IMPLEMENTASI METODE GUIDE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS ARAB PADA SISWA KELAS II MADRASAH IBTIDAIYAH CANDISARI WINDUSARI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2009 / 2010
Diajukan Guna : Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana ( S1 )
SKRIPSI Oleh : AGUS MANGSUR NIM : 11408230
FAKULTAS TARBIYAH JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010 i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Bismillahirrahmanirrahim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa Skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain
di
luar
referensi
yang
peneliti
cantumkan,
maka
peneliti
sanggup
mempertanggung jawabkan kembali keaslian Skripsi ini di hadapan sidang manaqosah Skripsi. Demikian surat pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 14 Agustus 2010 Peneliti
AGUS MANGSUR 11408230
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara : Nama
: Agus Mangsur
NIM
: 11408230
Jurusan/ Prodi
: Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam
Judul
: Implementasi Metode Guide Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Arab Pada Siswa Kelas Ii Madrasah Ibtidaiyah Candisari Windusari Kabupaten Magelang Tahun 2009 / 2010
Telah kami disetujui untuk dimunaqosahkan Salatiga, 28 Agustus 2010 Pembimbing
Suwardi, M.Pd NIP 19670121 199903 1 002
iii
PENGESAHAN SKRIPSI Skripsi Dengan Judul : IMPLEMENTASI METODE GUIDE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN MENULIS ARAB PADA SISWA KELAS II MADRASAH IBTIDAIYAH CANDISARI WINDUSARI KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2009 / 2010 Yang Dipersiapkan dan Disusun Oleh : Nama
: Agus Mangsur
NIM
: 11408230
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam Salatiga, 28 Agustus 2010 Dewan Penguji Ketua
Sekretaris
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Prof. Dr. H. Muh Zuhri, MA NIP 19530326 197803 1 001
H. Agus Waluyo, MA NIP 19750211 200003 1 001
Pembimbing
Suwardi, M.Pd NIP 19670121 199903 1 002 iv
MOTTO
SESUDAH KESULITAN PASTI ADA KEMUDAHAN, MAKA APABILA KAMU TELAH SELESAI DARI SUATU URUSAN, KERJAKANLAH DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH URUSAN YANG LAIN, DAN HANYA KEPADA TUHANMULAH HENDAKNYA KAMU BERHARAP (QS.ALAM NASYRAH AYAT 6-8 )
v
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk: 1. Ibu, Ibu, Ibu, yang tercinta serta ayahku yang tersayang. Terimakasih atas semua fasilitas materi maupun non materi yang telah engkau berikan kepadaku tanpa pamrih. Doa dan kasih sayangmu mu adalah jalan terang untukku 2. Kakak dan adik-adikku tercinta… terimakasih atas dukungan dan doanya 3. Almamater tercinta Progaram Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah STAIN Salatiga 4. Teman-teman satu akidah satu perjuangan yang selalu penulis banggakan
vi
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk : Meningkatkan Keterampilan menulis Arab siswa melalui implementasi metode Guide Learning pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits kelas II MI Nurul Huda Candisari Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang tahun 2009/2010. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research/CAR), yang meliputi proses perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswa kelas II MI Candisari tahun pelajaran 2009/2010 semester genap yang berjumlah 26 siswa. Keberhasilan pembelajaran ini dapat ditunjukkan dengan keberhasilan proses dan keberhasilan produk. Keberhasilan proses meliputi peningkatan sikap dan keterampilan siswa yang diperoleh melalui lembar observasi. Keberhasilan produk berupa peningkatan prestasi, yaitu kemampuan siswa dalam mengerjakan soal pretest dan postest. Data penelitian ini diperoleh dari nilai pretest, postest, dan aktivitas siswa yang kemudian dianalisis dengan analisis kuantitatif dan ditarik kesimpulan dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : 1) penerapan metode Guide Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Al-Qur’an Hadits pokok bahasan bentuk huruf hijaiyah. Hal ini dapat dilihat dari hasil aktivitas siswa di mana rata-rata persentase aktivitas siswa pada siklus 1 sebesar 68,36 %, rata-rata persentase aktivitas siswa siklus II yaitu sebesar 85,89% . peningkatan persentase aktivitas siswa dari siklus 1 ke siklus II yaitu sebesar 17,53 %. 2) Penerapan metode Guide Learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata pretest ke postest siklus I yaitu 3,73 meningkat menjadi 5,96. Nilai rata-rata dari pretest ke postest siklus II yaitu 6,61 meningkat menjadi 7,38. Ketuntasan belajar siswa dari pretest ke postest pada siklus I juga meningkat dari 3,84 % menjadi 46,15 %, pada siklus II juga meningkat dari 61,53 % menjadi 88,46 %. Penerapan metode Guide Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa, hal ini terlihat dari kerapian tulisan siswa pada setiap siklusnya.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟ ّﺮ ﺣﻤﻦ اﻟ ّﺮ ﺣﻴﻢ Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menulis skripsi ini dari awal sampai akhir dengan lancar tanpa suatu halangan yang berarti. Sholawat beserta salam semoga tetap terlimpahkan ke junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah menunjukkan umatnya ke jalan yang diridhoi oleh Allah SWT. Dalam proses penulisan skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa adanya bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Rasa terima kasih yang tulus disampaikan kepada : 1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga beserta staf yang memberikan bantuan dan izin dalam penyusunan skripsi ini. 2. Drs. Djoko Sutopo, selaku Ketua Program Studi PAI Ekstensi yang telah banyak membantu dan melapangkan kebijaksanaannya sehingga terselesaikannya skripsi ini. 3. Suwardi, M.Pd, selaku Pembimbing yang telah banyak membantu dan memberikan masukan kepada penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini. 4. H. Suroto, AMa, selaku Kepala Sekolah MI Nurul Huda Candisari Windusari Magelang yang telah memberikan izin dan bantuan selama penelitian skripsi ini.
viii
5. Teman-teman Senasib seperjuangan Program Studi PAI Ekstensi, yang dengan ikhlas telah membantu baik moril maupun materiil dan telah memberikan dorongan serta motivasi. 6. Semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Mudah–mudahan amal baik dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini mendapat pahala dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun dari segi penggunaan bahasa. Olah karena itu, dengan senang hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Wassalamu’alaikum, Wr. Wb. Salatiga, 14 Agustus 2010 Penyusun
(Agus Mangsur) NIM. 11408230
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iv HALAMAN MOTO ................................................................................................ v PERSEMBAHAN ................................................................................................... vi ABSTRAK ............................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ............................................................................................. viii DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... xvi BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 3 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3 D. Hipotesis Tindakan ........................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian ............................................................................. . 4 F. Definisi Operasional .......................................................................... . 4 1. Metode Guide Learning .................................................................... 4 2. keterampilan Menulis arab ................................................................. 5 G. Metode Penelitian .............................................................................. . 5 1. Subyek Penelitian ............................................................................... 5 2. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 6 3. Rencana Tindakan .............................................................................. 6 4. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 7 5. Pengumpulan Data ............................................................................. 7 6. Analisis Data ...................................................................................... 8 H. Sistematika Penelitian ........................................................................ . 9
x
BAB II
KERANGKA TEORI ............................................................................ 11 A. Metode Guide Learning ..................................................................... 11 B. Keterampilan Menulis Arab Siswa .................................................... 13 C. Prestasi Belajar Siswa ........................................................................ 15 D. Aktivitas Belajar Siswa ...................................................................... 16
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................ 19 A. Gambaran Umum MI Nurul Huda Candisari .................................... 19 1. Sejarah Berdirinya MI Nurul Huda Candisari .............................. 19 2. Kondisi Riil MI Nurul Huda Candisari ........................................ 19 a. Standar Isi .............................................................................. 20 b. Standar Proses ........................................................................ 20 c. Kompetensi Kelulusan ........................................................... 20 d. Pendidik dan Tenaga Kependidikan ....................................... 21 e. Sarana dan Prasarana ............................................................. 21 f.
