EDISI 40 Tahun IV/2016 Terbit 20 Oktober
Info Terkini Partisipasi Indonesia Power dalam IBEA Hal 3
Info Terkini LAZ Indonesia Power Serentak Gelar Santunan 2.700 Yatim & Dhuafa Hal 5
Info Terkini Sertijab GM UJP PLTU Pangkalan Susu Hal 6
Info Terkini
Seminar O&M IP-PJB berkolaborasi dengan MHPS-MC Hal 7
Pengumuman
Hal 2
Inspiring Story
Hal 8
Inspring Quiz
Hal 11
Berita Foto
Hal 12
INTEGRITAS
#BanggaIndonesiaPower
Pengumuman Bagi rekan rekan yang akan mengirimkan tulisan atau materi sosialisasi dalam bentuk artikel/tips/ bentuk lainnya, setiap minggunya kami tunggu materinya maksimal hari Kamis pukul 15.00 WIB.
EDISI 40 Tahun IV/2016 Terbit 20 Oktober
PENGUMUMAN
EDISI 40 Tahun IV/2016 Terbit 20 Oktober
INFO TERKINI Partisipasi Indonesia Power dalam IBEA
JAKARTA – Pameran Kelistrikan Indonesia 2016 kembali digelar bertajuk ‘Indonesia Best Electricity Award’ (IBEA), yang merupakan penghargaan kepada perusahaan energi dan industri ketenagalistrikan. Penghargaan tersebut diserahkan pada puncak peresmian dibukanya Pameran kelistrikan yang diadakan oleh Majalah Listrik Indonesia bekerjasama dengan Majalah SWA dan didukung Kementerian ESDM, Dewan Energi Nasional dan PT PLN (Persero) di Birawa Assembly Hall, Bidakara Hotel, Jakarta pada (13/10). Acara yang dibuka oleh Staff Ahli Menteri Bidang Peningkatan Menggunakan Produk Dalam Negeri Dyah Winarni Poedjiwati mewakili Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto ini juga, dihadiri oleh, Aliuddin Sitompul mewakili Dirjen Ketengalistrikan Jarman, dan Machnizon Masri Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara.
EDISI 40 Tahun IV/2016 Terbit 20 Oktober
INFO TERKINI
Tumiran Dewan Energi Nasional memaparkan seputar perkembangan industri dalam negeri ," upaya ini untuk mendorong pemerintah, bahwa kemampuan kita ini ada, local content kita meningkat, pengurangan kebutuhan kita terhadap barang import, buat regulasi seketat mungkin product product domestik." Hal senada diungkapkan olehStaff Ahli Menteri Bidang PeningkatanPenggunaan Produk Dalam Negeri Dyah Winarni Poedjiwati, " pemerintah terus mengupayakan untuk industri menggunakan produk lokal dengan dinaungi oleh PerMen, Keppres, hingga UU mengenai penggunaan bahan lokal," ungkapnya. Dengan mengusung tema "Memacu Kemandirian Industri Ketengalistrikan ", acara ini juga menggelardiskusi panel yang diisi oleh , Staff Ahli ESDM Muhammad Said Didu, Kadiv Perencanaan PLN Ambara, Kepala STT PLN Supriadi Legino, Sekjen DPP AKLI Burkhanuddin Mochsen dengan moderator dipandu oleh Anggota Dewan Energi Nasional Tumiran membahas mengenai Percepatan Listrik Pedesaan. Dalam rangka memeriahkan kegiatan ini panitia juga menyelenggarakan pameran secara eksklusif dan terbatas yang diperuntukkan bagi perusahaan pilihan terbaik di industri ketenagalistrikan, dan Indonesia Power sebagai perusahaan berbasis pembangkitan listrik ini ikut meramaikan booth pameran yang diikuti sebanyak 20 peserta yang merupakan perusahaan Industri tanah air. Dalam acara ini pula Indonesia Power diwakili oleh Direktur Operasi II Antonius R.T. Artono menyampaikan presentasi seputar jasa Operation & Maintenance yang jadi salah satu stream IP masuk kedalam Top 5 O&M Company dalam penghargaan yang bergengsi ini. Tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan kepedulian perusahaan terhadap pentingnya energi listrik dalam menggerakkan roda pebangunan dan ekonomi secara berkelanjutan, memperoleh gambaran best practice perusahaan dalam membangun, menyediakan dan mengelola sektor ketenagalistrikan untuk pengembangan ekonomi, bisnis, dan industri secara berkelanjutan. Memberikan apresiasi kepada perusahaan yang telah sukses membangun, menyediakan dan mengelola sektor ketenagalistrikan untuk pengembangan ekonomi, bisnis, dan industri secara berkelanjutan.
