PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011
PALESTINA TERKINI Daftar Isi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Berita Utama Otoritas Palestina Perjuangan Kemerdekaan Entitas Zionis Bumi dan Rakyat Internasional Arab dan Islam Indonesia Karikatur
3 4 6 9 10 12 14 15 18
Edisi VI Pekan Pertama, Juli 2011
PALESTINA TERKINI
Divisi Kajian KNRP
1 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011
Headline: Haniah Berharap Yunani Tak Terprovokasi “Israel”... Hal 3
Berita Utama: Haniah Dukung Jamal Khudri Sebagai PM. Palestina Front Kebangsaan: Penangkapan Syaikh Ra‟id Shalah Bagian dari Konspirasi Inggris “Israel” Rekrut Para Rahib Yahudi Perkuat Militer “Israel” Tolak Serahkan Jasad 84 Syuhada Palestina Pemerintah Inggris Melarang Tim Pembela Menjenguk Syaikh Ra‟id Shalah Dewan Tertinggi Militer Mesir Tolak Permintaan AS Bebaskan Mata-mata “Israel” Komunitas Asia Pasifik Galang Dukungan untuk Palestina
2 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011
Berita Utama: Haniah Berharap Yunani Tak Terprovokasi “Israel” Gaza – PM. Palestina, Ismail Haniah meminta kepada pemerintah Yunani untuk tidak masuk dalam perangkap politik “Israel” mendukung blokade terhadap Gaza dengan cara melarang pelayaran „Freedom Flotilla 2‟. Haniah menilai Yunani dan bangsanya memiliki sejarah dalam membela nasib bangsa Palestina, amat disayangkan kalau Yunani sekarang bersikap seperti ini. Haniah juga berkomentar terkait penangkapan terhadap Syaikh Ra'id Sholah di London. "Penangkapan itu tidak dapat dibenarkan, bertentangan dengan HAM, dan kami (bangsa Palestina) sepenuhnya membela beliau,” jelas Haniah. Ia juga meminta London untuk melepaskan Syaikh Ra‟id Sholah secepatnya, "Mereka telah merampas hak Syaikh Ra‟id Sholah, padahal beliau telah masuk ke negeri itu dengan melewati prosedur yang berlaku," tegas Haniah. Disinggung tentang rekonsiliasi, PM. Palestina ini mengatakan, "Kami turut dalam rekonsiliasi dengan penuh kesadaran, karena itu semua merupakan keinginan dari bangsa Palestina dan aspirasi dari masyarakat dunia, mereka semua menginginkan bangsa Palestina bersatu." Haniah kemudian menyayangkan roda rekonsiliasi berjalan lambat, “Namun kami sudah berhasil menghilangkan perpecahan dan kami tidak akan lagi kembali dalam kondisi buruk seperti itu," jelas Haniah. Sumber: felesteen.ps [4/07/2011]
3 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011
Otoritas Palestina: Haniah Dukung Jamal Khudri Sebagai PM. Palestina Gaza – PM. Palestina, Ismail Haniah dalam pertemuan khususnya dengan perwakilan koran Shofa, Sabtu (2/7) lalu mengatakan, "Kami mengajukan Jamal Khudhri sebagai PM. Palestina yang baru." Hal ini disampaikan Haniah di tengah-tengah acara menghadiri sidang tesis Ali Al Baghdadi, salah seorang pengawal As-Syahid Ibrahim Al Muqaddimah dan pendiri Hamas, Syaikh Ahmad Yasin- di Universitas Islam di Gaza. Terkait dengan „Freedom Flotilla2‟ yang hangat dibicarakan, Haniah menyampaikan rasa solidaritasnya kepada para peserta Armada Kebebasan itu, ia mengatakan, “Apa yang mereka lakukan merupakan sesuatu yang besar, usaha itu sudah cukup menjadi pesan kendati mereka tidak sampai ke Gaza." Haniah kemudian menambahkan, "Pesan mereka telah tersampaikan, sampai atau tidak-nya mereka ke Gaza, target mereka telah tercapai insya'Allah" Sumber: safa.ps [3/07/2011]
