DOSEN PENGASUH DRS. AFRIDA, H.HUM NIP. 132046383
PERTEMUAN I KONTRAK PERKULIAHAN Tujuan Intruksional: -Umum -Khusus Tata cara perkuliahan : Tatap muka, Diskusi kelompok,
Tanyajawab. Evaluasi : -Ujian Tertulis -Ujian lisan -kuizs -Membuat Paper Kepustakaan: Beberapa Pokok-pokok Antropologi (Koentjaraningrat) -Pokok-pokok Antropologi Budaya (TO. Ihromi)
Sosial
Aturan-aturan perkuliahan yang harus diperhatikan: Berpakaian rapi/tidak boleh pakai kaos oblong Masuk tepat pada waktunya, keterlambatan hanya
ditoleransi selama 15 menit, lewat 15 menit harus menunggu di luar. Aktif dalam perkuliahan/ keaktifan diperhitungkan dalam penetapan nilai. Absensi dapat mempengaruhi penetapan nilai akhir semester Tidak ada nilai BL, yang ada lulus/tidak lulus.
PERTEMUAN II SEJARAH ANTROPOLOGI SOSIAL BADAYA Universal Categories of Culture/ kerangka Kluckhonh
(tujuh unsur kebudayaan); Sejarah antropologi sosial budaya: Sejarah Antropologi Sosial (Inggeris) Sejarah Antropologi Budaya (AS) Perbedaan kedua istilah/antro. Budaya mempunyai makna/arti yang lebih luas. Kedudukan antropologi sosial dalam rangka antropologi(lima masalah pokok yang menjadi kajian antropologi). Penelitian yang bersifat diakronis dan singkronis.
PERTEMUAN III SISTEM MATA PENCARIAN HIDUP Berburu dan meramu (food Hunting and gathering
economics): 1. Daerah berburu 2.Anekawarna masyarakat berburu. 3.Kepadatan penduduk dan luas daerah perburuan. 4. Senjata dan teknologi berburu Perikanan Bercocok tanam; berpindah dan menetap Dari segi peralatan yang dipakai: a. bercocok tanam tanpa bajak. b. bercocok tanam dengan bajak (plough agriculture)
PERTEMUAN IV SISTEM KEKERABATAN Evolusi keluarcga manusia; J.j Bachofen, Mc. Lenan,
G.A. Wilken abad ke 19. Adat istiadat lingkaran hidup dan perkawinan (stages along life cycle) dan rites de passage/crisis rites. Rumah tangga dan Keluarga batih (nuclear family): 1.Rumah tangga (household) 2.Keluarga batih (nuclear family).
PERTEMUAN V. SISTEM KEKERABATAN Kelompok kekerabatan (terikat paling kurang 6 unsur) 2. G.P Murdock membedakan 3 kategori kekerabatan. a. Kelomp. Kekerabatan berkoporasi/Corporate kngruops b. Kelomp. Kekerabatan kadang kala/Occasional Kingroups. c. Kelomp. Kekerabatan menurut Adat/Circumcriptive Kingroups. 2. Keluarga Luas (Utrolokal, Unilokal dan Uxorilokal. 3. Bentuk keluarga ambilineal (kecil, besar dan klen kecil/minimal lineage. 1.
PERTEMUAN VI KESATUAN HIDUP SETEMPAT PENGERTIAN: tidak ada hubungannya dengan masalah
kekerabatan, tetapi terkait dengan masalah tempat hidup/wilayah yang dibanggakan. Kesatuan hidup setempat sering juga disebut sebagai community/komunitas. Sifatnya adalah wilayah, cinta wilayah dan kepribadian kelompok. Contoh : Kota, Desa , Negara,dll. Bentuk-bentuk komunitas kecil: 1. Semua warga biasanya saling kenal mengenal/bergaul 2. Karena kecil, tidak ada aneka warna yang besar 3. Merupakan kelompok dimana orang dapat menghayati sebagian besar lapangan kehidupannya.
