PENERAPAN SILA PERSATUAN INDONESIA DALAM MENGATASI MASALAH ADAPTASI MELALUI PERMAINAN BOLA FUTSAL DI KELAS 11-S1TI-07
Kelompok D
Diajukan oleh : Jati Arif Hidayat 11.1.5103
DOSEN: TAHAJUDIN S, DRS
Untuk memenuhi syarat mata kuliah Pendidikan Pancasila
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
ABSTRACT Dengan melihat masalah yang ada yaitu bahwa dalam kelas penulis, 11-S1TI-07, yang terdiri dari 73 mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah. Tentunya masing-masing daerah mempunyai bahasa, adat istiadat dan ideologi masing-masing. Tidaklah mudah bagi penulis dalam beradaptasi di kelas tersebut dengan cepat, jadi penulis menganggap bahwa dalam mempermudah beradaptasi dengan teman-teman di kelas 11-S1TI-07 tersebut yaitu melalui permainan bola futsal. Penulis menyimpulkan bahwa masalah adaptasi yang kurang maksimal ketika di kelas saat pelajaran, teratasi ketika bermain futsal. Itu dapat terjadi karena jika didalam kelas, mahasiswa hanya duduk dan mendengarkan pembahasan dari dosen, namun ketika bermain futsal mahasiswa lebih mepunyai kesempatan untuk bertatap muka dan berkenalan dengan mahasiswa lain dengan lebih mudah. Dalam mengatasi masalah tidak harus menggunakan cara-cara seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang seperti biasanya. Dan permainan bola futsal juga sekaligus melaksanakan pengamalan sila ketiga pancasila yaitu Persatuan Indonesia.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Pancasila yang berjudul “Penerapan Sila Persatuan Indonesia dalam Mengatasi Masalah Adaptasi melalui Permainan Bola Futsal di Kelas 11-S1TI-07” ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Tahajudin Sudibyo selaku Dosen Pancasila yang telah membimbing penulis dalam penyusunan tugas akhir tersebut. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga, teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan tugas akhir tersebut. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga tugas akhir pacasila ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis sediri dan juga bagi para pembaca yang budiman.
Yogyakarta, 25 Oktober 2011
Penulis Jati Arif Hidayat 11.11.5103
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan dari orang lain, maka dari itu sangatlah penting kita sebagai manusia dalam mejaga hubungan baik dengan orang lain, terutama orang-orang yang ada disekitar kita. Dalam menjaga hubungan baik tersebut kita harus mengenal betul siapa dan bagaimana orang yang kita hadapi, maka kita harus melakukan apa yang disebut dengan adaptasi lingkungan. Dengan kita menjaga hubungan baik dengan orang lain juga dapat membantu dalam mengamalkan salah satu Sila Pancasiala yaitu Sila Persatuan Indonesia. Dalam menyusun tugas akhir ini penulis melihat bahwa masalah adaptasi lingkungan dalam kelas penulis sepertinya menarik untuk diangkat sebagai bahan. Penulis melihat bahwa dalam kelas penulis, 11-S1TI-07, yang terdiri dari 73 mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah. Tentunya masing-masing daerah mempunyai bahasa, adat istiadat dan ideologi masing-masing. Tidaklah mudah bagi penulis dalam beradaptasi di kelas tersebut dengan cepat, jadi penulis menganggap bahwa dalam mempermudah beradaptasi dengan teman-teman di kelas 11-S1TI-07 tersebut yaitu melalui permainan bola futsal. B. Rumusan Masalah
-
Bagaimanakah proses adaptasi lingkungan itu?
-
Bagaimana permainan bola futsal itu?
-
Bagaimana permainan bola futsal dapat membantu mempermudah adaptasi lingkungan dan hubungannya dengan penerapan sila Persatuan Indonesia ?