Hizbut Tahrir Menilai Otoritas Palestina Tekan Demonstran di Tepi Barat Ramallah - Divisi Informasi Hizbut Tahrir, Bahir Sholeh menyampaikan, bahwa 3 orang dari anggotanya terkena tembakan peluru tajam dari aparat kemanan Palestina di kota Nablus, Utara Tepi Barat, sedangkan puluhan lainnya ia kabarkan luka-luka di beberapa lokasi yang berbeda. Masih menurut Shalih, ada sekitar 100 orang dari pendukungnya yang ditangkapi. Shalih kepada koran Al Khalij mengatakan, bahwa aparat Otoritas Palestina di Ramallah telah melarang aksi turun ke jalan dalam acara peringatan jatuhnya Khilafah Islamiah, padahal banyak dari pendukung Hizbut Tahrir yang menggelar aksi turun ke jalan. Pada saat itu para peserta dikabarkan banyak terlibat bentrokan dengan aparat, baik dengan tangan kosong maupun senjata, terkhusus di kota Nablus dan Ramallah. Namun pihak kemanan menampik
4 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011 adanya penggunaan senjata dalam menghadapi aksi itu. Jubir resmi dari aparat keamanan Otoritas Palestina, Kolonel Adnan Adhomiri kepada Al Khalij mengatakan, bahwa organisasi ini yang menurutnya yang tidak mematuhi peraturan dan UU di Palestina, “Mereka tidak boleh berlindung dengan membolak-balikkan ayat UU untuk menyudutkan aparat keamanan," kecam Adnan. Sumber: alkhaleej.ae [3/07/2011]
Pemerintah di Gaza Minta Yunani Izinkan Pelayaran „Freedom Flotilla 2‟ Gaza – Pemerintah Hamas yang berada di Jalur Gaza meminta kepada pemerintah Yunani untuk membolehkan pelayaran „Freedom Flotilla 2‟ menyebrangi Gaza. Menteri urusan Luar Negeri dan Strategi, Muhammad Iwadh dalam jumpa persnya mengatakan, "Kami sangat prihatin dengan sikap yang diambil oleh pemerintah Yunani dengan mendukung tekanan dari dunia Internasional terhadap „Freedom Flotilla 2‟, kami meminta pemerintah Yunani untuk mengkaji ulang kembali keputusan yang diambil; antar melarang atau membiarkan para peserta Armada Kebebasan itu berlayar ke Gaza." Sumber: international.daralhayat.com [4/07/2011]
Azza'nun Meminta Dunia Internasional Selamatkan Tawanan Palestina Gaza – Ketua DPR Palestina, Salim Azza'nun mendesak dunia internasioanl untuk menjaga warga Palestina yang ditawan di dalam penjara penjajah “Israel”. Za'nun mengatakan, dalam jumpa persnya kemarin, Ahad (3/7) bahwa pemerintah penjajah dengan sengaja melanggar UU Internasional dan bekerja untuk melakukan pelanggaran terhadap hak asasi manusia, termasuk dengan sikap politiknya yang represif terhadap para penduduk Palestina. “Mereka membangun berbagai tembok pembatas untuk menghambat gerak warga Palestina,” jelas Za‟nun.
5 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011 Za‟nun kemudian menambahkan, “Tindakan mereka juga semakin menjadi kepada para tahanan Palestina yang mendekam di penjara “Israel,” kondisi mereka sangat menderita karena tekanan dari penjajah sehingga sebagian besarnya sering mengalami stress.” Sumber: international.daralhayat.com [4/07/2011]
Perjuangan Kemerdekaan: Misy‟al Kontak Kairo untuk Kelanjutan Rekonsiliasi Kairo - Menlu Mesir, Muhammad Arabi mengatakan, bahwa Ahad (7/3) kemarin, Khalid Misy‟al Kepala Biro Politik Hamas telah mengontak dirinya dan menyampaikan ucapan selamat atas jabatan barunya yang kini ia emban, kemudian Misy‟al menyampaikan perkembangan terakhir di Palestina. Jubir Kementerian Luar Negeri Mesir, Minhah Bakhum mengatakan, bahwa Misy‟al menyampaikan apresiasinya atas peranan Mesir selama ini dalam menyukseskan Rekonsiliasi Palestina, Menlu dinilai mengikuti terus perkembangan rekonsiliasi dan proses pembentukan pemerintahan bersatu Palestina. Dalam kesempatan itu Misy‟al juga menyampaikan niatannya untuk mengunjungi Kairo dan bertemu dengan Arabi, untuk kemudian mencarikan solusi bersama terhadap permasalahan yang menimpa Palestina. Menlu juga memastikan akan pentingnya menyelesaikan berbagai hal yang terkait dengan rekonsiliasi Palestina, sehingga masa transisi dapat lebih fokus nantinya dalam menggolkan pengakuan dunia internasional terhadap kedaulatan negara Palestina. Sumber: qudspress.com [3/07/2011]