EDISI 40 Tahun IV/2016 Terbit 20 Oktober
INFO TERKINI LAZ Indonesia Power Serentak Gelar Santunan 2.700 Yatim & Dhuafa
JAKARTA - Dalam rangka menyambut bulan Muharram 1438 H Laz An-Nur PT Indonesia Power Kantor Pusat menyelenggarakan santunan nusantara yatim & dhuafa sebanyak 2700 anak, kegiatan ini juga serentak dilakukan di unit-unit. Acara yang digelar di Masjid An-Nur Kantor Pusat pada hari Rabu (12/10) ini dihadiri oleh Dirkeu Hudiono, Diraga Adi Suptriono, seluruh jamaah solat dzuhur serta perwakilan anak yatim dan dhuafa. Direktur Keuangan Indonesia Power, Hudiono memaparkan untuk terus meningkatkan proses Zakat Infak dan Sedekah (ZIS). “ Kegiatan yang sangat baik semoga dapat dikembangkan terus. Kita harus sosialisasi dan publikasi internal mengenai ZIS agar lebih mudah kedepannya dan ada peningkatan terus. Semoga dengan adanya kegiatan seperti ini terus-menerus dapat menguatkan mereka yang membutuhkan,” ungkap Hudiono menutup sambutannya. Acara serupa dilakukan setiap satu bulan sekali dengan tema yang berbeda-beda, disaat yang bersamaan panitia penyelenggara berharap agar target awal 1000 anak kedepannya dapat tercapai. Sebanyak 12 unit di lingkungan Indonesia Power ikut serta memberikan santunannya, dengan detail sebagai berikut: Kantor Pusat (580), Bali (100), Perak Grati (600), Priok (200), Pangkalan Susu (100), Mrica (150), BSR (80), Semarang (200), Suralaya (200), Lontar (321), Saguling (60), dan Kamojang (109).
EDISI 40 Tahun IV/2016 Terbit 20 Oktober
INFO TERKINI Sertijab GM UJP PLTU Pangkalan Susu JAKARTA – Indonesia Power gelar acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) GM Pangkalan Susu pada hari Rabu (12/10), di ruang rapat Suralaya Lantai 8, Kantor Pusat. Sertijab kali ini dihadiri oleh Dirkeu Hudiono, Diraga Adi Supriono, Dirop II Antonius R.T. Artono, Dirop I Eri Prabowo. Slamet Suwardi yang sebelumnya sebagai Plt. GM UJP PLTU Pangkalan Susu, digantikan oleh Andi Agung yang sebelumnya menjabat sebagai Manajer Pemeliharaan UJP PLTU Pangkalan Susu. Dalam prosesi sertijab ini, Dirop II memberikan sambutan serta arahan terhadap jabatan yang diemban oleh masing-masing peserta sertijab ini. “ Atas nama Direksi mengucapkan terima kasih kepada Pak Slamet yang telah memberikan waktu lebihnya dan best effort-nya. Pangkalan Susu ini menjadi Suralaya-nya Sumatera karena memiliki kapasitas yang sangat besar maka akan sangat dilihat kinerjanya oleh stakeholder,” ujar Anton. “Kepada pejabat baru selamat menjalankan tugas barunya, ada 3 program besar yang mesti kita kawal yakni, first year inspection, proses untuk jasa operasi dan pemeliharaan strategic partner untuk Pangkalan Susu, sekarang dalam proses pengadaan, Pangkalan Susu jadi pembangkit yang pertama di Indonesia yang melakuka skema seperti ini, yang terakhir kita harus kreatif pula dalam membina hubungan dan terus menjaga Integritas,” tambah Anton menutup sambutan serta arahannya. Slamet Suwardi sendiri dibebastugaskan dengan jabatan terdahulunya untuk kemudian menjabat sebagai Ahli Kontrol Dan Instrumen Pada Divisi Manajemen Proyek Kantor Pusat. UJP PLTU Pangkalan Susu sendiri terletak di desa Pasir, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang memiliki daya terpasang sebesar 2 x 200 Mega Watt (MW).