Standar Pengelolaan Madrasah .............................................. 21
g. Pembiayaan ............................................................................ 22 3. Daftar Nama Siswa Kelas II MI Nurul Huda Candisari ............... 22 4. Data Guru MI Nurul Huda Candisari ........................................... 23 B. Deskripsi Kondisi Awal .................................................................... 24 C. Deskripsi Siklus I ............................................................................. 25 1. Tahap Perencanaan ....................................................................... 25 2. Tahap Pelaksanaan ....................................................................... 26 3. Tahap Observasi / Pengamatan ..................................................... 27 4. Tahap Refleksi .............................................................................. 32 D. Deskripsi Siklus II ............................................................................. 33 1. Tahap Perencanaan ....................................................................... 33 2. Tahap Pelaksanaan ....................................................................... 35 3. Tahap Observasi / Pengamatan ..................................................... 36 4. Tahap Refleksi .............................................................................. 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 42 A. Hasil Penelitian ................................................................................. 42
xi
1. Deskripsi Hasil Pembelajaran siklus I ......................................... 42 a. Data Hasil Pengamatan .......................................................... 42 b. Data Hasil Pre tes dan Pos tes ................................................ 43 c. Refleksi .................................................................................. 47 2. Deskripsi Hasil Pembelajaran Siklus II ............................... 48 a. Data Hasil Pengamatan .......................................................... 48 b. Data Hasil Pre tes dan Pos tes ................................................ 49 c. Refleksi .................................................................................. 53 B. Pembahasan ....................................................................................... 53 1. Penerapan metode Guide Learning ............................................. 54 2. Penggunaan Alat Peraga .............................................................. 55 3. Keberhasilan Proses ................................................................... 55 4. Keberhasilan Produk ............................................................ 56 BAB V
PENUTUP .............................................................................................. 57 A. Kesimpulan ....................................................................................... 57 B. Saran ................................................................................................. 58
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 59 LAMPIRAN ............................................................................................................. 60
xii
DAFTAR TABEL Table 3.1 Daftar nama siswa kelas II MI Nurul Huda Candisari ………… 22 Table 3.2 Daftar guru MI Nurul Huda Candisari ………………………... 23 Tabel 3.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I .............................................. 27 Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Siswa ......................................................... 30 Tabel 3.5 Lembar Pengamatan guru siklus II .............................................. 36 Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Siswa .......................................................... 39 Tabel 4.1 Persentase aktivitas siswa siklus I................................................ 42 Tabel 4.2 Hasil nilai pretes dan postes siklus I ............................................ 43 Tabel 4.3 Sebaran nilai pretes siklus I ......................................................... 44 Tabel 4.4 Sebaran nilai postes siklus I ......................................................... 45 Tabel 4.5 Peningkatan Prestasi siswa siklus I .................................................... 46 Tabel 4.6 Peningkatan persentase ketuntasan belajar silkus I....................... 46 Tabel 4.7 Persentase aktivitas siswa siklus II ............................................... 48 Tabel 4.8 Hasil nilai pretes dan postes siklus II............................................ 49 Tabel 4.9
Sebaran nilai pretes siklus II ....................................................................... 50
Tabel 4.10 Sebaran nilai postes siklus II…………………………………… 51 Tabel 4.11 Peningkatan prestasi siswa siklus II ............................................. 52 Tabel 4.12 peningkatan persentase belajar siswa siklus II ............................ 52
xiii
Daftar Lampiran : 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2. Surat Izin Penelitian 3. Daftar Riwayat Hidup
xiv
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sistem pembelajaran yang masih dilaksanakan saat ini masih konvensional. Ketika guru mengajar di kelas selalu menempatkan diri sebagai pusat perhatian siswa. Di samping itu juga adanya kesan bahwa kegiatan mengajar hanya sebagai alat untuk mengejar target kurikulum saja dan untuk mendapatkan nilai akademik siswa. Sementara siswa menguasai materi apa tidak guru cenderung kurang memperhatikan. Pengajaran sering kali di lakukan guru hanya dengan membaca buku, menulis di papan tulis, dan memberikan ulangan harian kepada siswa sekalipun siswa belum paham akan materi yang akan di teskan. Dalam Standar Nasional Pendidikan Indonesia dijelaskan bahwa, standar proses
pembelajaran pada satuan pendidikan di selenggarakan secara interaksi,
inspiratif,
menyenangkan,
menantang,
memotivasi
peserta
didik
untuk
berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Peraturan pemerintah No. 19, 2005 Bab IV Ayat 1). Pendidikan merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan manusia. Apalagi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut dukungan dari berbagai faktor, salah satunya adalah faktor pendidikan, yaitu pendidikan yang berkualitas dan bermutu. Untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan bermutu perlu dilakukan perbaikan, perubahan dan pembaharuan dalam segala
2
aspek yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Aspek-aspek tersebut meliputi kurikulum, sarana dan prasarana, guru, siswa, dan metode pengajaran serta dengan di dukung oleh media yang digunakan. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu perlu belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.. Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolahsekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk mengarahkan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan maupun sikap. Interaksi yang terjadi selama proses belajar secara formal di sekolah dipengaruhi oleh lingkungannya, yang antara lain terdiri atas siswa, guru, petugas perpustakakan, kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran yang termuat dalam buku ajar berupa (buku, modul, selebaran, majalah, rekaman video atau audio, dan yang sejenisnya), dan berbagai sumber belajar dan fasilitas (proyektor, overhead, perekam pita audio dan video, radio, televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat sumber belajar, dan lain-lain). Pada kenyataannya prestasi belajar dalam belajar Al Quran Hadis masih relatif rendah dibandingkan dengan prestasi belajar siswa dalam belajar mata pelajaran lainnya. Salah satu penyebabnya adalah siswa sudah menganggap pelajaran Al Quran Hadis adalah pelajaran yang sukar dan kurang di minati
3
Dengan adanya hal tersebut pendidik harus melakukan perbaikan-perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satu perbaikan yang di lakukan adalah melakukan perubahan dalam model pengajarannya yaitu dengan cara menerapkan model pembelajaran terbimbing (Guide Learning) yang berorientasi pada hubungan interaksi antara guru dan peserta didik sehingga tercipta hubungan yang harmonis di kelas. Guru dengan sabar akan menuntun siswa untuk memahami materi yang sedang di ajarkan, sehingga siswa akan merasa di perhatikan oleh guru dan akan lebih aktif dalam mengikuti pelajaran.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut: Apakah metode Guide Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis Arab siswa
kelas II MI Nurul Huda Candisari Kecamatan Windusari Kabupaten
Magelang ?.
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Peningkatan keterampilan
menulis Arab siswa melalui implementasi metode Guide Learning pada mata pelajaran Al Quran Hadis kelas II MI Nurul Huda Candisari Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang tahun ajaran 2009/2010.
4
D. Hipotesis Tindakan Penerapan Metode Guide Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis Arab pada siswa kelas II MI Nurul Huda Candisari Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang tahun ajaran 2009/2010.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Guru : a. Menambah pengalaman guru dalam pembelajaran Al Quran Hadis b. Memudahkan guru dalam proses pembelajaran karena siswa akan merasa dekat dengan guru sehingga tidak takut untuk bertanya.
2. Bagi Siswa : a. Menambah aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa mampu menggali potensi yang ada dalam dirinya b. Memudahkan siswa dalam memahami pelajaran Al Quran Hadis.
F. Definisi Operasional 1. Metode pembelajaran terbimbing (Guide Learning) Metode pembelajaran Guide learning adalah salah satu metode pembelajaran dimana siswa mendapat bantuan atau bimbingan dari guru agar mereka lebih tararah sehingga baik proses pelaksanaan pembelajaran maupun tujuan yang ingin dicapai terlaksana dengan baik. Pembelajaran terbimbing merupakan salah satu bagian dari pembelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dilihat dari segi kadar aktivitas interaksi antara guru dan siswa, dan antara siswa dengan siswa, maka pembelajaran terbimbing
5
merupakan pembelajaran langsung. Siswa hanya dapat memahami pembelajaran Al Quran Hadis dengan kesiapan intelektualnya, semakin muda siswa yang dihadapi oleh guru, guru perlu lebih banyak menyajikan pengalaman kepada mereka untuk menggali pengetahuan awal dan membimbing mereka untuk mengenal lebih dalam pembelajaran Al Quran Hadis. Siswa membutuhkan lebih banyak keterlibatan aktif guru karena mereka lebih banyak berinisiatif untuk bekerja dan guru akan berfungsi sebagai fasilitator, nara sumber, pendorong, dan pembimbing. Dalam pembelajaran terbimbing ,siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip.
2. Keterampilan menulis Arab Yaitu suatu cara belajar menulis huruf– huruf hijaiyah atau huruf abjad Arab baik secara terpisah maupun bersambung.
G. Metode Penelitian 1. Subyek Penelitian a. Peneliti Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas II MI Nurul Huda Candisari Windusari kabupaten Magelang.
b. Siswa Penelitian ini dilakukan pada Siswa kelas II MI Nurul Huda Candisari Windusari Kabupaten Magelang yang berjumlah 23 anak.
6
2. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan oleh guru kelas II MI Nurul Huda Candisari Windusari Kabupaten Magelang pada semester II bulan Mei– Juni tahun pelajaran 2009/2010.
3. Rencana Tindakan a. Perencanaan Dalam perencanaan perlu diidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat, pelaksanaan tindakan dan perencanaan tindakan ini meliputi : 1. Membuat rencana pembelajaran 2. Mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi belajar mengajar dan peranan orang tua di rumah. 3. Membuat alat evaluasi.
b. Pelaksanaan tindakan Dalam
melaksanakan
tindakan
guru
menyusun
tindakan-tindakan
intervensi terhadap pelaksanaan kegiatan atau program yang menjadi tugas seharihari, langkah- langkah yang dilakukan yaitu : 1. Guru melakukan apersepsi untuk mengetahui tingkat belajar anak. 2. Guru melakukan proses kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode yang sesuai dan menarik perhatian anak. 3. menciptakan suasana yang menyenangkan sehingga siswa tidak tegang.