6 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011 Hamas Menilai Fatah Bertanggungjawab Terhadap Lambatnya Rekonsiliasi Gaza - Gerakan Hamas menilai Fatah bertanggungjawab terhadap lambatnya rekonsiliasi di Palestina, dikarenakan Kepala Otoritas Palestina, Mahmud Abbas tetap mempertahankan Salam Fayyadh sebagai calon PM. Pelestina ke depan, dan itu bertentangan dengan kesepakatan Rekonsliasi. Izzat Rusyq, salah satu petinggi di Biro Politik Hamas mengatakan, "Terlambatnya pertemuan rekonsiliasi antara faksi Fatah dan Hamas hingga sekarang dikarenakan teman-teman kami di Fatah," jelas Rusyq. Ia kemudian menambahkan, "Kami menunggu kesiapan mereka untuk mengadakan pertemuan lanjutan, membahas kembali point-point yang telah disepakati dalam Rekosiliasi Nasional, serta memilih pemimpin yang cocok bagi semua." Namun Rusyq belum menyebutkan kepastian kapan pertemuan lanjutan akan dilaksanakan. Terkait keinginan Abbas untuk menyalonkan Fayyadh sebagai PM Palestina, Rusyq menjelaskan, "Ini bertentangan dengan kesepakan rekonsiliasi sekaligus penghinaan terhadap hasil kesepakatan dan keinginan sepihak itu tidak bisa diterima oleh bangsa Palestina.” Ia menambahkan, "Kami di Hamas tidak ingin memaksakan calon yang tidak disetujui Fatah, begitu pula seharusnya Fatah tidak memaksakan calon yang tidak disetujui Hamas." Rusyq menambahkan, "Biar nanti rakyat yang menilai, pihak mana yang menjalankan hasil kesepakatan rekonsiliasi dan mana yang tidak, siapa yang menghormati dan bekerja menyukseskannya dan pihak mana yang tidak menghormati kesepakatan atau bahkan memaksa agenda-agenda mereka.” Sumber: palestine-info.info/ar [3/07/2011]
Hamas: 12 Petinggi Hamas Diisolasi di Penjara “Israel” Ramallah – Gerakan Perlawanan Hamas melaporkan bahwa pihak penjajah “Israel” telah menawan 12 orang anggota dan pendukung Hamas. Setengah dari mereka adalah para petinggi di jajaran batalion Izzudin Al Qassam. Pihak
7 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011 penjajah diberitakan menolak melepaskan mereka sekalipun diimingi dengan tukar tawanan. Sumber: qudspress.com [3/07/2011]
Front Kebangsaan: Penangkapan Syaikh Ra‟id Shalah Bagian dari Konspirasi Inggris Ramallah – Pemimpin Umum Front Kebangsaan untuk Kemerdekaan Palestina mengatakan, bahwa penangkapan yang dilakukan oleh kepolisian Inggris terhadap Syaikh Ra‟id Shalah semakin memperjelas posisi negeri itu dalam berkonspirasi menginjak-injak hak-hak bangsa Palestina. Front ini dalam bayan-nya menyebutkan –pasca pertemuan antar faksi perlawanan dan oposisi di Jalur Gaza- “bahwa Inggris telah melakukan suatu kejahatan politik terhadap kebebasan berpendapat, serta melanggar hak asasi manusia.” Terkait dengan „Freedom Frotilla 2‟, faksi ini menjelaskan bahwa pelarangan yang dilakukan oleh pemerintah Yunani terhadap pelayaran „Armada Kebebasan 2‟ melalui laut menuju Jalur Gaza, menjadi bukti kesepakatan mereka dengan penjajah, dan itu mencerminkan sikap mereka yang tidak manusiawi dan memperjelas persekutuan mereka untuk melakukan blokade terhadap bangsa Palastina. Sumber: qudspress.com [3/07/2011]
Ahmad: Pertemuan Fatah-Hamas Akan Berlangsung dalam Waktu Dekat Ramallah – Azzam Ahmad, salah satu dari anggota Komite Pusat untuk gerakan Fatah mengatakan, "Komunikasi antara kedua belah pihak HamasFatah akan berlangsung dalam minggu-minggu ini, untuk kemudian mereka menata kembali jadwal pertemuan lanjutan merealisasikan hasil kesepakatan Rekonsiliasi Palestina."
