www.bpmigas.go.id
KONTEN
04 Fokus
Komitmen Penerapan Reward and Punishment SKK Migas menerapkan reward and punishment yang terukur dan fair untuk kegiatan eksplorasi yang dilakukan para Kontraktor KKS. Langkah ini bertujuan mendorong semangat eksplorasi, dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku dan aspek fairness dalam menjalankan amanah SKK Migas sebagai manajemen pengawas dan mitra kerja Kontraktor KKS.
08 Perspektif
Peningkatan Peran Auditor Internal Auditor internal diharapkan memainkan perannya dalam membangun tata kelola industri migas yang baik. Apalagi, mengingat industri migas merupakan salah satu industri penopang penerimaan Negara. Fungsi internal audit yang optimal, akan memberikan kontribusi maksimal bagi penerimaan Negara.
10 Seremonial
Rangkaian kegiatan SKK Migas - KKKS
12 Bianglala
• Dialog Program Sosial Ke Pemda Kalimantan-Sulawesi • Industri Hulu Migas Tanam Mangrove di Kaltim & Jatim
14 Figur
Gunawan Sutadiwiria, Kepala Divisi PRKRPL Fungsi monitoring komitmen Kontraktor KKS di Wilayah Kerja (WK) eksplorasi maupun eksploitasi dijadikan dalam satu divisi. Divisi itu bertugas melaksanakan pengawasan realisasi komitmen rencana POD serta pelaksanaan pengendalian dan pengawasan kontrak minyak dan gas bumi.
16 Spektrum
• SKK Migas Berdayakan Fakultas Hukum UGM • Himpunan Wanita SKK Migas Berbagi Kasih • SKK Migas Peroleh Apresiasi CSR Koran Sindo
Pelindung: Rudi Rubiandini | Penanggung Jawab: Elan Biantoro Pemimpin Redaksi: Agus Budiyanto | Editor: Heru Setyadi, Bambang D. Djanuarto Tim Redaksi: Adhitya C. Utama, Alfian, Galuh Andini, Heri Slamet, Ruby Savira M., Suhendra Atmadja Redaksi menerima masukan artikel melalui :
[email protected];
[email protected] Redaksi: Sub Bagian Komunikasi dan Protokol SKK Migas Alamat: Gedung Wisma Mulia Lt. 29 Jl. Jend. Gatot Subroto No.42, Jakarta 12710 Facebook : Humas SKK Migas | Twitter : @HumasSKKMigas www.skkmigas.go.id
2 | BUMI
www.skkmigas.go.id
SALAM REDAKSI
Menabur Kegiatan, Menyemai Apresiasi
M
Salam pembaca setia BUMI, emasuki bulan Ramadhan 1434 Hijriah, tim redaksi mengucapkan selamat berpuasa bagi semua pembaca setia BUMI. Semoga kita diberi kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan ibadah di bulan suci ini. Berpuasa jangan sampai membuat kerja tidak bergairah. Semangat untuk membangun industri hulu migas di Indonesia harus tetap bergelora. Dalam setiap agama, dikenal ada pahala jika berbuat baik, dan dosa ketika manusia berbuat buruk. Mekanisme serupa coba diterapkan SKK Migas untuk para kontraktor kontrak kerja sama (Kontraktor KKS). Bagi kontraktor, khususnya di wilayah kerja (WK) eksplorasi, yang menjalankan komitmen pasti hingga berhasil menemukan hidrokarbon, diberi apresiasi. Sebaliknya, bagi kontraktor yang belum memenuhi komitmen, bahkan tidak melakukan aktifitas apa pun, pinalti siap diberikan. Tentu diharapkan, kontraktor terpacu dan terlecut untuk melakukan kegiatan agar terhindar dari pinalti dan mendapat apresiasi. www.skkmigas.go.id
Tujuannya jelas, bagaimana bisa mendapat cadangan migas. Dengan kegiatan eksplorasi yang masif, peluang mendapatkan cadangan semakin besar. Sangat disayangkan jika ada WK, apalagi yang memiliki prospek, tapi hanya didiamkan saja oleh operator yang telah ditunjuk. Dengan mekanisme reward and punishment ini, SKK Migas dapat mengeluarkan rekomendasi terminasi di WK yang sama sekali tidak ada kegiatan. Di sisi lain, SKK Migas dan pemangku kepentingan lain tidak bisa berpangku tangan dengan melepas kontraktor bekerja sendirian. Seperti diketahui, rangkaian kegiatan eksplorasi hingga eksploitasi, mulai studi, survei seismik, dan pengeboran tidak mudah dalam implementasi di lapangan. Banyak tantangan dan kendala menghadang. Misalnya, banyaknya perizinan yang mesti dilalui dan masalah sosial kemasyarakatan. Menjadi tidak fair jika hanya kontraktor yang dituntut “berbuat baik”. Masyarakat, pemerintah daerah, lembaga tingkat pusat, dan elemen lainnya mempunyai kewajiban untuk memberikan dukungan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.
SKK Migas memang terus berupaya meningkatkan pengawasan di sektor hulu migas. Tidak hanya terkait kegiatan operasi perminyakan melalui reward and punishment, tapi juga dorongan untuk perbaikan pembukuan keuangan. Dalam Forum Auditor yang pertama kali diselenggarakan oleh SKK Migas, akhir Juni lalu, terlihat struktur organisasi terkait internal audit di Kontraktor KKS masih beragam. SKK Migas mendorong agar kontraktor mengikuti “jejak” SKK Migas dengan penempatkan Pengawas Internal dijajaran pimpinan, langsung bertanggung jawab dengan pimpinan tertinggi. Harapannya, audit internal yang baik, menghasilkan output yang baik pula dengan berkurangnya temuan dari auditor eksternal. Jadi, peningkatan cadangan dan produksi migas tidak cukup, SKK Migas mesti membuat industri strategis ini memenuhi tata kelola yang baik (good governance).***
Elan Biantoro Kepala Bagian Hubungan Masyarakat
BUMI | 3
FOKUS
Komitmen Penerapan Reward and Punishment
Adhitya C. Utama/
[email protected]
1
2 Foto 1 : Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini bersama Kontraktor KKS yang meraih penghargaan kategori Emas. Foto 2 : Wakil Kepala SKK Migas, menyerahkan apresiasi kepada Kontraktor peraih kategori Hijau Foto 3 : Deputi Pengendalian Komersial, Widhyawan Prawiraatmadja menyalami kontraktor yang mendapat kategori Hijau
M
3
4
ulai tahun 2013 ini, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menerapkan reward and punishment yang terukur dan fair untuk kegiatan eksplorasi yang dilakukan para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS). Langkah ini bertujuan mendorong semangat eksplorasi, dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku dan aspek fairness dalam menjalankan amanah SKK Migas sebagai manajemen pengawas dan mitra kerja Kontraktor KKS.
