Suharno, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PKn ...
143
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA BIDANG STUDI PKN MATERI SISTEM PEMERITAHAN KABUPATEN KOTA DAN PROVINSI DENGAN MENERAPKAN STRATEGI BELAJAR MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I TAHUN 2014/2015 SD NEGERI 4 NGADIRENGGO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK
Oleh: Suharno SD Negeri 4 Ngadirenggo, Pogalan, Trenggalek
Abstrak. Penelitian Tindakan Kelas pada penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IV semester I SD Negeri 4 Ngadirenggo Kecamatan Pogalan Tahun 2014/2015 pada bidang studi PKn melalui strategi belajar Mind Mapping. Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan: Sikap siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan Strategi Belajar Mind Mapping adalah sangat baik, hal ini didukung oleh rata-rata keaktifan siswa dalam pembelajaran sebesar 62,92% dan hasil angket yang dibagikan ke siswa dengan skor 1,76 pada siklus I dan 1,89 pada siklus II berarti respon siswa terhadap pembelajaran dengan Strategi Belajar Mind Mapping adalah sangat baik. Dengan diterapkannya strategi belajar Mind Mapping, mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti nilai rata rata siswa pada sebelum siklus sebesar 67.65 dengan ketuntasan belajar sebesar 35.29%, meningkat pada siklus I dengan rata rata nilai sebesar 79.41 dengan ketuntasan belajar sebesar 82.35% dan siklus II meningkat dengan rata rata sebesar 91.18 dengan ketuntasan belajar sebesar 100%. Kata kunci: Strategi Belajar Mind Mapping, Prestasi Belajar, PKn
Dunia pendidikan yang berkembang membawa dampak positif dan negatif terhadap usaha-usaha pembangunan di berbagai bidang, baik di bidang ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Pembangunan di Indonesia akan terus dapat meningkat apabila sarana dan prasarana pendidikan terus diusahakan oleh pemerintah, di samping dibutuhkannya unsur-unsur lain yang sangat mendukung sekali keberhasilan pembangunan di Indonesia. Pada tahun 1973 melalui MPR ditetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) ditegaskan bahwa: “Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dimasukkan dalam kurikulum di semua tingkat pendidikan, mulai dari Taman Kanak-kanak
sampai Perguruan Tinggi baik Negeri maupun swasta”. (Tap. MPR. No. IV/MPR/ 1973). Maka sejak itu PKn dijadikan sebagai bidang studi tersendiri. Tim Pembina PKn Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menegaskan bahwa: “Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaran adalah usaha yang dilakukan secara sadar, teratur dan terus menerus ynag terjadi di dalam proses belajar mengajar yang diciptakan hubungan antara guru dengan siswa menurut aturan moral Pancasila. Proses belajar mengajar menanamkan norma Pancasila dengan adanya perubahan sikap dan tingkah laku siswa menurut tuntutan moral Pancasila”. (Tim Pembina PKn Depdikbud, 1983:24).
144
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016
“Tujuan mempelajari PKn adalah untuk mengerti dan memahami tentang isi dan makna yang terkandung dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 atau dengan kata lain untuk menjadi warganegara yang baik. dengan sikap moral dan perilaku yang berdasarkan falsafah negara dan UUD 1945”. (Djamal, D. 1979: 7). Pada buku lain dirumuskan tujuan PKn sebagai berikut: “Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bertujuan meneruskan dan mengembangkan jiwa semangat dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pedoman Penghayatan dan GBHN kepada generasi muda, dengan menekankan ranah sikap dan nilai yang mendorong semangat merangsang ilham dan menyeimbangkan kepribadian peserta didik” (GBPP, Depdikbud, 1984: 3). Dengan demikian PKn juga membentuk peserta didik yang sadar akan hak dan kewajibannya. Sebagai peserta-didik yang taat akan peraturan kedisiplinan sekolah dan peraturan lainnya. Permasalahan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan pemahaman siswa tentang menyusun rencana kegiatan, sebagai suatu komponen penting dalam pelajaran, sehingga kemampuan siswa dalam memahami pelajaran yang diberikan dapat tinggi/ meningkat. Menurut WJS. Purwadarminta dalam “Kamus Umum Bahasa” mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau dilakukan (Poerwadarminta,1976: 768). Bentuk prestasi belajar itu tidak bisa dipandang dari nilai yang diperoleh dari hasil ulangan saja, tetapi prestasi dapat dilihat dari segi yang lain. Simon Bloom dalam buku “Supervisi Pendidikan“ menjelaskan bahwa bentuk prestasi belajar mencakup tiga mantra, yaitu: kognifikan, afektif dan psikomotorik (Simon, 1987: 68).