EDISI 40 Tahun IV/2016 Terbit 20 Oktober
INFO TERKINI
JAKARTA - Indonesia Power bersama PJB ikuti acara Operation & Maintenance Collaboration Technical Seminar In Indonesia 2016 di Gedung Graha Corpu ,Pusdiklat PLN, Jakarta (20/10). Acara yg digelar hingga 13 Oktober mendatang ini berkolaborasi dengan Mitsubishi Hitachi Power Systems (MHPS), dan Mitsubishi Corporation (MC). Dirop I Eri Prabowo, hadir dan menjadi panelis dalam seminar yang dihadiri oleh GM unit serta operator. Eri Prabowo, " kami masih menggunakan mesin konvensional, dalam acara ini kita akan membahas revaluasi dari aset seperti turbin, boiler dan lainnya. Ini adalah isu utamanya, bagaimana extend asset life time hingga 15-20 tahun mendatang. Ini seminar yang ke-7, saya berharap kolaborasi ini dapat berjalan berkelanjutan." Ken Kawai Executive Vice President Mitsubishi Hitachi Power Systems, Ltd. mengatakan akan berkontribusi dengan baik dalam menambah usia dari mesin mesin tersebut dengan teknologi yang mereka miliki. Dalam seminar ini juga Eri Prabowo menjelaskan seputar life cycle management pembangkit IP yang rata rata berusia lanjut. Serta tindakan maintenance apa saja yang dilakukan untuk menjaga efisiensi pembangkit tersebut dalam menghasilkan listrik.
EDISI 40 Tahun IV/2016 Terbit 20 Oktober
INSPIRING STORY “Arsitek Di Balik Suksesnya Air Minum Kemasan Mrica” Suwanto – UP Mrica (Pensiun) Terpaan krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997, ternyata mampu menumbuhkan jiwa pengusaha pada diri Suwanto. Bersama rekannya, proposal Suwanto untuk membuat air minum dalam kemasan (AMDK) berlabel Mrica, disetujui oleh Manajemen. Tanpa pantang menyerah, Suwanto dan satu orang rekan kerjanya memproduksi AMDK Mrica dan mempromosikan ke lingkungan sekitar Mrica. Kini, 15 tahun sudah AMDK Mrica hasil besutan Suwanto telah eksis dan menjadi brand UBP Mrica selain selain sebagai penyedia tenaga listrik bagi Indonesia. Sungguh ide brilian ini hanya bisa berhasil diwujudkan dengan komitmen tinggi dan jiwa pantang menyerah untuk kemajuan Perusahaan. Banyak kisah sukses yang bisa kita temui mengenai seorang karyawan yang berhasil menjadi pengusaha sukses. Suwanto, merupakan salah satu contoh karyawan yang memiliki jiwa pengusaha dan berhasil menjalankan idenya ini untuk membantu meningkatkan revenue Perusahaan. Suwanto yang telah mengabdi di bidang kelistrikan selama 31 tahun ini, menjadi otak di balik produksi air minum dalam kemasan (AMDK) Mrica yang telah eksis sejak tahun 1997 sampai sekarang. Minat laki-laki yang hobi bermain catur untuk mengembangkan usaha ini, merupakan cerminan dari jiwa seorang pengusaha sejati, yang tidak mengenal menyerah. Kisahnya berawal ketika perusahaan tempatnya bekerja Indonesia Power mengalami resesi pada tahun 1997 yang diawali dengan terjadinya krisis moneter di negeri kita tercinta ini. Menghadapi resesi yang menimpa perusahaan tempatnya bekerja, Direksi mengeluarkan surat edaran yang memberikan keleluasaan kepada karyawan untuk mengembangkan ide kreatifnya membuat aneka usaha demi menyelamatkan perusahaan. Karena kecintaannya yang sangat dalam terhadap perusahaan tempatnya mencari penghidupan, Suwanto pun dengan sepenuh hati mengeluarkan segenap ke- mampuan pikirnya untuk mencari ide penyelamatan perusahaan dari resesi yang melanda. Bersama teman-temannya akhirnya tercetus- lah ide untuk membuat industry air minum dalam kemasan (AMDK). Lelaki yang telah mengabdi sejak tahun 1979 ini sangat menyadari bahwa idenya membuat usaha AMDK bukanlah perkara mudah mengingat mindset yang dimiliki bersama teman-temannya masihlah mindset karyawan. Namun demikian Suwarno tidak menyerah begitu saja, dirinya yakin bahwa dengan SDM serta sarana dan prasarana yang ada idenya tersebut dapat diwujudkan. Alhasil ide tersebut pun tetap dilanjutkannya. Sebuah proposal bisnis lengkap dengan analisa kelayakan usaha dibuat dan diajukan ke managemen untuk mendapat persetujuan. Managemen pun menyetujui proposal yang diajukannya bersama teman-teman dengan catatan bahwa produk yang dihasilkannya harus mempunyai diferensiasi dengan produk yang sudah ada di pasaran. Air minum dengan menggunakan teknologi reverse osmosis pun dipilihnya untuk membedakan produk yang dihasilkan dengan yang ada di pasar. Dengan teknologi tersebut mampu menghasilkan air minum dengan TDS kurang dari 5 PPM yang artinya kualitas air tersebut lebih baik dari produk air minum dalam kemasan lainnya.
