PENINGKATAN KEMAMPUAN PELAKSANAAN SHALAT WAJIB MELALUI METODE PARTISIPATORI PADA KELAS III SD NEGERI MENTISARI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG 2010
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mendapatkan Gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh : HARWOTO NIM : 11408283 Dosen Pembimbing Dra Hj LILIK SRIYANTI,M.Si
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
DEPARTEMEN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI Jl. Tentara Pelajar No. 02 Salatiga 323433-323706 Kode Pos 57021 PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : 3 Eksemplar Hal
: Pengajuan Naskah Skripsi
Yth. Ketua STAIN Di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bersama ini kami kirimkan skripsi mahasiswa : Nama
: HARWOTO
NIM
: 11408283
Program studi
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul
: Peningkatan kemampuan pelaksanaan sholat wajib melalui metode partisipatori pada kelas III SD Negeri Mentisari
Kecamatan
Candiroto,
Kabupaten
Temanggung tahun 2009/2010 Untuk diujikan dalam sidang munaqosah skripsi. Demikian untuk menjadikan periksa. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Salatiga,
Juli 2010
Pembimbing
Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si NIP. 19614081191032003
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) Jl. Stadion 03 telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi saudara Harwoto dengan nomer induk Mahasiswa 11408283 yang berjudul “PENINGKATAN KEMAMPUAN PELAKSANAAN SHALAT WAJIB MELALUI METODE PERSITIPATORI PADA KELAS II SD NEGERI MENTESARI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2010”, telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.i) Salatiga,
25 September 2010 16 Syawal 1431 H
Panitia Sidang Ketua
Sekretaris
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 1958082719831002
Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd NIP. 196701112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Dr. Adang Kuswaya, M.Ag NIP. 197205311998031002
Muh Hafidz, M.Ag NIP. 197308012003121002
Dosen Pembimbing
Drs. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si NIP. 19614081991032003
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: HARWOTO
NIM
: 11408283
Jurusan
: PAI
Fakultas
: Tarbiyah
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian dengan judul : “ Peningkatan kemampuan pelaksanaan Shalat Wajib melalui metode partisipatori pada Kalas III SD Negeri Mentisari Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung 2010 ,” merupakan hasil karya penulis sendiri.
Apabila terdapat pernyataan palsu, penulis siap dituntut sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Peneliti
HARWOTO NIM. 11408283
MOTTO
1.
ا لقال ة عمادال د ال ين فمن أقا مها فقد أ قا م الد ين و من تر كها فقد هد م )الد ين (متفق عليه Salat adalah tiang agama Barang siap menegakkan salat Maka ia menegakkan agama Dan barang siapa meninggalkan salat ia merobohkan agama (Muttafaqon alaih).
2. Without prayer I have been lunatic ling ago. (Mahat Magandi)
PERSEMBAHAN
1. Skripsi ini kupersembahkan untuk ayahku Sastro Prayitno Alm dan ibuku Sulasih
tercinta yang telah mendoakanku..
2. Istriku tercinta Jumiyati yang telah memberikan didikan baik materil maupun materi’il. 3. Anak-anakku tersayang. : Yulistiyanto Yugo Nugroho, Indah Nur Azizah, Meytania Tri Andarini 4. Kepala Sekolah Bapak Supardi.S.Pd 5. Rekan sejawat : Ibu Sulastri, Ibu Atuti,Ibu Fx Sustiyani, Ibu Tuti Ambarwati, Ibu Munjaenah,S,Pdi Ibu Hartani dan Bapak Suprihatin.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada beliau Nabi Muhammad SAW yang telah membawa sinar kehidupan dan cakrawala ilmmu pengetahuan bagi umat manusia. Penulisan karya ilmiyah ini disusun sebagai
persyaratan untuk
menyelesaikan studi SI di STAIN Salatiga. Di samping itu penulis berharap karya tulis ini dapat menyumbangkan pemikiran dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di SD Negeri Mentisari Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung dan dunia pendidikan Islam pada umumnya. Dalam penulisan ini penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat terwujud atas bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan moral maupun spiritual. Maka tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat : 1. Yth Ketua STAIN Salatiga Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. 2. Yth Dosen Pembimbing Bapak Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si. 3. Ibunda tercinta yang selalu mendo’akan dan merestui dalam keberhasilan skripsi ini. 4. Yth Kepala SD Negeri Mentisari Bapak Supardi, S. Pd. 5. Istriku tercinta yang telah memberikan dorongan materiel dan spirituil dalam proses studi.
6. Yth Rekan Guru SD Negeri Mentisari Sulastri, Suprihatin, FX Sustiyani, Astuti, Tutik Ambarwati, Munjaenah, S Pd I 7. Ananda tercinta Yulistiyanto Yoga Nugroho, Indah Nur Azizah, Meitania Tri Andarini. Tiada yang dapat penulis berikan atas semua bantuan yang telah diberikan kecuali untaian do’a yang tulus “Jazakumullah ahsanal jaza.” Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya ilmiyah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan.
Salatiga,
2010 Penulis
HARWOTO
ABSTRAK Harwoto .2010. Peningkatan Kemampuan Pelaksanaan sholat wajib melalui Metode Partisipatori pada kelas III SDN Mentisari Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung 2010. Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dra Lilik Sriyanti, M.Si. Kata Kunci: Peningkatan Kemampuan pelaksanaan sholat wajib , metode Partisipatori . Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas yang merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan sholat wajib siswa kelas III semester 2 pada SDN Mentisari . Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana kemampuan melakukan solat wajib siswa kelas III semester 2 pada SDN Mentisari Kecamatan Candiroto Kebupaten Temanggungtahun pelajaran 2009 /2010 (2) Bagaimana pelaksanaan Metode Partisipatori sholat wajib siswa kelas III semester 2 SDN Mentisari Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009/2010? (3) Apakah ada perbedaan kemampuan sholat wajib setelah menggunakan metode partisipatori dengan sebelum menggunakan metode partisipatori siswa kelas III SDN Mentisari Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009/2010? Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan sholat wajib kelas III SDN Mentisari masih rendah . Hal ini ditunjukkan dari hasil pembelajaran awal yang tuntas hanya 6 anak dari 13 siswa atau 46 % dan yang belum tuntas ada 7 anakatau 54% maka peneliti berupaya meningkatkan kemampuan pelaksanan sholat wajib siswa kelas III SDN Mentisari Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung. Pembelajaran siklusI, II, III dengan menerapkan metode Partisipatori mengalami peningkatan yang signifikan , yaitu jumlah siswa yang tuntas 6 orang siswa atau 46% meningkat pada siklus II menjadi 8 siswa atau 61% yang belum tuntas 5 anak atau 39% dan meningkat kembali pada siklus III yang tuntas 12 anak dari 13 anak atau 92% yang belum tuntas 1 anak atau 08%. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian adalah penerapan Metode Partisipatori dapat meningkatkan kemampuan pelaksanaan sholat wajib siswa kelas III pada SDN Mentisari Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN .......................................... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................ iv ABSTRAK ........................................................................................................ v KATA PENGANTAR ...................................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................... vii PERSEMBAHAN .......................................................................................... viii MOTO ........................................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 2 D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 4 E. Hipotesis Tindakan Dan Indikator Keberhasilan ............................ 4 F. Definisi Operasional ..................................................................... 5 G. Metode Peneitian .......................................................................... 6 1. Rancangan Penelitian ................................................................. 6 2. Subyek Penelitian ...................................................................... 7 3. Langkah-Langkah / Siklus Penelitian ........................................ 8 4. Pengumpulan Data .................................................................... 8 H. Sistematika Penulisan .................................................................... 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Melaksanakan Shalat Wajib ...................................... 10. 1. Dasar-dasar Pelaksanaan Shalat ................................................ 10 2. Pengertian Shalat ...................................................................... 11 3. Syarat-syarat Wajib Shalat ....................................................... 12 4. Syarat-syarat Sah Shalat ............................................................ 14 5. Hal-hal yang membatalkan Shalat ............................................. 15 6. Rukun Shalat ............................................................................. 16 7. Cara-cara mengerjakan Shalat ................................................... 16 8. Keutamaan Bersih dan Suci Sebelum Shalat .............................. 17 B. Metode Parsitipatori ...................................................................... 18 1. Pengertian Metode Partisipatori ............................................... 18 2. Langkah-langkah ....................................................................... 18 3. Kelebihan .................................................................................. 19 4 Kelebihan .................................................................................. 19 C. Kemampuan Melaksanakan Shalat Wajib Melalui Metode Partisipatori .................................................................................. 20 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ......................................................21 1. Perencanaan.................................................................................21 2. Pelaksanaan.................................................................................23
3. Observasi dan Interpretasi .........................................................23 4. Analisis Refleksi ........................................................................25 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .................................................... 26 1. Perencanaan................................................................................26 2. Pelaksanaan.................................................................................27 3. Observasi dan Interpretasi ..........................................................29 4. Analisis Refleksi ........................................................................30 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III.....................................................32 1. Perencanaan.................................................................................32 2. Pelaksanaan ................................................................................32 3. Observasi dan Interpretasi...........................................................34 4. Analisis Refleksi..........................................................................35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Persiklus .........................................................................36 1. Siklus I.........................................................................................36 2. Siklus II.......................................................................................40 3. Siklus III......................................................................................44 B. Pembahasan Tiap Siklus..................................................................48 1. Siklus I.........................................................................................48 2. Siklus II.......................................................................................48 3. Siklus III......................................................................................49 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .....................................................................................50 B. Saran ...............................................................................................51 C. Kata Penutup...................................................................................52 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
1
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Sebelum diberlakukannya KTSP siswa di SD Negeri Mentisari telah diberikan pelajaran pendidikan agama Islam sesuai jam yang duberikan oleh pemerintah dalam hal ini telah dituangkan dalam pembagian tugas mengajar oleh kepala sekolah yaitu 2 jam perminggu namun setelah diberlakukannya kurikulum tingkat satuan pelajaran yang dukenal dengan sebutan KTSP tahun 2006 .Dalam pelaksanaan kegitan belajar mengajar khususnya materi pelaksanaan praktik sholat wajib masih perlu adanya peningkatan optimalisasi dikarenakan nilai yang diperoleh anak baik secara tertulis maupun praktik belum semuanya mencapai nilai tuntas 100 % , hal ini merupakan masalah yang sangat mendasar untuk dipecahkan
Sejak
diberlalukannya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) mulai tahun 2006, yang disertai dengan peraturan mentri pendidinak nasional nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk sekolah dasar dimana pada isinya tercantum pada kelas III pada aspek” fiqih; setandar kopetensi Sasar 8. Membiasakan Sholat secara tertip, Kompetensi 8.2 Mempraktikkan sholat secara tertip “ Dalam praktik keseharian para siswa telah diberikan materi pembelajaran dengan metode ceramah namun belum berhasil secara pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk sekolah dasar dimana pada isinya tercantum pada kelas III bagian aspek” fiqih;
1
2
Setandar Kopetensi dasar 8. Membiasakan Sholat secara tertip, Kompetensi Dasar 8.2 Mempraktikkan sholat secara tertip “ (PP 22 tahun, 2006; 8 ) Dalam praktik keseharian para siswa telah diberikan materi pembelajaran dengan metode ceramah namun belum berhasil
secara
maksimal baik dilaksanakan penilaian secara akademi maupun pengamatan hal inilah penulis mencoba mengatasinya dengan menambah satu metode yaitu metode partisipatori dengan harapan nilai yang didapat akan mencapai nilai maksimal sebab “ Metode partisipatori menekankan keterlibatan atau keikutsertaan peserta didik secara penuh. Peserta didik dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar. Mereka ditempatkan sebagai subyek belajar. Dengan berpartisipasi aktif maka peserta didik dapat menemukan hasil belajar. Pengajar hanya menjadi pemandu atau fasilitator. Partisipasi peserta didik menjadi kata kunci keberhasilan metode ini.(Iskandarwassid, 2008; 62) B. Rumusan Masalah Prof. Dr. Sugiyono mengatakan “ Rumusan masalah diskritif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variable mandiri, baik hanya pada satu variable atau lebih” ( Sugiyono, 2008; 56 )
Berdasarkan hal tersebut dan sejalan dengan latar belakang judul diatas, maka pokok dalam penelitian ini penulis rumuskan masalahnya sebagai berikut : 1. Bagaimana kemampuan melakukan sholat wajib siswa
kelas III
semerter 2 pada SD Negeri Mentisari Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009/2010 ?