7
c. Observasi Dalam tahap observasi guru mendata hasil proses belajar mengajar dengan menggunakan lembar observasi dan mencatat akan tercapainya tindakan serta dampak yang terjadi setelah dilakukan tindakan.
d. Refleksi Hasil yang diperoleh didiskusikan untuk memperoleh gambaran perubahan perilaku guru,siswa, dan lingkungan dalam proses pembelajaran. Sehingga akan ditemukan kekurangan yang perlu direncanakan perbaikannya. Apa bila sudah berhasil perlu ditingkatkan lagi dan bisa diberitahukan teman-teman guru untuk mengikuti tercapainya tindakan serta dampak yang terjadi setelah dilakukan tindakan. 4. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada skripsi ini menggunakan metode : a. Observasi b. Tes
5. Pengumpulan data Dalam penelitian tindakan kelas ini pengumpulan data dilakukan melalui tindakan dan pengamatan, adapun instrumen yang disiapkan berupa : a. Lembar observasi b. Soal tes
8
6. Analisis data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisa data secara kualitatif yaitu mendeskripsikan data yang diperoleh melalui instrumen penelitian dan didasarkan pada refleksi dari tiap siklus tindakan. Analisa data secara kuantitatif yaitu mendeskripsikan data yang diperoleh untuk menemukan koreksi antara dua variabel atau lebih. Hasil observasi digunakan sebagai dasar berpijak untuk menentukan langkah berikutnya. Rencana yang direvisi dalam tindakan ini berupa pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang telah diperbaiki dengan pertimbangan, saran-saran dari hasil refleksi dan hasil observasi. Analisa data pada penelitian ini yang bersifat kuantitatif adalah sebagai berikut :
a. Keberhasilan Produk Data keberhasilan produk ini diperoleh dari nilai pre test dan post test. Pada masing- masing siklus dicari gain yaitu hasil selisih rerata pre test dan post test. Perbedaan yang signifikan yaitu jika rerata post test lebih besar dibandingkan dengan pre test ini menunjukkan peningkatan hasil belajar. Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui hasil persentase keberhasilan pre test dan post test adalah sebagi berikut : P=
f x 100% N
Keterangan : P = Persentase keberhasilan produk f
= Frekuensi
N = Jumlah siswa
(1.1)
9
b. Persentase Aktivitas Segala hal yang dilakukan atau kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam hal ini kegiatan yang dilakukan oleh siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung. Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui persentase aktifitas siswa adalah sebagai berikut : % Af =
X x 100% Y
(1.2)
Keterangan : %Af = Persentase aktivitas pembelajaran X
= Jumlah siswa yang melakukan aktivitas
Y
= Jumlah seluruh siswa
H. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan terdiri dari 5 bab, untuk lebih mudah dalam penulisan akan disampaikan sebagai berikut : Bab I
:
Pendahuluan terdiri dari Latar belakang masalah, Rumusan Masalah,tujuan Penelitian, definisi istilah/Operasional,dan metode penelitian yang terdiri dari , rancangan penelitian, langkahlangkah/siklus penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data dan analisis data.
Bab II
:
Kajian Pustaka yang terdiri dari pengertian penelitian tindakan kelas,prestasi belajar,pengertian metode, pengertian Guide Learning, dan keterampilan menulis Arab.
Bab III :
Pelaksanaan penelitian yang terdiri dari gambaran umum MI Nurul Huda Candisari, Deskripsi awal, deskripsi pelaksanaan siklus 1 yang
10
meliputi rencana, pelaksanaan, pengamatan / pengambilan data dan refleksi, dan deskripsi siklus II. Bab IV :
Hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi deskripsi persiklus (data hasil pengamatan/ wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan) dan pembahasan tiap siklus.
Bab V
:
Dalam bab penutup ini adalah bab yang terakhir, yang terdiri dari kesimpulan dan saran.
11
BAB II KERANGKA TEORI
A. Metode Guide Learning
Ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari bahasa Yunani yaitu ”methodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu ”metha” yang berarti melalui atau melewati, dan ”hodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa Inggris dikenal term method dan way yang terjemahkan dengan metode dan cara, dan dalam bahasa Arab, kata metode diungkapkan dalam berbagai kata seperti kata Al-thariqah, Al-manhaj, dan Al-wasilah. At-thariqah berarti jalan, Al-manhaj berarti sistem dan Al-wasilah berarti mediator atau perantara. Dengan demikian, kata Arab yang paling dekat dengan arti metode adalah Al-thariqah. Dalam kamus besar bahasa Indonesia,metode adalah ”cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai apa yang telah ditentukan. Dengan kata lain metode adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Berangkat dari pembahasan metode di atas, bila dikaitkan dengan pembelajaran, dapat digarisbawahi bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal
12
sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan.1 Metode pembelajaran Guide learning adalah salah satu metode pembelajaran dimana siswa mendapat bantuan atau bimbingan dari guru agar mereka lebih terarah sehingga baik proses pelaksanaan pembelajaran maupun tujuan yang ingin dicapai terlaksana dengan baik. Bimbingan guru yang dimaksud adalah memberikan bantuan agar siswa dapat memahami tujuan kegiatan yang dilakukan dan berupa arahan tentang prosedur kerja yang perlu dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Keuntungan metode Guide Learning ini siswa belajar bagaimana belajar (learn how to learn), belajar menghargai diri sendiri, memotivasi diri dan bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri. Pembelajaran terbimbing merupakan salah satu bagian dari pembelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dilihat dari segi kadar aktivitas interaksi antara guru dan siswa, dan antara siswa dengan siswa, maka pembelajaran terbimbing merupakan pembelajaran langsung. Siswa hanya dapat memahami pembelajaran Al Quran Hadis dengan kesiapan intelektualnya, semakin muda siswa yang dihadapi oleh guru, guru perlu lebih banyak menyajikan pengalaman kepada mereka untuk menggali pengetahuan awal dan membimbing mereka untuk mengenal lebih dalam pembelajaran Al Quran Hadis. Siswa membutuhkan lebih banyak keterlibatan aktif guru karena mereka lebih banyak berinisiatif untuk bekerja dan guru akan berfungsi sebagai fasilitator, nara sumber, pendorong, dan pembimbing. Dalam pembelajaran terbimbing, siswa 1
Ismail SM, Strategi Pembelaajran Agama Islam Berbasis PAIKEM, (LSIS IAIN Walisongo, Semarang.2008) Hlm. 7
13
didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Prosedur pembelajaran Guide learning2 : a. Tentukan sebuah pertanyaan atau sejumlah pertanyaan yang membuka pemikiran dan pengetahuan yang dimiliki peserta didik. Pergunakan pertanyaan-pertanyaan yang mempunyai beberapa kemungkinan jawaban. b. Berilah peserta didik beberapa saat dengan berpasangan atau bersub-kelompok untuk mempertimbangkan respon- respon mereka. c. Gabungkan kembali seluruh kelas dan catatlah gagasan-gagasan peserta didik. Jika memungkinkan, pilihlah respons-respons mereka ke dalam daftar terpisah yang berkaitan dengan kategori-kategori atau konsep yang berbeda yang anda coba untuk diajarkan. d. Sampaikan poin-poin pembelajaran utama yang ingin diajarkan. Suruhlah peserta didik menggambarkan respons mereka cocok dengan poin-poin ini. Catatlah ide-ide yang menambah poin-poin pembelajaran dari materi yang anda berikan.
B. Keterampilan menulis Arab siswa
Yaitu suatu cara belajar menulis huruf– huruf hijaiyah atau huruf abjad Arab baik secara terpisah maupun bersambung. Menulis merupakan keterampilan yang sangat penting di samping membaca. Setelah mampu membaca huruf Al Quran, si anak juga harus dilatih menulis. Karena hal ini akan sangat menunjang ketika ia menuntut ilmu agama 2
Mel Siberman, Active Learning , (Insan Madani : Yogyakarta, 1996) Hlm. 116
14
nantinya. Dan selayaknya, anak-anak kita juga harus bisa menulis Arab di samping menulis latin. Belajar menulis tidaklah semudah belajar membaca. Karena di samping harus hafal bentuk tulisannya, ia juga harus bisa menuangkannya ke dalam keterampilan motorik halus dengan tangan, yakni menulis. Pada umumnya dalam berlatih menulis Arab, seorang anak mengalami beberapa tahapan. Awal mula ia menulis dalam bentuk huruf hijaiyah secara terpisah dan kemudian secara bersambung sebagai upaya untuk menuangkan imajinasi huruf yang ada di pikirannya. Dengan latihan-latihan Insya Allah lama kelamaan, ia bisa menulis dalam bentuk standar. Pengajaran bahasa asing, khususnya bahasa Arab, berbeda dengan pengajaran mata pelajaran yang lain. Karena pengajaran bahasa tersebut mengutamakan beberapa keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Di mana tujuan utama dari pengajaran tersebut untuk menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berbahasa siswa. Mengajarkan bahasa Arab juga diperlukan upaya yang sangat besar dari seorang guru maupun dosen dan dibutuhkan media pengajaran yang memadai, pendekatan, metode dan strategi pembelajaran yang berhubungan dengan pengajaran bahasa.3 Menulis adalah salah satu jalan untuk berbagi informasi, menyampaikan pendapat dan berekspresi. Rangkaian kata-kata yang ditulis dengan tepat bahkan berkali lipat lebih efektif dalam mempengaruhi orang dibandingkan dengan kata-
3
http:// www.google.co.id/gwt/scribd.com/doc/12711267/paradigma-pendidikan-islam & swi
15
kata yang disampaikan secara lisan. Keefektifan ini terjadi karena informasi tertulis bisa ditransformasikan ke orang banyak di berbagai tempat dalam satu waktu. Sedangkan upaya dokumentasi atas tulisan juga sangat mudah. Betapa banyak sumber tertulis yang diwariskan oleh pendahulu-pendahulu kita.
C. Prestasi belajar siswa
Pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa murid sangat sulit. Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat tidak dapat diraba.4 Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa setelah proses pembelajaran. Prestasi belajar yang dimaksud adalah hasil pre test dan post test yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai antara pre test dan post test. Agar siswa berprestasi dengan baik dibutuhkan kerja sama antara pihak sekolah dan orang tua untuk memperhatikan faktor-faktor yang menunjang yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Faktor-faktor prestasi belajar siswa antara lain : 1) Faktor yang ada pada diri siswa antar lain : taraf intelegensi, bakat khusus, pengetahuan yang dimiliki, kemampuan berbahasa, organisasi kognitif, motivasi,kepribadian, perasaan, sikap, minat, konsep diri, kondisi fisik dan psikis siswa.
4
S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar,(Bumi Aksara : Jakarta,1982), hlm. 68
16
2) Faktor-faktor yang ada pada lingkungan antara lain : guru, kurikulum, organisasi sekolah, sistem sosial di sekolah, dan fasilitas lingkungan. Menurut taksonomi Bloom hasil belajar siswa mencakup aspek-aspek kognitif, sikap dan keterampilan Aspek kognitif melibatkan beberapa jenjang seperti jenjang pengetahuan/hafalan, jenjang pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Aspek efektif melibatkan jenjang penerimaan, respon, menghargai, psikomotorik
mengorganisasikan melibatkan
nilai,
jenjang
dan
mewatak.