BAB II PEMBAHASAN
A. Pendekatan Masalah Menurut Noor Ms Bakry,(1994:25)Inti dari sila ke 3 adalah menjaga keharmonisan dan kerukunan antar warga Negara Indonesia. Sehingga perlu warga Negara Indonesia memahami betul inti dari Pancasila dan mau mengamalkan pancasila sehingga tujuan Pancasila sebagai dasar Negara bisa terwujud. Untuk menjadikan keseluruhan bangsa Indonesia ke arah satu kesatuan yang tidak terpisah untuk mewujudakn persatuan Indonesia dalam hubungan hidup bersama, untuk itu setiap warga Negara Indonesia harus selau bias memahami makna dari pancasila sila ke tiga agar tujuan pancasila sebagai dasar Negara bisa terwujud, maka yang perlu diperhatikan , kita harus : a. Mengusahakan peniadaan serta pengurangan perbedaan – perbedaan yang mungkin mengakibatkan suasana dan kekuatan tolak - menolak ke arah perselisihan, pertikaian dan perpecahan. b. Menghidupkan perbedaan – perbedaan yang mempunyai daya tarik ke
arah
kerjasama dan ke arah persatuan, saling bantu membantu sehingga terbina kerukuna hidup. c. Harus mempunyai kesadaran, kecakapan dan usaha yang baik untuk melaksanakan ketertiban, perdamaian dalam rangka kesatuan untuk mewujudkan keadilan sosial. Untuk melaksanakan ketiga hal tersebut harus disertai pula dengan kesadaran melaksanakan nilai – nilai hidup kemanusiaan dan nilai – nilai hidup religius dengan berbuat baik dan mencegah kejahatan. Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi(1964:14), unsur-unsur sosial yang pokok ialah norma-norma atau kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kolompok serta lapisan-lapisan sosial. Unsur-unsur itu terjalin menjadi satu sama lain, dan keseluruhannya disebut struktur sosial. Pengaruh timbal balik atara segi-segi kehidupan tersebut disebut proses sosial. Jadi sosiologi sebenarnya berusaha menjelaskan struktur dan proses sosial itu.
Menurut
Pandji
Setijo(2002:61)Sehubungan
dengan
perasaan
sosial,
mengingat kepada kehidupan manusia (Indonesia) hakikatnya, selain sebagai makhluk individu(dilengkapi rasa diri), juga sebagai makhluk sosial dengan perasaan sosialnya, tampaklah bahwa makhlk sosial tidak terlepas dari lingkungan sosialnya sehingga yang menentukan baik buruknya tingkah laku, moral etikanya lebih banyak dipengaruhi dan ditentukan ingkungan sosialnya daripada dirinya.
B. Pembahasan Masalah
1. Proses adaptasi lingkungan Dalam beradaptasi, manusia akan melalui tahap-tahap sebagai berikut : a. Adaptasi Dalam proses adaptasi, manusia akan mengenal lingkungan barunya dengan cara masing-masing, biasanya manusia akan menempatkan diri seperti kebanyakan orang yang ditemui di lungkungan barunya, kemudian setelah berhasil
masuk dalam lunkungan baru,
manusia akan membangun
kepercayaan dirinya sendiri,yairu menganggap bahwa dirinya akan mampu diterima di lingkungan barunya dan menjadi bagian dari lingkungan tersebut. b. Konflik Dalam melakukan adaptasi lingkungan, pastilah manusia akan menemukan masalah atau konflik, entah itu dari diri sendiri yang tidak cocok dengan gaya hidup anggota di lingkungan barunya, atau kurang senang dengan keputusan bersama yang diambil oleh ketua, atau merasa bahwa apa yang dilakukan oleh lingkngan barunya tidak penting untuk diri sendiri. c. Frustasi Tidak sedikit orang yang berhasil menghadapi masalah yang ada dengan baik dan benar. Terkadang masalah-masalah yang muncul malah menjadi beban yang membuat orang tersebut menjadi frustasi. Dan orang-orang yang pandai beradaptasi akan menemukan jalan keluar dari masalahnya dengan cepat dan benar. d. Reaksi Hasil akhir dari semua tahap-tahap tersebut adalah reaksi, yaitu sikap atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk menyikapi apa yang teah
dialaminya. Jika manusia tersebut dapat melakukan adaptasi, maka akan menunjukkan reaksi positif, yaitu dapat bergabung dan menyesuaikan dirinya dalam lingkungan barunya. Namun jika sseorang tidak mampu atau tidak berhasil melakukan adaptasi, maka seseorang tersebut akan meninggalkan lingkungan
barunya
atau
menjauhi
lingkungan
barunya
dan
tetap
mempertahankan kepribadianya yang dia anggap benar.
2. Permainan bola futsal Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masingmasing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Tidak seperti permainan sepak bola dalam ruangan lainnya, lapangan futsal dibatasi garis, bukan net atau papan. Futsal turut juga dikenali dengan berbagai nama lain. Istilah "futsal" adalah istilah internasionalnya, berasal dari kata Spanyol atau Portugis, futbol dan sala. Futsal diciptakan di Montevideo, Uruguay pada tahun 1930, oleh Juan Carlos Ceriani. Keunikan futsal mendapat perhatian di seluruh Amerika Selatan, terutamanya di Brasil. Ketrampilan yang dikembangkan dalam permainan ini dapat dilihat dalam gaya terkenal dunia yang diperlihatkan pemain-pemain Brasil di luar ruangan, pada lapangan berukuran biasa. Pele, bintang terkenal Brasil, contohnya, mengembangkan bakatnya di futsal. Sementara Brasil terus menjadi pusat futsal dunia, permainan ini sekarang dimainkan di bawah perlindungan Fédération Internationale de Football Association di seluruh dunia, dari Eropa hingga Amerika Tengah dan Amerika Utara serta Afrika, Asia, dan Oseania. Dalam permainan bola futsal, semua pemaain dituntut untuk saling mengerti dan bekerja sama membangun pertahanan yang kompak. Dalam hal tersebut dibutuhkan pengertian yang lebih dari setiap pemainnya, dan untuk melakukannya pemain harus saling mengenal satu sama lain. Setidaknya mengetahui nama pemain lain untuk mempermudah dalam memberikan instruksi atau mengajak bekerja sama ketika bermain.