8 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011 Terkait dengan calon dari Fatah untuk dimajukan sebagai PM. Transisi Palestina, Azzam mengaku belum ada nama yang muncul untuk pencalonan itu, "Pembahasan ini akan menjadi agenda dalam pertemuan kedua belah faksi nanti," jelas Azzam. Sumber: alghad.com [5/07/2011]
Entitas Zionis: “Israel” Rekrut Para Rahib Yahudi Perkuat Militer Tel Aviv - “Israel” mengkader para Rabi Yahudi masuk dalam barisan militer, tujuannya adalah agar mereka menyebarkan paham agama Yahudi di tengah tentaranya. Dikalangan warga “Israel” batalion Rabi ini disebut dengan nama "Tentara Tuhan." Para Rahib yang direkrut jadi tentara ini akan dibagi-bagi ke batalion tentara lainnya di wilayah Utara, yang bertanggungjawab di perbatasan dengan Libanon dan Suriah. Agenda ini banyak ditentang oleh warga Yahudi sendiri, dalam majalah mereka yang bernama Bamahana terdapat artikel dari pembaca yang mengecam rencana ini, salah satu makalahnya berjudul "Doktrin agama dalam barisan pasukan perang “Israel” semakin meningkat" dan di artikel lainnya menuliskan, "Pemimpin Batalion 51 yang bertanggungjawab di Dataran Tinggi Golan diceritakan tidak akan bergerak sebelum mendapat perintah dari Rabi Yahudi yang bersama mereka." Sumber: ara.reuters.com [5/07/2011]
Liberman: Kami Yang Berada di Balik Penggagalan „Freedom Flotilla 2‟ di Yunani Tel Aviv - Menlu Zionis Yahudi, Avigdor Lieberman mengakui bahwa Zionis
9 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011 berada dibalik kebijakan yang diambil oleh Yunani untuk melarang pelayaran „Freedom Flotilla 2‟ ke Jalur Gaza. Lieberman melalui stasiun radio Militer “Israel” mengatakan, "Semua ini tidak terjadi dengan sendirinya" ia menambahkan, "Pihak negara Kwartet, Cyprus dan Yunani menentang Freedom Flotilla dikarenakan negara-negara itu memahami kemauan “Israel” dan menyikapinya dengan cara yang tepat." Menurut Lieberman, upaya yang dilakukan ini tidak mudah, lobi sangat intens dilakukan, "Ini merupakan hasil dari kontak yang intens dengan negara-negara bersangkutan dan juga kepada masyarakat internasional", jelasnya. Sumber: alkhaleej.ae [4/07/2011]
Khawatir akan Revolusi Arab, “Israel” Perkuat Angkatan Udara Ramallah – Meledaknya Revolusi di negara-negara Arab membuat “Israel” terus mawas diri, khawatir sewaktu-waktu mereka menjadi sasaran. Baru-baru ini Komandan Angkatan Udara “Israel”, Mayor Jenderal Ido dalam sambutannya di acara wisuda siswa terbaik dari sekolah pesawat tempur di penghujung minggu kemarin mengatakan, bahwa kekuatan militer “Israel” menjadi hal yang paling penting bagi bangsa dan negara dalam menghadapi gejolak Revolusi dan perubahan yang terlihat di wilayah Arab sekarang, ia mengistilahkannya dengan "ketidakstabilan" di Timur Tengah. Sumber: alghad.com [4/07/2011]
Bumi dan Rakyat: “Israel” Tolak Serahkan Jasad 84 Syuhada Palestina Al-Quds – Menteri Pertahanan “Israel”, Ehud Barak membatalkan penyerahan jasad aktivis Palestina yang jumlahnya sebanyak 84 syuhada. Menurut rencana
10 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011 awal jasad-jasad tersebut akan diserahkan kepada Otoritas Palestina. Keputusan pembatalan itu sendiri datang beberapa jam setelah PM. “Israel”, Benjamin Netanyahu menyatakan akan menyerahkan 84 jasad itu. Sumber Kementrian Perang “Israel” menyatakan, bahwa pengembalian jasad aktivis Palestina ini akan dijadikan sebagai alat barter terhadap tentara “Israel”, Gilad Shalit yang ditawan oleh Hamas sejak 5 tahun lalu. Upaya pengembalian ini sendiri menurut Menteri Urusan Sipil di Otoritas Palestina, Husein As Syaikh telah menghabiskan waktu selama satu tahun, dan intenas melakukan perundingan untuk menyelesaikan urusan ini, namun semuanya kini berakhir buntu. Jasad sebanyak 84 syuhada ini adalah mereka para aktivis Palestina yang berasal dari Tepi Barat dan Jalur Gaza yang tewas di sepanjang tahun 19742006. Koran harian “Israel”, Haretz memberitakan, bahwa jasad yang akan dikembalikan adalah mereka yang terdata sebagai anggota Hamas dan menurut rencana mereka akan menjadi alat barter untuk membebaskan Gilad Shalith. Sumber: ara.reuters.com [5/07/2011]