Dalam kegiatan prestasi belajar dan mengajar tentu saja akan dipengaruhi oleh beberapa hal dalam pencapaian tujuannya. Terlebih bagi seorang pelajar, banyak faktor yang akan mempengaruhi hasil belajarnya tersebut. Menurut Sumadi Suryabrata, hasil prestasi belajar akan dipengaruhi oleh faktor luar yang terdiri dari lingkungan dan instrumental, dan faktor dalam yang terdiri dari atas fisiologis dan psikologis. (Sumadi Suryabrata, 1983: 7). Dalam kenyataannya, kemampuan dalam memahami pokok bahasan Sistim Pemerintahan Kabupaten, Kota, dan Provinsi Bidang Studi PKn siswa masih rendah, hal itu dapat dilihat dari nilai ulangan harian dan raport sebelumnya. Hal tersebut di atas disebabkan oleh guru yang hanya menggunakan metode ceramah, urutan materi mengajar tidak runtut, guru hanya menggunakan papan tulis, dan guru tidak menggunakan metode yang tepat. Tugas guru dalam proses belajar adalah menciptakan suasana yang dapat mendukung kondisi belajar siswa terutama dalam proses pembuatan Mind Mapping. (Sugiarto, Iwan. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan Berfikir). Strategi Belajar Mind Mapping yang telah dikembangkan di negara-negara maju, menjadi pilihan penulis untuk menjawab problem ini karena metode pembelajaran ini mengarahkan pembelajaran dan sesuai dengan karakter pembelajaran PKn. Demi menciptakan pendidikan yang lebih maju kita seharusnya memodernisasi metode pengajaran kita, yang sudah lama ditinggalkan oleh negara-negara maju. Salah satunya dengan menerapkan Strategi Belajar Mind Mapping. Dengan teknik ini siswa dituntut untuk lebih aktif. Pada saat ini dalam kegiatan belajar dan pembelajaran, guru sering menggunakan berbagai macam
Suharno, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PKn ...
145
ra guru menjelaskan pelajaran seperti biasa lalu guru mengadakan pre test. Selama kegiatan pembelajaran berlangsung, kolaborator penelitian mencatat faktor faktor penyebab rendahnya nilai siswa yang kemudian dicatat dilembar catatan lapangan. Kegiatan pelaksanaan Tindakan, meliputi:
metode antara lain metode ceramah, tanya jawab, dan lain-lain. Metode-metode tersebut merupakan metode lama yang sudah sangat dikenal oleh guru dan siswa. Oleh karena itu, kedangkalan penerapan metode tersebut menyebabkan siswa tidak tertarik lagi dan merasa bosan karena sering melakukannya. Akibatnya siswa menjadi kurang berminat dalam pembelajaran. Fokus permasalahan yang diprioritaskan dalam penelitian ini adalah adanya keinginan untuk mengembangkan pembelajaran untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi guru di kelas. Kelebihan pembelajaran model Mind Mapping, meliputi: (a) Cara ini cepat; (b) Teknik dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang muncul dikepala anda; (3) Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain; (4) Diagram yang sudah terbentuk bisa menjadi panduan untuk menulis. Sedangkan Kelemahan pembelajaran dengan model Mind Mapping: (1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat; (2) Tidak sepenuhnya murid yang belajar; (3) Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan.