3
2. Bagaimana pelaksanaan metode partisipatori sholat wajib siswa kelas III
semerter 2 pada SD Negeri Mentisari Kecamatan Candiroto
Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009/2010 ? 3. Apakah ada perbedaan kemampuan sholat wajib setelah menggunakan metode
partisipatori
dengan
sebelum
menggunakan
metode
partisipatori siswa kelas III semerter 2 pada SD Negeri Mentisari Kecamatan Candiroto Kabupaten
Temanggung
tahun pelajaran
2009/2010 ? C. Tujuan Penelitian Sejalan dengan judul dalam penelitian tindakan kelas ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Untuk kemampuan gerakan dan bacaan sholat wajib siswa kelas III Semerter 2
SD Negeri Mentisari Kecamatan Candiroto Kabupaten
Temanggung tahun pelajaran 2009/2010 2. Untuk
pelaksanaan metode partisipatori yang diterapkan pada sholat
wajib siswa kelas III semerter 2
SD Negeri Mentisari Kecamatan
Candiroto Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009/2010 3. Untuk adanya peningkatan hasil ibadah sholat wajib siswa kelas III semerter 2 SD
Negeri
Mentisari Kecamatan Candiroto Kabupaten
Temanggung tahun pelajaran 2009/2010 dengan metode Parsitipatori
4
D. Kegunaan Penelilian Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. 1. Manfaat teoritis ; Untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa; dapat meningkatkan prestasi hasil belajar materi sholat wajib b. Bagi guru; dapat meningkatkan kreitifitas guru dalam menyusun program proses pembelajaran sholat wajib c. Bagi sekolah; dapat meningkatkan wajib
di kelas
prestasi belajar praktik sholat
III semester 2 dengan
menerapkan metode
parsitipatori di sekolah E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Ada peningkatan yang positif dan signifikan pratik ibadah sholat wajib dengan menggunakan metode pasitipatori pada siswa kelas III semerter 2 pada SD Negeri Mentisari Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung tahun pelajaran 2009/2010
F. Definisi Operasional 1. Upaya adalah usaha guru dalam menyampaikan strategi untuk pembelajaran khususnya materi praktik sholat wajib
5 2. Kemampuan adalah “ kesanggupan, kecakapan “ dimaksudkan
adalah
pelaksanaan
kegiatan
4
dalam penulisan ini
sholat
wajib
yang
dipraktikkan pada waktu jam pelajaran pendidikan agama Islam 3. Sholat Wajib dimaksudkan dalam penulisan ini adalah kaifiyah
sholat
wajib yang dilaksanakan oleh anak usia SD kelas III 4. Metode Parsitipatori adalah “ Metode partisipatori menekankan keterlibatan atau keikutsertaan peserta didik secara penuh. Peserta didik dianggap sebagai penentu keberhasilan belajar. Mereka ditempatkan sebagai subyek belajar. Dengan berpartisipasi aktif maka peserta didik dapat menemukan hasil belajar. Pengajar hanya menjadi pemandu atau fasilitator. Partisipasi peserta didik menjadi kata kunci keberhasilan metode ini. Metode ini penulis pilih guna membantu dalam pelaksanaan pembelajaran agar sukses dengan indikator sebagai berikut : 1. Dapat hafal bacaan sholat wajib 2. Siswa hafal urutan bacaan sholat wajib 3. Hafal gerakan sholat wajib 4. Ada keserasian antara gerakan dan bacaan siswa pada sholat wajib dapat serasi
6
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Setiap guru pasti menginginkan siswa-siswinya pandai dan terampil,
yang
dibuktikan
dengan
diperolehnya prestasi
belajar
berupa nilai yang tinggi. Pada kenyataannya banyak persoalan yang dihadapi
guru
pada
waktu
solusi
atau
melaksanakan
Kegiatan
Belajar
Mengajar di kelas. Berbagai
cara
penyelesaian
masalah
sudah
dicoba. Misalnya : membuat kelompok belajar siswa memindah tempat duduk siswa, membahas dalam kegiatan
kelompok kerja
KKG- PAI,
membahas dalam rapat disekolah, konsultasi dengan Kepala Sekolah. Dari berbagai cara yang telah penulis coba belum memperoleh hasil yang memuaskan.
Dapat
dikatakan
demikian
karena
setelah
penulis
melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar materi tentang sholat wajib sebagai langkah awal penelitian memperoleh hasil prestasi belajar sebagai berikut : SKBM : 65, jumlah 13 siswa, 6 (46,2 %) siswa berhasil memperoleh nilai memenuhi SKBM, 7(53,8 %) siswa belum dapat mencapai nilai SKBM yang ditentukan. Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar awal diperoleh nilai rata-rata kelas 63, 75, nilai tersebut belum mencapai SKBM. Maka dapat dikatakan bahwa prestasi belajar siswa pada tahap awal masih rendah. Untuk meningkatkan prestasi belajar yang masih rendah tersebut, penulis mengadakan Penelitian Tindakan Kelas. Setelah kondisi awal diketahui,
7
selanjutnya guru melaksanakan pembelajaran yang terdiri dari 2 tahap yaitu siklus I dan siklus II. Dalam pembelajaran siklus I guru menggunakan metode parsitipatori secara demonstrasi diwakili 4 orang siswa. Dalam pembelajaran siklus II guru menggunakan metode parsitipatori secara individu yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Kerangka berpikir tersebut dapat penulis sajikan dalam bentuk bagan sebagai berikut : Bagan Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
Guru belum menggunakan metode parsitipatori
Tindakan Siklus I
Guru menggunakan metode pasitipatori 4 orang siswa men demonstrasikan
Tindakan Siklus II
Guru menggunakan metode parsitipatori dan semua siswa mendemonstrasikan
Prestasi belajar siswa rendah
Prestasi belajar lebih baik daripada kondisi awal
Prestasi belajar lebih baik dari pada Siklus I
2. Subjek Penelitian Subyek penelitian disini adalah siswa kelas III yang berjumlah 13 Siswa terdiri dari 10 Laki-laki dan 3 Perempuan.
8
3.
Langkah-langkah a. Perencanaan Penulis mengajukan judul pada fakultas, dibuat
proposal,
pengajukan ijin penelitian b. Pelaksanaan Memohon ijin penelitian pada Kepala Sekolah, di lanjutkan observasi lapangan baru melaksanakan penelitian muali tanggal 15 april 2010 sampai selesai 4. Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan teknik wawancara dan pengamatan langsung dilapangan, sedangkan sumber datanya adalah ; a. Data primer data yang diperoleh langsung dari lapangan b. Data skunder adalah data yang diperoleh dari instansi terkait H. Sistematika Penulisan Dalam penelitian ini sestematika penulisannya adalah sebagaimana berikut: 1. Bagian awal meliputi halaman sampul, lembar berlogo,judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran. 2. Bagian Inti Bagian inti mecakup
9
Bab I terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan kelas dan indicator penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan. Bab II. Berisi Kajian Pustaka yang berhubungan dengan judul. Bab III. Pelaksanaan Penelitian yang memuat ; diskripsi pelaksanaan siklus I, diskripsi pelaksanaan siklus II. Bab IV. Diskripsi persiklus, pembahasan. Bab V. Penutup yang berisi kesimpulan, saran. 3. Bagian Akhir Pada bagian akhir termuat daftar pustaka, Lampiran-lampiran, riwayat hidup penulis.
10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kemampuan Melaksanakan Shalat Wajib 1.
Dasar-dasar pelaksanaan shalat Allah berfirman dalam surat Al Ankabut; 45 sebagai berikut ;
ا ٌ ا نصال ة تُٓٗ عٍ ا نفحشب ء ٔ ا نًُكش ٔ نز كش ا هلل أ كبش ِArtinya; Sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan munkar, dan sungguh Allah itu adalah lebih utama.
Sedang firmannya yang lain tersebut surat Al Baqarah adalah sebagai berikut :
ٔ ا قيًٕ ا ا نصال ة ٔ ا تٕ ا ا نز كب ة Artinya ; Dirikanlah shalat dan bayarkanlah zakat. Al Baqarah. 110 Dalam hal shalat ini rasulullah saw bersabda :
فش ضت ا نصال ة عهٗ ا نُبٗ صهٗ ا هلل عهيّ ٔ صهى نيهت أ صش ٖ بّ خًضيٍ ثى َقصت حتٗ جعهت خًضب ثى َٕ د ٖ يب يحًذ اَّ ال يبذ ل ا نقٕ ل نذ ٖ ٔ اٌ نك بٓز سِٔ أ حًذ ٔانُضبئ ٔتشيز ٖ ٔصحى
ٍِ ا نخًش خًضي
Artinya: Shalat itu difardlukan atas Nabi saw pada malam diisra’kan sebanyak lima puluh kali dikurangi hingga lima,lalu ia dipanggil: Hai Muhammad ! putusanku tidak dapat diobah lagi, dan dengan shalat lima waktu ini, kau tep mendapat ganjaran limapuluh kali, HR Ahmad,Nasa’I danturmudzi yang menyatakan sahnya (Sayyid Sabiq,1981;157 )
10
11
Atas dasar firman Allah dan sabda rasulullah diatas maka shalat fardu / wajib ada 5 waktu bagi orang Islam yang tidak berhalangan wajib melaksanakannnya
2.