SOLIDARITAS DLM. MASYARAKAT KECIL: PRINSIP TIMBAL BALIK /PRINCIPLE OF RECIPROCITY
SEBAGAI PENGGERAK MASYARAKAT GOTONG ROYONG/TOLONG MENOLONG GOTONG ROYONG/KERJA BHAKTI/SWADAYA/ INISIATIF/ATAS PERINTAH/PAKSAAN.
Sistem Pelapisan sosial: bisa berhubungan dengan
status/kedudukan. Dalam masyarakat sederhana bersifat sederhana dan masyarakat komplek bersifat komplek..Status berhubungan dengan gaya hidup/ life style (pakaian, rumah, mobil, dll,). Sosiologi menyebutnya dengan social class.
ALASAN-ALASAN UNTUK SUSUNAN BERLAPIS: Kwalitas/kepandaian Senoritas/umur Sifat keaslian Keanggotaan kerabat dari kepala masyarkat. Pengaruh dan kekuasaan Pangkat/kekayaan.dll.
Semuanya ini bersifat relatif/ berbeda-beda antara masing masyarakat, yg. Agak keras adalah KASTA.
PERTEMUAN VII SISTEM RELIGI DAN ILMU GAIB 1.Teori jiwa (EB. Taylor) 2.Teori Batas akal (JG. Frazer) 3. Teori masa krisis (M. Crawley dan A. Van Gennep) 4. Teori kekuatan luar biasa (RR. Marett) 5. Teori sentimen masyarakat (E. Durkheim) 6. Teori Firman Tuhan ( W. Schmidt dan A. Lang) atau disebut juga sebagai Teori Urmonotheismus
UNSUR-UNSUR RELIGI: Emosi keagamaan/getaran jiwa/ mendorong orang untuk
berlaku serba religi. Sistem kepercayaan/yg. Berhubungan dengan dunia gaib yg. Ada didalamnya (dewa, makluk halus, kekuatan sakti , dll). Sistem upacara keagamaan, yang dihadapi dengan berbagai perasaan (cinta hormat, berbakti, takut,ngeri,dll). Yang meni,mbulkan kelakuan keagamaan (religious behavior). Kelompok keagamaan/religious community/ merupakan kesatuan masyarakat yang mengkonsepkan dan mengaktifkan suatu religi
UNSUR-UNSUR UPACARA KEAGAMAAN: 1. Tempat Upacara 2. Proses/saat Upacara 3. Pemimpin Upacara.
Konsep Religi dan Ilmu gaib: 1. Religi- sistem kepercayaan- tujuan tertentu dengan menyandarkan diri kepada kekuatan gaib. 2. Ilmu Gaib- sistem kepercayaan manusia- tujuan tertentu dengan menggunakan secara aktif kekuatan gaib.
BENTUK-BENTUK RELIGI : Fetichisme (benda berjiwa) Animisme (percaya kepada roh) Pra- Animisme(Kekuatan sakti/dimisme) Totemisme (Memuja nenek moyang dengan dengan
lambang tertentu) Polytheisme (banyak dewa) Monotheisme (satu dewa/satu tuhan) Mystik (bersatu dengan tuhan)
Bentuk Ujian Tertulis 2. Ujian tidak boleh diwakilkan 3. Bahan semua yang sudah dibahas 1.
PERTEMUAN X- XV DISKUSI KELOMPOK Kelompok I membahas : Konsep Kebudayaan Kelompok II membahas : Organisasi Sosial : Struktur
Masyarakat. Kelompok III membahas : Penelitian Lintas Budaya mengenai Kepribadian. Kelompok IV membahas : Kerabat dan Bukan Kerabat. Kelompok V membahas : Lukisan Anak-anak di Bali Semua judul ini bisa berobah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan dari peserta diskusi.
PERTEMUAN XVI EVALUASI Tentang jalannya kuliah Tentang Materi Kuliah Tugas-tugas Pencapaian materi Tentang Ujian semesteran dan bahan-bahan yang
harus dikuasai
TERIMA KASIH