Sedangkan
aspek
penginderaan, penyiagaan diri, bertindak
secara terpimpin, bertindak secara mekanik dan bertindak secara kompleks.5
D. Aktivitas Belajar
Aktivitas merupakan asas yang terpenting dalam proses belajar mengajar sebab belajar sendiri merupakan suatu kegiatan. Tanpa kegiatan tak mungkin seseorang belajar. Hal ini juga dibenarkan oleh setiap ahli pendidikan. Menurut Sardiman dalam belajar diperlukan aktivitas sebab prinsip belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku.6 Pada waktu mengajar guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengambil bagian yang aktif baik rohani maupun jasmani terhadap pengajaran yang diberikan secara perorangan maupun kelompok. Yang dimaksud keaktifan jasmani adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh murid seperti kesibukan melakukan penelitian, percobaan, mengajukan pertanyaan dan sebagainya. Dengan demikian pengajaran yang 5 Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (PT. Rosda Karya, Bandung : 2004),hlm.72 6 S. Nasution, Didaktik Asas-asas mengajar, (Jakarta : Bumi Aksara,1995),hlm. 25
17
dilakukan tidak bersifat verbalistis, murid hanya duduk melihat, mendengarkan dan menerima pelajaran secara pasif semata. Sedang keaktifan rohani ialah bekerjanya unsur-unsur kejiwaan murid yang tampak dalam pengajaran seperti ketekunan mengikuti pelajaran, mengamati secara cermat, mengingat, berpikir, untuk memecahkan persoalan dan mengambil kesimpulan. Terdorong oleh perasaan dan kemauan yang kuat unsur-unsur kejiwaan itu akan berfungsi dengan baik untuk mendapatkan hasil pelajaran sebanyak mungkin. Pada saat siswa melakukan aktivitas jasmani sekaligus aktivitas rohaninya juga bekerja. Karena itu kedua aktivitas tersebut saling berhubungan satu sama lain. Menurut Sund dan Trowbridge, semakin besar keterlibatan siswa semakin besar hasil belajarnya. Keaktifan siswa mempunyai karakteristik yaitu adanya keterlibatan intelektual emosional siswa dalam pembelajaran, berpengalaman langsung dalam pembentukan keterampilan serta internalisasi nilai-nilai dalam penentuan sikap dan nilai. Menurut Diedrich, macam-macam aktivitas siswa antara lain dapat digolongkan sebagai berikut : a. Visual activities yaitu membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. b. Oral activities yaitu menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawwancara, diskusi, interaksi. c. Listening activities yaitu mendengarkan uarian, diskusi, percakapan, musik dan pidato.
18
d. Writing activities yaitu menulis cerita, angket, karangan, laporan dan menyalin. e. Drawing activities yaitu menggambar, membuat peta, grafik dan bagan. f. Motor activities yaitu melakukan percobaan, membuat konstruksi, model reparasi, bermain.7 Tanpa aktivitas belajar, pengajaran tidak akan memberikan hasil yang baik. Usaha-usaha guru untuk membangkitkan keaktifan jasmani murid, antara lain: a. Dengan menyelenggarakan berbagai bentuk pekerjaan yang bersifat keterampilan. b. Mengadakan pekan olah raga dan seni, pameran, karya wisata dan sebagainya. Usaha –usaha guru untuk membangkitkan keaktifan rohani murid, antar lain : a. Membimbing serta mendorong anak-anak dalam berdiskusi. b. Memberi tugas kepada anak-anak untuk memecahkan sesuatu masalah, menghubungkannya dengan pengetahuannya dengan pengetahuan yang ada, menganalisa, mengambil keputusan dan sebagainya. c. Mengadakan berbagai penelitian dan percobaan, menganalisa data, membuat kesimpulan, menyusun laporan dan sebagainya.
7
Ibid. hlm. 30
19
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Nurul Huda Candisari 1. Sejarah Berdirinya MI Nurul Huda Candisari
Berawal dari adanya inisiatif dari masyarakat Desa Candisari, Khususnya Candisari Lor yang terdiri dari dusun Tosari, dusun Dukuh Selilin, dusun Jegedeh, dan Dusun Pringapus untuk mendirikan lembaga pendidikan non formal atau pada waktu itu Madrasah Diniyah (Madin). Adapun pendiri Madrasah Diniyah tersebut diprakarsai oleh tokoh Masyarakat, di antaranya : Bapak Kyai Zaenuri, Bapak Kyai Nur Wahab, Bapak Kyai Khodlori, dan Bapak Sumpeno serta sebagai pelindung adalah Kepala Desa Candisari yang pada waktu itu dijabat oleh Bapak Muhammad Ridwan yang didukung oleh Masyarakat sekitarnya, maka berdirilah Madrasah Diniyah pada tanggal 1 April 1957. Dengan adanya hasil rapat LKMD, MI Nurul Huda Candisari didirikan dengan status tanah wakaf dengan luas tanah 1.008 m². Tanah tersebut dibangun ruang kelas dengan biaya swadaya masyarakat.
2. Kondisi Riil MI Nurul Huda Candisari
Kondisi riil MI Nurul Huda Candisari saat ini, apabila dilihat dari 8 Standar Nasional Pendidikan adalah :
20
a. Standar Isi
Secara keseluruhan MI Nurul Huda Candisari, saat ini sudah melaksanakan standar dari pelaksanaan kurikilum terutama untuk kurikulum 2004 dan untuk kurikulum KTSP 2006.
b. Standar Proses
Dalam melaksanakan proses pembelajaran MI Nurul Huda Candisari dari sedikit demi sedikit telah mampu menyesuaikan dengan tuntutan kurikulum KTSP yaitu proses pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan ( PAKEM ) Begitu pula dalam perencanaan pembelajaran seperti kesiapan Silabus, rencana Pengajaran, dan alat evaluasi telah dipersiapkan dengan baik oleh para guru.
c. Kompetensi Kelulusan
Kompetensi lulusan MI Nurul Huda Candisari apabila dilihat dari segi kuantitatif sudah dapat bersaing dengan Sekolah Dasar. Kemudian dari segi kualitatif juga sudah cukup meningkat dilihat dari distribusi kelanjutan tingkat pertama. Namun demikian kualitas pendidikan MI Nurul Huda Candisari masih ketinggalan dengan Sekolah Dasar. Hal ini disebabkan MI Nurul Huda Candisari belum mampu menerapkan standar kemampuan minimal lulusan akhir faktor internal dan eksternal, baik dari sisi proses SDM, Pembiayaan, sarana dan prasarana yang ada.
21
d. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Dari segi kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di MI Nurul huda Candisari sudah mendekati standa, ini terlihat dengan adanya Kepala Madrasah, tenaga Guru dan tenaga lain yang tersedia. Namun masih ada kekurangan pada tenaga kependidikan terutama TU, Laboran, dan Pustakawan. Kemudian dilihat dari sisi kualitatif kondisi tenaga pendidik juga sudah memenuhi syarat, ini terlihat dari lulusan tenaga pendidik yang rata-rata sudah SI.
e. Saran dan Prasarana
Dari sisi kuantitas, MI Nurul Huda Candisari sudah mampu mencukupi jumlah kelas sesuai dengan jumlah siswa dan ruangan yang lain. Dari sisi kualitas MI Nurul Huda Candisari sudah mampu memenuhi persyaratan tersebut, ini dilihat dari jumlah siswa saat ini 158 dengan jumlah kelas 9 ruang, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 1 WC Guru, 3 WC siswa dan beberapa media dan alat pembelajaran.
f. Standar Pengelolaan Madrasah
Dalam melaksanakan pengelolaan Madrasah, MI Nurul Huda Candisari belum mampu menerapkan MPMBM (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Madrasah). Namun demikian penerapan MPMBM dengan segala keterbatasannya telah dilaksanakan, baik dalam manajemen pengelolaan, sarana prasarana, ketenagaan, dan keuangan.
22
g. Pembiayaan
Pembiayaan di MI Nurul Huda Candisari terdiri dari 2 komponen yaitu : biaya investasi dan operasional. Untuk biaya investasi menjadi tanggungan Madrasah, sementara untuk pembiayaan operasional pada 5 tahun terakhir ini tertolong dengan adanya BOS dan BKM. Walaupun belum mencukupi, namun hal itu sangat menolong dalam membantu operasional Madrasah. Standar penilaian pendidikan di MI Nurul Huda Candisari mencakup : 1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik 2) Penilaian hasil belajar oleh Madrasah 3) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah Pemahaman para guru terhadap standar penilaian seperti penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) pada masing-masing mata pelajaran masih terjadi perbedaan persepsi sebagai akibat adanya perbedaan penafsiran pada panduan KKM. Belum lagi pemahaman guru terhadap alat evaluasi seperti penyusunan kisi-kisi dan bentuk soal yang kebanyakan pada guru MI Nurul Huda Candisari masih berpola pada kurikulum lama. Hal ini disebabkan pula karena kurangnya sosialisasi dan bimbingan teknis para guru, serta peran KKM yang belum maksimal. 3. Daftar Nama Siswa kelas II MI Nurul Huda Candisari Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelas II MI Nurul Huda candisari NO . NAMA L/P
1
Feri susanto
L
2
Ahmad Abdul syarif
L
3
Ahmad Ifan Rifai
L
23
4
Ahmad Khoiroji
L
5
Amirul Imam
L
6
Ana Nur Laela
P
7
Dina Tiara Hati
P
8
Erista Maya Sofa
P
9
Fajar Feriyanto
L
10
Khamdan Hidayat
L
11
Kharisma Yoga Nofiana
P
12
Khifni Ulin Nuha
L
13
Laelatus Sofiana
P
14
M Aris Prayoga
L
15
Nafisatul Ummah
P
16
Nofi Setyaningsih
P
17
Siti Faizah
P
18
Slamet Afandi
L
19
Slamet Mahndani
L
20
Tina Sofiyana
P
21
Uswatun khasanah
P
22
Yeni Diah Nofitasri
P
23
Yoga Surya Saputra
L
24
Yusuf Al Fahrozi
L
25
Yusuf Kurniawan
L
26
Zakiyatul Musrifah
P
4. Data Guru MI Nurul Huda Candisari
No.