2010-2011, kegiatan eksplorasi khususnya pemenuhan komitmen pasti (firm commitment) masih kurang. Itu terjadi karena para kontraktor banyak mengalami kendala, sehingga berakibat pada penundaan pelaksanaan kegiatan atau biasa disebut dengan pengalihan komitmen. Hasil monitoring yang memetakan kendala tersebut menginisiasi lahirnya Forum Operator KKKS Wilayah Kerja Eksplorasi (FOKWE) yang beranggotakan kontraktor KKS dan fungsi SKK Migas terkait dalam Komite-Komite untuk menangani kendala secara spesifik dan terintegrasi.
Kegiatan eksplorasi dan eksploitasi menjadi satu harapan penting untuk menjaga kesinambungan industri hulu migas nasional. Namun, dalam melaksanakan kegiatan tersebut, para KKKS selaku operator pelaksana komitmen kontrak kerja sama dihadapkan beberapa tantangan dan kendala baik dari internal maupun eksternal.
Dengan banyaknya kendala yang dihadapi, pemenuhan komitmen pasti hingga penemuan eksplorasi (discovery) sampai dengan tahap pengembangan lapangan menjadi satu hal yang sangat mahal. Butuh upaya kerja keras, komitmen tinggi dari kontraktor, serta cara-cara yang smart untuk mencapainya, tentunya dengan dukungan penuh SKK Migas dan stakeholder terkait.
Berdasarkan hasil monitoring tahun
4 | BUMI
Foto 4 : Deputi Pengendalian Perencanaan, Aussie B. Gautama menyerahkan apresiasi ke perwakilan kontraktor terbaik kategori Biru.
Untuk itu, SKK Migas merasa perlu untuk memberikan apresiasi (reward) kepada para kontraktor KKS yang telah berhasil menunjukkan kinerja eksplorasi dan kepatuhan terhadap komitmen pasti seperti tercantum dalam Kontrak Kerja Sama (KKS) migas. Sebaliknya, SKK Migas juga akan memberikan pinalti (punishment) kepada kontraktor yang belum bisa melaksanakan sepenuhnya komitmen pasti. Menurut Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini, dalam penerapan reward dan punishment ini, SKK Migas meminta dukungan kepada seluruh stakeholder. Hal ini tidak lain agar tetap on the track, menjaga kelangsungan industri hulu migas. Pihaknya menginginkan pelaku pemain di industri hulu migas adalah para perusahaan profesional. “Dengan demikian, kita bisa bersama-sama mempercepat penemuan eksplorasi, pengembangan komersialitas sampai produksi migas,” kata Rudi saat membuka Workshop Monitoring Komitmen Eksplorasi dan Eksploitasi 2013 di Jakarta, awal Juli lalu. www.skkmigas.go.id
FOKUS
Dalam kesempatan itu, Kepala SKK Migas mengucapkan selamat kepada para kontraktor KKS yang telah berada di zona Biru. Kontraktor yang berada di zona ini dianggap telah memenuhi kewajiban minimum kontrak dan komitmen pasti. Sementara, kepada kontraktor yang berpredikat Hijau dan Emas, Rudi memberikan apresiasi yang tinggi. Apresiasi juga diberikan kepada kontraktor yang dinilai sebagai perusahaan eksplorasi yang agresif khususnya di eastern area, yang menjadi harapan untuk penemuan eksplorasi dan mempunyai tantangan high risk. Kepada para kontraktor eksplorasi yang berprestasi ini, Kepala SKK Migas menegaskan bahwa bangsa Indonesia menaruh harapan yang sangat besar untuk dapat melaksanakan komitmennya dan mempunyai semangat eksplorasi yang tinggi, hingga berhasil mendapatkan penemuan. Penemuan eksplorasi memerlukan ahliahli geologi dan geofisika yang handal, manajerial perusahaan yang kompeten, dan kapabilitas finansial yang mumpuni. Ini sejalan dengan ruh kontrak kerja sama, bahwa bangsa Indonesia memerlukan kerjasama dengan prudent operator, yaitu operator yang memiliki skill, teknologi, dan finansial untuk melaksanakan kegiatan sesuai kaidah yang berlaku. Selain pemberian penghargaan sebagai reward, SKK Migas akan berupaya secara intensif dan kompehensif di semua lini untuk mendukung percepatan komersialitas Wilayah Kerja (WK) Eksplorasi ke Eksploitasi yang ditandai dengan rekomendasi dan persetujuan rencana pengembangan lapangan (plan of development/POD) pertama. SKK Migas berkomtimen mengalokasikan waktu dan energi yang
lebih besar sebagai skala prioritas untuk menangani dan mengawal WK yang potensial. “Ingat tujuan dari kegiatan eksplorasi adalah menemukan cadangan migas baru,” kata Rudi. SKK Migas meminta kepada kontraktor yang belum melaksanakan komitmen untuk mempercepat upaya meningkatkan kinerja di wilayah kerjanya agar lolos dari sistem punishment berdasarkan ketentuan kontrak. “Kita tidak bisa berlama-lama berurusan dengan pelaku atau para spekulan yang belum siap, karena bangsa Indonesia sudah menunggu apa kontribusi kita untuk peningkatan produksi migas,” kata Kepala SKK Migas. Punishment pertama, untuk WK yang baru ditandatangani, agar segera melakukan kegiatan operasi perminyakan. Apabila belum dapat melakukan hal tersebut dalam jangka waktu enam bulan sejak ditandatangani, maka SKK Migas dapat merekomendasikan untuk diterminasi. Sanksi yang berikutnya, dalam bentuk pinalti pengembalian sebagian wilayah kerja. Berdasarkan laporan yang ada, sebagian besar kontraktor terkena pinalti ini karena belum dapat melaksanakan seluruh komitmen pasti di tiga tahun pertama. Punishment lainnya, membayar sejumlah nilai tertentu kepada Pemerintah yang disebabkan oleh kegagalan melakukan pengeboran eksplorasi dan kewajiban menyerahkan seluruh wilayah kerjanya kepada pemerintah. Salah satu tools yang ada dalam memberikan punishment adalah mekanisme performance deficiency notice (PDN). Mekanisme ini bisa
SKK Migas menginginkan pelaku pemain di industri hulu migas adalah para perusahaan profesional. “Kita tidak bisa berlama-lama berurusan dengan pelaku atau para spekulan yang belum siap, karena bangsa Indonesia sudah menunggu apa kontribusi kita untuk peningkatan produksi migas,”
diterapkan kapanpun apabila apabila SKK Migas menilai kontraktor gagal melaksanakan ketentuan-ketentuan yang dipersyaratkan dalam kontrak. Ketentuan ini berlaku untuk kontrak kerja sama yang ditandatangani tahun 2008 dan setelahnya. “Mekanisme PDN ini akan berujung kepada rekomendasi SKK Migas kepada Menteri ESDM untuk terminasi wilayah kerja,” kata Kepala Divisi Pengawasan Realisasi Komitmen Rencana Pengembangan Lapangan, SKK Migas, Gunawan Sutadiwiria. Sebelum menerapkan punishment tersebut, SKK Migas memonitor kinerja setiap tahun dan memberikan peringatan-peringatan untuk mengingatkan sedini mungkin tentang hal-hal yang menjadi outstanding dan konsekuensi dari outstanding tersebut. Apabila hingga maksimal tiga kali peringatan, Kontraktor KKS belum menunjukkan perbaikan kinerjanya, mau tidak mau SKK Migas harus menjalankan fungsinya sebagai pengawas kontrak kerja sama dengan menerbitkan punishment tersebut.***
No.