Pengertian Shalat Pengertian shalat adalah “Sembahyang”
6
ibadah yang tersusun
dari beberapa perkataan, beberapa perbuatan yang dimulai dengan takbir, dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat tertentu atau bentuk ibadah yang diwujudkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan tertentu disertai dengan ucapan-ucapan tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula “Salat ialah ibadat yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir bagi Allah Ta’ala dan disudahi dengan memberi salam” 7.Manusia mempunyai kesadaran batin, maka semua gerak tingkah lakunya, seharusnya mempunyai kontak dengan batinnya. Ibadah selain berfungsi untuk berbakti kepada Allah, juga membawa efek kesucian lahir batin, menjadikan orang baik yang jauh dari noda-noda kejahatan. Dengan penghayatan ibadah diharapkan sistem nilai yang menyangkut keimanan berpadu dengan system norma yang menyangkut syari’at yang di dalamnya termasuk ibadah. Nilai-nilai iman yang dihayati dengan ibadah akan menebalkan iman dan normanorma syari’at termasuk didalam ibadah. Jika dihayati dengan baik, akan membawa kesucian yang berpengaruh pada moral. Seperti dalam Al Qur’an surat Al Mukminun 1-2 berbunyi :
12
ٌ ٕقذ ا فهح ا نًؤ يُٕ ٌ انز يٍ ْى في صهٕ تٓى خب شع Artinya : “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam shalat mereka” Dengan shalat yang baik dan benar akan tercipta kepribadian muslim yang sesuai dengan tujuan beragama Islam. Kepribadian merupakan susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri suatu individu yang menentukan keunikannya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
3.
Syarat-syarat Wajib Shalat Adapun syarat-syarat wajib shalat adalah sebagai berikut : a.
Islam Orang yang tidak Islam tidak wajib untuk mengerjakan shalat, karena meskipun dikerjakan tidak sah juga. Namun justru akan mendapat siksaan nanti di akhirat, sebab ia tidak shalat dan ia dapat mengerjakan shalat dengan jalan masuk Islam terlebih dahulu. Seperti orang kafir, apabila mereka masuk Islam tidak diwajibkan mengqada shalat sewaktu mereka belum Islam, begitu pula puasa dan ibadah-ibadah lainnya, tetapi amal kebaikannya sebelum masuk Islam tetap akan mendapat pahala.
b.
Suci dari Haid dan Nifas Bagi muslimah yang sedang dalam keadaan berhalangan bulan yaitu haid atau sedang nifas maka tidak berkewajiban untuk melakukan sholat sebagaimana sebagaimana sabda rasul
13
ا نيش إ ر ا حب ضت نى تصم ٔنى تصى Artinya : “ Bukankah wanita itu tidak melakukan shalat dan puasa bila sedang haid ?” selanjutnya pada yang lainnya di sebutkan
تقضٗ ٔ عٍ يعب ر قب ل صأ نت عئثت فقهت يب بب ل ا نحب ئص تقضٗ ا نصٕ و ٔال ا نصال ة قب نت كب ٌ يصيبُب ر نك يع س صٕ ل ا هلل صهٗ ا هلل عهيّ ٔ صهى فُؤ يش بقضب ء ا نصٕو ٔال َٕء يش بقضب ء ا نصال ة
Artinya ; “ Dan dari mu’adz ra. Katanya: Pernah saya bertanya kepada “Aisyah ra, saya tanyakan : “ Kenapa wanita haid itu harus mengganti puasanya, sedang shalatnya tidak ? “ Maka di jawab “ Kami memang pernah terkena seperti itu semasa hidup Rasulullah saw. Namun kami (hanya) disuruh mengganti puasa, dan tidak disuruh mengganti shalat Dan berikutnya juga masih berkaitan yaitu ;
ٗٔ عٍ ا و صهًت س ضٗ ا هلل عُٓب قب نت كب َت ا نًش ا ة يٍ َضب ء ا نُب صهٗ ا هلل عهيّ ٔ صهى تقعذ فٗ ا نُفب س ا سبعيٍ نيهت ال يأ يش ْب ا نُبٗ صهٗ ا هلل عهيّ ٔ ا نّ ٔ صهى بقضب ء صال ة ا نُفب س Artinya: “ Dan Ummu Salamah ra. Ia mengatakan : “ Salah seorang istri Nabi saw. Mengalami nifas empat puluh malam, sedang Nabi saw. Tidak menyuruh mengganti shalat ( yang tertinggal selama nifas ) ( Anshori Usman,1981; 152 ) c. Berakal
14
d. Baliq (dewasa) Umur dewasa dapat ditandai dengan : 1) Cukup berumur lima belas tahun 2) Keluar mani. 3) Mimpi bersetubuh 4) Mulai keluar haid bagi perempuan. e.
Telah sampai dakwah. Orang yang belum menerima perintah (ajaran agama) tidak dituntut dengan hukum.
f.
Melihat atau mendengar. Melihat atau mendengar menjadi syarat wajib shalat walau pada suatu waktu untuk kesempatan mempelajari hukum-hukum syara’, orang buta dan tuli sejak dilahirkan, tidak dituntut dengan hukum karena tidak ada jalan baginya untuk belajar hukum-hukum syara’.
g.
Jaga/ lupa
4. Syarat-syarat Sah Shalat a. Suci dari hadas besar dan hadas kecil. Dalam pelajaran ditingkat Sekolah
Dasar
biasanya
disebutkan
dengan
istilah
thaharah.sebagaimana yang dikemukakan Anshori Umar Thaharah menurut bahasa, artinya bersih, sedangkan menutut syara, thaharah berarti sucinya mushalli ( orang yang shalat ), badannya , pakaiannya dan tempat shalatnya dari najis seperti kentut“ (Anshori Umar, 1986; 82 ) b. Suci badan, pakaian, dan tempat dari najis. c. Menutup aurat
15
d. Mengetahui masuknya waktu shalat. e. Menghadap ke kiblat (Ka’bah) 5.
Hal-hal yang Membatalkan Shalat a. Meninggalkan salah satu rukun atau memutuskan rukun sebelum sempurna dengan sengaja, umpanya I’tidal sebelum sempurna ruku’. b. Meninggalkan salah satu syarat, seperti : berhadas, kena najis baik badan atau pakaian, dan terbuka aurat. c. Berbicara dengan sengaja bukan untuk kemaslahatan. d. Banyak bergerak. e. Makan atau minum
6.
Rukun Shalat a. Niat, terbagi dua : 1) Asal makna niat adalah “menyengaja” suatu perbuatan, dengan adanya kesengajaan ini, perbuatan dinamakan ikhtiari (kemauan sendiri, bukan dipaksa). 2) Niat pada syara’ yaitu menyengaja suatu perbuatan karena mengikuti perintah Allah agar supaya diridhai-Nya. b. Berdiri bagi orang yang kuasa. Bagi orang yang tidak kuasa berdiri ia boleh shalat dalam keadaaan duduk, kalau tidak kuasa duduk, ia boleh berbaring, dan kalau tidak kuasa berbaring, boleh terlentang. c. Takbiratul-ihram d. Membaca surat Fatihah e. Ruku’ serta tuma’ninah (berdiam sebentar).
16 f. I’tidal serta tumaninah (berdiam sebentar). Artinya berdiri betul kembali seperti pada ketika membaca Al-Fatihah g. Sujud dua kali serta tuma’ninah (berdiam sebentar) h. Duduk diantara dua sujud serta tuma’ninah i.
Duduk akhir
j.
Membaca tasyahud akhir
k. Membaca salawat atas Nami Muhammad SAW. l.
Memberi salam yang pertama (ke kanan).
m. Menertibkan rukun. 7.
Cara Mengerjakan Shalat a. Berdiri sambil menghadap ke kiblat. b. Melakukan takbiratul ihram. c. Membaca Surat Al-Fatihah. d. Membaca Surat atau ayat Al Qur’an. e. Ruku’ dengan tuma’ninah (tenang) tidak tergesa-gesa. f. I’tidal serta tuma’ninah g. Sujud dengan tuma’ninah. h. Duduk antara dua sujud dengan tuma’ninah. i. Sujud yang keda dengan tuma’ninah. j. Duduk tasyahud awal k. Bacaan tasyahud awal. l. Bacaan tasyahud akhir. m. Membaca salam ke kanan dan ke kiri.
17
8.
Keutamaan Bersih dan Suci Sebelum Shalat Bersuci ialah membersihkan badan, pakaian, tempat atau bendabenda lain dari najis atau hadas menurut cara-cara yang ditentukan oleh syari’at Islam. Dengan demikian bersuci ada dua macam yaitu bersuci dari najis dan bersuci dari hadas baik hadas kecil seperti buang air kecil, buang air besar maupun hadas besar seperti junub. Bersuci dari najis berlaku pada badan, pakaian dan tempat, sedangkan bersuci dari hadas khusus pada badan seperti wudhu, mandi dan tayamum sebagai pengganti wudhu atau mandi. Menurut H. Mudjahid (1997:34) bersuci dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a. Membersihkan
diri
dari
kotoran
dan
najis
dengan
cara
menghilangkannya dari badan, pakaian atau tempat yang terkena najis dengan menggunakan alat-alat bersuci seperti air, tanah dan sebagainya. b. Membersihkan diri dari hadas kecil dengan wudhu, dan dari hadas besar dengan mandi atau tayamum sebagai pengganti wudhu dan mandi. c. Membersihkan diri dari yang memburukkan pemandangan seperti menggunting tambut, kuku, Laranganari-ari, Laranganketiak, dan lain sebagainya. d. Membersihkan gigi dari segala macam kotorannya.
18
e. Membersihkan diri dari dosa dan kesalahan dan membersihkan jiwa perangai yang keji melalui bertaubat. B. Metode Parsitipatori 1.
Pengertian Metode Parsitipatori Budimansyah 2002: 151 Mengemukakan bahwa model pembelajaran berbasis portopolio juga menganut prinsip dasar pembelajaran partisipatorik, sebab melalui metode ini siswa belajar sambil melakoni (learning by doing). Biarpun dia tidak menyebut partisipatorik sebagai sebuah metode, namun esensi yang dilaksanakan subjek didik tidak jauh berbeda dengan metode. Partisipatorik boleh dikatakan sebuah strategi yang efektif dan efisien untuk mendapatkan pengalaman yang nyata. Metode partisipatorik sebaiknya juga dikelola oleh subjek didik, untuk menentukan yang hendak dipelajari. Memang pembelajaran sering dihubungkan dengan kurikulum. Melalui partisipatorik ini, kurikulum KTSP semestinya bersifat open- idea. Salat satu bentuk pelakonan ini adalah siswa belajar hidup berdemokrasi. Mengapa demokrasi menjadi cirri dalam metode partisipatorik. Sebagai contoh pada saat memilih masalah untuk kajian kelas memiliki makna bahwa siswa dapat menghargai dan menerima pendapat yang didukung suara terbanyak.
2.
Langkah-langkah Metode Parsitipatori a.
Apersepsi
b.
Anak didik dibawa pokok pembelajaran
c.
Mendiskusikan materi pokok pembelajaran
19
3.
4.
C.
d.
Menjelaskan filosofi dari pokok pembelajaran
e.
Mengajak mempraktekkan bersama yang dilanjutkan evaluasi
Kelebihan Metode Parsitipatori a.
Anak cepat mengerti inti pokok pembelajaran
b.
Mudah diserap karena praktik bersama
c.
Tidak terasa jenuh karena tinggal menirukan
d.
Anak dibawa kedalam demokratisasi kelas
Kelemahan Metode Persitipatori a.
Cara berfikir konsep kurang berkembang
b.