EDISI 40 Tahun IV/2016 Terbit 20 Oktober
INSPIRING STORY Diferensiasi yang mampu dihasilkan tersebut makin membuat managemen menyetujui langkah Suwarno bersama timnya. Mesin produksi pun mulai didatangkan meskipun dengan kapasitas yang masih kecil. Akhirnya pada tahun 1998 usaha Air Minum MRICA pun resmi beroperasi dan mulai berproduksi setelah sebelumnya sempat mengalami kendala pengurusan perijinan karena harus melalui birokrasi yang rumit. Mesin pembuatan AMDK datang pda tahun 2007, dan usaha AMDK telah berdiri secara legal sesuai dengan Undang- Undang Negara. ”Proses meyakinkan Manajemen dan lingkungan internal Perusahaan merupakan tantangan yang cukup berat, belum lagi untuk memperkenalkan produk ini kepada masyarakat luar. Namun saya dan teman-teman tetap maju terus dan berpandangan positif. Semua keberhasilan memang butuh waktu. Kalau berpikir negative tidak akan maju-maju”, jelas Suwanto. Memang sudah hal yang jamak, bahwa memulai sebuah usaha baru bukanlah hal yang mudah. Setelah mampu berproduksi, suwarno bersama teman-temannya menemui hambatan baru yaitu bagaimana cara memasarkan produk yang mereka hasilkan mengingat produk mereka masih baru dan belum dikenal oleh karyawan Indonesia Power. Bahkan banyak karyawan yang pada awalnya tidak setuju mengonsumsi AMDK Mrica sebagai ganti produk AMDK yang biasa mereka konsumsi pada acara-acara kantor. “Awalnya ada beberapa karyawan yang protes, kok air minumnya ganti merek menjadi AMDK Mrica, padahal biasanya pakai merek tertentu. Padahal dengan mengonsumsi AMDK Mrica, kan berarti ikut serta memasarkan produk Perusahaan, tapi akhirnya semua karyawan dengan sukarela mau memakai produk ini,” kenang Suwanto. Pe-er kedua adalah melakukan promosi dan distribusi ke masyarakat luar. Suwanto dan tim AMDK sama sekali tidk mengetahui bagaimana cara memasarkan pro- duk yang telah mereka hasilkan ditambah de ngan pola pikir sebagai pekerja yang masih melekat erat di benak mereka. Namun Sudjatmiko tetap berusaha melakukan pendekatan secara personal kepada masyarakat agar mereka percaya dengan kualitas AMDK Mrica. Suwanto merasa optimis di tengah berbagai hambatan yang dihadapi industry AMDK mempunyai masa depan yang cukup cerah. “Pada saat itu saya berpikir kalau kebutuhan air akan berkembang terus, 5 atau 10 tahun lagi mungkin kita akan kehilangan sumber air yang bersih dan sehat, itu yang menjadi penyemangat kami untuk terus maju”, ungkapnya. Optimisme yang dipegang teguh oleh Suwanto di tengah kendala yang dihadapi diakuinya karena disamping bekerja, Suwanto juga ingin bermanfaat bagi orang lain. Kini usaha air minum yang diberinama Air Minum Mrica itu pun masih terus berjalan. Distribusi air minum tersebut pun meluas hingga ke Jogja, Semarang, Pekalongan, Purwokerto, Cilacap, Banyumas, Semarang, Kebumen, Wonosobo dan Probolinggo. Keberhasilan Suwanto bersama rekan-rekannya membangun sebuah unit bisnis baru dalam rangka penyelamatan perusahaan dari resesi ini bukannya tanpa hambatan dan semudah membalik telapak tangan.