“Israel” Rencanakan Pembangunan 900 Unit Rumah di Pemukiman Al Quds Al-Quds - Seorang anggota DPRD Yahudi untuk kota terjajah Al Quds, Elisa Peleg mengatakan, bahwa walikota mereka sudah menyetujui pembangunan ratusan rumah baru untuk Yahudi di atas tanah Tepi Barat yang dianeksasikan oleh “Israel”. Ia kemudian mengatakan, bahwa panitia pembangunan telah merancang pendirian sebanyak 900 unit rumah di kawasan Gilo yang menjadi wilayah jajahan “Israel” yang mereka caplok pada saat perang 1967. Peleg yang juga anggota Komite Pembangunan Pemukiman ilegal ini mengaku tidak ada kesulitan dalam menajalankan agenda ini, menurutnya “Israel” memiliki hak membangun pemukiman di kota mana saja yang diinginkan. Ia mengaku masih menunggu izin dari Kementerian Dalam Negeri “Israel”,
11 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011 menurutnya pembangunan di Gilo ini baru akan dimulai kurang lebih dalam satu atau dua tahun kedepan. Sumber: ara.reuters.com [4/07/2011]
Ulama Palestina Serukan Boikot Produk Yunani Beirut – Ikatan Ulama Palestina yang berada di luar negeri menyerukan untuk melancarkan aksi boikot terhadap produk Yunani, apabila negara itu tetap bersikeras dengan sikapnya untuk melarang „Freedom Flotilla 2‟ melakukan pelayarannya melalui laut demi membebaskan blokade bertahun-tahun yang menimpa Jalur Gaza" Ikatan Ulama ini dalam keterangnya persnya mengecam sikap Yunani dan meminta pemerintahnya menarik pernyataan pelarangan pelayaran itu, kalau tidak sama artinya mereka bersekutu dengan para penjajah dalam memerangi bangsa Palestina, sebagaimana juga diserukan kepada seluruh umat Islam untuk memboikot produk dan barang Yunani. Mereka juga menyeru kepada seluruh aktivis HAM baik di dunia Arab mau pun Eropa untuk memberi tekanan kepada pemerintah Yunani agar mencabut pernyataannya yang tidak berprikemanusiaan. Bayan mereka kemudian menjelaskan, bahwa sikap Yunani itu lahir akibat tekanan dari “Israel” dan Amerika, dan itu semua telah menyalahi sisi kemanusiaan dan melanggar UU Internasional. Sumber: palestine-info.info/ar [4/07/2011]
Internasional: Parlemen Spanyol Dukung Kemerdekaan Palestina Madrid - Anggota Parlemen Spanyol menegaskan bahwa pemerintahannya mendukung pengakuan terhadap negara Palestina, untuk menjadi negara yang berdaulat secara georgrafis, demokratis dan independent, hidup damai dan
12 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011 berdampingan dengan negara “Israel”. Pemerintah Spanyol meminta agar negara Kwartet memaksimalkan upayanya, begitu pula dengan negara-negara di Uni Eropa dengan tujuan melanjutkan pembicaraan melalui dialog dan perundingan damai yang adil dan berkelanjutan antara kedua belah pihak. Dengan harapan baik “Israel” dan Palestina dapat hidup damai sesui dengan batas teritorial 1967 dan melakukan penukaran tanah yang telah disepakati antara kedua belah pihak, hidup damai dan saling menghormati hak bangsa satu sama lain. Dalam pernyataannya juga disebutkan, bahwa berdamai merupakan kunci terwujudnya kedamaian di kawasan “Israel”, disamping itu juga memberikan kedaulatan penuh dan meningkatkan pembangunan serta demokrasi di wilayah Palestina. Votting telah dilakukan di parlemen Spanyol, dan sebanyak 183 anggota memberikan dukungannya ke Palestina, dan sebanyak 163 menolak untuk memberikan suara. Sumber: wafa.ps [2/07/2011]