Kategori
Jumlah WK
1
Hitam
11
Kegiatan hanya studi geologi dan geofisika atau belum sama sekali melaksanakan kegiatan Komitmen Pasti.
2
Merah
10
Telah melaksanakan sebagian kecil Komitmen Pasti.
3
Merah Muda
48
Telah memenuhi komitmen finansial dan melaksanakan sebagian besar Komitmen Pasti.
4
Biru
33
Memenuhi seluruh Komitmen Pasti
5
Hijau
6
Masuk dalam Kategori Biru dan sudah menemukan cadangan hidrokarbon dengan kategori technical discovery
6
Emas
5
Masuk dalam Kategori Hijau dan sudah ada penemuan yang memiliki peluang ekonomis
www.skkmigas.go.id
Keterangan
BUMI | 5
FOKUS
Apresiasi Kinerja untuk Kontraktor KKS Eksplorasi
B
erdasarkan penilaian terhadap 113 Wilayah Kerja (WK) Eksplorasi, yang telah berumur tiga tahun atau lebih, terpilih lima kontraktor KKS masuk dalam kategori emas, enam kontraktor dalam kategori Hijau, dan 33 kontraktor di kategori biru. Kontraktor dalam kategori emas dan hijau, serta empat kontraktor terbaik dikategori biru menerima apresiasi kinerja tersebut langsung dari Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini di Jakarta, Rabu, 3 Juli 2013. Kriteria yang dinilai dilakukan secara bertahap. Mulai dari penilaian tahap basic, tahap advance hingga tahap special. Dalam tahapan basic, ada tiga aspek yang dinilai. Pertama, pemenuhan kewajiban finansial yang terdiri dari signature bonus, equipment and service bonus, serta performance bond dan working advance. Kedua, pemenuhan pelaksanaan environmental base line study (EBLS) atau environmental base line assessment
(EBA). Terakhir, pemenuhan komitmen pasti. Jika tahap ini sudah dipenuhi, penilaian masuk ke tahap advance. Kinerja KKKS dinilai berdasarkan upaya pembuktian keberadaan hidrokarbon dan penemuan eksplorasinya. Tahap selanjutnya, kontraktor dinilai dari sisi pemenuhan kewajiban partial relinquishment dan waktu pemenuhan komitmen pasti. Adapun hasil penilaian dideskripsikan dalam bentuk zona warna, yaitu Hitam, Merah, Merah Muda, Biru, Hijau dan Emas. Zona Biru merupakan batas minimal bagi kontraktor yang telah memenuhi kewajiban minimum kontrak dan komitmen pasti. Zona Hijau, masuk dalam kategori Biru dan sudah menemukan cadangan hidrokarbon dengan kategori technical discovery. Sementara Zona Emas, masuk dalam kategori Hijau dan sudah ada penemuan yang memiliki peluang ekonomis.
Para kontraktor lain yang belum masuk di zona Biru diminta untuk segera mengecek posisi WK-nya berada di zona mana. Kontraktor diminta tetap bersemangat untuk memanfaatkan jangka waktu eksplorasi sebaik mungkin dalam rangka pemenuhan komitmen pasti dan pelaksanaan komitmen kontrak lainnya. Kontraktor yang berada di Zona Merah Muda, perlu sedikit lagi upaya untuk memenuhi kekurangan komitmen pasti. Sedangkan, kontraktor yang berada di Zona Merah perlu lebih aktif untuk mengejar ketinggalan, karena masih banyak kekurangan komitmen pasti dan komitmen lainnya. ”Yang berada di Zona Hitam, perlu berhati-hati dan menspeed up upaya untuk meningkatkan kinerja WK-nya agar lolos dari sanksi,” Kepala Divisi Pengawasan Realisasi Komitmen Rencana Pengembangan Lapangan, SKK Migas, Gunawan Sutadiwiria.
EMAS
HIJAU
Kontraktor KKS
Blok
Kontraktor KKS
Blok
Genting Oil Kasuri PTE Ltd.
Kasuri
Eni Bukat Ltd.
Bukat
Salamander Energy (Bontang) PTE Ltd.
Bontang
CNOOC Batanghari Ltd.
Batanghari
Pacific Oil & Gas (Kisaran) Ltd.
Kisaran
PT. Kalimantan Energi
West Sangata
PHE Nunukan
Nunukan
KrisEnergy (Satria) Ltd.
Bulu
AWE (Anambas) PTE Ltd.
Anambas
PT. Sele Raya Belida
Belida
KrisEnergy (Muriah) Ltd.
Muriah
Kontraktor KKS Eksplorasi Teragresif di Kawasan Timur
6 | BUMI
Niko Resources
www.skkmigas.go.id
FOKUS
Komentar Kontraktor KKS Penerima Penghargaan Gadjah Eko Pireno, Vice President Exploration KrisEnergy Kami sangat bangga menerima dua penghargaan, Emas untuk blok Bulu dan Hijau untuk Blok East Muriah. Apresiasi ini merupakan pengakuan kapabilitas KrisEnergy sebagai operator migas di Indonesia. Penghargaan ini sekaligus menunjukkan upaya dan usaha yang kami lakukan diakui oleh SKK Migas. KrisEnergy merencanakan lebih banyak aktifitas dan keberhasilan di tahun-tahun mendatang, baik untuk kedua blok ini maupun blok lainnya. Alfian Husein, General Manager PHE Nunukan Sangat appreciate dengan penghargaan yang diberikan SKK Migas. Operator semakin termotivasi untuk melakukan maksimum effort dalam rangka mencapai target selanjutnya, yaitu membuktikan reserve yang telah ditemukan tersebut menjadi ekonomis melalui appraisal wells yang direncanakan segera dieksekusi. Bila hasilnya positif, target selanjutnya adalah mengajukan POD (rencana pengembangan lapangan) segera setelah evaluasi appraisal wells. Dukungan SKK Migas dalam upaya merealisasi target tersebut mutlak diperlukan. Semoga sinergi tersebut akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian produksi migas nasional di masa mendatang.
