EDISI 45 Tahun IV/2016 Terbit 21 November
Info Terkini Indonesia Power Raih Penghargaan Emerging Industri Leader Hal 2
Info Terkini
RUPS-RKAP 2016 Hal 3
Pojok EBT
Pengertian Energi Baru Terbarukan Hal 6
Info GCG Akuntabilitas
Hal 8
Quiz EBT
Hal 10
Berita Foto
Hal 11
PROFESIONAL Pembaca setia IPWN, kami selalu hadir menyajikan informasi terbaru seputar PT Indonesia Power.
Berita pertama adalah Penganugerahan Indonesia Quality Award (IQA) 2016 dengan Tema Membangun Kinerja Ekselen Menuju World Class Company Berbasis Baldrige Excellence Framework Berita Kedua yaitu Pra-Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun Buku 2017
Berikutnya adalah PT Indonesia Power turut serta menjadi pembicara dalam “International Conference on Green and Renewable Energy Resources”. Dalam mendukung dan menunjukkan keberpihakan terhadap penggunaan renewable energy (diterjemahkan secara bebas sebagai energi baru dan terbarukan = EBT), Jangan Lewatkan Quiz GCG Edisi 45 hadiah menarik menanti anda.
#JanganCintaiPekerjaaanApaAdanya
Pengumuman Bagi rekan rekan yang akan mengirimkan tulisan atau materi sosialisasi dalam bentuk artikel/tips/ bentuk lainnya, setiap minggunya kami tunggu materinya maksimal hari Kamis pukul 15.00 WIB.
EDISI 45 Tahun IV/2016 Terbit 21 November
INFO TERKINI
JAKARTA – Direktur Utama PT Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani terima penghargaan dalam Malam Penganugerahan IQA 2016 yang digelar di Ballroom III, Hotel Mulia, Selasa (15/11). Penganugerahan Indonesia Quality Award (IQA) 2016 dengan Tema Membangun Kinerja Ekselen Menuju World Class Company Berbasis Baldrige Excellence Framework ini juga dihadiri oleh Dirkeu, Hudiono serta Dirop I, Eri Prabowo. Dengan total skor sebesar 601 Indonesia Power memperoleh peringkat 1 sebagai Emerging Industry Leader.
Acara ini diselenggarakan oleh Indonesia Quality Award Foundation (IQAF) dengan BUMN Executive Club dalam rangka penganugerahan kepada perusahaan yang telah menerapkan Kriteria Kinerja Ekselen berdasarkan ukuran dari "Malcolm Baldridge Criteria for Performance Exellence" (MBCfPE). Hal ini merupakan bentuk pengakuan atas tingkat kinerja ekselen yang dicapai PT Indonesia Power berdasarkan hasil asesmen pada bidang bisnis perusahaan. Penghargaan yang diserahkan oleh Ketua Dewan Juri IQA, Bacelius Ruru ini diterima langsung oleh Direktur Utama PT Indonesia Power, Sripeni Inten Cahyani.
EDISI 45 Tahun IV/2016 Terbit 21 November
INFO TERKINI
JAKARTA - Pra-Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun Buku 2017 digelar di ruang rapat Paiton, Lantai 3, PT PLN Persero Kantor Pusat, pada hari Kamis (16/11). Materi secara langsung disampaikan oleh Dirop I Eri Prabowo, Diraga Adi Supriono, Dirsdm Roikhan, Dirop II Antonius R.T. Artono, dan Dirkeu Hudiono yang mewakili direktoratnya masing-masing. Materi yang disampaikan pada Pra-RUPS ini berupa, Peta strategi RJPP 2017-2021, sasaran dan program utama 2017, hingga asumsi RKAP 2017. Selain dihadiri oleh jajaran Direksi, acara ini juga dihadiri oleh beberapa senior leader Kantor Pusat.