Tabel 3.2. Daftar Guru MI Nurul Huda Candisari NAMA NIP JABATAN
1
H. Suroto, A.Ma
-
Kepala Sekolah
2
Badrudin, A.Ma
-
Guru kelas 3a
3
Sapto Priyo P, S.Pd.I
-
Guru kelas 6
24
4
Agus Ahmad S, S.Pd.I
-
Guru kelas 5
5
Kiromim B, S.Pd.I
-
Guru kelas 2b
6
Titik Dwi W, A.Ma
-
Guru kelas 4
7
Agus Mangsur, A.Ma
-
Guru kelas 2a
8
Siti Sifaiyah, SH
-
Guru kelas 1a
9
Efi Herowati, S.Pd.I
-
Guru kelas 3b
10
Nunung Akhlis F
-
Guru Mapel
B. Deskripsi Kondisi Awal
Prestasi belajar materi Al Quran Hadis siswa kelas II MI Nurul Huda Candisari, Windusari, Magelang tahun pelajaran 2009/2010 belum menghasilkan hasil yang optimal. Siswa belum mampu memahami sepenuhnya tentang materi Al Quran Hadis yang meliputi tata cara menulis Arab terpisah maupun bersambung. Hal ini disebabkan karena penerapan metode dalam proses pembelajaran kurang bervariasi. Guru banyak menggunakan metode ceramah saja sehingga suasana proses pembelajaran kurang menyenangkan, siswa kurang perhatian terhadap pelajaran yang disajikan. Ada yang berbicara sendiri, ada yang bermain dan bergurau, sehingga prestasi belajar yang dihasilkan pun kurang memenuhi standar yang diharapkan. Rata – rata nilai prestasi yang diperoleh siswa dibawah kriteria ketuntasan Minimal ( KKM ) yaitu 6,0. sedangkan nilai KKM yang telah ditentukan adalah 6,5. Dengan demikian nilai yang diperoleh siswa pada materi Al Quran Hadis kelas II MI Nurul Huda Candisari, terutama pada materi Penulisan huruf-huruf Hijaiyah belum tuntas sehingga perlu dilakukan upaya agar siswa mampu
25
meningkatkan keterampilan menulis Arab. Maka penulis selaku guru yang mengajar kelas II berusaha melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan Metode Guide Learning yang dilakukan melalui dua siklus yaitu siklus I, siklus II.
C. Deskripsi Siklus I 1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari : a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada materi Pembelajaran Penulisan huruf-huruf hijaiyah. Dengan Kompetensi dasar menulis huruf-huruf hijaiyah secara terpisah dan bersambung dan Indikator yang ingin dicapai adalah siswa dapat menulis huruf-huruf hijaiyah secara terpisah dan bersambung. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I terlampir. b) Mempersiapkan Fasilitas dan sarana Pendukung yang diperlukan. Alat – alat yang diperlukan dalam proses pembelajaran : 1) Alat peraga ( tulisan Huruf-huruf Hiajaiyah ) 2) Kapur tulis 3) Buku-buku materi Al Quran Hadis c) Membuat alat evaluasi Sesuai dengan materi pembelajaran yang dilakukan yaitu Penulisan Hurufhuruf Hijaiayah tes yang dilakukan adalah pre test dan post test, yaitu :
26
1) Tulislah dengan menggunakan huruf Arab secara terpisah a. Bismi
= ................................
b. Alhamdu
= .............................
c. Nastangiinu =............................. d. Arrahmaani = ............................ e. Arrakhiimi = .............................. 2) Tulislah menggunakan huruf Arab secara bersambung a. Bismi
= ................................
b. Alkhamdu
= .............................
c. Nastangiinu =............................. d. Arrakhmaani = ............................ e. Arrakhiimi = ..............................
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus I ini dilakukan pada hari Rabu 12 Mei 2010 di kelas II dengan Jumlah siswa 26 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Adapun tahap pelaksanaannya sebagai berikut : a. Pendahuluan/kegiatan awal : 1) Mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa. 2) Penyajian apersepsi tentang materi bentuk-bentuk huruf hijaiyah 3) Memberikan soal pre test siklus I pertemuan pertama
27
b. Kegiatan inti : 1) Memberikan penjelasan pengertian huruf hijaiyah 2) Mengenalkan bentuk-bentuk huruf hijaiyah 3) Memberikan contoh cara menulis bentuk-bentuk huruf hiajiyah secara terpisah dan bersambung 4) Membimbing siswa untuk menulis bentuk-bentuk huruf hijaiah secara terpisah dan bersambung. c. Penutup/Kegiatan Akhir: 1) Siswa diberi kesempatan untuk bertanya. 2) Postes Siklus I pertemuan pertama 3) Siswa diberi PR
3. Tahap Observasi / Pengamatan
Guru sebagai peneliti mempersiapkan lembar pengamatan untuk mengetahui tanda-tanda tercapainya tindakan serta dampak yang terjadi. Hasil pengamatannya adalah sebagai berikut : Tabel.3.3. Lembar Pengamatan Guru Siklus I Ketepatan Hal Hal
No
Aktivitas
1
Mengucapkan salam dan menanyakan kabar siswa.
Sudah √
Belum
Mendukung
Menghambat
Ide
28
2
Penyajian
√
Menyebutkan
Menyebutkan
apersepsi
huruf hijaiyah
dan
tentang materi
saja
menuliskan di
bentuk-bentuk
papan tulis
huruf hijaiyah 3
Memberikan
√
Soal diberikan
Guru
soal pre test
kepada ketua
membagikan
siklus I
kelas untuk
soal dari satu
pertemuan
membagikan
persatu siswa
pertama
kepada temannya
4
Memberikan
√
Adanya alat
penjelasan
peraga
pengertian
bentuk-
huruf
bentuk
hijaiyah
huruf hijaiyah
5
Mengenalkan
√
Dalam
Mengenalkan
bentuk-
mengenalkan
dari 9 -10
bentuk huruf
huruf terlalu
huruf hijaiyah
hijaiah baik
banyak dan
dan perlahan
secara
cepat
biar bisa
terpisah dan
dihafal
bersambung 6
Memberikan contoh cara
√
Terlalu banyak Contoh contoh
diberikan
menulis
sedikit demi
bentuk-
sedikit agar
bentuk huruf
dipahami
29
hiajiyah
terlebih dulu
secara terpisah dan bersambung 7.
Membimbing
√
Guru
Guru secara
siswa untuk
membimbing
langsung
menulis
dari depan
membimbing
bentuk-
kelas
siswa di
bentuk huruf
tempat duduk
hijaiah
siswa
secara terpisah dan bersambung 8.
Siswa diberi
√
Dalam
Dalam
kesempatan
menjawab
menjawab
untuk
selalu
disertai
bertanya.
monoton
dengan variasi agar siswa tertarik
9.
Soal diberikan
Guru
Siklus I
kepada ketua
membagikan
pertemuan
kelas untuk
soal dari satu
pertama
membagikan
persatu siswa
Post test
√
kepada temannya
30
No 1
Aktivitas Menjawab salam
Tabel 3.4.Lembar Pengamatan Siswa Ketepatan Hal Hal
Sudah
Belum
√
Mendukung
menghambat
Ide
Siswa
dan
Jumlah siswa 18
antusias dalam menjawab
2
Mendengarkan
√
Banyak siswa
Belajar
apersepsi tentang
yang belum
menghafal dan
materi bentuk-
mengetahui
memahami huruf
bentuk huruf
huruf hijaiyah
hijaiyah
Siswa ramai dan
Siswa duduk
berebut soal
dengan tertib
20
hijaiyah
3
Mengerjakan
√
soal pre test
19
siklus I pertemuan pertama 4
Mendengarkan
√
Adanya alat
dan
peraga
memperhatikan
bentuk-
penjelasan
17
31
pengertian
bentuk
huruf hijaiyah
huruf hijaiyah
5
6
Dikenalkan
√
Siswa bingung
Menghafalkan di
bentuk-bentuk
karena belum
rumah bersama
huruf hijaiyah
hafal
orang tua
Siswa bingung
Menghafalkan di
contoh cara
karena belum
rumah bersama
menulis bentuk-
hafal
orang tua
Banyak siswa
Dibimbing lebih
untuk menulis
yang masih
lanjut dan Siswa
bentuk-bentuk
bingung dan
dikelompokkan
huruf hijaiyah
ramai sendiri di
menjadi 3-4
kelas
kelompok agar
Mengamati
√
15
18
bentuk huruf hijaiyah 7.
Dibimbing guru
√
19
tidak ramai 8.
Siswa bertanya.
√
Banyak siswa
Tidak adanya
yang tidak
imbalan untuk
berani
siswa
mengemukakan pertanyaan
18
32
9.