Nara Nilandaroe, General Manager Genting Oil Kasuri Kami merasa terhormat dan gembira dengan penghargaan kategori Emas yang diberikan. Seperti diketahui, Indonesia memerlukan cadangan migas yang baru, untuk menggantikan cadangan yang telah dan akan diproduksi. Upaya eksplorasi migas di Indonesia saat ini, menghadapi tantangan yang tidak sedikit, baik dari aspek teknis, operasi maupun sosial. Semua pemangku kepentingan harus menyadari pentingnya meningkatkan produksi dan mengganti cadangan migas yang ada. Di tengah permasalahan operasional dan sosial di WK Kasuri di Papua Barat, kami telah berupaya dengan keras untuk memenuhi komitmen pasti. Kerja keras tersebut telah membuahkan hasil, dan lebih dari itu telah berhasil menemukan cadangan gas bumi baru di Lapangan Asap dan Merah.
www.skkmigas.go.id
BUMI | 7
PERSPEKTIF
Wakil Kepala SKK Migas, J. Widjonarko (keempat dari kiri) berfoto bersama seluruh peserta Forum Internal Audit
Peningkatan Peran Auditor Internal
A
uditor internal diharapkan memainkan perannya dalam membangun tata kelola industri migas yang baik. Apalagi, mengingat industri migas merupakan salah satu industri penopang penerimaan Negara. Fungsi internal audit yang optimal, akan memberikan kontribusi maksimal bagi penerimaan Negara. Hal ini diungkapkan Wakil Kepala, SKK Migas, J. Widjonarko saat membuka Forum Internal Audit Ke-2 di Yogyakarta pada Kamis, 27 Juni 2013 lalu. Kegiatan selama dua hari yang dihadiri lebih dari 110 peserta tersebut mengangkat tema, Peran Strategis Auditor Internal dalam Pengawasan Tata Kelola Industri Migas. Hadir sebagai narasumber antara lain, Auditor Utama 7, BPK, Abdul Latief, Plt Auditor Utama 2, BPK, I Gede Kastawa, Inspektur I, Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan, Elman Ritonga, dan Deputi III, Unit
8 | BUMI
Adhitya C. Utama/
[email protected]
Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan, Agung Hardjono. Dalam diskusi, muncul benang
internal audit merupakan unit sentral dari organisasi yang menjadi mitra manajemen sebagai penggerak organisasi yang mampu meningkatkan nilai tambah, meningkatkan operasi, dan membantu mencapai tujuan merah, idealnya internal audit merupakan unit sentral dari organisasi yang menjadi mitra manajemen sebagai penggerak organisasi yang mampu meningkatkan nilai tambah,
meningkatkan operasi, dan membantu mencapai tujuan. Sebagai contoh, SKK Migas menyadari peran strategis ini dengan menempatkan pengawas internal pada posisi independen dan setingkat deputi. Posisi ini membuat fungsi Pengawas Internal optimal dalam membantu manajemen mencapai tujuan organisasi melalui serangkaian penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan. Namun, eksistensi internal audit di Kontraktor KKS masih beragam. Beberapa kontraktor sudah memiliki unit yang cukup mapan. Di sisi lain, masih ada kontraktor yang menitipkan internal audit kepada fungsi lainnya. Untuk itu, dalam rangka penegakan kinerja organisasi, diperlukan adanya sistem dan pembenahan administrasi terhadap kegiatan internal audit, termasuk monitoring temuan audit dan tindak lanjutnya. “Pimpinan kontraktor KKS mesti mendukung keberadaan internal audit dengan menempatkan langsung di bawah www.skkmigas.go.id
PERSPEKTIF
pimpinan tertinggi,” kata Widjonarko. Kepala Pengawas Internal, SKK Migas, Priyo Widodo menjelaskan, target jangka pendek penyelenggaraan forum ini adalah tersedianya pedoman atau pengaturan mengenai internal audit di sektor hulu migas. Dengan tersedianya pedoman internal audit, SKK Migas berharap kontraktor KKS segera membentuk unit internal audit untuk melakukan risk based audit, yaitu melakukan audit berdasarkan telaahan risiko terkait kegiatan yang diaudit. Upaya ini penting, mengingat hasil survei tahun lalu menunjukkan banyak kontraktor yang belum memiliki unit internal audit. “Sesuai road map, tahun 2014 semua kontraktor produksi sudah mempunyai fungsi internal audit sesuai pedoman yang akan dikeluarkan SKK Migas,” kata Priyo. Menurut dia, adanya peran internal audit membuat pembenahan good governance sudah disiapkan sejak audit internal dilaksanakan. Salah satu tujuannya, meningkatnya pembukuan internal di perusahaanperusahaan migas. Hal ini supaya tidak ada lagi temuan-temuan yang berulang dari eksternal auditor seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP). “Langkah ini diharapkan dapat mengurangi jumlah temuan audit,” katanya. Pada kesempatan itu, dilakukan penandatanganan komitmen program kerja internal audit SKK Migas dan kontraktor KKS. Komitmen ditandatangani masing-masing ketua kelompok kerja (Pokja). Diantaranya, untuk Pokja I, disepakati sinkronisasi metodologi risk based internal audit dan menyusun rencana audit kontraktor dengan metode risk based. Pokja II, merekomendasikan konsep pedoman code of conduct, whistle blower system, dan pelaksanaan investasi. Terakhir, Pokja III, menyusun daftar kompetensi dan pengembangan kompetensi dan sertifikasi internal auditor migas.***
www.skkmigas.go.id
Wakil Kepala SKK Migas, J. Widjonarko (kanan) saat membuka Forum Auditor, disaksikan Pengawas Internal, Priyo Widodo (tengah) dan Ketua Panitia Forum, Bambang HS (kiri)
Penandatanganan komitmen program kerja internal audit antara SKK Migas dengan perwakilan dari Kontraktor KKS
BUMI | 9
SEREMONIAL
Malaysian Petroleum Club ke SKK Migas – Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini (duduk-tengah) berfoto bersama rombongan Malaysian Petroleum Club (MPC) yang dipimpin Hamid Ibrahim (duduk-kiri) di kantor SKK Migas, Jakarta, Kamis, 20 Juni 2013. MPC melakukan kunjungan kerja ke SKK Migas untuk mengetahui perkembangan industri hulu migas di Indonesia.