Kadanag-kandang waktu tidak efisien
Kemampuan Melaksanakan Sholat Wajib Melalui Metode Parsitipatori Kemampuan melaksanakan sholat wajib pada pembelajaran ditingkat sekolah dasar merupakan matapelajaran pokok oleh karena itu diperlukan suatu metode yang tepat sesuai dengan carateristik siswa sekolah dasar . Metode pengajaran agama Islam menurut Ahmad Tafsir “ Adalah cara yang paling tepat dan cepat dalam pengajaran agana Islam” ( Ahmad Tafsir , 1999;9 ) Pengajaran yang efektif artinya yang dapat dipahami murid secara sempurna. Kata tepat dan cepat inilah yang sering diungkapkan dengan kata efektif dan efisen. Kalau demikian medtode pengajaran agama Islam adalah cara yang paling efektif dan efisien dalam megajarkan agama Islam. Agar materi pembelajaran agama Islam bejalan dengan efektif dan efisien diperlukan strategi pembelajaran yang tepat sebagaimana di katakan oleh Made Pidarta “ Perencanaan Partisipatori berarti perencanaan yang
20 melibatkan beberapa orang dalam sutau kegiatan”( Made Pedarta, 2005; 32 ) Perencanaan partisipatori berarti perencanaan yang melibatkan beberapa orang yang berkentingan dalam hal ini adalah pebelajaran materi kaifiyah shalat yang hanya dibuat oleh peniliti. Sedangkan Wina Sanjaya mengemukakan
“
Metode
adalah
cara
yang
digunakan
untuk
mengimplemantasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiyatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercepai secara optimal. Ini berarti metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan” ( Wina Sanjaya, 2009; 147 ). Dengan demikian metode partisipatori akan lebih mendekatkan pada pokok pembelajaran tentang pelaksanaan sholat wajib .
BAB III
21
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan siklus I ini adalah sebagai berikut : a. Membuat skenario pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran parsitipatori : 1) Mempersiapkan materi pembelajaran yang akan disajikan sebagai materi penelitian. 2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disesuaikan dengan silabus. 3) Membagi pokok bahasan menjadi empat segmen. b. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika penelitian atau strategi pembelajaran parsitipatori tersebut diaplikasikan. c. Mendesain alat evaluasi. Alat evaluasi terdiri dari dua macam yakni evaluasi pra pelaksanaan penelitian dan paska pelaksanaan. 1) Evaluasi pra pelaksanaan penelitian Walaupun materi yang akan disanpaikan belum pernah diajarkan namun perlu dilaksanakan evaluasi dan tetap disebut sebagai evaluasi karena materi ini juga sering disampaikan pada beberapa siswa SD Negeri Mentisari. 21
22
Evaluasi ini berfungsi untuk
mengetahui
sejauhmana
pengetahuan siswa tentang materi tentang Materi Shalat Wajib pada pra penelitian. 2) Evaluasi paska pelaksanaan penelitian Evaluasi ini berfungsi untuk mengukur keberhasilan penelitian yang telah dilaksanakan. 2. Pelaksanaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 2 Juni 2010 di kelas III SD Negeri Mentisari Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung dengan jumlah siswa 13. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Dan berikut adalah diskripsi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar : a. Apresepsi terhadap materi. Ini dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak siswa yang telah mengetahui atau memahami materi tentang Shalat wajib. b. Memberikan lembar evaluasi pra penelitian dan siswa ditugaskan untuk mengerjakan sesuai kemampuan yang telah dipahami oleh siswa itu sendiri. c. Setelah hasil evaluasi pra penelitian dikumpulkan dilanjutkan dengan pembagian kelompok. Dan secara acak siswa dibagi menjadi empat kelompok.
23
d. Melalui penjelasan peneliti
tentang
starategi
yang
diterapkan,
masing-masing kelompok diberi satu segmen dari sub pokok bahasan yang telah dipersiapkan. e. Dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik masing-masing kelompok ditugaskan untuk membaca dan mendiskusikan hingga seluruh anggota dalam satu kelompok tersebut memahami segmen dari sub pokok bahasan Shlat Wajib. f. Ketika semua siswa menyatakan telah memahami segmen dari shalat wajib yang telah didiskusikan, maka dibentuk kelompok yang baru dengan anggotanya adalah wakil dari masing-masing kelompok awal. g. Semua siswa yang telah memahmi materi yang didiskusikan dari kelompok awal kemudian menceritakan kembali pada anggota kelompok yang baru secara bergiliran oleh masing-masing siswa dengan materi yang berbeda hingga teman dalam satu kelompok tersebut dapat memahami apa yang disampaikan. h. Setelah semua siswa menyatakan telah memahani dari semua segmen yang telah disampaikan oleh teman dalam satu kelompok, peneliti mengembalikan kondisi kelas dalam situasi awal. i. Peneliti kemudian membagi lembar evaluasi paska pelaksanaan penelitian dan mengadakan analisa terhadap jalannya kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan. 3. Observasi dan interprestasi Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
24
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Hasil dari tindakan penelitian pada siklus pertama masih ditemukan beberapa hal yang menjadi hambatan terlaksananya penerapan metodepartisipatori, yakni : a. Ketika peneliti membagi kelompok secara acak terjadi pengelompokan yang tidak seimbang yakni terdapat kelompok yang aktif dalam berdiskusi namun terdapat pula kelompok yang pasif. b. Siswa masih belum tepat dalam menggunakan Bahasa Indonesia sehingga siswa sering bertanya Bahasa Indonesia dari satu istilah. Karena dianggap lucu maka siswa yang lain tertawa dan membuat kelas terkesan gaduh. c. Karena terpancang pada penggunaan Bahasa Indonesia yang baik maka siswa tidak dapat
dengan bebas
mengajukan pertanyaan dan
berkomunikasi pada saat diskusi dilaksanakan. d. Siswa yang daya tangkap terhadap materi rendah cukup sulit untuk menerima dan menceritakan kembali, dan ini tentu akan menghambat pemahaman teman dalam satu kelompok tersebut. e. Terdapat beberapa siswa yang sudah menguasai materi sebelum penelitian diterapkan.
Ini terjadi karena
siswa
tersebut
telah
mendapatkan materi tentang shalat wajib dimana siswa tersebut sekolah. f . Waktu yang digunakan untuk pelaksanaan penelitian tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Dengan dua jam pelajaran atau dua kali tiga puluh lima menit tidak mencukupi, sebab masih banyak waktu yang
25
tidak efektif untuk penjelasan teknik pelaksanaan kegiatan pelaksanaan penelitian. 4. Analisis refleksi Hasil yang didapatkan dalam lembar observasi dikumpulkan serta dianalisa dalam tahap ini. Dari hasil observasi peneliti dapat merefleksi diri melihat data observasi apakah kegiatan yang telah dilakukan telah dapat meningkatkan nilai ratar-rata kelas. Hasil analisa data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya. a. Dalam pembagian kelompok, karena masih dalam tingkat Sekolah Dasar, perlu dalam pembagian kelompok tersebut satu keseimbangan kemampuan. Sehingga peneliti perlu memperhatikan kemampuan siswa agar terjadi komunikasi yang aktif pada diskusi yang pertama. Ini penting karena diskusi yang pertama merupakan diskusi pokok agar nanti dapat memberikan pengertiannya kepada teman yang lain pada diskusi yang kedua. b. Peneliti tidak perlu mangharuskan untuk menggunakan Bahasa Indonesia dalam melaksanakan diskusi karena ini justru sering membuat pelaksanaan diskusi menjadi tidak aktif. c. Siswa yang daya tangkap terhadap materi rendah cukup sulit untuk menerima dan menceritakan kembali, dan ini tentu akan menghambat pemahaman teman dalam satu kelompok tersebut. Sehingga perlu adanya motifasi peneliti agar siswa yang mampu bertanggung jawab atas pemahaman semua anggota kelompok untuk dapat menceritakan
26
kembali apa yang telah didiskusikan pada diskusi pertama. Motivasi tersebut dapat berupa kompetisi antar kelompok atau bisa juga dengan imbalan hadiah berupa tambahan nilai. d. Terdapat beberapa siswa yang sudah menguasai materi sebelum penelitian diterapkan.
Ini terjadi karena
siswa
tersebut
telah
mendapatkan materi tentang shalat wajib pada SD Negeri Mentisari dimana siswa tersebut sekolah. Ini bukanlah satu hambatan justru hal inilah yang dapat menjadikan motivasi bagi teman yang lain. Siswa-siswa yang telah menguasai ini dijadikan sebagai pemandu diskusi, den tentu saja diskusi akan menjadi lebih aktif. e. Mempersiapkan perencanaan kegiatan yang lebih efektif dalam menggunakan alokasi waktu yang telah disediakan. f. Hasil tes paska penelitian pada siklus I tingkat pemahanan siswa mencapai 50 %. Hasil tersebut dihitung dengan menggunakan perhitungan prosentase ketuntasan belajar yakni :
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanam siklus II ini adalah sebagai berikut : a. Membuat skenario pembelajaran dengan mengacu pada refleksi yang telah ada siklus I
27
1) Mempersiapkan materi pembelajan yang akan disajikan. 2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disesuaikan dengan silabus. 3) Membagi pokok bahasan menjadi empat segmen. b. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di kelas ketika penelitian pada siklus II diaplikasikan. c. Mendesain alat evaluasi. Alat evaluasi terdiri dari dua macam yakni evaluasi pelaksanaan penelitian dan paska pelaksanaan. 1) Evaluasi pra pelaksanaan penelitian. Walaupun materi yang akan disampaikan belum pemah dijarkan namun perlu dilaksanakan evaluasi dan tetap disebut sebagai evaluasi karena materi ini juga sering disampaikan pada siswa kelas III SD Negeri Mentisari serta pada siklus I. Evaluasi
ini berfungsi untuk mengetehui sejauhmana
pengetahuan siswa tentang materi tentang shalat wajib pada penelitian. 2) Evaluasi paska pelaksanaan penelitian Evaluasi
ini
berfungsi
untuk
mengukur
keberhasilan
penelitian yang telah dilaksanakan. 2. Pelaksanaan Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.
28
Pelaksanaan
kegiatan
belajar
mengajar
pada
siklus
I
dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2010 di Kelas III SD Negeri Mentisari Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung dengan jumlah siswa13. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah direvisi setelah membaca diskripsi pelaksanaan penelitian pada siklus I. Dan berikut adalah diskripsi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II. a. Memberikan lembar evaluasi pra penelitian dan siswa ditugaskan untuk mengerjakan sesuai kemampuan yang telah dipahami oleh siswa itu sendiri. b. Peneliti secara kilat mengoreksi hasil evaluasi pra penelitian. Hasil koreksi akan menunjukkan tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi. Dengan dasar tersebut peneliti membagi kelompok agar dapat terbentuk kelompok yang seimbang. c. Melalui penjelasan peneliti tentang starategi yang diterapkan, masing-masing kelompok diberi satu segmen dari sub pokok bahasan yang telah dipersiapkan. d. Dengan
bebas
masing-masing
kolompok
ditugaskan
untuk
mendiskusikan hingga selurah anggota dalam satu kelompok tersebut memahami segmen dari sub pokok bahasan shalat wajib. Siswa diperbolehkan dengan situasi yang bebas berbincang-berbincang seperti layaknya sedang bercakap-cakap saat siswa bermain.