Mengerjakan
√
soal Post test
Siswa ramai dan
Siswa duduk
berebut soal
dengan tertib
Siklus I pertemuan pertama
4. Tahap Refleksi
Dari hasil pengamatan pada siklus I dapat dilihat bahwa masih ada siswa yang belum hafal dan lancar dalam menulis huruf hijaiyah. Hal ini dikarenakan siswa tidak memperhatikan penjelasan guru yaitu masih ada siswa yang ramai sendiri dan bergurau sehingga hasilnya kurang memuaskan, maka perlu diadakan perbaikan pada siklus II. a. Keberhasilan Siklus 1 ini cukup memperoleh perhatian dari siswa. Metode yang digunakan berhasil mendapat sambutan dan perhatian siswa. Apersepsi berupa cerita mengenai huruf Arab juga mendapat perhatian yang lebih dari siswa. Alat peraga yang digunakan dapat meningkatkan motivasi dan antusias siswa. Hasil penilaian kognitif siswa (prestasi siswa) merupakan patokan untuk membandingkan dengan siklus selanjutnya agar perkembangan
hasil belajar
siswa dapat diketahui. b. Kekurangan Siklus ini merupakan tahap perkenalan bagi siswa pada strategi, metode dan media yang digunakan dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa masih
16
33
perlu beradaptasi. Siswa belum pernah mendapat pre test dan post test, sehingga banyak siswa yang masih bingung, bertanya-tanya dan menakutkan bagi siswa. Aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran masih kurang, terlihat dari banyaknya siswa yang ramai dan berebut soal. Banyak siswa yang belum hafal huruf hijaiyah sehingga menghambat proses belajar mengajar. Hasil kognitif siswa kurang memuaskan , karena siswa yang mencapai SKL minim. Hal ini perlu ditingkatkan lagi. Keterampilan menulis Arab siswa masih perlu penekanan lebih lanjut. Kekurangan pada siklus ini terletak pada perencanaan yang kurang matang dari peneliti, sehingga dalam pelaksanaan masih belum berjalan sesuai dengan rencana. c. Perbaikan Hendaknya peneliti mempersiapkan dengan matang rencana pembelajaran yang akan dilakukan sehingga ketika pelaksanaan sesuai dengan apa yang direncanakan. Peneliti harus lebih tegas agar aktivitas siswa ketika proses belajar mengajar berlangsung dapat meningkat. Guru harus selalu menghimbau pada siswa selalu belajar untuk menghafal dan belajar menulis lebih baik dan rapi.
D. Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan siklus II ini sebagai tindak lanjut dari kekurangan dan kegagalan dari siklus I yang meliputi : 1. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari :
34
a) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada materi Pembelajaran Penulisan Huruf-huruf Hijaiyah. Dengan Kompetensi Dasar Menulis huruf-huruf hijaiyah secara terpisah dan bersambung dan Indikator yang ingin dicapai adalah siswa dapat Menulis huruf-huruf hijaiyah secara terpisah dan bersambung. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II terlampir. b) Mempersiapkan Fasilitas dan sarana Pendukung yang diperlukan. Alat – alat yang diperlukan dalam proses pembelajaran : 1) Alat peraga ( tulisan Huruf-huruf Hiajaiyah ) 2) Kapur tulis 3) Buku-buku materi Al Quran Hadis c) Membuat alat evaluasi Sesuai dengan materi pembelajaran yang dilakukan yaitu Penulisan Hurufhuruf Hijaiayah tes yang dilakukan adalah pre test dan post test, yaitu : 1) Tulislah dengan menggunakan huruf Arab secara terpisah a. Nastangiinu =............................. b. Litangarofu = ............................. c. Fasabbih = ................................. d. Falyukrimu = ............................ e. Walngasri = ..............................
35
2) Tulislah menggunakan huruf Arab secara bersambung a. Rasulillahi = ................................ b. Zilzaalaha = .................................... c. Alquraanu = ................................. d. Latarowunna = ............................... e. Almuflikhuuna = ...........................
2. Tahap pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus I ini dilakukan pada hari Rabu 19 Mei 2010 di kelas II dengan Jumlah siswa 26 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan sebagai berikut : a. Kegiatan awal 1) Guru membagikan soal pre test secara langsung kepada siswa. 2) Guru menyajikan apersepsi 3) Guru membagi siswa dalam 6 kelompok b. Kegiatan Inti 1) Guru menjelaskan materi beserta memberikan contoh-contohnya 2) Guru membimbing siswa secara langsung dan bergantian dari tiap-tiap kelompok dalam penulisan bentuk-bentuk huruf hijaiah secara terpisah dan bersambung. 3) Dari satu persatu menulis di papan tulis tugas dari guru.
36
c. Kegiatan akhir 1. Memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya 2. Post test siklus II
3. Tahap Observasi / Pengamatan
Guru sebagai peneliti mempersiapkan lembar pengamatan unutk mengetahui tanda-tanda tercapainya tindakan serta dampak yang terjadi. Hasil pengamatannya adalah sebagai berikut No
Tabel .3.5 Lembar pengamatan Guru siklus II Aktivitas Ketepatan Hal Hal
Sudah 1
Mengucapkan salam dan
√
menanyakan kabar siswa.
2
Penyajian
√
apersepsi tentang materi bentukbentuk huruf hijaiyah 3
Memberikan soal pretes siklus I pertemuan
√
Belum
mendukung
menghambat
Ide
37
pertama 4
Memberikan
√
Adanya alat
penjelasan
peraga
pengertian huruf
bentuk-
hijaiyah
bentuk huruf hijaiyah
5
Mengenalkan
√
bentuk-bentuk huruf hijaiah baik secara terpisah dan bersambung
6
Memberikan contoh cara menulis bentukbentuk huruf hiajiyah secara terpisah dan bersambung
√
38
7.
Membimbing
√
siswa untuk menulis bentukbentuk huruf hijaiah secara terpisah dan bersambung
Siswa diberi 8.
√
kesempatan untuk bertanya.
9.
Pos test Siklus I pertemuan pertama
√
39
No
Aktivitas
Tabel 3.6 Lembar Pengamatan Siswa Ketepatan Hal Hal
Sudah 1
Menjawab salam dan
Belum
mendukung Siswa
√
menghambat
Ide
Jumlah siswa 21
antusias dalam menjawab
2
Mendengarkan
√
23
√
25
apersepsi tentang materi bentukbentuk huruf hijaiyah 3
Mengerjakan soal pretes siklus I pertemuan pertama
4
5
Mendengarkan
√
Adanya alat
dan
peraga
memperhatikan
bentuk-
penjelasan
bentuk
pengertian huruf
huruf
hijaiyah
hijaiyah
Guru mengenalkan bentuk-bentuk huruf hijaiyah
√
23
21
40
6
mengamati
√
23
√
23
contoh cara menulis bentukbentuk huruf hijaiyah 7.
Guru membimbing untuk menulis bentuk-bentuk huruf hijaiyah
8.
Siswa bertanya.
√
22
9.
Mengerjakan soal
√
19
Postes Siklus I pertemuan pertama 4. Tahap Refleksi
Berdasarkan refleksi siklus I, maka pada siklus II kekurangan-kekurangan yang ada dapat teratasi sehingga hasil yang didapatkan pada siklus II sudah sesuai dengan apa yang diharapkan baik itu dari segi proses maupun dari segi hasil. Dari segi proses ini dibuktikan dengan aktivitas siswa yang meningkat dan sudah baik dan dari segi hasil ini dibuktikan dari hasil tes yang diberikan juga meningkat dan telah memenuhi ketuntasan belajar. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan metode Guide Learning dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. Berdasarkan catatan hasil refleksi siklus II maka penelitian ini diakhiri.
41
Selanjutnya untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka guru pengajar perlu menerapkan metode guide learning dalam proses belajar mengajar.
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Pembelajaran Siklus I a. Data Hasil Pengamatan Tabel 4.1 Persentase aktivitas siswa siklus I Jumlah Aspek yang Diamati Siswa Persentase
No. 1
Siswa menjawab salam
18
69,23
2
Siswa mendengarkan apersepsi guru
20
76,92
3
Siswa mengerjakan soal pre test
19
73,07
4
Siswa mendengarkan dan memperhatikan
17
65,38
15
57,69
18
69,23
19
73,07
penjelasan guru 5
Siswa memahami bentuk-bentuk huruf hijaiyah
6
Siswa mengamati contoh cara menulis bentuk-bentuk huruf hijaiyah
7
Siswa mampu menulis bentuk-bentuk huruf hijaiyah
8
Siswa bertanya
18
69,23
9
Siswa mengerjakan soal pos tes
16
61,53
Jumlah
Rata-rata aktivitas siswa
615,25 68,36
Tabel 4.1 Menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas siswa 68,36 %. Nilai tersebut setelah diinterpretasikan pada tabel intepretasi bernilai cukup.
43
b. Data nilai pre tes dan pos tes
No.