EDISI 45 Tahun IV/2016 Terbit 21 November
INFO TERKINI Dirut PT Indonesia Power menjadi Pembicara dalam “International Conference on Green Renewable Energy Resource”. Surakarta (21/11) – Sripeni Inten Cahyani, Direktur Utama PT Indonesia Power turut serta menjadi pembicara dalam “International Conference on Green and Renewable Energy Resources” , Senin 21 November 2016 di Solo Paragon Hotel Surakarta . International Conference mengenai energi terbarukan yang berlangsung selama 2 hari yaitu pada tanggal 21-15 November 2016 tersebut diadakan oleh Faculty of Mathematics and Natural Sciences Universitas Sebelas Maret Surakarta bekerja sama dengan Australian PV Insitute, PT Indonesia Power , PT Pertamina dan MPS (Renewable Maritime Energy) dengan Keynote Speaker yaitu Prof. Dr. Sri Adiningsih, M.Sc., P.Hd selaku Ketua Dewan Pertimbangan Presiden. Dalam kesempatan tersebut sebagai Plenary, Inten, wanita ini biasa disapa, dimoderatori oleh Agus Supriyanto (dosen UNS), berkesempatan untuk memberikan paparan mengenai “Development of Hydro Energy Power”. Dalam pemaparannya Inten terlebih dahulu memberikan pengenalan mengenai PT Indonesia Power dengan pemutaran video company profile PT Indonesia Power kepada seluruh peserta. Di dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa pada tahun 2015 sebanyak 6 unit telah berhasil mendapatkan peringkat hijau dalam penilaian Proper (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan) yang diadakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan pada Tahun 2016 ini ditargetkan 10 unit mendapat peringkat Hijau dan perusahaan akan terus berusaha untuk mendapatkan peringkat yang lebih tinggi untuk seluruh pembangkitnya dengan terus meningkatkan pengelolaan lingkungan. Berbicara mengenai pemanfaatan energi terbarukan, Ibu Inten menjelaskan bahwa saat ini Indonesia Power memiliki 2 pembangkit yang menggunakan Hydro Electric Power Plant yaitu UP Saguling dengan kapasitas 797, 36 MW dan UP Mrica dengan kapasitas 322,21 MW. Tidak hanya itu saat ini sebagai bentuk pemanfaatan energi terbarukan, Indonesia Power bekerjasama dengan Kansai Electric Power Inc tengah menjalankan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Rajamandala dengan kapasitas 47 Megawatt (MW) yang dibangun di Sungai Citarum, Desa Cihea Kecamatan Haurwangi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dengan pola pengoperasiannya adalah mengikuti pola operasi PLTA Saguling (4×175) MW, dimana akan memanfaatkan air keluaran dari PLTA Saguling guna menghasilkan energi listrik.
EDISI 45 Tahun IV/2016 Terbit 21 November
INFO TERKINI Sebagai bentuk dari program Hijaunesia Power, diakhir acara Ibu Inten menyerahkan 6 bibit tanaman kepada Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk ditanam disekitar kampus UNS. “Ini adalah salah satu bentuk kepedulian kami untuk terus menjaga keseimbangan ekosistem alam” sahut Ibu Inten. Diharapkan dengan ditananmya bibit-bibit tanaman tersebut lingkungan kampus akan terus terjaga kelestariannya dan diharapkan mahasiswa sebagai generasi muda juga dapat turut andil untuk melestarikan lingkungan. (AW)
EDISI 45 Tahun IV/2016 Terbit 21 November
POJOK EBT Pengertian Energi Baru dan Terbarukan (EBT) Sebagian besar pembangkit listrik yang dioperasikan di Indonesia, bahkan di dunia, saat ini mayoritas masih menggunakan sumber energi yang akan habis bila dipakai seperti: batubara, gas dan minyak. Semua itu berasal dari fosil. Sudah beberapa periode dilakukan contingency plan untuk antisipasi menghadapi habisnya sumber energi jenis fosil ini. Terbukti dengan semakin banyaknya kita dengar adanya kebijakan2 yang mendukung dan menunjukkan keberpihakan terhadap penggunaan renewable energy (diterjemahkan secara bebas sebagai energi baru dan terbarukan = EBT), juga pengembangan dan pembangunan pembangkit listrik dengan sumber energi: air, matahari, nuklir, ombak, biomassa, biogas, dan beberapa lainnya lagi. Di negara kita, pengelolaan pemanfaatan energi diatur dengan hirarki sebagaimana gambar 1 berikut: Gambar 1. Hirarki Ketetapan2/peraturan dalam Pemanfaatan Energi
Keterangan singkatan: RUEN : Rencana Umum Energi Nasional RUED : Rencana Umum Energi Daerah RUKN : Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional RUKD : Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah RUPTL : Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik EBT : Energi Baru dan Terbarukan Dalam kebijakan2 yang disusun, porsi sumber energi yang keberadaannya dapat diperbaharui (renewable energy) semakin diperbesar. Hal ini dengan tujuan salah satunya agar kesinambungan pengadaan sumber energi tersebut lebih terjamin secara jangka panjang. Bila disimak lebih detil dalam Kebijakan Energi Nasional (ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah no 79 tahun 2021), dinyatakan bahwa pada tahun 2025 porsi energi baru dan terbarukan (EBT) yang digunakan untuk pembangkit listrik harus sudah dapat mencapai 23% dari komposisi penggunaan energi primer untuk pembangkitan tenaga listrik secara nasional. Bahkan dalam draft Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional tahun 2015-2034 ditetapkan target bauran energinya dinaikkan lagi harus mencapai 25% dari komposisi penggunaannya untuk pembangkitan tenaga listrik. Lihat gambar 2.