29
e. Ketika semua siswa menyatakan telah memahami segmen dari materi shalat wajib yang telah didiskusikan, maka dibentuk kelompok yang baru dengan anggotanya adalah wakil dari masing-masing kelompok awal. f. Semua siswa yang telah memahami materi yang didiskusikan dari kelompok awal kemudian menceritakan kembali pada anggota kelompok yang baru secara bergiliran oleh masing-masing siswa dengan materi yang berbeda hingga teman dalam satu kelompok tersebut dapat memahami apa yang disampaikan. g. Setelah semua siswa menyatakan telah memahami dari semua segmen yang telah disampaikan oleh teman dalam satu kelompok, peneliti mengembalikan kondisi keles dalam situasi awal. h. Peneliti kemudian membagi lembar evaluasi paska pelaksanaan penelitian dan mengadakan analisa terhadap jalannya kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan. 3. Observasi dan interprestasi Masih seperti pada siklus I observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat sebagai pengembangan pada siklus I. Hasil dari tindakan penelition pada siklus II masih ditemukan beberapa hal yang menjadi hambatan terlaksananya penerapan metode patisipatori yakni :
30
a. Pada diskusi kedua masih terdapat anggota kelompok yang masih cenderung pasif untuk melaksanakan presentasi kepada anggota kelompoknya. b. Karena bersifat
menghafal maka siswa sering lupa ketika
menjelaskan dengan teman pada kelompok yang baru. Sehingga sudah tentu teman yang ada pada kolompok yang baru tersebut terpotong pemahamannya. c. Dengan dua jam pelajaran atau dua kali tiga puluh lima menit pada siklus II ini masih terdapat kekurangan waktu, peneliti belum dapat mengumumkan hasil dari proses pembelajaran terhadap siswa. Waktu yang tidak efektif lebih banyak terdapat pada saat pelaksanaan koreksi evaluasi pra penelitian, untuk menentukan pembagian kelompok. 4. Analisis refleksi Hasil yang didapatkan dalam lembar observasi dianalisa. Dari hasil observasi peneliti dapat merefleksi diri melihat data observasi apakah kegiatan yang telah dilakukan telah dapat meningkatkan nilai rata-rata kelas. Hasil analisa data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan
sebagai
acuan untuk
merencanakan siklus
berikutnya. a. Pada diskusi kedua masih terdapat anggota kelompok yang masih cenderung pasif untuk melaksanakan presentasi kepada anggota kelompoknya.
31
Peran peneliti dalam pelaksanaan penelitian perlu ditingkatkan dalam memberikan
motivasi
untuk
dapat
memahamkan
teman
kelompoknya. Melalui penambahan nilai atau dengan sanjungan yang dapat memotivasi siswa yang cenderung pasif ini sangat perlu ditekankan. b. Karena materi tentang shalat wajib adalah materi bersifat hafalan sehingga siswa sering lupa ketika menjelaskan dengan teman pada kelompok yang baru. Oleh karena itu perlu adanya siswa dihimbau untuk membuat catatan-catatan kecil untuk membantu daya ingat siswa baik untuk menceritakan kembali ataupun pada saat siswa menerima penjelasan dari teman. c. Dengan dua jam pelajaran atau dua kali tiga puluh lima menit pada siklus II ini masih terdapat kekurangan waktu, peneliti belum dapat mengumumkan hasil dari proses pembelajaran terhadap siswa. Waktu yang tidak efektif lebih banyak terdapat pada saat pelaksanaan koreksi evaluasi pra penelitian, untuk menentukan
pembagian
kelompok. Dari hal tersebut maka perlu disiasati dengan sistem koreksi silang antar siswa sehingga dengan cepat peneliti dapat mendapatkan hasil secara instan. Hasil tes paska penelitian pada siklus I tingkat pemahaman siswa mencapai 75 %.
32
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III 1. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan siklus III ini adalah sebagai berikut : a. Membuat skenario pembelajaran dengan mengacu pada refleksi yang telah ada siklus II 1) Mempersiapkan materi pembelajaran yang akan disajikan. 2) Membuat
rencana
pelaksanaan
pembelajaran
yang
telah
disesuaikan dengan silabus. 3) Membagi pokok bahasan menjadi empat segmen. b. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimma kondisi belajar mengajar di kelas ketika penelitian pada siklus III diaplikasikan. c. Mendesain alat evaluasi. Alat evaluasi terdiri dari dua macam yakni evaluasi pra pelaksanaan penelitian dan paska pelaksanaan. 1) Evaluasi pra pelaksanaan penelitian Walaupun materi yang akan disampaikan belum pernah diajarkan namun perlu dilaksanakan evaluasi dan tetap disebut sebagai evaluasi karena materi ini juga sering disampaikan pada SD Negeri Metisari dimana siswa sekolah dan pada siklus II. Evaluasi ini berfungsi untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan siswa tentang materi tentang salat wajib pada pra penelitian.
33
2) Evaluasi paska pelaksanaan penelitian Evaluasi ini berfungsi untuk mengukur keberhasilan penelitian yang telah dilaksanakan. 2. Pelaksanaan Kegiatan
yang
dilaksanakan pada
siklus
III
ini
adalah
melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2010 di kelas III SD Negeri Mentisari Kecamatan Cendiroto, Kabupaten Temanggung dengan jumlah siswa 13. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengacu pada rencana pembelajaran yang telah direvisi setelah membaca diskripsi pelaksanaan penelitian pada siklus I. Dan berikut adalah diskripsi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II. a. Memberikan lembar evaluasi pra penelitian dan siswa ditugaskan untuk mengerjakan sesuai kemampuan yang telah dipahami oleh siswa itu sendiri. b. Peneliti secara kilat dengan model koreksi silang antar siswa. Dengan cepat akan terlihat hasil menunjukkan tingkat pemahaman awal siswa terhadap materi. Dengan dasar tersebut peneliti membagi kelompok agar dapat terbentuk kelompok yang seimbang. c. Melalui penjelasan peneliti tentang strategi
yang diterapkan,
masing-masing kelompok diberi satu segmen dari sub pokok bahasan yang telah dipersiapkan.
34
d. Dengan
bebas
masing-masing
kolompok
ditugaskan
untuk
mendiskusikan hingga seluruh anggota dalam satu kelompok tersebut memahami segmen dari sub pokok bahasan shalat wajib. Siswa diberbolehkan dengan situasi yang bebas berbincang-bincang seperti layaknya sedang bercakap-cakap saat siswa bermain. e. Ketika semua siswa menyatakan telah memahami segmen dari materi shalat wajib yang telah didiskusikan, maka dibentuk kelompok yang baru dengan anggotanya adalah wakil dari masing-masing kelompok awal. f. Semua siswa yang telah memahami materi yang didiskusikan dari kelompok awal kemudian menceritakan kembali pada anggota kelompok yang baru secara bergiliran oleh masing-masing siswa dengan materi yang berbeda hingga teman dalam satu kelompok tersebut dapat memahami apa yang disampaikan. g. Setelah semua siswa menyatakan telah memahami dari semua segmen yang yang telah disampaikan oleh teman dalam satu kelompok, peneliti mengembalikan kondisi kelas dalam situasi awal. h. Peneliti kemudian membagi lembar evaluasi paska pelaksanaan penelitian dan mengadakan analisa terhadap jalannya kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan. 3. Observasi dan interprestasi Masih seperti pada siklus II observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
35
Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat sebagai pengembangan pada siklus II. Hasil pengamatan pada siklus III ini peneliti tidak menemukan suatu kejanggalan yang signifikan. 4. Analisis refleksi Hasil tes paska penelitian pada siklus III tingkat pemahaman siawa mencapai 85%.
36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Untuk mendapatkan kejelasan dari hasil penelitian penulis akan menganalisa terhadap kegiatan pelaksanaan penelitian yang telah terhimpun dalam lembar observasi yang tertuang dalam bab III. Analisa yang dimaksud adalah analisa diskriptif, dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang shalat wajib melalui strategi pembelajaran pasitipatori di SD Negeri Mentisari Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung Tahun 2010. A. Deskripsi Per Siklus Strategi pembelajaran yang akan diterapkan pada penelitian ini biasa digunakan pada siswa jenjang SMP atau yang lebih tinggi. Sehingga penerapan metode pada jenjang Sekolah Dasar ini akan dilakukan dengan pengamatan serta observasi yang lebih teliti. Hal ini dilakukan agar mendapatkan hasil yang valid dan dapat dibuktikan di kalangan pendidikan dasar. Sehingga terjadi banyak perbaikan ketika metode ini diterapkan. Hal tersebut dapat dilihat pada pelaksanaan penelitian yang telah dilaksanakan. 1. Siklus I a. Hasil observasi Karena observasi dilakukan pada saat penelitian maka hasil dari observasi langsung dapat diketahui 1) Siswa di kelas III SD Negeri Mentisari memiliki kemampuan dan. daya ingat siswa yang beragam terbukti pada saat diskusi 36
37 dilaksanakan masih terdapat beberapa siswa yang cenderung pasif, baik pada saat diskusi pertama atau kedua. 2) Jika strategi pembelajaran partisipatori pada jenjang SMP atau perguruan tinggi pada saat dilaksanakannya pada presentasi (diskusi) tentu akan berjalan dengan baik dan dengan Bahasa Indonesia yang sesuai. Namun di SD Negeri Mentisari ini merupakan satu masalah. Karena siswa hanya terpancang pada yang digunakan. Sehingga komunikasi menjadi tidak dapat terlaksana sesuai dengan harapan siswa. 3) Latar belakang pengetahuan siswa pra penelitian beragam, ini dipengaruhi oleh beberapa faktor : a) Faktor orang tua Pengetahuan agama atau secara khusus orang tua, yang telah memiliki pengetahuan tentang shalat wajib tentu akan mengajarkan kepada anaknya. Sementara ada, pula orang tua yang tidak mengajarkan materi tersebut kepada anaknya. b) Faktor tempat dimana siswa sekolah Semua siswa kelas III SD Negeri Mentisari tahun pelajaran 2009 / 2010. Hanya saja tempat, waktu dan materi yang diajarkan berfariasi. Sehingga pengetahuan siswa dalam satu kelas pun beragam. 4) Pada bab II telah diketahui bahwa alokasi waktu untuk mata pelajaran pendidikan agama Islam dalam setiap minggunya adalah
38 2 jam pelajaran atau dua kali 35 menit. Dan pada pokok bahasan shalat wajib adalah 1 kali pertemuan atau 2 jam pelajaran. Sehingga pada pelaksanaan siklus I masih adanya satu penyesuaian terhadap strategi yang diterapkan karena memang peneliti tidak memberitahukan
kepada
siswa
bagaimana
bentuk
strategi
pembelajaran itu diterapkan. Maka hal ini sangat perlu menjadi perhatian dan pertimbangan untuk menerapkan strategi pembelajaran partisipatori tersebut. b.
refleksi Pada. siklus I belum dapat menunjukkan hasil penelitian yang telah direfleksi, karena refleksi siklus I baru akan dilaksanakan pada pelaksanaan penelitian siklus II. Adapun reflieksi tersebut penulis dibantu oleh : Guru dan teman sejawat
c. Keberhasilan Untuk dapat memperlihatkan tingkat keberhasilan maka perlu disajikan data-data yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilaksanakan : 1) Hasil evaluasi pra penelitian Dari 5 soal yang disajikan dalam pelaksanaan evaluasi pra penelitian maka hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut :
39 Tabel Hasil evaluasi pra penelitian No.
NAMA
NILAI
1.