Tahap Perencanaan. Dari kegiatan pra tindakan, disusun rencana tindakan perbaikan atas masalah masalah yang ada dalam pembelajaran. Pada tahap ini ditetapkan dan disusun rancangan perbaikan pembelajaran PKn dengan metode belajar Mind Mapping. Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti diantaranya: (1) Peneliti dan mitra guru/pengamat merumuskan permasalahan secara operasional, relevan dengan rumusan masalah penelitian; (2) Peneliti dan mitra guru/pengamat merumuskan hipotesis tindakan. Karena penelitian tindakan lebih meniti beratkan pada pendekatan naturalistik, maka hipotesis tindakan yang dirumuskan bersifat tentatif yang mungkin mengalami perubahan sesuai dengan keadaan lapangan; (3) Menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan yang di dalamnya meliputi: (a) Menetapkan indikator-indikator tentang pembelajaran dengan menggunakan metode Mind Mapping; (b) Menyusun rancangan metode penyampaian dan pengelolaan pembelajaran PKn (rancangan program, bahan, metode belajar mengajar, dan evaluasi); (c) Menyusun metode dan alat perekam data yang berupa catatan lapangan, pedoman analisis dokumen, dan catatan harian; (d) Menyusun rencana pengolahan data, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdapat 2 kali pertemuan. Penelitian ini beralokasikan waktu 2x45 menit. Tahap kegiatan penelitian yaitu kegiatan pra tindakan dan kegiatan pelaksanaan tindakan yang meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Pada kegiatan pra tindakan, peneliti selaku guru kelas IV dibantu kolaborator peneliti mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di kelas IV tentang rendahnya nilai rata rata siswa bidang studi PKn dengan ca-
Tahap Tindakan Kegiatan yang dilakukan dapat dikemukakan sebagai berikut: (1) Guru melaku145
146
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016
kan tindakan sesuai dengan rancangan yang telah dibuat; (2) Peneliti dan observer melakukan pengamatan dengan menggunakan format observasi, format catatan lapangan dan melakukan refleksi terhadap tindakan melalui diskusi. Tahap Observasi/ Pengamatan Selama proses pembelajaran berlangsung pengamat mengobservasi kegiatan pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi proses yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Observer juga mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan proses pembelajaran yang tidak tersedia/tertampung dalam lembar observasi. Tahap Refleksi Peneliti dan kolaborator penelitian mendiskusikan hasil pengamatan yang telah dilakukan. Kegiatan yang dilakukan meliputi: analisis, sintesis, pemaknaan, penjelasan, dan penyimpulan data dan informasi yang berhasil dikumpulkan. Hasil yang diperoleh berupa temuan tingkat efektivitas pembelajaran dengan menggunakan metode Pembelajaran Mind Mapping yang dirancang dan daftar permasalahan yang muncul di lapangan yang selanjutnya dapat dipakai sebagai dasar untuk melakukan perencanaan ulang. Subyek penelitan adalah siswa kelas IV SD Negeri 4 Ngadirenggo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek yang siswanya berjumlah 17. Alasan peneliti melakukan penelitian dikelas IV SD Negeri 4 Ngadirenggo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek karena rata rata dari mereka kesulitan dalam pelajaran PKn sehingga nilai rata rata siswa kelas IV kurang dari KKM sebesar 75. Dalam penelitian tindakan kelas ini, instrumen yang digunakan adalah instrumen
tes. Skor hasil tes siswa dalam mengerjakan soal-soal yang meliputi tes pada tiap akhir siklus (siklus I dan siklus II). Hasil dari tes tersebut akan digunakan untuk melihat peningkatan pemahaman dan pencapaian hasil belajar siswa. Data berupa hasil tes tulis siswa juga dianalisis dengan acuan terhadap ketuntasan belajar. Ketuntasan belajar yang digunakan adalah berdasarkan SKM (Standar Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 75. Seorang siswa dianggap tuntas belajarnya apabila siswa tersebut telah menyelesaikan sekurang-kurangnya 75% dari tujuan pembelajaran yang harus dicapai dan secara klasikal jika 85% dari banyaknya siwa kelas tersebut menyelesaikan sekurang-kurangnya 85% dari tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
Metode Pengumpulan Data yaitu dengan menggunakan: (a) Tes; (b) Observasi; (c) Catatan Lapangan (fieldnote). Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir putaran. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: Untuk menilai ulangan atau tes formatif Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan: ∑X X = ∑N Dengan: = Nilai rata-rata X Σ X = Jumlah semua nilai siswa Σ N = Jumlah siswa
Suharno, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PKn ...