Pemerintah Inggris Melarang Tim Pembela Menjenguk Syaikh Ra‟id Shalah London - Pengacara Zahi Najidat, Jubir resmi Geraka Islam Palestina 48 yang berada di London untuk memberikan pembelaan kepada Syaikh Ra‟id Sholah mengatakan, "Pemerintahan Inggris mengeluarkan keputusan, Sabtu (2/7) berisikan larangan untuk menjenguk Syaikh Ra‟id Sholah hingga hari Ahad depan (11/7).” Najidat kemudian menambahkan, "Inggris pada Sabtu kemarin menolak kunjungan dua pengacara Zahi Najidat dan Hasan Thabajah ke Syaikh Ra‟id Sholah, pelarangan ini merupakan bentuk kezaliman.” Tim pembela Syaikh Ra‟id Sholah sangat heran dengan peraturan ini, yang sama sekali tidak memiliki rujukan hukum manapun, dan menurut mereka
13 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011 semua ini merupakan tekanan yang diskenariokan oleh pemerintahan Inggris. Sumber: qudspress.com [3/07/2011]
New York Times: Bandingkan Freedom Flotilla dengan Eksodus Yahudi Melalui Laut di Tahun 1947 Washington – Majalah ternama Amerika, New York Times membandingkan kondisi berpindahnya para pengungsi Yahudi -yang berupaya melawan blokade Inggris yang melarang masuk ke Palestina di tahun 1947- dengan „Freedom Flotilla 2‟ yang berlayar ke Jalur Gaza untuk membebaskan blokade “Israel” yang dihalang-halangi oleh pemerintah Yunani. Menurut majalah ini, Armada pendatang Yahudi di tahun 1947 itu telah mendapatkan dukungan dari dunia internasional, dan melakukan pelayaran menuju Palestina, mereka sudah siap dan mendapatkan berbagai bantuan pokok seperti makanan, dan bahan-bahan bangunan. Berbeda halnya dengan apa yang kini menimpa Gaza, “Israel” menutup-nutupi dan menghalangi upaya bantuan ke Gaza dengan mengatakan bahwa Jalur Gaza sudah memiliki berbagai bahan untuk kebutuhan hidup. Sumber: samanews.com [4/07/2011]
Arab dan Islam: Dewan Tertinggi Militer “Israel”
Mesir Tolak Permintaan AS Bebaskan Mata-mata
Kairo - Dewan Tertinggi Militer Mesir menolak melepaskan mata-mata “Israel”, Ilan Gavriel, kendati mendapat tekanan dari Amerika Serikat. Intelijen “Israel” ini ditangkap oleh Intelijen Mesir sebulan lalu setelah kedapatan memata-matai dan berupaya menghasut rakyat Mesir ketika Revolusi tengah berlangsung. Dalam situs “Israel” diberitakan, bahwa Amerika Serikat telah mengajukan permintaannya ke Dewan Tertinggi Militer Mesir melalui Gabungan Kepala
14 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011 Staff Tentara Amerika, Michael Mullen dengan langsung menghadap Kepala Staff Dewan Tertinggi Militer, Sami Anan. Anan kemudian menjawab, bahwa tak ada hubungan lembaganya dengan otoritas pengadilan, ia tidak bisa berbuat apa-apa terhadap keputusan yang telah diambil. Sumber: palestine-info.info/ar/ [4/07/2011]
Sumber “Israel”: Erdogan Akan ke Kairo dan Gaza untuk Menemui Petinggi Hamas Tel Aviv - Salah satu sumber “Israel”, memeberikan informasi bahwa PM. Turki, Rajab Thoyib Erdogan akan melakukan kunjungan ke Kairo dalam waktu dekat, kemudian melanjutkan kunjungan ke Gaza untuk bertemu dengan para pemimpin di jajaran Faksi Pejuang Hamas. Sumber al-sharq.com [5/07/2011]
Pangeran Saudi Sumbang 15 Ton Kurma untuk Pengungsi Palestina Beirut - Pangeran Arab Saudi, Sulthan bin Abdul Azis memberikan 15 ton kurma untuk warga Palestina yang berada di kamp pengungsian di Libanon, yang ditargetkan selesai penyaluran itu sebelum bulan suci Ramadhan tiba. Penyerahan kurma ini disalurkan melalui Kedutaan Palestian di Libanon, dengan dihadiri oleh duta dari Pelayan Tanah Haramain di Libanon, Ali bin Said Asiri. Sumber: wafa.ps [2/07/2011]