3. Permainan bola futsal dapat membantu mempermudah adaptasi lingkungan dan hubungannya dengan penerapan Sila Persatuan Indonesia
Permainan bola futsal adalah salah satu permainan yang sangat banyak penggemarnya, dari anak anak-anak sampai orang dewasa yang sudah berkeluarga, dari orang desa sampai orang kota, dari murid SD , mahasiswa, sampai para guru dan para dosenpun banyak sekali dari mereka adalah pecinta permainan bola futsal. Terbukti ketika anda mendatangi sebuah penyewaan lapagan futsal, anda dapat melihat di papan pemesanan, disana biasanya terpampang nama-nama dari club yang memesan lapangn, disana akan muncul nama nama seperti, Dosen Amikom, SMP 1 , Desa Kaliwaru, Kelas S1TI07 dan sebagainya. Dapat disimpulkan bahwa permainan bola futsal sangatlah populer, maka, dalam kesempatan ini penulis meneliti bagaimana permainan bola futsal dapat membantu dalam memecahkan masalah adaptasi di kelas S1TI07. Penelitian dilakukan ketika kelas S1TI07 bermain futsal bersama-sama di Planet Futsal(salah satu tempat penyewaan lapangan futsal). Mahasiswa di kelas S1TI07 berasal dari berbagai daerah seperti Jogakarta, Jawa Tengah,Jawa Timur, Sumatra , Kalimantan, Bali, Ternate, Tidore dan sebagainya berkumpul menjadi satu dalam sebuah lapangan bola futsal, dalam permainan tersebut semua beban di luar lapangan seakan-akan hilang seketika, dan rasa percaya diri muncul ketika canda tawa hadir ditengah-tengah permainan futsal. Dan dari situlah penulis menyimpulkan bahwa masalah adaptasi yang kurang maksimal ketika di kelas saat pelajaran, teratasi ketika bermain futsal. Itu dapat terjadi karena jika didalam kelas, mahasiswa hanya duduk dan mendengarkan pembahasan dari dosen, namun ketika bermain futsal mahasiswa lebih mepunyai kesempatan untuk bertatap muka dan berkenalan dengan mahasiswa lain dengan lebih mudah. Dari paparan diatas dapat ditelaah bahwa hubungannya dengan penerapan sila Persatuan Indonesia adalah ketika orang Jawa, orang Sumatra, orang Kalimantan, orang Bali, orang Tidore dan lain sebagainya berkumpul menjadi satu membangun persatuan dalam permainan bola futsal.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Dalam mengatasi masalah tidak harus menggunakan cara-cara seperti yang telah dilakukan oleh orang-orang seperti biasanya. Seperti dalam pembahasan tersebut, ternyata dalam mengatasi masalah adaptasi lingkungan dapat melalui olahraga yang menyenangkan dan populer, seperti permainan bola futsal. Tidak hanya itu, dalam permainan bola futsal juga sekaligus melaksanakan pengamalan sila ketiga pancasila yaitu Persatuan Indonesia. Mengamalkan apa yang disebut
dengan
Bhineka
Tunggal
Ika.
Mengesampingkan
perbedaan
dan
mengutamakan persatuan. B. Saran Setelah melakukan penelitian diatas, penulis ingin memberikan saran antara lain : 1. Jadilah manusia yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru. 2. Temukanlah cara-cara baru dalam mengatasi masalah menurut kebutuhan dan kepribadian masing-masing. 3. Jangan berhenti mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila khususnya Sila Persatuan Indonesia.
Daftar Pustaka Suwarno,P. J.1993. Pancasila Budaya Bangsa Indonesia.Kanisius:Yogyakarta Setijo,Pandji.2002.Pendidikan Pancasila.PT Gramedia Widiasarana Indonesia: Jakarta Bakry, Ms Noor.1994.Pancasila Yuridis Kenegaraan.Liberty:Yogyakarta.