Buku Wajah Baru Industri Hulu Migas – Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini (kiri) menerima buku “Wajah Baru Industri Hulu Migas” dari Founder KataData, Lin Che Wei (kanan) disaksikan Wakil Menteri ESDM, Susilo Siswoutomo (tengah) di kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu, 12 Juni 2013. Buku yang diluncurkan KataData tersebut berisikan jejak langkah industri hulu migas sejak zaman Belanda, hingga kondisi pasca bubarnya BPMIGAS dan dibentuknya SKK Migas.
Ceramah Ramadhan SKK Migas – Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini memberi ceramah awal Ramadhan di kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu, 10 Juli 2013. Dalam kegiatan yang dihadiri ratusan pekerja SKK Migas itu, diangkat tema “Bagaimana Menjadi Ayah yang Baik”.
10 | BUMI
Kunjungan ke Redaksi Berita Satu – Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini (kanan) menyerahkan cinderamata kepada Head News Services Berita Satu Media Holding, Bhimanto Swastoyo (kiri) usai kunjungan ke redaksi Berita Satu, Jakarta, Kamis, 13 Juni 2013 lalu.
RDP SKK Migas dan Perusahaan Migas – Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini (kelima dari kiri) bersama pimpinan 10 perusahaan migas produksi terbesar menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII (bidang energy) DPR, di Jakarta, Senin, 11 Juni 2013. Dalam rapat tersebut, para legislator ingin mengetahui tantangan dan kendala yang dihadapi kontraktor migas di lapangan.
Silaturahmi ke Bojonegoro – Wakil Kepala SKK Migas, J. Widjonarko (ketiga dari kanan) dan Bupati Bojonegoro, Suyoto (keempat dari kanan) berfoto bersama usai pertemuan di Bojonegoro, Senin, 1 Juli 2013. Silaturahmi tersebut dalam rangka memperkenalkan pimpinan baru ExxonMobil Indonesia.
www.skkmigas.go.id
SEREMONIAL SEREMONIAL
Kunjungan Kerja ke Polda Jatim – SKK Migas dipimpin Kepala Bagian Internal, Luky Hidayati (kanan) melakukan kunjungan kerja ke Polda Jawa Timur (Jatim), diterima oleh Wakil Kepala Polda Jatim, Brigadir Jenderal, Moechgiyarto (Kiri) di Surabaya, Jumat, 5 Juli 2013. Dalam kunjungan itu, dijelaskan mengenai perubahan dari BPMIGAS menjadi SKK Migas, serta komitmen Polda Jatim untuk tetap mendukung kelancaran kegiatan hulu migas diwilayahnya.
Forum Operasional IV Sumbagut – Kepala Divisi Penunjang Operasi, SKK Migas, Iwan Ratman (kanan) menyerahkan momento kepada Staf Ahli Gubernur Sumatera Utara Bidang Ekonomi dan Keuangan, Arsyad (kiri) usai pembukaan Forum Operasional dan K3LL Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) di Medan, 12 Juni 2013 lalu. Kegiatan selama tiga hari itu, dihadiri 60 perwakilan kontraktor migas dan 23 badan lingkungan hidup provinsi, kota dan kabupaten di wilayah Sumbagut.
Sosialisasi Pengeboran di Nabire - Bupati Nabire, Isaias Douw (tengah) dan Kepala Urusan Humas Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua-Maluku, Entus Suhud (kelima dari kanan) berfoto bersama usai sosialisasi pengeboran blok Cendrawasih di Nabire, Selasa, 18 Juni 2013. Pengeboran di blok tersebut akan dilakukan oleh kontraktor migas, Black Gold.
www.skkmigas.go.id
Dialog Mahasiswa Kaltim – SKK Migas Perwakilan Kalsul bersama kontraktor migas di wilayah Kalimantan Timur menggelar dialog dengan sejumlah organisasi mahasiswa, seperti HMI dan PMII cadang Samarinda, BEM universitas Mulawarman, dan lainnya di Balikpapan, Kamis, 4 Juli 2013 lalu. Peserta sebanyak 100 orang itu diberi pemahaman mengenai hulu migas secara menyeluruh mulai dari asal usul migas, eksplorasi, sistem bagi hasil, hingga gas matana batubara.
Donor Darah Sumbagsel – Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), Setia Budi (tengah) berbincang dengan Kepala Urusan Humas, Syarif M. Chaniago (kanan) di sela-sela kegiatan donor darah bersama stakeholders di Palembang, Selasa, 2 Juli 2013. Kegiatan yang dilaksanakan menyambut bulan suci Ramadhan 1434 H itu melibatkan antara lain kontraktor migas wilayah Sumatera Selatan (Sumsel), Pemerintah Provinsi Sumsel) dan Kota Pelembang, Bank SumselBabel, TNI, Kepolisian, Universitas dan media massa.
Sosialisasi wawasan Kebangsaan Kaltim – Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan-Sulawesi (Kalsul), Ngatijan (kanan) dan Panglima Kodam VI Mulawarman, Mayor Jenderal Dicky W. Usman (kiri) bertukar cinderamata usai sosialisasi wawasan kebangsaan di Balikpapan, Kamis, 20 Juni 2013. Dalam kesempatan tersebut, Dicky memberikan materi tentang demokrasi dan otonomi daerah yang sering disalah artikan kepada sekitar 200 orang dari perwakilan pemerintah daerah dan kontraktor migas di wilayah Kalsul.
BUMI | 11
BIANGLALA
Kepala Urusan Humas Perwakilan Kalsul, Yanin Kholison (kanan) bersama narasumber dari Kontraktor KKS wilayah Kalsul
Dialog Program Sosial Ke Pemda Kalimantan-Sulawesi
K
ehadiran industri hulu migas telah banyak memberi kontribusi bagi pemerintah dan masyarakat di daerah operasi. Lantaran minimnya informasi dan sosialisasi, sumbangsih sektor hulu migas pada daerah dan masyarakat sekitar masih dirasa kurang, bahkan malah terkadang tidak diketahui. Berkaca pada kondisi tersebut, SKK Migas Wilayah KalimantanSulawesi (Kalsul) bersama kontraktor kontrak kerja sama (Kontraktor KKS) menggelar diskusi dan sosialisasi kegiatan operasi dan program sosial kepada pemerintah daerah di wilayah Kalsul. Kegiatan yang dihadiri lebih dari 200 peserta itu berlangsung di Balikpapan, Kamis, 20 Juni 2013.
12 | BUMI
Danang Agung/
[email protected]
“Tujuannya, pemerintah setempat dapat memberi dukungan sekaligus sinergi terhadap kegiatan hulu migas,” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalsul, Ngatijan.
mengatakan, diskusi terbuka dan sharing informasi ini menjadi bukti komitmen hulu migas untuk meningkatkan kerjasama dengan pemerintah dan masyarakat.