Tabel 4.1. hasil nilai pre tes dan pos tes siklus pertama Nama Siswa Nilai pre test Nilai Post test
1
Feri susanto
3
5
2
Ahmad Abdul syarif
4
5
3
Ahmad Ifan Rifai
4
5
4
Ahmad Khoiroji
4
6
5
Amirul Imam
5
6
6
Ana Nur Laela
5
7
7
Dina Tiara Hati
5
6
8
Erista Maya Sofa
3
6
9
Fajar Feriyanto
6
7
10
Khamdan Hidayat
4
6
11
Kharisma Yoga Nofiana
4
6
12
Khifni Ulin Nuha
3
6
13
Laelatus Sofiana
3
6
14
M Aris Prayoga
4
6
15
Nafisatul Ummah
4
6
16
Nofi Setyaningsih
3
6
17
Siti Faizah
4
7
18
Slamet Afandi
4
6
19
Slamet Mahndani
3
5
20
Tina Sofiyana
4
6
44
21
Uswatun khasanah
4
6
22
Yeni Diah Nofitasri
7
7
23
Yoga Surya Saputra
4
5
24
Yusuf Al Fahrozi
6
7
25
Yusuf Kurniawan
26
Zakiyatul Musrifah
4
6
3
5
Jumlah
103
155
Rata-rata
3,96
5,96
Nilai (X)
Tabel 4.2 Sebaran nilai pretes siklus I Frekuensi ( f ) Total Persentase
X ≥ 65
1
7
3,84
55 ≥ X < 65
1
6
3,84
45 ≥ X < 55
3
15
11,53
35 ≥ X < 45
12
48
46,15
25 ≥ X < 35
7
21
26,92
15 ≥ X < 35
0
0
0
Jumlah (N)
26
97
100,00
Rata-rata Persentase ketuntasan belajar (P)
3,73 3,84
Suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan dianggap tuntas secara klasikal jika siswa yang mendapat nilai 6,5 lebih dari atau sama dengan 85%,
45
sedangkan seorang siswa dinyatakan tuntas belajar pada pokok bahasan atau sub pokok bahasan tertentu jika mendapat nilai minimal 6,5. Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai rata-rata hasil pre tes pembelajaran siswa siklus I sebesar 3,73 dan ketuntasan belajar mencapai 3,84% atau ada 1 siswa sudah tuntas belajar. Nilai (X)
Tabel 4.3 sebaran nilai pos tes siklus I Frekuensi ( f ) Total Persentase
X ≥ 65
12
82
46,15
55 ≥ X < 65
11
58
42,30
45 ≥ X < 55
3
15
11,53
35 ≥ X < 45
0
0
0
25 ≥ X < 35
0
0
0
26
155
100,00
15 ≥ X < 35 Jumlah (N) Rata-rata
5,96
Persentase ketuntasan belajar (P)
46,15
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai rata-rata hasil pos tes pembelajaran siswa siklus I sebesar 5,96 dan ketuntasan belajar mencapai 46,15 % atau ada 12 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai
≥6,5 hanya sebesar 46,15 % lebih kecil dari
persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85 %. Hal ini disebabkan karena belum optimal dilakukan metode Guide Learning pada siswa sehingga
46
siswa masih jenuh dalam mengikuti pembelajaran cenderung banyak yang masih gaduh dan tidak memperhatikan guru. Tabel 4.4 Peningkatan prestasi siswa siklus I No Jenis Data Pretes Postes
1
Nilai rata-rata
3,73
2
Gain
2,23
5,96
Tabel 4.4 menunjukkan besarnya gain yaitu 2,23 yang diperoleh dari nilai rata-rata postes dikurangi nilai rata-rata pre test. Hal ini menunjukkan ada peningkatan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran siklus I. Tabel 4.5 Peningkatan persentase ketuntasan belajar siklus I Ketuntasan Belajar Ketuntasan Belajar Peningkatan Siklus Pre test (%) Post test (%) (%) 1
3, 84
46,15
42,31
Pada tabel 4.5 tampak bahwa ketuntasan belajar pada nilai pre test siswa mencapai 3,84 %. Ketuntasan belajar tersebut dikategorikan masih sangat rendah, namun setelah diberi tindakan ketuntasan belajar pada nilai post test siswa mencapai 46,15 %. Berarti ada peningkatan ketuntasan belajar dari pre test ke post test pada siklus I sebesar 42,31 %. Pelaksanaan siklus I telah selesai dilaksanakan dan ketuntasan belajar siswa baru mencapai 46,15% sehingga belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar yaitu 85% siswa mendapatkan nilai ≥65, untuk itu perlu diadakan tindakan pada siklus II.
47
c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I diperoleh informasi hasil pengamatan sebagai berikut : Keberhasilan dari siklus I adalah : 1) Guru
selalu
berusaha
memberi
motivasi
kepada
siswa
agar
mau
memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru. 2) Walaupun suasana kelas masih gaduh atau ramai ada sebagian siswa yang mau memperhatikan apa yang diajarkan oleh guru. 3) Guru berusaha mendistribusikan waktu secara baik. 4) Adanya alat peraga sehingga siswa lebih memperhatikan. 5) Siswa mulai berpikir dan menyimpulkan materi pembelajaran secara cepat. Kegagalan dari siklus pertama adalah sebagai berikut : 1) Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung karena banyak siswa yang belum memahami huruf hijaiah. Untuk siklus pembelajran selanjutnya mengoptimalkan metode Guide learning agar siswa lebih aktif dan mudah memahami. 2) Guru kurang maksimal dalam mengatur dan menguasai kelas sehingga banyak siswa yang masih ramai sendiri. Untuk siklus pembelajaran berikutnya dibimbing lebih lanjut dan siswa dkelompokkan menjadi 3-4 kelompok agar mudah diatur. 3) Guru dalam menyampaikan materi terlalu banyak sehingga banyak siswa yang bingung dalam memahaminya. Untuk siklus pembelajaran berikutnya dalam
48
mengenalkan huruf-huruf hijaiah dan contoh-contohnya dari sedikit demi sedikt biar mudah dipahami. 4) Siswa ramai dan berebut soal pretes maupun postest karena yang membagikan soal temannya sendiri. Untuk siklus pembelajaran selanjutnya
guru
membagikan soal dari satu persatu kepada siswa. 5) Guru membimbing dari depan kelas sehingga banyak siswa yang masih bingung memahaminya. Untuk siklus pembelajaran selanjutnya guru membimbing siswa dengan cara berkeliling ditempat duduk siswa.
2. Deskripsi Hasil Pembelajaran Siklus II a. Data Hasil Pengamatan
No
Tabel 4.5 Persentase aktivitas siswa siklus I Jumlah Aspek yang Diamati Siswa Persentase
1
Siswa menjawab salam
21
80,76
2
Siswa mendengarkan apersepsi guru
23
88,46
3
Siswa mengerjakan soal pre tes
4
Siswa mendengarkan dan memperhatikan
25
96,15
23
88,46
21
80,76
23
88,46
22
84,61
penjelasan guru 5
Siswa memahami bentuk-bentuk huruf hijaiyah
6
Siswa mengamati contoh cara menulis bentuk-bentuk huruf hijaiyah
7
Siswa mampu menulis bentuk-bentuk
49
huruf hijaiyah 8
Siswa bertanya
19
73,07
9
Siswa mengerjakan soal pos tes
24
92,30
Jumlah
773,03
Rata-rata aktivitas siswa
85,89
Tabel 4.5 Menunjukkan bahwa rata-rata aktivitas siswa 85,89 %. Nilai tersebut setelah diinterpretasikan pada tabel interpretasi bernilai baik. b. Data nilai pre test dan post test
No.
Tabel 4.6. Hasil Nilai pre tes dan pos tes Siklus II Nama Siswa Nilai Pre test Nilai Post test
1
Feri susanto
5
6
2
Ahmad Abdul syarif
6
7
3
Ahmad Ifan Rifai
6
7
4
Ahmad Khoiroji
6
8
5
Amirul Imam
7
8
6
Ana Nur Laela
5
6
7
Dina Tiara Hati
7
8
8
Erista Maya Sofa
4
5
9
Fajar Feriyanto
6
7
10
Khamdan Hidayat
6
8
11
Kharisma Yoga Nofiana
5
7
12
Khifni Ulin Nuha
7
7
50
13
Laelatus Sofiana
7
8
14
M Aris Prayoga
7
8
15
Nafisatul Ummah
7
7
16
Nofi Setyaningsih
8
8
17
Siti Faizah
8
8
18
Slamet Afandi
7
7
19
Slamet Mahndani
7
8
20
Tina Sofiyana
8
8
21
Uswatun khasanah
8
8
22
Yeni Diah Nofitasri
7
8
23
Yoga Surya Saputra
7
8
24
Yusuf Al Fahrozi
5
7
25
Yusuf Kurniawan
8
7
26
Zakiyatul Musrifah
8
8
Jumlah
172
192
Rata-rata
6,61
7.38
Nilai (X)
Tabel 4.7 sebaran nilai pretes siklus II Frekuensi ( f ) Total Persentase
X ≥ 65
16
118
61,53
55 ≥ X < 65
5
30
19,23
45 ≥ X < 55
5
24
19,23
35 ≥ X < 45
0
0
0
51
25 ≥ X < 35
0
0
0
26
172
100,00
15 ≥ X < 35 Jumlah (N) Rata-rata
6,61
Persentase ketuntasan belajar (P)
61,53
Suatu pokok bahasan atau sub pokok bahasan dianggap tuntas secara klasikal jika siswa yang mendapat nilai 6,5 lebih dari atau sama dengan 85 %, sedangkan seorang siswa dinyatakan tuntas belajar pada pokok bahasan atau sub pokok bahasan tertentu jika mendapat nilai 6,5. Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai rata-rata hasil pre tes pembelajaran siswa siklus II sebesar 6,61 dan ketuntasan belajar mencapai 61,53 % atau ada 16 siswa sudah tuntas belajar. Tabel 4.8 sebaran nilai post test siklus II Nilai (X) Frekuensi ( f ) Total Persentase
X ≥ 65
23
175
88,46
55 ≥ X < 65
2
12
7,69
45 ≥ X < 55
1
5
3,87
35 ≥ X < 45
0
0
0
25 ≥ X < 35
0
0
0
26
192
100,00
15 ≥ X < 35 Jumlah (N) Rata-rata Persentase ketuntasan belajar (P)
7,38 88,46
52
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa diperoleh nilai rata-rata hasil pos tes pembelajaran siswa siklus II sebesar 7,38 dan ketuntasan belajar mencapai 88,46 % atau ada 23 siswa sudah tuntas belajar. Tabel 4.9 Peningkatan prestasi siswa siklus II No Jenis Data Pretes Postes
1
Nilai rata-rata
6,61
2
Gain
0,77
7,38
Tabel 4.9 menunjukkan besarnya gain yaitu 0,77 yang diperoleh dari nilai rata-rata post test dikurangi nilai rata-rata pre test. Hal ini menunjukkan ada peningkatan kemampuan kognitif siswa pada pembelajaran siklus II. Tabel 4.10 Peningkatan persentase ketuntasan belajar siklus II Siklus Ketuntasan Belajar Ketuntasan Belajar Peningkatan
1
Pre test (%) 61,53
Post test (%) 88,46
(%) 26,93
Pada tabel 4.10 tampak bahwa ketuntasan belajar pada nilai pre test siswa mencapai 61,53 %. Ketuntasan belajar tersebut dikategorikan masih sangat rendah, namun setelah diberi tindakan ketuntasan belajar pada nilai post test siswa mencapai 88,46 %. Berarti ada peningkatan ketuntasan belajar dari pre test ke postes pada siklus II sebesar 26,93%. Pelaksanaan siklus II telah selesai dilaksanakan dan ketuntasan belajar siswa baru mencapai 88,46%. sehingga sudah memenuhi kriteria ketuntasan belajar yaitu 85% siswa mendapatkan nilai ≥65, untuk itu tidak perlu diadakan tindakan pada siklus berikutnya.