but, peneliti berupaya memperbaiki proses pembelajaran PKn dengan menerapkan strategi belajar Mind Mapping.
Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: ∑ Siswa. yang.tuntas.belajar x100% P= ∑ Siswa
147
Tabel 1 Hasil Tabel Nilai Prasiklus No
Nama Siswa
Skor
1 Bayu Tri Widodo 50 2 Dimas Heru Prasetyo 80 3 Amy Izrul Pamudji 60 4 Azizah Septiana Khoirunisa 80 5 David Kevin Sahdan 80 6 Dewi Masitoh 50 7 Denis Ragiatno 60 8 Farhan Faisal Ridho 80 9 Febrian Haqi Pangestu 60 10 M. Khasan Mu'tasim Billah 80 11 Prasasti Trisna Ari Adi 70 12 Regita Fasysafin Humaini 80 13 Sela Dwi Puspitasari 70 14 Wahyu Dawai Arista 60 15 M. Mifhal Hanif 70 16 Baha'atu Wulanil Mahfiroh 60 17 Wahyu Rayhan. D. 60 Jumlah Jawaban Benar 1150 Daya Pembeda 67.65
HASIL DAN PEMBAHASAN Pra Siklus Refleksi awal dilaksanakan peneliti sebelum penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab rendahnya nilai belajar siswa selama ini. Berdasarkan catatan dari Observer, guru kelas IV banyak melakukan kegiatan ceramah dan mendikte siswa. Sedangkan aktivitas yang dilakukan oleh siswa mencatat penjelasan materi yang didiktekan oleh guru dan mengerjakan soal yang diinstruksikan oleh guru. Setelah kegiatan observasi dilakukan, peneliti bersama kolaborator dalam berdiskusi untuk menganalisa hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama pembelajaran PKn berlangsung. Dari hasil analisa observasi aktivitas pembelajaran di kelas IV, ditemukan rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PKn, sebagai akibat pemberian metode pembelajaran yang tidak tepat oleh guru kelas IV. Hal ini terlihat dari nilai rata rata siswa yang masih dibawah KKM. Untuk mengatasi permasalahan terse-
Ketuntasan Tidak Tuntas Tuntas TT T TT T T TT TT T TT T TT T TT TT TT TT TT 6 11 35.29 64.71
Tabel nilai prasiklus tersebut menunjukkan rendahnya nilai pada saat prasiklus, rata-rata nilai siswa sebesar 67.65 dengan tingkat ketuntasan sebesar 35.29%. Berdasarkan hasil tersebut maka peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan prestasi siswa. Siklus I Planning (Perencanaan) Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan ini adalah: (a) Menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan Strategi Belajar Mind Mapping; (b) Menyusun petunjuk kegiatan siswa; (c) Melaksanakan kegiatan penelitian; (d) Penilaian hasil kegiatan penelitian. Action (Pelaksanaan) Dalam kegiatan proses pembelajaran ini tiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan.