Program yang dipaparkan antara lain, bidang kesehatan, pendidikan, sosial-keagamaan, peningkatan sumber daya manusia (SDM), ekonomi dan infrastruktur. Industri hulu migas berharap kiprah bisnis dan kontribusi sosial dapat didukung secara positif oleh seluruh pemangku kepentingan. “Kami terus berupaya mendukung kontraktor KKS untuk komitmen dan secara berkelanjutan menjalankan program pemberdayaan masyarakat,” kata dia. Kepala Urusan Humas, SKK Migas Perwakilan Kalsul, Yanin Kholison
Kegiatan ini melahirkan masukan penting tentang perlunya strategi implementasi tanggung jawab sosial secara bersama dengan pemangku kebijakan di daerah melalui mekanisme rumusan musyawarah perencanaan pembangunan daerah. Harapannya, program pemberdayaan yang dilakukan lebih sinergis dan nyata mendukung program pemerintah, serta lebih tepat sasaran untuk kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi.***
www.skkmigas.go.id
BIANGLALA
Penanaman Mangrove di Jatim, dihadiri oleh Kepala Bagian Humas SKK Migas, Elan Biantoro (kanan) dan Bupati Tuban, Fatkhul Huda (tengah)
Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalsul, Ngatijan (kanan) menyerahkan bibit mangrove
INDUSTRI HULU MIGAS TANAM MANGROVE DI KALTIM & JATIM
I
ndustri hulu migas memiliki komitmen dalam menjaga lingkungan. Salah satu program yang rutin dijalankan adalah penanaman mangrove di sekitar daerah operasi migas. Dalam rangka memeriahkan HUT Polri ke-67, Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan- Sulawesi (Kalsul) dan Total E&P Indonesie, bersama dengan Polda Kalimantan Timur (Kaltim) melakukan penanaman 10.000 mangrove di Kelurahan Margomulyo, Balikpapan, pada Selasa, 25 Juni 2013. Kegiatan ini sebagai bentuk komitmen sektor hulu migas mendukung program pemerintah Kaltim dan Balikpapan, satu orang menanam lima pohon dalam setahun. “Sekaligus bentuk kolaborasi antara industri hulu migas dengan www.skkmigas.go.id
Danang Agung/
[email protected] & Cindy C. Koeshardini/
[email protected]
stakeholder terkait,” kata Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalsul, Ngatijan. Hadir dalam kesempatan tersebut Kapolda Kaltim, Brigadir Jenderal Dicky Atotoy, Walikota Balikpapan, Rizal Effendi dan Ketua DPRD Balikpapan, Andi Burhanuddin Solong. Dicky mengapresiasi dukungan semua pihak dalam rangka HUT Polri itu. Menurutnya, penanaman mangrove bersama ini sebagai wujud nyata hubungan yang telah dibangun selama ini tetap terjalin baik. Di Jawa Timur, Perwakilan SKK Migas Wilayah Jawa, Bali, Madura, dan Nusa Tenggara (Jabamanusa) dan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu bersama Majalah Gatra menanam 20.000 pohon mangrove dan cemara laut di Mangrove Center dan sejumlah desa di Tuban, Rabu, 3 Juli 2013.
Kegiatan ini merupakan rangkaian dari target kegiatan Pertamina EP yang berkomitmen menanaman 1.000 pohon di setiap sumur pengeboran yang dilakukan. “Seperti tahun 2012, tahun ini, Pertamina EP berkomitmen untuk kembali menanam 200.000 pohon,” kata Direktur Eksplorasi Pertamina EP, Dodi Priambodo. Hadir pada kegiatam itu Bupati Tuban, Fatkhul Huda, Kepala Bagian Humas, SKK Migas, Elan Biantoro, Kepala Perwakilan SKK Migas Jabamanusa, Agus Kurnia, dan Presiden Direktur Gatra, Budiono Kartohadiprodjo. Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatangan komitmen bersama aksi peduli lingkungan oleh Bupati Kabupaten Tuban, Gatra, SKK Migas, Pertamina EP, dan Ketua Mangroove Center Tuban.***
BUMI | 13
FIGUR
Gunawan Sutadiwiria,
Kepala Divisi Pengawasan Realisasi Komitmen Rencana Pengembangan Lapangan
Tegas Terapkan Reward and Punishment
D
alam reorganisasi SKK Migas yang dilakukan awal tahun 2013, fungsi monitoring komitmen kontraktor kontrak kerja sama (Kontraktor KKS) di Wilayah Kerja (WK) eksplorasi maupun WK eksploitasi dijadikan dalam satu atap. Dibentuk Divisi Pengawasan Realisasi Komitmen Rencana Pengembangan Lapangan. Divisi yang dipimpin Gunawan Sutadiwiria itu bertugas melaksanakan pengawasan realisasi komitmen rencana pengembangan lapangan (plan of development/POD) serta pelaksanaan pengendalian dan pengawasan kontrak minyak dan gas bumi. “Kami mengawasi makro portofolio. Pengawasan teknis masih dipegang fungsi terkait,” kata pria kelahiran Jakarta, 26 May 1962 itu. Apa saja tantangan dan kendala yang dihadapi divisi baru ini? Sejauh mana kinerjanya? Berikut petikan wawancara BUMI dengan doktor jebolan Petroleum Engineering, Texas A&M University, USA itu: Bisa dijelaskan peran dan fungsi Divisi Pengawasan Realisasi Komitmen POD? Divisi kami mempunyai dua tupoksi utama. Pertama, melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap komitmen kontraktor KKS berdasarkan persetujuan PSC (production sharing contract), khususnya di WK eksplorasi dan pengawasan POD, khususnya di WK eksploitasi. Kedua, kami juga ikut
14 | BUMI
Adhitya C. Utama/
[email protected]
membantu kontraktor alam mengawal pelaksanaan pengembangan lapangan agar dapat berjalan tepat waktu atau lebih cepat dari persetujuan POD. Selain itu, SKK Migas melalui divisi kami wajib meningkatkan intensitas monitoring dan pengawasan atas kegiatan kontraktor, memberikan peringatan kontraktor yang tidak melaksanakan kewajiban sesuai kontrak, dan memberikan rekomendasi kepada Menteri untuk pemberian sanksi pemutusan kontrak apabila terdapat pelanggaran kontrak atau perundang-undangan. Sebelumnya, fungsi pengawasan komitmen WK eksplorasi mencakup pengalihan komitmen, relinquishment, perpanjangan jangka waktu Eksplorasi, dan sebagainya dilaksanakan oleh Dinas Komitmen KKS, Divisi Eksplorasi. Sementara fungsi monitoring POD, perpanjangan PSC, serta keekonomian WK selama masa POD dilaksanakan di Divisi Pengkajian dan Pengembangan Lapangan. Setelah reorganisasi SKK Migas, semua fungsi tersebut dijadikan dalam satu atap. Untuk itu diperlukan kolaborasi antar fungsi yang konsolidasinya di bawah divisi ini. Apa saja tantangan dan kendala bertugas di divisi yang baru? Divisi ini dibentuk bersamaan dengan program reorganisasi yang dilakukan oleh SKK Migas, yang baru saja berdiri. Sebagai divisi baru, tantangan utamanya adalah SDM (sumber daya manusia). Karena mereka diambil