53
c. Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II diperoleh informasi hasil pengamatan sebagai berikut : Keberhasilan dari siklus II adalah : 1) Guru sudah terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Siswa selalu berinteraksi secara langsung dengan guru dalam kegiatan pembelajaran. 2) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. 3) Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan. Kegagalan dari siklus II ini tidak begitu tampak hanya beberapa yang bisa dipakai untuk direvisi yang akan datang. Pada siklus II guru tetap menerapkan pembelajaran dengan metode Guide Learning dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa dan pelaksanaan pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pelaksanaan proses pembelajaran selanjutnya penerapan Metode Guide learning dapat menerapkan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai terutama peningkatan keterampilan menulis Arab.
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis Arab siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua
54
siklus. Pokok bahasan yang diambil pada penelitian ini adalah mengenal bentuk huruf hijaiyah. Lembar observasi digunakan untuk memonitoring aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung pada setiap kali pertemuan yang akan menjaring data-data keberhasilan proses. Soal pre test dan post test diberikan di setiap pertemuan baik siklus I maupun siklus II kemudian. Dari soal pre test dan post test tersebut akan didapat ketuntasan belajar yang merupakan bagian dari keberhasilan produk. 1. Penerapan Metode Guide Learning Pembelajaran terbimbing merupakan salah satu bagian dari pembelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Dilihat dari segi kadar aktivitas interaksi antara guru dan siswa, dan antara siswa dengan siswa, maka pembelajaran terbimbing merupakan pembelajaran langsung. Siswa membutuhkan lebih banyak keterlibatan aktif guru karena mereka lebih banyak berinisiatif untuk bekerja dan guru akan berfungsi sebagai fasilitator, nara sumber, pendorong, dan pembimbing. Dalam pembelajaran terbimbing ,siswa didorong untuk belajar sebagian besar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Dalam materi bentuk huruf hijaiyah, guru menyampaikan macam-macam bentuk huruf hijaiyah. Kemudian dilanjutkan dengan membimbing siswa untuk menulis bentuk-bentuk huruf hijaiyah. Penerapan metode Guide Learning ini terbukti dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa, hal ini terlihat dari catatan siswa yang sudah rapi, dan juga hasil tes yang mengalami peningkatan dari setiap siklusnya.
55
2. Penggunaan Alat Peraga Pembelajaran yang baik memerlukan perencanaan yang baik. Media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan perencanaan yang baik pula. Salah satu media yang digunakan adalah alat peraga. Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar mendapat sambutan baik dari siswa, hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang antusias mengikuti proses belajar mengajar. Alat peraga adalah media pembelajaran yang secara langsung
diperagakan di depan kelas, sehingga siswa akan lebih
memahami materi yang sedang diajarkan oleh guru. 3. Keberhasilan Proses Keberhasilan proses untuk mengetahui efektivitas penerapan metode Guide Learning pada pokok bahasan bentuk huruf hijaiyah. Efektivitas metode Guide Learning ditandai dengan semakin baiknya aktivitas selama proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II. . Aktivitas siswa diperoleh melalui lembar observasi. Keberhasilan proses juga ditandai dengan peran aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran Al Quran Hadis, tanggapan atau respon sebagai hasil dari pemahaman dan pengalaman. Peran aktif siswa meliputi tercapainya peran siswa dalam mengerjakan soal, menyampaikan pertanyaan, menjawab pertanyaan, memperhatikan
penjelasan
guru,
mampu
bekerja
sama
dengan
teman
kelompoknya, mampu menulis bentuk huruf hijaiyah dengan baik dan rapi. . Peran aktif siswa diperoleh melalui lembar observasi. Tingkat keberhasilan proses tersebut dapat dilihat dari perubahan sikap dan keterampilan siswa selama dua siklus.
56
Persentase aktivitas siswa pada siklus I sebesar 68,36% sedangkan pada siklus II sebesar 85,89%. Peningkatan persentase aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 17,53 %. Dari perolehan data aktivitas siswa di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan metode guide learning dikatakan telah berhasil dan dapat diterima sesuai dengan standar ketuntasan dengan ditandai peningkatan aktivitas siswa. 4. Keberhasilan Produk Keberhasilan produk dapat dilihat dari penilaian jawaban siswa atas soal pre test dan post test pada setiap pertemuan dalam siklus I dan siklus II yang diberikan. Hasil pre test siklus I masih di bawah standar keberhasilan yaitu 3,84% sedangkan setelah dilakukan tindakan kelas menjadi 46,15%, ketuntasan belajar siswa dari pre test ke post test pada siklus I meningkat sebesar 42,31%. Begitu pula dengan siklus II, hasil pre test sebesar 61,53 % setelah dilakukan tindakan menjadi 88,46 %, ketuntasan belajar siswa dari pre test ke post test pada siklus II meningkat sebesar 26,93%. Dari hasil penelitian ini, angka ketuntasan belajar siswa kelas II MI Nurul Huda dalam mengikuti pembelajaran Al Quran Hadis pada pokok bahasan bentuk huruf hijaiyah menggunakan metode Guide Learning dapat dikatakan berhasil meningkatkan keterampilan menulis, aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Al Quran Hadis karena angka ketuntasan belajarnya yaitu jumlah siswa yang mendapatkan nilai ≥ 65 sudah mencapai di atas 85 %.
57
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini penulis akan membahas dua pokok bahasan, yaitu kesimpulan dan saran. A. Kesimpulan
Penelitian Tindakan Kelas Mata Pelajaran Al Quran Hadis kelas II semester genap di MI Nurul Huda Candisari Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang dengan Judul “Implementasi Metode Guide Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Menulis Arab Siswa Kelas II MI Candisari“ menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
Penerapan Metode Guide Learning dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi siswa
pokok bahasan Menulis Huruf Hijaiyah pada siswa kelas II
Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Candisari. Hal ini terlihat dari proses kegiatan pembelajaran yang berjalan dengan baik, dibuktikan dengan meningkatnya hasil prestasi siswa didapat dari nilai rata-rata pre test ke post test siklus I yaitu 3,73 meningkat menjadi 5,96. Nilai rata-rata dari pre test ke post test siklus II yaitu 6,61 meningkat menjadi 7,38. Ketuntasan belajar siswa dari pre test ke post test pada siklus I juga meningkat dari 3,84% meningkat menjadi 46,15%, pada siklus II juga meningkat dari 61,53% meningkat menjadi 88,46% . Hal ini menunjukkan adanya peningkatan prestasi keterampilan Menulis Arab dengan Menggunakan Metode Guide Learning.
58
B. Saran
Dari penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar menggunakan Metode Guide Learning lebih efektif dan memberikan hasil yang lebih optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut. 1. Guru a. Untuk melaksanakan pembelajaran menggunakan metode Guide Learning memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan menggunakan metode Guide Learning dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal b. Dalam ranga meningkatkan keterampilan menulis Arab siswa, guru hendaknya sering melatih siswa dengan kegiatan di luar jam pelajaran yaitu dengan menambah jam pelajaran, meskipun cuma dalam satu Minggu sekali, sehingga siswa akan terbiasa terlatih menulis Arab. 2. Sekolah a. Perlunya menambah fasilitas dalam pembelajaran di sekolah. b. Supervisi guru setiap satu bulan sekali oleh Kepala Sekolah. c. Penambahan tempat sampah. 3. Peneliti a. Sebelum penulisan skripsi dimulai, hendaknya mengumpulkan bukubuku sebagai sumber dalam membuat skripsi. b. Mengadakan observasi dengan benar. c. Membuat penulisan skripsi dengan tata cara yang benar.
59
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya http://www.google.co.id/gwt/scribd.com/doc/12711267/paradigma-pendidikanislam & swi Usman, Basyiruddin. 2002. ”Metodologi Pembelajaran Agama Islam ”. Jakarta :Ciputat Press Muhibbudin. 2005. Qur’an Hadits kelas Dua, Jakarta : Listafariska Putra Sillberman,L
Melvin.1996.”Active
Learning
101
Strategi
Pembelajaran
Aktif”.Yogyakarta : Yappendis Sudiono,Anas.1987.”Pengantar Statistik Pendidikan”. Jakarta : CV. Rajawali
Syah,Muhibbin.2006.”
Psikologi
Pendidikan
dengan
Pendekatan
Baru”.
Bandung: Remaja Rosdakarya Usman, Uzer dan lilis.1993. ”Upaya Optimalisasi Kegiatan belajar Mengajar”. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya SM,Ismail .2008.” Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM ”. Semarang :RaSAIL Media Group Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metodologi Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Remaja Rosdakarya.