147
148
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016
Berikut adalah langkah langkah kegiatannya: Pertemuan 1, kegiatannya adalah: (1) Kegiatan Awal, meliputi: (a) Guru membimbing siswa untuk berdoa bersama; (b) Guru mengabsen siswa yang hadir di kelas. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; (b) Guru mengemukakan konsep/ permasalahan yang akan ditanggapi oleh peserta didik dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban; (c) Guru meminta siswa untuk Membentuk kelompok belajarnya sendiri yang anggotanya 3-4 orang; (d) Guru membagikan lembar soal diskusi kepada masing masing kelompok; (e) Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat jawaban hasil diskusi; (f) Kelompok yang ditunjuk oleh guru mencatat hasil jawaban diskusi kelompok dipapan tulis; (g) Dari data-data di papan peserta didik diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep disediakan guru. (3) Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Menyimpulkan hasil diskusi; (b) Tindak lanjut memberikan tugas rumah Pertemuan 2, kegiatannya adalah: (1) Kegiatan Awal, meliputi: (a) Guru membimbing siswa untuk berdoa bersama; (b) Guru mengabsen siswa yang hadir di kelas. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; (b) Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh peserta didik dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban; (c) Guru meminta siswa untuk membentuk kelompok belajarnya sendiri yang anggotanya 3-4 orang; (d) Guru membagikan lembar soal diskusi kepada masing masing kelompok; (e) Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat jawaban hasil diskusi; (f) Kelompok
yang ditunjuk oleh guru mencatat hasil jawaban diskusi kelompok dipapan tulis; (g) Dari data-data di papan peserta didik diminta membuat kesimpulan atau guru memberi perbandingan sesuai konsep disediakan guru. (3) Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Siswa dibantu guru Menyimpulkan hasil diskusi; (b) Guru mengumumkan tes evaluasi pada pertemuan selanjutnya. Observasi (Pengamatan) Dari aktivitas guru terekam, guru masih terbawa dengan gaya pembelajaran yang lama, sehingga aktivitas yang diberikan tidak sesuai dengan rencana pembelajaran. Guru belum dapat beradaptasi secara maksimal terhadap metode pembelajaran yang baru sehingga diperlukan waktu yang relatif lama untuk menyesuaikan diri. Dari pemberian aktivitas guru diperoleh rata-rata aktivitas guru sebesar 67,50. Dari hasil kriteria aktivitas guru maka aktivitas yang diberikan termasuk dalam kategori “cukup baik”. Untuk aktivitas siswa, siswa belum menunjukkan sikap antusias dalam pembelajaran. Untuk kemampuan menyampaikan pendapat siswa masih ragu dalam mengemukakan pendapat, ide gagasan serta menolak pendapat teman yang tidak sesuai dengan pertanyaan. Sedangkan untuk kerjasama kelompok, siswa masih dibimbing guru, sedangkan dalam pelaporan hasil kerja kelompok dalam presentasi siswa masih tampak canggung mempresentasikan hasil kerjanya. Dari pemberian aktivitas siswa diperoleh rata-rata aktivitas sebesar 56,25%. Berdasarkan kriteria aktivitas siswa, aktivitas yang diberikan termasuk dalam kategori “cukup baik”. Setelah pembelajaran berakhir guru memberikan evaluasi, hasil evaluasi dapat dilihat dalam Tabel 2.