EDISI 45 Tahun IV/2016 Terbit 21 November
INFO TERKINI Gambar 2. Kebijakan Bauran Energi
Lalu, apa sih itu yang sebenarnya dimaksud dengan energi baru dan terbarukan? Apakah kata energi baru dan terbarukan itu satu pengertian seperti kata asalnya renewable energy atau gabungan dua pengertian yang berbeda? Dalam Peraturan Menteri nomor 30 tahun 2007 tentang Energi disebutkan bahwa: Sumber energi baru adalah sumber ener gi yang dapat dihasilkan oleh teknologi bar u, baik yang berasal dari sumber energi terbarukan maupun sumber energi tak terbarukan. Antara lain: nuklir, hidrogen, gas metana batu bara (coal bed methane), batu bara tercairkan (liquified coal), dan batu bara tergaskan (gasified coal). Energi baru adalah energi yang berasal dari sumber energi baru. Sumber energi terbarukan adalah sumber ener gi yang dihasilkan dar i sumber daya ener gi yang berkelanjutan jika dikelola dengan baik. Diantaranya yaitu: panas bumi, angin, bioenergi, sinar matahari, aliran sungai dan air terjun, serta gerakan dan perbedaan suhu lapisan laut. Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber energi terbarukan. Lalu, bagaimana perusahaan kita menyikapi perubahan-perubahan kondisi ketersediaan sumber energi tersebut? Saat ini sedang disusun road-map guna memperjelas strategi serta langkah-langkah yang dilakukan agar Indonesia Power tidak tertinggal di kemudian hari, karena memang masa depan pembangkitan tenaga listrik tidak dapat digantungkan kepada energi yang berasal dari fosil.