Fahmi Dinafuddin
40
2.
Firman Yudatama
40
3.
Hafif Ramodan
40
4.
Irfan Arrasid
30
5.
Izzudin Albana
20
6.
Lukman Nasruddin
20
7.
Novia Irmayani
50
8.
Puji Lestari
70
9
Rio Restu Pratiwi
40
10.
Sapto Mulyani
40
11.
Wawan Setyo Rohman
40
12.
Yahya Nur Arido
60
13.
Yusuf Solahudin
60
Hasil evaluasi pra penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa siswa yang yang telah tuntas belajar tanpa adanya proses belajar mengajar. Dan yang belum mengerti sama sekali atau mungkin lupa dengan apa yang siswa ketahui sebelumnya ada 5 orang siswa. Dapat ditarik asumsi bahwa semua siswa pernah mendengar dan mengetahui tentang shalat wajib. 2) Hasil evaluasi paska penelitian Dari 10 soal yang disajikan dalam evaluasi dapat
diketahui
Masih terdapat 6 siswa yang mendapatkan nilai di bawah 6.00, berarti bahwa 13 siswa telah tuntas dalam pelaksaan proses pembelajaran .
40 d. Kegagalan Dari hasil observasi pelaksanaan penelitian ada beberapa kegagalan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. 1) Siswa
terkesan
gaduh
ketika
pelaksanaan
diskusi
dengan
menggunakan Bahasa Indonesia. Dan inilah yang mengakibatkan kelas menjadi terkesan gaduh, sehingga pemanfaatkan waktu dalam proses kegiatan pembelajaran menjadi kurang efektif 2) Kemampuan berdiskusi yang tidak seimbang antara kelompok satu dengan yang lain. 3) Peneliti tidak dapat memanfaatkan waktu sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. 2. Siklus II Siklus II adalah merupakan perbaikan dari siklus I serta menerapkan hasil refleksi dari observasi yang telah dilaksanakan pada siklus I. Diharapkan setelah diterapkannya hasil refleksi pada siklus I proses pembelajaran pada siklus II akan lebih baik. Tabel. Hasil evaluasi paska penelitian No.
NAMA
NILAI
1.
Fahmi Dinafuddin
70
2.
Firman Yudatama
50
3.
Hafif Ramodan
50
4.
Irfan Arrasid
40
5.
Izzudin Albana
50
Bersambung
41 Sambungan 6.
Lukman Nasruddin
50
7.
Novia Irmayani
80
8.
Puji Lestari
80
9
Rio Restu Pratiwi
50
10.
Sapto Mulyani
50
11.
Wawan Setyo Rohman
70
12.
Yahya Nur Arido
80
13.
Yusuf Solahudin
80
a. Hasil observasi Masih terdapat beberapa siswa yang terkesan pasif dalam pelaksanaan diskusi. Sehingga diperlukan suatu motifasi aktif dari peneliti. Sentuhan motifasi ini sangat diperlukan untuk memacu semangat siswa dalam melaksanakan diskusi. Dan adanya tuntutan diri untuk menghafal dan memahamkan materi. Menumbuhkan rasa berkompetisi disini sangat diperlukan untuk menimbulkan rasa emosi untuk belajar dan memahamkan serta dapat menyampaikan kembali dengan baik apa yang telah dipelajari. Tidak hanya pada strategi pembelajaran partisipatori saja motivasi ini diperlukan namun pada strategi yang lain motivasi ini juga dibutuhkan. Karena kemampuan siswa yang tidak sama maka terjadi kesenjangan, ada anak yang mampu tanpa media pengingat dan ada siswa yang kurang mampu untuk mengingat hasil diskusi. Sehingga
42 perlu adanya media pengingat untuk siswa karena dalam waktu yang cukup singkat siswa harus menghafal cukup banyak baik peristiwa, waktu dan tokoh. Untuk itu maka siswa dihimbau bagi yang memerlukan media pengingat agar mencatat hal-hal yang dianggap penting untuk diingat, baik pada diskusi pertama ataupan kedua. b. Hasil refleksi Hasil refleksi pada siklus I adalah sebagai berikut : 1) Sudah terjadi kelompok yang seimbang setelah pembagian kelompok didasarkan pada kemampuan siswa. Siswa yang sudah lebih menguasai meimimpin diskusi. 2) Setelah dibebaskan dalam penggunaan bahasa maka terjalin komunikasi aktif antar kelompok pada saat diskusi, terutama diskusi pertama. Walaupun agak terkesan gaduh namun siswa dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jawa dengan santai dan terkesan bebas. Namun masih juga terdapat siswa yang masih pasif dalam menyampaikan hasil diskusi pertamanya pada diskusi kedua. c. Keberhasilan Untuk dapat memperlihatkan tingkat keberhasilan maka, perlu disajikan data-data yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilaksanakan : Dari 10 soal yang disajikan dalam evaluasi dapat diketahui dalam sajian tabel berikut :
43 Tabel Hasil evaluasi sikles I No.
NAMA
NILAI
1.
Fahmi Dinafuddin
80
2.
Firman Yudatama
50
3.
Hafif Ramodan
70
4.
Irfan Arrasid
50
5.
Izzudin Albana
50
6.
Lukman Nasruddin
50
7.
Novia Irmayani
70
8.
Puji Lestari
80
9
Rio Restu Pratiwi
50
10.
Sapto Mulyani
80
11.
Wawan Setyo Rohman
80
12.
Yahya Nur Arido
100
13. Yusuf Solahudin 100 Masih terdapat siswa yang mendapatkan nilai dibawah 6.00, berarti bahwa 8 siswa telah tuntas dalam pelaksanaan proses pembelajaran sehingga dapat dihitung :
d. Kegagalan Masih terdapat beberapa hal yang membuat penerapan strategi pembelajaran partisipatori belum dapat terlaksana dengan baik diantaranya adalah : 1) Pada diskusi kedua beberapa siswa yang terkesan pasif dalam menyampaikan hasil diskusi pertamanya karena sering lupa dengan apa yang telah dipahami sebelumnya.
44 2) Siswa masih sering lupa dengan apa yang harus disampaikan sehingga ini akan menghambat pemahaman bagi siswa lain dalam satu kelompok, pada diskusi yang kedua. 3) Waktu yang masih belum efektif pada saat memberikan evaluasi pra penelitian yang akan digunakan sebagai pedoman pembagian kelompok, terutama pada saat koreksi. Siswa menunggu peneliti tanpa ada kegiatan apapun. 3. Siklus III a. Hasil observasi Hasil pengamatan pada siklus III ini peneliti tidak menemukan suatu kejanggalan yang signifikan. Hampir semua refleksi pada siklus II dapat dilaksanakan dengan baik pada siklus III. Namun peneliti kemudian membagi lembar evaluasi paska pelaksanaan penelitian (I, II, III). Masih seperti pada siklus I observasi dilaksanakan bersemaan dengan pelaksansan belajar mengajar. Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat sebegai pengembangan pada siklus I. Hasil dari tindakan penelitian pada siklus II masih ditemukan beberapa hal yang menjadi hambatan terlaksananya penerapan metode partisipatori yakni : 1) Pada diskusi kedua masih terdapat anggota kelompok yang masih cenderung pasif untuk melaksanakan presentasi kepada anggota kelompoknya.
45 2) Karena bersifat menghafal maka siswa sering lupa ketika menjelaskan dengan teman pada kelompok yang baru. Sehingga sudah tentu teman yang ada pada kelompok yang baru tersebut terpotong pemahamannya. 3) Dengan dua jam pelajaran atau dua kali tiga puluh lima menit pada siklus II ini masih terdapat kekurangan waktu, peneliti belum dapat mengumumkan hasil dari proses pembelajaran terhadap siswa. Waktu yang tidak efektif lebih banyak terdapat pada saat pelaksanaan koreksi evaluasi pra penelitian, untuk menentukan pembagian kelompok. b.
Keberhasilan Untuk dapat memperlihatkan tingkat keberhasilan pada siklus III maka perlu disajikan data-data yang berkaitan dengan penelitian yang telah dilaksanakan : Dari soal yang disajikan dalam evaluasi dapat diketahui dalam sajian tabel berikut : Tabel Hasil evaluasi siklus III
No.
NAMA
NILAI
1.
Fahmi Dinafuddin
70
2.
Firman Yudatama
70
3.
Hafif Ramodan
70
4.
Irfan Arrasid
50
Bersambung
46 Sambungan 5.
Izzudin Albana
70
6.
Lukman Nasruddin
80
7.
Novia Irmayani
80
8.
Puji Lestari
90
9
Rio Restu Pratiwi
70
10.
Sapto Mulyani
70
11.
Wawan Setyo Rohman
80
12.
Yahya Nur Arido
100
13.
Yusuf Solahudin
100
c. Peneliti kemudian membagi lembar evaluasi paska pelaksanaan penelitian dan mengadakan analisa terhadap jalannya kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan. d. Observasi dan interprestasi Masih seperti pada siklus I observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada tahap ini dilaksanakan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat sebegai pengembangan pada siklus I. Hasil dari tindakan penelitian pada siklus II masih ditemukan beberapa hal yang menjadi hambatan terlaksananya penerapan metode jigsaw learning yakni :
47 1) Pada diskusi kedua masih terdapat anggota kelompok yang masih cenderung pasif untuk melaksanakan presentasi kepada anggota kelompoknya. 2) Karena bersifat menghafal maka siswa sering lupa ketika menjelaskan dengan teman pada kelompok yang baru. Sehingga sudah tentu taman yang ada pada kelompok yang baru tersebut terpotong pemahamannya. 3) Dengan dua jam pelajaran atau dua kali tiga puluh lima menit pada siklus II ini masih terdapat kekurangan waktu, peneliti belum dapat mengumumkan hasil dari proses pembelajaran terhadap siswa. Waktu yang tidak efektif lebih banyak terdapat pada saat pelaksanaan koreksi evaluasi pra penelitian, untuk menentukan pembagian kelompok. Masih terdapat 1 siswa yang mendapatkan nilai dibawah 6.00, berarti bahwa 12 siswa telah tuntas dalam pelaksanaan proses pembelajaran sehingga dapat dihitung :
e. Kegagalan Pada siklus II hampir semua yang telah diobservasi dan direfleksi dapat dilaksanakan. Namun demikian metode parsipatori ini membutuhkan kemampuan dan daya ingat dari masing-masing individu. Selama masih ada siswa, yang daya ingat dan keterampilan
48 menyampaikan hasil belajarnya rendah, maka tetap akan menghambat keberhasilan penerapan metode ini. B. Pembahasan Tiap Siklus 1. Siklus I Pada siklus I peneliti menemukan banyak hal yang tidak sesuai dengan rencana dan skenario awal perencanaan pembelajaran. Sehingga masih banyak kendala-kendala, dan secara kondisional harus teratasi saat itu. Namun kendala yang cukup signifikan adalah tidak cukupnya waktu yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian. Cukup signifikan karena ini akan berpengaruh pada kegiatan pembelajaran selanjutnya. 2. Siklus II Hasil refleksi pada siklus I kemudian dianalisis dan menumbuhkan suatu konsep perbaikan yang akan dilaksanakan untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus II. Pelaksanaan hasil refleksi dapat dilaksanakan dengan baik sesuia dengan perencanaan yang dilaksanakan pada awal pelaksanaan siklus II. Namun tidak semua perencanaan dapat berhasil sesuai dengan yang direncanakan. Hasil refleksi siklus I yang tidak dapat berhasil dengan baik adalah mengkondisikan setiap kelompok untuk dapat melaksanakan diskusi yang kedua dengan baik seperti halnya pada saat diskusi pertama. Ini terjadi karena kemampuan dari masing-masing siswa tidak sama. Penerapan strategi ini akan sangat baik diterapkan pada siswa yang memiliki tingkat kemampuan dan daya ingat yang cenderung sama.