Suharno, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PKn ... Tabel 2 Nilai Evaluasi Belajar Siswa Siklus I Ketuntasan No Nama Siswa Skor Tidak Tuntas Tuntas 1 Bayu Tri Widodo 80 T 2 Dimas Heru Prasetyo 80 T 3 Amy Izrul Pamudji 80 T Azizah Septiana 4 T Khoirunisa 80 5 David Kevin Sahdan 70 TT 6 Dewi Masitoh 80 T 7 Denis Ragiatno 80 T 8 Farhan Faisal Ridho 70 TT 9 Febrian Haqi Pangestu 80 T M. Khasan Mu'tasim 10 T Billah 80 11 Prasasti Trisna Ari Adi 70 TT 12 Regita Fasysafin Humaini 90 T 13 Sela Dwi Puspitasari 90 T 14 Wahyu Dawai Arista 80 T 15 M. Mifhal Hanif 80 T Baha'atu Wulanil 16 Mahfiroh 80 T 17 Wahyu Rayhan. D. 80 T Jumlah Jawaban Benar 1350 14 3 Daya Pembeda 79.41 82.35 17.65
149
perbaikan tindakan pada siklus sebelumnya. Rencana perbaikan tindakan pada siklus II terdiri dari: (a) Guru harus mampu menguasai metode pembelajaran secara maksimal; (b) Guru harus mampu menumbuhkan sikap antusias siswa dalam pembelajaran; (c) Guru mengurangi bimbingan dalam kegiatan kerja kelompok; (d) Guru menumbuhkan rasa percaya diri siswa dalam mengemukakan pendapat; (e) Guru memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam melakukan kerjasama kelompok. Action (Pelaksanaan) Pada siklus II pelaksanaan tindakannya secara garis besar sama dengan siklus I dengan adanya perbaikan mengurangi dominasi guru, memperbaiki teknik bertanya dan memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan diskusi. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut: Pertemuan 1, kegiatannya adalah: (1) Kegiatan Awal, meliputi: (a) Guru membimbing siswa untuk berdoa bersama; (b) Guru mengabsen siswa yang hadir di kelas. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; (b) Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh peserta didik dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban; (c) Guru Membentuk kelompok belajar siswa yang anggotanya 3-4 siswa. pembagian kelompok secara heterogen baik dari segi kemampuan siswa maupun jenis kelamin; (d) Guru membagikan lembar soal kepada tiap kelompok; (e) Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi; (f) Kelompok yang ditunjuk oleh guru pengajar menuliskan jawaban diskusi kelompok dipapan tulis; (g) Guru memberikan kesempatan ke-
Dari hasil evaluasi diperoleh rata-rata nilai belajar siswa sebesar 79.41 dengan ketuntasan kelas sebesar 82.35%. Sehingga ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai. Refleksi Dari hasil observasi dapat direfleksikan bahwa pembelajaran PKn dengan menerapkan Strategi Belajar Mind Mapping Model belum optimal, karena masih dijumpai kendala dalam pembelajaran, sehingga ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai. Untuk itu diperlukan rencana perbaikan pada siklus selanjutnya agar tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Siklus II Planning (Perencanaan) Perencanaan tindakan pada siklus II tidak jauh berbeda pada siklus I, hanya saja pada siklus II, ditambah dengan rencana
149
150
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016
pada kelompok lain yang jawabannya tidak sama seperti yang ditulikan dipapan tulis; (h) Guru memberikan perbandingan dan memberikan solusi dari jawaban kelompok lain yang berbeda; (i) Guru memberikan soal untuk dikerjakan siswa secara individu; (j) Siswa mengerjakan soal secara individu; (k) Guru membahas hasil jawaban siswa; (l) Tanya jawab antara siswa dengan guru; (m) Guru memberikan hadiah berupa uang koin kepada siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari guru pengajar. (3) Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Menyimpulkan hasil pembelajaran; (b) Tindak lanjut memberikan tugas rumah Pertemuan 2, kegiatannya adalah: (1) Kegiatan Awal, meliputi: (a) Guru membimbing siswa untuk berdoa bersama; (b) Guru mengabsen siswa yang hadir di kelas. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai; (b) Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh peserta didik dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban; (c) Guru Membentuk kelompok belajar siswa yang anggotanya 3-4 siswa. Pembagian kelompok secara heterogen baik dari segi kemampuan siswa maupun jenis kelamin; (d) Guru membagikan lembar soal kepada tiap kelompok; (e) Tiap kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi; (f) Kelompok yang ditunjuk oleh guru pengajar menuliskan jawaban diskusi kelompok dipapan tulis; (g) Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain yang jawabannya tidak sama seperti yang ditulikan dipapan tulis; (h) Guru memberikan perbandingan dan memberikan solusi dari jawaban kelompok lain yang berbeda; (i) Guru memberikan soal untuk dikerjakan siswa secara individu; (j) Siswa me-
ngerjakan soal secara individu; (k) Guru membahas hasil jawaban siswa; (l) Tanya jawab antara siswa dengan guru; (m) Guru memberikan hadiah berupa uang koin kepada siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari guru pengajar. (3) Kegiatan Akhir, meliputi: (a) Menyimpulkan hasil pembelajaran; (b) Guru mengumumkan tes evaluasi ada pertemuan selanjutnya. Observasi (Pengamatan) Hasil observasi selama proses pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut: (a) Kegiatan pembelajaran jauh lebih aktif dibanding dengan kegiatan pembelajaran pada siklus sebelumnya. Indikator terlihat dari frekuensi pertanyaan yang meningkat dari siswa; (b) Kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I dapat teratasi dengan baik pada siklus II; (c) Guru mampu menerapkan metode pembelajaran secara maksimal, dengan perolehan rata-rata aktivitas guru sebesar 80,00%. Indikator ini menunjukkan aktivitas yang diberikan termasuk dalam kategori “sangat baik”. Pemberian tindakan oleh guru mendapatkan balikan dari siswa dengan perolehan rata-rata aktivitas siswa sebesar 70,00% dan termasuk dalam kategori “baik”. Setelah kegiatan pembelajaran siklus II selesai diadakan test, adapun hasilnya tertera dalam Tabel 3. Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 91.18 dengan ketuntasan belajar secara klasikal 100%. Refleksi Berdasarkan hasil observasi di atas, dapat diketahui bahwa pembelajaran sudah dapat berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Segala permasalahan yang ada pada siklus I, dapat teratasi
Suharno, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PKn ...
secara optimal pada siklus II. Sehingga ketuntasan kelas secara klasikal dapat tercapai.
151
oleh rata-rata aktivitas sebesar 73,75%. Hal ini menunjukkan bahwa guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan metode pembelajaran yang diterapkan. Dengan adanya pemberian tindakan perbaikan pembelajaran, siswa melakukan kegiatan balikan dengan memperoleh rata-rata aktivitas dari siklus I hingga siklus II sebesar 62,92 %, sehingga aktivitas yang diberikan termasuk dalam kategori baik. Dengan perolehan hasil rata-rata aktivitas belajar di atas, maka pemberian tindakan oleh guru mendapat respon yang sangat positif dari siswa. Analisa di atas sesuai dengan tujuan penelitian tindakan kelas yang ingin dicapai yaitu dengan menerapkan Strategi Belajar Mind Mapping dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran PKn, maka tujuan dari penelitian ini tercapai. Menindak lanjuti analisa efektifitas pembelajaran PKn dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti termasuk dalam kategori penelitian yang berhasil. Selanjutnya untuk melihat perkembangan aktivitas belajar di kelas IV, peneliti tampilkan grafik perkembangan aktivitas belajar pada Gambar 1.