EDISI 45 Tahun IV/2016 Terbit 21 November
INFO GCG
Dalam IPWN edisi sebelumnya, sudah dibahas mengenai prinsip GCG yang pertama yaitu Transparansi. Edisi kali ini kita akan bahas mengenai prinsip kedua yaitu AKUNTABILITAS. Apa sih akuntabilitas itu ? Yang dimaksud dengan akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban elemen perusahaan. Lebih jelasnya adalah bahwa seluruh unsur Perusahaan harus mampu mempertanggungjawabkan pelaksanaan kewenangan yang diberikan bidang tugasnya dan bagaimana efektivitas kegiatan dalam pencapaian sasaran atau target kebijakan atau program yang telah ditetapkan. Prinsip akuntabilitas digunakan untuk menciptakan sistem kontrol yang efektif diantara Pemegang saham, Direksi dan Komisaris. Tidak ada satu pihak yang memegang kekuasan secara mutlak, sehingga mekanisme check and balance dapat tercipta dengan baik
EDISI 45 Tahun IV/2016 Terbit 21 November
INFO GCG AKUNTABILITAS Dalam hal pengurusan Perusahaan, penerapan akuntabilitas di Indonesia Power adalah bahwa Komisaris dan Direksi memiliki tugas dan tanggungjawab yang jelas sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan dijabarkan dalam Board Manual (Pedoman Kerja Direksi dan Komisaris. Direksi dan Komisaris kemudian mempertanggungjawabkan pencapaian sasaran/ target kebijakan / program yang telah ditetapkan dalam KPI Korporat , RKAP dan RJPP serta kepada Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Akuntabilitas itu berkaitan erat dengan integritas dan transparansi. Akuntabilitas berarti kita bertanggungjawab penuh atas perbuatan, emosi, cara kerja, keputusan, dan sikap di tempat kerja. Sebagai profesional wajib bertanggung jawab kepada Perusahaan termasuk memiliki akuntabilitas kepada standar perilaku, kinerja, etika, dan tata krama.. Seseorang dengan akuntabilitas tinggi tidak akan melempar tanggungjawabnya kepada orang lain. Seorang Leader dengan akuntabilitas yang baik pasti akan merasa bertanggungjawab penuh atas kesalahan yang dibuat oleh para bawahannya. Seseorang yang memegang hirarki tertinggi, bila dia memiliki akuntabilitas, maka dia selalu akan bertanggungjawab penuh atas tindakan orang-orang yang dipimpinnya. Karena akuntabilitas ini sesuatu yang tidak sederhana dan mudah, maka diperlukan pengendalian diri, kejujuran dan keikhlasan. Ketika akuntabilitas sudah menjadi karakter kerja, maka kita secara pribadi merasa bertanggung jawab penuh atas tindakan, kelalaian, dan keputusan yang dibuat. Oleh karena itu, kita akan bekerja dengan prinsip kehati-hatian; patuh pada hukum dan etika; bekerja dengan profesional untuk patuh pada prosedur dan sistem; patuh pada standard kerja perusahaan; selalu menggunakan bukti dan mengadministrasikan bukti untuk pertanggung jawaban; bekerja melalui proses kerja yang taat tata kelola dan praktik-praktik terbaik; apapun yang dilakukan atau dikerjakan selalu berdasarkan pengetahuan yang jelas dan tepat; semua tindakan pasti memenuhi syarat untuk menjadi hasil akhir yang dapat dipertanggung jawabkan. Orang-orang dengan akuntabilitas yang tinggi selalu hidup dalam integritas yang tinggi, sehingga semua sikap dan tindakan menjadi unggul dalam etika, prinsip, nilai-nilai, tata kelola, sistem, dan akal sehat. Jadi….pengamalan prinsip Akuntabilitas dalam pekerjaan sehari-hari antara lain : 1. Menyusun perencanaan dan target kinerja dengan jelas dan terukur 2. Menyampaikan data yang dibutuhkan maupun laporan terkait progres pekerjaan kepada atasan atau pihak yang berkepentingan dengan akurat dan dapat dipercaya sesuai dengan kewenangannya
EDISI 45 Tahun IV/2016 Terbit 21 November
INFO GCG 3. Melakukan pekerjaan sesuai dengan Standard Operating Procedur (SOP) yang berlaku 4. Menandatangani Lembar Pernyataan Kepatuhan Code of Conduct 5. Menandatangani Pakta Integritas dan Surat Pernyataan Bebas Benturan Kepentingan bagi Dewan Komisaris dan Direksi 6. Mampu mempertanggungjawabkan segala tindakan yang diambil terkait dengan pekerjaannya Apakah Anda bisa menambahkan contoh pengamalan akuntabilitas dalam pekerjaan seharihari ? Kirimkan kontribusi jawaban anda terkait artikel ini ke :
[email protected] paling lambat tanggal 21 November 2016. Ada hadiah yang menarik buat 3 (tiga) Jawaban yang paling benar. Sampai jumpa minggu depan dengan bahasan Prinsip ketiga dan contoh penerapannya.
Salam GCG Sumber : Buku Lead by GCG Karya Mas Ahmad Daniri dan berbagai sumber di Iternet.
EDISI 45 Tahun IV/2016 Terbit 21 November
BERITA FOTO
UJP JPR : forum Komunikasi Warga
UJP BSR : Aksi Donor Darah