SD tentang bahaya rokok di SDN 78 Sabrang Lor Mojosongo Surakarta. Selain itu hasil penelitian Ikhsan (2013), juga menyimpulkan bahwa dengan pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok terbukti mampu mengurangi konsumsi rokok pada remaja. Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian Hermaningsih (2009)
yang
membuktikan
bahwa
pendidikan
kesehatan
dengan
menggunakan Audio Visual dan Leaflet dapat meningkatkan perilaku perawatan diri pra remaja penggunaan media video dalam penelitian ini ikut berpengaruh dalam perubahan pengetahuan.
8
Menurut Sinta (2011) Joint Commission On Health Education. USA mengartikan pendidikan kesehatan adalah kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan orang dan membuat keputusan yang tepat sehubungan dengan pemeliharaan kesehatan.dari batasan-batasan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk mempengaruhi orang agar ia atau mereka berperilaku sesuai dengan nilai-nilai kesehatan. Pendidikan kesehatan juga suatu kegiatan untuk menjadikan kondisi sedemikian rupa sehingga seseorang mampu untuk berperilaku hidup sehat. Pendidikan merupakan upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidik. Maka bantuan Audio Visual Aid yang didalamnya terdapat berbagai perpaduan metode penyampaian informasi dapat efektif dalam memberikan pemahaman tentang bahaya rokok bagi kesehatan. Informasi ini sangat penting bagi siswa sekolah tingkat dasar mengingat mereka mulai berada dalam tahap tumbuh kembang yang selalu ingin tahu dan ingin mencoba. Dengan pemahaman ini, maka diharapkan mereka mampu memahami dengan baik tentang bahaya rokok bagi kesehatan sehingga mampu membentuk sikap yang baik terhadap hal tersebut. 5. SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada Siswa SD Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan bermakna antara pengetahuan siswa mengenai bahaya rokok sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media Audio Visual Aid (AVA) pada Siswa Kelas V dan VI SD Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya tahun 2016. 6. SARAN a. Bagi Guru Materi mengenai bahaya rokok perlu diberikan kepada siswa dengan menggunakan alat bantu media Audio Visual Aid (AVA), karena penggunaan media AVA dapat meningkatkan pemahaman siswa.
9
b. Bagi Siswa Sekolah Dasar Meningkatkan upaya pencegahan terhadap siswa untuk lebih selektif dalam memilih teman sebagai antisipasi pengaruh perilaku merokok dan tidak
untuk
sekali-kali mencoba untuk merokok, karena dapat
mengakibatkan ketagihan dan berdampak negativ pada tubuh yang ditimbulkan akibat rokok. c. Bagi Peneliti Lain Disarankan
untuk
menindaklanjuti
hasil
penelitian
ini
dengan
mengadakan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat pengetahuan siswa tentang bahaya rokok. DAFTAR PUSTAKA Aliansi Pengendalian Tembakau Indonesia, 2013. Peta Jalan Pengendalian Produk Tembakau Indonesia. Surakarta, Muhammadiyah University Press. Depkes, B. 2012. Masalah Merokok di Indonesia. Departemen Kesehatan Indonesia.7September2014.http://www.promkes.depkes.go.idindex.ph ptopik94pengendalian/rokok26-pengendalian-masalah-rokok-diindonesia Green lw, Kreuter.MW. 2005. Health Program Planning:an educational and ecological approach. Fourth Edition. MC Graw-Hill.New York. Pg 57. Ikhsan, H. 2013. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Bahaya Merokok terhadap Perilaku Mengurangi Konsumsi Rokok pada Remaja (Studi Kasus di Dukuh Kluweng Desa Kejambon Kecamatan Taman Kabupaten Pemalang). Abstrak. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan, 2 (1).http://www.e-jurnal.com/2013/10/pengaruh–pendidikankesehatanbahaya-html Notoatmodjo. S. 2007. Promosi Kesehatan Dalam Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta. Puryanto, Santoso,E.J.,dan Sayono. 2012. Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Sikap siswa tentang Bahaya Merokok. Abstrak.Jurnal penelitian Keperawatan. Riset kesehatan dasar. 2013. Dalam Angka Provinsi Jawa Barat. Jakarta. Rineka Cipta. Sinta F. (2011). Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
10
11