Tabel 3 Nilai Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II Ketuntasan No Nama Siswa Skor Tidak Tuntas Tuntas 1 Bayu Tri Widodo 100 T 2 Dimas Heru Prasetyo 90 T 3 Amy Izrul Pamudji 80 T 4 Azizah Septiana Khoirunisa 100 T 5 David Kevin Sahdan 80 T 6 Dewi Masitoh 90 T 7 Denis Ragiatno 80 T 8 Farhan Faisal Ridho 100 T 9 Febrian Haqi Pangestu 90 T 10 M. Khasan Mu'tasim Billah 90 T 11 Prasasti Trisna Ari Adi 100 T 12 Regita Fasysafin Humaini 100 T 13 Sela Dwi Puspitasari 90 T 14 Wahyu Dawai Arista 100 T 15 M. Mifhal Hanif 80 T 16 Baha'atu Wulanil Mahfiroh 100 T 17 Wahyu Rayhan. D. 80 T Jumlah Jawaban Benar 1550 17 0 Daya Pembeda 91.18 100.00 0.00
Interpretasi Data Dari hasil penelitian tindakan kelas di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran PKn dari siklus I hingga berakhirnya siklus II diper-
Gambar 1 Perkembangan Aktivitas Guru & Siswa
151
152
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016
Gambar 2 Perkembangan Peningkatan Prestasi belajar Siswa
Perolehan hasil belajar siswa pada bidang studi PKn sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 67.65, siklus I diperoleh nilai rata-rata: 79.41 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi: 91.18. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Strategi Belajar Mind Mapping dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi PKn pada siswa Kelas IV SD Negeri 4 Ngadirenggo Trenggalek Tahun 2014/2015 secara signifikan. Berikut peneliti tampilkan grafik hasil peningkatan prestasi belajar siswa. Dari grafik perkembangan prestasi di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian tindakan kelas yang berasumsi Jika dalam pembelajaran PKn pokok bahasan Sistim Pemerintahan Kabupaten Kota dan Provinsi guru kelas IV mampu menerapkan Strategi Belajar Mind Mapping, maka prestasi belajar siswa Kelas IV Semester I SD Negeri 4 Ngadirenggo Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek Tahun pelajaran 2014/2015 akan mengalami peningkatan, telah teruji kebenarannya. Maka penelitian tindakan kelas ini termasuk penelitian tindakan kelas yang berhasil.
PENUTUP Kesimpulan Sikap siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan Strategi Belajar Mind Mapping adalah sangat baik, hal ini didukung oleh rata-rata keaktifan siswa dalam pembelajaran sebesar 62,92% dan hasil angket yang dibagikan ke siswa dengan skor 1,76 pada siklus I dan 1,89 pada siklus II berarti respon siswa terhadap pembelajaran dengan Strategi Belajar Mind Mapping adalah sangat baik. Dengan diterapkannya strategi belajar Mind Mapping, mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terbukti nilai rata rata siswa pada sebelum siklus sebesar 67.65 dengan ketuntasan belajar sebesar 35.29%, meningkat pada siklus I dengan rata rata nilai sebesar 79.41 dengan ketuntasan belajar sebesar 82.35% dan siklus II meningkat dengan rata rata sebesar 91.18 dengan ketuntasan belajar sebesar 100%. Saran Hendaknya guru dalam mengajar menggunakan metode atau model belajar yang
Suharno, Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Bidang Studi PKn ...
dapat mempermudah anak didiknya dalam memahami pokok bahasan dan sesuai dengan pelajaran. Memaksimalkan persiapan perangkat pembelajaran, khususnya LKS yang melibatkan kegiatan Strategi Belajar Mind Mapping. Memperdalam pengetahuan yang berkaitan dengan Strategi Belajar Mind
153
Mapping. Meningkatkan kualitas kolaborasi antar anggota sehingga masukan atau input dari para kolaborator bisa lebih meningkatkan kinerja. Dalam proses belajar mengajar guru perlu memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa agar lebih giat dan senang terhadap bidang studi yang diajarkannya.
DAFTAR RUJUKAN Anonim. 1994. GBPP SLTP Kurikulum 1994 edisi 99. Jakarta: Dikmenum.
Tim Pembina PKn Depdikbud 1983:24 WJS. Poerwadarminto. 1985. Kamus Umum PKn. Jakarta: PN Balai Pustaka.
Simon. 1987. Diagnostik Rongen. Jakarta: Erlangga
Zoer'aini, Djamal Irwan. 1979. Prinsip-prinsip ekologi dan organisasi: ekosistem komunikasi dan lingkungan. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumadi, Suryabrata. 1983. Perkembangan Individu. Jakarta: Rajawali Tap. MPR. No. IV/MPR/1973
153