dari slot yang ada, maka kami harus meminta dari divisi lain. Tentunya dengan staf yang kompeten. Untuk monitoring eksplorasi, hanya pindah dari sebelumnya setingkat dinas di divisi eksplorasi, bidang perencanaan. Yang baru adalah dinas pengawasan realisasi komitmen eksploitasi. Untuk mengambil staf butuh proses, karena kepala divisi biasanya akan menahan staf yang kompeten agar tidak pindah. Setelah masalah SDM teratasi, kemudian mulai disusun bisnis proses. Kami melakukan pengawasan mulai dari pengajuan POD hingga selesai. Ada 21 dokumen yang digarap oleh dua dinas. Jadi load-nya tinggi. Pengawasan seperti ini sebelumnya sudah ada? Sudah, sebelumnya sudah ada. Kali ini hanya penegasan kembali. Kami sudah mengeluarkan surat permintaan monitoring POD dengan format baru ke seluruh kontraktor. Saat ini masih dalam proses. Rencana Agustus sudah terkumpul semua, bertepatan dengan workshop lanjutan monitoring POD Eksploitasi. Yang berbeda dalam pengawasan, periode waktu yang diberikan kepada kontraktor jika belum melakukan kegiatan sama sekali. Sebelumnya, www.skkmigas.go.id
FIGUR
ESDM. Keputusan final di tangan Menteri ESDM. Untuk perpanjangan blok migas ini, rekomendasi sudah kami serahkan ke KESDM pada 2010. Jadi sudah tidak ada proses di SKK Migas. Bola di menteri ESDM. Mungkin ada pertimbangan mengapa belum diputuskan. Selain Mahakam, yang paling dekat adalah perpanjangan blok Siak yang habis November 2013 ini. Masih menunggu keputusan perpanjangan.
jangka waktu tiga tahun. Kini diganti menjadi enam bulan. Jika belum melakukan kegiatan sama sekali SKK Migas bisa mengajukan terminasi. Sayang jika ada wilayah kerja yang prospek, tapi hanya didiamkan. Lebih baik WK tersebut diberikan ke kontraktor yang memiliki komitmen untuk melakukan kegiatan eksplorasi. Perlu diingat, komitmen ini harus sampai ke pengeboran. Survei G&G (geologi dan geofisika) maupun seismik saja tidak cukup. Pengeboran harus dilakukan untuk mengetahui secara pasti ada potensi migas atau tidak. Mekanisme dan sistem apa yang dibangun terkait perpanjangan kontrak? Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, kewenangan untuk memutuskan usulan perpanjangan KKS sepenuhnya berada di tangan Menteri ESDM. Kami akan memberikan rekomendasi perpanjangan jangka waktu eksplorasi pada WK eksplorasi setelah kontraktor memenuhi persyaratannya. Untuk PSC sebelum 2008, kontraktor harus sudah memenuhi komitmen minimum kontrak berupa kewajiban finansial dan studi G&G. Sedangkan www.skkmigas.go.id
untuk PSC 2008 dan setelahnya, selain kewajiban minimum, kontraktor juga harus memenuhi komitmen pasti dan kewajiban relinquishment. Sementara untuk perpanjangan kontrak pada WK eksploitasi, permohonan perpanjangan kontrak dapat diajukan secepat-cepatnya 10 tahun dan selambat-lambatnya dua tahun sebelum kontrak berakhir. Usulan perpanjangan kontrak dapat diajukan sebelum periode tersebut bila kontraktor telah memiliki kesepakatan jual beli gas. Evaluasi yang dilakukan SKK Migas terkait dengan kinerja teknis dan finansial, serta aspek lainnya yang dianggap penting. Masalah perpanjangan kontrak yang sering dipolitisasi.. Kami tidak terpengaruh dengan hiruk pikuk di luar yang berpolemik soal perpanjangan kontrak. Dalam melaksanakan evaluasi, kami meminta potret dari berbagai bidang, terkait kinerja kontraktor yang WK-nya akan habis. Jadi akan terlihat rapor seperti apa. Kita sama sekali tidak melihat dari politik dan sebagainya. Misalnya, blok Mahakam. Kami tetap profesional sesuai dengan tupoksi untuk memberikan pertimbangan secara teknis kepada kementerian
SKK Migas telah memberikan apresiasi bagi kontraktor dengan kinerja eksplorasi memuaskan. Bisa diceritakan latar belakang dan tujuannya? Banyak kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Pelaksanaan komitmen pasti, penemuan hidrokarbon hingga tahap pengembangan lapangan menjadi sesuatu hal yang sangat mahal. Butuh upaya kerja keras dan komitmen tinggi untuk mencapainya. Untuk itu, SKK Migas merasa perlu untuk memberikan apresiasi. Tapi, terdapat pula beberapa kontraktor yang tidak melaksanakan komitmen eksplorasinya, sehingga perlu diterapkan punishment. Sistem reward and punishment baru diterapkan pada tahun ini dengan pemberian kategori berdasarkan warna, mulai hitam hingga emas. Untuk kontraktor yang kinerja baik, akan dilakukan pengawalan secara intensif untuk percepatan komersialisasi. Sedangkan untuk kontraktor KKS yang kinerjanya masih kurang, akan dilakukan pengawasan khusus dan diterapkan sistem punishment sesuai ketentuan kontrak. Sistem ini akan kami terapkan dengan tegas, namun tetap terukur. Kami melihat respon kontraktor bagus. Pemberian reward and punishment ini memacu mereka mempercepat kegiatan dengan harapan merubah status. Misal, dari hitam menjadi merah, dan seterusnya.***
BUMI | 15
SPEKTRUM
Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis, SKK Migas, Gerhard M. Rumeser (kiri) dan Dekan Fakultas Hukum, UGM, Paripurna (kanan) saat penandatanganan nota kesepahaman
S
SKK Migas Berdayakan Fakultas Hukum UGM
KK Migas menggandeng Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam rangka mengoptimalkan pengawasan dan pengendalian kegiatan hulu migas di bidang hukum. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Deputi Pengendalian Dukungan Bisnis, SKK Migas, Gerhard Rumeser dan Dekan Fakultas Hukum UGM, Paripurna di kampus UGM, Yogyakarta, Senin, 17 Juni 2013 lalu. Hadir dalam kesempatan tersebut, Perwakilan 10 kontraktor kontrak kerja sama (Kontraktor KKS) di wilayah Jawa, Bali, Madura, dan Nusa Tenggara. Kerja sama meliputi, pemberian pendapat atau pertimbangan hukum, penelitian dan kajian hukum, penelaahan peraturan perundangundangan, kontrak-kontrak, dan bantuan hukum lain untuk meningkatkan pemahaman dan keahlian hukum persolil SKK Migas. Selain itu, disepakati pemberdayaan tenaga kerja akademisi di lingkungan kerja tertentu, pengembangan
16 | BUMI
Rangga Dinasti/
[email protected]
sumber daya manusia, kompetensi dan studi dalam bidang hukum, serta pengambian masyarakat lewat kesempatan praktik kerja atau magang mahasiswa.