EDISI 40 Tahun IV/2016 Terbit 20 Oktober
INSPIRING STORY Bahkan kisah layaknya sebuah cerita di sinetron pun pernah dialami oleh Suwanto dalam mengembangkan bisnis AMDK ini. Air minum yang diproduksinya pada saat awal pernah mengalami fitnah yang mengatakan bahwa air minumnya memiliki rasa yang pahit. Namun Suwanto menghadapinya dengan kepala dingin dan pikiran positif. Alhamdulilah, setelah melalui tes dan percobaan semua itu tidak terbukti. Pro dan kontra dalam mengembangkan bisnis AMDK itupun banyak dijumpainya. Tetapi bagi lelaki yang senang bersosialisasi ini pro dan kontra merupakan hal biasa yang akan selalu dijumpai dalam pekerjaan. Suwanto selalu menekankan kepada teman-teman kerjanya untuk tidak menganggap kompetitor sebagai pesaing, tapi anggap mereka sebagai teman yang juga harus dirangkul dan jangan dimusuhi. Bahkan jka memungkinkan kita bisa maju bersama competitor tersebut. Menurut Suwanto keberhasilan yang diraih oleh dirinya bersama teman-teman dalam mengembangkan bisnis AMDK tidak terlepas dari peran managemen yang memberikan dukungan dan kepercayaan penuh untuk mengembangkan bisnis tersebut. Komitmen serta rasa memiliki terhadap produk air minum tersebut juga menjadi faktor penentu keberhasilan. Suwanto menegaskan bahwa apa yang dilakukannya dalam membangun industry AMDK di Mrica semata-mata demi kemajuan perusahaan dengan memperdayakan aset perusahaan yang ada (ex. Lahan kosong) disamping awalnya juga mengamankan aset perusahaan dari dampak resesi. Suwanto juga ingin merubah pola pikir teman-teman, khususnya tim AMDK untuk menjadi pengusaha yang tidak hanya bekerja tetapi mampu menghasilkan sesuatu. Meskipun kini Suwanto tidak lagi bertanggungjawab secara langsung terhadap pengelolaan usaha AMDK ini namun keterikatan emosional dirinya terhadap usaha tersebut masih sangat erat. Dirinya bahkan masih sering dimintakan solusi atas permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan air minum tersebut. Suwanto berharap aneka usaha bisa lebih dikelola dengan baik karena di samping sebagai asset Perusahaan yang perlu diselamatkan, usaha tersebut juga bisa menambah income Perusahaan yang artinya memiliki manfaat lebih. Selain itu bisa memperkenalkan kepada masyarakat bahwa Indonesia Power tidak hanya terkenal karena usaha energinya, namun juga memiliki produk AMDK yang terjamin kualitasnya di banding produk air minum lainnya. Suwanto berharap usahausaha seperti ini dapat dengan dikelola lebih profesional lagi. “Di Mrica terdapat banyak sumber yang bisa dijadikan usaha. Dari pada dilepas begitu saja, kenapa tidak diberdayakan. Jadi nanti akhirnya bukan hanya sebagai tempat usaha, tetapi bisa dijadikan tempat untuk penggodokan untuk teman-teman yang akan memasuki masa purnabakti,” tuturnya dengan antusias.
EDISI 40 Tahun IV/2016 Terbit 20 Oktober
INSPIRING QUIZ IPWN 40 Dari kisah diatas, jika dikaitkan dengan Nilai IP-AkSi (Integritas, Profesional, Proaktif dan Sinergi) termasuk dari nilai yang mana? Sebutkan alasannya. AYO, kirimkan jawaban Bapak/Ibu pada Dian (
[email protected]) Jawaban kami terima maksimal tanggal 20 Oktober 2016. Jawaban yang paling sesuai akan kami undi dan diumukan pada edisi InPower Weekly berikutnya dan hadiah akan dikirimkan ke Unit Bapak/Ibu Pemenang.
PENGUMUMAN INSPIRING QUIZ IPWN EDISI 40 Dari beberapa pengirim jawaban Kuis Inspiring Stories telah kami dapatkan 1 (Satu) Pemenang yang beruntung mendapatkan hadiah menarik melalui pengundian secara random untuk jawaban yang kami nilai lengkap. Irfan Permana – UPJP Kamojang Jawaban : PROFESIONAL Kisah dari Bapak Arief Mustaqim pada “Inspiring story” minggu ini menunjukan bahwa Bapak Arief begitu memegah teguh nilai IP AKSI (Integritas, Profesional, Proaktif, Sinergi) dalam melaksanakan pekerjaan. Dan nilai “Profesional” lebih cenderung ada pada diri Bapak Arief, Alasannya sesuai dengan kata kunci professional yaitu: tahu, mau, mampu dan menyenangi pekerjaan, walau Pak Arief memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi, namun dia tetap menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik tanpa menuntut adanya penyesuaian jabatan. Selain itu dari komitmen dan ketekunan yang dibangun sedikit demi sedikit itulah, beliau dapat mengembangkan pengetahuan ketrampilan sehingga dapat membawa kemajuan dan perkembangan Indonesia Power ke arah yang lebih baik.
EDISI 40 Tahun IV/2016 Terbit 20 Oktober
BERITA FOTO