49 3. Siklus III Siklus ini merupakan siklus akhir pelaksanaan penelitian. Dari beberapa refleksi pada siklus II, siklus III merupakan hasil akhir dari proses penelian. Hasil observasi siklus I mengungkap beberapa kendala yang direfleksi pada siklus II, namun demikian kendala itu masih muncul pada siklus III, sehingga derefleksi kembali untuk ditemukan solusi yang terbaik. Dan pada siklus III semua kendala dapat dicarikan solusinya walaupun tidak dapat menjadi mengatasi kendala tersebut secara sempurna.
50 50 BAB V PENUTUP Dalam bab ini, penulis akan membahas sub topik kesimpulan dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil yang telah dipaparkan selama tiga siklus seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Kemampuan melakukan Sholat siswa kelas III semester 2 SD Negeri Mentisari pada : Pada Pra kegiatan ada 10 anak yang belum mencapai nilai tuntas setelah diunakan metode pertisipatori hasilnya adalah : a.Pada Sikles I ada 7 anak yang belum tuntas b. Pada Sikles II ada 5 anak yang belum tuntas c. Pada Sikles III ada 1 anak yang belum tuntas
2. Pelaksanaan metode parsitipatori yang diterapkan pada materi sholat wajib khususnya SD Mentisari kelas III dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Buktinya bahwa hasil dari siklus I sampai 3 meningkat yaitu dari (46 %) pada siklus I dan siklus III meningkat menjadi (92 %). 3. Ada perbedaan hasil belajar pendidikan agama Islam yang sebelum menggunakan metode parsitipatori dari 13 siswa hanya 10 siswa yang mendapat nilai tuntas, setelah menggunakan metode partisipatori berdasarkan observasi lapangan diperoleh 12 siswa dan 1 siswa yang belum mendapat nilai tuntas dengan demikian metode partisipatori
51 memiliki dampak positif dalam peningkatan ketuntasan belajar dalam tiap siklus yaitu siklus I (46 %) maksudnya dari siswa 13 yang berhasil / nilainya lebih dari 60 adalah 8 siswa. Siklus II (61 %) maksudnya siswa yang berhasil / nilainya bagus adalah 8 siswa.Siklus III (92 %) maksudnya siswa yang berhasil / nilainya bagus adalah 12 siswa.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disampaikan saran sebagai berikut : 1. Guru Untuk melaksanakan metode partisipatori ini memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga siswa benar-benar melaksanakan dengan baik. 2. Sekolah Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, dengan ini siswa diharapkan bisa melatih mental siswa. 3. Peneliti Untuk penelitian ini hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.
52 C. Kata Penutup Alhamdulillahi rabbil alamin, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT bahwa skripsi ini telah dapat penulis selesaikan dengan tiada aral melintang yang berarti. Walaupun penulis telah berusaha menyusun skripsi ini dengan sebaik mungkin, namun demikian penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat sederhana dan jauh dari sempurna. Oleh sebab itu sekiranya terdapat kekeliruan dalam melangkah, salah ambil sewaktu memilih dan salah pasang sewaktu menyusun, itu semua hanyalah akibat dari kelemahan penulis. Untuk itu kepada semua pihak penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi perbaikan selanjutnya. Dan hanya Allah penulis mohon hidayah. Semoga kesemuanya ini membawa manfaat dunia dan akhirat serta mendapat ridha Allah. Amien.
53 DAFTAR PUSTAKA
Iskandarwassid, M.Pd. Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung : PT Remaja Rosdakarya2008 Pedarta Made, Perncanaan Pendidikan Partisipatori Dengan Pendekatan Sistem, Reneka Cepta, Jakarta, 2005.
PP 22 tahun 2006, StandarKompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD,MI dan SDLB jilid 1, Jakarta, 2006, Poerwadarminta WJS, Kamus Umum Bahasa Indonesia,Jakarta:Balai Pustaka, 1984 Sabiq Sayyid, Fikih Sunnah Jilid 1, Bandung, Al ma’arif, 1981, Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta, 2008
Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta, 2010 Suwardi, 30 Metode Pembelajaran Pembelajaran Bahasa dan Sastra, Yogyakarta, Kuntul Pres, 2009 Tafsir Ahmad ,Metodologi Pengajaran Agama Islam, Remaja Rosda Karya, Bandung, 1999 Tohaputra Ahmad, Al Qur’an dan terjemahnya, Jakarta,Depag, 1984 Umar Anshori, Fiqih Wanita, Semarang, CV Asy Syifa’,1981
54 Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) SD/MI Mata Pelajaran Kelas / Semester Tema Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Alokasi Waktu Tujuan Pembelajaran
: SDN Mentisari : Pendidikan Agama Islam : III / 2 : Pendidikan : 8. Melakukan shalat fardlu : 8.2 Mempraktikkan shalat fardlu : 8.2.1. Mempraktikkan gerakan dan bacaan salat fardlu 8.2.2. Mempraktikkan shalat fardlu : 9 x 35 menit (3 x pertemuan) : 1. Siswa dapat mempraktikkan gerakan dan bacaan shalat fardlu 2. Siswa dapat mempraktikkan shalat subuh
Materi Pembelajaran : Praktek Salat Mempraktikkan salat subuh, salat subuh terdiri dari dua rakaar, dilaksanakan sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari, gerakan dan bacaannya seperti salat yang lainnya hanya saja dilakukan 2 rakaat. Dan ada yang pakai doa qunut dan ada yang tanpa doa qunut. Metode Pembelajaran 1. Tanya jawab 2. Ceramah 3. Partisipatori 4. Jigsaw Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Pertemuan I 1. Kegiatan Pendahuluan a. Ucapan salam dan doa belajar b. Menghafal niat salat fardu c. Tanya jawab tentang gerakan/ bacaan salat fardu 2. Kegiatan Inti a. Guru meminta salah satu siswa untuk menghafalkan bacaan salat b. Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan salat subuh c. Siswa mempraktekkna keserasian antara gerakan dan bacaan salat subuh d. Jigsaw (Model Tim Ahli) Langkah-langkahnya :
55 -
Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan memberikan pengertian yang dikuasainya dan anggota mendengarkan - Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi - Guru memberi evaluasi - Penutup 3. Kegiatan Penutup a. Guru memberi tugas pada siswa untuk selalu melaksanakan salat subuh b. Siswa bersama-sama membaca bacaan Hamdalah sebagai penutup kegiatan pembelajaran dan salam Sumber Belajar 1. Buku PAI kelas III Penerbit Cempaka Putih, Klaten, hal 115 2. Buku penunjang lain yang relevan. Penilaian 1. Ada berapa rakaat salat subuh itu? 2. Jam berapa kamu melaksanakan salat subuh? 3. Disebut apakah duduk tasyadud akhir? 4. Bagaimanakah bacaan takbiratul ikhram? 5. Coba tuliskan bacaan pada waktu i’tidal?