Indonesia Indonesia-Perancis Singgung Soal Palestina
15 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011 Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM), Prancis Francois Fillon di Istana Kepresidenan. Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa isu internasional antara lain Timur Tengah, terkait dengan munculnya negara Palestina yang berdaulat. “Kita juga bahas isu Timteng, dan munculnya negara Palestina yang berdaulat dan hidup aman dan damai bersama “Israel”,” kata SBY usai melakukan pertemuan Bilateral di Jakarta, Jumat (1/6/2011). SBY mengatakan dalam pembahasan persoalan Palestina dengan “Israel”, Indonesia berharap konflik persoalan Palestina diharapkan bisa diselesaikan dengan damai dan sesuai kehendak rakyat untuk berdemokrasi. Selain itu, dalam pertemuan tersebut disinggung pula persoalan Myanmar. Indonesia, kata SBY mendorong azas demokrasi di Myanmar, pasca dibebaskannya tahanan pro demokrasi Aung San Su Kyi. “Kita juga bahas situasi di timteng agar bisa diselesaikan secra damai dan kehendak rakyat untuk berdemokrasi bisa dilaksanakan dengan baik. Dan soal Myanmar, kita juga bahas. Dan Indonesia dorong azas demokrasi di Myanmar. Kita sambut baik tahanan Aung San Su Kyi,” tambahnya. Selain membicarakan persoalan negara sahabat, SBY juga membahas kerjasama dibidang pertahanan dengan Prancis. Dibidang pertahanan, Indonesia menjalin kerjasama militer di bidang alutista, dan misi menjaga perdamaian. “Di bidang pertahanan, kami kerjamasa di bidang militer termasuk saling kunjung perwira militaer. Kami juga kerjasma di bidang alutsista apakah itu yang belum bisa dibikin oleh Indonesia, dan ke depan di bidang investment,” tambahnya. Sumber: news.okezone.com [1/07/2011]
16 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011
Komunitas Asia Pasifik Galang Dukungan untuk Palestina Jakarta - Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) menggalang petisi yang diberi nama 'Asia-Pacific Community Conference' untuk kemerdekaan Palestina. Petisi ini rencananya akan dibawa ke Majelis Umum PBB dan Forum Inter Parliamentary Union (IPU). "KNRP menggalang petisi ini sebagai rasa solidaritas sesama," terang Ketua KNRP Soeripto, dalam konferensi pers 'Konferensi Komunitas Asia Pasifik Untuk Palestina' di Jakarta Convention Centre, Jl Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (29/6/2011). Dia menyatakan saat ini Indonesia telah memperjuangkan hak-hak dasar rakyat Palestina.
banyak
berperan
untuk
"Salah satunya penandatangan petisi oleh anggota DPR yang menuntut pembebasan anggota parlemen Palestina yang ditahan oleh “Israel”," ungkapnya. Soeripto juga menegaskan KNRP beserta segenap bangsa Indonesia mengutuk penjajahan di atas Palestina oleh bangsa “Israel”. Ia pun berharap agar Palestina bisa segera keluar dari konflik kemanusiaan ini. "Kita sangat mendukung sepenuhnya kemerdekaan negara Palestina dan mengutuk penjajahan “Israel”," tegas Soeripto bersemangat. Konferensi Komunitas Asia Pasifik Untuk Palestina dibuka resmi oleh Ketua MPR Taufik Kiemas. Turut hadir dalam pembukaan acara Menkominfo Tifatul Sembiring, pendiri Viva Palestine George Galloway, Penasehat PM Malaysia Datok Seri Shahidan Kasim dan Koordinator Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina Al Muzammil Yusuf.
17 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011 Sumber: detiknews.com [29/06/2011]
Karikatur:
Sumber: raya.com [5/07/2011]
18 / 19
PALESTINA TERKINI Edisi VI
Pekan Pertama, Juli 2011
Sumber: palestine-info.info/ar [2/07/2011]
19 / 19