nota kesepakatan ini akan mendorong para kontraktor turut serta membangun sinergi dengan perguruan tinggi sebagai Center of Excellence bagi kompetensikompetensi dalam bidang hukum, terutama hukum migas. Dalam sambutannya, Gerhard mengatakan, untuk meningkatkan pemberdayaan kapabilitas dan kapasitas Nasional, SKK Migas dan kontraktor KKS memandang perlu membangun sinergi dengan perguruan tinggi. Kerjasama tersebut bertujuan
untuk meningkatkan pemahaman, kepatuhan, dan kesadaran, serta memenuhi kebutuhan tenaga kerja profesional dalam bidang hukum migas. SKK Migas berharap, nota kesepakatan ini akan mendorong para kontraktor turut serta membangun sinergi dengan perguruan tinggi sebagai Center of Excellence bagi kompetensi-kompetensi dalam bidang hukum, terutama hukum migas. “Salah satunya, bersama-sama menciptakan lulusan yang siap pakai untuk bekerja di kontraktor melalui program tailor made,” kata Gerhard. Paripurna menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, sebagai penyumbang pendapatan Negara sekitar 30 persen, industri hulu migas merupakan salah satu bisnis inti yang perlu dijaga bersama. “Kami bersyukur mendapat kesempatan untuk menekuni bidang yang strategis ini. Mudah-mudahan kerja sama ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya demi kepentingan Negara dan Bangsa,” kata dia.*** www.skkmigas.go.id
SPEKTRUM
H
impunan Wanita SKK Migas (HWS) menggelar bakti sosial dalam rangka Isra Mi;raj dan Nyepi tahun 2013. Tertajuk “Peduli Kesehatan Anak dan Jompo”, kegiatan digelar di Desa Palasari, Cileungsi, Bogor, pada Sabtu, 8 Juni 2013. Bakti sosial yang diikuti ratusan peserta itu meliputi pengobatan gratis kesehatan umum dan gigi, bingkisan bagi anak sekolah, sembako, dan peralatan pendidikan untuk beberapa sekolah dasar di wilayah tersebut.
Himpunan Wanita SKK Migas berbagi kasih Adhitya C. Utama/
[email protected]
Hadir pada kesempatan tersebut Ketua HWS, Lien Rubiandini, Ketua Bidang Sosial, Ayu Pradnyana, Ketua Bidang Pendidikan, Yanti Widhyawan, Bendahara, Elllin Widodo, dan sebagian besar pengurus. “Bertepatan dengan dua momen hari besar keagamaan ini, kami ingin berbagi kebahagiaan dengan
saudara-saudara,” kata Lien dalam sambutannya. Dia menjelaskan, kepedulian HWS kepada masyarakat yang membutuhkan, seiring sejalan dengan industri hulu migas yang berkomitmen memberdayakan masyarakat di sekitar daerah operasi.***
SKK MIGAS PEROLEH APRESIASI CSR KORAN SINDO
S
Adhitya C. Utama/
[email protected]
KK Migas bersama 16 kontraktor kontrak kerja sama (kontraktor KKS) memperoleh apresiasi CSR dari KORAN SINDO. Penghargaan tersebut diberikan berkat komitmen SKK Migas mendorong kontraktor KKS untuk menjalankan program tanggung jawab sosial di daerah operasinya. Apresiasi diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar kepada Sekretaris SKK Migas, Gde Pradnyana di Jakarta, Senin, 24 Juni 2013 lalu. Ajang ini agenda tahun KORAN SINDO yang memasuki tahun ketiga. Tahun ini diusung tema, “Semangat baru untuk Indonesia lebih baik”. Dalam sambutannya, Linda mengatakan, program pemberdayaan masyarakat mesti dijadikan isu sentral oleh semua perusahaan. Pasalnya, www.skkmigas.go.id
Sekretaris SKK Migas, Gde Pradnyana (tengah) menerima apresiasi CSR yang diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Gumelar (kedua dari kiri)
kegiatan tersebut tidak hanya sebagai ajang pendekatan ke lingkungan sekitar. “Pemberdayaan tersebut juga harus menyejahterakan rakyat,” kata dia. Gde menyambut baik apresiasi ini. Sebagai pengawas dan pengendali kegiatan hulu migas, pihaknya
terus berupaya mengawal dan mengarahkan perusahaan migas agar program yang dilakukan tepat kegiatan dan sasaran, serta sesuai kebutuhan. “Libatkan masyarakat dan pemerintah daerah supaya sejalankan dengan program pemerintah,” kata dia.***
BUMI | 17
INFO
Bumi Wiladatika, Cibubur - 22 Juni 2013
18 | BUMI
www.skkmigas.go.id
INFO
SKK Migas pada tanggal 16 Mei 2013 telah menetapkan kebijakan K3LL terbaru sebagai pengganti kebijakan yang lama. Kebijakan ini selain untuk memenuhi ketentuan peraturan dan perundangan, juga sebagai bukti komitmen SKK Migas selaku pengemban tugas untuk mengawasi dan mengendalikan operasional dalam kerangka kerja Kontrak Kerja Sama yang efisien dan efektif selalu mengutamakan perlindungan aspek keselamatan baik terhadap pekerja, peralatan maupun lingkunga sekitar operasi.
Kebijakan K3LL SKK Migas
Dengan telah diterbitkannya kebijakan ini, maka seluruh fungsi kegiatan pengawasan dan pengendalian SKK Migas serta kegiatan operasional Kontraktor Kontrak Kerja Sama berkewajiban menyelaraskan seluruh kegiatannya pada kebijakan ini.
www.skkmigas.go.id
BUMI | 19