Mentisari, 2 Juni 2010 Kepala sekolah
Guru Pendidikan Agama Islam
SUPARDI. S.Pd NIP: 1962101161983041005
HARWOTO NIP : 195701071983041003
56 Lampiran : 1
INSTRUMEN OBSERVASI PELAKSANAAN KBM Nama : H a r w o t o Mapel : Pendidikan Agama Islam KD : 8.2. Mempraktikkan salat fardu
NIP: 195701071983041003 Kelas/Semester : III/II
Petunjuk Berilah skor pada butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom (1,2,3,4,5 ) sesuai dengan kreteria sebagai berikut. 1 = sangat tidak baik 4 = baik 2 = tidak baik 5 = sangat baik 3 = kurang baik No
I
Indikator/Aspek yang diamati
Skor
1 2
PRAPEMBELAJARAN Mempersiapkan siswa untuk belajar Melakukan kegiatan apersepsi
12345 12345
II A 3 4 5 6
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
12345 12345 12345 12345 12345
B
8 9 10 11 12
Pendekatan/Strategi Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kegiatan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu yang direncanakan
C 13 14 15
Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran Menggunakan media secara efektif dan efisian Menghasilkan pesan yang menarik Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
12345 12345 12345
D 16 17 18
Pembelajaran yang memicu dan Memelihara Ketertiban Siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
12345 12345 12345
E 19
Penilaian Proses dan Hasil Belajar Memantau kemajuan belajar selama proses
12345
7
12345 12345 12345 12345 12345 12345
57 20
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
12345
F 21 22
Penggunaan Bahasa Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
12345 12345
III 23
PENUTUP Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan atau tugas sebagai begian remidi / pengayaan Total skor
24
Dengan ini saya menyatakan bahwa penilaian yang saya lakukan sesuai dengan kondisi peserta yang sebenarnya, dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya tidak benar, saya bersedia mempertanggungjawabkannya Guru yang Disupervisi
HARWOTO NIP:195701071983041003
Mentisari Mei 2010 Kepala SD Mentisari
SUPARDI, S.Pd NIP. 1962 1016 198304 1005
12345 12345 57
58 Lampiran : 1 LEMBAR PENILAIAN PRAKTEK SALAT WAJIB KELAS III SDN MENTISARI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG 2010 NAMA SISWA : Sapto Mulyani UNSUR FI’LIYAH SKOR JUMLAH NO DAN QOULIYAH KETUNTASAN MAKSIMAL PERTOLEHAN YANG DINILAI Berdiri tegak 1 4 2 Belum Tuntas menghadap kiblat 2 Mengucap niat salat 4 2 Membaca takbirotul 3 4 2 ikhrom 4 Membaca do’a iftitah 6 4 Membaca surat al 5 10 6 fatikhah Membaca surat 6 8 4 pendek 7 Melakukan rukuk 2 2 8 Membaca doa rukuk 2 9 Melakukan iktidal 2 2 10 Membaca doa iktidal 2 11 Malakukan sujut 4 4 12 Membaca doa sujut 4 13 Duduk iftiros 4 4 Membaca doa duduk 14 4 iftiros 15 Melakukan sujut 4 2 16 Mermbaca doa sujut 4 17 Duduk akhir/tawaruk 6 4 Membaca tasahut 18 10 6 akhir Membaca dua 19 6 2 kalimah sahadat Membaca solawat 20 6 2 Nabi 21 Mengucap salam 4 2
JUMLAH
100
50
59 Lampiran : 1
INSTRUMEN OBSERVASI PELAKSANAAN KBM Nama : H a r w o t o Mapel : Pendidikan Agama Islam KD : 8.2. Mempraktikkan salat fardu
NIP: 195701071983041003 Kelas/Semester : III/II
Petunjuk Berilah skor pada butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom (1,2,3,4,5 ) sesuai dengan kreteria sebagai berikut. 1 = sangat tidak baik 4 = baik 2 = tidak baik 5 = sangat baik 3 = kurang baik No
I
Indikator/Aspek yang diamati
Skor
1 2
PRAPEMBELAJARAN Mempersiapkan siswa untuk belajar Melakukan kegiatan apersepsi
12345 12345
II A 3 4 5 6
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
12345 12345 12345 12345 12345
B
8 9 10 11 12
Pendekatan/Strategi Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kegiatan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu yang direncanakan
C 13 14 15
Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran Menggunakan media secara efektif dan efisian Menghasilkan pesan yang menarik Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
12345 12345 12345
D 16 17 18
Pembelajaran yang memicu dan Memelihara Ketertiban Siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
12345 12345 12345
E 19
Penilaian Proses dan Hasil Belajar Memantau kemajuan belajar selama proses
12345
7
12345 12345 12345 12345 12345 12345
60 20
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
12345
F 21 22
Penggunaan Bahasa Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
12345 12345
III 23
PENUTUP Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan atau tugas sebagai begian remidi / pengayaan Total skor
24
Dengan ini saya menyatakan bahwa penilaian yang saya lakukan sesuai dengan kondisi peserta yang sebenarnya, dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya tidak benar, saya bersedia mempertanggungjawabkannya Guru yang Disupervisi
HARWOTO NIP:195701071983041003
Mentisari, 2 Mei 2010 Kepala SD Mentisari
SUPARDI, S.Pd NIP. 1962 1016 198304 1005
12345 12345 57
61 Lampiran : 1 LEMBAR PENILAIAN PRAKTEK SALAT WAJIB KELAS III SDN MENTISARI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG 2010 NAMA SISWA : Sapto Mulyani UNSUR FI’LIYAH SKOR JUMLAH NO DAN QOULIYAH KETUNTASAN MAKSIMAL PERTOLEHAN YANG DINILAI Berdiri tegak 1 4 2 Belum Tuntas menghadap kiblat 2 Mengucap niat salat 4 2 Membaca takbirotul 3 4 2 ikhrom 4 Membaca do’a iftitah 6 4 Membaca surat al 5 10 6 fatikhah Membaca surat 6 8 4 pendek 7 Melakukan rukuk 2 2 8 Membaca doa rukuk 2 9 Melakukan iktidal 2 2 10 Membaca doa iktidal 2 11 Malakukan sujut 4 4 12 Membaca doa sujut 4 13 Duduk iftiros 4 4 Membaca doa duduk 14 4 iftiros 15 Melakukan sujut 4 2 16 Mermbaca doa sujut 4 17 Duduk akhir/tawaruk 6 4 Membaca tasahut 18 10 6 akhir Membaca dua 19 6 2 kalimah sahadat Membaca solawat 20 6 2 Nabi 21 Mengucap salam 4 2
JUMLAH
100
50
62 Lampiran : 2
INSTRUMEN OBSERVASI PELAKSANAAN KBM Nama : H a r w o t o Mapel : Pendidikan Agama Islam KD : 8.2. Mempraktikkan salat fardu
NIP: 195701071983041003 Kelas/Semester : III/II
Petunjuk Berilah skor pada butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom (1,2,3,4,5 ) sesuai dengan kreteria sebagai berikut. 1 = sangat tidak baik 4 = baik 2 = tidak baik 5 = sangat baik 3 = kurang baik No
I
Indikator/Aspek yang diamati
Skor
1 2
PRAPEMBELAJARAN Mempersiapkan siswa untuk belajar Melakukan kegiatan apersepsi
12345 12345
II A 3 4 5 6
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
12345 12345 12345 12345 12345
B
8 9 10 11 12
Pendekatan/Strategi Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kegiatan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu yang direncanakan
C 13 14 15
Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran Menggunakan media secara efektif dan efisian Menghasilkan pesan yang menarik Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
12345 12345 12345
D 16 17 18
Pembelajaran yang memicu dan Memelihara Ketertiban Siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
12345 12345 12345
E 19
Penilaian Proses dan Hasil Belajar Memantau kemajuan belajar selama proses
12345
7
12345 12345 12345 12345 12345 12345
63 20
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
12345
F 21 22
Penggunaan Bahasa Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
12345 12345
III 23
PENUTUP Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan atau tugas sebagai begian remidi / pengayaan Total skor
24
Dengan ini saya menyatakan bahwa penilaian yang saya lakukan sesuai dengan kondisi peserta yang sebenarnya, dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya tidak benar, saya bersedia mempertanggungjawabkannya Guru yang Disupervisi
HARWOTO NIP:195701071983041003
Mentisari, 7 Mei 2010 Kepala SD Mentisari
SUPARDI, S.Pd NIP. 1962 1016 198304 1005
12345 12345 70
64 Lampiran : 2 LEMBAR PENILAIAN PRAKTEK SALAT WAJIB KELAS III SDN MENTISARI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG 2010 NAMA SISWA : Sapto Mulyani UNSUR FI’LIYAH SKOR JUMLAH NO DAN QOULIYAH KETUNTASAN MAKSIMAL PERTOLEHAN YANG DINILAI Berdiri tegak 1 4 4 Tuntas menghadap kiblat 2 Mengucap niat salat 4 2 Membaca takbirotul 3 4 4 ikhrom 4 Membaca do’a iftitah 6 Membaca surat al 5 10 6 fatikhah Membaca surat 6 8 6 pendek 7 Melakukan rukuk 2 2 8 Membaca doa rukuk 2 2 9 Melakukan iktidal 2 2 10 Membaca doa iktidal 2 2 11 Malakukan sujut 4 4 12 Membaca doa sujut 4 4 13 Duduk iftiros 4 2 Membaca doa duduk 14 4 2 iftiros 15 Melakukan sujut 4 4 16 Mermbaca doa sujut 4 4 17 Duduk akhir/tawaruk 6 4 Membaca tasahut 18 10 6 akhir Membaca dua 19 6 6 kalimah sahadat Membaca solawat 20 6 2 Nabi 21 Mengucap salam 4 4
JUMLAH
100
70
65 Lampiran : 3
INSTRUMEN OBSERVASI PELAKSANAAN KBM Nama : H a r w o t o Mapel : Pendidikan Agama Islam KD : 8.2. Mempraktikkan salat fardu
NIP: 195701071983041003 Kelas/Semester : III/II
Petunjuk Berilah skor pada butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka pada kolom (1,2,3,4,5 ) sesuai dengan kreteria sebagai berikut. 1 = sangat tidak baik 4 = baik 2 = tidak baik 5 = sangat baik 3 = kurang baik No
I
Indikator/Aspek yang diamati
Skor
1 2
PRAPEMBELAJARAN Mempersiapkan siswa untuk belajar Melakukan kegiatan apersepsi
12345 12345
II A 3 4 5 6
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan hierarki belajar dan karakteristik siswa Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
12345 12345 12345 12345 12345
B
8 9 10 11 12
Pendekatan/Strategi Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kegiatan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi waktu yang direncanakan
C 13 14 15
Pemanfaatan Sumber Belajar / Media Pembelajaran Menggunakan media secara efektif dan efisian Menghasilkan pesan yang menarik Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
12345 12345 12345
D 16 17 18
Pembelajaran yang memicu dan Memelihara Ketertiban Siswa Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
12345 12345 12345
E 19
Penilaian Proses dan Hasil Belajar Memantau kemajuan belajar selama proses
12345
7
12345 12345 12345 12345 12345 12345
66 20
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)
12345
F 21 22
Penggunaan Bahasa Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
12345 12345
III 23
PENUTUP Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan atau tugas sebagai begian remidi / pengayaan Total skor
24
Dengan ini saya menyatakan bahwa penilaian yang saya lakukan sesuai dengan kondisi peserta yang sebenarnya, dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan saya tidak benar, saya bersedia mempertanggungjawabkannya Guru yang Disupervisi
HARWOTO NIP:195701071983041003
Mentisari, 15 Mei 2010 Kepala SD Mentisari
SUPARDI, S.Pd NIP. 1962 1016 198304 1005
12345 12345 91
67 Lampiran : 3 LEMBAR PENILAIAN PRAKTEK SALAT WAJIB KELAS III SDN MENTISARI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG 2010 NAMA SISWA : Sapto Mulyani UNSUR FI’LIYAH SKOR JUMLAH NO DAN QOULIYAH KETUNTASAN MAKSIMAL PERTOLEHAN YANG DINILAI Berdiri tegak 1 4 4 Tuntas menghadap kiblat 2 Mengucap niat salat 4 4 Membaca takbirotul 3 4 4 ikhrom 4 Membaca do’a iftitah 6 4 Membaca surat al 5 10 8 fatikhah Membaca surat 6 8 6 pendek 7 Melakukan rukuk 2 2 8 Membaca doa rukuk 2 2 9 Melakukan iktidal 2 2 10 Membaca doa iktidal 2 2 11 Malakukan sujut 4 2 12 Membaca doa sujut 4 2 13 Duduk iftiros 4 4 Membaca doa duduk 14 4 2 iftiros 15 Melakukan sujut 4 2 16 Mermbaca doa sujut 4 2 17 Duduk akhir/tawaruk 6 4 Membaca tasahut 18 10 8 akhir Membaca dua 19 6 6 kalimah sahadat Membaca solawat 20 6 6 Nabi 21 Mengucap salam 4 4
JUMLAH
100
80
68 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI Peneliti lahir di sebuah Desa Lereng Gunung Sumbing tepatnya di Dusun Kebonsari Desa Bandarsedayu Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang, pada tanggal 7 Januari 1957 . Anak nomor empat dari empat bersaudara. Ayah bernama Sastro Prayitno Alm dan Ibu bernama Sulasih. Riwayat pendidikan dimulai dasr Sekolah Dasar Negeri Bandarsedayu Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang lulus SD pada tahun 1969. Melanjutkan ke MTSN Windusari lulus pada tahun 1972. Setelah itu melanjutkan di PGA 4 tahun di Kecamatan Secang lulus tahun 1973. lulus PGA 6 tahun pada tahun 1975. D II IAIN Wali Sanga tahu 1997. Riwayat mengajar diangkat menjadi PNS / Guru Pendidikan Agama Islam pada tanggal 01 April 1983 mengajar di SDN Sidoharjo Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung sampai tanggal 30 Juni 2009, dan dipindah tugaskan dari SDN Sidoharjo ke SDN MentisariKecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung mulai tanggal 01 Juli 2009 sampai sekarang.